8 ‘
Penutup Balik Otomatis
8.1 PENDAHULUAN
Gangguan pada saluran hantaran udara tegangan tinggi terdiri atas tiga
katagori berikut:
1, Sementara atau transien,
2. Semi-permanen,
3. Permanen.
Gangguan yang paling banyak atau boleh dibilang hampir 80 sampai 90%
adalah gangguan sementara. Sisanya, 10 sampai 20%, gangguan tersebut
bersifat semi-permanen dan gangguan permanen. Gangguan sementara
transien pada umumnya disebabkan oleh sambaran petir atau kontak tidak
langsung dengan benda-benda sekeliling, seperti misalnya dengan pohon-
pohon. Gangguan sementara ini pada umumnya dapat ditanggulangi dengan
melakukan tripping pada satu atau lebih alat PMT (pemutus tenaga) terkait.
Setelah dilakukan tripping, biasanya penutupan kembali dapat dilakukan
dengan berhasil sehingga sistem dapat pulih seperti semula. Saluran transmisi
yang melintasi hutan dapat mengalami gangguan semi-menetap yang
diakibatkan oleh pohon-pohon sekitar transmisi tersebut. Gangguan jenis semi-
menetap ini tidak bisa sekaligus ditanggulangi dengan satu kali tripping,
biasanya gangguan ini bisa dihilangkan dengan cara membiarkan gangguan
untuk beberapa waktu sehingga daun-daun atau cabang pohon-pohon yang
mengganggu layu dan menjauh dari jalur transmisi dengan sendirinya,
Gangguan menetap, seperti misalnya hubung singkat karena kawat putus atau
sebagian dari saluran kabel bawah tanah mengalami hubung singkat, tidak
dapat ditanggulangi dengan segera. Setiap gangguan menetap yang terjadi
perlu dilakukan lokalisasi dan penentuan letak gangguan, baru kemudian dapat
dilakukan rencana penanggulangan gangguan tersebut. Pada kebanyakan
gangguan sementara, maka pemulihan sistem biasanya dapat dilakul
melakukan penutupan balik (auto reclosing). Untuk melakukan recl
dibutuhkan waktu tertentu sebelum penutupan kembali dilakukan,
kan dengan
losing maka
Waktu tersebut adalah waktu yang dibutuhkan untuk memb.
eri keser
untuk mengubah udara yang sudah terionisasi_ kembali ‘mpatan
menjadi isolasiPrakikepraktikProtls Sistem Tenaga Lisik
4B
r dicegah. Sister
sehingga kejadian restriking pada waktu reclosing. cake pasokan daya
penutupan kembali dapat memperbaiki nt Garabar 8.1 dan 8.2 adalah
mempertahankan stabilitas dan sinkronisasi sistem. gle shot.
: is sins
skema mekanisme kerja penutupan kembali otomatis
8.2 APLIKAS! PENUTUP BALIK OTOMATIS
Parameter-parameter penutupan balik otomatis atau reclosing otomatis yang
sangat penting antara lain adalah:
1. Waktu Padam
Waktu padam atau dead time adalah waktu sejak busur api pada proses
pembukaan kontak sudah berakhir (padam) sampai kontak PMT terhubung
Kembali.
Dead time rele auto reclosing adalah waktu terjadinya sinyal pada rele auto
reclosing (energise) hingga kontak sirkuit PMT menutup kembali dengan
sempurna. Waktu ini biasanya bisa diatur dan biasanya bisa ditandai
dengan dial terkalibrasi.
2. Reclaim Time
Adalah waktu mulai dari penerapan pulsa tegangan pada rele auto reclosing
hingga rele siap tutup kembali untuk. merespons gangguan berikutnya
(sesudah reclosing berhasil) yang akan me-reset skema atau mengunci
skema sebagaimana dibutuhkan.
Waktu ini bisa tetap atau variabel tergantung pada setelan dead time. Pada
skema multishot masing-masing reclaim time bisa dibuat sama atau dibuat
ajustable.
3. Single atau multishot
Dalam menerapkan sistem auto reclosing perlu diperhatikan berapa kali
Sai Sane fectosing) yang diharapkan terjadi pada saat
ipping, dalam arti apakah hanya perlu satu kali 3
untuk setiap gangguan. kali atau banyak auto reclosing
sampai berhasil.Penutup Balk Otomatis a
Coang cat t_PTep
Gana 8.1 SHenA KERJA PENUTUPAN KENBALI OTOHATS SINGLE SHOT PADA GANGGUAN SEHENTARA
Parameter-parameter ini tergantung pada:
1. Jenis proteksi.
2. Jenis gardu.
3. Problem stabilitas yang mungkin terjadi.
4, Pengaruh berbagai jenis beban.
