You are on page 1of 7

Kajian Adaptasi Sosial...

(Kusyogo C, Eti R, Laksmono W, Dewi Amila Solikha)

Kajian Adaptasi Sosial Psikologis Pada Ibu Setelah Melahirkan (Post


Partum) Di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Semarang

Kusyogo Cahyo*), Eti Rimawati **) , Laksmono Widagdo *), Dewi Amila Solikha ***)
*)
Bagian PKIP Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
**)
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Semarang
***)
Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

ABSTRACT

Background: Delivery process is a big moment in women’s life and will effect to their role’s
change. Psychological burden of post partum is an emotional symptoms and feeling like
downhearted, insomnia, physically tired and do not know what they do with the new role.
Role pressure and role could influence women’s depression development after delivery. To
avoid the physically tired, emotional increased and psychological crisis, human should learn
to face the problem effectively by adaptation mechanism or adjustment. Family, friend and
parent have important role in social system of delivery’s mother. The aim of research is to
examine the socio-psychological adaptation among delivery’s mothers in In-patient department
RSUD Kota Semarang.
Method: The research design is qualitative study by emic dimension approach. The informants
are ten mothers who had delivered 2 days, 2 nurses, and ten people from family delivery’s
mother. Data collecting was conducted by in-depth interview with interview guideline. Data
analysis was done by content analysis.
Result: Age, education, and social economic status influenced psychology and physiology of
delivery mothers. Experiences and family support were being reinforcing factors for delivery
mothers to adapt after delivery.

Key words: adaptation, socio-psychology, delivery’s mother

48
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 3 / No. 1 / Januari 2008

PENDAHULUAN and Sundeen,1978). Peran baru merupakan krisis


Persalinan merupakan proses alamiah yang yaitu gangguan internal yang ditimbulkan oleh
dialami oleh setiap wanita. Berbagai reaksi ibu peristiwa yang menegangkan atau ancaman yang
setelah melahirkan akan mempengaruhi sikap, dirasakan pada diri seseorang. Krisis mempunyai
perilaku dan tingkat emosional. Tekanan keterbatasan waktu dan konflik yang berat dan
psikologis setelah persalinan merupakan gejala dapat merupakan periode peningkatan
emosional dan perasaan dimana seseorang kerentanan, yang dapat menstimulasi
merasa murung, tidak bisa tidur, pelelahan fisik pertumbuhan personal. Apa yang dilakukan
yang berlebihan, dan tidak mengetahui apa yang seseorang terhadap krisis akan menentukan
bisa dilakukan atas peranannya yang baru. pertumbuhan atau di organisasi bagi orang
Tekanan psikologis setelah persalinan tersebut (Stuart and Sundeen. 1978). Holmes
mempunyai beberapa gejala antara lain gejala (1970) dalam buku yang diterjemahkan
fisik seperti tidak dapat tidur, tidur berlebihan, Satmoko (1995) perubahan yang menimbulkan
tidak dapat berpikir jernih, merasa dikekang oleh stess dan permasalahannya dalam kehidupan
suatu keadaan dan tidak dapat keluar dirinya, adalah normal. Untuk menghindari
serta merasa lelah dan gerak geriknya menjadi ketidakkeberdayaan kelelahan fisik, peningkatan
lamban. Emosi yang positif dan hubungan kasih emosional dan krisis psikologis maka manusia
sayang akan memperlihatkan pengaruh orang tua harus belajar menghadapi masalah dengan efektif
terhadap pemeliharaan anak (Gottlib,1992). melalui mekanisme adaptasi atau penyesuaian.
Pengkajian pada ibu dari aspek psikologis Penyesuaian dapat didefinisikan sebagai interaksi
merupakan dasar persiapan ibu dalam peran manusia yang kontinu dengan diri sendiri, dengan
barunya untuk dilaksanakan. Secara teoritis orang lain, dengan dunia Anda. Ketiga faktor ini
seorang wanita setelah persalinan (post partum) secara konstan mempengaruhi kehidupan dan
pasti mengalami gangguan psikologis (Maternal hubungan tersebut bersifat timbal balik. Sensasi,
Blues), hal ini dipengaruhi oleh perubahan hor- persepsi terhadap lingkungan dan lingkungan itu
monal yang dihasilkan (Bunarsa,1995). Menurut sendiri mempengaruhi penyesuaian. Penyesuaian
Holmes dan Rahe yang diterjemahkan Satmoko adalah suatu yang dihadapi manusia setiap waktu
(1995) mengembangkan daftar peristiwa disusun dan otomatis bernafas, namun demikian
menurut besarnya kesulitan dalam penyesuaian. walaupun penyesuaian bersifat alamiah untuk
Hal yang menarik tentang skala perubahan hidup menyelesaikan permasalahan yang tidak harus
adalah skala ini menyatakan sekaligus peristiwa otomatis (Satmoko, 1995).
positif dan negatif. Holmes (1970) berpendapat Transisi peran situasi terjadi dengan
bahwa perubahan yang terlalu banyak positif bertambah atau berkurangnya anggota keluarga
maupun negatif dapat membahayakan kesehatan. melalui kelahiran dan kematian. Transisi peran
Skor dalam UPH kurang dari 150 adalah sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari
penyesuaian normal, skor antara 150-199 pada keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini
derajat stress ringan dan skor antara 200-299 mungkin dicetuskan oleh perubahan ukuran
pada derajat stress Berat. Bila skor melebihi 300 tubuh, bentuk, penampilan fungsi tubuh dan
maka menunjukkan derajat stress luar biasa. perubahan fisik berhubungan dengan
Proses persalinan adalah peristiwa besar pertumbuhan normal (Prayitno, 1998). Keluarga
dalam kehidupan individu yang akan mempunyai peranan yang besar memberikan
mempengaruhi perubahan peran. Peran dan bantuan psikologis dan dukungan psikologis
ketegangan peran dikatakan mempengaruhi pada ibu. Keluarga banyak memberikan
perkembangan depresi terutama wanita (Stuart pertolongan dan bantuan pada ibu setelah

