You are on page 1of 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/322137478

Pengaruh Promosi Penjualan (Sales Promotion) dan Belanja Hedonis (Hedonic


Shopping) Terhadap Impulsive Buying Produk Matahari Plaza Medan Fair

Article · October 2015


DOI: 10.17605/OSF.IO/SBDE3

CITATIONS READS

5 14,501

2 authors, including:

Dita Amanah
Universitas Pendidikan Indonesia
119 PUBLICATIONS   266 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ANALISIS SIKAP PENGGUNA JASA LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING BADAN ARSIP DAN DOKUMENTASI DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA View project

Model Pemberdayaan Dosen Jurusan Manajemen Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Melalui Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Karakteristik Kewirausahaan di
Kota Medan View project

All content following this page was uploaded by Dita Amanah on 30 December 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Quanomic Vol. III No. 02 - Oktober 2015 | ISSN No. 2339-2037
________________________________________________________________________________

Pengaruh Promosi Penjualan (Sales Promotion) dan Belanja Hedonis (Hedonic Shopping) Terhadap Impulsive Buying
Produk Matahari Plaza Medan Fair

Dita Amanah
Stephany P. Pelawi

Abstract

This study aimed to determine the effect of Sales Promotion and Hedonic Shopping to Impulsive Buying at Matahari Plaza
Medan Fair Products. This research was conducted at Matahari Plaza Medan Fair with 2500 population. Accindental
sampling used as sampling technic with 96 as a total sample.
Questionnaire used as a data collection technique which is distributing to respondents. The data analysis technique
used was multiple linear regression operated through SPSS version 20.0 for windows. Data were tested using the test
normality, multicollinearity, and heteroscedasticity. R2 used to investigate the contributing factors of Sales Promotion and
Hedonic Shopping to Impulsive Buying.
The results showed that the Sales Promotion positively effect on Impulsive Buying at 3,131 with a significant level of
0.002 and Hedonic Shopping effect at 4,137 on Impulsive Buying with a significant level of 0.000. Sales Promotion and
Hedonic Shopping simultaneously positively impact on Impulsive Buying at 15,664 with a significant level of 0.000.
Thus it can be concluded that the Sales Promotion and Hedonic Shopping positively effect on Impulsive Buying at
Matahari Plaza Medan Fair Products.

Keywords: Sales Promotion, Hedonic Shopping, Impulsive Buying


Pendahuluan sentimen atau gairah tertentu. Ini berarti terjadinya
Pada era modern sekarang ini, keberadaan impulse buying. Impulse buying adalah kegiatan
pasar tradisional mulai tergeser dimana untuk menghabiskan uang yang tidak terkontrol,
masyarakat cenderung lebih memilih berbelanja di kebanyaakan ditujukan pada barang-barang yang
ritel modern. Perkembangan bisnis ritel juga tidak diperlukan. Pembelian impulsif (impulsive
disebabkan oleh semakin banyaknya konsumen buying) terjadi ketika konsumen melihat produk
yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. atau merek tertentu, kemudian konsumen menjadi
Meningkatnya retail modern ini mendorong tertarim untuk mendapatkannnya, biasanya karena
persaingan dunia bisnis yang sangat ketat. Kondisi adanya rangsangan yang menarik dari toko
ini dilandasi karena bergesernya kebiasaan tersebut (Utami, 2010:51).
masyarakat yang menyukai barang-barang Sebagian besar pengunjung mall
pabrikan membuat arus peredaran uang di sektor tentunya sering mengalami Belanja Hedonis.
jual beli menjadi lebih besar dan meningkatnya Menurut Scarpi (dalam Kosyu, 2014:7) Belanja
jumlah konsumen yang berbelanja di toko modern Hedonis menggambarkan nilai pengalaman
terutama untuk konsumen yang hidup di perkotaan berbelanja yang meliputi fantasi,rangsangan,
(Amir, 2004:1-2). kegembiraan, kesenangan, keingintahuan, dan
Peningkatan pendapatan konsumen khayalan kegembiraan. Selain itu berbelanja juga
menyebabkan kebutuhan konsumen ikut dapat menghilangkan rasa stress, rasa bosan
meningkat, dan kebutuhan yang terus-menerus dengan rutinitas dan untuk menyenangkan diri
meningkat menyebabkan tingkat belanja sendiri.
konsumen ikut meningkat. Melihat keadaan ini Promosi penjualan (sales promotion) merupakan
peritel bekerjasama dengan pihak Bank untuk salah satu elemen dari marketing mix menjadi
memberikan fasilitas layanan belanja dengan sangat penting. Menurut Aruman (2007:20-21)
menggunakan kartu kredit. Anggaran iklan dan promosi penjualan 70:30,
Fasilitas pelayanan ini telah membuat kini berbalik menjadi 30:70. Dengan kata lain
dorongan impulse buying pada lingkungan ritel promosi penjualan mempunyai dampak terhadap
dan merupakan suatu perilaku pembelian yang penjualan. Ini karena trend perilaku pembelian
umum dilakukan konsumen. Konsumen yang dulu konsumen. Bentuk promosi penjualan untuk
harus membawa uang dalam berbelanja sehingga meningkatkan penjualan di toko adalah diskon
konsumen harus menyesuaikan keperluan dan harga, hadiah gratis, display produk, dan banded
jumlah uang yang dibawanya, tapi dengan adanya atau penjualan bersama-sama (bundling). Namun
fasilitas penggunaan kartu kredit dalam dalam berjalannya bentuk-bentuk asli promosi
pembayaran konsumen tidak perlu lagi bingung penjualan berkembang dan mengalami modifikasi.
dalam berbelanja. Tujuan dari promosi penjualan ini tentunya
Pada saat ini dalam perilaku pembelian meningkatkan volume penjualan jangka pendek
telah terjadi pergeseran, dimana perilaku orang untuk perusahaan dengan menciptakan tampilan
yang berbelanja dengan terencana menjadi tidak dan aktivitas yang menarik dan menimbulkan
terencana. Orang yang tidak terencana berfikir impulse buying. PT. Matahari Departement Store
pendek dan mencari yang serba instan dan Tbk. Adalah perusahaan ritel yang menyediakan
mencari produk yang bisa memberi keuntungan pakaian, aksesoris, perlengkapan kecantikan dan
jangka pendek untuk menyelesaikan masalah yang perlengkapan rumah untuk konsumen yang
ada di depan mata saja. Hal ini mendorong menghargaimode dan nilai tambah. Matahari rutin
pelanggan bertindak karena daya tarik atas melakukan promosi penjualan misalnya dalam
_______________________________________________________________________________
10
Jurnal Quanomic Vol. III No. 02 - Oktober 2015 | ISSN No. 2339-2037
________________________________________________________________________________

