AGAR
PERTOLONGAN
SEGERA TURUN
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu
dan mengerjakan amal-amal yang shalin bahwa Dia sungguh-sungguh
akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. (An-Nir [24]: 55)Vat bar Ii
Pengantar Penerbit.
Daftar Isi
Mukadimat
Pasal Pertama : SYARAT-SYARAT KEMENANGAN
Karakater Medan Perang .
is
17
Hati ... 12
Nafsu 223
Hawa .. . 26
Bahaya Mengikuti Hawa 2G
Peringatan Al-Qur’an Tentang Bahaya Mengikuti Hawa Nafsu. 23
Hakikat Kegelapan Nafsu 33
Peran Setan ....... 37
Tentara-tentara Hati . 4
Hati di Antara Ketaatan dan Maksiat 42
Hakikat Menjual Diri 43
Pasal Kedua : SIFAT-SIFAT GENERASI YANG MENDAPATKAN
KEMENANGAN 51
1. Steril... 52
Mensterilkan Tujuan 52
Mensterilkan Tauhid
OS)
Mensterilkan Ittiba‘19.
20.
21.
22.
23.
Tawakkal Kepada Allah dan Ridha Dengan Ketentuan-Nya ...., 57
Pendek Angan-angan.... 59
Kaya Jiwa Dengan Qana’ah. 60
\ffah 62
Tawadhu' 63
Rendah Hati Kepada Orang-orang Mukmin dan Menyayangi
65
Keras Terhadap Orang-orang Kafir 66
. Berakhlak Baik........ 67
. Bersaudara Karena Allah ..... 69
. Memaafkan Orang yang Menzhaliminya, Memberi Kepada
Orang yang Kikir Kepadanya dan Menyambung Silaturrahmi
Dengan Orang yang Memutuskannya ..... 71
. Menahan Amarah 72
. Penyabar.... 73
. Berakal dan Tidak Tergesa-gesa ... 76
. Berterus Terang Dengan Kebenaran dan Terikat Dengannya .. 77
. Menyuruh Kepada yang Makruf dan Mencegah yang Mungkar 79
18.
Muhasabah Diri Sendiri dan Berburuk Sangka Dengan
Nafsunya ...
Pujian dan Cacian Sama Baginya
Menjauhkan Diri dari Hal-hal yang Diharamakan
Tidak Menghina atau Merendahkan Orang Mukmin .
Jujur ..
Sungei sungguh | dan Mem iki Cita-cita Tinggi ..SIFAT-SIFAT GENERASI
YANG MENDAPATHAN KHEMENANGAN
ami telah menyebutkan — dengan karunia Allah dan taufik-
Nya — pada pasal pertama bahwa syarat yang dituntut
Allah agar hamba-hamba-Nya memperoleh kemenangan
menghadapi musuh mereka adalah menolong Allah dengan
mengalahkan nafsu mereka.
Pertolongan Jail An-Nashr (generasi yang mendapatkan
kemenangan) kepada Rabb mereka dalam mengalahkan
nafsunya tercermin di dalam tindak-tanduk dan perbuatan
mereka. Al-Qur’an dan As-Sunnah telah menjelaskan cerminan
ini dan telah diujudkan dalam realita amalan para sahabat
Rasulullah #% dan salafus shalih. Kami akan menyebutkan —
dengan izin Allah dan taufik-Nya — sebagian sifat-sifat ini
sebagai perbandingan antara kita dengan mereka dan sebagai
timbangan amalan kita sehingga kita akan tahu sejauh mana
amalan kita dengan amalan mereka.Sifat-sifat mukmin yang mampu mengalahkan nafsunya
banyak sckali, kami akan menyebutkan sebagiannya:
1 Steril
Steril ini memiliki beberapa bentuk:
Mensterilkan Tujuan
Hamba Allah dan orang yang menginginkan pertolongan-
Nya haruslah mensterilkan niatnya untuk Allah. Dia tidak
melakukan suatu perbuatan, kecuali setelah yakin keikhlasan
‘iatnya hanya untuk Allah, sebagaimana firman-Nya:
cots C5 515 Col S55 Sho ye
Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. (Al-
Anam [6]: 162)
Dia tidak akan melakukan satu amalan untuk mencari
kemuliaan di hadapan manusia, atau karena malu dengan
mereka, atau karena kesombongan, ataupun karena kebiasaan.
