You are on page 1of 45
PERSATUAN ATLETIK SELURUH INDONESIA Baru ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN ATLETIK SELURUH INDONESIA ANGGARAN DASAR PERSATUAN ATLETIK SELURUH INDONESIA MUKADIMAH Bahwa gerakan olahraga atletik di Indonesia yang adalah penunjang gerakan keolahragaan Indonesia, bersumber pada kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa sehingga merupakan alat pembangunan rohani dan jasmani setiap insan dalam pembentukan manusia seutuhnya sebagai upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur. Bahwa sesungguhnya gerakan atletik Indonesia merupakan perwujudan dari kehendak dan tekad serta keinginan masyarakat pencinta atletik Indonesia yang dengan sadar menghimpunkan diri di dalam sebuah organisasi olahraga atletik untuk mencapai cita-cita luhur yaitu-meraih prestasi atletik indonesia yang membanggakan berlandaskan Paneasila sebagai azas negara Republik Indonesia dan Undang Undang Dasar 1945 beserta perubahannya. Dengan rahmat Tuhar-Yan Maha Esa, maka keluarga besar atletik indonesia berketetapan hati membentuk serta mendirikan satu-satunya badan/organisasi yang bertanggung jawab sepenuhnya di dalam menghimpun, membina dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan olahraga atletik di seluruh wilayah hukum Indonesia dimana pada tingkat jinternasional organisasi ini menjadi anggota Inter- national Association of Athletics Federations (IAAF), menjadi anggota Asian Athletics ‘Association (AAA) dan menjadi anggota Southeast Asia Atheltics Association dengan Anggaran Dasar sebagai berikut: BABI UMUM Pasal 1 Nama, Sifat, Tempat Kedudukan dan Waktu (1) Organisasi inibernama Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, apabila disingkat disebut PASI, dalam bahasa Inggris disebut INDONESIA ATHLETICS FEDERA- TION tanpa singkatan. (2) Kantor Pengurus Besar PASI berkedudukan di bukota Negara Republik Indonesia. (3) oe didirikan pada tanggal 3 September 4950 untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Pasal2 Azas dan Dasar (1) PASI adalah organisasi yang berazaskan Pancasila sebagai falsafah negara Republik Indonesia dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 beserta perubahannya. Pasal 3 Tujuan PAS] bertujuan : (1) Menjadi wadah untuk pemanduan bakat, pembinaan dan pengembangan atlet atletik sejak usia dini hingga menjadi atlet yang berprestasi di tingkat nasional, regional mau pun intemasional di mana kegiatan-kegiatannya menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, memelihara kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta menjalin persahabatan dengan negara-negara lain, (2) Berperan aktif dalam menggalakkan panji olahraga nasional “Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat’. Pasal 4 Bimbingan, Koordinasi dan Pengawasan {1} PASI membina dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan olahraga atletik di indonesia dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. (2) Rincian Bimbingan Koordinasi dan Pengawasan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB Il KEANGGOTAAN Pasal 5 Keanggotaan Keanggotaan PASI ditetapkan sebagai berikut : (1) Anggota Biasa. (2) Anggota Luar Biasa. (3) Anggota Kehormatan, ‘Syarat-syarat keanggotaan diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 6 Hak dan Kewajiban Anggota (1) Setiap anggota biasa mempunyai hak-hak sebagai berikut : a. Mengikuti setian kegiatan, terutama dalam melaksanakan pembinaan dalam sangka meningkatkan prestasi atletik nasional mau, ‘pun intemasional, b. Turut serta/hadir pada setiap Kongres, Rapat Anggota/Rapat Kerja PASI, c. Menggunakan hak suata pada setiap Kongres, Rapat Anggota/Rapat Kerja PASI. d. Memilih dan dipllih, 2. Meminta penjelasan mengenai kebijakan Pengurus Basar PASI. f Memakai tambang atau logo PASI. g. Mengundurkan diti sebagai anggota