Professional Documents
Culture Documents
Hadis Dan Politik - Kebijakan Taqlīl Al-Riwāyah Pada Masa Abu Bakar Al-Shiddiq Dan Umar Bin Al-Kha Āb
Hadis Dan Politik - Kebijakan Taqlīl Al-Riwāyah Pada Masa Abu Bakar Al-Shiddiq Dan Umar Bin Al-Kha Āb
│77
Ahmad Amin * Abstract: There were differences of attitudes taken by the caliphs
Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padnag Abu Bakr al-Siddiq and Umar bin al-Khattab in the narration of the
email: nqmufty08@gmail.com hadith, as compared to those carried by the Prophet Muhammad. In
his time, the Prophet (SAS) invited and motivated the Companions
to narrate the hadith to others. But the caliphs Abu Bakr al-Siddiq
Edi Safri and Umar bin al-Khattab carried out a different policy between the
UIN Imam Bonjol Padang obligations of the Companions to tighten the narrations of the
email : edisafri@uinib.ac.id traditions of the Prophet SAW or called taqlid al-riwayah. The paper
aims to discuss taqlid al-riwayah policy based on background, forms,
Luqmanul Hakim and objectives. They were related to the policy and bring up the
UIN Imam Bonjol Padang positive and negative of the application of the policy to the
email: luqmanulhakimidrus@gmail.com development of hadith in the aftermath. The results of the study
found that there were political and social factors that cause policies to
be taken. They oppose politics, oppose false prophets, the number of
people who apostatize, and do not run Islamic law with kaffah,
exchanging friends who gave false traditions. The taqlil al-riwayah
policy takes various forms. They are to reduce narration, strictness
(tatsabbut) in accepting competition, punishing and renewing
friends who had multiply the narration of traditions. The traditions
of the Prophet Muhammad were from mistakes and falsification.
Besides, this policy also opposes the development of traditions, both
regarding the positive, preserved, authenticity and quality of the
traditions of the Prophet SAW and also does not violate false
traditions (maudhu ') among Muslims. It is also free of negative
impacts. According to part of the distribution and the list of
traditions, the Prophet (PBUH), the lively discussion of hadith
meanings and the delay in the process of codifying the traditions of
the Prophet PBUH.
Keyword: Taqlil al-Riwayah, Abu Bakar al-Shiddiq, Umar bin al-
*Corresponding Author Khatthab
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis - This work is licensed under (CC-BY-SA)
78│ Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis, Vol.2 No.1 2020 (77-106)
hadis yang diriwayatkan oleh al- Muhammad berkata; menurutku beliau
Bukhari dari Abdullah ibn ‘Amr bin mengatakan, "dan kehormatanmu
‘Ash, sebagai berikut: adalah haram atasmu sebagaimana
َ
َ َاّللْ ْبنْ ْ َعمرو ْأ َنْ ْانل َ َ
َ ْْعبد haramnya harimu ini di bulan ini.
ْ-ْ ْصىل ْاّلل ْعليه ْوسلم-ْ ْب ٍ ْ ْعن Hendaklah yang hadir menyampaikan
َ َ َ َ ُ َ َ َ ََ ُ َ َ
ْ ْسائيلْ ْ َو
ْل حدثوا ْعنْ ْبَنْ ْإ قالْ ْ« ْبَلغوا ْ َعنْ ْول وْ ْآيةْ ْو kepada yang tidak hadir." Dan Nabi
َ َ َ َ َ ْْب
»َْعْْ ُم تَ َعمداْفل يَتبَ َوأْْ َمقْ َع َدهُْْم َنْْانلَار َ ْ َو َمنْْ َك َذ،ْْح َر َج َ berkata, "Benarlah Rasulullah seperti
1 apa yang disabdakannya, 'Bukankah
.
aku telah menyampaikannya? 'beliau
Artinya: Dari Abdullah bin 'Amr ulangi hingga dua kali.
bahwa Nabi SAW bersabda: Dari hadis-hadis dan penjelasan di
"Sampaikan dariku sekalipun satu ayat atas sangat jelas bahwa Nabi SAW
dan ceritakanlah (apa yang kalian memberikan perhatian yang sangat
dengar) dari Bani Isra'il dan itu tidak
tinggi kepada penyebaran dan
apa (dosa). Dan siapa yang berdusta
periwayatan hadis-hadisnya. Tidak
atasku dengan sengaja maka bersiap-
hanya dengan cara memerintahkan,
siaplah menempati tempat duduknya di
tetapi Nabi juga memotivasi dengan
neraka".
cara mengapresiasi dan mendoakan
Mengenai perintah meriwayatkan orang yang menyampaikan dan
hadis ini, dalam hadis lain yang meriwayatkan hadis-hadisnya demi
diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Abi sampainya risalah Islamiyah yang
Bakrah disebutkan bahwa Nabi SAW dibawanya.
bersabda: Pada zaman Khulafa’ al-Rasyidin
َ َ َ َ ََ َ َ َ َ َُ َ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ ي khususnya pada masa Abu Bakar al-
ْْال ْفإن ْ ىل ْاّللْ ْعليه ْوسل ْم ْق ْ عنْ ْأبْ ْبكرْة ْذك ْر ْانلبْ ْص
ُ اض َ َ َ
َ الْْ ُُمَ َمدْْ َوأحسبُ ُهْ ْق الْْ َوأ ع َر
َ َ َ ُ َ َ ََ ُ َ َ Shiddiq dan Umar bin al-Khatthab,
ْْكم دماءكمْ ْوأم والكمْ ْق
ََ َ َ ُ َ
kedua khalifah ini mengambil
ْلْ كمْ ْ َهذا ْفْ ْشهْركمْ ْهذا ْأ
َ ُ حر َمة ْيَوم ُ ح َرامْ ْ َك ُ َعلَي
َ ْ ْكم
kebijakan yang tidak populer dan
َ ُ ُ َُ َ َ َ َ ُ الشاه ُدْ ْمن َ
ْقْ بْ ْ َوَكنْ ُْم َمدْ ْ َيق ولْ ْ َص َد كمْ ْالغائ ْ ِلُبَل غ cenderung bertentangan dengan
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │79
hadis tidak bisa dengan bebas menukil Berkaitan dengan hal ini, Abu Bakar
hadis-hadis yang telah mereka pernah mengumpulkan manusia serta
dapatkan di zaman Nabi SAW. Bahkan memerintahkan untuk tidak
sebagian hadis yang telah ditulis pada meriwayatkan hadis-hadis Nabi SAW
masa hidup beliau, dilenyapkan dan secara bebas, sebagaimana dijelaskan
dibakar.3 Sebagaimana riwayat: dalam kitab Tazkirat al-Huffazh karya
Imam al-Dzahabi (w.748 H):
ْقالت ْاعئشة ْمجع ْاب ْاحلديث ْعن ْرسول ْاّلل ْصىل ْاّلل
ْعليه ْوسلم ْوَكنت ْمخسمائة ْحديث ْفبات ِْللته ْيتقلب ْ ْإنكم:أن ْأبا ْبكر ْمجع ْانلاس ْبعد ْوفاة ْنبيهم ْفقال
ْكثريا ْقالت ْفغمن ْفقلت ْأتتقلب ْلشكوى ْأو ْلشئ ْبلغك ْحتدثون ْعن ْرسول ْاّلل ْأحاديث ْختتلفون ْفيها ْوانلاس
ْك
ْ ؟ ْفلما ْاصبح ْقال ْأي ْبنية ْهلىم ْالحاديث ْالىت ْعند ْ،ْفال ْحتدثوْاْعنْرسولْاّللْشيئا،بعدكمْأشدْاختالفا
ْ ْفقلت ْلم ْاحرقتها ْ؟ ْقال،فجئته ْبها ْفداع ْبنار ْفحرقها ْ ْبيننا ْوبينكم ْكتاب ْاّلل ْفاستحلوْا:فمن ْسألكم ْفقولوا
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │81
10
Endang Soetari, Ilmu Hadis (Bandung: Amal
Bakti Press, 1997), 43.