Rasulullah 3 ditanya tentang laki-laki yang berperang karena
keberanian, berperang karena kesombongan dan berperang
karena riya, maka manakah yang berada di jalan Allah? Maka
asulullah #% bersabda, “Barangsiapa yang berperang agar
Jratina Allah-lah yang tertinggi, maka dia berada di jalan
Allah? (Muttafaq ‘Alaih)Mensterilkan Tauhid
lah mensterilkan keyakinannya dan
ani, sehingga dia tidak berkorban
lak
Seorang mukmin har
tauhidnya dari berbagatkes
kecuali untuk Allah, tidak bersumpah kecuali dengan-Nya, tid
bernadzar | cecuali untuk-Nya, tidak pergi kepada tukang sihir
atau dukun, tidak mengundi nasib, tidak meminta berkah
kepada pohon dan batu, tidak menziarahi kuburan (untuk
meminta berkah) dan meminta pertolongan pemiliknya untuk
memperoleh keinginannya. 8
kmin hendaknya juga mensterilkan_hatinya.
dari ketergantungan denga: selain Allah, sehingga dia tidak
mengharapkan kecuali ‘Allah, tidak takut dengan selain-Nya dan
tidak bertawakkal kecuali kepada-Nya, tidak bertaubat kecuali
siapa yang dicintai-Nya,
terhadap-Nya, tidak mencintai kecuali
dan tidak membenci kecuali siapa yang dibenci-Nya.
Dia ridha dengan ketentuan-Nya, berhukum kepada-Nya,
bermusuhan karena-Nya, memberikan loyalitas kepada wali-Nya
dan memusuhi orang yang memusuhi-Nya.
i
Mensterilkan Ittiba’
Seorang mu
rang mukmin mensterilkan tujuannya,
ensterilkan perbuatannya, sehingga dia
kecuali jikalau sesuai dengan
Sebagaimana seo
maka dia juga harus m
tidak melakukan suatu amalan,
syariat dan mengikuti tuntunan Rasulullah 35.
8. Hakikat At-Tauhid, OR. Yusuf Al
QardhawiAllah «% berfirman:
Fd OMEn ene ace eee :
pe ign 5 Ng opr sb Lagat bre Ides ‘
J
t
Bm oF is
Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah
yang lurus, maka ikutilah dia, dan Jjanganlah mengikuti
jalan-jalan (yang lain), karena jalan ity akan
menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya. (Al-An’am [6]: 153)
Jalan-Ky
Kebaikan itu adalah segala kebaikan mengikuti Rasulullah
38. Tidaklah beliau meninggalkan suatu perkara yang dapat
mendekatkan kita kepada Allah, kecuali beliau telah
memerintahkannya. Tidaklah beliau meninggalkan suatu
perkara yang dapat menjauhkan kita dari Allah, kecuali beliau
telah melarangnya.
Singkat kata, seorang mukmin harus merenung,
menanyakan dirinya sebelum beramal, untuk siapa amalan ini?
Jikalau untuk Allah, maka hendaknya diselesaikan. Jikalau untuk
selain Allah, hendaklah meninggalkannya. Sebelum dia
melakukan suatu amalan, maka dia harus menanyakan hukum
syariatnya dan bagaimana Rasulullah #2 mengerjakanny® a
hal ini adalah rukun amal shalih yang diterima di sisi Allah.
Allah ss berfirman:
PNG ie See ac gs din igh 08
ee iio fig BLYBarangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya,
maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan
janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam
beribadah kepada Rabb-nya, (Al-Kahfi [18]: 110)
ee
2. Memuliakan Syiar-syiar Allah
Seorang mukmin itu haruslah memuliakan syiar-syiar
Allah, Allah ss berfirman:
Shee
Dv ltl 558 2
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa
mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu
timbul dari ketakwaan hati. (Al-Hajj [22]: 32)
Karena itu, anda mendapatinya bersemangat untuk
melaksanakan kewajiban-kewajiban sesuai dengan tata cara yang
diperintah Allah, kemudian dia menyertainya dengan ibadah-
ibadah sunnah. Dia mengetahui bahwa jalan mendekatkan diri
kepada Allah dimulai dengan melaksanakan semua kewajiban
secara benar. Sedangkan mengerjakan ibadah-ibadah sunnah
dengan sungguh-sungguh setelah menunaikan kewajiban-
kewajiban akan memindahkan pelakunya ke dalam tingkatan
orang yang memperoleh cinta Allah, hal ini sesuai dalam hadits
Qudsi:
we 6S) ia Oy OTL Bai we Oy Slewo ee ye ee Be eb Beg :
ge ee ee
See 8 ok thee 8 oe oe
isthe ER Op OL Sty
hy Ge ARE ANOS pel col cass
Barangsiapa yang memerangi wali-Ku, maka Aky
mengizinkannya untuk diperangi. Tidaklah hamba-Ky
mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku
cintai dari apa yang Aku wajibkan kepadanya, Hamba-Ku
akan selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-
ibadah sunnah, sehingga Aku mencintainya. Jikalau Aku
mencintainya, maka Aku adalah pendengarannya yang
digunakan untuk mendengar, pandangannya yang digunakan
untuk memandang, tangannya yang digunakan untuk
memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan.