Tingkat pengaruh faktor-faktor tersebut berbeda-beda tergantung dari level
tegangan transmisi yang dihadapi. Oleh karena itu pembahasan parameter-
parameter di atas untuk tegangan tinggi dan untuk tegangan ekstratinggi akan
dibahas sendiri-sendiri. Topik bahasan pada Bab 8.3 dan 844 lebih ditekankan
pada tegangan tinggi sedang materi yang dibahas pada Bab 8.5 sampai Bab 8.9
sudah termasuk pertimbangan yang perlu diperhatikan pada sistem tegangan
ekstratinggi.Praktk-praktik Proteksi Sistem Tenaga Listik
250
— eee
|| elt mt reine tle mca Pun FT Penna
Cet ania "Ta sopen- “Eu Tot wot
[rene | Ee . p
ect
oan
wand
in ae ean Tey a
A i tnt ent Sn
eae
[14 petameemanon +
GGaMBAR 8.2 SKettA URUTAN KERJA PENUTUPAN KEMBALI SINGLE SHOT TERHADAP GANGGUAN MENETAP
8.3 PENUTUP BALIK OTOMATIS JARINGAN TEGANGAN TINGGI
Aplikasi reclosing otomatis Khususnya pada jaringan radial dapat diterapkan
dengan baik mengingat masalah stabilitas pada sistem ini tidak ada.
Keuntungan reclosing otomatis pada sistem radial antara lain adalah:
1. Menurunkan waktu pemadaman pasokan daya pelanggan.
2. Pada sistem ini bisa diterapkan rele tripping dengan kecepatan tinggi
(instantaneous), dengan antara lain mempersingkat lamanya gangguan,
mengurangi risiko gangguan, termasuk untuk menghindari risiko gangguan
berkembang menjadi gangguan permanen,
Karena 80% gangguan hantaran udara adalah gangguan sementara, maka
untuk mengurangi lama gangguan dapat dilakukan dengan menerapkan
reclosing otomatis yang dalam praktiknya dapat memberi keuntungan sebagai
berikut:
1. Perbaikan kontinuitas pelayanan daya,
2. Mengurangi keterlibatan operator,
Proteksi tripping kecepatan tinggi (instantaneou, i 7
busur api gangguan sehingga risik 1 eoniabat mengurangl aja
padahal seharusnya tidak perlu ikut
tri
kecepatan tinggi adalah berdasarkan b
Pping. Hal ini karena prinsip kerja rele
esar dan tingkat kenaikan besarnya aruspenutup Baik Otomatis I
ang pada gangguan tertentu te:
/ ; rlihs ji tak
Jae ga tidak bisa dibedalers cece nat oleh sejumlah rele secara seren
‘cara selektif.
reclosing otomatis dapat membuat PMT kembali menutup dalam waktu
peberapa detik. Selama waktu terjadinya gangguan transien, sejumlah
elanggan akan kehilangan pasokan dalam waktu tertentu yang sangat singkat.
Itulah sebabnya kadang-kadang digunakan proteksi waktu bertingkat (grading)
tanpa reclosing sehingga jumlah pelanggan yang mungkin terganggu dengan
menggunakan tripping cepat dapat dikurangi hingga tingkat minimum. Dengan
waktu bertingkat proteksi dapat dilakukan secara selektif, walaupun saluran
yang mengalami gangguan hanya dapat ditanggulangi pada waktu periode
pemadaman yang lebih lama.
ila proteksi kecepatan tinggi dilengkapi dengan recloser, skema proteksi bisa
diatur sedemikian rupa sehingga untuk setiap trip yang pertama maka elemen
rele proteksi kerja instant akan diblok. Hal ini dimaksudkan agar gangguan
lanjutan yang mungkin merupakan gangguan permanen tidak lagi ditripping
secara cepat (instantaneous) tetapi ditangani secara diskriminatif sesuai
dengan waktu bertingkat sesuai lokasi gangguan. Dengan demikian maka
segmen-segmen yang mengalami kehilangan pasokan dapat diperkecil hingga
minimum.
Dalam beberapa skema sistem proteksi tertentu, reclosing sering juga
dilakukan secara berulang, khususnya untuk gangguan semipermanen. Ini
dimaksudkan agar gangguan semi permanen, misal karena daun-daun yang
bersentuhan dengan jaringan, dapat diluluhkan dan dihilangkan sekaligus.
Biasanya jumlah reclosing yang diizinkan maksimum sampai tiga kali.
Keuntungan lain dari penerapan rele proteksi sesaat adalah untuk memperkecil
jumlah pemeliharaan PMT, yaitu dengan memperkecil pre-arc heating yang
terjadi pada waktu penanggulangan gangguan sementara yang dapat merusak
PMT.
Bila saluran terdiri dari kombinasi hantaran udara dan kabel bawah tanah,
sebelum memutuskan pemakaian reclosing otomatis, perlu dilihat data-data
yang menggambarkan frekuensi dan seringnya gangguan sementara transien
terjadi. Bila data-data itu menunjukkan bahwa gangguan permanen lebih
dominan maka pemakaian recloser tentu tidak akan banyak menolong untuk
Memperbaiki kontinuitas sistem penyaluran daya. Bahkan dalam kondisi
&angguan permanen tertentu pengaktifan sistem reclosing terhadap gangguan
Permanen yang mungkin terjadi pada kabel tanah justru dapat merusak kabel
ersebut.