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │83
11
op.cit. al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari, 1981,
13
1:198. Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail bin
12
Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi Ibrahim ibn al-Mughirah ibn al-Bardizbah al-
al-Naisaburi, Shahih Muslim, vol. 1 (Beirut: Dar al- Bukhari, Shahih Al-Bukhari, vol. 12 (Beirut: Dar Al-
Ihya’ al-Turats al-‘Arabiy, tt), 10. Fikr, 1981), 360.
84│ Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis, Vol.2 No.1 2020 (77-106)
hal ini, Abdullah bin Mas’ud pernah Jadi dari uraian di atas dapat
berkata: disimpulkan, bahwa yang
َ َ َ ح َد َثنَا ْ ُمسل ُمْ ْبن ْإب َراه َ َ َُ ََ َ َ
َ ْ ،يف َة menyebabkan Abu Bakar dan Umar
ْح َدثنَْا ْ ،يم حدثنا ْأبو ْخل serta sahabat di masanya sangat ketat
َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ
ْ ْق،ح َدثنَا ْ َعون َ
ْْ"لي َس:ْاّلل ْ ال ْعب ْد
ْ ْق:ال ٍ ق َر ْة ْبن ْخ
ْ ،اِل terhadap periwayatan hadis bukan
14
."نْالعل َمْْم َنْْاْلَشيَة
َ
َْ ْ َولك،احلديث َ العل َْمْمنْْ َك
َ ْْْثة karena mereka tidak mau ajaran Islam
semakin berkembang. Akan tetapi hal
itu disebabkan oleh beberapa faktor, di
Artinya: Abu Khalifah mengabarkan
antaranya:
kepada kami, Muslim bin Ibrahim
memberitahukan kepada kami, Qarrah 1. Faktor Politik, di masa pemerintahan
bin Khalid memberitahukan kepada Abu Bakar dan Umar, perhatian
kami, ’Aun memberitahukan kepada tertuju khusus pada pemecahan
kami, ia berkata: Abdullah bin Mas’ud masalah politik dalam negeri
berkata: “Bukanlah ilmu itu dengan maupun luar negeri. Terjadinya
banyak (meriwayatkan) hadis, tetapi pergolakan sosial politik yang terjadi
ilmu sebenarnya adalah sifat khasyyah setelah Nabi wafat seperti
(takut kepada Allah)”. munculnya Nabi-nabi palsu,
banyaknya orang yang murtad serta
Selain untuk menjaga kemurnian
tidak maunya orang menjalankan
hadis, sebab lain yang membuat
syariat Islam secara kaffah, terjadinya
sahabat, khususnya pada masa Abu
banyak perluasan daerah (ekspansi)
Bakar dan Umar secara bersama-sama
tidak dapat dilepaskan. Dengan
bersikap ketat dalam hal periwayatan
adanya faktor tersebut pengajaran
adalah untuk memelihara al-Qur’an.
hadis belum bisa dilakukan secara
Umar khususnya sangat khawatir
umum sehingga gerakan
manusia sibuk meriwayatakan hadis
periwayatan hadis menjadi terbatas.
sehingga mengabaikan al-Qur’an,
2. Sahabat masih dekat dengan era
sedangkan al-Qur’an merupakan
Nabi SAW, dimana pada umumnya
undang-undang utama dalam Islam.
mereka mengetahui Sunnah.
Maka ia ingin kaum muslimin
Sehingga persoalan-persoalan
menghafal al-Qur’an dengan baik,
hukum dan sosial telah mendapat
kemudian memperhatikan hadis. Atas
jawaban dengan sendirinya pada diri
dasar inilah Umar menetapkan suatu
mereka. Memang diakui adanya
cara yaitu keharusan dilakukannya
pergeseran-pergeseran kehidupan
pembuktian ilmiah dan sedikit
dan munculnya masalah baru yang
meriwayatkan hadis karena takut
ditemui para sahabat, tetapi itu tidak
terjatuh pada kesalahan.15
terlalu signifikan sebagaimana yang
ditemukan generasi setelah sahabat.
14
Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub Abu Al- 3. Kekhawatiran sahabat akan
Qasim Al-Thabraniy, Al-Mu’jam Al-Kabir, vol. 9 munculnya hadis-hadis palsu serta
(Mosul: Maktabah al-Ulum wa al-Hikam, 1983),
102. menjaga kemurnian hadis. Karena
15
op.cit. Al-Khatib, Al-Sunnah Qabla Al- itu para sahabat memberi syarat
Tadwin, 96.
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │85
17
Abu Ja’far al-Thahawi, Syarah Musykil Al- 19
Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman
Atsar (Beirut: Muassasah Al-Risalah, 1994), 320. bin al-Fadhl bin Bahram Al-Darimi, Sunan Al-
18
op.cit. Al-Dzahabi, Kitab Tadzkirat Al-Huffaz, Darimi, vol. 1 (Beirut: Darul Basyair al-Islamiyah,
1:7. 2013), 155.
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │87
sahabat Muhammad, telah datang para ْأل ْأن ْسمعته ْصىل ْاّلل ْعليه ْو ْسلم ْيقول ْمن ْقال َْع ْما
sahabat Muhammad, mereka akan 20
لمْأقلْفقدْتبوأْْمقعدهْمنْانلار
menemui dan bertanya kepada kalian
tentang hadis, Maka Ketahuilah,
Artinya: Dari Mahmud bin Labid,
sesungguhnya kesempurnaan wudlu
ia berkata: “Aku pernah mendengar
dengan tiga kali basuhan, namun
Usman bin ‘Affan mengumumkan di
dengan dua kali basuhan juga sudah
atas mimbar, ia berkata:”Siapapun tidak
mencukupi. Kemudian ia berkata:
diizinkan untuk meriwayatkan hadis
"Kalian akan mendatangi Kufah, dan
kecuali yang telah didengar di zaman
kalian akan menemui satu kaum yang
Abu Bakar dan Umar. Kemudian ia
punya pengagungan terhadap Al
berkata: “Tidak ada sesuatu yang
Qur`an, lalu mereka akan berkata:
mencegahku menukil hadis Nabi SAW,
'Telah datang para sahabat
melainkan sesuatu yang telah aku
Muhammad, telah datang para sahabat
dengar dari Rasulullah SAW, bahwa
Muhammad kemudian mereka akan
beliau berkata: “Siapa saja yang
mendatangi dan menanyakan kepada
menisbahkan sebuah ucapan padaku
kalian tentang hadits, maka
yang aku tidak pernah mengatakannya,
sedikitkanlah dalam meriwayatkan
maka tempatnya adalah neraka”.
hadis dari Rasulullah SAW dan aku
bersama kalian. Qaradhah berkata: 'Aku Dari riwayat-riwayat di atas dapat
pernah duduk bersama sekelompok dilihat bagaimana Abu Bakar dan
orang, lalu mereka menyebut sebuah Umar serta Usman memerintahkan
hadis dari Rasulullah SAW padahal aku para sahabat yang lain untuk
adalah orang yang paling hafal di mengurangi periwayatan hadis-hadis
antara mereka tentang hadis itu. Ketika Nabi.
aku ingat wasiat Umar, aku diam.
