You are on page 1of 37

Kuliah 2a

Lecture 2a: Diagnosis of


Nutrient Deficiency

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 1


FIGURE 1. (A) Summary of mineral soil properties along the Franz Josef soil
chronosequence. Box plot symbols: horizontal lines are the
median; shaded bars give 25 and 75% percentiles, based on
Richardson et al. (2004).
(B) The availability of a number of essential nutrients in the soil as
dependent on soil pH.
Law of the Minimum

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 3


 The future lies on increasing yields which
are dependent on
 genetic improvement
 farm management (water , nutrients etc.)
Law of the Minimum-- corn

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 5


Law of the Minimum
No management factors limiting
yield

Seeding rate is limiting

Seeding rate and P are limiting

Seeding rate, P and water are


limiting

Fig. 1-11. Yield response to N


fertilizer with and without other
limiting factors.
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 6
Deficiency & Sufficiency ranges
(plant tissue)

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 7


Difficult to determine
the critical
concentration.

Instead guidelines for


tissue testing gen.
report a
-- critical nutrient
range or
-- sufficiency value

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 8


“Hidden Hunger”: yield suppression, but no visible
symptoms

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 9


Diagnostic Tools for Pl. Nutrient Status
 Visual Diagnosis
 Tissue testing
 Plant Analysis
 Soil testing
 Challenge is to get the plant-available fraction and find a test that
correlates well with yield

 Enzyme assays?
 Peroxidase for Fe deficiency, citrus (deficiency ’s activity)
 Carbonic anhydrase– Zn def., citrus, sugarcane, rice
 Alcohol dehydrogenase– Zn def., rice

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 10


Visual Diagnosis Principles
1. Accurate diagnosis is essential if nutritional problems are
to be dealt with effectively.
2. Visual symptoms of nutrient deficiencies and toxicities
often play an important part in diagnosis under field
conditions, and the visual method has the advantage that
it is not directly dependent on costly equipment or
laboratory support services.

• However, because different nutritional disorders may


sometimes produce rather similar visual symptoms, it is
always wise to seek confirmation of the diagnosis by
means of plant analysis, soil analysis, or both.
• Unfortunately, clearly recognizable symptoms in many
plants are usually only associated with rather severe
nutritional disorders.
(Edwards et al., 1980)
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 11
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 12
1. All nutrients must be present in optimum
quantities for the proper growth and
development of plants or crops
2. The crop plants may reveal their hunger
for the nutrient/s through certain
symptoms when the soil does not provide
the needed quantities of nutrient/s,.
3. These symptoms differ depending on the
non availability of a particular nutrient to
pearl millet crop.

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 13


BASIC
PRINCIPLES
4. First you should understand that any
symptoms you observe in the crop is a
secondary effect and may be the result of more
than one cause.
5. Some symptoms are clear and others or not.
So, the symptoms observed have to be
carefully identified and confirmed for their
cause.
6. One has to use systematic visual inspection to
find the primary cause or at least narrow
down to one or two of the most likely
possibilities
7. The diagnosis for these plant symptoms can
best be made on the individual plant in the
field Nutan- Diagnosis Deficiency 1 14
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 15
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 16
Chlorosis Uniform (N) vs. interveinal (K,Mg)
(yellowing)
Necrosis leaf tips/margins (B toxicity) vs.
(brown/black) interveinal (K, Zn)
Lack of new death of terminal (Ca) axillary buds,
growth and leaves. Leaf rosetting (Zn)
Anthocyanin base of stem (P), interveinal ~(Mg)
accumulation
Stunting shorter stature (N or P)

