You are on page 1of 21
AGAR PERTOLONGAN SEGERA TURUN Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalin bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. (An-Nir [24]: 55) Vat bar Ii Pengantar Penerbit. Daftar Isi Mukadimat Pasal Pertama : SYARAT-SYARAT KEMENANGAN Karakater Medan Perang . is 17 Hati ... 12 Nafsu 223 Hawa .. . 26 Bahaya Mengikuti Hawa 2G Peringatan Al-Qur’an Tentang Bahaya Mengikuti Hawa Nafsu. 23 Hakikat Kegelapan Nafsu 33 Peran Setan ....... 37 Tentara-tentara Hati . 4 Hati di Antara Ketaatan dan Maksiat 42 Hakikat Menjual Diri 43 Pasal Kedua : SIFAT-SIFAT GENERASI YANG MENDAPATKAN KEMENANGAN 51 1. Steril... 52 Mensterilkan Tujuan 52 Mensterilkan Tauhid OS) Mensterilkan Ittiba‘ 19. 20. 21. 22. 23. Tawakkal Kepada Allah dan Ridha Dengan Ketentuan-Nya ...., 57 Pendek Angan-angan.... 59 Kaya Jiwa Dengan Qana’ah. 60 \ffah 62 Tawadhu' 63 Rendah Hati Kepada Orang-orang Mukmin dan Menyayangi 65 Keras Terhadap Orang-orang Kafir 66 . Berakhlak Baik........ 67 . Bersaudara Karena Allah ..... 69 . Memaafkan Orang yang Menzhaliminya, Memberi Kepada Orang yang Kikir Kepadanya dan Menyambung Silaturrahmi Dengan Orang yang Memutuskannya ..... 71 . Menahan Amarah 72 . Penyabar.... 73 . Berakal dan Tidak Tergesa-gesa ... 76 . Berterus Terang Dengan Kebenaran dan Terikat Dengannya .. 77 . Menyuruh Kepada yang Makruf dan Mencegah yang Mungkar 79 18. Muhasabah Diri Sendiri dan Berburuk Sangka Dengan Nafsunya ... Pujian dan Cacian Sama Baginya Menjauhkan Diri dari Hal-hal yang Diharamakan Tidak Menghina atau Merendahkan Orang Mukmin . Jujur .. Sungei sungguh | dan Mem iki Cita-cita Tinggi .. SIFAT-SIFAT GENERASI YANG MENDAPATHAN KHEMENANGAN ami telah menyebutkan — dengan karunia Allah dan taufik- Nya — pada pasal pertama bahwa syarat yang dituntut Allah agar hamba-hamba-Nya memperoleh kemenangan menghadapi musuh mereka adalah menolong Allah dengan mengalahkan nafsu mereka. Pertolongan Jail An-Nashr (generasi yang mendapatkan kemenangan) kepada Rabb mereka dalam mengalahkan nafsunya tercermin di dalam tindak-tanduk dan perbuatan mereka. Al-Qur’an dan As-Sunnah telah menjelaskan cerminan ini dan telah diujudkan dalam realita amalan para sahabat Rasulullah #% dan salafus shalih. Kami akan menyebutkan — dengan izin Allah dan taufik-Nya — sebagian sifat-sifat ini sebagai perbandingan antara kita dengan mereka dan sebagai timbangan amalan kita sehingga kita akan tahu sejauh mana amalan kita dengan amalan mereka. Sifat-sifat mukmin yang mampu mengalahkan nafsunya banyak sckali, kami akan menyebutkan sebagiannya: 1 Steril Steril ini memiliki beberapa bentuk: Mensterilkan Tujuan Hamba Allah dan orang yang menginginkan pertolongan- Nya haruslah mensterilkan niatnya untuk Allah. Dia tidak melakukan suatu perbuatan, kecuali setelah yakin keikhlasan ‘iatnya hanya untuk Allah, sebagaimana firman-Nya: cots C5 515 Col S55 Sho ye Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. (Al- Anam [6]: 162) Dia tidak akan melakukan satu amalan untuk mencari kemuliaan di hadapan manusia, atau karena malu dengan mereka, atau karena kesombongan, ataupun karena kebiasaan. Rasulullah 3 ditanya tentang laki-laki yang berperang karena keberanian, berperang karena kesombongan dan berperang karena riya, maka manakah yang berada di jalan Allah? Maka asulullah #% bersabda, “Barangsiapa yang berperang agar Jratina Allah-lah yang tertinggi, maka dia berada di jalan Allah? (Muttafaq ‘Alaih) Mensterilkan Tauhid lah mensterilkan keyakinannya dan ani, sehingga dia tidak berkorban lak Seorang mukmin har tauhidnya dari berbagatkes kecuali untuk Allah, tidak bersumpah kecuali dengan-Nya, tid bernadzar | cecuali untuk-Nya, tidak pergi kepada tukang sihir atau dukun, tidak mengundi nasib, tidak meminta berkah kepada pohon dan batu, tidak menziarahi kuburan (untuk meminta berkah) dan meminta pertolongan pemiliknya untuk memperoleh keinginannya. 