You are on page 1of 8

Maulida, et al, Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Jamu Gendong.....

Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Jamu Gendong Di Jalan Sumatera


Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
(The Existence Of Bacteria Escherichia Coli In Jamu Gendong on The Streets of
Sumatera, Sumbersari, Jember)

Fahmadia Jilan Maulida, Khoiron, Prehatin Tri Rahayu Ningrum


Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Kampus Tegal Boto, Jember 68121
e-mail korespondensi: diaz_zilan@gmail.com

Abstract
Jamu gendong is one of the many health drinks consumed for the community. Based on previous
research, still there are herbs that contain coliform bacteria Escherichia coli, still there are herbs that
contain bacteria Escherichia coli, that two samples of herbs turmeric, three samples of herbs finger
root, and ten samples of herbs kaempferia galanga. This is not in accordance with the regulations of
the head of BPOM which requires no e. coli in herbal medicine. Almost the entire community to trust
the efficacy jamu gendong, therefore please note processing, equipment for making herbal medicine
and hygiene quality of the raw materials, so that the jamu gendong stay awake. The purpose of this
research is to know the existence of the bacteria Escherichia coli in jamu gendong. This research
method that is descriptive. The population in this research is the overall effort jamu gendong at
Sumatra, Sumbersari, Jember i.e. fifteen respondents. The results of observation and interviews
showed that the process of boiling is not to boil. and also sanitation tool used is still in a State not yet
clean. The research sample is forty five samples of herbs taken from fifteen effort jamu gendong. The
result of the research shows of three types jamu gendong positive contain the bacteria Escherichia
coli,that is nine samples of Kaempferia galanga herbal medicine, four samples of herbs Turmeric, and
five samples as herbs Finger root.

Keywords: Jamu Gendong, Bacteri

Abstrak
Jamu gendong merupakan salah satu minuman kesehatan yang banyak dikonsumsi bagi masyarakat.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, masih terdapat jamu yang mengandung bakteri Escherichia coli,
yaitu 2 sampel jamu kunyit, 3 sampel jamu kunci, dan 10 sampel jamu beras kencur. Hal ini tidak
sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM yang mensyaratkan tidak ada bakteri E.coli pada jamu.
Hampir seluruh masyarakat mempercayai khasiat jamu gendong, maka dari itu perlu diperhatikan
proses pengolahan, peralatan untuk membuat jamu dan kebersihan bahan baku, sehingga kualitas
jamu gendong tetap terjaga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan bakteri Escherichia
coli pada jamu gendong. Metode penelitian ini yaitu deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
keseluruhan usaha jamu gendong di Jalan Sumatera, Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember yaitu
15 responden. Sampel penelitian adalah 45 sampel jamu yang diambil dari 15 usaha jamu gendong.
Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa proses perebusan tidak sampai mendidih dan
sanitasi alat yang digunakan masih dalam keadaan belum bersih. Hasil dari penelitian laboratorium
menunjukkan dari tiga jenis jamu gendong positif mengandung bakteri Escherichia coli, yaitu 9
sampel jamu beras kencur, 4 sampel jamu kunyit dan 5 sampel jamu kunci.

Kata kunci: Jamu Gendong, Bakteri

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Maulida, et al, Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Jamu Gendong.....

Pendahuluan Escherichia coli atau yang biasa disingkat E.