PASI. (2) Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai hak yang sama dengan Anggota Biasa ‘sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, kecuali huruf c dan d. (3) Setiap. anggota tanpa ‘mMemandang jenis keanggotaannya barkewajiban : & Mematuhi seluruh ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan setiap Keputusan Kongres, Rapat Anggota/Rapat Kerja PASI. b, Mendukung setiap kegiatan PAS! baik kegiatan yang bersifat antar perkum- Pulan, antar Provinsi/wilayah mau pun tingkat nasional dan internasional, Pasal 7 Kehilangan Status Keanggotaan Satiap anggota dapat kehilangan. stalusnya sebagai anggota karena : (1) Mengundurkan diri, (2) Diberhentikan. (3) Organisasi/perkumpulan yang, menjadi anggota tersebut oleh sebab apapun dibubarkan atau membubarkan dif, BAB IIL ORGANISASI Pasal 8 Organisasi (1) Organisesi PAS! meliputi tingkat pusat disebut Pengurus Besar PASI (PB. PASI), tingkat Provinsi disebut Pengurus Provinsi PASI (PENGPROV PAS) tingkat Ka- bupaten/Kota disebut Pengurus Kabupaten (PENGKAB/PENGKOT PASI dan tingkat perkumpulan/klub. (2) Masa bakti kepengurusan di tingkat pusat (PB. PASI) dan di tingkat Provinsi (Pengprov PASI) serta di tingkat Kabupaten atau Kota (PENGKAB atau. PENGKOT) adalah 4 (empat) tahun dihitung sejak Kongres atau Musyawarah Provinsi (Musprov) atau Musyawareh Kabupaten (Muskab) atau Musyawarah Kota (Muskot) PASI yang memilh atau membentuknya dan diakhiri sampai saat Kongres atau Musyawarah Provinsi (Musprov) atau Musyawarah Kabupaten (Muskab) atau Musyawarah Kota (Muskol) PASI yang berikutnya. (3) Masa bakt kepengurusan tingkat Perkumpulan disesuaikan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga masing-masing perkumpulan, Pasal 9 Kepengurusan organisasi PASI (1) Pada tingket pusat kepengurusan (PB. PASI) sekurang - kurangnya terditi dan: Ketua Kehormatan Ketua Umum Ketua Bidang Organisasi dan Provinsi Ketua Bidang Pembinaan Ketua Bidang Usaha dan Dana Ketua Bidang Peneitian dan Pengembangan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Sekretaris Umum Wakil Sekretaris Umum Bendahara Komisi —komisi : wroseseaece 1. Komisi Pembinaan 2. Komisi Pelatih 3. Komisi Perlombaan Perwasitan 4, Komisi Sarana dan Prasarana 5, Komisi Medis 6. Komisi Data dan Statistik 7. KomisiAtiet 8. Komisi Wanita 9, Komisi Pembibitan dan Pemasalan 40. Komisi Hubungan Masyarakat 11. Komisi Hukum (2) Pada tingkat Provinst sekurang - kurangnya kepengurusannya ‘terdiri dari: a. Dewan Peyantun/Penasehat b. Ketua Umum c. Ketua Bidang Organisasi d. Ketua Bidang Pembinaan e. Ketua Bidang Usaha dan Dana § Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan g. Ketua Bidang Pembibitan dan Pemasalan h. Sekretaris Umum i, Wakil Sekretaris Umum |. Bendahara k. Komisi-komisi: Komisi - komisi di tingkat Pengprov tidak harus sama persis dengan tingkat pusat akan tetapi dapat disesuaikan dengan kebutuhan di daerah masing-masing, namun sekurang - kurangnya terdapat : 4. Komisi Pembinaan 2. Komisi Periombaan dan Perwasitan 3. Komisi Sarana dan Prasarana 4. Komisi Data dan Statistik (3) Ditingkat Kabupaten/Kola, disebut Pengurus| Kabupaten/Kota, kepengurusannya disesuaikan dengan kebutuhan. (4) Ditingkat Perkumpulan disebut Pérkumpulan Atletik, kepengurusannya disesual- kan dengan kebutuhan dan kondisi setempat. (5) Guna menjamin kelancaran pelaksanaan tugas selama masa bhaktinya, Peng- urus Besar PASI dan Pengurus Provinsi PAS! dapat malengkapi kepengurusannya ‘sesuai dengan kebutuhan. (6) Pengurus Besar PASI berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana ditentukan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta setiap Keputusan Kongres/Rapat Anggota/Rapat Kerja PASI. (7) Rincian lebih lanjut dari tugas dan tanggung jawab serta pembagian tugas di antara personalia Pengurus Besar PASI diatur di dalam Anggaran Rumah