Etika Bisnis Ethical Behavior in Account

You might also like

You are on page 1of 10

ETIKA BISNIS

“ETHICAL BEHAVIOR IN ACCOUNTING”


WHAT IS ETHIC?

KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH :
CINDY JACSON (1613078)
EVA CHRISTIANA PALILING (1613082)
CLARA S. CRAWFORD (1613071)

UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
2016/2017
Abstract

The term ethics has many different meanings. Some say that ethics is a kind of review,
both the review and the study itself. Another opinion says that ethics is a study of morality.
While morality is a guideline that belongs to individuals or groups about what is right and
wrong, or good and evil an action. Although ethics is concerned with morality, it is not
exactly morality. Ethics is the study of moral standards whose primary purpose is to set the
correct standards or those supported by good reasoning, and so ethics tries to reach
conclusions about right and wrong morals, and good and evil morals. Business ethics is an
applied ethics. Business ethics is the application of our understanding of what's right and
true for the diverse institutions, technologies, transactions, activities and businesses we
call business. Business ethics is concerned with the issue of assessment of business
conduct and behavior that refers to the truth or business honesty. The truth here refers
to a standard ethic which is generally accepted and acknowledged by the principles of
society, corporations and individuals. The company believes in good business principles is
an ethical business, a business with superior performance and sustainable run by obeying
the rules of ethics in line with applicable laws and regulations.
A. Apa Itu Etika?
Kata etika dan moral memiliki beberapa arti. Kamus Webster’s Collegiate memberikan
4 arti dasar dari etika:
1. Disiplin berurusan dengan apa yang baik dan buruk dengan tanggung jawab moral dan
kewajiban.
2. Serangkaian prinsip atau nilai-nilai moral.
3. Teori atau sistem nilai-nilai moral.
4. Prinsip-prinsip perilaku yang mengatur individu atau kelompok

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan . Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral
yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”,
yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang
baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Berdasarkan pengertian
tersebut, perilaku etis dapat diartikan sebagai perilaku yang mencerminkan keyakinan
seseorang dan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-
tindakan yang benar dan baik.
Etika, dalam segala bentuknya, berhubungan dengan benar atau salah, baik atau buruk.
Ini adalah satu set prinsip-prinsip yang dipegang oleh seorang individu atau kelompok atau
disiplin yang mempelajari prinsip-prinsip etika. Tugas disiplin yang adalah analisis dan
evaluasi tindakan dan praktik manusia
Etika bisnis memiliki definisi yang hampir sama dengan etika profesi, namun secara
lebih rinci. Etika bisnis adalah perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh pimpinan,
manajer, karyawan, agen, atau perwakilan suatu perusahaan.

B. Etika: Perusahaan Intelektual


Setiap orang memilki sekumpulan kepercayaan etika atau prinsip-prinsip etika. Sebagai
contoh, kebanyakan orang memilki beberapa keyakinan tentang perzinahan, aborsi dan
hukuman yaitu baik atau buruk, benar atau salah, dapat diterima atau tidak dapat diterima.
Kebanyakan orang berpikir menipu dan mencuri adalah salah, janji yang harus ditepati, dan
sebagainya. Masing-masing dari pendapat tersebut merupakan keyakinan moral.

C. Tindakan
Dalam etika personal ada lima pendekatan utama yang dapat membantu seseorang untuk
membuat keputusan yang benar baik secara hukum maupun etika:
a. Utilitarian atau manfaat yang berasumsi bahwa tindakan yang diambil haruslah
memberikan apa yang terbaik bagi lingkungan dan diri sendiri.
b. the rights approach yang menekankan bahwa tindakan etis adalah ketika seseorang bisa
menjaga sikap dan respek terhadap hak-hak orang lain.
c. pendekatan the fairness or justice approach yang mentyatakan bahwa tindakan etis akan
membuat manusia pada posisi yang sama atau tidak sama sesuai dengan kapabilitas
masing-masing. Contoh perusahaan memberikan gaji pada tiap karyawannya yang
jumlahnya tidaklah sama disesuaikan dengan jabatan, jenis pekerjaan, ataupun kontribusi
mereka terhadap perusahaan.
d. pendekatan the common good approach yang merujuk pada hubungan yang terjadi dalam
masyarakat yang berbasiskan pada etika rasional dan rasa respect atau saling
menghormati dan rasa belas kasih terhadap satu sama lain.
e. the virtue approach yang menyatakan bahwa tindakan etis setidaknya harus bersifat
konsisten dengan kebaikan ideal yang dapat mengembangkan rasa kemanusiaan dalam
kehidupan bermasyarakat.