Coli, merupakan salah satu jenis spesies utama
Indonesia merupakan salah satu negara tropis bakteri gram negatif yang termasuk dalam famili
yang memiliki keaneka ragaman hayati tinggi akan Enterobacteriaceae, berbentuk batang dan tidak
flora dan fauna. lebih dari 3.300 spesies merupakan membentuk spora. E. Coli ini sesungguhnya
tanaman yang mempunyai khasiat obat [1]. Salah merupakan penghuni normal usus, selain berkembang
satu bentuk pemanfaatan kekayaan hayati sejak biak di lingkungan sekitar manusia. Kebanyakan E.
jaman nenek moyang sampai sekarang, yaitu jamu Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa E.Coli tipe
gendong. Jamu memegang peranan penting dalam 0157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan
pemeliharaan kesehatan secara tradisional dan akan yang serius pada manusia [7]. Bakteri ini dapat
terus berlangsung di tengah berkembangnya menyebabkan terjadinya epidemic penyakit-penyakit
pengobatan modern [2]. Ramuan tradisional saluran pencernaan makanan seperti kolera, tifus,
Indonesia ini sudah semenjak dahulu dipakai sebagai disentri, diare dan penyakit cacing. Di michigan dan
pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit. Oregon tahun 1982 dilaporkan kasus diare berdarah
Permasalahan lain yang dihadapi adalah yang disebabkan oleh bakteri E.coli, yang
banyak orang yang tahu khasiat berbagai tanaman mengakibatkan 47 orang sakit dan 3 orang meninggal
obat akan tetapi belum mengetahui bagaimana proses dunia [8]. Bakteri Escherichia coli dipakai sebagai
pengolahan yang baik sesuai standar keamanan indikator pencemaran, keberadaannya diluar tubuh
konsumsi. Cara pengolahan yang benar, higiene manusia mengindikasikan telah terjadi kontaminasi
perorangan serta sanitasi dalam pengolahan bahan- dari feses manusia atau hewan melalui air yang
bahan jamu, seringkali masih belum begitu digunakan untuk pembuatan jamu [9].
diperhatikan oleh sekelompok usaha jamu gendong Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
[3]. keberadaan bakteri Escherichia coli pada jamu
Hasil analisa terhadap 30 sampel jamu gendong di Jalan Sumatera Kecamatan Sumbersari
gendong yang dipasarkan di Kota Jember. Total Kabupaten Jember
mikroba yang terkandung dalam jamu kunyit asam
rata-rata 1.7 x 105CFU/ml dan pada jamu sirih kunci Metode Penelitian
rata-rata 2.1 x 105CFU/ml, sedangkan pada jamu
beras kencur total mikrobnya di atas standart mutu Jenis penelitian yang digunakan dalam
yaitu 2.53 x 108CFU/ml. Sebanyak 30 sampel dari 3 penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu
jenis jamu gendong yang dipasarkan di Kota Jember metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
masih positif mengandung bakteri Coliform fekal utama untuk membuat gambaran atau deskripsi
dimana masing-masing diantaranya 2 sampel jamu tentang suatu keadaan secara objektif [10]. Tempat
kunyit asam (20%) , 3 sampel jamu Sirih Kunci penelitian dilakukan pada usaha jamu gendong yang
(30%) dan 10 sampel jamu beras kencur (100%) berada di Jalan Sumatera Kecamatan Sumbersari
mengandung bakteri E.coli [4]. Kabupaten Jember, yaitu pada 21 Januari- 2 Februari
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan 2015.
Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Populasi adalah keseluruhan objek penelitian
Nomor 12 Tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat atau objek yang diteliti [10]. populasi dalam
tradisional, bahwa penggunaan obat tradisional penelitian ini adalah keseluruhan responden usaha
sebagai obat dalam perlu diwaspadai adanya mikroba jamu gendong yaitu 15 responden. Sampel yang
seperti Salmonella, Escherichia coli, Staphylococcus digunakan pada penelitian ini menggunakan metode
aureus, dan Pseudomonas aeruginosa. Mikroba sampel jenuh yaitu penentuan sampel bila semua
tersebut tidak boleh terkandung di dalam obat anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau
tradisional [5] penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
Jamu gendong merupakan salah satu obat kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh
tradisional yang sangat diminati masyarakat karena adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan
harganya terjangkau dan mudah diperoleh. Jamu sampel [11]. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
gendong adalah obat tradisional berbentuk cair yang 15 sampel yang masing-masing terdiri dari 3 jenis
tidak diawetkan dan diedarkan tanpa penandaan. jamu gendong.
Jamu gendong merupakan industri rumah tangga Sampel Jamu gendong yang akan diperiksa di
yang dibuat dan diolah dengan peralatan sederhana, laboratorium, diambil dari Usaha Jamu Gendong
pembuatannya cukup mudah dan bahan baku banyak yang berada di Jalan Sumatera sebanyak 100 ml yang
tersedia di pasar-pasar atau di toko bahan baku jamu terdiri dari 3 jenis jamu tradisonal, yaitu beras
[6]. kencur, kunci sirih dan kunir asem. Kemudian sampel
dimasukkan kedalam ice box untuk dibawa ke

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Maulida, et al, Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Jamu Gendong.....

