You are on page 1of 11
MENTERI KEUANGAN EPUBLIKCINDONESIA ‘SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 202 /PMK.07/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA INSENTIF DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (3) Undang-Undang -Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pedoman’ Umann dan Alokasi Dana Insentif Daerah Tahun Anggaran 2013; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2! Keuangan Antara Pemerintah Pusat (Lembaran Negara 126, ‘Tambahan Nomor 4438); 004 tentang Perimbangan dan Pemerintahan Daerah Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor Lembaran Negara Republik Indonesia 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5361); Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentan, Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 06/PMK.07/2012 tentang Pelaksanaan dan. Pert tanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.07/2012 tentang Pengalokasian Anggaran Transfer ke Daerah; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN 'TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA INSENTIF . DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimakoud dengan: 1. Anggaran Pendapatan dan _Belanja_Negara_-yang sclanjutnya disingkat APGN" adalah “rencargt keuangan tahunan pemerintahan negara yang disctujui. Dewar Perwakilan Rakyat. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Alokasi Minimum adalah alokasi DID yang diberikan dalam tangka mendorong provinsi- dan kabupaten/kota untuk meningkatkan kinerja | pengelolaan keuangannya yaitu mendapatkan opini Wajar Tanpa i BAB IL ALOKASI DANA INSENTIF DAERAH Pasal 3 (1) Alokasi” DID Tahun © Anggaran 2013 Provinsi ‘dan — kabupaten/kota _ditetapkan sebesar Rp1.387 800.000.000,00 (satu triliun tiga ratus delapan puluh tujuh miliar delapan ratus juta rupiah), untuk daerah (2) Proporsi DID untuk daerah provinsi dan kabupaten/kota adalah sebagai berikut: a. untuk daerah provinsi ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah keseluruhan DID sebagaimana dimaksud pada ayat (1); dan untuk daerah kabupaten/kota ditetapkan sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari jumlah keseluruhan DID sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Alokasi Minimum untuk dacrah provingi dan kabupaten/kota diberikan dengan ketentuan sebagai berikcut: a untuk daerah provinsi_ dan kabupaten/kota yang memperolch opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuiangan Pemerintah Dacrahnya dari Badan Pemerilsa Keuangan dan menyampaikan Peraturan Daerah mengenai APBD tepat waktu mendapatian Alolsast Minvauin scbecae Rp2.000,000.000,00 (dua miliar rupiah); dan @) 6) (6) i) (8) (9) -nasional, dan daerah yang MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kriteria, Utama’ sebagaimana dim; merupakan Ikriteria yang harus di kelayakan. daerah Kriteria, Kinerja_sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan kriteria yang ditetapkan sebagai unsur penilain, terhadap kinerja dan upaya daerah, terdiri dan ia Ki Keuangan, Kriteria Kinerja Pendidikan, dan Kriteria Kinerja Ekonomi dan Kesejahteraan. Kriteria “ Kinerji » meliputi daerah yang mampu meningkatkan atau mempertahankan kualiteas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah untuk memperoleh Sem wgiar Tanpa | Pengecualian atau Wajar Dengan Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan, dacrah yang menetapkan Peraturan Daerah mengenai APBD secara tepat Walktu setiap tahunnya, daerah’ yang mencapai kenailan Pendapatan Asli Daerah 'di atas rata-rata nasional, dacrah menyampaikan Laporan Keuangan Pemerintah’ Daerah Badan Pemeriksa Keuangan secara tepat waktu setiap junnya, , Meliputi daerah Yang mampu mencapai Angka Partisipasi Kasar Se dan sederajatnya di atas rata-rata nasional dan/atau daerah Yang mampu mencapai Angka Partisipasi Kasar Sekclah ‘Menengah Pertama ce Sederajatnya di atas fata-rata mampu mengurangi jarak Indeks Pembangunan Manusia — terh: ip Indeks ~ Pembangunan Manusia ideal di atas rata-rata nasional. sejahteraan scbagaimana dimaksud pada ayat (6) merupakan kriteria yang ditetaplan sebagai unsur penilaian, terhadap kinerja dan upaya dacrah, meliputi dacrah yang mampu mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, daerah