Mengenai riwayat Abu Bakar di atas
Selain itu Usman bin Affan pun al-Dzahabi mengatakan: “Ucapan Abu
memiliki kebijakan yang hampir sama, Bakar di atas menunjukkan pentingnya
yakni hanya membolehkan pembuktian dalam menerima kabar
meriwayatkan hadis yang didengar dan perlunya bersikap hati-hati.
dan pernah diriwayatkan di zaman Tidakkah anda perhatikan ketika Abu
Umar, sebagaimana Ibnu Sa’ad dan Bakar ditanya tentang hak waris
Ibnu ‘Asakir meriwayatkan dari seorang nenek dan ia tidak
Mahmud bin Labid bahwa ia pernah menemukannya di dalam al-Qur’an,
berkata: lalu ia menanyakan kepada sahabat
yang lain dan ketika diberitahu oleh
ْعن ُْممود ْبن ْبليد ْقال ْسمعت ْعثمان ْبن ْعفان َْع ْمنرب
seorang sahabat ia merasa tak cukup,
ْيقول ْل ُْيل ْْلحد ْيروي ْحديثا ْلم ْيسمع ْبه ْف ْعهد ْأب lalu meminta penjelasan dari sahabat
ْبكر ْول ْعهد ْعمر ْفإنه ْلم ْيمنعن ْأن ْأحدث ْعن ْرسول yang lain. Ia tidak mengatakan,
ْاّللْصىلْاّللْعليهْوْسلمْألْأكونْمنْأوىعْأصحابهْعن ْه
Muhammad bin Sa’ad bin Mani’ al-Zuhri,
20
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │89
َُ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ
menjawab, bahwa Nabi telah ْت ْ َم َع ُْه
ْ ُ ْفقم،ْ ْتْ ْأصغ َرْ ْالقوم ْفكن،ْ ْأصغ ُْر ْالقوم
memberikan bagian harta warisan 24.ْك
َ َ َ َ َ َ ََ ُ ُ َ ََ
َ الْْذَل نْانلبْْق
ْ تْعمرْْأْ فأخْرب
kepada nenek sebesar seperenam bagian.
Lalu Abu Bakar meminta al-Mughirah
Artinya: Dari Abu Sa'id Al Khudri dia
menghadirkan seorang saksi. Lalu
berkata; "Saya pernah berada di majelis
Muhammad bin Maslamah memberikan
dari majelisnya orang-orang Anshar,
kesaksian atas kebenaran pernyataan al-
tiba-tiba Abu Musa datang dalam
Mughirah itu. Lalu Abu Bakar
keadaan kalut, lalu dia berkata; "Aku
menetapkan seperenam bagian kepada
(tadi) meminta izin kepada Umar
nenek.
hingga tiga kali, namun ia tidak
Peristiwa di atas menunjukkan memberiku izin, maka aku kembali
ketelitian dan kehati-hatian Abu Bakar pulang, lalu Umar bertanya; "Apa yang
dalam menerima sebuah kabar atau membuatmu hendak kembali pulang?"
riwayat Nabi yang belum ia ketahuinya jawabku; "Aku (tadi) meminta izin
dari orang lain. Hal ini dibuktikan hingga tiga kali, namun aku tidak diberi
dengan tidak bersegeranya Abu Bakar izin, maka aku hendak kembali pulang,
menerima riwayat hadis, sebelum karena Rasulullah bersabda: "Apabila
meneliti periwayatnya. Dalam salah seorang dari kalian meminta izin,
melakukan penelitian keaslian sebuah namun tidak diberi izin, hendaknya ia
hadis, Abu Bakar bahkan meminta kembali pulang." Maka Umar pun
kepada al-Mughirah untuk berkata; "Demi Allah, sungguh kamu
menghadirkan saksi lain tentang hadis harus memberiku satu bukti yang jelas,
tersebut. Ketika Muhammad bin "(kata Abu Musa) "Apakah di antara
Maslamah mengatakan hal yang sama, kalian ada yang pernah mendengarnya
maka Abu Bakar mau menerimanya. dari Nabi?" lalu Ubay bin Ka'ab angkat
bicara; "Demi Allah, tidaklah ada orang
Selain Abu Bakar, Umar juga yang akan bersamamu melainkan orang
melakukan hal yang sama dalam yang paling muda di antara mereka,
menenerima periwayatan, sebagaimana sedangkan akulah orang yang paling
hal ini terlihat, misalnya, ketika Umar muda."Lalu aku pergi bersamanya
mendengar hadis yang disampaikan menemui Umar, dan akupun
oleh Abu Musa al-Asy’ari: memberitahukan kepada Umar bahwa
ََ
ْْتْ ْفْ َْمل ٍسْ ْمنْ َْمالس
َ ُ الْ ْ ُك ن
َ َ
يدْ ْاْلُد رىْ ْق َ َ َ Nabi SAW berkata seperti itu."
ٍ عنْ ْأبْ ْسع
ُ الْ ْاستَأذَن َ ََ َََ َ ُ َُ َ َ َ
ْْت وسْ ْكأن ُهْ ْ َمذ ُع ورْ ْفق اْلن َصارْ ْإذْ ْجاءْ ْأبو ْم Dalam hadis di atas dapat dipahami
َ ََ ُ َ ََ َ ََ َ َ ُ ََ
َْ ال ْ َما ْ َمنَ َع ْفلمْ ْيُؤذنْ ْلْ ْفرجع،ْ َعْ ْع َم َْر ْثالث ا
bahwa Umar barulah bersedia
ْك ْ تْ ْفق
َ َ ُ جع َ ْفَلَمْ ْيُؤذَنْ ْلْ ْفَ َر،ْ تْ ْثَالَثا ُ تْ ْاستَأذَن ُ قُْل
menerima riwayat hadis dari Abu
ْْ ْ َوقال،ْ ْت Musa al-Asy’ari, setelah para sahabat
َ َ ََ َ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ ُ
ْ،ْ ُْكمْ ْثالثا ْفلمْ ْيُؤذنْ ْهل ن ْأ ح دْ اّلل ْ« ْإذا ْاستأذ ْ َ ْ َْر ُسول yang lain, di antaranya Ubay bin Ka’ab
ْْحد َ َكمْ ْأ
ُ ْأَمن.ْ يم َنْ ْ َعلَيه ْببَي نَ ْةَ اّللْ ْ ََلُق
َ الْ ْ َوَ ََ
فل َريجعْ ْ» ْفق
َ
ٍ
َ َ َ َ ُ َُ َ َ َ َ ُ َ ََ َ َ َُ َ
ْ ٍ بْْب ُنْْكع الْأ َ ي
24
Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail bin
ْلْ كْإ ْ لْيقومْْمع ْ ْْب ْواّلل ْ انلبْ ْفق ْ ْنْ سمع ْه ْم Ibrahim ibn al-Mughirah ibn al-Bardizbah al-
Bukhari, Shahih Al-Bukhari, vol. 5 (Beirut: Dar Al-
Fikr, 1981), 305.
