You are on page 1of 57
MATRIKS 3.1. PENGERTIAN DEFINISI: Matriks adalah himpunan skalar (bilangan rul atau kompleks) yang disusun/ dijajarkan secara empat persegi panjang (menurut baris-baris dan kolom- kolom). Skalar-skalar itu disebut elemen matriks. Untuk batasnya kita berikan: \ J I | Contoh (3.1): Contoh matriks rill J > baris | 0 0 — baris 2 2) 10 > baris 3 4 L kolom 1 2 3° 4 Notasi Matriks Matriks kita beri nama dengan huruf besar A, B, P, C dan lain-lain. Secara lengkap ditulis matriks A = (a,) artinya suatu matriks A yang elemen-elemennya aiy di mana indeks i menyatakan baris ke-i dan indeks j menyatakan kolom ke- j dari elemen tersebut Secara Umum: Pandang sebuah matriks A som dan j= 1,2... yang mana berarti bahwa banyaknya baris = m serta banyaknya kolom =n 112 ay a ain ASS | Szi ae 72 abn [ami mg Bn Boleh pula kita tuliskan matriks A myn) = (aj). (m x n) disebut ukuran (ordo) dari matriks. Contoh (3.2): Pada matriks A contoh (3.1) di atas, ukuran A adalah (3 x 4) sedangkan clemen-elemennya ay; = 2.a)2 = 3.a)3 = Lal4 = Jay) = 4.a99 = O.az3 = 0.dgq = “Baajy = Tay = V2eayy = 10, dan ayy = | (semua ada 12 elemen), Kesamaan Matriks 2 buah matriks A = (aj) dan B = (b,) dikatakan sama A = B, bila ukurannya sama (m xn) dan berlaku a, = bij untuk setiap i dan j (= 1,2....m; j= 1,2,.0n). 3.2. OPERASI PADA MATRIKS (a) Penjumlahan matriks (berlaku untuk matriks-matriks berukuran sama). Jika A = (a,) dan B = (b,), matriks berukuran sama, maka A + B adalah suatu matriks C = (c,) di mana: ¢j = a, + by, untuk setiap i dan j Atau A + B= (a, + by) Contoh (3.3): A maka ~ o 5 5 o " — o x w 113 114 f 1 0 2 [340 142 4 2 i 3 4+] 243 Contoh (3.4): A=([2 -13, B=[2 2. -I] maka: A4+B=(242 -142 3-1=(4 1 2] Contoh (3.5): 2 01 2 1 0 a dan B = maka A + B tidak terdefinisikan 4 2 304 oF (tidak ada), karena ukuran A dan B berlainan. (b) Perkalian skalar terhadap matriks Kalau 2 suatu skalar (bilangan) dan A = (a,) maka matriks AA = (Aa,); dengan perkataan lain, matriks AA diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan A. Contoh (3.6): 4°93 7 3.4 3.30037 Az maka 3A = = 3 0 «tf 3.3 3.0 0 3.-1 i? 9 2 “hs i 0 Any 0 "Ny Catatan (1): Mengurangi matriks A dengan matriks B, yaitu A - B, adalah menjumlahkan mattiks A dengan matriks -B. Contoh (3.7): Pada contoh (3.3) di atas: A - B = A + (-B) yaitu: Bagaimana A - B pada contoh (3,4) dan (3. 5)? Catatan (2): Beberapa hukum pada penjumlahan dan perkalian skalar: Kalau A, B, C matriks berukuran sama, dan 2, skalar maka: (I) A+B=BHtA (komutatif) Q) (A+B) +C=A+(B+C) (asosiatif) (3) MA +B) = AA + 2B (distributif) (4) Selalu ada matriks D sedemikian sehingga A + D=B. Contoh (3. 4 301 2 Misalnya: A = dan B = 2 1 0 tou [‘ 3 | a a ‘| Maka A +B = + [2 1 O 1 ot 0 3.05 «2 = sama dengan B + A 3.2 Qi 15 116 Sedangkan: 8 6 2 2 4 6 2A = dan 2B = [42 0} 22 0 6 10 -4 [3 35s 2 2A + 2B = Jelas (A + 2B) = 2 6 4 0 3 2 0 6 10 -4) = Jelas 2A + 2B = A + By a w (c) Perkalian matriks Pada umumnya matriks tidak komutatif terhadap operast perkalian: AB # BA. Pada perkalian matriks AB, matriks A kita sebut matriks pertama dan B matriks kedua. Syarat Perkalian Matriks: Jumlah banyaknya kolom matriks pertama = jumlah banyaknya baris matriks kedua. DEFINISI: Pandang A = (a,) berukuran (pxq) dan B = (b,) berukuran (qXr). Maka perkalian AB adalah suatu matriks C = (c,) berukuran (pxr) di mana: Cy = aby, + Agba, +. + Aydy Untuk setiap i = 1,2,..,p dan j = 12.00 Contoh (3.9): A= [3 2 1) danB= [3 Karena banyaknya kolom matriks A = 3 (x3) 0 |: Gr) dan banyaknya baris matriks B = 3, AB ada , dan berukuran (1 x 1). =3.34+21+10=11 yy = aypby, + ayzby, + asad; atau : AB=(3 20 I] [" = (33421410) = [I] 1 0] ang misalkan A = 5] Ukuran A = 1 o| (2.x 3) dan ukuran B = (3 + 1) maka AB ada dengan ukuran (2 x 1), misalkan Gc fe i] di mana 3 2 1] danBe= [ 12 4] | ex | cy = anby + a + aybay x = ayby + Axby + anda cg, = 3.3 42-6 41.0211 cy = 342.1 1.05 5 Jadi AB = | 11 | Secara singkat dapat kita tulis 54 ape [3 2 1] [3] = 33+21+#10 1241 1 1342141) 7 0 Contoh (3.10): Aco = [3 ! 4| Bay = [3 2 9| 1 0 aaa. li o 1 ~ WwW BA terdefinisi dengan ukuran (2 x 3). 3°02 BA= |1 3 1 0 © [1.343.241 fis 33 71-3 Catatan (3): [33422401 3.142.140.0 3.44204 0.1 L 1.14+3.1+1.0 1443.04.11 Beberapa hukum pada perkalian matriks: Jika A, B, C matriks-matriks yang memenuhi syarat-syarat perkalian matriks yang diperlukan, maka: () AB + C) distributif. (2) A(BC) = AB + AC, (B + C) = BA + CA, memenuhi hukum = (AB)C, memenuhi hukum asosiatif. (3) Perkalian tidak komutatif, AB # BA. (4) Jika AB + @ A ai) A | (i) A FO (5) Bila AB = | Contoh (3.11): ()As}2 1 10 B+C=/4 3 3 18 0 (matriks nol) yaitu matriks yang semua elemennya = 0, kemungkinan-kemungkinannya: dan B = 0. at B = 0. dan B #0. AC belum tentu B = C 1] ,B=j)3 2),€ 1 113 Oo ol 6| dan AB +C) = | 2 4 1 3 (2) QB) = [i | sedangkan: AB = [? “Pajero sehingga AB+AC= [7 8] + 303 5 [' | = AB+O. “Egetidec & macgea fe J] 1 sae - RY Pac woes feb a Paley: ba Jelas A(BC) = (AB)C. Pada umumnya AB # BA. Misalnya A= |3 | =I 2 4 3 1 maka AB terdefinisi dengan ukuran (2 x 2): AB= [3 1 1 2) =[6 7 023 1, [6 2 oS i=) a en wae Ba) ywoas 0 aa os = maka: rete .