8 kmin hendaknya juga mensterilkan_hatinya. dari ketergantungan denga: selain Allah, sehingga dia tidak mengharapkan kecuali ‘Allah, tidak takut dengan selain-Nya dan tidak bertawakkal kecuali kepada-Nya, tidak bertaubat kecuali siapa yang dicintai-Nya, terhadap-Nya, tidak mencintai kecuali dan tidak membenci kecuali siapa yang dibenci-Nya. Dia ridha dengan ketentuan-Nya, berhukum kepada-Nya, bermusuhan karena-Nya, memberikan loyalitas kepada wali-Nya dan memusuhi orang yang memusuhi-Nya. i Mensterilkan Ittiba’ Seorang mu rang mukmin mensterilkan tujuannya, ensterilkan perbuatannya, sehingga dia kecuali jikalau sesuai dengan Sebagaimana seo maka dia juga harus m tidak melakukan suatu amalan, syariat dan mengikuti tuntunan Rasulullah 35. 8. Hakikat At-Tauhid, OR. Yusuf Al Qardhawi Allah «% berfirman: Fd OMEn ene ace eee : pe ign 5 Ng opr sb Lagat bre Ides ‘ J t Bm oF is Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah yang lurus, maka ikutilah dia, dan Jjanganlah mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan ity akan menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya. (Al-An’am [6]: 153) Jalan-Ky Kebaikan itu adalah segala kebaikan mengikuti Rasulullah 38. Tidaklah beliau meninggalkan suatu perkara yang dapat mendekatkan kita kepada Allah, kecuali beliau telah memerintahkannya. Tidaklah beliau meninggalkan suatu perkara yang dapat menjauhkan kita dari Allah, kecuali beliau telah melarangnya. Singkat kata, seorang mukmin harus merenung, menanyakan dirinya sebelum beramal, untuk siapa amalan ini? Jikalau untuk Allah, maka hendaknya diselesaikan. Jikalau untuk selain Allah, hendaklah meninggalkannya. Sebelum dia melakukan suatu amalan, maka dia harus menanyakan hukum syariatnya dan bagaimana Rasulullah #2 mengerjakanny® a hal ini adalah rukun amal shalih yang diterima di sisi Allah. Allah ss berfirman: PNG ie See ac gs din igh 08 ee iio fig BLY Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabb-nya, (Al-Kahfi [18]: 110) ee 2. Memuliakan Syiar-syiar Allah Seorang mukmin itu haruslah memuliakan syiar-syiar Allah, Allah ss berfirman: Shee Dv ltl 558 2 Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (Al-Hajj [22]: 32) Karena itu, anda mendapatinya bersemangat untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban sesuai dengan tata cara yang diperintah Allah, kemudian dia menyertainya dengan ibadah- ibadah sunnah. Dia mengetahui bahwa jalan mendekatkan diri kepada Allah dimulai dengan melaksanakan semua kewajiban secara benar. Sedangkan mengerjakan ibadah-ibadah sunnah dengan sungguh-sungguh setelah menunaikan kewajiban- kewajiban akan memindahkan pelakunya ke dalam tingkatan orang yang memperoleh cinta Allah, hal ini sesuai dalam hadits Qudsi: we 6S) ia Oy OTL Bai we Oy Sle wo ee ye ee Be eb Beg : ge ee ee See 8 ok thee 8 oe oe isthe ER Op OL Sty hy Ge ARE ANOS pel col cass Barangsiapa yang