Jikalau dia meminta kepada-Ku, pasti Aku akan
memberinya. Jikalau dia meminta perlindungan kepada-Ku,
pasti Aku akan melindunginya, (HR. Al-Bukhari)
Dan di dalam masalah shalat Fardhu, seorang lelaki
mukmin hendaknya tamak dalam mendapatkan shaf pertam@
di masjid, bahkan dia bersegera menuju masjid sebelum adzan,
schingga hatinya kosong dari pikiran-pikiran tentang dunia.
Jikalau datang waktu shalat, maka dia mendirikannya denge
hati khusyu‘ dan konsentrasi tinggi. Sehingga shalatnya dengs
tata cara seperti ini akan menjauhkannya dari kekejian dan
kemungkaran,Jikalau dia selesai dari shalat Fardhu, maka dia
melanjutkannya den
Rawatib. Begitu jug:
v0 dzikir-dzikir sunnah dan shalat
@ halnya dengan syiar-syiar agama lainnya.
vee
3. Tawakkal Kepada Allah dan Ridha Dengan Ketentuan-
Nya
Seorang mukmin hendaknya bertawakkal kepada Allah
dalam semua urusannya.
Allah s berfirman:
Paste |e ete ge a
Dhl Jey il Jey
Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang
mukmin bertawakkal. (Ibrahim [14]: 11)
Tawakkal kepada Allah dalam suatu perbuatan tidaklah
bertentangan dengan melakukan sebab-sebab keberhasilan
perbuatan tersebut, bahkan tawakkal adalah penyempurnanya.
Kita diperintahkan untuk melakukan sebab-sebab yang kita
mampui dan bertawakkal kepada Allah terhadap apa yang kita
tidak sanggupi. Seorang mukmin ketika melakukan sebab-sebab
itu, maka hendaklah hatinya tidak tunduk dan tergantung
dengannya. Oleh karena itu, di antara faidah-faidah tawakkal
kepada Allah adalah ketenangan hati dan ketundukannya.
Orang yang bertawakkal memandang bahwa dirinya telah
menunaikan kewajiban dan menyerahkan kepada Allah
terhadap apa yang tidak disanggupinya.Dalam Shahih AL Bukhari Ibnu Abbas
“pashunallah wa ni'mal wakil (cukuplah Allah Menjadj that
kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung) de
Ibrahim sea ketika dilemparkan ke dalam api dan di Pea
Muhammad 2 ketika mereka mengatakan, ‘Sestin cay
manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyeran I inyq
karena itu takutlah kepada mereka. Maka Perkatags
menambah keimanan mereka dan mereka menjawal i
Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah
pelindung’” (Ali-Imran [3]: 173)
ty
b, Cukupiy
sebaik.t, ik
Seorang mukmin yang bertawakkal kepada Allah dan
menyerahkan urusannya kepada-Nya, haruslah ridha dengan
apa yang diberikan Allah. Kenapa? Karena dia mengetahyj
bahwa ilmunya terbatas sedang ilmu Allah tidak ada batasannya,
Kebaikan itu ada dalam pilihan Allah.
Allah a berfirman:
(ener aa ee eee ao ee
Ise Ol (onb5 pI nS 505 EE Lye 5S ol 1555
“0 2 fo scoeage tate .
) oye Y aishy as ily STE pay CE
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah [2]: 216)
Tawakkal itu dilakukan sebelum terjadinya peristiwa i
ridha sesudah terjadinya,4, Pendek Angan-angan
Seorang mukmin Setiap saat menanti datangnya kematian.