Laboratorium Politeknik Jember untuk dilakukan Jumlah Responden


No Item
pemeriksaan dengan menggunakan metode Eosin S % TS (%) N %
Methylene Blue (EMB) agar. 1. Menggunakan 15 100 0 0 15 100
Data yang digunakan yaitu data primer dan pakaian yang
sekunder dengan menggunakan teknik wawancara, bersih
observasi, dokumentasi dan laboratorium. Instrumen 2. Menggunakan 8 53,3 7 46,7 15 100
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pakaian
ini adalah lembar wawancara, lembar observasi, alat berwarna
perekam dan kamera. Pengolahan data adalah terang
kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data 3. Kuku dalam 12 80 3 20 15 100
dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan keadaan
data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap bersih, tidak
memeriksa (editing), proses pemberian identitas kotor
(coding), dan proses pembeberan (tabulating) [12]. 4. Kuku 13 86,7 2 13,3 15 100
Data yang diperoleh berdasarkan penelitian di dipotong
atas pada tahap selanjutnya dilakukan analisis data. pendek
Analisis data menggunakan analisis deskriptif yaitu 5. Tidak 5 33,3 10 66,7 15 100
menggambarkan hasil uji laboratorium. Dalam menggunakan
penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabel dan perhiasan
teks atau narasi. 6. Menggunakan 0 0 15 100 15 100
sarung tangan
7. Menjaga 15 100 0 0 15 100
Hasil Penelitian kerapian
Sumber Air Pembuatan Jamu Gendong rambut (jika
Sumber air pembuatan jamu adalah sumber air rambut
baku yang digunakan untuk membuat jamu. Sumber panjang
air pembuatan jamu pada Usaha Jamu Gendong di diikat)
Jalan Sumatera Kecamatan Sumbersari Kabupaten 8. Tidak sambil 14 93,3 1 6,7 15 100
Jember dapat dilihat dalam tabel 5 sebagai berikut: merokok
Tabel 1 Distribusi Sumber Air Pembuatan Jamu pada 9. Tidak 15 100 0 0 15 100
Usaha Jamu Gendong di Jalan Sumatera menggaruk
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember anggota badan
(telinga,
Sumber Air hidung, mulut,
Jumlah atau bagian
No. Pembuatan (%)
Responden lainnya)
Jamu
1. Air Sumur 15 100 10 Tidak batuk 15 100 0 0 15 100
2. PDAM 0 . atau bersin
3. Air Isi Ulang 0 dihadapan
Total 15 100 makanan
11 Tidak 15 100 0 0 15 100
Berdasarkan tabel 1 diatas, semua Usaha Jamu . menderita
Gendong di Jalan Sumatera Kecamatan Sumbersari penyakit
Kabupaten Jember menggunakan sumber air yang mudah
berasal dari sumur, yaitu 15 responden (100%). menular
misalnya
Proses Pembuatan Jamu Gendong influenza atau
a. Higiene Personal Pembuatan Jamu sedang
Higiene personal pembuatan jamu adalah menderita
kebersihan diri dari orang yang melakukan proses penyakit
pembuatan jamu. mudah
Tabel 2 Distribusi Higiene Personal Pada Usaha Jamu menular
Gendong di Jalan Sumatera Kecamatan misalnya
Sumbersari Kabupaten Jember batuk atau
influensa akan

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Maulida, et al, Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Jamu Gendong.....