yang mampu mengurangi tingkat kemiskinan di atas rata-rata pengurangan tingkat kemiskinan nasional, daerah yang mampu mengurangi tingkat pengangguran di atas Tata-rata tingkat ngangguran nasional, dan dactah yang memilid: Keriamphan’ ae T par ee at Indeks mbangunan Manusianya di atas atau di bawah rata-rata nasional, MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ee (10) Batas Minimum Penilaian Kinerja sebagaimana dimaksud peda ayat (4) merupakan nilai minimum ‘tertenti ates hac Pembobotan terhadap masing-masing unsur penis penadap Kinerja dacrah dari Kinerja’ Keuangan, Kinedja Pendidikan, serta Kinerja Ekonomi dan Kesejahteraan, (11) Rincian daerah penerima DID dan sebagaimana tercantum d bagian tidak terpisahkan d besaran alokasi DID lalam Lampiran I yang merupakan lari Peraturan Menteri ini. Pasal 4 DID sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 merupakan bagian dati pendapatan daerah dan dianggarkan dalam APBD Tahun = Anggaran 2013 dan/atau APBD —Perubahan ‘Tahun Anggaran 2013. BAB Ill PENGGUNAAN DANA INSENTIF DAERAH Pasal 5 (1) DID sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dialokasikan untuk membantu daerah dalam rangka melaksanakan fungsi pendidikan sebagai kebijakan Pemerintah Pusat. (2) Pelaksanaan fungsi pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pengalokasian belanja fungsi pendidikan yang dianggarkan dalam APBD dan/atau APBD Perubahan Tahun Anggaran 2013 yang menjadi kewenangan/urusan daerah ‘untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. (3) Penggunaan DID sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan untuk —kegiatan-kegiatan dalam rangka melaksanakan fungsi pendidikan, dengan jenis belanja sebagai berikut: ¢ a. belanja modal; “b. belanja barang; c. belanja pegawai; 4. belanja bantuan keuangan; dan €. belanja hibah, (4) Rincian untuk tiap jenis belanja sebagaimana dimakoud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai alokasi anggaran belanja_fungsi pendidikan dalam APBD. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, 3. Pasal 6 Kegiatan yang tidak dapat didanai dari DID meliputi ke a dana pendamping Dana Alokasi Khusus; b. Bantuan Operasional Sekolah; \, ©. pendidikan kedinasan; dan ae d. hibah kepada perusahaan daerah. BAB IV PENYALURAN DANA INSENTIF. DAERAH Pasal 7 (1) Penyaluran DID dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah secara sekaligus. (2) Penyaturan DID sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah dacrah penerimia menyampaikan Peraturan Daerah ‘mengenai APBD Tahun Anggaran 2013, Surat Pernyataan, dan Rencana Penggunaan DID kepada Direktur = dJenderal Perimbangan Keuangan. (3) Surat Pernyataan disusun sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Il yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (4) Rencana Penggunaan DID disusun sesuai dengan’ format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ill yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BABV PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN DANA INSENTIF DAERAH Pasal 8 Pengawasan atas pelaksanaan DID dilakukan oleh aparat pengawas fungsional sesuai. dengan ketentuan _peraturan perundang-undangan. (MENTER) KEUANGAN REPUBLIC NOONESIA 60 BAB VI PENUTUP Pasal 9 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini de: "ngan penempaténnya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta a pada tanggal 17 Desember 2012 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. AGUS D.W. MARTOWARDOJO. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 Desember 2012 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. REPUBLIK INDONESIA, ‘td. