You are on page 1of 39
07., KEMAGNETAN. 07.1. PENDAHULUAN.. Mequrut teori atom dari Wilhelm Edward Weber (1852), bahwa mua benda méiipunyai sifat magnet. Hal ini disebabkan ada- nya” gerakan elektron pada orbit/lintasannya. ‘da dua macam gerakan yang dilakukan elektron. pertama elektron yang berputar dalam lintasannya,akibatnya akan menimbulkan pengaruh magnetik. Namun pengaruh ini sa- ngat lemah karena agitasi panas dari temperatur kamar akan mengakibatkan arah gerakan elektron menjadi acak, sehingga satu sama lain saling menetralkan. : Disamping itu elektron juga berputar pada sumbunya, dimana hal ini mempunyai pengaruh magnetik yang lebih ofektit. Bila dua buah elektron berputar dengan arah yang! berlawan- an,akan membentuk sepasang medan magnet yang berpolaritas- tidak sama dan saling menetralkan. . Pada bahan feromagnetik banyak elektron yang berputar Jde- gan arah yang sama sehingga menimbulkan pengaruh magnetik yang lebih kuat. Susunan molekul dari bahan feromagnetik terbentuk dari ba- gian-bagian kecil yang disebut “domain”. Setiap domain me- rupakan "magnet dipole elementer" dan mengandung 102” sam- pai 1075 atom. : Pada bahan tak bermagnet, arah setiap domain tidak sama se- hingga momen magnetik pada kedua ujung batang menjadi iol (Qlihat gambar 7.1.a.). Bila kemudian bahan tersebut memper- ; Oleh pengaruh gaya magnetik,dari luar, maka setiap domain _. cenderung untuk mengubah posisinya paralel/sejajar dengan saya magnetik yang mempengaruhinya (lihat gambar 7.1.b.). Karena adanya perubahan posisi/kedudukan dari domain-domain tersebut, maka pada saat domain-domain tersebut hampir se- jajar dengan gaya magnetik dibutuhkan gaya magnetik yang lebih besar untuk mendapatkan momen putar. Hal inilah yang di- definisikan saturasi magnetik, dan akibat gésekan molekul- molekulnya akan menyebabkan rugi-rugi yang disebut rugi- rugi histerisis. Dipindai dengan CamScann Momen magnetik pada kedua ujung bahan aka empunyai ritas tak sama yang disebut &utub utara dart kytub ¢ Gambar 7,1, Susunan domain bahan feromagnetik. Bila kita menggantungkan suatu batang magnet sehingga bisa bergerak bebas, maka dia akan bergerak mengarah utara-sela- _tan bumi, Ujung-batang magnet yang menunjuk ke arah utara bumi didefinisikan sebagai kutub utara, sedangkan yang la~ innya sebagai kutub selatan. Hal ini dimanfaatkan orang untuk membuat kompas. selatan utara Dipindai dengan CamScann 07.2, FLUKSI DAN MEDAN. MAGNET. Meskipun medan magnet tidak dapat dilihat namun tanda bukei gaya yang diakibatkannya dapat kita amati, Hal ini bisa di- buktikan bila serbuk besi atau potongan logam ditaburkan pada sebatang magnet, daerah di sekitar magnet yang ditem- bus oleh garis-garis gaya magnet disebut gaya medan magnetik atau medan magnetik, Jumlah garis-garis gaya dalam medan magnetik disebut fluksi magnetik dengan simbol $. Garis-garis gaya“magnet ini meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan, yang dapat dideteksi dengan jarum kompas. Menurut satuan Internasional besaran fluksi magnetik diukur dalam Weber, disingkat Wb, yang didefinisikan sebagai beri- - kut : . "A uniform magnetic Field has a flux of one weber if a conductor cutting through the field at a uni- _... f4rm rate in one seopnh generates afi'e.ni.f. of one volt. " " Suatu medan magnet serba sama mempunyai fluksi mag- 2 netik sebesar Satu Weber bila sebatang penghantar dipotongkan pada garis-garis gaya magnit tsb se- lama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik = (ggl) sebesar satu volt, " Dari definisi di atas dapat dituliskan : Weber = Volt x detik Dipindai dengan CamScann eo garis-garis gaya magnit Gambar 7.3, Medan Magnetik, Dipindai dengan CamScann 07.3, KERAPATAN FLUKSI. Keefektifan medan magnetik dalam banyak pemakaian sering ditentukan oleh besarnya "kerapatan fluksi", artinya fluksi yang terdapat dalam suatu permukaan yang lebih be- sar akan mempunyai intensitas medan yang kurang dibanding- kan