D. Praktek Sosial, Institusi, dan Sistem


Tindakan manusia bukanlah satu-satunya subjek dari etika. Selain tindakan,
etikamemeriksa dan mengevaluasi praktek sosial. salah satu perbuatan etis yang paling
mendasar dan minimal untuk dilakukan oleh perusahaan adalah memenuhi tanggung
jawabnya pada pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut yaitu meliputi
pelanggan, investor, karyawan, masyarakat dan lingkungan sosialnya.Etika jugamengevaluasi
organisasi institusi, dan bahkan sosial, politik, dan sistem ekonomi.Individu yang berkata
“kapitalisme adalah sistem korupsi”, mereka mengevaluasisistem.

E. Mengapa kita Harus Mempelajari Etika?


Ada beberapa alasan mengapa akuntan harus mempelajari etika:
1. Pertama, beberapa keyakinan moral yang dimiliki individu mungkin tidak cukupkarena
mereka hanya memiliki keyakinan sederhana tentang isu-isu kompleks.Studi tentang etika
dapat membantu semacam individu keluar dari isu-isu kompleksdengan melihat apa
prinsip-prinsip yang beroperasi di kasus-kasus tersebut.
2. Kedua,karenaetika sangat penting untuk menciptakan budaya akuntan dari sebuah
organisasi. Sebuah organisasi menggunakan etika untuk memutuskan bagaimana mereka
ingin melaporkan hasil profesinya sebagai akuntan.
3. Ketiga, individu mungkin tidak memiliki pegetahuan yang cukup terhadap etika, seperti
halnya kita seringkali beranggapan kadangkala hal yang kita lakukan sudah benar,
padahal secara etis hal tersebut belum tentu dapat diterima. Mempelajari etik dapat
meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kesadaran untuk berbuat dan
bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang diterima umum.
4. Keempat, alasan yang sangat penting mempelajari etika adalah untuk memahami apa dan
mengapa pendapat kita memegang peranan yang begitu berharga. Filosofi dari Socrates
menyebutkan bahwa kehidupan teruji tidak layak hidup. Pernahkah kita menguji
kehidupan kita? Sebagai seorang akuntan, apa tujuan dasar anda? Apakah tujuan tersebut
sesuai dengan nilai-nilai yang anda miliki dan anda pegang teguh? Jika anda harus
memilih antara mempertahankan pekerjaan anda dan melanggar tanggung jawab
profesioanl anda, apakah yang akan anda lakukan? Ketika tanggung jawab anda terhadap
keluarga bertentangan dengan tanggung jawab pekerjaan anda, bagaimana anda akan
mengatasi konflik tersebut?

F. Bersikap Etis: Bagaimana Menentukan Apa yang Harus


Dilakukan
Bersikap etis adalah bagaimana kita menjadi contoh dan teladan yang baik bagi orang-
orang disekitar,Sebagai seorang akuntan,kita memliki kewajiban untuk melakukan pekerjaan
yang telah ditugaskan kepada kita sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, bekerja
untuk kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik dan mendemonstrasikan
komitmen untuk bersikap profesionalMenggunakan dengan penuh tanggung jawab untuk
kepentingan Perusahaan dan tidak untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu.

G. Pertanyaan yang Ditanyakan untuk Membenarkan Tindakan:


Dasar Teori Etika
a. Apakah tindakan itu baik untuk saya?
Suatu tindakan perlu mempertimbangkan kepentingan pribadi. Meskipun
demikian diperlukan suatu definisi dari kata baik dan perlu mendeterminasikan kata
“baik” dengan “apa yang seharusnya dilakukan”. Suatu tindakan memang harus
mempertimbangkan kepentingan pribadi tetapi juga harus dihubungkan dengan orang lain
b. Apakah tindakan itu baik atau berbahaya bagi masyarakat?
Ketika kita berpikir secara etis,kita biasanya tidak berhenti mempertimbangkan
manfaat dari tindakan untuk diri kita sendiri, tapi kita juga mempertimbangkan
manfaatnya bagi semua orang itu yang terpenting.
c. Apakah aksi itu adil atau tidak?
Gagasan keadilan ini menyatakan bahwa setiap orang harus diperlakukan sama
dalam setiap hal, kecuali ada alasan tertentu bagi orang tersebut yang sudah disepakati
bersama
d. Apakah tindakan tersebut melanggar hak siapa pun?
Ada dua macam hak, hak negatif merupakan hak yang sudah ada tanpa diberikan
orang dan hak positif yang merupakan hak yang diperoleh dari sesuatu yang diberikan
misalnya hak pendidikan.