° wo * ny By a 119 Sedangkan BA juga terdefinisi tetapi # AB: BA= |1 2 =|3 5 3 1 9 5 ee ee 3.2 3 2-1 6 4 2 1 «0 7 3.2 1-1 o1 13 2) pease 0} AB=|-3 2 -l 26 4) = |0 0 0 21 °0 13 al 0 0 0 Ternyata AB = 0) meskipun A #0, B #0. 6) a= f2 1). B tor} .e=fo 1] ternyata: 4 2 10 3.0 > & " t = 0 wv 42 10 jo 4 ac=[2 1 oi] = [3 3] 42°30 6 4 Ternyata meskipun B 4 C tetapi AB = AC. 3.3. TRANSPOSE DARI SUATU MATRIKS 120 Pandang suatu matriks A = (a,) berukuran (m xn) maka transpose dari A adalah matriks AT berukuran (n x m) yang didapatkan dari A dengan menuliskan baris ke-i dari A, i = 1,2,...m, sebagai kolom ke-i dari AT, Dengan perkataan lain: AT = (aji). Beberapa Sifat Matriks Transpose: (i) (A+B) = AT + BT Bukti: Misalnya A = (a,,) dan B (b,) maka: (A +B)" = (a, + bi) = (c)" = (Gi) = (ai + B= AT + BT. (i) (AT)IT=A Bukti: Misalnya A = (a,) maka (ATT = (aji)" = (a,) = A (iii) ACA) = (AA)T, bila suatu skalar, Bukti: A = (a) maka A(AT) = A(ai) = (Aa,i) = (Aa,)" = (AAYT (iv) (AB)" = BTAT, Bukti: Misalnya A = (a,) dan B = (b,) maka elemen pada baris ke-i dan kolom ke-y dari AB adalah a) By, + ayy bay +... + ayy By, Yang merupakan juga elemen pada baris ke- j dan kolom ke-i dari (AB)". Di lain pihak baris ke-j dari BT adalah kolom ke-j dari B yaitu (b,,,by,,...b,,) dan kolom ke-i dari AT adalah baris ke-i dari A yaitu [aj a2 ap | Jadi, elemen pada baris ke-j dan kolom ke-i dari BT AT adalah (b)).b>;, ay yds + Baja + on. + Boydap ag |= aby + agby +... + aad, ay Hal ini benar untuk semua i dan j, sehingga (AB)" = BTAT. Contoh (3.12): fr 304 baris I ditulis sebaga A = |2 4 5) maka bila J baris IT ditulis sebagai kolom Il 07 6 baris III ditulis sebagai kolom II 121 >, wan aro Jelas pula bahwa: ay, pada A ay, pada A a3; pada A ay. pada A 1 Terlihat pula bahwa (AT)": | 3 1 ay, pada AT ay) pada AT 33 pada AT ap, pada AT, dan seterusnya. zo 3 | B Meg! =A 2 4°55 0 7 6 Contoh (3.13): A= [2 1 2 dan B = 1 . maka: 3.0 1 2 0 AB= [2 1 2 I 4 | dan 30 1 2| = 3 0 (AB)' = (4 3), sedangkan AT= | 2 3} dan BT=[1 2 0} i =o) 2 + BTAT = (1 2 0) 2 3 1 0 2 1 = (1.242.140.2 1.3+2.040.1) = (4 3). Jelas bahwa (AB)' = BTAT Catatan (4): Bila matriks A = (aj) adalah suatu matriks kompleks, kita mengenal adanya transpose hermitan (conjugate transpose), ditulis A" = (a;)" = (@j). (Catatan: Bila z = x - yi suatu bilangan kompleks maka conjugatenya e- yi). Contoh (3.14): Bila A i 3+i | maka AM = | 2+i i i 2 3-4 2 3.4. BEBERAPA JENIS MATRIKS KHUSUS (1) Suatu matriks dengan banyak baris = banyak kolom =n disebut matriks bujur sangkar berukuran n (berordo n). Barisan elemen a)1,829,..qn disebut diagonal utama dari matriks bujur sangkar A tersebut. Contoh (3.15): A= [: i adalah matriks bujur sangkar berukuran 2 2 B= |4 1 0 adalah matariks bujur sangkar berukuran 3. 3 1 2 1 A 2 (2) Matriks nol ialah matrik yang semua elemennya 0 (ditulis matrik 0). Sifat- sifatnya: 1) A+0=A (bila ukuran A = ukuran 0. 2) AO = 0; 0A = 0 (kalau syarat-syarat perkalian terpenuhi). (3) Matriks diagonal ialah matrik bujur sangkar yang semua elemen di luar diagonal utama adalah nol. Dengan perkataan lain: (o4;) adalah matriks diagonal bila 04; = 0 untuk i j. Contoh (3.16): 7 0 0 0 1 0) adalah matriks diagonal. o 0 3 (4) Matriks identity (satuan) ialah matrik diagonal yang elemen-elemen diagonal utamanya semua = 1, dengan perkataan lain: (uj) adalah matriks identity bila uj = 1, untuk i = j, dan = 0 untuk i # j. Matriks identity biasa ditulis T atau In di mana n menunjukkan ukuran matriks bujur sangkar tersebut. Contoh (3.17): L= I 0 0 ae 0 0 0 0 0 1 0 o 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 Of dan Iain-tain. 0 0 0 1 0 0 000 1 Sifat matriks identity adalah seperti bilangan 1 (satu) dalam operasi-operasi dengan bilangan biasa, yaitu: AI=A IA A (bila syarat-syarat terpenuhi). Contoh (3.18): A=/|2 1 0 »h= 1 oe 2 1 I 0 I 0 z z & = fn Ne ss — -o oo 0 — we [land u > i Som =e z 5 5 5 u So =e _ De -e (5) Matriks skalar ialah matriks diagonal dengan semua elemen diagonal utamanya sama = k. Matriks I adalah bentuk khusus dari matriks skalar, dengan k = 1 Contoh (3.19): 4 0 0 ie 0 0 0 0] , adalah matriks skalar, dapat dituliskan pula sebagai 4l=4 1 0 0 0 I 0 0 0 1 (6) Matriks segitiga bawah (lower triangular): Matriks bujur sangkar yang semua elemen di atas diagonal utama = 0. Dengan perkataan lain (aj) adalah matriks segitiga bawah bila aj = 0, untuk i j Contoh (3.21): adalah matriks segitiga atas onNN -oue 3 1 jo 0 0 (8) Matriks simetris: Matriks yang transposenya sama dengan dirinya sendiri, dengan perkataan lain bila A = AT atau a, = a, untuk semua i dan j. Jelas bahwa matriks simetris adalah bujur sangkar. Conton (3.22): maka A adalah simetris. (9) Matriks antisimetris ialah matriks yang transposenya adalah negatifnya, dengan perkataan lain bila AT = -A atau a, = -ay untuk semua i dan j. Mudah dipahami bahwa semua elemen