dengan fluksi yang dikonsentrasikan dalam bermukaan yang lebih kecil, yang akan menghasilkan medan yang lebih efektif. . Kerapatan fluksi (B) atau induksi magnetik didefinisikan sebagai fluksi per satuan luas penampang. fluksi (6) 1 Kerapatan fluksi (B) = - luas penampang (A) Satuan Internasional untuk fluksi adalah Tesla (T), yang diambil. dari nama Nikola Tesla (1857 _- 1943). Dari definisi kerapatan fluksi di atas dapat dituliskan Weber (meter) z Tesla = Contoh : Sebatang besi mempunyai penampang lingkaran dengan diame- ter 20 mm dijadikan magnet dengan fluksi total 0,1 mWb. Tentukan rapat fluksinya. Dipindai dengan CamScann Penyelesaian : Luas‘penampang ; , A = kom a2 = & x 3,14 x (20 x 1073)? 314 x 107 a2, a Rapat fluksi : é B= A 0,1 x 1073 314 x 107° 0,318 T. Dipindai dengan CamScann ILMU _LISTRIK 7.41, ‘ 07.4. KUAT MEDAN MAGNET. Kuat medan magnet (H) atau gaya magnet adalah mengukur ke- cenderungan muatan yang-bergerak-untuk menghasilkan kerapat- an fluksi. Medan magnet dapat diperoleh dari : magnet permanen, yaitu bahan yang telah dibuat menjadi magnet. elektromagnet, yaitu gulungan kawat yang dialiri arus listrik. Pada tahun 1819 Hans Christian Oersted telah melakukan per- /~ cobaan bahwa jarum kompas selalu menyimpang pada arah ter- (‘\ tentu bila didekatkan pada sebuah kawat penghantar yang di-~ aliri arus listrik. Hal ini membuktikan bahwa di sekitar suatu penghantar yang dialiri arus listrik selalu terdapat medan magnet. Arah medan magnet dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan, yaitu : " Bila suatu penghantar digenggam dengan tangan ka- nan dengan ibu jari menunjuk se arah ards listrik, maka arah medan magnet di sekitar penghantar itu ditunjukkan oleh jari-jari lainnya. medan magnit ans listrik Paras tite (b) Gambar 7,4, Arah arus listrik dan medan magnet. Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK . i: emudian dikembangkan untuk mendapat- Dari prinsip inilah ki eba- jan magnet yang lebih besar dengan membuatnya © kan med ari lilitan kawat peng- gai elektromagnet yang terbentuk d. hantar. Dengan menganggap besarnya kuat medan magnet (H) selalu konstan/tetap sepanjang lintasan 1 meter, maka gaya gerak magnetik (gem) yang dihasilkan oleh arus i yang mengalir melalui N lilitan adalah N.i., sehingga sesuai dengan bu- cum Ampere : N.i= Eel iJadi kuat medan magnet : Nei 1 H = dengan satuan : Ampere turn per meter atau At/m atau A/m. Arah medan magnet yang dihasilkan tergantung dari arah arus yang melaluinya, yaitu sesuai dengan atp~an tangan _ kanan yang menyatakan sebagai berikut + (“) " Bila lilitan tersebut digenggam dengan tangan kanan, dimana keempat jari menunjuk arah arus listrik yang melalui lilitan, maka ibu jari menunjuk fluksi magnet. " o c (a) arus listrik Gambar 7,5, Elektromagnet. ILMU LISTRIK 07,5, PERMEABILITAS. uv Kerapatan fluksi yang dihasilkan oleh kuat medan magnet ‘cergantung pada media yang dilewatinya, Karena setiap me- dia magnet mempunyai "permeabilitas' "atau "daya hantar magnetik" (4) yang berlainan, maka setiap media atau ba- han magnet dapat diklasifikasikan dalam tiga goliongan, yaitu : 1» 2) 3) Ferromagnet : Bahan ini mudah dijadikan magnet dan dapat menghasil- kan medan magnet yang kuat, Bahan ini mempunyai per- meabilitas yang lebih tinggi dari pada permeabilitas hampa udara, Contoh : besi, baja, nikel, cobalt serta campuran beberapa logam seperti Alnico dan permalloy. Paramagnet : r Bahan ini bila dijadikan magnet hanya akan menghasil- kan medan magnet yang lemah, dan mempunyai permeabili- tas yang sedikit lebih besar dari pada permeabilitas. hampa udaré.