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 17


Sifat dan Fungsi
1. Nitrogen umumnya diserap tanaman dari media
pertumbuhan (tanah) dalam bentuk NO3- dan NH4+.
2. Bentuk NO3- adalah yang paling dominan pada kondisi
aerob (tingkat O2 cukup, mis. lahan kering), dan NH4+
pada kondisi anaerob (mis. lahan sawah)
3. Nitrogen berfungsi sebagai unsur penyusun molekul
protein dan khlorofil, sehingga penyediaan N yang
cukup akan ditandai dengan pertumbuhan vegetatif
yang lebat dengan warna hijau gelap.
4. Penyediaan N yang berlebih dapat memperpanjang
masa vegetatif dan menunda pemasakan tanaman
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 18
5. Unsur N dalam tanaman sangat mobil yang berarti N
dari suatu bagian tanaman dapat pindah ke bagian lain
(retranslokasi) demikian juga protein
Diagnosis Defisiensi
1. Tanaman yang kekurangan N menunjukkan warna
daun mula-mula hijau pucat dan kemudian menjadi
kuning (khlorosis) akibat pembentukan khlorofil yang
rendah
2. Keadaan demikian akan nampak tersebar hampir
merata pada kelompok tanaman atau hampir seluruh
pertanaman akibat mobilitas N yang tinggi dalam
tanah.
3. Daun yang tua akan mengalami kholoris pertama
karena N dari daun ini diretranslokasi ke titik tumbuh
untuk pembentukan bagian tanaman yang baru
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 19
4. Khlorosis dimulai pada ujung daun dan berkembang
pada tulang daun ke arah batang, sedang tepi daun
dapat tetap hijau selama waktu tertentu.
5. Apabila defisiensi lebih akut
(berat), daun kedua dan
seterusnya dari bawah akan
menunjukkan tanda yang sama
dengan yang pertama, dan daun
yang paling tua akan berubah
menjadi coklat (mengering atau
terbakar).

Chlorosis continues to the next oldest leaf


Nutan- Diagnosis Deficiency 1 20
Normal leaf

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 21


Nutan- Diagnosis Deficiency 1 22
Sifat dan Fungsi
1. Tanaman menyerap unsur P dalam bentuk H2PO4- dan
HPO4-2, tetapi serapan H2PO4- lebih dominan yang
jumlahnya dalam tanah dikendalikan oleh reaksi tanah
(pH).
2. Unsur P relatif tidak mobil dalam tanah, sehingga
penempatan pupuk P dalam tanah sangat penting untuk
efektifitas dan efisiensi pemupukan
3. Ketersediaan P sangat penting pada awal pertumbuhan
yang merupakan primordia reproduktif yang, karenanya,
menentukan potensi hasil akhir.
4. Unsur P yang diserap tanaman dapat tetap berada dalam
bentuk anorganik (Pi) atau diesterifikasi pada suatu rantai
karbon melalui gugusan hidrolsil (C-O-P) menjadi ester
fosfat sederhana (mis. fosfat gula).
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 23
5. Ikatan antara fosfat P dapat juga terjadi melalui ikatan
pirofosfat kaya energi P’-P’ (mis. ATP).
6. Dalam tanaman, P juga dijumpai sebagai penyusun
dari makromolekul (DNA & RNA) yang penting dalam
ekspresi genetik.
7. Kebutuhan P optimum untuk pertumbuhan vegetatif
berkisar diantara 0,3-0,5% BK tanaman.
Diagnosis Defisiensi
1. Defisiensi P, yang sering terjadi pada tanah masam,
akan mengakibatkan penghambatan pertumbuhan
dan tanaman menjadi kerdil sebagai akibat dari
kekurangan energi untuk reaksi metabolisme.
2. Ini dapat disertai dengan warna hijau gelap akibat
penghambatan pembesaran sel dan daun yang lebih
tinggi dari penghambatan pembentukan khlorofil.

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 24


3. Penurunan pembentukan khlorofil dapat diikuti
peningkatan pigmen anthocyanin yang menghasilkan
warna kemerah-merahan atau ungu (merah
lembayung/bungur) yang dimulai pada ujung daun
dan berkembang sepanjang tepi daun.
4. Tanda defisiensi cenderung dimulai pada daun tua
karena unsur P yang relatif mobil dalam tanaman.
5. Batang
berbentuk
piramida
merupakan
tanda
desfisiensi P
pada tanaman
kelapa sawit.

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 25


Phosphorus Deficiency.
purple coloring and
sometimes yellow on
lower (oldest) leaves.