diagonal utama matriks antisimetris adalah = Contoh (3.23): A=|0 1o-l 2 ATS -l 1 7 “I oe 1 3 4 1 3 0 1 -l 3 acae ef oe 0 2-4 1 0 (10)Matriks hermitian: Matriks A disebut matriks hermitian bila transpose hermitiannya = dirinya sendiri, dengan perkataan lain bila AY = A. Mudah dimengerti bahwa matriks yang simetris adalah matriks hermitian. Disebut antihermitian bila A" = -A. Contoh (3.24): Re 8 PH) cows pe of] 24i 4 2+i 4 Jadi hermitian. (11) Matriks invers (kebalikan): Kalau A dan B matriks-matriks bujur sangkar berordo n dan berlaku AB = BA =I maka dikatakan B invers dari A dan ditulis B = A“, sebaliknya A adalah invers dari B, dan ditulis A = Bt Catatan (5): Tidak semua matriks bujur sangkar mempunyai invers (lebih lanjut lihat Bab 5). Sebuah matriks yang inversnya adalah dirinya sendiri, dengan perkataan lain AA = I, disebut matriks yang Involutory. Contoh (3.25): MatriksA= [1 2 3 23 Ao mempunyai invers A? = [ 6 “I -l karena AAT = AT A= [1 0 0 2 3 1 0 0 1 0 0 1 0 0 I (perkalian di atas dapat pembaca selidiki). (12) Matriks komutatif. Kalau A dan B matriks-matriks bujur sangkar dan berlaku AB = BA, maka A dan B dikatakan berkomutatif satu sama lain. Jelas bahwa setiap matriks bujur sangkar berkomutatif dengan I (yang ukurannya sama) dan dengan inversnya (bila ada). Kalau AB = -BA, dikatakan antikomutatif. Contoh (3.26): A= /2 1 dan B = |3 1 7 “EAR I 127 128 sedangkan: Catatan 96): Matriks bujur sangkar N disebut matriks normal bila berlaku NN" = NUN, yartu bila N berkomutatif dengan transpose hermitiannya. Jelas bahwa matriks hermitian merupakan juga matriks normal. (13) Marriks Idempoten, Periodik, Nilpoten. Bila berlaku AA = A’ matriks yang idempotent. A, dikatakan matriks bujur sangkar A adalah Secara umum bila p bilangan asli (bulat positif) terkecil sehingga berlaku AAA ... A= AP = A, maka dikatakan A matriks periodik dengan periode p- I. Kalau A' = 0, dikatakan A nilpotent dengan indeks r (di mana r adalah bilangan bulat positif terkecil yang memenuhi hubungan di atas). Contoh (3.27): Nelo 52 6] adalah nilpoten dengan indeks = 3 2-413 haena AS = [or 3tft 1 3] f ro ot 3 5s 2 6|/5 2 of|/5 2 6 2 +4 3f[2 1 32/,2 a 23 = fo o oj}fi a 3 3.3 9lf5 2 6 Ao-t 3f [2-3 = fo 0 0 0 0 Oo] = 0 o 0 0 | a 3.5. TRANSFORMASI (OPERAS!) ELEMENTER PADA BARIS DAN KOLOM SUATU MATRIKS Yang dimaksud dengan transformasi elementer pada baris/kolom suatu matriks A adalah sebagai berikut: (1a) Penukaran tempat baris ke-i dan baris ke-j (baris ke-i dijadikan baris ke-j dan baris ke-j dijadikan baris ke-i), ditulis: Hy (A). Contoh (3.28): Az [3 1 4] makaHAAy= [2 1 I, . 2 1 00 3 1 4 300 1 a0, Ha(A)= [3 1 4 300 1 2 1 1 (1b) Penukaran tempat kolom ke-i dan kolom k-j (kolom ke-i dijadikan kolom k-j dan kolom ke-i dijadikan kolom ke-i), ditulis: Kj(A). Contoh (3.29): Untuk A pada contoh (3.28), Kiy= [4 1 3 (2a) Memperkalikan baris ke-i dengan skalar | # 0, ditulis H(A). Contoh (3.30): A= [3 1. 4] makaHj(A)= [3 1 4 2 1 4 42 2 5 0 1 Ia 0 | HYA)=] 301 4 211 My 0 My (2b) Memperkalikan kolom ke-i dengan skalar A 0 ditulis K{®A). Contoh (3.31): A= [3 1. 4] makak,%A)= [3 1. 8 2 2 2 3.00 1 3.0 2 KoA = [3 1 4 2 14 Ba Oe (3a) Menambah baris ke-i dengan kali baris ke-j, ditulis: Hy((A). Contoh (3.32): A= [3 1 4] makaHy(Ay= [3 1 2 1 7 7 I I _— _ Hy3(A) =| 3 1 4 <1 1 0 3 ool (3b) Menambah kolom ki-i dengan A kali kolom ke-j ditulis: KA). s Contoh (3.33): ea Ne Ae moka kA) | 32 1 24 2 1 1 2 4101 3.00 1 B72 | w 2 a KA) = | 3 2 #5 3. 6 ————— Catatan (7): Kadang-kadang operasi (2) dan (3) dapat dilakukan dalam satu langkah: * Menambah 2, kali baris ke-i dengan A, kali baris ke-j, ditulis H(A.) j(.)(A). (Skalar A, # 0). a 3 7 4 7 2 3 3 0 1 Contoh (3.34): Untuk A di atas, Hy)3()(A) = 4 ** Menambah 2, kali kolom ke-i dengan Az kali kolom ke-j, ditulis: Ki.) (Ag A). (Skalar 2, # 0). Contoh (3.35): Untuk A pada contoh (3.33) di atas, K)?0(A) = [3 10 4 2 3 2 1 Misainya kita telah mengetahui matriks B sebagai hasil transformasi elementer dari A. Kita dapat mencari A disebut invers dari transformasi elementer tersebut. Contoh (3.36): Misalkan B = Hy (A) = | 2 4 I A=[2 1 0 W2 ee = H,,"),(B) 10] maka nN 2 oo 131 Invers suatu transformasi elementer, juga suatu transformasi elementer, sebagai berikut: (1) A = Hy'(B) = HB). A = Kj'(B) = K,(B) Q) A= HB) = HB). A = KerB) = KB). 3) A = Hy"B) = HMB). A = Ky@'(B) = KB). Contoh (3.37): Kalau B = Hyy(A) = [ 1 _ 4 7 maka nv Lo A = Hygt!!!(B) = Hy3(B) = | tL a) 1 2 2 3 =«0 o 3 1 2 Kalau B = Hy(A) = [i | maka A = Hy!"(B) ! 3 Ls 16 =H"(B)= {2 1 1 3 2 4 3.6. MATRIKS EKIVALEN Dua matriks A dan B disebut ekivalen (A ~ B) apabila salah satunya dapat diperoleh dari yang lain dengan transformasi-transformasi elementer terhadap baris dan atau kolom. Kalau transformasi-transformasi elementernya pada baris saja, dikatakan ekivalen baris, kalau pada kolom saja dikatakan ekivalen kolom. ——————_ Contoh (3.38): A= |2 3 1] danB 4 1 0 Karena: B = Hyo(A). 