Tanga. Pasal 10 Perlombaan/Kejuaraan (1) Untuk mengukur perkembangan dan hasil pembinaan yang telah dilaksanakan, Pengurus Besar PASI, Pengurus Provinsi PASI, Pengurus Kabupaten PASI serta Perkumpulan Alletik wajib menyelenggarakan perlombaan/kejuaraan atletik yang sifatnya berjeniang. (2) Semua perlombaan atletik yang dilaksanakan oleh Pengurus Besar PASI, Peng- urus Provinsi PASI, Pengiirus Kabupaten/Kota PASI serta Perkumpulan Atletik harus menggunakan peraturan yang dikeluarkan oleh Intemational Association of Atheltics Federation (IAAF) dan mengikuti ketentuan Pengurus Besar PASI. (3) Pengurus Besar PASI, Pengurus Provinsi PASI, Pengurus Kabupaten/Kota PASI dapat bekerjasamia dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan Perlomba- an/Kejuaraan selama perlombaan/ kejuaraan tersebut berpedoman pada IAAF Constitutions dan IAAF Rules and Regulations. BABIV KEKAYAAN Pasal 11 Kekayaan dan Pendapatan Kekayaan dan pendapatan Pengurus Besar PASI dan Pengurus Provinsi PASI diperoleh dari: a. luran anggota/perkumpulan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan. b. Bantuan pemerintah dan atau lembaga resmi lainnya. cc. Sumbangan dan hibah yang tidak mengikat. d. Sponsor. e, Usaha lain yang sah. BABV KONGRES DAN RAPAT Pasal 12 Kongres dan Rapat (1) Kongres merupakan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi PASI dan di- selenggarakan sekali dalam setiap 4 (empat) tahun. (2) Rapat Anggota atau Rapat Kerja PASI diselenggarakan sekal 4 (satu) tahun. (3) Musyawarah Provinsi (MUSPROV) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Organisasi PASI Provinsi dan diselenggarakan sekali dalam setiap 4 (empat) tahun. (4) Musyaweran Kabupaten/Kota (MUSKAB/MUSKOT) merupakan pemegang ke- kuasaan tertinggi Organisasi PASI Kabupaten/Kota dan diselenggarakan sekati dalam setia 4 (empat) tahun:- (6) Rapat Perkumpulan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Organisasi ditingkat Perkumpulan dan diselenggarakan sekali dalam 2 (dua) tahun. i dalam setiap \ Pasal 13 Hak Suara (1) Dalam Rapat Pengurus Besar PASI, setap anggota pengurus yang hadir berhak atas satu suara. (2) Dalam Kongres PASI dan Rapat Anggota PASI/Rapat Kerja, setiap Anggota Biasa berhak atas satu suara. {@) Anggota Kehormatan dan Anggota Luar Biasa tidak merniik hak suara, tetapi bisa memberikan saran dan pendapat. BABVI ANTI DOPING Pasal 14 Anti Doping (1) Ketentuan International Association of Athletics Federation (IAAF) mengharuskan setiap negara anggota menerapkan upaya anti doping pada setiap Kejuaraan bertaraf nasional mau pun internasional bagi atlet peserta. {2} Rincian lebih lanjut dari pelaksanaan upaya anti doping serta ketentuan tentang doping diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB VII TES DOPING Pasal 15 “te . (1) Pengurus Besar PAS! dan IAAF mempunyai wewenang penuh untuk melakukan tes doping di dalam perlombaan atau di luar perlombaan. (2) Seluruh ketentuan dan prosedur tes doping diatur dalam IAAF Rules and Regu- lations. BAB VIII TES KELAMIN (FEMININITY TEST) Pasal 16 (1) Atas rekomendasi Komisi Medis Pengurus Besar PASI, Pengurus Besar PAS! berhak melakukan pemeriksaan kelamin terhadap atlet putri (femininity test) yang diindikasikan memiliki kelainan kelamin. (2) Kelanjutan mengenai hasil tes kelamin akan diatur tersendiri oleh Pengurus Besar PASI sesuai dengan ketentuan IAAF. BAB IX PERWAKILAN ATLET (ATHLETES’ REPRESENTATIVE) Pasal 17 (1) Pengurus Besar PAS! mengizinkan para atlet untuk menggunakan pelayanan perwakilan atlet (Athletes’ Representative) guna ‘membantu atlet dalam pe- rencanaan, pengaturan dan dalam negosiasi program latih landing mereka, (2) Ketentuan lebin lanjut tentang perwakilan atlet akan diatur tersendiri oleh Peng- urus Besat PASI. BABX KEABSAHAN ATLET (ELIGIBILITAS) Pasal 18 (1) Seorang atletwajittmematuhi/ mentaati peraturan- peraturan yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar PASI. (2) Ketentuan lebih lanjut tentang keabsahan akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga PASI. BAB XI PERSELISIHAN Pasal 19 (1) Penyelesaian perselisihan/sengketa antara Pengurus Besar PASI dengan anggotanya dan antar sesama anggota PASI akan diselesaikan dengan mengacu kepada ketentuan hukum yang bertaku dilndonesia. (2) Perselisinan antara Pengurus Besar| PASI dengan IAAF, mau pun dengan sesama anggota IAAF akan diselesaikan sesual dengan ketentuan yang ditetapkan oleh IAAF. BAB XII MUTASI ATLET Pasal 20 (1), Untuk menjaga kesinambungan pembinaan yang dilakukan oleh PAS! daritingkat pusat sampai tingkat paling bawah yaitu perkumpulan, ditetapkan masalah mu- tasi atau perpindahan atlet. (2) Rincian selengkapnya tentang mutasi atlet diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB Xill BENDERA DAN LAMBANG Pasal 21 Bendera dan Lambang PASI PASI memiliki bendera dan lambang yang bentuk dan artinya diatur tersenditi di dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB XIV PEMBUBARAN Pasal 22 Pembubaran (1) Pembubaran PAS! hanya dapat dilakukan oleh Kongres PASI yang khusus diada- kan untuk keperlvan itu, yang diusulkan secara tertulis oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota. (2) Kongres PASI sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat 1 di atas hanya sah apabila Kongres PAS! itu dihadir oleh 2/3 (dua pertiga) anggota PASI dan keputusan hanya dapat diambil secara sah apabila disetujui paling sedikit 2/3 (dua pertiga) suara yang hadir. BABXV PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 23 Perubahan-perubahan Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Kongres PASI. BAB XVI ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 24 Anggaran Rumah Tangga (4) Anggaran Rumah Tangga adalah penjabaran lebih lanjut dan merupakan aturan pelaksanaan dari Anggaran Dasar serta hanya dapat diubah oleh Kongres PASI. (2) Ketentuan - ketentuan Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan ketentuan Anggaran Dasar. BAB XVII PENUTUP Pasal 25 Penutup. (4) Sebagai anggota International. Association of Athletics Federations (IAAF), maka sesuai dengan pasal 4 Konstitusi IAAF, PASI menaati dan patuh terhadap Kons- titusi dan Rules and Regulations IAAF yang berlaku. (2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak berdirinya PASI tanggal 3 September 1950 dan telah mengalami beberapa kali perubahan serta penyempumaan. (3) Perubahan/Penyempumaan terakhirterhadap Anggaran Dasar ini telah dilak- sanakan dalam Kongres Luar Biasa PASI tahun 2007 pada hari Rabu, tanggal 04 September 2007 dengan Surat Keputusan Kongres PASI nomor: O3/KLB PASVIX/2007, pukul 18.00 WIB di Gedung IKPT Jantai 14, JI. MT. Haryono, Jakarta. ANGGARAN RUMAH TANGGA® PERSATUAN ATLETIK SELURUH INDONESIA PENDAHULUAN ‘Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan pelengkap dari Anggaran Dasar yang dimaksudkan untuk lebih merinci serta memberikan penjefasan tentang pelaksanaan Anggaran Dasar PASI. ‘Segalla hal yang belum atau tidak cukup diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga ini dituangkan di dalam ketentuan lain yang pelaksaneannya dilakukan oleh Pengurus Besar PASI berdasarkan Surat Keputusan. BABI UMUM Pasal 1 ™* Dasar ‘Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan ketetapan Anggaran Dasar Pengurus Besar PASI. Pasal 2. Bimbingan, Koordinasi, Pengawasan (1) PASI membina dan mengkoordinasikan kegiatan olahraga alletik yang pelak- sanaannya antara lain adalah merencanakan dan menyelenggarakan pembina- an, kegiatan pemasalan dan pembibitan, khususnya pengelolaan pembinaan dalam menampilkan att atletk bibit unggul (2} Dalam menjalankan pengkoordinasian pembinaan kegiatan olahraga atletik sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatas, PAS! melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Mengikuti kebljaksanaan Pemerintah dan bekerjasama dengan segenap aparatumnya. .. Mengerahkan segala daya dan kekuatan yang ada dalam masyarakat . Mempopulerkan olahraga atletik pada generasi muda dalam segenap golongan masyarakat yaitu umum, pelajar, mahasiswa, TNI dan POLRI serta lembaga pemerintah dan swasta. es a |. Menyempumakan organisasi dan administrasinya. Mengeluarkan pedoman, petunjuk-petunjuk dan anjuran - anjuran tentang organisasi dan administrasi gerakan olahraga atletik, £ Membimbing dan membantu Pengurus Provinsi PASI yang menjadi anggota- nya. |. Mengambil keputusan.dan tindakan terhadap setiap atau segala persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh anggota yang bersangkutan. Berlindak sebagai koordinator dalam perencanaan mau pun penyelenggara- an kegiatan olahraga atletik di tanah air. i. Mengawas! agar setiap anggota tidak melakukan kegiatan atau tindakan yang merugikan kepentingan PAS! pada khususnya dan kepentingan olahraga atletik nasional pada umumnya. Mengatur dan mengkoordinasikan hubungan organisasi dan adminisirasi antara Pengurus Besar PAS| dengan seluruh anggotanya mau pun dengan KONI Pusat, KONI Provinsi serta membina hubungan dengan semua instansi! lembaga/badan terkait. (3) PASI berperan aktif dalam usaha pengadaan alat-alat dan lapangan atletik, yaitu dengan cara : e a. Bekerjasama dengan industri-industri dalam dan luar negeri yang dapat membuat alat-alat dan lapangan olahraga alletik. Bekerjasama dengan badan - badan yang bekerja di bidang distribusi atat- alat olahraga. . Bekerjasama dengan instansi - instansi baik pemerintah mau pun swasta yang dapat membantu pendanaan dalam pengadaan alat-alat dan lapangan- lapangan atletik d. Mengeluarkan pedoman, petunjuk-petunjuk dan anjuran tentang pembuat- an alat-alat dan lapangan atletik yang memenuhi persyaratan. (4) PASI mengatur dan menyelenggarakan pelatihan petugas perlombaan atletik, yaitu dengan cara: a. Mengadakan pendidikan pelatinan tenaga teknis penyelenggaraan per- lombaan atletik. Menetapkan peraturan - peraturan perlombaan atletik. . Mengeluarkan pedoman, petunjuk-petunjuk dan anjuran untuk mengada- kan latihan dan perlombaan - perlombaan atletik. Mengeluarkan pedoman, petunjuk - petunjuk dan anjuran - anjuran untuk menyelenggarakan ujian - ujian ketangkasan atletik. Mengatur tanda-tanda kecakapan untuk olahragawan atletik, serta tingkat- © => @ = ° es 2 © an - tingkatannya dan syarat-syaratnya dan mengeluarkan pedoman dan pe- tunjuknya. Menyelenggarakan latihan serta perlombaan-perlombaan atletik tingkat na- sional dan internasional. Mengikutsertakan tenaga-tenaga teknis perlombaan nasional dalam per- lombaan - perlombaan atletik tingkat intemasional. Mengatur penyelenggaraan perlombaan Kejuaraan nasional Atlatik setiap tahun baik untuk remaja, yunior dan senior. ze (6) PAS! mengadakan hubungan dan kerjasama dengan organisasi olahraga dan instansi - instansi di dalam dan di luar negeri, sebagai upaya untuk mencapal tujuan yang ditetapkan di dalam Anggaran Dasamnya. (6) PASI dalam memajukan olahraga atletik menempuh segala jalan yang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan PAS! serta Undang - Undang Negara yang berlaku. «BABI ORGANISASI Pasal 3 Organisasi gerakan olahraga atletik Indonesia adalah sebagai berikut: (1) Tingkat Pusat, yaitu organisasi gerakan olahraga atletik yang meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia dengan nama organisasi Pengurus Besar PASI disingkat PB. PASI. (2) Tingkat Provinsi, yaitu organisasi gerakan olahraga alletik yang meliputi suatu Provinsi dengan nama organisasi Pengurus Provinsi PAS! disingkat PENGPROV PASI. (3) Tingkat KabupatenKota, yaitu organisasi gerakan olahraga atietik