merayakan tahun baru, tahun baru cina, hari Yakni terjadi pada saat konsumen di toko, melihat
valentine, awal sekolah,bulan ramadhan,lebaran, produk dan kemudian membuatnya mengingat
natal, dan event-event lainnya dalam bentuk sesuatu akan produk tersebut. Bisa jadi dia ingat
diskon, potongan harga, harga spesial atau iklannya atau rekomendasi orang. Individu
lainnya. tersebut secara spontan membeli barang
Agar penjualan di Matahari tetap terus berdasarkan ingatannya tersebut.
berkembang diperlukan strategi pemasaran salah 2. Pure impulsive buying
satunya dengan cara menghadirkan Produk Private Terjadi ketika si konsumen benar-benar tidak
Label Brands (PLBs). Konsumen di Matahari akan merencanakan apapun untuk membeli. Tetapi
lebih tertarik untuk membeli PLBs, dikarenakan karena melihat display toko ia membuat keputusan
harganya yang lebih murah dan anggapan untuk melakukan pembelian.
konsumen bahwa PLBs tidak kalah kualitasnya 3. Suggested impulsive buying
dengan produk nasional lainya. Dapat disimpulkan Akan terjadi jika si pemBerbelanjadiperkenalkan
bahwa keinginan pelanggan untuk impulsive produk tersebut melalui in store promotion. Ketika
buying timbul dari dalam diri konsumen sendiri pembeli melihat produk tersebut ia seketika
dan promosi yang dilakukan oleh Matahari membayangkan kebutuhan akan barang tersebut
Departmen Store. dan langsung melakukan pembelian tanpa rencana.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis 4. Planned impulsive buying
tertarik melakukan penelitian dengan judul Terjadi bila si konsumen sebenarnya mempunyai
Pengaruh Promosi Penjualan (Sales Promotion) rencana namun keputusan membelinya tergantung
Dan Belanja Hedonis (Hedonic Shopping) pada harga dan merek di toko tersebut. Misalnya
Terhadap Impulsive Buying Produk Matahari si konsumen merencanakan untuk membeli baju
Plaza Medan Fair. kemeja, tapi saat ia melihat promosi pada baju
Perumusan Masalah batik ia menjadi tertarik untuk membelinya juga.
1. Apakah terdapat Pengaruh Promosi Penjualan
terhadap Impulsive Buying Produk Matahari Plaza Indikator Impulsive Buying
Medan Fair? Loudon dan Bitta (2004:90)
2. Apakah terdapat Pengaruh Belanja Hedonis mengemukakan lima elemen penting yang
terhadap Impulsive Buying Produk Matahari Plaza membedakan tingkah laku konsumen yang
Medan Fair? impulsif dan yang tidak, yaitu:
3. Apakah terdapat Pengaruh Promosi Penjualan dan 1. Konsumen merasakan adanya suatu dorongan
Belanja Hedonis terhadap Impulsive Buying yang tiba-tiba dan spontan untuk melakukan suatu
Produk Matahari Plaza Medan Fair? tindakan yang berbeda dengan tingkah laku
sebelumnya.
KAJIAN PUSTAKA 2. Dorongan tiba-tiba unguk melakukan suatu
Pembelian Impulsif (Impulsive Buying) pembelian menempatkan konsumen dalam
Pengertian Pembelian Impulsif (Impulsive keadaan ketidakseimbangan secaa psikologis,
Buying) dimana untuk smentara waktu ia merasa
Pembelian impulsif merupakan suatu kehilangan kendali.
pembelian yang terjadi ketika seseorang melihat 3. Konsumen akan mengalami konflik psikologis dan
suatu barang dan tiba-tiba ingin membeli barang ia berusaha untuk menimbang antara pemuasan
tersebut, dan kemudian memutuskan untuk kebutuhan langsung dan kosekuensi
melakukan pembelian saat itu juga (Arnould, jangkapanjang dari pembelian.
2004:332). Impulsive buying adalah adalah satu 4. Konsumen akan mengurangi evaluasi kognitif dari
yang mendorong calon pelanggan untuk bertindak produk.
karena daya tarik atas sentimen atau gairah 5. Konsumen seringkali membeli secara impulsif
tertentu (Manning, Reece, 2001:159). Menurut tanpa memperhatikan konsekuensi yang akan
Mowen dan Minor (2002:117) definisi Pembelian datang.
impulsif (Impulsive Buying) adalah tindakan Menurut Soesono (2011:35) indikator Impulsive
membeli yang dilakukan tanpa memiliki masalah Buying yaitu :
sebelumnya atau maksud/niat membeli yang 1. Pembelian tanpa direncanakan sebelumnya
terbentuk sebelum memasuki toko. 2. Pembelian tanpa berfikir akibatnya
Dari definisi ini terlihat bahwa impulsive 3. Pembelian dipengaruhi keadaan emosional
buying merupakan sesuatu yang alamiah dan 4. Pembelian dipengaruhi penawaran menarik
merupakan reaksi cepat. Impulsive buying terjadi
pada saat konsumen masuk ke toko ritel dan Promosi Penjualan (Sales Promotion)
ternyata membeli produk ritel itu tanpa Pengertian Promosi Penjualan
merencanakan sebelumnya. Dimana konsumen Kotler dan Armstrong (2006:441)
tidak terlalu mementingkan akibat dan manfaat mengatakan bahwa promosi penjualan berkaitan
dari produk tersebut. dengan insentif jangka pendek untuk mendorong
Tipe-tipe impulsive buying pembelian atau penjualan dari suatu produk atau
Dalam kegiatan impulsive buying terbagi jasa. Insentif ini berkaitan dengan imbalan, apakah
beberapa tipe menurut Hawkins (2004:130) yaitu : itu berkaitan dengan pengembalian uang dalam
1. Reminder impulsive buying bentuk diskon, jaminan atau dapat berupa sample
produk dan sebagainya. Promosi penjualan lebih