Dia di dunia ini seperti orang asing. D
f ari Ibnu Umar 2, dia
berkata, “Rasulullah 2 memeg
ang kedua bahuku dan bersabda:
on Be ore ot aed ot
che ale C2 walls a a is
Jadilah di dunia seakan-akan engkau orang asing atau
orang dalam perjalanan.”
Ibnu Umar & juga pernah berkata kepada Mujahid:
5B CEA yy ety Gs a Se oT i
ip OLE bee fy kG oa OL Li
Jikalau engkau berada di sore hari, maka janganlah
menunggu datangnya pagi. Jikalau engkau berada di pagi
hari, maka janganlah menunggu datangnya sore.
Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum masa sakitmu,
hidupmu sebelum kematianmu. (Al-Bukhari)
Seorang mukmin melihat kehidupannya dengan
pandangan objektif, memiliki obsesi dan harapan-harapan,
sehingga kehidupannya itu berakhir dengan kematian.
Berapa banyak orang-orang yang telah meninggalkan kita,
padahal sebelumnya mereka bersama kita. Mereka memilikia depan seperti kita. Tiba tiba
enghalangi antara diri Merek,
aimana dikatakan Umar bin
akan bahwa si fulan telah
geal, maka pasti suatu hay;
Jpsesi mas
ydatanginy? dan ™
mimpinya: Sebag
setiap hari dikat
hh menin,
harapan-bet apan dan 0
kematian met
dengan mimpi-t
Khaththab ae
meninggal dan si fulan tela men
diucapkans ‘Umar telah meningg@!-
on
5, Kaya Jiwa Dengan Qana’ah
sabda Rasulullah #8, “Orang yang kaya
Sebagaimana
memiliki banyak harta, akan tetapi orang
bukanlah orang yang
yang kaya adalah orang yang kaya jiwa”?
Orang kaya sebenarnya adalah orang yang kaya jiwa, artinya
orang yang merasa cukup dan tidak menginginkan apa yang
dimiliki manusia. Dia tidak tamak terhadap sesuatu, baik harta
atau jabatan atau ketenaran atau perempuan yang dimiliki salah
satu dari mereka, sehingga hatinya jauh dari butuh dan
tergantung padanya. Tidak akan didapati di dalam sikapnya yang
selalu merendah, menjilat dan banyak menyanjungnya serta
tidak mau menasihati, karena takut akan kemarahan orang yang
diharapkan dunianya.
Berapa banyak di antara manusia yang dzahirnya kaya, akan
tetapi batinnya fakir dan tamak terhadap apa yang dimiliki
manusia Inilah kefakiran sebenarnya. Berapa banyak di antara
manusia yang dzahirnya fakir, namun batinnya kaya dengan
9. Diriwayatkan Syaikhain dari Abu Hurairah swe
_eeuuummumsmnsnemmemencc [ \
Alle
seb
adAllah dan tidak merasa butuh dengan manusia. Inilah kekayaan
sebenarnya.
> Di antara faidah-faidah Qana‘ah (merasa cukup) dan kaya
jiwa bagi seorang mukmin adalah tidak melihat dan
menyelidiki orang yang diberi kenikmatan dunia yang lebih
oleh Allah.
Allah ss berfirman:
coe ee Ue vege et ate FIL AG
Bj pe Egil ey Gk LG U! Lns 545 V5
Cae ey te ote. te
(Bil BE 265 Big 48 eps Ll 5541
Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa
yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari
mereka, sebagai bunga kehidupan Dunia untuk Kami
cobai mereka dengannya. Dan karunia Rabb kamu
adalah lebih baik dan lebih kekal. (Thaha [20]: 131)
> Keyakinannya bahwa rezekinya akan mendatanginya.
Allah s% berfirman:
tang melata pun di muka bumi
Dan tidak ada suatu bina’
(Had [11]:
melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.