2 3 1 [ 1 4 adalah ekivalen baris. Contoh (3.39): rele oO 8 Tienes 2 2 Oo] cic aio. 2 300 21 Karena: A= [3 0 2 1] Kg [3 0 2 1) KeCh es) 2) es oe | = [3 Oe: Woe 5. jp 13 i| = |b 0 3.7. MATRIKS ELEMENTER be nw ao " wo Kalau kita mengeluarkan satu kali (single) transformasi elementer terhadap suatu matriks identity I maka matriks hasil transformasi elementer itu disebut matriks elementer. Contoh (3.40): Matriks-matriks elementer dari I; misalnya: uim- fo 1 0] ,Hdom= [1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 k 0 1 K,~Dd= fo 1 a] Koos [1 0 k 0 0 o 0 1 | One dan lain-lain. ° 133 3.8. RUANG BARIS (ROW SPACE) DAN RUANG KOLOM (COLOMN SPACE) DARI SUATU MATRIKS Pandang matriks A berukuran (m x n) dengan elemen-elemennya bilangan rill: ay a. Ain Aq, Any Peeieeeee se. Amn Tiap-tiap baris dari A dapat kita pandang sebagai sebuah vektor B, = [ay1,0125--,8in), Ba = [a21,A220--0@an)s oe Bm = [amid inn] dapat kita sebut vektor-vektor baris dari matriks A. DEFINISI: Ruang baris dari matriks riil A (m x n) ialah suatu ruang vektor bagian dari R" yang dibentuk oleh vektor-vektor baris dari A, dengan perkataan lain, ruang baris dari A ialah L (B,,B2,Bs, ..., By} Analog dengan ruang baris dan vektor baris dari matriks A, adalah ruang kolom dan vektor kolom dari matriks A. Vektor-vektor kolom dari A adalah A, & [an pdassdimis Ar = [yz @22.Amabens An = [Aim @an-s2mnl- DEFINISI: Ruang kolom dari matriks riil A adalah ruang vektor bagian dari R" yang dibentuk oleh vektor-vektor kolom dari A, dengan perkataan lain, ruang kolom dari A ialah L{A)A,...Aq} Catatan: Kalau kita kerjakan transformasi elementer pada matriks A yaitu H(A), H,% (A), dan H(A), dan kita dapatkan matriks B, maka vektor-vektor barts matriks B adalah kombinasi linier dari vektor-vektor baris matriks A, berarti termasuk dalam ruang baris dari A. Sedangkan dengan transformasi elementer invers terhadap B, kita dapatkan kembali A, jadi, jelas vektor-vektor baris dari A termasuk dalam ruang bars dari B. Kesimpulan kita: A dan B mempunyai ruang baris yang sama. Jodi: Matriks-matriks yang ekivaten baris mempunyai ruang baris yang sama Analog: Matriks-matriks yang ekivalen kolom mempunyai ruang kolom yang sama Contoh (3.41): Ruang vektor Lt (12-1), (2.4.1, (3,6.3)} dan L°{(1,2,-4], [2,45]) adalah sama Karena kalau kita anggap L* sebagai ruang baris dari suatu matrik 12 4] wy Tr 2 a] yt fi 2-1] 24 1] = o 0 3] ~ ® 0 3 3 6 34) Hy ow 6 o 0 oF Kita tahu bahwa [0,0,0] menyebabkan himpunan bergantung linier, jadi, vektor-vektor baris yang bebas linier [1,2,-1] dan (0,0,3] dapat dipilih sebagai basis. Sedang L™ 1 2 - tee! 3 Jelas L” juga mempunyai basis [1,2,-1] dan {0,0,3]. Jadi, L’ = 135 3.9. RANK MATRIKS 136 DEFINISI: Rank baris dari matriks A adalah dimensi dari ruang baris matriks A. Rank kolom dari matriks A adalah dimensi ruang kolom matriks A. akan ternyata bahwa rank baris = rank kolom, dari A tersebut, ditulis r(A). Catatan (9): Rank dari matriks menyatakan jumlah maksimum vektor-vektor baris/kolom yang bebas linier. Catatan (10): Karena matriks-matriks yang ekivalen baris/kolom mempunyai ruang yang sama, maka untuk mencari rank dari suatu matriks dapat digunakan transformasi elementer. Kita usahakan mengubah sebanyak mungkin baris/ kolom menjadi vektor nol (karena vektor nol bergantung linier) Contoh (3.42): Cari rank dari A = 2 3 #4 : 4 4 Kita akan mengerjakan secara baris: 2 3 I] Hy f2 3 Oe 2 5 ot elf ee |i) Baris ke-3 adalah vektor nol, jadi r(A) = 2. ° eco a -— ee Contoh (3.43): Kita hendak mencari rank dari A = (Harap dibaca petunjuk di bawah): 2 4 °1 3 2 2 21 1 3 1 2 el 1 5 0 5 2 4 1 3 O02 0 2 0 -2 O | -2 1 5 0 5 Diperoleh (A) = Petunjuk: 2 4 1 3 2 2 t 1 3 1 2 -l 1 5 0 5 ) 204 3 Hy |o 2 2) Hy () t “coon on coo- ° Fl at ooon [eee eater | (etic t (i) Kalau hanya dua baris, cukup diperiksa apakah berkelipatan. Misalnya: [4 2 [: (ii) Secara Umum: 1 ‘| , jelas tidak berkelipatan, rank = 2. 1 1 2 ‘| , berkelipatan, jadi rank = 1 1 3 1. Pili salah satu baris yang bukan vektor nol, untuk mudahnya kita beri tanda (*), Pada Contoh (3,43) di atas kita pilih baris 1. Pilih salah satu elemen dari baris tadi, yang # 0, kita sebut elemen pivot. Pada contoh adalah a; = 1. (Untuk mempermudah perhitungan sedapat mungkin kita pilih baris yang mengandung elemen = | atau = -1 untuk digunakan sebagai pivot). 137 2. Jadikan nol semua elemen yang sekolom dengan pivot, melalui transformasi elementer baris oleh pivot tersebut. Pada conto: ay3, 33. dan ag; dijadikan nol 3. Sekarang kita tak perlu memperhatikan lagi baris pivot di atas. Perhatikan baris-baris yang tinggal. Pada contoh adalah baris 2, 3, dan 4, Kerjakan langkah (1) terhadap mereka. Pada contoh dipilih baris 4 (diberi (*)) dengan pivot ag, = 1. Begitulah dikerjakan langkah (2) dan 3). 