H. Menggunakan Alasan
Bagaimana kita menggunakan alasan untuk membenarkan sebuah tindakan, Jika kita
berencanauntuk menghasilkan beberapa komoditas yang membawa keuntungan bagi
perusahaan, menghasilkan komisi, masyarakat yang menguntungkan, tidak memperlakukan
orang secara tidak adil, atau tidak melanggar janji atau komitmen, tidak ada alasan bagus
untuk melakukannya lakukan.
Kita memiliki prosedur pengambilan keputusan.tanyakan pada diri anda
pertanyaannya dari moralitas umum. Jika alasan dari tindakan yang akan dilakukan tersebut
baik maka lakukan. Misalnya,jika tindakan itu menguntungkan bagi Anda,menguntungan
bagi lingkungan sosial anda,maka lakukanlah tindakan tersebut,namun apabila tindakan
tersebut bertentangan dengan kepentingan publik,membawa kerugian bagi orang lain maka
jangan lakukan tindakan tersebut.

I. Dilema Etis
Dilema etika merupakan suatu keadaan dimana seseorang harus membuat keputusan
tentang perilaku seperti apa yang tepat akan dilakukannya.Dilema etika adalah masalah yang
muncul ketika alasan untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu diimbangi oleh alasan
untuk tidak bertindak seperti itu. Untuk mengatasi dilemma etik tersebut, para pakar etika
bergantung pada apa yang mereka anggap prinsip utama etika yang mendasari tindakan
tersebut. Oleh karena itu, ketika berhadapan dengan konflik, para ahli etika mengutamakan
mana yang lebih membawa manfaat bagi orang lain.
Ada beberapa alternatif pemecahan dilema etika, tetapi harus berhati-hati untuk
menghindari cara yang merupakan rasionalisasi perilaku pendekatan sederhana untuk
memecahkan dilemma etika:
1. Memperoleh fakta-fakta yang relevan.
2. Mengidentifikasi issue-issue etika dari fakta-fakta yang ada.
3. Menentukan siapa dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi oleh dilema.
4. Mengidentifikasi alternatif yang tersedia bagi orang yang harus memecahkan dilema.
5. Mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin timbul dari setiap alternatif.
6. Memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan.

J. Beberapa Dilema Moral Klasik


Dilema moral adalah suatu kondisi dimana seseorang diperadapkan dengan 2 atau
lebih kondisi yang tidak mengenakkan, tetapi diharuskan harus memilih salah satu kondisi
tersebut.
Sebagai contoh sebuah perusahaan yang memiliki reaktor nuklir dimana reaktor nuklir
tersebut digunakan untuk menjalankan mesin di perusahaan tersebut. Suatu hari reaktor nuklir
tersebut terjadi kebocoran, sehingga timbul radiasi nuklir di lingkungan tersebut. Pihak
perusahaan dituntut untuk bisa memperbaiki reaktor nuklir, karena reaktor nuklir tersebut
merupakan salah satu sumber energi. Di satu sisi pihak perusahaan harus membumiharuskan
reaktor nuklir, karena cepat atau lambat kerusakan itu akan menimbulkan radiasi nuklir yang
berbahanya. Perusahaan tersebut mengalami dilema moral.
Kesimpulan
Dari semua kajian dan dari praktik yang sudah banyak terjadi dalam kehidupan bisnis
tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan para
pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis yang baik dan tidak melakukan hal-hal yang bisa
merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.
 Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis
yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya
dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghilangkan hal buruk dunia bisnis
sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi
etis, dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya.
Etika Bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk
mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks dalam bisnis.

Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam tulisan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya
pengetahuan kami dan kurangnya referensi yang ada.
Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya tulisan ini dan pembelajaran untuk penulisan di lain kesempatan.
Semoga berguna bagi penulis pada khususnya, dan juga para pembaca pada umumnya.
Daftar Pustaka

Duska, R., Duska, B. S., dan Ragatz, J. (2011). Accounting Ethics Second
Edition.America: John Wiley & Son.

https://moze91.wordpress.com/2012/01/25/perilaku-etis-dan-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-
2/
http://akuntansikurikulum2013.blogspot.co.id/2017/05/dilema-etika-bisnis.html

You might also like