6)—_—_—_
anda mendapatinya berpikiran t
Karena itulah
bersaing dan bermusuh,
Nan
snteram, tidak | 1B, hers.
tenteram, [He me aM denye 7
. ntuk tujuan dunia. Semua ora AN 6,
pun J orang al Seo
rezckinya. Kenapa tidak, padahal Allah 7
kepada musuh-musuh-Nya dari kalangan Penye
matahari, api dan yang lainnya. Maka bagaima
orang yang menyembah-Nya?!
ery tey,
ek;
Mbah si,
78 dengy
> Di antara faidah-faidah yang lain adalah zuhug ae
dunia. Seorang mukmin adalah yang membersihkan ba
dari cinta dunia, sehingga dia tidak berbahagia jn
memperolehnya dan tidak bersedih ketika dijaubka
darinya, hal itu sebagai bentuk pembenaran firman Alle
Me sre ae he SN Te ch er
easly io SG GU Ye Ib Sy
Pee 2 fh Ge,
)ystd Js BLETG,
Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan
berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan
supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadap apa
yang diberikan-Nya kepadamu. (Al-Hadid [57]: 23)
oe
6. Iffah
Seorang mukmin adalah orang yang menja
(Iffah), yaitu tidak meminta sesuatu kepa'
Keadaannya seperti keadaan orang yang digambarkan
dalam firmannya:
ga kehormata?
da manusia-(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh
jihad) di jalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di muka
bumi, orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya
karena memelihara diri dari meminta-minta. Kamu kenal
mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. (Al-Baqarah [2]: 273)
Maka anda mendapatinya tidak memanfaatkan jabatannya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Orang-orang
menduganya kaya, padahal dia tidak memiliki makanan. Dia
meninggal, sedangkan keinginannya masih tersimpan di hatinya.
eee
7. Tawadhu'
Seorang mukmin membunuh nafsunya dan memandang
rendah nikmat-nikmat dunianya, dan tidak memandang dirinya
mulia dan paling mampu di antara manusia. Karena itu, anda
akan mendapatinya sering duduk bersama orang-orang lemah
dan orang-orang miskin, serta menghadiri undangan orang lain
sesuai kemampuannya.g tawadhu’, padaha}
nanusia palin,
Rasulullah
kedudukannya tinggi.
. s
35° Sy eye hg Vy gay WE oN 315 G
a Aad) YY at ej easy We Yy get he
Allah tidak akan menambalt kepada seorang hamba yang
cuali kemuliaan. Tidaklah seseorang tawadhy‘
memaafkan ke "
Dia akan mengangkatnya”. (HR,
karena Allah, kecuali
Muslim)
Anas a meriwayatkan tentang ketawadhu‘an Nabj
Muhammad 2%, “Bahwa seorang perempuan tua Madinah
memegang tangan Nabi Muhammad 2% dan mengajaknya ke
mana ia mau. Kemudian Rasulullah #8 pun memenuhi
keinginannya.” (HR. Al-Bukhari)
Ibnu Al-Qayyim menggambarkan ketawadhu'an Nabi
Muhammad #¢ dengan berkata, “Nabi Muhammad 3 apabila
makan menggunakan tiga jarinya, beliau melayani keluarganya
di rumahnya, tidak pernah balas dendam untuk dirinya, beliau
menambal sandalnya, menjahit bajunya, memerah susu kambing
untuk keluarganya, memberi makan unta, makan bersama
pembantu dan duduk bersama orang-orang miskin, memenuhi
kebutuhan janda-janda dan anak yatim, mendahului salam
ketika bertemu orang lain, menghadiri undangan orang ya"
mengundangnya walaupun untuk hal remeh,” °
Fudhail bin Iyadh ditanya tentang tawadhu; Apa tawadh
itu? Dia menjawab, “Engkau harus tunduk kepada keben
—_—______
10. Tahzib Madérij As-Salikin (428)
Ctydan mengikutinya. Jikalau engkau mendenga
maka engkau menerimanya. Jikalau eng!
manusia paling jahil, maka engk
wrnya dari anak kecil,
kau mendengarnya dari
au menerimanya.”
vee
8. Rendah Hati Kepada Orang-orang Mukmin dan
Menyayangi Mereka
Seorang mukmin adalah rendah hati kepada orang-orang
mukmin dan bersikap baik kepada mereka. Sebagaimana firman
Allah kepada Nabi-Nya:
=
Qiw hg a oss ast
Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang
mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (Asy-Syuara
[26]: 215)
Kerendahan hati seorang mukmin terhadap saudara-
saudaranya mencerminkan sejauh mana ia dapat mengalahkan
nafsunya. Karakter nafsu adalah senang dengan kemenangan,
apalagi terhadap orang-orang yang lemah. Akan tetapi seorang
mukmin, ia selalu memperhatikan nafsunya dan menyelisihi
keinginan buruknya, sehingga dia rendah hati kepada saudara-
saudaranya dengan kasih sayang, cinta kasih dan
kelemahlembutan.