yang meliputi suatu Kabupaten/Kota, dengan nama organisasi Pengurus Kabupaten PAS! disingkat PENGKOT/PENGKAB PASI. (4) Tingkat Perkumpulan, yaitu organisasi olahraga atletik atau gabungan per- kumpulan- perkumpulan disebut Perkumpulan Atletik disingkatP.A. BAB Ill KEANGGOTAAN Pasal 4 Jenis - jenis Keanggotaan (1) Anggota Biasa PASI adalah organisasi atletik Pengurus Provinsi PASI I (PENGPROV PASI) yang telah ‘memenuhi seluruh persyaratan keanggotaan se- bagaimana telah ditetapkan. (2) Anggota Biasa Pengurus Provinsi PAS! adalah Pengurus Kabupaten atau PENGKAB/PENGKOT dan Perkumpulan - perkumpulan Olahraga Atletik yang berada di Provinsi tersebut. (3) Anggota Biasa Pengurus Kabupaten dan Perkumpulan Atieti adalah perorang- an- perorangan. (4) Anggota Luar Biasa PAS! adalah instansi/lembagalorganisasi perkumpulan lahragaibadaf‘atau orang yang bersimpatiterhadap PASI dan membuktkannya dengan berbagai macam usaha dan tindakan mau pun Kerjasama dalam pem- binaan olahraga atletik. (6) Anggota Kehormatan adalah orang yang sangat berjasa terhadap gerakan ‘olah- ragaatletik umumnya atau terhadap| PASI khususnya. Pasal 5 Persyaratan Keanggotaan Untuk dapat diterima sebagai anggota biasa PASI harus dipenuhi persyaratan keanggotaan sebagai berikut: (1) Calon anggota dimaksud telah mempunyai (diwajibkan mempunyai/ memiliki) ‘Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanga yang tidak bertentangan dengan ‘Anggaran Dasar dan Anggeran Rumah Tangga PASI. (2) Calon anggota dimaksud telah mempunyai pengurus yang telah berfungsi secara wajar di dalam membina dan mengkoordinasikan kegiatan olahraga alletik. (3) Persyaratan keanggotaan ‘untuk menjadi anggota Pengurus Provinsi PASI ditetapkan tersendiri oleh Pengurus Besar PASI. Pasal 6 Perubahan Status Keanggotaan (1) Apabita Anggota Biasa atau Anggota Luar Biasa yang ternyata oleh sebab apa pun juga kemudian tidak memenuhi suatu atau beberapa persyaratan ke- anggotaan yang berlaku baginya sebagaimana diatur pada pasal 5 di atas, maka secara otomatis anggota dimaksud kehilangan statusnya sebagai Anggota Biasa atau Anggota Luar Biasa dan selanjutnya memperoleh status sebagai caion anggota. (2) Perubahan status keanggotaan sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat { diatas, mengakibatkan perubahan hak - hak dari anggota yang terkena perubahan sta- tus keanggotaannya, sehingga hanya memperoleh hak-hak sebagai calon anggota sebagaimana diatur pasal 5 Anggaran Dasar. (3) Apabila kemudian anggota yang mengalami perubahan status keanggotaan di- maksud pasal 6 ayat 1 dan ayat 2di atas dapat membulktikan bahwa persyaratan keanggotaan yang berlaku baginya telah dipenuhi, maka yang bersangkutan akan mendapatkan kembali status keanggotannya semula, Hal tersebut hanya dapat berlaku setelah mendapat persetujuan dari Pengurus Besar PASI yang dinyatakan di dalam suatu surat Keputusan yang selanjutnya dilaporkan kepada Rapat Anggota. Pasal 7 Wewenang Anggota Biasa Dengan tidak mengurangi syarat-syarat tersebut dalam Anggaran Dasar dan ‘Anggaran Rumah Tangga PASI serta ketentuan-ketentuan lain di dalam Anggaran | Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini, maka Anggota Biasa PASI berwenang untuk mengatur organisasi gerakan olahraga atletik di dalam provinsi kerjanya sesuai dengan keadaan dan ketentuan provinsi itu. BABIV PENGURUS Pasal 8 Umum Dalam rangka melaksanakan lugas-tugas dan tanggung jawabnye secata baik dan terkoordinasi, di antara Pengurus Besar PAS| secara garis besardiadakan pembagian tugas dan tanggung jawab, sehingga dengan adanya pembagian dimaksud diharapkan akan dicapai hasil kerja yang maksimal. Pasal 9 Ketua Umum (1) Merupakan pemegang amanat Kongres tertinggi dalam Pengurus Besar PASI. (2} Merumuskan kebijaksanaan di bidang pembinaan dan pengembangan olat- raga atlatk ci