4. Pekerjaan ini kita akhiri apabila langkah (1) tidak dapat dikerjakan lagi, yaitu apabila semua baris telah bertanda (*) dan atau menjadi baris nol. Rank dari matriks tersebut = banyaknya baris yang bertanda (*), atau banyak baris semua dikurangi banyak baris yang menjadi baris nol, Catatan (11): Kita dapat pula mencari rank melalui transformasi elementer kolom. Contoh (3.44): Misalkan kita hendak mencari rank matriks A pada contoh yang lalu se kolom. (Petunjuk yang lalu dapat kita gunakan dengan menggantikan perkataan baris menjadi kolom dan sebaliknya) 2 4 1 3] Ky 2 6 1 -T] Ky 221 1 =~ 2 8 1 8] ~ 3 1 2-H} Kah? 3-14 2-16] Kyi!” 15 0 5] i 0 0 0 «) ® 222 1 2) Kyf? 2 2 1 of 201 0] — 2 0 1 0 3.22 2 3°92 2 0 iO oO 1 0 0 0 i) Jadi r(A) = 3 138 Catatan (12): Suatu vektor € R" dapat kita anggap sebagai suatu matrik berukuran (1 x 1) bila kita menuliskan sebagai vektor baris, yaitu [a),a3,...,4q] (boleh juga dengan membuang koma, menjadi [a),a,...a,]), ataupun sebagai suatu matrik berukuran (n x 1) bila kita menuliskan sebagai vektor kolom, yaitu a a2 ee Ls Karenanya kita dapat melakukan berbagai operasi matriks terhadap vektor- vektor € R" tersebut Operasi dot product dari 2 vektor € R" a = [2),82,...8,], dan b = [by,bz,...bal dapat kita tulis sebagai perkalian matriks a. B = a BT = [a1,a9,...,] by by b, = ab, = + aby Catatan (13): Skalar ct dapat kita anggap sebagai matriks (1 x 1); [of] dan sebaliknya. Catatan (14): Bila matriksnya adalah matriks kompleks maka matriks berukuran (1 x n) dan (n x 1) berturut-turut disebut vektor baris dan vektor kolom kompleks, atau vektor € C". Di sini operasi a . b menjadi @ b (disebut operasi hermition product). 139 Contoh (3.45) : [1,.2,4-i, b = (2, 3-i, -i] € C? makaa. b =a 6" = |i, 2, 44] 3.10. SOAL-SOAL DAN PEMECAHANNYA 3.46. Diketahui matriks P = (p,) = 3 2 9 7 i HWooS$ 0 4 2 3 7 3 5 el Berapa ukuran P? Tentukan yang mana : (i) baris I, baris 3, kolom 2, kolom 4, baris 4. (i) Pits Pais Pat Piss Pas: Penyelesaian : Ukuran P = (3 x 5). G)E Barge 3 2) 9 72 ll bansyo) 3) 73) S| kolom 2: | -2 , kolom 4 : Q , baris 4 tidak ada 5 4 5 Gi) pi =3, Psi = 3, Pas = 3, Pis = 1, Pas = -l 3.47. Diketahui: [4 5 9 3 xl 53 2 x 6 | = | 2 4 Mhxe 12 xat3 les Carilah x,, X2, x3, dan xq 3.49, Penyelesaian : Menurut kesamaan matriks maka : x =4y+1=549x53 Xp #3 = 5 Xp = 2, Voxq = 6 9 xq = 12. Misalkan (r x s) menyatakan ukuran matriks. Cari hasil perkalian (kalau terdefinisi) dari ukuran-ukuran berikut : @ 2 x (ii) (4x ii) (iv) @G Ww) @ x x x na 52 na IB 2y(3 Penyelesaian : x x x x x 3); 3); 3) 4); 2). Kita ingat syaratnya kalau matriks (p x q) dikalikan dengan matriks (r x s), maka q harus = r, dan matriks hasil perkalian berukuran (p x s). 3) didapat (2. x 3). 3) tak terdefinisi. 3) didapat (1 x 3). 4) didapat (3 x 4). 2) tak terdefinisi. ha Jervis @ (1) pees eee (ii) (4 x 592 & (ii) (x Dd x (iv) Gx DB x W @x Bx Carilah AB dan BA bila a (i) A= [2 2 Penyelesaian : (i) Ukuran A = (1 x 2), ukuran B = (2 x 3), jadi : (1 x 2)(2 x 3) kita dapat ukuran AB = (I x 3). Q of (21414 2-24 1,.5 2.0+1.-3) AB (6 1 2 0 4.5 ~ -3). 141 = 3.50. BA tak terdefinisi karena (2 x 3)(1 x 2). Gi) Ukuran A = (2 x 2); B= (2 x 3), jadi AB : (2 x 2)(2 x 3) terdefinisi dengan ukuran (2 x 3). , i] -l AB " v BA tak terdefinisi karena (2 x 3)(2 x 2) birertimiyse ee | ode oo 2 0 7 4 i 0 a8 1 3 2 Tentukan : (i) 3A, 2B, 3A-b, 2B-A (ii) (3A - B)(B - A). Penyelesaian : @ 3A= 3 [- 3 2] = [3 9 6 200 7) 6.0) 21 [2 3 14 6 9 3 we 2 [2 1 3) = [4 2 + 4 1 0 fs 2 0 1 3 2 [2 6 4 sa-B = [3 9 6] - [2 1 23 |e 0 21 | 0 [6 9 3 bh o302 = [5 10 9} 2 -1 21 7 6 1 2-A = [4 2 6| - [1 3 2 8 2 0 2 0 7 2 6 4 2301 4 = [5 5 28 G2) 4°33 (ii) GA - B)QB - A) terdefinisi dengan ukuran (3 x 3). (GA - B)2b- A) = [-5 MD ol Bo 2 2 “a 21} |e 2 7 l-7 6 1] |4 3 3 = [nn 3 99 51 54 5 50 17 3.51. Selidiki bahwa AB#BA untuk = [2 1 3 1 10 0 2 1 B=f1 1. 0 2 1 3 101 Penyelesaian : aB= [2 1 3] fr 1 0 1 1 0 2 1 5) lo 2 1 i 0 1 = | 21412431 2041.143.0 2.0+1.343.1 1.141.240.1 1.1+1.14+0.0 1.0+1.3+0.1 0.142.2+1.1 0.142.1+1.0 6.0+2.3+1.1 143 3.52. sedangkan BA = | | I 0 2 - {2 1 3 1 I 0 1 0 1 3 1 0 2 1 1.241.140.0 1.1+1.1+0.2 1.34+1.0+0.1 ee eee 2.3+1.043.1 V.240.141.0 1.1+0.141.2 1.3+0.041.1 — i 3 5 9 9 7 i 4 Jelas AB # BA Matriks A sedemikian sehingga AP = B Penyelesaian: Ukuran P harus (2 x 2) dan kita misalkan P=[b. pr | maka [| | PP [Pa Ps! 1 2] LPs dan kita kalikan: Pi+3p3 Pr¥3ps| = |5 13 Pit2ps prt 34} 4 10 Sehingga diperoleh persamaan : py 13 | 10 , carilah matriks P + 3p, = 5 + 2s =4 + 3p, 13, + 2a 10 SS 3.53. Dengan penyelesaian persamaan-persamaan di atas diperoleh p, = 2; pz =4;py=b ps = 3. Jadi matriks P= [2 4] 2 Carilah 3A? + 2A - 3h, bila A = E ‘ Penyelesaian : eo PG page le fae 2). dansk 3 ti 0 isp 4 le 8 o 1 " we =. ex Sa " — yR ge we os) Carilah AT, bila A : @ [2 4 7 5] di) f2 Al L130 4 10 3 44 ay [2 3 5 1 6] s@ fl 2 3 102 7 1 o 1 2 [3 1 0 0 2 145 146 3.55. 3.56. Penyelesaian: Wea co wg a3 ar | 7 0 51 Gi {2-1 3 s@y fio j3 0 1 201 5 2 0 32 1 7 0 Cl Tunjukkan bahwa’ A adalah matriks idempotent, A=[-l 3. 5] 13005 1305 J Penyelesaian: Harus ditunjukkan bahwa A? = A.A = A aa =f 3 5] fa 3s 1 3 5 ie oo) es 16 di 8 & = [1 3 sle4 13045 103005 Tunjukkan bahwa matriks A= [0 1] periodik, berapa -1 0! periodenya? Penyelesaian: “fab ]°B “Bab 3.57. 