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 1260 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO UMUM aatpersg6¥601 ee PEDOMAN UMUM DAN ALOKAS! DANA INSEIETE DAE: "TAAUN ANCOARAN 9613 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ALOKASI DANA INSENTIF DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam Rupiah} HO. DAERAH SUMLAH 1_| Provinsi Sumatera Utara 19.360.721.000 2_| Provinsi Riau 18.062.198.00 3_| Provinsi Kepulauan Riau 20.261.653.00¢} 4'_| Provinsi Lampting 2.000.000.00¢ 5_| Provinsi DKI Jakarta 2.060.000.00¢ 6._| Provinsi Jawa Tengah 21,826.131.00¢ 7_| Provinsi DI Yogyakarta i 23.968.142.00( 8_| Provinsi Jawa Timur 27.301.155.00 9 _| Provinsi Sulawesi Selatan 2.000.000.00 10_| Provinsi Nusa Tenggara Barat 2.000.000.001 11_| Kota Banda Aceh 33.478.767.00 12_| Kab. Napan Raya 2.000.000.004 13_| Kab. Tapanuli Utara 26.930.091.01 14. | Kota Medan 36.792.797.00 15_| Kota Sibolga 2.000.000.0 16_| Kab. Siak 2.000.000.00} 17_| Kab. Ogan Komering Hlir _: 2.000.000.00] 18_| Kota Palembang 32.563.403.00] 19_| Kota Lubuk Linggau 2.000.000.0 20 | Kab. Banyuasin 2:000.000.0 21 | Kab. Bangka : 28.353.598.0 22 | Kab. Bangka Tengah 2.000.000.01 23 _| Kab. Kaur 2.000.000.0 24 | Kab. Mukomuko 2.000.000.0 25_| Kab. Lampung Barat ei 28.186.303.0 26 | Kab. Lampung Selatan 2.000.000.0 27_| Kota Bandar Lampung 27.930.145.0 28 _| Kota Metro =a 2.000.000.01 29° | Kab. Tulang Bawang Barat a am 2.000.000.0 30 ‘| Kota Depok 2.000.000.0) ~ MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Eos (dalam Rupial No DAERAH postiAc 31_| Kab. Serang 31.885.637.00) 32_| Kab. Tangerang 28.921.904.00 33 _.| Kota Cilegon 28.424.490.00} 34 _| Kota Tangerang 34.422.901.00} 35_| Kota Serang 28.744.488.0¢ 36_| Kota Tangerang Selatan 34.213.477.0q 37_| Kab. Banyumas 2.000.000.0(] 38_|-Kab. Boyolali 2.000.000.0¢ 39 ‘| Kab. Cilacap 24.693.637.0( 40_| Kab. Jepara 2.000.000.0¢ 41 _|Kab. Kebumen 2.000.000.0( 42_.| Kota Surakarta 32.955.109.04 43 _| Kota Tegal 2.000.000.04 44 _| Kab. Sleman 32.095.325.0f 45_| Kota Yopyakarta 30.422.296.04 46_| Kab. Bangkalan 2.000.000.) 47_| Kab. Bondowoso 31.364.539.0) 48_| Kab. Gresik 27.010.988.0} | 49 Kab. Lamongan 28.712.194.0) 50_| Kab. Pacitan a 2.000.000.9] 51_| Kab. Probolinggo 25,767.431, 52_| Kab. Tuban. 2.000.000. 53_| Kab. Tulungagung 28.763.620. 54 | Kota Madiun 30.239.200. 55_| Kota Malang 35,795.10. 56_| Kota Mojokerto 2.000.000. 57_| Kota Pontianak 33.572. 708. 58__| Kab. Kotawaringin Timur 3 25.480.253. 59 .| Kab. Berau 29.051.497. 60_| Kab. Pasir i 25.689.638. wy Toa ONAN (dalam Rupiah ace DAERAH JUMLAH 61 _| Kota Taraka’ 27.354.761.000 62_| Kota Bitung 33.602.094.00q 63_| Kab. Gorontalo 26.605.808.000 64 _| Kab. Bone Bolango 25.963.896.000 65_| Kab. Donggala 28.058.041.000 66_| Kota Pala 28.460.512.000 67_| Kab. Gowa 2.000.000.0044 68_| Kab. Maros 28.643.116.00q 69_| Kota Makassar 24.963:585.00q 70_|Kab. Buton 26.068.522.00¢ 71_| Kab. Konawe 30.957.317.00¢ 72__| Kota Bau-bau __25.253.076.00¢ 73_| Kab. Badung 28.958.182.004 74_| Kab. Gianyar 25.669.534.00( Total Provinsi 138.780.000.0 ‘Total Kab/ Kota’ 1.249.020.000.00( ‘Total Nasional 1.387.800.000.00¢ AGUS D.W. MARTOWARDOJO Lary ERAT TURAN MENTERI KRUANGAN ni NowoR 202 /mangtyamiy vee NOONE ‘arnato PEDOMAN UU a MENTED KcuAnaay " TAHUN anoona 3014 AS DANA INSEITP OAR ‘EPUBLIK WOONEDIA ini Gubernur/Bupati/Walikota menyatakan telah mencantumkan Demikian Surat Pernyataan ini dibuat d Pelaksariaan kegiatan yang didanai dari Dana ‘sebagai syarat penyaluran Dana Insentif Daerah Tahun, Anggaran 2013. lengan pertanggungjawaban penuh atas Insentif Daerah Tahun Anggaran 2013 ‘Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Gubernur/Bupati/Walikota . Pemerintah Provinsi/Kabupaten /Kota) ..... (cap dan tanda tangan) (materai Rp6000,-) Nama *) Coret yang tidak perl MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. AGUS D.W. MARTOWARDOJO Lassen PRRATURAN Metre, XBUP IUBL TeRon 202 Prunny Smee Woon reo rememrcuny, ERAN ea am eo RENCANA PENGGUNAAN DANA. INS! IF ‘RAH ‘TAHUN ANGGARAN 2010 ven na JENIS TARGET DAN | PROGRAM KEGIATAN BELANJA RUPIAH INDIKATOR a Q] 8) a G) 1 dst... Total Keterangan : Kolom 1 : Kolom 2: bagaimana tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2013. Kolom 3 : diisikan kegiatan yang direncanakan. Kolom 4 : diisikan dengan belanja modal, belanja barang, belanja pegawai, belanja bantuan keuangan, atau belanja hibah. Kolom 5 : diisikan jumlah rupiah dari masing-masing belanja. ; Kolom6 : diisikan target dan indikator capaian program yang terkait dengan kegiatan, misal : persentase Angka Partisipasi Kasar, persentase ruang kelas yang memenuhi standar, dst. Gubernur/Bupati/Walikota Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota’) ..... (cap dan tanda tangan) Nama . GAN RI LIK INDONESI a coer al fa MENTERI KEUANGAN REPUBI td. AGUS D.W. MARTOWARDOJO

You might also like