90│ Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis, Vol.2 No.1 2020 (77-106)
menyatakan telah mendengar pula Mughirah bin Syu’bah berkata: Aku
hadis Nabi tentang apa yang menyaksikan Nabi SAW menghukum
dikemukakan oleh Abu Musa tersebut. dengan memerdekan budak laki-laki
Menjawab penjelasan tersebut Umar atau budak perempuan. Lalu Umar
akhirnya berkata kepada Abu Musa: berkata: datangkan kepadaku saksi hadis
ََ َ َ َ ُ َ ُ َ ََ tersebut. Lalu Muhammad bin
َْ وس ْأ َما ْإنْ ْلمْ ْأتهم
ْك ْ ن ْاْل َ َطابْ ْْلبْ ْم ُْ ال ْع َم ُْر ْب
ْ فق Maslamah bersaksi tentang hal
ََ ُ َ ََ َََ
َ َْْعْْ َر ُسول َ ُ خش َ َْْولَكن
ْصىلْاّلل-ْْاّلل ْْيتْْأنْْيتقولْْانل اس tersebut.
25
.-عليهْوسلم Selain Abu Bakar dan Umar, ketika
menjadi khalifah Usman bin Affan juga
Artinya: Umar bin al-Khatthab berkata sangat ketat dalam suatu riwayat,
kepada Abu Musa; "Aku tidak sebagaimana terdapat sebuah riwayat
meragukanmu, hanya saja aku khawatir yang menyatakan bahwa seseorang
jika manusia membuat-buat ucapan hanya diperkenankan meriwayatkan
yang dinisbatkan kepada Rasulullah hadis yang pernah diriwayatkan di
SAW masa khalifah sebelumnya dan juga
ada peristiwa yang menjelaskan bahwa
Apa yang dialami oleh Abu Musa al-
Usman bin Affan memastikan sebuah
Asy’ari tersebut telah dialami juga oleh
hadis Nabi dengan menanyakan
al-Mughirah bin Syu’bah, dan lain-lain.
kepada sahabat yang lain, sebagaimana
Keterangan di atas menunjukkan
dua hadis berikut:
kehati-hatian Umar dalam periwayatan
hadis. Kejadian seperti hal di atas juga ْعن ُْممود ْبن ْبليد ْقال ْسمعت ْعثمان ْبن ْعفان َْع ْمنرب
pernah terjadi kepada al-Miswar bin
ْيقول ْل ُْيل ْْلحد ْيروي ْحديثا ْلم ْيسمع ْبه ْف ْعهد ْأب
Maslamah, sebagaimana riwayat
Muslim: ْبكر ْول ْعهد ْعمر ْفإنه ْلم ْيمنعن ْأن ْأحدث ْعن ْرسول
ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ْاّللْصىلْاّللْعليهْوْسلمْألْأكونْمنْأوىعْأصحابهْعن ْه
ْْارْ ْع َم ُرْ ْب ُنْ ْاْلَ َطاب عنْ ْالمس َورْ ْبنْ َْم َر َمةْ ْقالْ ْاستش
ُ ري ْةُ ْب ُنْ ْ ُشعبَ َةْ ْ َشهد َ ََ َ َ
َ الْ ْال ُمغ َ َ َانل ْأل ْأن ْسمعته ْصىل ْاّلل ْعليه ْو ْسلم ْيقول ْمن ْقال َْع ْما
ْْت اسْ ْفْ ْإمالصْ ْالمرأةْ ْفق
َ َ َ ُ َ َ
27
لمْأقلْفقدْتبوأْْمقعدهْمنْانلار
ْ.ْض ْفيه ْبغ َرةٍْ ْعب ٍْد ْأوْ ْأ َم ٍة
ْ ْق-صىل ْاّلل ْعليه ْوسلم-ْ ب َْ َانل
َُ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ ََ َ َ
ْكْ ْق الْْفشه َدْ ْهلُُْْم َم ُْد ال ْع َم ُرْْائْتنْ ْبمنْ ْيشه ْد ْمع
ْ ال ْفق
ْ ق Artinya: Dari Mahmud bin Labid,
26 َ َ َ
.ْنْ َمسلمة
ُْ ب ia berkata: “Aku pernah mendengar
Usman bin ‘Affan mengumumkan di
Artinya: Dari Miswar bin atas mimbar, ia berkata:”Siapapun tidak
Marhamah, ia berkata: Umar diizinkan untuk meriwayatkan hadis
bermusyawarah kepada manusia kecuali yang telah didengar di zaman
tentang janin perempuan, maka al- Abu Bakar dan Umar. Kemudian ia
berkata: “Tidak ada sesuatu yang
25
mencegahku menukil hadis Nabi SAW,
Anas Bin Malik, Al-Muwattha’Malik, vol. 5
(Mesir: Mauqi’ Wazarah al-Auqaf, tt), 489. melainkan sesuatu yang telah aku
26
Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi
27
al-Naisaburi, Shahih Muslim, vol. 5 (Beirut: Dar al- op.cit. al-Zuhri, Kitab Al-Thabaqat Al-Kubra,
Ihya’ al-Turats al-‘Arabiy, tt), 111. 2:291.