memerangi wali-Ku, maka Aky mengizinkannya untuk diperangi. Tidaklah hamba-Ky mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa yang Aku wajibkan kepadanya, Hamba-Ku akan selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah- ibadah sunnah, sehingga Aku mencintainya. Jikalau Aku mencintainya, maka Aku adalah pendengarannya yang digunakan untuk mendengar, pandangannya yang digunakan untuk memandang, tangannya yang digunakan untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jikalau dia meminta kepada-Ku, pasti Aku akan memberinya. Jikalau dia meminta perlindungan kepada-Ku, pasti Aku akan melindunginya, (HR. Al-Bukhari) Dan di dalam masalah shalat Fardhu, seorang lelaki mukmin hendaknya tamak dalam mendapatkan shaf pertam@ di masjid, bahkan dia bersegera menuju masjid sebelum adzan, schingga hatinya kosong dari pikiran-pikiran tentang dunia. Jikalau datang waktu shalat, maka dia mendirikannya denge hati khusyu‘ dan konsentrasi tinggi. Sehingga shalatnya dengs tata cara seperti ini akan menjauhkannya dari kekejian dan kemungkaran, Jikalau dia selesai dari shalat Fardhu, maka dia melanjutkannya den Rawatib. Begitu jug: v0 dzikir-dzikir sunnah dan shalat @ halnya dengan syiar-syiar agama lainnya. vee 3. Tawakkal Kepada Allah dan Ridha Dengan Ketentuan- Nya Seorang mukmin hendaknya bertawakkal kepada Allah dalam semua urusannya. Allah s berfirman: Paste |e ete ge a Dhl Jey il Jey Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal. (Ibrahim [14]: 11) Tawakkal kepada Allah dalam suatu perbuatan tidaklah bertentangan dengan melakukan sebab-sebab keberhasilan perbuatan tersebut, bahkan tawakkal adalah penyempurnanya. Kita diperintahkan untuk melakukan sebab-sebab yang kita mampui dan bertawakkal kepada Allah terhadap apa yang kita tidak sanggupi. Seorang mukmin ketika melakukan sebab-sebab itu, maka hendaklah hatinya tidak tunduk dan tergantung dengannya. Oleh karena itu, di antara faidah-faidah tawakkal kepada Allah adalah ketenangan hati dan ketundukannya. Orang yang bertawakkal memandang bahwa dirinya telah menunaikan kewajiban dan menyerahkan kepada Allah terhadap apa yang tidak disanggupinya. Dalam Shahih AL Bukhari Ibnu Abbas “pashunallah wa ni'mal wakil (cukuplah Allah Menjadj that kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung) de Ibrahim sea ketika dilemparkan ke dalam api dan di Pea Muhammad 2 ketika mereka mengatakan, ‘Sestin cay manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyeran I inyq karena itu takutlah kepada mereka. Maka Perkatags menambah keimanan mereka dan mereka menjawal i Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah pelindung’” (Ali-Imran [3]: 173) ty b, Cukupiy sebaik.t, ik Seorang mukmin yang bertawakkal kepada Allah dan menyerahkan urusannya kepada-Nya, haruslah ridha dengan apa yang diberikan Allah. Kenapa? Karena dia mengetahyj bahwa ilmunya terbatas sedang ilmu Allah tidak ada batasannya, Kebaikan itu ada dalam pilihan Allah. Allah a berfirman: (ener aa ee eee ao ee Ise Ol (onb5 pI nS 505 EE Lye 5S ol 1555 “0 2 fo scoeage tate . ) oye Y aishy as ily STE pay CE Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah [2]: 216) Tawakkal itu dilakukan sebelum terjadinya peristiwa i ridha sesudah terjadinya, 4, Pendek Angan-angan Seorang mukmin Setiap saat menanti datangnya kematian. Dia di dunia ini seperti orang asing. D f ari Ibnu Umar 2, dia