3.58. “GYRE 4 “fe g-bd-* Jadi periode = p -1= 5-154. Carilah invers dari A. = [3 | 43 Penyelesaian: AA! = AA = 1 dan misalkan Ab = [ay ay 3 2] fu ow) = Ft 0] atau: B- Alley tO [ Say+2as || Sap+2ag = fl oO 4ay+3ay | | dart Bay lo 1 Jadi: 3a, + 2a; = 1, 3a, + 2a, =0 4a; + 3a, = 0, 4a) +3ay=1 empat persamaan tersebut diselesaikan didapat al = 3; 4 ay = 3; atau AT = [3 2 at y = -2; a3 = Catatan: Cara ini hanya baik untuk matriks bujur sangkar berukuran kecil, (2 x 2). Untuk yang lebih besar dipakai cara-cara lain (lihat pada Bab 5) Periksa apakah matriks A dan B ekivalen: @ Az{[3 1 2] ,Be [3 t 2 a 7270 Tol fro3 1 |4 2 147 148 i) Aol 5 2.0 5 5 Gi) A=[S 1 2 0 a2 Penyelesaian: (i) A= |3 1 4 2 iar Jadi A ~ B Gi) A= [3 5 2 0 aS Hiyt'(3 5 ~ |2 0 [0 0 dali A ~ B. qi) A= |5 I 2 0 IB 3 KA) = [3 5 3 Jadi A ~ B 1] B= [3 5 3 A 4 0 0 le Bs 2 3 2 10 3 2| dan H(A) = | 3 0 1 4 1 HCP [3 5 3) ~ |2 0 & [20 cue 4) dan 2 3 1 0 2 4 1 aaaa i 2 1 0 Dee O00) Diketahui A= | 3 1 2 1 matriks B dihasilkan dari sederetan transformasi elementer Hay!” , Hy, Hy, Kay"), Ky? terhadap A. Carilah B tersebut. Penyelesaian: Az3 12.1 1201 Hy 4 I a a 2.0 4 1 3.0 1 2 = -2 0 8 2 0 4 2 0 12 =B yor 2 4 f a4 20202 0 204 2 Matriks B= |? 2 6 0 Ll 2 diperoleh dari A dengan sederetan transformast elementer berturut-turut Hys. Hay! Ki. K3°". Carilah A. Penyelesaian: Kita melakukan transformasi elementer myers terhadap B_ untuk mendapathan A. Jadi Be [2 2 1 3 2 1 4 Ku 6 0 4 7 ~ \6 Oo 4 a ee il 11 3 fr 4 2 3] myth fi a 2 2] By [4 0 6 2 ~ 4 0 6 a ~ 1s o1oaoa [2 o + 4} ie 0 6 2] =A. fr 1 2 2 a oO -l VY 149 3.61. Diketahui matriks A= {9 2 5 1|, sebutkanlah semua vektor 4° 0 3 2 1 1 2 1 baris dan vektor kolom dari A. Penyelesaian: Vektor baris B, = [9,2,5,1]; Bz = [4,0,3,2]; By = [1,1,2,1] dan vektor- vektor kolom A, = [9,4,1]; Az = [2.0.1]; Ay = [5.3.2]; dan Ag = [1,2,1]. Tetapkan apakah matriks-matriks A, B, dan C mempunyai ruang baris yang sama Azfi ot 5) ,Beft -1 2] ,c=fi a -t 23 13 302 3 430-1 3 3 dengan perkataan lain apakah: L((L, 1, 5}, 12, 3, 131) = LAU, -1, -21, (3, -2, -31} = L{U, -1, -H [4 -3, -1]. (3, -3, 3) Penyelesaian: Kita coba dahulu mencari dimensi dari ruang baris matriks C yaitu = rank (C). c= fi tt] By Trot =] Hy? 43 a4] ~ [o 1 3) ~ 3-1 3) Hy jo 2 6 foal jo 1 3 ilo otet0 15) HS Jt Ss] A 3 By ~ o 1 3) ~ 3.63. ae B= fi -) 2] my fi a 2 a2 ee jo Jelas bahwa A dan C mempunyai ruang baris yang sama, sedangkan B berlainan. Buktikan bahwa rank baris dan rank kolom sebuah matriks adalah sama. Bukti: Misalkan vektor-vektor baris dari matriks Amxn adalah: By = [ay ai--atal By = [aq a22.-A2q)+ 5 Bm [an1-4n24-+52mn) dan vektor-vektor kolom: Aly = [ajay smi) Az = [ajn29,.-4Amal, An = [A}pvagp.--s@mn)- Misalkan rank baris = r, dan kita pilih r vektor berikut sebagai basis dari ruang baris: S) = [by 1,bi2,.-.binh Sy = (banbe: nl maka setiap vektor bari Boake =. Se adalah kombinasi linier aeeeeee se By = 2yS) + hopSy +n. + aS, By = Raps Sy + Argo Sa + os + BamS di mana 0, adalah skalar-skalar, Kita kumpulkan komponen ke-j dari masing-masing persamaan vektor di atas, maka kita dapatkan: ay = Arby + Araby, +o + Auby ye Diebeer)Ge iy = Agabry + Amada) +. + DmtDy 151 152 3.64. untuk tiap-tiap j = 1, 2, .... n atau: ay | = [An] byt | Aa] by yj dar 2 An Dent ena a Ternyata setiap vektor kolom dari matriks A merupakan kombinasi linier dari r vektor-vektor: {[iy hat veesAmstDs Patz Raz vss Pamals oo (ay Ra ve Amel}, jadi dimensi ruang kolom tersebut s < r. Kemudian kita lakukan kita lakukan transpose terhadap A, secara yang sama kita peroleh dimensi ruang kolom AT = dimensi ruang baris A = r $s. Jadi, Kesimpulan kita r= s, dimensi ruang baris = dimensi ruang kolom. Carilah rank dari A = | 1 o 1-2 danB= [1 3 0 2 5 -l 2 3 Penyelesaian: kolom atau rank baris = rank 4 Karena jumlah baris matriks A lebih sedikit, dianjurkan untuk mencari ranknya secara baris (meskipun secara kolom hasilnya sama). 391 2 3) Hy? [I 143-1 -4 - 0 234 7 3 Hy [0 Hy®f1 3 1 2 3 or 21-4 000 0 0 301.2 3) 121-41 36-3 3 3.65. Diperoleh 2 baris bertanda (*) (atau 1 baris nol), maka r(A) = 2. Pada matriks B, jumlah kolom lebih sedikit, kita cari secara kolom. Langsung kita lihat bahwa kedua vektor kolom tak berkelipatan, jadi 1(B) = 2. Periksa apakah himpunan vektor-vektor berikut bebas linier. @ {13.1.2}, (2.0.1), (5,121) (ii) {{1,1,0], [2.2.0], [3.3.0]) (ii) ([2,0,1), (1,2,1), U1,-2,0]} Penyelesaian: Kita selidiki dengan rank matriks, kita anggap vektor-vektor di atas sebagai vektor-vektor baris suatu matriks: @ [3 t 2) By [8 t 2 2 0 1 ~ 2 0 1 5 1 2 2 0 0 tidak ada sebuah baris pun yang dapat dijadikan nol, r = 3 berarti ketiga vektor di atas bebas linier. gj —fto ot oO; mi fi 1 oO O20 ~ G0. 0 3.3 «0 Hy [0 0 0 jelas r = 1, jadi ketiga vektor bergantung linier. (i) 22 Oe 0 yt 2 Oe ig .(e2 01! 