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │91
dengar dari Rasulullah, bahwa beliau dan meminta tanggapan dari sahabat
berkata: “Siapa saja yang menisbahkan yang lain, yang mungkin juga
sebuah ucapan padaku yang aku tidak mengetahuinya.
pernah mengatakannya, maka
Sementara itu, Ali bin Abi Thalib
tempatnya adalah neraka”.
juga menampakkan keketatannya
َ َ ُ ُ ََ َ َ َ
َْ ْأتْ ْعث َمانْ ْال َمقاع َدْ ْف َد:ْ ْ ْقال،ْ ْيد
ْاع ٍ سع َْ ْ ْعنْ ْبُسْ ْبن dalam menerima sebuah riwayat,
َ َ َ ُ َ َ َ
ْ،ْ ْ َواس تَنش َقْ ْث َمْ ْغ َسلْ ْ َوج َه ُهْ ْثالثا،ْ ْب َو ُضو ٍْء ْفتَ َمض َمض
sebagaimana Ali barulah bersedia
َ َ َ ُ َ َ menerima riwayat hadis Nabi setelah
ْ ْث َمْ ْ َم َس َحْ ْب َرأسه ْ َورجليه ْثالثا ْثالثا،ْ َويَ َديه ْثالثا ْثالثا periwayat hadis yang bersangkutan
َ َ َ َ َُ َ َ
ْاّللْ ْ َعليه ْ َو َسل َْم ْ َهكذْا
َ
ْ ْ ْتْ ْ َر ُسول
ْ ْاّلل ْصىل ُ ْ َر َأي:ْ ال َ َ ُ
ْ ث َمْ ْق mengucapkan sumpah, bahwa hadis
َ َ ُ َ َ ك َذ َ َ ْيَا ْ َه ُؤلءْ ْأ،ْ َُْيتَ َو َضأ
ْْ ْنلَف ٍرْ ْمن،ْ ْ ْن َعم:ْ اكْ ْ؟ ْقالوا yang disampaikannya itu benar-benar
28 ُ َ
.ْحابْْ َر ُسولْْاّللْْعنده َ أ َص dari Nabi SAW. Hal ini terlihat jelas
dalam hadis berikut:
Artinya: Dari Busr bin Sa’id, ia ْ ْكنت:عن ْاسماء ْبن ْاحلكم ْالفزاري ْانهْسمع ْعليا ْيقول
berkata: Usman datang ke tempat kami, ْإذا ْسمعت ْمن ْرسول ْاّلل ْصىل ْاّلل ْعليه ْوسلم ْحديثا
lalu ia mengajak berwudhu, kemudian
ْنفعن ْاّلل ْبما ْشاء ْان ْينفعن ْمنه ْوَكن ْإذا ْحدثن ْعن ْه
ia berkumur-kumur, lalu memasukkan
air ke dalam hidung, lalu membasuh 29
غريهْاستحلفتهْفإذاْحلفْصدقته
wajahnya sebanyak tiga kali, membasuh
dua tangannya sebanyak tiga kali, Artinya: Dari Asma bin al-Hakam al-
kemudian ia menyapu kepala dan Fazariy, sesungguhnya ia mendengar
membasuh kakinya sebanyak tiga kali, Ali bin Abi Thalib berkata: Jika aku
kemudian ia berkata bagi kelompok yang mendengar dari Rasul SAW sebuah
berada di sekitarnya: Aku melihat Nabi hadis, maka Allah akan memberi
berwudhu seperti ini, bagaimana manfaat kepadaku dengan apa yang ia
menurut kalian?, Mereka menjawab: kehendaki, dan apabila seseorang selain
“Iya” (memang seperti demikian). Rasul menyampaikan hadis kepadaku,
maka aku akan memintanya untuk
Dari dua hadis di atas sangat jelas
bersumpah, jika ia mau maka aku akan
bahwa khalifah Usman bin ‘Affan
membenarkan apa yang
sebagaimana khalifah sebelumnya, juga
disampaikannya.
sangat ketat dan berhati-hati terhadap
sebuah hadis. Dalam hal ini, dengan Hadis di atas menjelaskan bahwa Ali
meminta sahabat untuk mencukupkan sangat ketat dalam periwayatan hadis,
menyampaikan hadis yang ia akan menerima hadis dari orang lain,
diriwayatkan di masa Abu Bakar dan jika orang tersebut mau bersumpah
Umar saja dan melarang sahabat untuk bahwa itu memang hadis dari
memperbanyak riwayat dan meminta Rasulullah SAW. Akan tetapi perlu
saksi dalam menyampaikan hadis, diingat juga bahwa ketatnya sahabat
bahkan ia mempraktekkan langsung khususnya para khalifah dalam
28 29
Ahmad Bin Hanbal, Musnad Ahmad, vol. 1 op.cit. Al-Dzahabi, Kitab Tadzkirat Al-Huffaz,
(Beirut: ‘Alim al-Kutub, 1998), 67. 1:10.
92│ Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis, Vol.2 No.1 2020 (77-106)
menerima hadis bukanlah karena meriwayatkan hadits di masa Umar
meragukan kemampuan dan kejujuran lalu ia menjawab :
bahkan saling mencurigai satu sama
عن أبي سلمة عن أبي هريرة وقلت له أكنت تحدث
lain. Akan tetapi mereka
في زمان عمر هكذا قال لو كنت أحدث في زمان
melakukannya karena memiliki tujuan 31
عمر مثل ما أحدثكم لضربني بمخفقته
menjaga hadis itu sendiri, sebagaimana
akan dijelaskan secara lebih mendalam Artinya: Dari Abi Salamah dari Abu
pada pembahasan selanjutnya. Hurairah dan aku bertanya apakah
engkau sering meriwayatkan hadis di
c. Menghukum dan mengancam
zaman Umar? Lalu ia berkata:
sahabat yang memperbanyak
periwayatan hadis Bahkan dalam sebuah hadis, Abu
Hurairah yang merupakan periwayat
Selain melarang memperbanyak
hadis terbanyak pernah mengatakan:
riwayat dan ketat dalam menerima
riwaya, sewaktu menjadi khalifah ْْقالْرسول:ْماْكناْنستطيعْأنْنقول:عنْأبْهريرْةْأنهْقال
Umar bahkan menahan tiga orang
ْ ْكنا ْخناف،اّلل ْصىل ْاّلل ْعليه ْوسلم ْحىت ْقبض ْعمر
sahabat di Madinah, yaitu Ibnu
Mas’ud, Abu Darda’ dan Abu Mas’ud
32
السياط
al-Anshari karena terlalu banyak
meriwayatkan hadis sebagaimana Artinya: Dari Abi Hurairah, ia berkata:
riwayat: Kami tidak dapat mengucapkan Qala
Rasulullah, kecuali setelah Umar
ْعن ْسعد ْبن ْإبراهيم ْعن ْأبيه ْأن ْعمر ْحبس ْثالثة ْبن meninggal dunia, karena kami takut
ْمسعودْوأباْاِلرداء ْوأباْمسعودْاْلنصاريْفقالْقدْأكْثتم mendapat hukuman.
30
احلديثْعنْرسولْاّللْصىلْاّللْعليهْوْسلم Dalam riwayat lain Umar pernah
mengancam dan mengusir para
Artinya: Dari Saad bin Ibrahim sahabat jika masih memperbanyak
dari Bapaknya sesungguhnya Umar periwayatan:
menahan tiga orang sahabat yaitu Ibnu
Mas’ud, Abu al-Darda’ dan Abu ْ ْسمعت ْعمر ْبن ْاْلطاب ْيقول:عن ْالسائب ْبن ْيزيد ْقال
Mas’ud al-Anshari seraya berkata ْ َْلرتكن ْاحلديث ْعن ْرسول ْاّلل ْأو ْْلحلقنك:ْ ْلب ْهريرْة
kepada mereka “Kalian terlalu banyak ْك
ْ َْلرتكن ْاحلديث ْأو ْْلحلقن: بأرض ْدوسْ ْوقال ْلكعب
meriwayatkan hadis dari Rasulullah
SAW”.