berkata, “Rasulullah 2 memeg ang kedua bahuku dan bersabda: on Be ore ot aed ot che ale C2 walls a a is Jadilah di dunia seakan-akan engkau orang asing atau orang dalam perjalanan.” Ibnu Umar & juga pernah berkata kepada Mujahid: 5B CEA yy ety Gs a Se oT i ip OLE bee fy kG oa OL Li Jikalau engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu datangnya pagi. Jikalau engkau berada di pagi hari, maka janganlah menunggu datangnya sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum masa sakitmu, hidupmu sebelum kematianmu. (Al-Bukhari) Seorang mukmin melihat kehidupannya dengan pandangan objektif, memiliki obsesi dan harapan-harapan, sehingga kehidupannya itu berakhir dengan kematian. Berapa banyak orang-orang yang telah meninggalkan kita, padahal sebelumnya mereka bersama kita. Mereka memiliki a depan seperti kita. Tiba tiba enghalangi antara diri Merek, aimana dikatakan Umar bin akan bahwa si fulan telah geal, maka pasti suatu hay; Jpsesi mas ydatanginy? dan ™ mimpinya: Sebag setiap hari dikat hh menin, harapan-bet apan dan 0 kematian met dengan mimpi-t Khaththab ae meninggal dan si fulan tela men diucapkans ‘Umar telah meningg@!- on 5, Kaya Jiwa Dengan Qana’ah sabda Rasulullah #8, “Orang yang kaya Sebagaimana memiliki banyak harta, akan tetapi orang bukanlah orang yang yang kaya adalah orang yang kaya jiwa”? Orang kaya sebenarnya adalah orang yang kaya jiwa, artinya orang yang merasa cukup dan tidak menginginkan apa yang dimiliki manusia. Dia tidak tamak terhadap sesuatu, baik harta atau jabatan atau ketenaran atau perempuan yang dimiliki salah satu dari mereka, sehingga hatinya jauh dari butuh dan tergantung padanya. Tidak akan didapati di dalam sikapnya yang selalu merendah, menjilat dan banyak menyanjungnya serta tidak mau menasihati, karena takut akan kemarahan orang yang diharapkan dunianya. Berapa banyak di antara manusia yang dzahirnya kaya, akan tetapi batinnya fakir dan tamak terhadap apa yang dimiliki manusia Inilah kefakiran sebenarnya. Berapa banyak di antara manusia yang dzahirnya fakir, namun batinnya kaya dengan 9. Diriwayatkan Syaikhain dari Abu Hurairah swe _eeuuummumsmnsnemmemencc [ \ Alle seb ad Allah dan tidak merasa butuh dengan manusia. Inilah kekayaan sebenarnya. > Di antara faidah-faidah Qana‘ah (merasa cukup) dan kaya jiwa bagi seorang mukmin adalah tidak melihat dan menyelidiki orang yang diberi kenikmatan dunia yang lebih oleh Allah. Allah ss berfirman: coe ee Ue vege et ate FIL AG Bj pe Egil ey Gk LG U! Lns 545 V5 Cae ey te ote. te (Bil BE 265 Big 48 eps Ll 5541 Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan Dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Rabb kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. (Thaha [20]: 131) > Keyakinannya bahwa rezekinya akan mendatanginya. Allah s% berfirman: tang melata pun di muka bumi Dan tidak ada suatu bina’ (Had [11]: melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya. 6) —_—_—_ anda mendapatinya berpikiran t Karena itulah bersaing dan bermusuh, Nan snteram, tidak | 1B, hers. tenteram, [He me aM denye 7 . ntuk tujuan dunia. Semua ora AN 6, pun J orang al Seo rezckinya. Kenapa tidak, padahal Allah 7 kepada musuh-musuh-Nya dari kalangan Penye matahari, api dan yang lainnya. Maka bagaima orang yang menyembah-Nya?! ery tey, ek; Mbah si, 78 dengy > Di antara faidah-faidah yang lain adalah zuhug ae dunia. Seorang mukmin adalah