_______________________________________________________________________________
11
Jurnal Quanomic Vol. III No. 02 - Oktober 2015 | ISSN No. 2339-2037
________________________________________________________________________________

menekankan pada jasa bukan barang. Jasa dalam Belanja Hedonis (Hedonic Shopping)
hal ini berkaitan dengan pelayanan yang diberikan Pengertian Belanja Hedonis
suatu perusahaan pada konsumen yang membeli Menurut Utami (2010:47)
(Lovelock dan Wirtz, 2004:138). Menurut mendefinisikan Belanja Hedonis yaitu
Cummins dan Mullin (2004:1) promosi penjualan “Berbelanja karena akan mendapatkan
adalah upaya pemasaran untuk mendorong calon kesenangan dan merasa bahwa Berbelanja itu
pembeli agar membeli lebih banyak dan lebih adalah sesuatu hal yang menarik”. Sedangkan
sering. Intinya promosi penjualan adalah usaha menurut Nita Paden (2010:886) mendifinisikan
yang sungguh-sungguh untuk membangun Belanja Hedonis yaitu “konsumen Berbelanja
hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan karena mereka merasa senang ketika sedang
dalam jangka panjang. Berbelanjabaik bersama teman maupun bersama
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan keluarga”.
bahwa, promosi penjualan adalah salah satu Dari pengertian diatas dapat ditarik
bagian dari bauran promosi yang menawarkan kesimpulan bahwa Belanja Hedonis adalah
nilai tambah bagi konsumen dengan memotivasi pembelian yang dilakukan oleh konsumen untuk
konsumen untuk melihat produk dan kemudian mencari kesenangan dan menjauhi hal-hal yang
tertarik untuk melakukan pembelian akan produk tidak menyenangkan baik bersama teman maupun
yang ditawarkan. keluarga dan merasa nyaman ketika sedang
Tujuan Promosi Penjualan berberbelanja.
Tujuan merupakan petunjuk dalam Dimensi Belanja Hedonis
melakukan promosi penjualan yang tepat dan juga Menurut Utami (2010:49), Belanja Hedonis dibagi
sebagai dasar evaluasi pelaksanaan program menjadi 6 (enam) dimensi, yaitu :
tersebut. Tujuan promosi penjualan menurut 1. Adventure shopping, yaitu konsumen Berbelanja
Kotler yang diterjemahan oleh Alma (2007:188) karena adanya sesuatu yang dapat membangkitkan
adalah : gairah belanjanya, merasakan bahwa Berbelanja
a. Menarik para pembeli baru adalah suatu pengalaman dan dengan Berbelanja
b. Memberi hadiah atau penghargaan kepada mereka merasa memiliki dunianya sendiri.
konsumen-konsumen atau pelanggan lama. 2. Social shopping, Berbelanja yang mengarah pada
c. Meningkatkan daya pembelian ulang dari kesenangan Berbelanja bersama teman dan
konsumen lama. keluarga, serta bersosialisasi dengan yang lain
d. Menghindarkan konsumen lari ke produk lain. ketika berbelanja.
e. Mempopulerkan merek atau mengkatkan loyalitas. 3. Gratification shopping, yaitu Berbelanja
f. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi
dalam rangka memperluas”market share” jangka stress, mengatasi suasana hati yang buruk, dan
panjang. belanja sebagai sesuatu yang spesial untuk dicoba
Indikator Promosi Penjualan serta sebagai sarana utuk melupakan masalah-
Menurut Kotler dan Keller (2006:272), masalah yanng sedang dihadapi.
indikator-indikator promosi penjualan diantaranya 4. Idea shopping, yaitu konsumen berbelanja untuk
adalah: mengikuti tren model-model fashion yang baru
1. Frekuensi promosi adalah jumlah promosi dan untuk melihat produk serta inovasi yang baru.
penjualan yang dilakukan dalam suatu waktu 5. Role shopping, ysitu konsumen lebih suka belanja
melalui media promosi penjualan. untuk orang lain daripada untuk dirinya sendiri.
2. Kualitas promosi adalah tolak ukur seberapa baik 6. Value shopping, yaitu konsumen menganggap
promosi penjualan dilakukan. bahwa belanja merupakan suatu permainan yaitu
3. Kualitas promosi adalah nilai atau jumlah promosi pada saat tawar-menawar harga, atau pada saat
penjualan yang diberikan konsumen. konsumen mmencari tempat perbelanjaan dengan
4. Waktu promosi adalah nilai atau jumlah promosi harga yang murah.
penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Indikator Belanja Hedonis
5. Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi Menurut Arnold (2004:80) variabel
merupakan faktor yang diperlukan untuk Belanja Hedonis dapat diukur dengan indikator
mencapai target yang diinginkan perusahaan. sebagai berikut :
Menurut Djaslim (2002: 121), indikator promosi 1. Berbelanja adalah suatu pengalaman yang
penjualan adalah : spesial.
1) Promosi dengan memberikan Diskon. 2. Berbelanja adalah salah satu alternatif
2) Promosi dengan pemberian kupon Berbelanja untuk menghilangkan stress
dalam waktu tertentu. 3. Konsumen lebih suka mencari tempat
3) Promosi dilakukan dengan pemampangan produk perbelanjaan yang menawarkan harga murah.
di tempat umum. 4. Kenikmatan dalam Berbelanja akan tercipta ketika
Menurut Utami (2010:88), Indikator Promosi mereka menghabiskan waktu bersama-sama
Penjualan adalah : dengan keluarga atau teman.
1. Potongan Harga 5. Konsumen Berbelanja untuk mengikuti
2. Kupon Berbelanja trend model-model terbaru.
3. Penjualan Langsung
4. Frequent Shopper Program

_______________________________________________________________________________
12
Jurnal Quanomic Vol. III No. 02 - Oktober 2015 | ISSN No. 2339-2037
________________________________________________________________________________