33
بأرضْالقردة
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │93
Artinya: Dari al-Saib bin Yazid, ia ْ ْبيننا ْوبينكم ْكتاب ْاّلل ْفاستحلوْا:فمن ْسألكم ْفقولوا
berkata: Aku mendengar Umar bin al- 34
.حالهلْوحرمواْحرامه
Khatthab berkata kepada Abu Hurairah:
“Hendaklah engkau meninggalkan
Artinya: Setelah Nabi SAW
meriwayatkan hadis Rasulullah SAW
wafatAbu Bakar mengumpulkan
atau aku akan asingkan dirimu ke
manusia dan berkata: “Kalian adalah
daerah Daus, dan kepada Ka’ab ia juga
orang-orang yang menerima hadis dari
pernah berkata: Hendaklah engkau
Rasulullah dan kalian berbeda pendapat
meninggalkan meriwayatkan hadis
tentangya. Orang-orang setelah kalian
Rasulullah SAW atau aku akan
akan semakin kuat perbedaannya, maka
asingkan kamu ke daerah Qirdhah.
jangan kalian meriwayatkan hadis
Dari riwayat-riwayat di atas, secara sedikitpun. Siapa yang bertanya
umum ada tiga bentuk kebijakan taqlil kepadamu, jawablah di antara kita telah
al-riwayah, yaitu memerintahkan secara ada Kitabullah, maka halalkanlah apa
langsung melakukan kebijakan taqlil al- yang telah dihalalkannya, dan
riwayah atau melarang memperbanyak haramkanlah apa yang telah
riwayat, sangat ketat (tatsabbut) dalam diharamkannya”
menerima riwayat dari orang lain serta
Dari riwayat di atas sangat jelas
mengancam dan menghukum para
bagaimana komitmen dan ketulusan
sahabat yang memperbanyak
hati Abu Bakar untuk menjaga
melakukan periwayatan hadis.
persatuan muslim. Abu Bakar
3. Tujuan Kebijakan Taqlil Al- mengetahui bahwa umat ketika itu
Riwayah memiliki kemampuan yang berbeda
satu sama lain dalam masalah agama,
Dengan dilakukannya kebijakan ada yang luas pemahamannya dan ada
taqlil al-riwayah terdapat beberapa yang tidak, sehingga jika riwayat tidak
tujuan yang akan ingin dicapai oleh dibatasi dan dibiarkan tersebar tanpa
sahabat, di antaranya: adanya penjagaan dan pembatasan
pada akhirnya akan menimbulkan
a. Mencegah Munculnya Perselisihan
polemik di tengah-tengah masyarakat,
Sesama Muslim
baik yang hidup saat itu maupun
Hal ini terlihat jelas dari ucapan Abu masyarakat setelahnya.
Bakar al-Shiddiq ketika ia berkhutbah
Seperti itu juga ketika Abu Bakar
dan melarang periwayatan hadis
dan Umar membakar catatan-catatan
karena takut sesama muslim keliru
hadisnya. Abu Bakar dan Umar
serta berbeda pendapat dalam sebuah
khawatir jika catatan itu tidak
hadis, sebagaimana riwayat:
dimusnahkan dikemudian hari akan
ْ ْإنكم:أن ْأبا ْبكر ْمجع ْانلاس ْبعد ْوفاة ْنبيهم ْفقال terjadi perbedaan pemahaman di
antara orang-orang yang membaca
ْحتدثون ْعن ْرسول ْاّلل ْأحاديث ْختتلفون ْفيها ْوانلاس
ْ،ْفال ْحتدثوْاْعن ْرسولْاّللْشيئا،بعدكمْأشدْاختالفا 34
op.cit. Al-Dzahabi, Kitab Tadzkirat Al-Huffaz,
1:7.
94│ Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis, Vol.2 No.1 2020 (77-106)
catatan hadis tersebut. Sehingga bisa Umar di antara dua orang sehabat yang
terjadi pemahaman yang keliru yang menentang kepada orang yang banyak
yang bisa menimbulkan perselisihan meriwayatkan hadis, terutama
dan perpecahan, karena tidak sesuai mengenai masalah hukum yang tidak
dengan pemahaman yang sebenarnya ada saksinya. Hal ini tergambar dalam
sebagaimana disampaikan dan riwayat yang menyatakan bahwa Abu
diinginkan oleh Nabi SAW. Bakar tidak mau menerima hadis
tentang bagian warisan untuk seorang
b. Menjaga Hadis Rasulullah SAW
nenek sebelum adanya persaksian dari
Tujuan lain diterapkannya kebijakan sahabat yang lain.
menyedikitkan periwayatan hadis
Kasus warisan untuk nenek
(taqlil al-riwayah) adalah dalam rangka
menunjukkan ketelitian dan kehati-
menjaga dan memelihara hadis
hatian Abu Bakar dalam menerima
Rasulullah SAW. Hal ini dilakukan
riwayat demi menjaga keaslian hadis,
sahabat karena khawatir akan terjadi
dijelaskan bahwa ia ternyata tidak
kesalahan, perubahan dan kekeliruan
bersegera menerima riwayat hadis dan
yang masuk kepada hadis Nabi SAW
memutuskan perkara, sebelum meneliti
yang merupakan sumber hukum
kebenaran riwayat tersebut. Dalam
setelah al-Qur’an sehingga dapat melakukan penelitian, Abu Bakar
mengakibatkan rusaknya syariat Islam
meminta kepada periwayat hadis yakni
di masa yang akan datang.
al-Mughirah untuk menghadirkan
Para sahabat mengetahui kedudukan saksi. Hal ini bertujuan untuk
hadis maka mereka berpegang teguh memastikan bahwa hadis tersebut
padanya dan mengikuti atsar-atsar benar adanya bersumber dari Rasul
Rasulullah SAW. Mereka tidak mau SAW sehingga ia tidak salah dalam
menyalahi hadis jika mereka meyakini mengambil keputusan dalam kasus
kebenarannya, sebagaimana mereka tersebut.