yang membersihkan ba dari cinta dunia, sehingga dia tidak berbahagia jn memperolehnya dan tidak bersedih ketika dijaubka darinya, hal itu sebagai bentuk pembenaran firman Alle Me sre ae he SN Te ch er easly io SG GU Ye Ib Sy Pee 2 fh Ge, )ystd Js BLETG, Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. (Al-Hadid [57]: 23) oe 6. Iffah Seorang mukmin adalah orang yang menja (Iffah), yaitu tidak meminta sesuatu kepa' Keadaannya seperti keadaan orang yang digambarkan dalam firmannya: ga kehormata? da manusia- (Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi, orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. (Al-Baqarah [2]: 273) Maka anda mendapatinya tidak memanfaatkan jabatannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Orang-orang menduganya kaya, padahal dia tidak memiliki makanan. Dia meninggal, sedangkan keinginannya masih tersimpan di hatinya. eee 7. Tawadhu' Seorang mukmin membunuh nafsunya dan memandang rendah nikmat-nikmat dunianya, dan tidak memandang dirinya mulia dan paling mampu di antara manusia. Karena itu, anda akan mendapatinya sering duduk bersama orang-orang lemah dan orang-orang miskin, serta menghadiri undangan orang lain sesuai kemampuannya. g tawadhu’, padaha} nanusia palin, Rasulullah kedudukannya tinggi. . s 35° Sy eye hg Vy gay WE oN 315 G a Aad) YY at ej easy We Yy get he Allah tidak akan menambalt kepada seorang hamba yang cuali kemuliaan. Tidaklah seseorang tawadhy‘ memaafkan ke " Dia akan mengangkatnya”. (HR, karena Allah, kecuali Muslim) Anas a meriwayatkan tentang ketawadhu‘an Nabj Muhammad 2%, “Bahwa seorang perempuan tua Madinah memegang tangan Nabi Muhammad 2% dan mengajaknya ke mana ia mau. Kemudian Rasulullah #8 pun memenuhi keinginannya.” (HR. Al-Bukhari) Ibnu Al-Qayyim menggambarkan ketawadhu'an Nabi Muhammad #¢ dengan berkata, “Nabi Muhammad 3 apabila makan menggunakan tiga jarinya, beliau melayani keluarganya di rumahnya, tidak pernah balas dendam untuk dirinya, beliau menambal sandalnya, menjahit bajunya, memerah susu kambing untuk keluarganya, memberi makan unta, makan bersama pembantu dan duduk bersama orang-orang miskin, memenuhi kebutuhan janda-janda dan anak yatim, mendahului salam ketika bertemu orang lain, menghadiri undangan orang ya" mengundangnya walaupun untuk hal remeh,” ° Fudhail bin Iyadh ditanya tentang tawadhu; Apa tawadh itu? Dia menjawab, “Engkau harus tunduk kepada keben —_—______ 10. Tahzib Madérij As-Salikin (428) Cty dan mengikutinya. Jikalau engkau mendenga maka engkau menerimanya. Jikalau eng! manusia paling jahil, maka engk wrnya dari anak kecil, kau mendengarnya dari au menerimanya.” vee 8. Rendah Hati Kepada Orang-orang Mukmin dan Menyayangi Mereka Seorang mukmin adalah rendah hati kepada orang-orang mukmin dan bersikap baik kepada mereka. Sebagaimana firman Allah kepada Nabi-Nya: = Qiw hg a oss ast Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (Asy-Syuara [26]: 215) Kerendahan hati seorang mukmin terhadap saudara- saudaranya mencerminkan sejauh mana ia dapat mengalahkan nafsunya. Karakter nafsu adalah senang dengan kemenangan, apalagi terhadap orang-orang yang lemah. Akan tetapi seorang mukmin, ia selalu memperhatikan nafsunya dan menyelisihi keinginan buruknya, sehingga dia rendah hati kepada saudara- saudaranya dengan kasih sayang, cinta kasih dan kelemahlembutan. Seorang mukmin juga menyayangi saudara-saudara mereka