Jumlah Responden Alat penghalus bahan baku merupakan alat


No Item
S % TS (%) N % yang digunakan untuk menghancurkan bahan-bahan
tetapi sampai menjadi halus.
menggunakan Tabel 4 Distribusi Alat Penghalus Bahan Baku Pada
penutup mulut Usaha Jamu Gendong di Jalan Sumatera
atau masker Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
12 Tidak 15 100 0 0 15 100
. menderita No Alat Jumlah Responden
infeksi kulit Penghalus S % TS % N %
misalnya bisul Bahan Baku
atau kudis 1. Peralatan 6 40 9 60 15 100
dalam
Berdasarkan tabel 2 diatas, higiene personal keadaan
responden Usaha Jamu Gendong di Jalan Sumatera bersih
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, semua 2. Peralatan 15 100 0 0 15 100
responden Usaha Jamu Gendong yaitu 15 responden tidak rusak
(100%) tidak menggunakan sarung. 3. Peralatan 15 100 0 0 15 100
tidak retak
a. Cara Pembuatan Jamu atau pecah
Cara pembuatan jamu adalah cara yang (mudah
digunakan oleh penjamah dalam proses pembuatan dibersihkan)
jamu.
Tabel 3 Distribusi Cara Pembuatan Jamu Pada Usaha Dapat diketahui bahwa sebagian besar
Jamu Gendong di Jalan Sumatera Kecamatan responden pada indsutri Jamu Gendong di Jalan
Sumbersari Kabupaten Jember Sumatera Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember,
yaitu9 responden 60% masih menggunakan peralatan
No Cara Jumlah Responden dalam keadaan tidak bersih.
Pembuatan S % T % N
jamu S % Kualitas Bahan Rimpang
1. Menghalusk 15 100 0 0 15 10 Kualitas bahan rimpang adalah mutu
an bahan 0 kebersihan dari bahan untuk pembuatan Jamu
baku jamu Gendong.
2. Memasak 7 46,7 8 53,3 15 10 Tabel 5 Distribusi Kualitas Bahan Rimpang Pada
jamu sampai 0 Usaha Jamu Gendong Di Jalan Sumatera
mendidih Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
3. Mendingink 15 100 0 0 15 10
an jamu 0 Kualitas Jumlah Responden
yang sudah No Bahan
S % TS % N %
Rimpang
dimasak
1. Bahan baku 15 100 0 0 15 100
4. Memasukka 15 100 0 0 15 10
jamu tidak
n jamu 0
dalam
kedalam
keadaan
botol
busuk
kemudian
2. Bahan baku 15 100 0 0 15 100
ditutup rapat
jamu tidak
rusak atau
Dapat diketahui bahwa sebagian besar
kering
responden Usaha Jamu Gendong di Jalan Sumatera
3. Bahan baku 15 100 0 0 15 100
Kecamatan Sumbersari Kabupaten jember yaitu 8
jamu tidak
responden (53,3%) masih belum memasak jamu atau
berjamur
air hingga mendidih.
4. Bahan baku 0 0 15 100 15 100
harus dalam
Alat Penghalus Bahan Baku Jamu Gendong
keadaan
bersih

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Maulida, et al, Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Jamu Gendong.....

5. Pengupasan 7 46, 8 53,3 15 100 penyimpanan jamu yang dalam keadaan belum bersih
bahan baku 7 dan kering.
rimpang
6. Pencucian 15 100 0 0 15 100 Alat Penuang Jamu ke Dalam Botol
bahan baku Alat penuang jamu adalah peralatan yang
rimpang digunakan untuk menuangkan jamu ke dalam botol
(misalnya saringan, corong, gayung).
Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa Tabel 7 Distribusi Alat Penuang Ke Dalam Botol
sebagian besar kualitas bahan rimpang pada Usaha Pada Usaha Jamu Gendong di Jalan Sumatera
Jamu Gendong di Jalan Sumatera Kecamatan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Sumbersari Kabupaten Jember, yaitu 15 responden
(100%) bahan baku masih dalam keadaan tidak Alat Penuang Jumlah Responden
No
bersih. Jamu S % TS % N %
1. Menuangkan 5 33,3 10 66,7 15 100
Wadah Penyimpanan Jamu Gendong jamu ke dalam
Wadah jamu adalah tempat atau botol yang botol dengan
digunakan untuk menyimpan jamu sebelum disajikan menggunakan
pada pembeli. peralatan yang
Tabel 6 Distribusi Tempat Penyimpanan Jamu Pada bersih dan
Usaha Jamu Gendong di Jalan Sumatera kering
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember 2. Alat untuk 15 100 0 0 15 100
menuangkan
No Wadah Jumlah Responden jamu ke dalam
Penyimpanan botol tidak
S % TS % N %
Jamu rusak
1. Tempat 4 26, 11 73, 15 100 3. Alat untuk 10 66,7 5 33,3 15 100
penyimpanan 7 3 menungkan
jamu terbuat jamu ke dalam
dari bahan yang botol tidak
kuat atau tahan retak atau
panas misalnya pecah
kaca/beling
2. Tempat 1 6,7 14 93, 15 100 Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat diketahui bahwa
penyimpanan 3 sebagian besar alat penuang jamu pada Usaha Jamu
jamu harus Gendong di jalan Sumatera Kecamatan Sumbersari
dalam keadaan Kabupaten Jember, yaitu 10 responden (66,7%)
bersih dan menggunakan alat untuk menuangkan jamu ke dalam
kering botol dalam keadaan belum bersih.
3. Tempat 15 100 0 0 15 100
penyimpanan Sanitasi Lingkungan Pada Usaha Jamu Gendong
jamu harus Sanitasi lingkungan merupakan kebersihan
dalam keadaan yang ada di sekitar pembuatan Jamu Gendong.
tertutup Tabel 8 Distribusi Sanitasi Lingkungan Pada Usaha
4. Tempat 10 66, 5 33, 15 100 Jamu Gendong di Jalan Sumatera Kecamatan
penyimpanan 7 3 Sumbersari Kabupaten Jember
jamu tidak rusak
5 Tempat 15 100 0 0 15 100 No Sanitasi Jumlah Responden
penyimpanan Lingkungan S % TS % N %
jamu tidak retak 1. Terdapat 15 100 0 0 15 100
atau pecah tempat
sampah
Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa 2. Tempat 0 0 15 100 15 100
sebagian besar responden Usaha Jamu Gendong di sampah
Jalan Sumatera Kecamatan Sumbersari Kabupaten dengan model
Jember, yaitu 14 responden (93,3%) memiliki wadah tertutup