> Hi Contoh : Aluminium, platina, mangan dan chromium. Diamagnet : “ Bahan ini bila dijadikan magnet hanya akan menghasil- kan medan Magnet yang lemah dan berlawanan dengan me- dan magnet yang dikenakan padanya, Bahan ini hanya mempunyai permeabilitas yang sedikit lebih kecil dari pada permeabilitas hampa udara, Contoh : Bismuth, antimonium, tembaga, seng, air rak> ~ Sa, emas dan perak. Dipindai dengan CamScann ILMU_LISTRIK Menirut satuan Internasional, permeabilitas udara/hampa uda- ra mempunyai nilai 4% x 1077 Wb/Am atau 12,57 x 1077 wb/am. Nilai permeabilitas suatu bahan magnet adalah tidak Konstan, dimana sebagian besar tergantung pada besarnya kekuatan mag- netisasi yang dikenakan padanya. Untuk bahan-bahan ini be- sarnya permeabilitas selalu diperbandingkan terhadap permea~ bilitas hampa dara, dimana perbandingan tersebut disebut permeabilitas relatif. Jadi untuk suatu bahan magnet. berlaku = @ Permeabilitas absolut/bahan Permeabilitas relatif = Permeabilitas hampa udara t H , Mp = A Ho Ku Ho Ur ‘Wolk Gambar 7.6. Pengaruh permeabilitas pada bahan ferro— magnetik. Permeabilitas absolut/bahan juga dapat diperoleh dari per- bandingan antara kerapatan fluksi dan kuat medan magnet. Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.53. Kerapatan fluksi Permeabilitas absolut = Kuat medan magnet * gatuan Internasional untuk permeabilitas absolut dari. penu- xunan rumus di, atas adalah : * Weber/meter? atau Weber/Ampere-meter atau Wb/Am. Ampere/meter Contoh : Suatu cincin besi berbentuk toroida mempunyai kefiling 0,3 meter.dan luas penampang 1,0 om?, Bila cincin tersebut di- 1iliti kawat sebanyak 600 lilitan dan dialiri arus sebesar 100 mA, maka untuk mendapatkan fluksi sebesar 60 Wb pada cincin tersebut, hitunglah’ : : a) Kuat medan magnet b) Kerapatan fluksi c) Permeabilitas absolut besi 4) Permeabilitas relatif besi Penyelesaian a) Kuat medan magnet N.I H = 1 600 x 100 x 107? =. =_ 200 Ay. 0,3° Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.54. nr b) Kerapatan fluksi : $ Be : aA 60 x 10- 1,0 x 107 c) Permeabilitas absolut : B Hs oe H 0,6 = —— = 0,003 wb, . 200 a a) Permeabilitas relatif : 0,003 “12,37 x oe? 2400 . 2 Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.61. 07.6. RANGKAIAN MAGNETIK. ee Lintasan yang dilewati fluksi magnet disebut sebagai rang- “kaian magnetik. Gambar 7.7. Toroida. Bila suatu toroida atau solenoida besi’ yang mempunyai pan- jang lintasan magnet 1 meter, luas penampang A m* dan WN lilitan yang dialiri arus listrik I Ampere, maka : Kuat medan magnet pada solenoida/toroida besi itu adalah : Hs Kerapatan fluksi : Be w.H = Mo. Ho wr. N Tr Dipindai dengan CamScann LMU LISTRIK 7.62. Banyaknya fluksi' yang dihasilkan : @ = BLA = Rumug di atas dikenal sebagai hukum Ohm pada rangkaian mag- netik, dimana : N.I = merupakan gaya gerak magnetik (ggm) yang da- pat menimbulkan fluksi pada rangkaian mag- netik, juga sama dengan kerja atau energi yang dibutuhkan (dalam Joule) untuk memin- dahkan satu satuan kutub magnetik sepanjang lintasan tertutup tersebut yang dinyatakan/ @iukur dalam "Ampere-turn" (At), dan, analog dengan gaya gerak listrik (ggl) pada’-rang- kaian listrik. 1 L Ss = = Wo WL A wea rN A 1 l 1 * = Wb Vis es Henry H = xeluktansi yang merupakan sifat bahan lyang akan menghambat fluksi untuk mengalir dalam xangkaian magnetik, analog dengan tahanan (R) pada rangkaian listrik. Dipindai dengan CamScann ILMU LISTR’ PTietd le 07.7, FLUKSI BOCOR’ DAN FRINGING. Faktor-faktor penting yang sering kita jumpai antara lain Sluksi bocor dan fringing. 1. Fluksi bocor. Udara merupakan isolator yang baik untuk arus listrik, na~ mun tidak demikian untuk fluksi magnetik karena udara bisa melewatkan fluksi-magnetik yang hampir baik, sehingga ada fluksi yang mencari jalan terpendek dengan melalui udara ai sekitar rangkaian magnetik tersebut, yang dikenal de- ngan fluksi bocor. Jadi fluksi yang dihasi lah : mn oleh gaya gerak magnetik ada- Protar ~ Fbocor * Serextiz Dengan demikian Fluksi total Faktor kebocoran = = —————— Pluksi efektif a a S total s Petektit Nilai dari faktor kebocoran ini berkisar antara 1,1 sampai 1,2. 