Indonesia, (3) Mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan clah- raga atletik di Indonesia yang pelaksanaannya dilakukan bersama-sama dengan para anggota PASI yaitu Pengurus Provinsi PASI, Pengurus Kabupaten serta Perkympulan - Perkumputan. (4) Bertanggung jawab dan mengusahakan agar seluruh keputusan Kongres/Rapat ‘Anggota yang telah diputuskan dapat dilaksanakan dan dipenuhi dengan baik. (8) Mengkoordinasikan kegiatan dari setiap bidang, kesakretariatan, bendahara dan bagian lainnya dari aparat Pengurus Besar PAS|. (8) Bertindak ke datam dan ke luar atas nama Pengurus Besar PASI. (7) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang dipandang petlu menurut kepentingan dan perkembangan PASI. (8) Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Kongres PASI. Pasal 10 Ketua Bidang Organisasi dan Provinsi (1) Membantu Ketua Umum dalam bidang Organisasi (2) Menyusun rencana dan program kerja Pengurus Besar PAS] mengenai bidang organisasi dan Provinsi. ° (3) Mengkoordinasikan dan mengarahkan segala kegiatan Anggota PAS! mengenai bidang organisasi dan Provinsi. (4) Membina dan mengawasi setiap kegiatan anggota PAS! dalam bidang organisasi ‘sehingga kegiatan organisasi anggota PASI searah dengan ketentuan mau pun tujuan Pengurus Besar PASI. (8) Bertanggung jawab mengenai pelaksanaan teknis dari setiap Rapat Anggota/ Rapat Kerja/Kongres PASI, sehingga sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PASI yang berlaku. (6) Memberikan pengarahan dalam setiap Musyawarah Provinsi Pengurus Provinsi PASI apabila diminta oleh Pengurus Provinsi PASI yang bersangkutan. (7) Menyusun laporan Bidang Organisasi dan Provinsi secara periodik. (8) Mengkoordinasikan komisi - komisi yang dibawahi bidangnya sesuai dengan struktur organisasi PB. PAS! yang berlaku. (2) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum. (10) Dapat mewakili Ketua Umum apabila berhalangan sesuai dengan kepenting- an, tugas dan wewénang yang diberikan. Pasal 11 Ketua Bidang Pembinaan (1) Membantu Ketua Umum dalam bidang Pembinaan Prestasi. (2) Menyusun rencana dan program kerja Pengurus Besar PAS! mengenai bidang pembinaan prestasi. (3) Mengkoordinasikan dan mengarahkan segala kegiatan Anggota PASI mengenai bidang pembinaan prestasi. (4) Memberikan saran kepada Pimpinan Pengurus Besar PASI mengenai segala Ketentuan teknis persiapan dan pelaksanaan dari suatu pemusatan latihan da- lam rangka persiapan tim/kontingen Atietik Indonesia menghadapi kegiatan per- lombaanv/kejuaraan tertentu yang telah ditetapkan. (5) Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada Pengurus Provinsi PASI yang mempersiapkan atlet/timnya dalam menghadapi kegiatan perlombaan/kejuara- an Regional dan Internasional apabila diminta Provinsi yang bersangkutan. (6) Mengkoordinasikan kegiatan Komisi-Komisi yang bersangkut paut dengan pem- binaan prestasi yaitu: Komisi Pembinaan, Komisi Pelatih, Komisi Perlombaan & Perwasitan, Komisi Atlet, Komisi Pembibitan & Pemasalan khususnya dalam pelaksanaan/pengendalian Pemusatan Latihan Nasional (PELATNAS). (7) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan oleh Ketua Umum yang dipandang perlu sesuai dengan kepentingan dan pengembangan atletik Indonesia. (8) Menyusun laporan Bidang Pembinaan Prestasi secara periodik. (9) Mengkoordinasikan komisi - komisi yang dibawahi bidangnya sesuai dengan struktur organisasi PB. PASI yang berlaku. (10) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jjawab kepada Ketua Umum, (11) Dapat mewakili Ketua Umum apabila berhalangan sesuai dengan kepenting- | an, tugas dan wewenang yang diberikan. Pasal 12 Ketua Bidang Dana dan Usaha (1) Membantu Ketua Untumrdalam Bidang Dana dan Usaha. | (2) Menyusun rencana dan program kerja Pengurus Besar PASI mengenai bidang dana dan kegiatan usaha. (8) Mengkoordinasikan dan mengarahkan