12 1) ~ [t 2 of ~ Ja 2 0 12 0 1-2 0 0 0 0 karena r = 2, maka ketiga vektor tersebut bergantung linier. Diketahui (a = [1,3,-2,0], & = (2,3,0,1] ¢ = [5,9,2.2], d = [0-3.4.1]) adalah sistem pembentuk sebuah ruang vektor L. (i) Carilah dimensi dari L dan pilih suatu basis untuknya. (ii) Nyatakan masing-masing vektor di atas sebagai kombinasi linier dari vektor-vektor basis. (iii) Carilah hubungan antara x), 5, X3. Xy yaitu komponen-komponen sebarang vektor x € L. Penyelesaian: w@ Kita tulis a, b, c, d sebagai vektor-vektor baris matriks: 13002) (O} Hy fr 3-2 0} Hy! 2 3 0 1 a -0 -3 4 1)~ 5 9 2 2) By |0 6 82) Hay? [0 -3 4 1] |o 3 4 fl 13 2 = 0 0 9 0 0 fo 0 0 90 [one Jadi dimensi L = 2 Sebagai basis boleh kita ambil (a = (1,3,-2,0], d= (03.4.11} yang bebas linier. (i) a=at0dsb=2a+d | d=(a+d;c=Sa+Wd Catatan: Hasil (ii) dapat langsung kita lihat dari transformasi elementer di atas. Misalnya a (baris 1) tidak berubah sampai transformasi selesai, a = a + Od, b(baris 2), mengalami transformasi dua kali yaitu Hp," dan Hy, atau -2a dan - d, sampai menjadi baris nol, jadi 6 - 2a- d= 0 atau b = 2a +d. | (iii) x harus kombinasi linier dari {ad} [xp XoXaX4] = AyL1,3-2,0] + A2l0,-3.4,1] dan diperoleh persamaan-persamaan: Ky = Ay + Oak. = 3Ry = HAaxnny = -2hy + Foxy = OA + Ao, serta dengan mengeleminasikan %, dan A» diperoleh hubungan-hubungan: Xp = 3K) 3X4 9 3x) -X2- 3XG =P x) + 4X4 > 2x; + xy - 4x4 = 0 x SOAL TAMBAHAN — 3.68. 3.09. Buktikan bahwa matriks A adalah involutory (yaitu A? = 1) jika dan hanya jika (I - A) + A) = 0. Penyelesaian: Bila (I- A+ A)=0 9 P-AL+IA- A? =0 5 A? =P 51], karena AL=1A Bukti sebaliknya: Bila A? = I maka (- AI + A) =P - AL +1A- A? P- A Buktikan bahwa bila A suatu matriks bujur sangkar maka (A + AT) adalah matriks simetris Penyelesaian: (AF ANT = ATH (AT (sifat) = ATHA (sifat) = A+AT Himpunan dari semua macriks bujur sangkar berukuran (n x_n) merupakan ruang vektor di atas field himpunan bilangan riil R maupun di atas field himpunan bilangan kompleks C terhadap operasi penjumlahan matriks dan perkalian skalar (untuk ini diperstlakan Pembaca menyelidikinya). Misatkan V adalah ruang vektor dari matriks-matriks (n x n) di atas field R, Apakah W himpunan bagian dari V, merupakan ruang vektor bagian dari V bila: (i) W himpunan matriks-matriks simetris (n x_n) (i) W himpunan matriks-matriks yang komutatif dengan $ sebuah matriks teitentu; atau W = {A € V1 AS = SA). (isi), W himpunan matriks-matriks idempoten (n x n); atau W = {A EV 155 3.70. Penyelesaian: @ (ii) Ww Matriks 0 adalah matriks simetris, jadi W # 9. Bila matriks-matriks P dan Q € W berarti P = P™ dan Q = Q", berarti (P + Q)" = PT = PT + QT =P +Q jadi PdanQe W (simetris). Jelas bahwa bila P € W dan A suatu skalar € R maka (AP)" = RPT = eP" jadi AP © W. adalah ruang vektor bagian dari V. Jelas bahwa OS = SO, jadi W # @. Bila A dan B € W maka AS = SA dan BS = SB. (A + B)S = AS + BS = SA + SB = S(A + B). Jadi (A + B) € W. Bila 4 skalar AS = SA maka (AA)S = 2(SA) = S(AA). Jadi AA eW Maka W_ ruang vektor bagian dari V. (iii) W bukan ruang vektor bagian dari V, karena misalnya matriks identity 1, € W (sebab I,? 1,), tetapi 2, € W (sebab (21,)” = 41,). Tulis matriks M = [} Hl sebagai kombinasi linier dari matriks A= [ft 1] ,B= fo 0| .c= fo | 10 tot 0-1 Penyelesaian: Tulis M-= AA + A9B + A5C atau: Pde bidet diperoleh persaman-persamaan: (3 = Ay + Oy + Oy (Du Ve Ay + Oy + My (3). 1 = Ay + Ay + OAs (4)... -1 = Oh) t Ay AG 4 on L Dari persamaan (1), (2), dan (3) deperoleh 4, = 3,A; = bila dimasukkan ke (4) memenuhi. Jadi, M = 3A - 2B - C. 3.11, SOAL-SOAL LATIHAN 37. A= [2 2 1 0 B= [7 2 1 ai 3. 2 3.4 «0 -+ 2 0 2 52] Tentukan: (i) 3Ay (i) 3A-B (i) A+ 2B: (iv) 3B - 2A; (v) carilah D sedemikian sehingga A + B - D = 0. Jawab: © |G G3 O @ [i398 2 123 9 6 oo 3 6 0 6 8 “l diy) fiz 2 03° 2 (iv) Fil 6 moO 5 6 5 2 6 9 6 2 10 Gaol wm [5 0 2 1 75 3° 5 44 1 7 3.72 Carilah harga x,y,z, dan u bila: Be ee ye oe ey a) 5 zl z 4 Jawab : x = hy y 3, 2 = Why uv = 2h 157 aad 3.74. 158 Carilah perkalian matriks-matriks berikut: 302 0 fy 42 i] ft 2 0 | 5 3} | 4 1 3 0) 0 20 4 [hp 45 3 ol] ~ 1 di 2 2 1+ Jawab: Tt) tidak terdefinisi, (17 19 4). 12 8 P= [3 0] .A= fa a ay 0 3 b) bs b, a | cy ds Cr dy Carilah PA dan BP Jawab: 3A, 3B. Carilah matriks Qsedemukian sehingga QA = B, bila A = [2 1 13 4 3.76. Jawab: Me ” | c _ Pada Soal 3.75. Apakah diperoleh Q yang sama kalau AQ = B? Berapa Q? Jawab: tidak = [% 5 Ls : Carilah X sedemikian sehingga AXB = 1 untuk A = [2 i 3. 4 danB= [5 7 i, 3 Jawab: - 4 ‘es or| Mea 2. [Mea an oe (i) Carilah A? dan A®. (ii) Kalau f(x) = x3 - 3x? - 2x + 4; Carilah f(A). Jawab: @. lo Oe | lane [3 7 lor 12-16 Matriks P= [1 3] Carilah vektor kolom @ = x] ee) y-| sedemikian sehingga Pa = 6a. Jawab: a= 3] , [ sebarang bilangan. 159 3.80. a 3.83. 3.84, 3.85. Matriks P = [i Hl Carilah P" (n bialngan bulat positif). o 1 Jawab: [3 “4 . Tunjukkan bahwa A = | | -1 1| danB= |1 3 2-1 2 es 1 : : tidak komutatif (terhadap perkalian). Tunjukkan bahwa A = 2 3 -S | dan -L 4 5 I 3 4, B= - 3 5 I 3 5 = 3 5 Komutatif. Tunjukkan bahwa A=| 4 3 —3| adalah imatriks +0 4 4 4 3 Involutory. Tunjukkan bahwa A dan B, [; | dan F ‘| D6 4 +l adalah antikomutatif, dan bahwa (A + B)? = A? + B?. Carilah Invers dari P = [? ‘| 13 Jawab: 3.86. 