5 Fringing. a&s. Fringing adalah memencar/mengenbangnya fluksi magnetik pada celah dara, sehingga luas penampang fluksi menjadi Lebin besar. Karena itu kerapatan fluksinya menjadi beriurang. Dipindai dengan CamScann 72. ILMU LISTRIK 7 Dengan demikian mengembangnya fluksi (fringing) pada celah udara yang sangat sempit dapat diabaikan. Gambar 7.8. Fluksi bocor dan fringing. | Dari gambar di atas faktor fringing didefinisikan sebagai perbandingan antara A, dan A, , dimana nilai dari faktor fringing ini berkisar antara 1,1 dan 1,25. Paktor fringing = —2_ Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.81. 07.8. KURVA MAGNETISASI Reluktansi suatu bahan magnet ternyata tidak tetap, tetapi tergantung pada perubahan permeabilitas bahan tersebut.. Faktor-faktor penting yang menentukan perubahan permeabi- Litas antara lain : - jenis bahan - besarnya gaya gerak magnetik yang digunakan. Pada pem@kaian gaya gerak magnetik (N.I) yang kecil, peru- bahan kerapatan fluksi (B) sebanding dengan perubahan N.I (dalam hal ini permeabilitas relatif, js, masih konstan). Tetapi pada saat N.I membesar, slope/kemiringan kurva mu- lai menurun dan pada suatu saat akan terjadi saturasi/ke- jenuhan. Dengan demikian untuk menyelesaikan rangkaian magnetik di- perlukan kurva magnetisasi (B/H) untuk beberapa jeris bahan tertentu. Pada gambar 7.9. ai bawah ini terdapat beberapa kurva mag- netisasi dari beberapa bahan ferromagnetik. B (testa) 20 0 Woo 2000 3000 4000 5000 6000 ‘Hlampere / meter) Gambar 7,9, Kurva magnetisasi beberapa bahan: ferro- _magnetik. Dipindai dengan CamScann ILMU_LISTRIK i 7.82. Penggambaran kurva_magnetisasi. Agar lebih mudah untuk mengamati perubahan permeabilitas \terhadap kenaikan kuat medan magnet, maka perlu digambar- kan pula grafik w, terhadap H, karena : a a Pada setiap perubahan nilai H di atas, maka akan diperoleh nilai B dari kurva magnetisasi, sehingga m dapat dihitung. Contoh Kurva magnetisasi dari suatu baja lunak adalah sesuai de- ngan tabel di bawah ini [e (Tesla) 0 0,05 0,15 0,30 0,50 0,75 0,80 0,84 [a Cay 0 100 200 300 400 600 800 1000 Gambarkan grafik : a) B terhadap H b) uw, terhadap H Penyelesaian : “Pertama-tama hitung 4 = B/H , dimana harga-harga B dan H diperoleh dari tabel di atas. Kemudian hitung 4 = H/Me , sehingga diperoleh tabel seperti di bawah ini : H ( A/m) 100 = 200 300 400 600 800 = 1000 H = B/H | 0,0005 0,00075 0,0010 0,00125 0,00125 0,0010 0,00084 aH, = H/Mo 400 600 800 1000 1000 800 670 Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.83. ene . BT) My . 1000 09. ca 800 07 06) 600 os oO zoo 03 0 100 200300 400600 800 1000 H Alm) Gambar 7.10. Kurva B/H dan 4, /H. 7X Dipindai dengan CamScann ILMU_LISTRIK : : ' 07.9. RELUKTANSI DALAM HUBUNGAN SERT. Misalkan suatu rangkaian magnetik terdiri dari beberapa *bahan magnetik yang masing-masing mempunyai permeabilitas dan panjang lintasan yang tidak sama, maka setiap bagian akan mempunyai reluktansi yang berbeda pula, sehingga re- luktansi total adalah jumlah dari reluktansi masing-ma- sing bagian. Pada gambar 7.11. di bawah ini terdapat suatu rangkaian magnetik yang terdiri dari tiga bahan magnetik dan mempu- nyai celah udara. 1 1, A aC rnrs cat] Hos ras Ae Horr ye Ay L Wo S,+S,+5,+5 Rumus di atas analog dengan tahanan yang dihubungkan seri pada rangkaian listrik. . . Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK Karena : Gaya gerak magnetik Pluksi = = —-—________ Reluktansi N.I = S.58 = $(S, + Sy+ 8, + 8) ) = $.8, + $5, + 5.8, + 5.5) [a J + (N.1), + (NLT Persamaan di atas memperlihatkan bahwa besarnya gaya gerak . magnetik yang’ dibutuhkan adalah jumlah gaya gerak magnetik dari masing-masing bagian yang dihitung secara terpisah. Urutan langkah untuk menyelesaikan suatu persoalan rangkai- an magnetik adalah sebagai berikut + a) Hitung kerapatan fluksi (B) yang dibutuhkan dalam tiap bagian rangkaian (bila perlu perhitungkan faktor ke- bocoran dan fringing yang ada). b) Gunakanlah kurva B/H yang sesuai, kemudian tentukan H untuk masifig-masing bagian. ©) Hitung gaya gerak magnetik (N.1) dari masing-masing ba- gian