49
Kajian Adaptasi Sosial... (Kusyogo C, Eti R, Laksmono W, Dewi Amila Solikha)

persalinan. Semua yang diberikan lebih bersifat ini adalah semua ibu setelah melahirkan yang
kebutuhan fisiologis karena pengetahuan akan dirawat diruang kebidanan RSUD Kota
ilmu perilaku dan psikologis itu sendiri sedikit atau Semarang.
mungkin tidak dimiliki oleh ibu dan keluarga. Informan dalam penelitian ini adalah terdiri
Keluarga teman dari orang tua berperan penting dari sepuluh ibu-ibu setelah hari kedua
dalam sistem sosial pada ibu melahirkan persalinan, dua orang perawat dan sepuluh or-
(Crawford, 1985). ang anggota keluarga dari ibu setelah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota melahirkan. Kriteria informan yang diambil
Semarang adalah rumah sakit Tipe C yang adalah ibu setelah melahirkan, minimal hari
mempunyai letak strategis di wilayah Pedurungan. kedua setelah persalinan spontan dengan
RSUD Kota Semarang merupakan rumah sakit kondisi fisik yang sehat dan tidak ada komplikasi
rujukan pertama di wilayah Kota Semarang yang dan bersedia untuk diwawancarai. Kriteria
memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat perawat adalah perawat senior yang bertugas
inap. Rumah sakit ini dilengkapi dengan berbagai diruang kebidanan RSUD Kota Semarang.
fasilitas rongent, kamar operasi, kamar fisioterapi. Data yang diambil merupakan data primer
Ruang kebidanan adalah salah satu unit dengan menggunakan wawancara mendalam
pelaksanaan rawat inap dimana memberikan (Indepth Interview) dengan menggunakan
pelayanan baik kasus kebidanan (Obstetrik pedoman wawancara yang telah dipersiapkan
maupun Genekologi). Hasil observasi di lapangan sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk
diketahui jumlah perawat yang dinas diruang mendapatkan validitas data, selain sepuluh
kebidanan masih sedikit. Pada setiap dinas hanya persen ibu yang habis bersalin juga akan diambil
1 bidan. 1 perawat dan 2 orang pembantu informasi kepada dua orang perawat senior dan
perawat sehingga pemberian pelayanan belum sepuluh anggota keluarga dari ibu-ibu tersebut.
seperti yang diharapkan. Beban tugas yang Analisa data berdasarkan kualitatif bersifat
banyak dan harus dilaksanakan perawat terbuka, open ended dan mengikuti pola berpikir
mengakibatkan kurangnya pendekatan terapeotik induktif. Proses berpikir induktif dengan
dan kurangnya pendidikan kesehatan yang menggunakan proses berpikir yang dimulai dari
diberikan oleh perawat pada pasien. keputusan-keputusan khusus pengujian bertitik
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin (data yang terkumpul), kemudian disimpulkan.
mengetahui bagaimana akan adaptasi sosial dan Data kualitatif diolah dalam karakteristik sesuai
psikologis pada ibu setelah melahirkan diruang variabel yang terdapat pada penelitian dengan
rawat inap RSUD Kota Semarang. pengolahan analisa isi (content analysis).
Pengolahan disesuaikan dengan tujuan penelitian
METODE PENELITIAN dan penulisan laporan dalam bentuk diskriptif.
Metode penelitian yang digunakan adalah Analisa data dalam penelitian ini adalah meliputi
kualitatif yaitu suatu metode yang menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut : pengumpulan
proses berpikir yang dimulai dengan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi data,