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Maulida, et al, Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Jamu Gendong.....

No Sanitasi Jumlah Responden No Responden Hasil Analisa


Lingkungan S % TS % N % Kencur Kunyi Kunci
3. Tidak terdapat 12 80 3 20 15 100 t Asem
hewan
pengganggu 1 Respon + + -
seperti kecoa . den a
dan lalat 1 Respon - - -
4. Tempat 11 73,3 4 26,7 15 100 . den a
pengolahan 1 Respon + - -
tidak . den a
berhubungan 1 Respon + + +
langsung . den a
dengan 1 Respon + - +
jamban atau . den a
kamar mandi 1 Respon + + -
5. Lantai dalam 4 26,7 11 73,3 15 100 . den a
kondisi bersih 1 Respon + - +
dan tidak licin . den a
6. Tidak terdapat 13 86,7 2 13,3 15 100 1 Respon + + +
genangan air . den a
TOTAL 15 15 15
Berdasarkan tabel 8 di atas, sanitasi
lingkungan pada Usaha Jamu Gendong di Jalan Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui bahwa
Sumatera Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, sebagian besar jamu berbahan dasar kencur pada
semua telah memiliki tempat sampah, yaitu Usaha Jamu Gendong di Jalan Sumatera Kecamatan
berjumlah 15 responden (100%). Akan tetapi semua Sumbersari Kabupaten Jember, yaitu berjumlah 9
responden memiliki tempat sampah dengan model sampel (60%) telah positif mengandung bakteri
tidak tertutup, yaitu berjumlah 15 responden (100%). Escherichia coli, sebanyak 4 sampel (26,7%) jamu
kunyit positif mengandung bakteri Escherichia coli,
Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Jamu dan sebanyak 5 sampel (33,3%) Jamu kunci positif
Gendong mengandung bakteri Escherichia coli.
Keberadaan bakteri Escherichia coli dalam
jamu beras kencur pada Usaha Jamu Gendong di Pembahasan
Jalan Sumatera Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember dapat dilihat dalam tabel 9 sebagai berikut: Hasil penelitian sumber air pembuatan jamu
Tabel 9 Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada gendong semua responden menggunakan air sumur
Jamu Gendong di Jalan Sumatera Kecamatan yang masih belum diketahui kualitasnya untuk proses
Sumbersari Kabupaten Jember pembuatan jamu. Menurut Suharmiati dan Handayani
(2005), kualitas Air yang digunakan untuk membuat
No Responden Hasil Analisa ramuan digunakan adalah air minum atau air masak.
Kencur Kunyi Kunci Berdasarkan hasil wawancara, responden air sumur
t Asem yang ada sudah memenuhi kebutuhan sehari-hari
1 Respon - - - dalam proses pembuatan jamu. Responden tidak
. den a menggunakan air yang bersumber dari PDAM karena
1 Respon - - - dikenakan tarif tiap perbulannya.
. den a Hasil penelitian Higiene personal pembuatan
1 Respon - - - jamu gendong 15 responden (100%) tidak
. den a menggunakan sarung tangan. Hal ini tidak sesuai
1 Respon - - - dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
. den a Indonesia Nomor 942 Tahun 2003, karena sarung
1 Respon + - + tangan merupakan pakaian kerja yang sebaiknya
. den a tidak dilepas selama melakukan kegiatan bekerja
1 Respon + - - mengolah makanan. Adapun beberapa alasan apabila
. den a responden memakai sarung tangan maka responden
1 Respon - - - merasa tidak nyaman dan terganggu. Hal ini harus
dilakukan karena dapat memperkecil kemungkinan