dengan rumus : N.I = 4.1. d) “ Hitung gaya gerak magnetik total dengan menjumlahkan* gaya gerak magnetik dari masing-masing bagiannya. Dipindai dengan CamScann ILMU_LISTRIK 7.93. Contoh : Suatu rele magnetik mempunyai data-data sebagai berikut : a) Inti dari baja tuang dengan panjang efektif 10 cm dan luas penampang 1 em’, b) Kuk (yoke) dari besi tuang dengan panjang efektif 20 cm dan luas penampang 2 cm?, ©) Jangkar (armature) dari baja tuang dengan panjang efek- tif 5 cm dan luas penampang 1 cm’. a) garak celah udara 3 mm dan faktor fringing 1,25. Bila banyaknya lilitan 2000, tentukan arus yang dibutuhkan untuk menghasilkan kerapatan fluksi sebesar 0,4 Tesla pada celah udara. Faktor kebocoran 1,1. ~ Penyelesaian : kukey ~ ngker * eta udara inti Gambar 7.12. Rangkaian magnetik (rele). Celah udara : Luas penampang celah udara =, faktor frihging x luas penampang inti.. = f£ x AQ > = 1,25 x 1074 Dipindai dengan CamScann ILMU_LISTRIK 7.94," Fluksi yang mengalir (fluksi efektif) pada celah udara sama dengan fluksi yang mengalir pada kuk dan jangkar. Sop = By x AY = 0,4 x 1,25 x 1074 = 0,5 x 1074 wo. Kuat medan magnet : B. H, = A a Ho = = 318217,98 At/m. ~ Gaya gerak magnetik : (4.0). =: Hy ox 1, =. 318217,58 x 3 x 1073 = 954,65 at. Y/Y Jangkar : 4 ; Sop = 0,5 x104 wh, Kerapatan fluksi : See B= A, 0,5 x-1074 = sy = 9 10 Dari grafik B/N untuk baja tuang : i Bila’ } ¥ maka: - qe ey (1), = Hy x1, = px 5 x 107? = 13795 At, Dipindai dengan CamScann TLMU LISTRIK 7.95. Kuk (yoke) + 4 Sag = 0,5 x 20 Wb. By = = 0,257. e 2x 10 Dari kurva B/H untuk besi tuang : Bila: B, = 0,257. ap maka : oH, = 550 at/m. (N.I),° = HZ x 2, 400 so = 550.x 20 x = joa. \ Int: Fluksi total yang dihasilkan + $y o¢ = faktor kebocoran x fluksi efektif = 1,1 x 0,5 x 1074 = 0,55 x 1074 wo. 2, Prot A, 4 0,55 x 1074 = “= ss. 10 Dari kurva B/H untuk baja tuang : Bila : By = 0,55T. SD maka: Hy = SBe atym (N.T) 4 = Hy x ly Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK soe oo . 7.101. 07.10. KURVA HISTERISIS. Pada kurva magnetisasi seperti pada gambar 7.13., dianggap bahwa sebatang besi pada permulaannya tidak mempunyai ga- xis-garis magnetik (momen magnetik nol). Kemudian padanya diberikan pengaruh intensitas medan magnetik (H) dari ti- tik awal yang dinaikkan secara perlahan-lahan. Ternyata bahwa kerapatan fluksi (B) yang dihasiikannya pada batang magnet tersebut tidak linier terhadap kuat medan magnetik yang diberikan padanya, Bila H terus dinaikkan sampai ni- iai tertentu ternyata nilai B akan konstan (mencapai ke- jenuhan/saturasi), yang digambarkan sebagai kurva OA, ya- itu kurva magnetisasi mula-mula. Kemudian H diturunkan secara perlahan-lahan pula sehingga pada saat H mencapai harga nol ternyata B masih sebesar BL yang disebut "magnet remanen". Ini berarti bahwa pada pe- ngurangan kuat medan magnetix H, batang besi tidak benar- benar melepaskan semua kemagnetannya, sehingga untuk meng- hilangkan pengaruh magnet pada besi harus menggunakan kuat 5 medan magnetik yang berlawanan arahnya. Untuk mémbuat har- ga B menjadi nol diperlukan kuat medan magnetik Hj, yang disebut "gaya koersif (coercive force)", yang diukur dari sifat kekerasan bahan dalam ketahanannya menyimpan magnet. Selanjutnya bila H dinaikkan terus dalam arah negatif, ke- rapatan fluksi juga akan menaik dengan polaritas yang ber- lawanan sampai pada suatu nilai tertentu akan mencapai ke- jenuhan/saturasi. 5 Kemudian H diturunkan lagi sampai pada harga nol, maka pada . batang besi itupun masih terdapat kerapatan fluksi remanen. Selanjutnya H dinaikkan dalam arah positif sehingga B juga akan menaik sampai mencapai kejenuhan/saturasi. Ini berar- ti lengkaplah sudah satu loop histerisis. Terlihatlah bahwa B selalu tertinggal di belakang H, dan keduanya tidak pernah mencapai harga nol secara serentak/ bersama-sama. Karena itu kurva magnetisasi juga disebut histerisis (hysterisis), yang berarti "to lag behind", Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.102. Gambar 7.13, Kurva histerisis. Tiga sifat bahan yang menunujukkan kegunaannya, antara la- in : permeabilitas, remanensi dan koersivitas (Coerciyity). Contohnya : bahan yang cocok untuk magnet permanen hendak- nya yang mempunyai koersivitas dan remanensi yang tinggi (bahan magnetik keras), sedangkan bahan yang tepat untuk elektromagnet adalah bahan -yang mempunyai permeabilitas dan kejenuhan dari kerapatan fluksi yang tinggi tetapi ko- ersivitasnya rendah (bahan magnetik’ lunak) . Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.103. (a) Tungsten - baja (keras), (b) Besi (.lunak) Gambar 7.14, Perbandingan loop histeris antara bahan magnetik keras dan lunak. Tabel 7.1. ai bawah ini memperlihatkan beberapa jenis dari sifat-sifat magnetik untuk bahan-bahan Magnetik keras dan lunak, termasuk beberapa bahan paduan/campuran. gS Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.104. PERMEADILETAS KEJENUHAN KURVA HISTE- DAHAN RELATIP _—-KERAPATAN FLUKSI -REMANENSI KOERSIVITAS RISIS/PUTARAN 3 . oD v v Asm S/m ANAK “Besi_ 5500 2,15 1,3 al 500 Kobalt 240 ae 0,5 200 200 Nikel 600 0,6 0,26 270 30 stalloy 6700 2,0 0,8 65 _ 110 Munetal 80000 0,85 0,35 2,4 4” Ferit 1000 0,3 = 0,3 - * KeRAS = Baja karbon — 1,0 0,8 4800 20000 “Baja kobalt — - 1,0 12000 5000 -Piconal * = 1,25 44000 ic Catatan : Stalloy +: Fe 96% dan Si 4%. _ Mumetal : Ni 74% , Fe 20% , Cu 58 dan Mn 1 Ticonal Fe 518, Co 248, Ni 148 ; Al 88 dan Cu 38. Tabel 7,1, Kemagnetan. loop histeris di atas menunjukkan’rugi energi setiap perioda magnetisasi yang disebut "rugi histerisis". Di dalam setiap bahan, rugi histerisis ini diubah menjadi panas. Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.105. Luas loop histerisis = B x H Wb A Satuan luas = —s * . m Volt.detik A =e m ™ Volt. ampere.detik wy w Joule ™ Pada persamaan di atas, meter kubik: (mn?) merupakan satuan dari volume bahan magnet. Jadi luas loop histerisis menunjukkan efiergi yang dikeluarkan selama fluksi berubah setiap meter kubik volure dalam tiap-tiap perioda mag- netisasi. Bila panjang efektif bahan = 1 meter dan luas penampang bahan = A m’, maka : Energi yang dikeluarkan/perioda = Ax1x-luas loop {Joule}. Untuk menyelesaikan persoalan rugi histerisis, kita bisa menentukan” luas loop dengan menggunakan hulam Mid-Ordinate, hulaan Simpson's atau pengganbaran loop pada kertas grafik. Contoh, Dari. setengah loop histerisis suatu besi lunak diperolen! data-data se- bagai berikut : Dipindai dengan CamScann TLMU LISIRIK: - 7.u1. TA 07.11. GAYA TARIK MAGET, Gaya tarik menarik antara dua bagian dari rangkaian magnetik, misalnya pada rele, bel listrik dan telepon, biasanya dipisahkan eleh suatu ce~ lah vdara. Karena permeabilitas udara selalu konstan, maka grafik B/H dari udara berupa garis lurus (Lihat ganbar 7,16.). Energi yang di- simpannya sama dengan energi. yang dibutubkan’ untuk menaikkan kerapat- am fluksi dari nol sampai B, yang berarti naiknya ‘iat medan magnet , dari nol sampai H. Jadi energi yang disimpan ekivalen dengan luas segitiga yang diarsir. B(T) ferniringan plist too, garis He. Ganbar 7.16. Grafik B/H untuk udara. fp Jadi energi yang disimpan = %xBxH B = &xBx— Mo B 20 . Weber Ampere Vole.detikAnpere | Dengan satuan : x = ———— * ae m wf Joule ~~" —— m Dipindai dengan CamScann TU LISTRIK vari persamaan di atas terlihat bahwa energi yang *tisimpan adalah erer- ai yang merupakan fungsi dari yolure, Jadi. cnergi yang disimpan per satuan volume adalah : Joule . 2 wo Jadi energi yang benar-benar disimpan adalah merupakan perkalian dari persamaan di atas dengan volume celah udara yang bersangkutan. Contoh : Suatu rele ‘mempunyai luas celah udara yang konstan sebesar A dan pan- Jeng celeh udara mila-mila x, kemidian jangkar rele bergerak sepanjang 6x. Hitung gaya tarik magnet dari rele tersebut bila semua besaran yang diketabuinya itu dalam meter. TEN ae rele ber~ | | gerak Sepanjang ox. i 1 Ganbar 7.17, Gaya tarik magnet, Penyelesaian : ; © 5 Volume celah wara mlamla = A.x om , , Volume celah udara setelch adanya gerakan dari jangkar rele . = A. (xtée) om? Dipindai dengan CamScann 7.113. XLMU LISTRIK Energi yang disinpan setelah adanya gerakan dari jangkar rele BA G Cx+ 6} Joule . 