mengumpulkan data-data kemudian menarik dan menarik kesimpulan. Sedangkan pendekatan
kesimpulan secara umum (Moleong, 1995). yang digunakan dengan emic dimension
Metode kualitatif ini dipilih dengan pertimbangan (pendekatan emik) dimana penelitian akan
karena lebih mudah menyesuaikan apabila mengidentifikasi masalah dan menguraikan data
berhadapan dengan kenyataan dan dapat yang didapat dan didengarkan secara nyata tanpa
menyajikan secara langsung hubungan antara mempengaruhi informan (Noeng, 1990)
peneliti dan informan. Populasi dalam penelitian

50
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 3 / No. 1 / Januari 2008

HASIL DAN PEMBAHASAN b. Persiapan informan menjelang


Wawancara mendalam pada responden persalinan
dilakukan pada ibu yang di rawat inap di ruang Semua informan menyiapkan perlengkapan
kebidanan setelah dua hari persalinan. Interval persalinan dan perlengkapan bayi. Persiapan
umur responden adalah 19-30 tahun. Sebagian informan sebelum persalinan meliputi kategori
besar responden adalah beragama islam. persiapan fisik, waktu persiapan, dan tujuan
Sebagian besar responden mempunyai tingkat informan menyiapkan perlengkapan persalinan
pendidikan menengah kebawah, hanya satu dan pelengkapan bayi. Kategori persiapan fisik
responden yang mencapai tingkat perguruan meliputi bedak, baju bayi, gurita, jarit (kain),
tinggi. Pekerjaan sebagian besar responden popok (celana bayi), celana dalam, minyak talon,
adalah sebagai karyawan di suatu perusahaan. perlengkapan bayi, gizi. Persiapan yang dilakukan
Wawancara mendalam dilakukan pada sejumlah informan pada usia kehamilan dua bulan, delapan
lima responden Primipara dan lima responden bulan, sembilan bulan, saat akan lahir. Tujuan
multipara. informan menyiapkan perlengkapan bayi adalah
a. Pengetahuan informan tentang tanda- supaya gampang (mudah), cepat, tidak terburu-
tanda persalinan buru.
Pengetahuan informan tentang tanda-tanda c. Perawatan payudara informan
persalinan meliputi kategori fisik, perasaan dan Perawatan payudara meliputi kategori
cara mengatasi. Tanda –tanda fisik yang disebut pengetahuan informan, praktik informan dan
ibu dipengaruhi oleh pengalaman ibu saat informasi yang diperoleh. Pengetahuan informan
persalinan. Tanda fisik meliputi kemeng-kemeng tentang perawatan payudara adalah kebersihan,
(nyeri), kenceng bagian perut, kemranyas ngresiki kerak (membersihkan kotoran yang
(panas), kesakitan, bade dateng WC (BAB), kering), tidak tahu, pernah mbangkaki (keras).
Medhal Toyo (keluar air), Mules (nyeri), Praktik yang dilakukan informan adalah
punggung pegel, keluar darah. Perasaan yang membersihkan puting payudara saat mandi,
terjadi pada informan adalah bingung, takut, dan kompres baby oil (minyak bayi), ngresiki kerak
khawatir. Perasaan takut terjadi pada informan (membersihkan kotoran yang kering),
yang baru pertama kali melahirkan, sedangkan membersihkan dengan minyak kelapa,
khawatir terjadi pada ibu yang pernah mengalami membersihkan kerak hitam, dilap (dibasuh),
kesulitan persalinan, Cara mengatasi kesakitan tidak melakukan. Pengetahuan informan tentang
dengan berdoa, mantap terhadap pertolongan, perawatan payudara karena memperoleh
menggigit selimut dan merintih, teriak kesakitan. informasi dari Perawat Rumah Sakit Karyadi,