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Maulida, et al, Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Jamu Gendong.....

terjadinya kontaminasi silang antara penjamah menggunakan untuk proses penuangan jamu ke
dengan jamu. dalam botol.
Hasil penelitian cara pembuatan jamu, 8 Hasil penelitian sanitasi lingkungan, 15
responden (53,3%) tidak memasak jamu atau air responden (100%) memiliki tempat sampah dengan
sampai mendidih. Hal ini tidak sesuai menurut model terbuka. menurut Departemen Kesehatan
(Suharmiati,2003) cara perebusan jamu harus Republik Indonesia Nomer 715 Tahun 1998, sanitasi
dilakukan sampai mendidih. Jika air yang digunakan yang baik harus jauh dari sumber-sumber pencemar,
air bersih, maka air bersih tersebut haruslah dimasak tempat sampah yang cukup dan dalam kondisi yang
atau direbus sampai mendidih, hal ini bertujuan untuk tertutup sehingga tidak mencemari makanan.
membunuh bakteri Coliform dalam air. Berdasarkan Berdasarkan hasil wawancara, responden tidak
hasil wawancara, kondisi hangat dirasa sudah cukup menggunakan tempat sampah dalam keadaan tertutup
untuk jamu yang dibuatnya dan juga untuk karena sudah dirasa cukup dengan tempat sampah
menghemat penggunaan gas yang mana merebus model terbuka.
jamu membutuhkan waktu yang lama untuk Hasil penelitian keberadaan bakteri
mendidih. escherichia coli, 9 jamu kencur, 4 jamu kunyit, dan 5
Hasil penelitian alat penghalus bahan baku, 9 jamu kunci positif mengandung bakteri Escherichia
responden (60%) menggunakan peralatan dalam coli. Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Kepala
keadaan tidak bersih. Hal ini tidak sesuai menurut BPOM yang mana pada produk jamu, tidak boleh
(Zulaikhah, 2005). Peralatan yang digunakan harus terdapat bakteri coliform seperti Escherichia coli.
dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, masih
mengolah jamu gendong. Berdasarkan hasil terdapat responden yang tidak memasak jamu atau air
observasi, responden tidak mencuci peralatan sampai mendidih, alat penghalus yang masih kurang
sebelum proses pembuatan jamu selanjutnya, bersih, bahan baku masih belum bersih, wadah
dikarenakan alat masih akan digunakan lagi. penyimpanan masih belum bersih dan tidak kering
Hasil penelitian kualitas bahan baku rimpang, saat digunakan, dan alat penuang jamu yang masih
15 responden (100%) bahan baku masih dalam belum bersih.
keadaan tidak bersih. Hal ini tidak sesuai menurut
Suharmiati (2003), penanganan bahan baku jamu Simpulan dan Saran
gendong yang baik harus melalui beberapa tahapan,
yaitu pemilihan (sortasi), pencucian dan pengupasan. Berdasarkan hasil penelitian, sumber air
Bahan baku sebelum digunakan juga harus dicuci pembuatan jamu (100%) menggunakan air sumur,
agar terbebas dari tanah dan kotoran. Berdasarkan cara pembuatan jamu sebagian besar (53,3%) masih
hasil observasi, bahan baku masih terdapat tanah belum merebus jamu atau air hingga mendidih,
yang menempel pada celah rimpang meskipun telah wadah jamu (33,3%) masih dalam kategori buruk,
dikupas dan dicuci terlebih dahulu. alat penghalus bahan baku sebagian besar (60%)
Hasil penelitian wadah penyimpanan jamu, 14 tidak dalam keadaan bersih, alat penuang jamu
responden (93,3%) tempat penyimpanan tidak dalam (26,7%) dalam kategori buruk. Adanya bakteri
keadaan bersih dan kering. Hal ini tidak sesuai escherichia coli pada jamu kencur (60%), jamu
menurut Suharmiati dan Handayani (2005), botol kunyit (26%), dan jamu kunci (33,3%)
yang digunakan untuk tempat jamu yang siap Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran
dipasarkan, sebelum diisi Jamu Gendong harus yang dapat diberikan yaitu: responden dapat lebih
disterilkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya meningkatkan proses pengolahan dan sanitasi
botol yang akan digunakan dalam keadaan bersih. peralatan sehingga mutu jamu lebih terjaga, kepada
Berdasarkan hasil observasi, responden pemerintah atau dinas kesehatan kabupaten jember
menggunakan botol jamu tanpa dicuci untuk hendaknya melakukan upaya pembinaan dan
pengisian selanjutnya. pengawasan kepada usaha jamu gendong, dan perlu
Hasil penelitian alat penuang jamu kedalam dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas
botol, 10 responden (66,7%) menggunakan alat bakteriologis air sumur yang digunakan pada usaha
penuang jamu kedalam botol dengan menggunakan jamu gendong.
peralatan yang belum bersih dan tidak kering. Hal ini
tidak sesuai menurut (Zulaikhah, 2005). Peralatan Daftar Pustaka
yang digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu
sebelum digunakan untuk mengolah jamu gendong. [1] Jakarta. Kementerian Kehutanan Republik
Berdasarkan hasil penelitian, responden tidak Indonesia Nomor: 33/MENHUT-II/2007:
mengganti alat dan juga tidak mencuci alat dan Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
membiarkan kering terlebih dahulu sebelum Kehutanan; 2005