Penelitian Yang Relavan


Penelitian yang dilakukan oleh Denny Sehingga berdasarkan rumus Slovin tersebut,
Kurniawan dan Yohanes Sondang Kunto (2013), maka jumlah sampel yaitu:
dengan judul “Pengaruh Promosi dan Store
AtmosphereI terhadap Impulsive Buying 2500
n=
Intervening studi kasus di Matahari department 1+2500 (0,1)2

store cabang Supermall Surabaya”. Hasil


penelitian ini menunjukkan bahwa promosi pada n= 96,15
Matahari department store cabang supermall
Surabaya memiliki pengaruh yang positif dan Dari perhitungan di atas maka sampel yang
signifikan terhadap impulsive buying. diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 96
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Nyoman orang dengan metode purposive sampling yaitu
Manik (2012), dengan judul “ Pengaruh Atmosfer teknik pengambilan sampel dimana hanya
gerai dan pelayanan ritel terhadap nilai hedonis pengunjung yang berbelanja secara tiba-tiba (tidak
dan pembelian impulsif pelanggan Matahari terencana) yang dipilih sebagai sampel.
department store Duta Plaza Denpasar”. Hasil Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
penelitian menunjukkan atmosfer gerai memiliki Variabel Penelitian
pengaruh signifikan terhadap nilai hedonis yang a. Variabel bebas :
berakibat meningkatnya pembelian impulsif pada - Promosi Penjualan (X1)
gerai Matahari Duta Plaza. - Belanja Hedonis (X2)
Penelitian yang dilakukan oleh Dayang b. Variabel terikat :
Asning Kosyu (2014), dengan judul “Pengaruh - Impulse Buying (Y)
hedonic shopping motives terhadap shopping Defenisi Operasional
lifestlye dan impulsive buying ( survei pada a. Promosi Penjualan
pelanggan outlet stradivarius di Galaxy Mall Promosi penjualan adalah berkaitan dengan
Surabaya)”. Hasil uji instrumen menunjukkan insentif jangka pendek untuk mendorong
bahwa keseluruhan instrumen valid dan reliabel. pembelian atau penjualan dari suatu produk atau
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hedonic jasa. Insentif ini berkaitan dengan imbalan,
shopping motives berpengaruh signifikan terhadap berkaitan dengan pengembalian uang dalam
impulsive buying dengan kontribusi sebesar bentuk diskon, jaminan atau dapat berupa sampel
20,5%. produk dan sebagainya. Indikator : potongan
Hipotesis harga, kupon berbelanja, penjualan langsung,
Terdapat pengaruh promosi penjualan frequent shopper program.
terhadap impulsive buying produk Matahari b. Belanja Hedonis
Medan Fair. Belanja hedonis adalah anggapan atau perasaan
1. Terdapat pengaruh Belanja Hedonis terhadap konsumen bahwa belanja merupakan kesenangan
Impulsive Buying Produk Matahari Medan Fair. tersendiri sehingga tidak memperhatikan manfaat
2. Terdapat pengaruh Promosi Penjualan dan Belanja dari produk yang dibeli. Indikator : berbelanja
Hedonis terhadap Impulsive Buying Produk adalah suatu pengalaman yang special, belanja
Matahari Medan Fair. adalah salah satu alternatif untuk menghilangkan
stres, konsumen lebih suka mencari tempat
METODOLOGI PENELITIAN perBerbelanjaan yang menawarkan harga murah,
Lokasi Penelitian kenikmatan dalam belanja akan tercipta ketika
Penelitian ini dilakukan di Matahari Department mereka menghabiskan waktu bersama-sama
Store Plaza Medan Fair Lt. 3. Jl. Gatot Subroto dengan keluarga atau teman, konsumen belanja
No. 30, Medan Sumatera Utara, 20114, Indonesia. untuk mengikuti trend model-model terbaru.
Populasi dan Sampel c. Impulse Buying
Populasi Impulse buying merupakan sesuatu yang alamiah
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dan merupakan reaksi cepat. Impulse buying
yang berkunjung ke Matahari Department Store terjadi pada saat konsumen masuk ke toko ritel
Plaza Medan Fair dengan jumlah 2500 orang per dan ternyata membeli produk ritel itu tanpa
hari. merencanakan sebelumnya. Indikator : pembelian
Sampel tanpa direncanakan sebelumnya, pembelian tanpa
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berfikir akibatnya, pembelian dipengaruhi keadaan
ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai emosional, pembelian dipengaruhi penawaran
berikut : menarik.
𝑁 Teknik Pengumpulan Data
𝑛= a. Pengamatan (observation)
1 + 𝑁𝑒 2
Melakukan pengamatan langsung terhadap
rutinitas kegiatan di lokasi penelitian.
Dimana: b. Wawancara (interview)
n = Sampel Melakukan tanya jawab langsung dengan pemilik
N = Populasi perusahaan untuk memperoleh data yang
e =Tingkat kesalahan penarikan sampel 10% diperlukan dalam peneltian ini.
dan tingkat kepercayaan 90%. c. Angket (questionnaire)

_______________________________________________________________________________
13
Jurnal Quanomic Vol. III No. 02 - Oktober 2015 | ISSN No. 2339-2037
________________________________________________________________________________