51
Kajian Adaptasi Sosial... (Kusyogo C, Eti R, Laksmono W, Dewi Amila Solikha)

tetangga, majalah Ayah-Bunda, baca-baca buku, informan menegani merencanakan kelahiran saat
orang tua. Semua informan tidak melakukan meliputi keinginan tentang persalinan, perasaan
perawatan payudara setelah persalinan, mereka setelah bayi lahir, pendapat tentang anak.
membersihkan puting sejak hamil tetapi belum Keinginan tentang persalinan meliputi belum
pernah melakukan massase payudara (breast pingin (belum ingin), jarak dekat, masih repot
care). (banyak masalah), ingin anak perempuan,
d. Kemampuan informan merawat bayi keinginan suami, mengharapkan, sudah
Jawaban informan mengenai pengetahuan rencanakan. Perasaan informan setelah bayi lahir
informan tentang merawat bayi meliputi jenis adalah lego (puas), senang sekali, ayem (tenang),
perawatan, tujuan , cara merawat, informasi yang senang, bingung yang dikerjakan. Pendapat
diperoleh oleh informan. Jenis merawat meliputi informan tentang anak meliputi anak adalah
pusar (tali pusat), bayi butuh ASI, memandikan, amanat, anak tidak boleh ditolak, anak itu rezeki.
kebersihan bayi, makanan bergizi, pendidikan Keinginan informan mengenai merencanakan
masa depan, pendidikan lebih, kesehatan. Tujuan persalinan yang belum direncanakan seperti
informan melakukan perawatan adalah ben kutipan berikut :
pupuk (supaya lepas), tidak infeksi, cepat lepas.
Jawaban informan mengenai cara merawat bayi Kotak 1
adalah dengan alkohol untuk merawat pusar (tali “ sebenarnya belum pingin, ya anak saya biar
pusat), dibutuhkan susu untuk bayi, dan besar dulu biar momong karena kasihan
tergantung mamak (orang tua informan), masih kecil, Setelah saya tahu hamil ya
merawat tali pusat dengan kompres alkohol. sudahlah memang harus hamil “
Pengetahuan informan tentang perawatan bayi
melalui informasi yang diperoleh dari keluarga,
bidan, orang tua ibu, pengalaman anak pertama, g. Perasaan informan setelah persalinan
melihat kakak. Semua informan merasakan lego (puas),
e. Upaya informan memperbanyak ASI senang dan merasa ayem (senang), bila ditunggu
Jawaban wawancara mendalam pada suami. Jawaban informan mengenai perasaan ibu
informan mengenai upaya yang dilakukan untuk setelah persalinan meliputi kategori perasaan
memperbanyak ASI meliputi pendapat tentang selama di rawat, keinginan selama di rawat,
ASI, cara memperbanyak ASI, dan sumber penilaian informan tentang emosi. Jawaban
informasi. Pendapat informan tentang ASI adalah informan mengenai perasaan selama dirawat
supaya bayi sehat, ASI pertama encer (tidak adalah bingung, khawatir jahitan, Lego (puas),
kental) sehingga dibuang, dan ASI pertama sae ngeri saat persalinan (takut), jarak dekat repot
(Baik). Jawaban informan mengenai cara (susah), senang, memikirkan biaya, lelah.
memperbanyak ASI adalah minum jamu, maem Keinginan informan selam dirawat adalah
kathah (makan banyak), minum lancar ASI, ditunggu suami, pingin tidur (ingin tidur), pengin
makan kacang, makan jagung, makan sayuran, pulang (ingin pulang). Penilaian ini tentang emosi
makan telur, tahu, protein, makanan bergizi, adalah tidak merasa, capek (lelah), diam, biasa
banyak buah, kunir asem, saya paksa menyusui. dan bingung.
Sumber informasi informan adalah keluarga, or- h. Gangguan tidur dan kelelahan fisik pada
ang tua, mahasiswa praktik, bidan dan majalah. informan
f. Perubahan emosional yang dirasakan Wawancara mendalam mengenai gangguan
informan tidur dan kelelahan fisik sebagian besar
Jawaban wawancara mendalam pada ersponden merasa lelah dan tidak bisa tidur.