3.87. 3.89. 3.90. Tunjukkan bahwa A= [1-2 6| _ adalah periodik 302 «9 2 0 3 dengan periodenya 2. Tunjukkan bahwa 1 3-4] adalah nilpotent. fo. 4 13 4 Carilah matriks hasil sederetan transformasi elementer dari: As 2 0-1] berturut-turut: Ha) , H5,? 4 I 2 3 i = woe Kyi!) Kail), Ko3, Has, Hg, Ka, Ky, Ky!) , Kgs. Jawab: 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 Matriks B= [2 3 1] _ diperoleh dengan transformasi ele- 4 0 e I i 7 menter Hy)” , Ky? terhadap A. Carilah A. Jawab: 2 1 4 8 2 -1 2 0 Tentukan yang mana dari matriks-matriks berikut mempunyai ruang baris yang sama: “ade bad 161 -1 3 -I 10 5 1 Jawab: Tidak ada 3.91. Diketahui ruang-ruang vektor L’ dibentuk oleh [2,1,4] dan [4,-1.3], L” dibentuk oleh [2,-2,-1], [2,3,7] dan [-2,7,9]. Berbentuk apakah L’ dan L”? Cari basis untuk L’ dan L”, kemudian cari pula basis untuk perpotongan L’ dan L”. Jawab: Bidang rata ([(9,1,4],[4 -1,3]},{(2,-2,-1],{2,3,7]}, {(2,-2.-1]} 3.92. Dengan mempergunakan rank matriks, selidiki bebas linier atau tidaknya vektor-vektor berikut: (i) {13,1,2], [2,0.0}, [5.1.2]. (i) {01,3,2,0), (4,1,1,71, 13.2,0,1). iii) {(12,0,1), (27,1311), (21-13-71). Civ) {[oy-M,2), V2, -¥2N2, 4V2), [-6,3,-24]} Jawab: (i) tidak; (ii) bebas; (iii) tidak; (iv) tidak 3.93. L adalah sebuah ruang vektor yang dibentuk oleh a = [1,-2,5,-3] b = {2,3,1,-4] dan c = [3,8,-3,-5]. Carilah basis dan dimensi dari L. Jawab: Dimensi = 2. Carilah rank dari matriks-matriks berikut (untuk Soal-soal 3.94. 3.98). 30. [1 3 4 1 | 2.3 9 41 1 0 6 +5 2.5 7 = 5 | 162 395. [14 12 a8 12 [3 13 Jawab: 3.96, [103 104 [10s Jawab: 1 = 2. 3.97 2 ed Ts 3 2s 2 3° 2 4 «6 1 2 31 8 2 4 32 56 12 8 Jawab: 1 =2 398. f3 2 6 -l 3] 10 4 2° 5 5 2 4 3 131 4 2 0 1 8] Jawab: ¢ = 3.99, Tentukan transpose hermitian dari: Q= [24 i ae Jawab: (i Ja [enix =} 163 3.100. 3.101. aaae Blick 3.104, 3.105. 3.106, 3.107. Buktikan bahwa matriks bujur sangkar A - AT adalah matriks bujur sangkar antisimetris, sehingga setiap matriks bujur sangkar A selalu dapat ditulis sebagai penjumlahan matriks simetris dan matriks antisimetris: A='h(A + AY) + "(A - Al). Buktikan bahwa matriks AAT maupun ATA adalah matriks yang simetris. Tunjukkan bahwa perkalian matriks-matriks segitiga salalu menghasilkan matriks segitiga lagi. Tunjukkan bahwa bila D = (dj) suatu matriks diagonal maka D" = (4,2) (di mana n = bilangan bulat positif). Buktikan bahwa bila matriks A simetris atau antisimetris maka A? adalah matriks simetris. Buktikan bahwa bila A dan B matriks-matriks simetris maka AB simetris jika dan hanya jika A serta B komutatif. (i) Jika matriks A simetris berukuran (m x m) dan P matriks berukuran (m x n), maka matriks B = P™AP, berukuran (n x n) juga simetris. (ii) Jika matriks A antisimetris berukuran (m x m) dan P matriks berukuran (m x n), maka matriks B = PTAP, berukuran (n x n) juga antisimetris. Tunjukkan bahwa: @ fe t]* nam 0 a = 0 or @ fo 1 o}* a na™! anim - 1) oP? 0 a 1 = 0 a" nom! 0 0 a 0 0 i a CONTOH PROGRAM PENJUMLAHAN MATRIKS DAN PERKALIAN MATRIKS vena SKALAR §70 CLS 580 ‘program penjumlahan 2 matriks & perkalian dengan skalar 590 PRINT’MENGHITUNG p*A+q’B” 600 INPUT”banyak baris";M 610 INPUT”banyak koiom”;N 620 DIM A(M,N),B(M,N),C(M,N) 630 INPUT” P =";P 640 INPUT" q ="; 650 PRINT:PRINT’ELEMEN MATRIKS 1 :” 660 FOR i=1 TOM 670 FOR J=1 TO N :PRINT’BARIS%KOLOMJ;:INPUT A(l,. NEXT J 680 NEXT | 690 PRINT:PRINT’ELEMEN MATRIKS 2 3” 700 FOR I=1 TO M 710 FOR J=1 TO N :PRINT’BARIS"|;,KOLOM"J;:INPUT B(l)NEXT 5 720 NEXT | 730 FOR I=1 TOM 740 FOR J=1 TON 750 C(lW)=P*A(Lu) + Q"B(W) 760 NEXT J 770 NEXT } 780 ‘mencetak hasilnya 790 CLS:PRINT’MATRIKS HASIL :?":PRINT 800 FOR |= 1 TOM 810 FOR J=1 TON 820 PRINT USING"####.##";C(Iu);; NEXT J 830 PRINT 840 NEXT 1 850 END 165 TRANSPOSE MATRIKS 860 870 880 890 900 910 920 930 940° 950 960 970 980 990 1000 1010 1020 1030 cLs ‘PROGRAM TRANSPOSE MATRIKS’ PRINT’UKURAN MATRIKS : “ INPUT’BANYAK BARIS” INPUT’BANYAK KOLOM”:N DIM A(M,N),AT(N,M) PRINT:PRINTELEMEN MATRIKS :”:PRINT FOR | = TO M:FOR J=1 TO N :PRINT’BARIS":|;"KOLOT A(id):NEXT J:NEXT | FOR|=1TOM FOR J=1TON AT(,I) = A(ld) NEXT J NEXT | ‘Mencetaj transpose CLS:PRINT’MATRIKS TRANSPOSE ?:PRINT FOR | = 1 TO N:FOR J=1 TO M :PRINT USING’##.#"AT(,J); NEXT J :PRINT:NEXT | END PUT PERKALIAN MATRIKS . 1040 1050 1060 1070 1080 1090 4100 1110 1120 1130 1140 1150 1180 1190 1200 1210 1220 1230 1240 1250 1260 1270 ‘program perkalian matriks’ CLS:INPUT’ banyak baris, banyak kolom matriks 1 P,Q INPUT’banyak baris,banyak kolom matriks#2 SR,S IF Q<> R THEN PRINT” TIDAK TERDEFINISI":STOP:GOTO 1050 DIM A(P,Q),B(R,S),C(P,S) PRINT:PRINT'ELEMEN MATRIKS 14 :":PRINT FOR TO P :FOR J=1 TO S :PRINT’BARIS"1;"KOLOM”; PUT A(1,J):NEXT JI PRINT:PRINT"ELEMEN MATRIKS 2 :":PRINT FOR | = 1 TO RFOR J=1 TO S :PRINT’BARIS"|;"KOLOM’; B(1J):NEXT Jl FOR|=1TOP NEXT | ‘mencetak hasilkali CLS:PRINT’MATRIKS HASILKALI :”:PRINT FOR | =1 TOP FOR J = 1 TO S : PRINT USING’ ####.#";C(i,J);;NEXT J PRINT NEXT | END 167

You might also like