Menyebarkan daftar pertanyaan kepada konsumen Hasil Penelitian


Matahari Department Store . Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Promosi
Teknik Analisis Data Penjualan (X1)
Regresi linear berganda digunakan sebagai teknik Jumlah item pertanyaan variabel promosi penjualan
analisis data dan perhitungan analisis seluruhnya adalah 8 (delapan) butir dengan ketentuan
menggunakan program SPSS versi 20.0. apabila rhitung > rtabel maka pernyataan valid tetapi jika
rhitung < rtabel maka pernyataan tidak valid, dimana nilai
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN rtabel pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,374 (Tabel 1).
Tabel 1
Pengujian Validitas Variabel Promosi Penjualan (X1)
NO r hitung r tabel Validitas

1 0.644 0,374 Valid

2 0.767 0,374 Valid

3 0.844 0,374 Valid

4 0.418 0,374 Valid

5 0.534 0,374 Valid

6 0.699 0,374 Valid

7 0.608 0,374 Valid

8 0.606 0,374 Valid

Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan uji dapat disimpulkan instrumen yang digunakan dalam
Alpha Cronbach, dinyatakan hasilnya sebesar 0,800 angket penelitian ini adalah reliabel (rhitung 0,800 > rtabel
dan nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai 0,374).
rtabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu sebesar 0,374. Jadi

Tabel 2
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Variabel Promosi Penjualan (X1)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based N
onof Items
Standardized Items

,800 ,795 8

Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Belanja ketentuan apabila rhitung > rtabel maka pernyataan valid
Hedonis (X2) tetapi jika rhitung < rtabel maka pernyataan tidak valid,
Jumlah item pertanyaan variabel promosi penjualan dimana nilai rtabel pada taraf signifikan 0,05 adalah
seluruhnya adalah 10 (sepuluh) butir dengan 0,374 (Tabel 3).

Tabel 3
Pengujian Validitas Variabel Belanja Hedonis (X2)
NO r hitung r tabel Validitas

1 0.563 0,374 Valid

2 0.658 0,374 Valid

3 0.642 0,374 Valid

4 0.538 0,374 Valid

5 0.581 0,374 Valid

_______________________________________________________________________________
14
Jurnal Quanomic Vol. III No. 02 - Oktober 2015 | ISSN No. 2339-2037
________________________________________________________________________________

6 0.578 0,374 Valid

7 0.714 0,374 Valid

8 0.457 0,374 Valid

9 0.509 0,374 Valid

10 0.579 0,374 Valid

rtabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu sebesar 0,374. Jadi


Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan uji dapat disimpulkan instrumen yang digunakan dalam
Alpha Cronbach, dinyatakan hasilnya sebesar 0,780 angket penelitian ini adalah reliabel (rhitung 0,780 > rtabel
dan nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai 0,374).

Tabel 4
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Variabel Belanja Hedonis (X2)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based N
onof Items
Standardized Items

,780 ,786 10

Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Impulsive apabila rhitung > rtabel maka pernyataan valid tetapi jika
Buying (Y) rhitung < rtabel maka pernyataan tidak valid, dimana nilai
Jumlah item pertanyaan variabel promosi penjualan rtabel pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,374 (Tabel 5).
seluruhnya adalah 9 (sembilan) butir dengan ketentuan

Tabel 5
Pengujian Validitas Variabel Impulsive Buying (Y)
NO r hitung r tabel Validitas

1 0.698 0,374 Valid

2 0.738 0,374 Valid

3 0.695 0,374 Valid

4 0.757 0,374 Valid

5 0.672 0,374 Valid

6 0.599 0,374 Valid

7 0.780 0,374 Valid

8 0.407 0,374 Valid

9 0.652 0,374 Valid

Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan uji dapat disimpulkan instrumen yang digunakan dalam
Alpha Cronbach, dinyatakan hasilnya sebesar 0,844 angket penelitian ini adalah reliabel (rhitung 0,844 > rtabel
dan nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai 0,374).
rtabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu sebesar 0,374. Jadi

_______________________________________________________________________________
15
Jurnal Quanomic Vol. III No. 02 - Oktober 2015 | ISSN No. 2339-2037
________________________________________________________________________________

Tabel 6
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Variabel Impulsive Buying (Y)
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based N
onof Items
Standardized Items

,844 ,845 9

Analisis Regresi Linear Berganda bebas yaitu Promosi Penjualan (X1) dan Belanja
Model regresi linear berganda dengan satu variabel Hedonis (X2) adalah sebagai berikut :
terikat (Y) yaitu Impulsive Buying dan dua variabel Y = a + b1X1 + b2 X2 + e