tidak mau berpaling sedikitpun dari al-
c. Membendung Munculnya Hadis
Qur’an yang mutlak benar. Oleh karena
Palsu
itu hadis wajib untuk dijaga. Mereka
menempuh segala cara untuk Pada masa ini daerah kekuasaan
memelihara dan menjaga keotentikan Islam semakin luas. Persoalan yang
dan kemurnian hadis itu sendiri, muncul, sepeninggal Nabi adalah
karena hadis merupakan sumber masalah orang-orang murtad dan
syariat setelah al-Qur’an. pertikaian politik. Karenanya tidak
mengherankan kalau sahabat tidak
Salah satu bentuk pemeliharaannya
menyukai banyak periwayatan hadis
adalah dengan sangat ketat dan selektif
Nabi, karena takut terjadi kebohongan
menerima dan menyampaikan sebuah
atas nama Nabi. Para sahabat sangat
hadis. Salah satunya adalah dengan
selektif dalam menerima dan
meminta persaksian terhadap hadis
meriwayatkan hadis sehingga
yang disampaikan. Abu Bakar dan
seseorang diharuskan mendatangkan
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │95
saksi bila ia menyampaikan hadis. Hal terjadinya tadlis dan kebohongan dari
ini terlihat ketika Umar meragukan orang-orang munafik. Oleh karena
riwayat Abu Musa al-Asy’ari tentang mereka membatasi dan menyedikitkan
hadis meminta izin, setelah Abu Musa periwayatan hadis”.36
mendatangkan saksi dalam
Begitulah sikap para sahabat dalam
periwayatannya, Umar lalu menjawab
menjaga keotentikan hadis. Ini
dan menjelaskan kepada Abu Musa
merupakan salah satu bentuk tanggung
kenapa ia meragukan hal tersebut,
jawab para sahabat dalam menjaga
Umar berkata:
hadis dari berbagai kekeliruan dan
ََ َ َ َ ُ َ ُ َ ََ
َْ وسْ ْأ َما ْإنْ ْلمْ ْأتهم
ْك ال ْع َم ُْر ْب ُنْ ْاْل َ َطابْ ْْلبْ ْم
ْ فق pemalsuan, sebab dengan membatasi
َ َ َ ُ َ َ َ ُ َولَكنْْخش
َ
ْصىلْاّلل-ْْيتْْأنْْ َيتَق َولْْانلَاسَْْعْْ َر ُسولْْاّلل
periwayatan akan menutup
kesempatan orang-orang munafik
35
.-عليهْوسلم untuk memalsukan hadis, apalagi pada
masa Umar, umat Islam telah
Artinya: Kemudian Umar bin al- menaklukkan banyak wilayah sehingga
Khatthab berkata kepada Abu Musa; banyak orang yang juga berbondong
"Aku tidak meragukanmu, hanya saja memeluk agama Islam.37
aku khawatir jika manusia membuat-
buat ucapan atas Rasulullah SAW. Para sahabat, ahli hadis, dan ahli
fikih telah mati-matian menjaga hadis
Dari penjelasan di atas dapat dan menyortirnya dari segala bentuk
disimpulkan bahwa kehati-hatian pemalsuan dan penyelewengan.
Umar dalam menerima riwayat bukan Mereka rela mengorbankan setiap harta
karena meragukan atau tidak percaya dan keluarganya demi mendapatkan
kepada sahabat yang lain, akan tetapi hadis. Mereka bepergian (rihlah) ke
hal itu adalah dalam rangka menjaga berbagai daerah hanya untuk
dan antisipasi supaya tidak mudah mendapatkan hadis dari seorang ahli
menyampaikan hadis atas nama Nabi hadis. Ini dilakukan demi menjaga
yang pada akhirnya akan berakibat ketersambungan hadis dan menjaga
berkembangnya hadis palsu. kualitas hadis. Jika melihat usaha dan
perjuangan mereka dalam menjaga
Imam Ibnu Qutaibah berkata: “Umar
keaslian hadis, bagaimana mungkin
bin al-Khatthab adalah orang yang
mereka yang telah beriman kepada
sangat menolak keras memperbanyak
Nabi, meneladani setiap tingkah dan
periwayatan hadis atau datangnya
ucapan Nabi, menjadikan Nabi sebagai
suatu hadis tanpa adanya saksi
world view dan teladan utama, rela
sehingga Umar memerintahkan untuk
meninggalkan harta dan keluarganya
mempersedikitkan periwayatan hadis.
Hal ini dilakukan karena umat Islam 36
op.cit. Al-Khatib, Al-Sunnah Qabla Al-
telah tersebar diberbagai daerah, mulai Tadwin, 92.
banyaknya orang berbondong-bondong 37
Arofatul Mu’awanah Mu’awanah,
“Perkembangan Hadis Pada Masa Sahabat,” KACA
memeluk agama Islam, kekhawatiran (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu
Ushuluddin 9, no. 2 (August 1, 2019): 16,
35
op.cit. Malik, Al-Muwattha’Malik, 5:489. https://doi.org/10.36781/kaca.v9i2.3037.
96│ Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis, Vol.2 No.1 2020 (77-106)
hanya untuk mendapatkan hadis, mengajarkan al-Qur’an akan
begitu tega melakukan tindakan terganggu. Riwayat-riwayat yang boleh
pemalsuan terhadap hadis Nabi. disampaikan hanya sebatas riwayat
yang dapat memberikan pemahaman
Salah satu bentuk usaha para
lebih terhadap ayat al-Qur’an yang
sahabat dalam menjaga hadis adalah
diajarkan bukan riwayat yang lain yang
dengan mengendalikan diri untuk
melenceng dari pembahasan ayat yang
tidak bebas dalam meriwayatkannya.
dijelaskan.39
Ini dimaksudkan agar terhindar dari
kesalahan dan kekeliruan ketika Senada dengan hal di atas, menurut
meriwayatkannya, sebab lumrahnya al-Baihaqi, para sahabat disuruh oleh
semakin banyak menyampaikan Umar untuk memfokuskan kepada
sesuatu semakin berpeluang besar pembelajaran al-Qur’an dan tidak
terjadi kesalahan di dalamnya.38 memperbanyak periwayatan jika dalam
pembelajaran tersebut tidak terlalu
d. Menjaga Al-Qur’an
dibutuhkan hadis untuk penjelasan.
Adapun tujuan lain dari Karena Umar menginginkan kaum
diterapkkannya kebijakan taqlil al- tersebut fokus terhadap al-Qur’an dan
riwayah adalah untuk menjaga al- tidak sibuk dengan hal yang lain
Qur’an. Maksudnya, sahabat termasuk periwayatan hadis itu sendiri
memfokuskan pemeliharaan dan yang pada akhirnya akan menggangu
penyusunan al-Qur’an serta menjaga terhadap pembelajaran al-Qur’an.
pemahaman terhadap al-Qur’an. Hal
Selain itu kebijakan itu diambil
ini terlihat dalam riwayat yang
supaya pemeliharaan al-Qur’an tidak
menyatakan bahwa Umar bin al-
terganggu. Telah dimaklumi bahwa
Khatthab memerintahkan kepada orang
pada masa Abu Bakar dan Umar
yang diutusnya ke Iraq untuk
adalah masa sibuknya para sahabat
memperketat dan menyedikitkan
mengumpulkan dan menyusun al-
penyampaian riwayat.
Qur’an. Oleh karena itu, mau tidak
Menyikapi riwayat tersebut, Abu mau fokus untuk memaksimalkan
Ja’far al-Thahawi (w. 321 H) dalam kegiatan tersebut, segala sesuatu yang
kitabnya Syarh Musykil al-Atsar menghambat proses harus dihentikan.
berpendapat bahwa riwayat tersebut
Hal ini dapat diterima karena
menunjukkan bahwa Umar
dengan sangat terbatasnya alat-alat
menginginkan manusia untuk tidak
tulis yang terdapat di zaman itu, akan
kehilangan fokus terhadap
menimbulkan kerancuan terhadap
pembelajaran dan pemeliharaan al-
ayat-ayat al-Qur’an yang juga dicatat
Qur’an dikarenakan penyampaian
pada zaman tersebut. Hal ini dapat
riwayat dari para sahabat. Jika hal itu
menimbulkan bercampurnya catatan
dilakukan hanya akan membuat sibuk
al-Qur’an dan hadis dalam satu tempat.
terhadap riwayat sehingga tujuan awal
39
op.cit. al-Thahawi, Syarah Musykil Al-Atsar,
38
ibid. Mu’awanah, 28. 320.
