‘Gamer 14.1 Ser ponyerapan rte tranedermat
Sister penghantar
‘obat transdermal
‘Gamat gare eng ee Tan a. ela Femi dan no sami
Data: Cranara 5, ota. 2016!
‘tergaga dengan baik karen absorpsi dalam bentuk
sediaam ini bekerja secara perlahan dan konstan,
Hidromorfon, morfin, dan fentanil merupakan
pilihan obat yang dapat digunakan dalam bentuk
sedizan subkutan.*
Intravena
Untuk anestest unum dan tata laksana nyeri,
Pemberian opioid secara intravena merupakan
pilihan utara karena titrasi opioid ealam darah
dapat terjadi secaira cepst sehingga efek analgesta
yang dieginkar juga dapat tercapai alam waktu
singkat, Pemberian melalui rute intravena tidak
isatankan bagi pasien kanker dengan nyeri rons
‘yang membutubkait terapijangha parang.”
Inteaanwiskilar
Pemberiaan secara intramuskular titak mem=
berikan efek analgesia yang lebih cepat diban-
dingkan secara intravena dan tidak memberikan,
keuntungan lebih dibandingkan sccara subkutan.
Oleh karera itu. pemberiaan secara intranusktihit
sud ditinggalkan*
Newrabsiat
Pemberian obat melalui metode neurskstal
sering digunakan untuk anestesi, tata laksana
nyeri akut dan kronis, nyeri kanker atau tata
Jaksana nyer! persalinan. Terapi opioid intraspinal
adalah alternatif yang baik bagi pasien dengan
respons yang tidak memuaskan setelahypemberian
aunalgesik dengan teknik pembertan lainnya atau
‘yang mengalami efek samping yang berlebihan.
Opioid epidural dan intratekat memiliki ke
untungan berupa total dosis dari opioid yang
dtigunakan lebih rendah dan efek samping yang
Febih sedikit. Teknik infus kentinw mengurangi
jurnlah obat yang diterikan (lisaneliighan dengan
bolus intermiten), efek samping, dan risiko okhusi
kateter, ktivitas mioklonus terkadang dapat
‘edlifat pada pemberian morfin atau hidromorfon
‘trata
Karaktetiotik kimia jenis opioid, sepert Kelarwtan
slalain air dan minyek, akan ememengarubt pilihan
‘opioid yang dapat diberikan kepada pasien. Fentanil,
‘opioid dengan karakteristik lipofilik yang tinggi,
mampu mengurangi penyebaran ke arah rostral
arena dapat berikatan dengan lokasiinjeksi secara
baik. Hidromorfon, metadon, petidin, fentanil, dan
sufentanil dapat diberikan secars epidural stau
inteatekal, sedangkan remifentanil tidak dapat
diberikan secara intraspinal karena dapat menye~
bbabkan paralisis motorik sementara akibet kandurggan,
alsin yang terkandung li dalamnys,
Kateter epidural atau intratekal dapat ditempatkan
‘secara perkutanens (tunneted epichural eatheter) atau.
dilinplan untuk memberikan efek ansigesia yang
lebih lama, dihubungkan dengan pompe cksternal
untuk pasien rawot jalan. Sistem implant diutamakan