Tabel 7
Koefisien Regresi

Model Unstandardized Coefficients


Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 9,071 2,943 3,082 ,003

1 X1 ,317 ,101 ,284 3,131 ,002 ,979 1,021

X2 ,343 ,083 ,375 4,137 ,000 ,979 1,021

a. Dependent Variable: Y
b.
Dari hasil pengolahan data, maka dapat dibentuk Promosi penjualan dan Belanja hedonic bernilai nol
persamaan regresi berikut : (tidak ada).
Y = 9,071 + 0.317 X1 + 0.343 X2  Koefisien regresi X1 sebesar 0,317 menyatakan
bahwa kenaikan satu satuan Promosi penjualan akan
Keterangan : meningkatkan Impulsive buying sebesar 0,317.
Y = Impulsive Buying  Koefisien regresi X2 sebesar 0,343 menyatakan
X1 = Promosi Penjualan bahwa kenaikan satu satuan belanja hedonic akan
X2 = Belanja Hedonic meningkatkan Impulsive buying sebesar 0,343.
 Konstanta sebesar 9,071 dapat diartikan bahwa
Impulsive buying akan bernilai 9,071 pada saat

Tabel 8
Hasil Uji F
a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
Regression 502,232 2 251,116 15,664 ,000

1 Residual 1490,915 93 16,031

Total 1993,147 95

a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan tabel 8, angka F penelitian Dengan demikian diperoleh nilai


yang diperoleh dari hasil perhitungan Fhitung = 15,664> Ftabel = 3.09. karena
adalah sebesar 15,664. sedangkan angka Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha
Ftabel dihitung dengan ketentuan yaitu taraf diterima, Sehingga dapat disimpulkan
signifikamsi 95% dan alpha 55, serta bahwa secara simultan variabel bebas
derajat kebebeasan (dk) dengan ketentuan promosi penjualan dan belanja hedonic
n-2 = 96 – 2 = 94. Dengan ketentuan terhadap variabel terikat impulsive buying.
tersebut diperoleh angka Ftabel sebesar 3.09 Uji Parsial (Uji t)

_______________________________________________________________________________
16
Jurnal Quanomic Vol. III No. 02 - Oktober 2015 | ISSN No. 2339-2037
________________________________________________________________________________

1. Variabel promosi penjualan memiliki buying konsumen dalam membeli produk


thitung <ttabel, yaitu sebesar3,131 >1,662 dan Matahari.
taraf signifikansi sebesar 0,002< 0,05 2. Berdasarkan hasil analisis regresi linear
sehingga dapat disimpulkan bahwa berganda impulsive buying konsumen lebih
variabel promosi penjualan berpengaruh banyak dipengaruhi oleh belanja hedonic
positif dan signifikan secara parsial konsumen sehingga pihak Matahari perlu
terhadap Impulsive buying. memperhatikan tata letak produk agar
2. Variabel belanja hedonic memiliki thitung konsumen lebih nyaman untuk berjalan-
>ttabel, yaitu sebesar 4,137> 1,661 dan taraf jalan dan akhirnya tertarik untuk
signifikansi sebesar 0,000< 0,05 sehingga melakukan pembelian produk.
dapat disimpulkan bahwa variabel belanja 3. Faktor promosi penjualan juga
hedonic berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi adanya Impulsive buying
secara parsial terhadap Impulsive buying. konsumen maka produsen hendaknya
Koefisien Determinasi (R2) meningkatkatkan promosi penjualan
Nilai koefisien determinasi R berupa potongan harga dan juga
Square sebesar 0,252. Nilai R Square meningkatkan keuntungan bagi pemilik
menunjukkan bahwa variabel independen Member Card Matahari.
yaitu variabel promosi penjualan dan 4. Pengaruh Variabel lain diluar variabel
belanja hedonic mampu menjelaskan penelitian cukup tinggi sehingga bagi
variabel dependen yaitu impulsive buying peneliti berikutnya disarankan untuk