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │97
Lebih dari itu, di masa yang akan Dengan dasar itu, para sahabat
datang akan menimbulkan polemik menampakkan sikap ketatnya
yang lebih tajam karena catatan-catatan dengan cara sangat selektif dan
tersebut akan dibaca oleh orang lain. berhati-hati dalam menerima dan
meriwayatkan hadis-hadis Nabi
4. Dampak Positif Dan Negatif
SAW yang mereka ketahui serta
Kebijakan Taqlil Al-Riwayah
memerintahkan sahabat yang lain
Terhadap Perkembangan Hadis
untuk meminimalisir periwayatan,
Setiap kebijakan yang dilakukan dalam rangka menjaga hadis Nabi
pasti akan memiliki dampak untuk SAW.
masa selanjutnya. Terkadang kebijakan
Buktinya dapat dilihat dari
akan memiliki dampak positif dan
penjelasan sebelumnya, bahwa jika
sebaliknya tidak menutup
mereka mendengar suatu hadis yang
kemungkinan kebijakan tersebut juga
sebelumnya tidak pernah mereka
akan berdampak negatif. Berkenaan
dengar, mereka mengambil sikap
dengan hal tersebut, penulis akan
tidak langsung percaya kepada hadis
memaparkan analisa serta dampak apa
tersebut walaupun hadis tersebut
saja yang terjadi dari penerapan
diriwayatkan oleh sahabat yang
kebijakan taqlil al-riwayah terhadap teruji ketsiqahannya. Untuk
perkembangan hadis membuktikan kebenarannya mereka
a. Dampak Positif Kebijakan Taqlil meminta saksi bahkan menyuruh
Al-Riwayah Terhadap pembawa hadis bersumpah jika itu
Perkembangan Hadis memang bersumber dari Nabi SAW.
1) Terjaganya Keotentikan Hadis
Kebijakan ini berdampak positif
Nabi SAW
terhadap perkembangan hadis dari
Adapun dampak posistif pertama zaman sahabat hingga sekarang
dari diterapkannya kebijakan taqlil lebih-lebih dari sisi kualitas
al-riwayah pada masa sahabat adalah kemurnian dan keotentikannya.
terjaganya kemurnian dan Dengan sangat berhati-hatinya para
keotentikan hadis Nabi SAW. Perlu sahabat dalam meriwayatkan akan
diingat dan telah dijelaskan berdampak pada kualitas dan
sebelumnya tentang latar belakang keotentikan hadis itu sendiri. Hal ini
dan tujuan diterapkannya kebijakan dikarenakan ketika para sahabat
ini, bahwa pada dasarnya hal ini tidak yakin betul terhadap suatu
dilakukan atas dasar kekhawatiran riwayat, mereka tidak mau
(khasyyah) para sahabat terhadap meriwayatkan, sehingga secara tidak
periwayatan hadis akan terjatuh langsung hal ini akan lebih menjaga
dalam kekeliruan, perubahan hadis dari kekeliruan dan perubahan
bahkan pemalsuan dengan tujuan bahkan pemalsuan terhadap keaslian
menjaga hadis Nabi SAW dari hal- riwayat Nabi SAW.
hal tersebut.’
98│ Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis, Vol.2 No.1 2020 (77-106)
Begitu juga ketika ia diminta hidup. Sebab saat itu tidak terlepas
menghadirkan saksi dari dari keberadaan orang-orang
periwayatan tersebut, dengan munafik yang membuat kekacauan
adanya saksi menjadi hal penting di kalangan kaum muslimin. Banyak
sekaligus lebih menguatkan dalam ayat-ayat al-Qur’an yang
kualitas serta keotentikan hadis, menjelaskan tentang kemunafikan
sehingga riwayatnya menjadi lebih mereka. Oleh karena itu tingkah laku
kuat dan teruji karena tidak hanya mereka telah diketahui sebelumnya
diketahui oleh seorang sahabat saja. oleh para sahabat, yakni sifatnya
Hasilnya, dengan terjaganya yang senantiasa melakukan
kemurnian hadis, menjadikan hadis kedustaan terhadap Rasul SAW.40
lebih bisa dipercaya dan
Akan tetapi potensi kebohongan
menghilangkan keraguan terhadap
tersebut masih sangat mudah
orang yang kurang yakin dengan
dideteksi dan diketahui, karena
kebenaran hadis.
dengan masih eksisnya Nabi SAW di
Begitu juga dengan diterapkannya tengah-tengah kaum muslimin,
kebijakan taqlil al-riwayah, akan lebih sehingga sangat memudahkan para
mendorong sahabat untuk sahabat menanyakan dan
meriwayatkan hadis bil lafzhi yang memastikan kebenaran atau
menjadikan redaksi hadis bisa lebih kedustaan berita tersebut.
terjaga keasliannya sebagaimana
Dengan terjadinya hal tersebut
yang disampaikan oleh Nabi dan
ketika Nabi SAW masih hidup, para
didengar oleh para sahabat, karena
sahabatpun dengan cermat
sahabat sangat takut jika hadis yang
mengantisipasi hal tersebut yang
ia sampaikan berbeda dengan yang
salah satu metode yang ditempuh
disampaikan oleh Nabi, sehingga
adalah dengan diterapkannya
para sahabat hanya menyampaikan
kebijakan taqlil al-riwayah. Hal ini
dan meriwayatkan hadis-hadis yang
dilakukan dengan tujuan bahwa
benar-benar mereka yakini
hadis maudhu’ bisa dideteksi dan
kebenarannya sebagaimana yang
dikendalikan.
Nabi sampaikan.
Hal ini tergambar bagaimana
2) Tidak Munculnya Hadis
sahabat sangat ketat dan selektif
Maudhu’
menerima hadis satu sama lain yang
Adapun dampak posistif lain dari tidak pernah ia dengar sebelumnya,
diterapkannya kebijakan taqlil al- walaupun diketahui hadis tersebut
riwayah adalah tidak munculnya disampaikan oleh sahabat yang telah
hadis-hadis maudhu’ (palsu). Pada teruji keadilannya. Sebagaimana
bagian terdahulu telah dijelaskan kasus yang terjadi terhadap Abu
bahwa potensi dan benih-benih
pendustaan kepada Nabi telah 40
Salahuddin Ibn Ahmad Al-Adlabi, Manhaj
terjadi sejak masa Nabi SAW masih Naqd Al-Matn ‘Inda Ulama’ Al-Hadits Al-Nabawi
(Beirut: Dar al-Afaq al-Jadidah, 1983), 40.
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │99
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │101
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │103
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)
Ahmad Amin, dkk., Hadis dan Politik:Kebijakan Taqlīl al-Riwāyah pada Masa... │105
© 2020 by Mahdar: Jurnal Studi al-Qur’an Hadis All right reserved. This work is licensed under (CC-BY-SA)