52
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 3 / No. 1 / Januari 2008

Jawaban informan mengenai gangguan tidur dan bantuan yang dikerjakan keluarga adalah
kelelahan fisik meliputi kategori masalah fisik dan bantuan cuci baju, merawat bayi, membuat susu,
penyebab. Masalah fisik adalah mengantuk, tidak boleh kerja keras, banyak istirahat.
belum tidur, tidak bisa tidur, tengah malam Jawaban informan mengenai keluarga yang
terbangun, lelah tidak mengantuk, rasane lelah berperan adalah keluarga yang menunggu selama
(rasanya lelah). Menurut informan penyebab dirawat yaitu suami, mamak (ibu informan).
gangguan tidur adalah bayi menangis, suasana Tujuan keluarga menemani adalah ayem (merasa
ramai, suasana berbeda, tidur tidak nyenyak. aman), masih lemas (lemah), capek (lelah), belum
i. Kekhawatiran perubahan tubuh pada sembuh.
informan k. Peran pemberian pelayanan perawatan
Sebagian informan mengutarakan bagi informan
kekhawatiran akan bentuk tubuh setelah Wawancara mendalam informan mengenai
persalinan. Jawaban informan mengani perubahan peawatan setelah persalinan meliputi kategori
bentuk tubuh meliputi kategori perubahan fisik fisik, tujuan perawatan, komunikasi yang
dan cara mengatasi. Menurut informan perubahan dilakukan perawat. Menurut informan perawatan
fisik yang terjadi setelah persalinan adalah setelah persalinan adalah diperiksa tensi
menjadi gemuk, perut tidak kencang, mboten (Tekanan darah), diberi obat, diukur suhu,
sae lemu banget lan kuru (badannya tidak memberi makanan, mengganti infus, memandikan
gemuk sekali dan kurus), ingin sehat, tidak bayi. Jawaban informan tujuan perawatan yang
gemuk, tidak khawatir, sedang mawon (sedang dilakukan perawat adalah biar sembuh, tahu
saja), sekarang gendut (gemuk). Pengetahuan tensi (Tekanan darah) normal tidak, supaya
informan mengenai cara mengatasi perubahan sehat. Menurut informan komunikasi yang pernah
bentuk tubuh adalah minum jamu, menggunakan dilakukan perawat pada informan adalah ibu
stagen (ikat pinggang), minum jamu susu perut, harus diukur tensinya, tidak ditanya-tanya apa-
diolesi air kapur dan jeruk nipis, dibiarkan saja. apa, silahkan ini obatnya, makan dulu ini obatnya.
Jawaban mengenai kekhawatiran informan Perawatan setelah persalinan yang dirasakan
tentang perubahan tubuh sebagaimana kutipan perawat sebagaimana kutipan berikut :
berikut :
Kotak 3
Kotak 2 “ Sejak tadi diperiksa tensi terus, saya
“ Saya pingin badan saya tidak gemuk karena sampai bosan. Jahitan untuk melahirkan tidak
itu saya bakat gemuk, … tapi saya tidak tahu di apa-apakan. Cara merawat jahitan ya
bagaimana biar tetap biasa. Kata orang tua saya tidak tahu.”
saya ya diberi olesan air kapur ditambah
jeruk nipis, terus diberi stagen (pembalut
badan)”
SIMPULAN
1. Responden dengan usia muda menunjukkan
j. Dukungan dan keterlibatan keluarga ketergantungan yang tinggi pada keluarga dan
informan ketidaktahuan pada apa yang seharusnya
Wawancara mendalam pada informan dilakukan. Responden dengan usia 25 tahun
mengenai dukungan Keterlibatan keluarga lebih menunjukkan kesiapan aspek fisiologis
meliputi bantuan, keluarga yang berperan, tujuan maupun psikologis.
Keterlibatan keluarga. Menurut informan 2. Tingkat pendidikan yang rendah dan sosial