sebesar 0,252(25,2%) dan sisanya sebesar mengungkap dan meneliti variabel lain
74,8% dipengaruhi oleh faktor - faktor lain yang dapat meningkatkan Impulsive buying
yang tidak dibahas dalam penelitian ini. konsumen, diantaranya keunggulan
produk, Periklanan, susasana toko, dan
KESIMPULAN DAN SARAN lain-lain.
Kesimpulan
1. Berdasarkan Uji F diperoleh Fhitung sebesar Daftar Pustaka
15,664 lebih besar dari Ftabel sebesar 3.09 Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan
dan taraf signifikansi sebesar 0,000 < Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Cetakan
0,05.Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ke-VI. Bandung : Alfabeta
secara simultan variabel bebas Promosi Amir, M. Taufiq. 2004. Manajemen Ritel. Edisi 1.
penjualan dan Belanja Hedonic Jakarta : Ppm
berpengaruh positif dan signifikan Arnold, J. Mark, Reynolds, E. Kristy. 2004. Hedonic
terhadap Impulsive buying. Shopping Motivation. Journal Of
2. Variabel Promosi Penjualan memiliki Retailing. Volume 79 : 77-95.
thitung > ttabel, yaitu sebesar 3,131 > 1,662 Aruman. 2007. Sebuah Dunia tanpa promosi
dan taraf signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 penjualan. Jakarta : Mix Marketing
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ayu, Dewa. 2014. Pegaruh Merchandising, Promosi
variabel Promosi penjualan berpengaruh Dan Atmosfir Toko Terhadap Impulse
positif dan signifikan secara parsial Buying. Jurnal Ekonomi Bisnis, Fakultas
terhadap Impulsive buying. Ekonomi Dan Bisnis. Uniiversitas
3. Variabel belanja hedonic memiliki thitung > Udayana. Volume 3 Nomor 4, 851-856.
ttabel, yaitu sebesar 4,137 > 1,661 dan taraf Beneke, J., Greene, A., Lok, I dan Mallet, K. 2010.
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga The influence of preceived risk on
dapat disimpulkan bahwa variabel Belanja Purchase Intent- The case of Premium
Hedonic berpengaruh positif dan signifikan Grocery Private Label Brands in South
secara parsial terhadap Impulsive buying. Africa. Journal of product & Brand
4. Untuk uji koefisien determinasi R Square Management, Volume 21 No. 1 : 4-14
diperoleh nilai sebesar 0,252.. Nilai R Cummins, Julian. Roddy Mullin. 2004. Sales
Square menunjukkan bahwa variabel Promotion . Jakarta : PPM.
independen yaitu variabel promosi Djaslim, Saladin. 2002. Manajemen Pemasaran.
penjualan dan belanja hedonic mampu Bandung : PT. Linda Karya.
menjelaskan variabel dependen yaitu Hawkins, Stren.et.Al. 2004. Consumer Behavior
impulsive buying sebesar 0,252(25,2%) Building Marketing Strategy.New
dan sisanya sebesar 74,8% dipengaruhi York McGraw-Hill Book Company, Series
oleh faktor - faktor lain yang tidak dibahas in Marketing, New York.
dalam penelitian ini. Kotler dan Amstrong, 2006. Dasar-dasar Manajemen
Saran Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks.
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kotler, Philip. Kevin Lane Keller. 2006. Marketing
variabel promosi penjualan dan belanja Management. Prentice Hall International,
hedonic mempunyai pengaruh terhadap Northwestern University, New Jersey.
impulsive buying. Hal ini berarti bahwa Kosyu, Dayang Asning.2014. Pengaruh Hedonic
variabel promosi penjualan dan belanja Shopping Motives Terhadap Shoppinh
hedonic perlu di perhatikan lagi oleh Lifestyle Dan Impulse Buying (Survei
produsen untuk meningkatkan impulsive Pada Pelanggan Outlet Stradivarius Di