2 We Be A Jadi kenaikan energi a bx Joule . Mo Sedangkan erergi yang dibutubkan untuk menggerakkan gaya F se- javh 6x adalah : F. 6x Joule. . Dengan prinsip kekekalan energi, yaitu : Kerja yang dilaluken = pertatbahan/kenaikan enerzi Jadi gaya tarik wagnetik sebanding dengan kuadrat kerapatan flu-si dan Juas penampang celch udara serta berbanding terbalik dengan permeabi- Litas udara. Contoh : ” Ganbar 7,18, Rele magnetik, re Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.121. RINGKASAN. a. Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi/ditembus oleh garis-garis gaya magnetik. Fluksi magnetik (®) adalah jumlah garis-garis gaya di dalam medan magnetik. ® B= — , dimana :; aA B = kerapatan fluksi [Tesla, T] @ = fluksi magnetik [ Weber, wh] A= luas penampang [meter”,’m?] N.I = Hel, dimana : N.I. = gaya gerak magnetik [Ampere-turn, At] H = kuat medan magnet [at/m ] 1 = panjang bahan [meter, m] B H = — , dimana u ul = permeabilitas absolut [w/a] 1 (N.2) s = = ——total | aimana : WA o S = reluktansi At a A 1 1 1 Wb Wb V.s fs. Henry # uF Mos By , dimana : o 7 Pexmeabilitas (hampa) udara = 12,57 . 107? Wb/am Ww, = permeabilitas relatif bahan Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.122. 8. Reluktansi seri adalah sama dengan jumlah aljabar dari xeluktansi masing-masing bagian, S = Sy+S,+ Sgt. e+e + - + Sy A 9. Gaya tarik pada celah udara dari suatu rele’ adalah : Be A PF = ———. [Newton] . ane Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.131, \ SOAL-SOAL DAN JAWABAN — 1. Jelaskan satuan Internasional dari fluksi magnetik dan kerapatan. fluksi, serta terangkan pula hubungan antara keduanya. Apa yang dimaksud dengan kerapatan fluksi, kuat medan magnet dan permeabilitas absolut dari suatu bahan mag- netik ? Apa yang ‘dimaksud dengan a) saturasi/kejenuhan magnetik b) permeabilitas relatif suatu bahan magnetik. Bila pada suatu kumparan berinti besi dilalui arus, jelaskan :. a) faktor-faktor yang mempengaruhi kuat medan magnet b) mengapa dengan melipatgandakan arus yang melalui kumparan tersebut ternyata tidak menyebabkan kera- patan fluksinya menjadi dua kali lipat pula ? Gambarkan kurva B-H untuk ; a) kumparan dengan inti besi b) kumparan dengan inti udara ¢) jelaskan perbedaan antara keduanya, Suatu rangkaian magnetik tertutup mempunyai panjang vata-rata 0,5 m. Bila rangkaian ini dililiti oleh sua~ tu kumparan yang terdiri dari 100 lilitan dan dialiri arus sebesar 0,25 A akan menghasilkan kerapatan fluksi sebesar 1,0 T pada inti besinya. Tentukan permeabilitas relatif inti besi tersebut ? (15911). Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK ‘ 7.132. Suatu cincin besi yang*mempunyai luas penampang 0,005 m dan panjang rata-rata 1,2 m dililiti suatu kumparan yang terdiri dari 900,lilitan. Bila kumparan tersebut + @ilalui arus sebesar 2 A dan menghasilkan kerapatan * ‘fluksi-pada cincin tersebut sebesar 1,1 T, hitunglah a) fluksi total padg cincin besi itu. (5,5 mib). {1500 A/m) . I Gi on aes if dari cincin besi. (2,82) . b) Kuatmedan mage c) permeabilitas rel. 8. Kurva B-H dari suatu-besi silikon (stalloy) adalah sesuai dengan data-data di bawah, ini BCT) 0,5C, OF95 2,15 1,25 1,33 1,40 H ( A/m ) 40 160 400 800 1600 a) Gambarkan kurva 3-H nya. b) Hitung permeabiliths relatifnya, bila kerdpatan fluksi yang dihasi#lkan adalah : x, possi is age (oot. can - (ii) 2,37 (1724), 9. Suatu bahdn dari besi'mempunyai data-data sebagai be- rikut + B(T) 0,36 0,55 0,75 0,90 1,00 H ( A/m) 600 1000 ©1500 2100 3000 a) Gambarkan tabel permeabilitas relatif dari besi tersebut untuk harga-harga H seperti di atas. b) Gambarkan kurva B-H nya. c) Gambarkan kurva uy-H. d) Hitung permeabilitas besi tersebut bila kuat medan magnetnya sebesar 1800 A/m ? (452,52 . 