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 26


Sifat dan Fungsi
1. Tanaman menyerap K dalam bentuk K+ yang
merupakan kation paling banyak dalam sitoplasma dan
sangat mobil dalam tanaman baik pada tingkat sel
maupun jaringan dan organ.
2. Serapan K bersifat selektif yang berkaitan erat dengan
aktivitas metabolisme, dan garam K merupakan
penyumbang utama pada potensial osmotik sel
3. Potensial osmotik menentukan perpanjangan sel dan
pembukaan stomata dan pergerakan tanaman akibat
perubahan turgor sel.
4. Peningkatan konsentrasi K+ dalam sel penyangga
mengakibatkan peningkatan serapan air dari sel
disekitarnya dan diikuti dengan peningkatan turgor sel
dan pembukaan stomata.
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 27
5. Potensial osmotik menentukan perpanjangan sel dan
pembukaan stomata dan pergerakan tanaman akibat
perubahan turgor sel.
6. Peningkatan konsentrasi K+ dalam sel penyangga
mengakibatkan peningkatan serapan air dari sel
disekitarnya dan diikuti dengan peningkatan turgor sel
dan pembukaan stomata.
7. Pada tanaman Albizzia dan Mimosa pudica (putri malu),
konsentrasi K+ dalam organ motor pulvini menentukan
pergerakan tanaman
8. Sejalan dengan pergerakan daun pada Mimosa, relokasi
dan/atau perubahan pengikatan Ca+2 terjadi dalam sel
pulvini yang dipertimbangkan sebagai faktor yang
mempengaruhi permeabilitas membran terhadap K+
dalam pulvini.
9. Unsur K juga berfungsi untuk menetralisir anion
makromolekul dapat atau tidak dapat larut dan
memelihara pH sekitar 7-8 yang optimum untuk
kebanyakan reaksi enzimatis.
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 28
10. Aktivasi sejumlah enzim sangat tergantung pada K
yang berperanan membuat perubahan konformasi
pada protein enzim.
11. Unsur K juga terlibat dalam aktivitas ATPase yang
terikat membran yang membutuhkan Mg+2 dan
distimulasi K+.
12. Banyak fakta bahwa K+ juga terlibat dalam sintesis
protein dan mungkin pada proses translasi termasuk
pengikatan tRNA pada ribosom.
11. Pada proses fotosintesis, K+ berperanan sebagai ion
pengimbang (counter) dari fluks H+ yang disebabkan
cahaya sepanjang membran thylakoid dan
pembentukan gradien pH transmembran yang penting
dalam sintesis ATP (fosforilasi).
12. Kebutuhan K+ optimum untuk pertumbuhan berkisar
diantara 2-5% BK tanaman, dan kekurangan K
mengakibatkan penghambatan pertumbuhan (kerdil).
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 29
Diagnosis Defisiensi
1. Ciri khas dari tanaman yang kekurang K adalah nekrosis
(jaringan mati berwarna coklat) pada pinggir daun tua,
karena mobilitas K dalam tanaman.
2. Tanda demikian terjadi pada keadaan kekurangan K akut
(berat) yang diawali dengan warna kuning pada ujung
daun dan kemudian berkembang sepanjang pinggir daun
3. Karena lignifikasi jaringan pengangkut terhambat,
tanaman menjadi mudah rebah, dan batang atau
cabangnya dapat retak.
4. Tanaman lebih rentan terhadap serangan penyakit dan
kekurangan air karena pengendalian kehilangan air
melalui stomata tidak bekerja baik.
5. Kekurangan K dapat juga mengakibatkan akumulasi N
non protein dalam daun akibat penurunan sintesis
protein
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 30
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 31
K deficiency

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 32


Potassium Deficiency

6. Common in crops
grown in
weathered soils
developed under
high rainfall.

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 33


Sifat dan Fungsi
1. Sulfur umumnya diserap tanaman dalam bentuk SO4-2
dari tanah, dan juga dapat diabsorbsi daun dari atmosfir
dalam bentuk SO2.
2. Dalam tanaman, senyawa S anorganik direduksi dan
digunakan untuk membentuk senyawa organik. Sulfur
merupakan unsur penyusun asam amino cystine,
cysteine dan methionine, karenanya protein yang
mengandung asam amino ini.
3. Unsur S juga merupakan penyusun dari ferredoxin, yaitu
protein besi non-haem yang terlibat dalam fotosintesis,
biotin (vitamin H) dan thiamin pyrophosphate (vitamin
B1).

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 34


Diagnosis Defisiensi
1. Defisiensi S, yang kemungkinan terjadi pada tanah
masam, umumnya menunjukkan warna kuning pada
daun muda karena immobilitas unsur ini dalam
tanaman.
2. Sering terjadi, daun
menunjukkan
khlorosis antar
tulang daun sama
dengan defisiensi Zn
yang umumnya
terjadi pada tanah
alkalis.

Nutan- Diagnosis Deficiency 1 35


Nutan- Diagnosis Deficiency 1 36
Nutan- Diagnosis Deficiency 1 37

You might also like