53
Kajian Adaptasi Sosial... (Kusyogo C, Eti R, Laksmono W, Dewi Amila Solikha)

ekonomi rendah menunjukkan rasa cemas Bunarsa. 1995. Kesehatan Wanita. Makalah
dan rasa takut dalam hubungan interpersonal. Seminar Nasional Sehari Keperawatan. FK
3. Pengalaman responden akan masa lalu UGM Yogyakarta.
memberikan kekuatan dan merupakan Hardy, M., and Heyes, S. 1985. Pengantar
sumber internal responden dalam adaptasi Psikologi Beginning psychology (alih bahasa
psikologis oleh soenardji). Edisi kedua. Penerbit
4. Perasaan bingung, khawatir dan takut adalah Erlangga. Jakarta.
perasaan yang dirasakan oleh responden Jonathan, F, et al. 1985. Social Psychology. Fifth
menjelang persalinan. edition. Prentice-Hall Inc, London.
5. Pengetahuan responden tentang perawatan
Bayi berdasarkan kemampuan alamiah dan Keliat, A.B. 1990. Keperawatan Kesehatan
ketergantungan pada ibu responden Mental Psikaitri. Makalah Kepelatihan
6. Perasaan lega (puas) setelah persalinan Kesehatan Mental. Pusdiknakes Depkes,
merupakan kenyamanan yang dirasakan Jakarta.
setelah persalinan dan gangguan tidur serta Lesing, D., et al. 1970. Maternity Gynecology :
kelelahan fisik dialami oleh semua responden. A Proper Marriage p. 174 – 234, Simon
7. Primipira menunjukkan respon emosional and Scuster. Inc New York.
kebahagiaan yang berlebihan, cemas, Moleong. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif.
menghadapi keluhan dan berpikir pada Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
kebutuhan jangka panjang. Noeng Muhajir. 1990. Metodologi Penelitian
8. Peranan keluarga dalam memberikan Kualitatif. CV Rajawali. Jakarta.
dukungan, memberikan bantuan dan selaku Prayitno. 1990. Asuhan keperawatan
menemani responden selama dirawat Kebidanan. Pusdiknakes, Jakarta.
memberikan rasa aman baik bagi responden
maupun keluarga. Satmoko, R.S. 1995. Psikologi Tentang
9. Pemberian asuhan keperawatan berfokus Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan.
pada proses keselamatan dalam persalinan, Edisi ketiga (alih bahasa dari buku psychol-
belum adanya pendekatan psikologis selama ogy of adjustment and Human Relationship
responden dirawat. oleh Calthoun J.F., dan Acocella J.R.). IKIP
Semarang Press. Semarang.
KEPUSTAKAAN
Anonim. 2003. Profil Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Semarang.
Bertens, K. 1991. Psikologi : Memperkenalkan
Psikoanalisa. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Bobak, I.R.N, et al.1989. Maternity and Gyne-
cologic Care : The Nurse and the Famiy.
Fourth edition. The CV. Mosby. Company,
Toronto.

54

You might also like