yang mukmin dan lemah lembut terhadap mereka. Hatinya akan ‘ ’ ikut merasakan jikalau salah scorang di antara merek a ae berss « reka ter musibah, Rasulullah 3% bersabda, “Saya melakukan shal pa ingin memanjangkannya, kemudian saya mendengar 1, it day ; re dng), bavi, maka saya menyegerakan shalat, karena tahu kept i i ” ed perasaan ibunya disebabkan tangisannya.” (HR. Al Bukh: thay 7UK ari n Muslim) 9. Keras Terhadap Orang-orang Kafir Seorang mukmin itu keras kepada orang-orang kafir Allah «* berfirman tentang orang-orang mukmin: : Ghee - 5 UST Je Hah Keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. (Al-Fath [48]: 29) Seorang mukmin melawan hawa nafsunya dan tidak peduli apa yang akan terjadi dengan dirinya. Dia mengangkat kepalanya dengan penuh kemuliaan dan wibawa di hadapan thaghut, serta menghadapi mereka tanpa rasa takut dan gentar. Sumber kemuliaannya muncul dari hubungannya dengan Allah, dengan itu dia memiliki sandaran tertinggi. Barangsiapa yang berpegang dengan Al- Quran, make dia akan menjadi paling tinggi, hal ini sesuai dengan firma? Allah: oe LS of OVEN Bh Igj2 Slee Jangantah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) k persedih hati, padahal kamulah orang oan ml) “mu tingg? (derajatnya), jika kamu orang-orang ing foe ae (Ali“Imran [3]: 139) man. 10. Berakhlak Baik Berakhlak baik adalah bagian dari kesempurnaan iman. Rasulullah 2g bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya.”™' Maka anda akan mendapatinya berwaj jah cerah, senyuman selalu menghiasi wajahnya bagaimanapun keadaannya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad 2, “Janganlah engkau meremehkan sesuatu dari kebaikan, walaupun engkau bertemu saudaramu dengan wajah cerah.” (HR. Muslim) > Orang yang ramah pasti akan diramahi orang, orang-orang pun berusaha duduk bersama dan menemaninya. Pembicaraannya disukai jiwa, karena tenang, lembut, dan tidak keras serta kasar. > Merakyat, berbaur dan bercanda dengan mereka dengan baik dan sopan. Tidak berlebih-lebihan dalam candaannya, tidak keras dan tidak pula menyakiti. Dia tidak mengucapkan kecuali kebenaran, sebagaimana keadaan Nabi Muhammad ne 11, Diriwayatkan At-Tirmidzi dan dia berkata, “Hadits hasan shahih.” Vv Yv v Vv Toleran, sebagaimana sabda Nabi Muhammad #%, “Mudah. mudahan Allah meralimati laki-laki yang toleran jika menjual, memibeli dan menuntut.” ? Memiliki wibawa, menghindarkan diri dari hal-hal yang hina dan keji, baik perkataan maupun perbuatan. Menjaga ucapannya sebagaimana menjaga buah terbaik, sehingga dia tidak melukai seorang pun dari kaum muslimin dengan kata kasar yang menyakitkan. Keadaannya seperti sabda Nabi Muhammad #%, “Bukanlah orang mukmin yang sempurna orang yang suka mencela, melaknat, berkata keji dan berkata kotor.” Menunjukkan kebaikan dan berusaha keras untuk memberikan manfaat kepada manusia. Rasulullah # bersabda, “Setiap hari yang matahari terbit di dalamnya, engkau berbuat adil di antara dua orang adalah sedekah, engkau memberi tumpangan seorang laki-laki dan memboncengkannya adalah sedekah, atau engkau mengangkut barangnya adalah sedekah, kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang engkau langkahkan adalah sedekah, membuang kotoran dari jalan adalah sedekah.” (Muttafaq ‘Alaih) 12. 13. Diriwayatkan Al Bukhari dari Jabir aaa. Diriwayatkan At Turmudzi dan dia berkata, “Hadits hasan.”

You might also like