107° wb/am). Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.133. 10. i Suatu cincin besi mempunyai diameter lingkaran 100 mm dan luas penampang 400 mn? serta data-data sebagai be- rikut B(T) 1,lo 1,35 1,51 1,58 1,63 1,67 H ( A/m ) 500 1000 £000 3000 4000 5000 a) Gambarkan kurva B/H. b) Gambarkan kurva y,/H. c) Hitunglah ggm yang dibutuhkan untuk menghasilkan fluksi total sebesar 600-pWb 2? — (596,6 At), 4) Hitung pula permeabilitas relatifnya ? (636). a) Jelaskan hubungan antara fluksi, ggm dan reluktansi pada suatu rangkaian magnetik. b) Apa yang dimaksud dengan permeabilitas besi ? Paktor-faktor apakah pada #a¥§kaian® magnetik yang de banding dengan tegangan, arus dan tahanan pada rang- kaian lietrtk 2° wegurk Inti suatu rangkaian magnetik yang berbentuk cincin U tertutup mempunyai panjang rata-rata 20 cm dan luas penampang 1 cm’. Permeabilitas relatif dari besi ada- lah 2400. a) Hitunglah arus yang dibutuhkan oleh kumparan yang melilitinya yang terdiri dari 2000 lilitan bila fluksi yang dihasilkannya 0,2 mWb ? (66,67 mA). b) Bila cincin tersebut dipotong sehingga mempunyai celah udara sebesar 1 mn, hitunglah arus yang di- butuhkennya sekarang ? (862 mA). Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 14. Js. vie. 7.134. : . 2 Suatu cincin besi, mempunyai luas penampang 4’cm° dan diameter lingkaran 12 cm serta celah udara 2,5 mm. Cincin tersebut tersebut dililiti oleh suatu kumparan “yang terdiri dari 800 lilitan dan mempunyai data-data sebagai berikut : H (A/m) 1lo 230° 4375 550 880 B(T) 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 a) Gambarkan kurva B/H. b) Hitung arus yang dibutuhkan bila fluksi yang diha- silkan pada celah udara sebesar 2,6 . 1074 wb. ? (1,8 a. Suatu cincin besi mempunyai data~data magnetisasi se- bagai berikut : [x (a/m) | 100 200 300 400 500 600 700 800 | B ( T) | 0,35 0,59 0,78 0,93 1,07 1,17 1,25 1,33 Cincin tersebut terdiri dari dua bagian yang sama’ pan- jangnya, yaitu 25.cm dan luas penampangnya masing-ma- sing 2,5 cm* dan 3 cm’. a) Gambarkan kurva-B/H. b) Dengan mengabaikan kebocoran magnetik, hitunglah + ggm yang dibutuhkan untuk menghasilkan fluksi: pada cincin besi tersebut sebesar 3,0.. 1074 wb. ? (274,5 At). Gambarkan kurva B/H dari besi dengan data-data sebagai berikut : H (A/m) 200 300 400 600 800 1600 2406 4000 B(T)|{ 0,4 0,8 1,2 1,6 1,75 -2,0 aia. aia | Suatu inti toroida yang mempunyai diameter lingkarannya Dipindai dengan CamScann ILMU LISTRIK 7.135. 17. sebesar 5 ém dibuat dari batang besi dengan data-data seperti di atas dan mempunyai diameter penampangnya se- besar 0,1 cm, dan mempunyai celah udara sebesar 0,1 cm. a) Gambarkan kurva B/H. b). Hitunglah arus yang dibutuhkan oleh kumparannya yang terdiri dari 1000 lilitan untuk menghasilkan kerapat- an fluksi pada celah udara sebesar 1,5 T ? (1,27 a). c) Berapakah fluksi maksimum yang dapat diperoleh pada celah udara bila besi tersebut dalam keadaan jenuh/ saturasi ? (165 Wb). Celah udara dari suatu rele mempunyai luas penampang sebesar 1,5 cm* dan kerapatan fluksi padanya 0,8 T. Hitung gaya yang dibuthkan untuk menggerakkan jangkar (armature) dari rele tersebut ? (38,2 N). Suatu cincin dari baja lunak mempunyai diameter ling- karan 160 mm dan luas penampang 300 mm. Hitunglah =: : a) ggm untuk menghasilkan fluksi sebesar 400 pWb. (477 a). b). reluktansi cincin (1,19 . 10° a/wb).. c) permeabilitas xelatif cincin. (1114). Suatu rangkaian magnetik besiffespunyai luas penampang w 5 em’ dan panjang lintasan 25 cm serta banyaknya lilit- an 120. Bila arus yang melalui kumparannya itu sebesar 1,5 A maka fluksi totalnya 0,3 mb, dan bila arusnya 5 A maka fluksi totalnya 0,6 mwWb. a) kuat medan magnetnya. (320 A/m ; 2400 A/m). b) permeabilitas relatif besi. (633 ; 398). Untuk tiap-tiap’ harga arus di atas, hitunglah : Dipindai dengan CamScann

You might also like