_______________________________________________________________________________
17
Jurnal Quanomic Vol. III No. 02 - Oktober 2015 | ISSN No. 2339-2037
________________________________________________________________________________

Galaxy Mall Surabaya). Jurnal


Administrasi Bisnis (Jab), Volume 14
Nomor 2, September 2014, Universitas
Brawijaya.
Kurniawan, Denny dan Yohanes Kunto. 2013.
Pengaruh Promosi Dan Store Atmosphere
Terhadap Impulse Buying Dengan
Shopping Emotion Sebagai Variabel
Intervening Studi kasus Di Matahari
Department Store Cabang Supermall
Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran
Petra. Volume 1 Nomor 2.
Loudon, David., dan Della Bitta, Albert J. 2004.
European Perpectives in Marketing.
Routledge.
Lovelock, Christopher. Jochen Wirtz. 2004. Service
Marketing. Pearson Prentice Hall.
America.
Manning, G. L., dan Reece, B. L., 2001. Selling
today: Building Quality Partnerships.
Eight Edition, Upper Saddle River. New
Jersey : Prentice Hall.
Mowen, Jhon C. dan Michael Minor. 2002. Perilaku
Konsumen. Edisi 5. Jakarta : Erlangga.
Nyoman. Ni Manik Yistiani. 2012. Pengaruh Stmosfer
gerai dan pelayanan ritel terhadap nilai
hedonik dan pembelian impulsif pelanggan
Matahari departmen store duta plaxa di
denpasar. Jurnal manajemen, strategi
bisnis, dan kewirausahaan. Volume 6
nomor 2.
Paden, Nita.2010. Virtual Cart Abandonment:
Addressing Hedonic and Utilitarian
Shopping Motives. ASBBS Annual
Conference. Volume 17 Nomber 1. Las
Vegas
Soesono, Bong. 2011. Pengaruh In-Store Stimuli
Terhadap Impulse Buying Behavior
Konsumen Hypermart Di Jakarta. Ultima
Management. Volume 3 Nomor 1, Juni
2011. Universitas Multimedia Nusantara,
Jawa Barat.
Utami, Christina Whidya. 2010. Manajemen Ritel:
Strategi Dan Implementasi Operational
Bisnis Ritel Modern Di Indonesia. Edisi 2 .
Jakarta : Salemba Empat.

_______________________________________________________________________________
18

View publication stats

You might also like