Seorang mukmin juga menyayangi saudara-saudara mereka
yang mukmin dan lemah lembut terhadap mereka. Hatinya akan‘
’
ikut merasakan jikalau salah scorang di antara merek
a ae berss « reka ter
musibah, Rasulullah 3% bersabda, “Saya melakukan shal pa
ingin memanjangkannya, kemudian saya mendengar 1, it day
; re dng),
bavi, maka saya menyegerakan shalat, karena tahu kept
i i ” ed
perasaan ibunya disebabkan tangisannya.” (HR. Al Bukh: thay
7UK ari
n
Muslim)
9. Keras Terhadap Orang-orang Kafir
Seorang mukmin itu keras kepada orang-orang kafir
Allah «* berfirman tentang orang-orang mukmin: :
Ghee -
5 UST Je Hah
Keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka. (Al-Fath [48]: 29)
Seorang mukmin melawan hawa nafsunya dan tidak peduli
apa yang akan terjadi dengan dirinya.
Dia mengangkat kepalanya dengan penuh kemuliaan dan
wibawa di hadapan thaghut, serta menghadapi mereka tanpa
rasa takut dan gentar. Sumber kemuliaannya muncul dari
hubungannya dengan Allah, dengan itu dia memiliki sandaran
tertinggi. Barangsiapa yang berpegang dengan Al- Quran, make
dia akan menjadi paling tinggi, hal ini sesuai dengan firma?
Allah:
oe LS of OVEN Bh Igj2 SleeJangantah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) k
persedih hati, padahal kamulah orang oan ml) “mu
tingg? (derajatnya), jika kamu orang-orang ing foe ae
(Ali“Imran [3]: 139) man.
10. Berakhlak Baik
Berakhlak baik adalah bagian dari kesempurnaan iman.
Rasulullah 2g bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna
keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya.”™'
Maka anda akan mendapatinya berwaj jah cerah, senyuman
selalu menghiasi wajahnya bagaimanapun keadaannya.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad 2, “Janganlah engkau
meremehkan sesuatu dari kebaikan, walaupun engkau bertemu
saudaramu dengan wajah cerah.” (HR. Muslim)
> Orang yang ramah pasti akan diramahi orang, orang-orang
pun berusaha duduk bersama dan menemaninya.
Pembicaraannya disukai jiwa, karena tenang, lembut, dan
tidak keras serta kasar.
> Merakyat, berbaur dan bercanda dengan mereka dengan baik
dan sopan. Tidak berlebih-lebihan dalam candaannya, tidak
keras dan tidak pula menyakiti. Dia tidak mengucapkan
kecuali kebenaran, sebagaimana keadaan Nabi Muhammad
ne
11, Diriwayatkan At-Tirmidzi dan dia berkata, “Hadits hasan shahih.”Vv
Yv
v
Vv
Toleran, sebagaimana sabda Nabi Muhammad #%, “Mudah.
mudahan Allah meralimati laki-laki yang toleran jika menjual,
memibeli dan menuntut.” ?
Memiliki wibawa, menghindarkan diri dari hal-hal yang hina
dan keji, baik perkataan maupun perbuatan.
Menjaga ucapannya sebagaimana menjaga buah terbaik,
sehingga dia tidak melukai seorang pun dari kaum muslimin
dengan kata kasar yang menyakitkan. Keadaannya seperti
sabda Nabi Muhammad #%, “Bukanlah orang mukmin yang
sempurna orang yang suka mencela, melaknat, berkata keji
dan berkata kotor.”
Menunjukkan kebaikan dan berusaha keras untuk
memberikan manfaat kepada manusia. Rasulullah #
bersabda, “Setiap hari yang matahari terbit di dalamnya,
engkau berbuat adil di antara dua orang adalah sedekah,
engkau memberi tumpangan seorang laki-laki dan
memboncengkannya adalah sedekah, atau engkau
mengangkut barangnya adalah sedekah, kata yang baik adalah
sedekah, setiap langkah yang engkau langkahkan adalah
sedekah, membuang kotoran dari jalan adalah sedekah.”
(Muttafaq ‘Alaih)
12.
13.
Diriwayatkan Al Bukhari dari Jabir aaa.
Diriwayatkan At Turmudzi dan dia berkata, “Hadits hasan.”