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015


Maulida, et al, Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Jamu Gendong.....

[2] Tilaar M, Wong LW, Ranti AS. Green Science [12] Bungin B. Metodologi Penelitian Kuantitatif:
of Jamu. Jakarta: Dian Rakyat; 2010 Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik
[3] Firmanto T. Riset Perkuat Bukti Ilmiah Jamu Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:
[Internet] Indonesia. 2014. [diakses tanggal 18 Kencana; 2007
Desember 2014]. Available from: [13] Jakarta. Kepmenkes RI Nomor: 942: Pedoman
https://guyubmitra.wordpress.com/2014/09/12/ri Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan
set-perkuat-bukti-ilmiah-jamu-indonesia/. Jajanan; Departemen kesehatan Republik
[4] Jumini. Analisis Mikroba Pada Jamu Gendong Indonesia; 2003
Di Kota Jember. Skripsi, Jember: Universitas [14] Purbowarsito H. Uji Bakteriologis Air Sumur di
Jember; 2003 Kecamatan Semampir Surabaya. Skripsi,
[5] Jakarta. Peraturan Kepala Badan Pengawas Surabaya; Universitas Airlangga; 2011
Obat dan Makanan No: 12: tentang [15] Zulaikhah ST. Analisis Faktor-faktor Yang
Persyaratan Mutu Obat Tradisional; Berhubungan Dengan Pencemaran Mikroba
Departemen Kesehatan; 2014. Pada Jamu Gendong Di Kota Semarang.
[6] Suharmiati. Handayani L. Cara Benar Meracik Semarang; Universitas Diponegoro; 2005
Obat Tradisional. Jakarta: Agromedia Pustaka; [16] Hastuti WP. Faktor Produksi Yang Berhubungan
2005. Dengan Terjadinya kontaminasi Escherichia coli
[7] Arisman. Keracunan makanan. EGC Jakarta: Pada Jamu Gendong. Semarang; Universitas
EGC; 2009. Diponegoro; 2004.
[8] Riley LW. RS. Temis SD. Helgerson JG. Wells. [17] Jakarta. Persyaratan Higiene Jasa Boga:
Hemorrhagic Colitis Associated With A Rare E. Departemen Kesehatan;1998.
Coli Serotype. N. Engl: J. Med; 1983 [18] Suriawiria U. Pengantar Mikrobilogi Umum.
[9] Gulo O. Pemeriksaan Cemaran bakteri Bandung: Penerbit Angkasa; 2004
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus [19] Suharmiati. Menguak Tabir & Potensi Jamu
Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Gendong. Jakarta: PT Agromedia Pustaka; 2003
Jamu Gendong.Skripsi, Medan: Universitas [20] Suharmiati, Handayani L. Cara Benar Meracik
Sumatera Utara Medan; 2011 Obat Tradisional. Jakarta: Penerbit Agromedia
[10] Notoatmodjo S. Metode Penelitian Kesehatan. Pustaka; 2005
Jakarta: Rineka Cipta; 2010
[11] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta; 2009

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015

You might also like