pengumpulan dana untuk menunjang pembinaan dan pengembangan kegiatan olahraga atletik Indonesia. (4) Mengkoordinasikan komisi - komisi yang dibawahi bidangnya sesuai dengan struktur organisasi PB. PASI yang berlaku. (5) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala. (6) Didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum. (7) Dapat mewakili Ketua Umum apabila berhalangan sesuai dengan kepentingan, tugas dan wewenang yang diberikan, Pasal 13 Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan (4) Membantu Ketua Umum dalam Bidang Penelitian dan Pengembangan. (2) Menyusun rencana kerja Pengurus Besar PASI mengenai bidang penelitian dan pengembangan. (3) Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan Pengurus Besar PASI mengenai bidang penelitian dan pengembangan. (4) Membina dan mengawasi setiap anggota PASI dalam kegiatan bidang penelitian dan pengembangan. (5) Mengkoordinasikan komisi - komisi yang dibawahi bidangnya sesuai dengan struktur organisasi PB, PASI yang berlaku. (6) Menyusun laporan bidang penelitian dan pengembangan secara periodik. (7) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan oleh Ketua Umum yang dipandang perlu sesuai dengan kepentingan dan pengembangan atletik di Indonesia. (8) Didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum (9) Dapat mewakili Ketua Umum apabila berhalangan sesuai dengan kepentingan, tugas dan wewenang yang diberikan. TH Pasal 14 Ketua Bidang Luar Negeri (1) Membantu Ketua Umum dalam urusan luar negeri. (2) Menyusun rencana kerja Pengurus Besar PASI mengenai bidang luar negeri. (3) Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan Pengurus Besar PAS! mengenai bidang luar negeri. Memberikan saran kepada Pimpinan Pengurus Besar PASI mengenai segala kebijaksanaan pengiriman utusan/tim untuk mengikuti kegiat- an- kegiatan di luar negeri. (4) Menyusun laporan bidang luar negeri secara periodik. (5) Mengkoordinasikan komisi- komisi yang dibawahi bidangnya sesuai dengan struktur organisasi PB. PASI yang berlaku. (6) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan oleh Ketua Umum yang dipandang perlu khususnya mengenai hubungan luar negeri. (7) Didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum. (8) Dapat mewakili Ketua Umum apabila berhalangan sesuai dengan kepentingan, tugas dan wewenang yang diberikan. Pasal 15 Ketua Bidang Umum dan Sarana (1) Menyusun rencana kerja Pengurus Besar PASI mengenai bidang Umum dan Sarana. (2) Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan Pengurus Besar| PASI mengenai bidang Umum dan Sarana. Memberikan saran kepada Pimpinan Pengurus Besar PASI mengenai segala kebijaksanaan pengadaan Sarana dan Prasarana, (3) Menyusun laporan bidang Umum dan Sarana secara periodik. (4) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan oleh Ketua Umum yang dipandang perlu khususnya mengenai bidang Umum dan Sarana. (5) Mengkoordinasikan komisi - komisi yang dibawahi bidangnya sesuai dengan struktur organisasi PB. PAS! yang berlaku. (6) Didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum. (7) Dapat mewakili Ketua Umum apabila berhalangan sesuai dengan kepentingan, tugas dan wewenang yang diberikan, Pasal 16 Sekretaris Umum (1) Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mempertanggungjawabkan kegiatan kesekretariatan Pengurus Besar PASI. (2) Mengkoordinasikan hubungan kerja antar bidang - bidang dan komisi - komisi dalam Pengurus Besar PASI. (3) Melaksanakan tugas - tugas harian Ketua Umum Pengurus Besar PASI. (4) Melaksanakan penyusunan rencana kerja dan program kerja Sekretariat (Kantor) Pengurus Besar PASI. (6) Menghimpun seluruh program kerja yang disusun oleh bidang-bidang, dan Komisi - komisi untuk menjadi program kerja Pengurus Besar PASI. (6) Menghimpun seluruh laporan kerja yang disusun oleh bidang-bidang, dan Komisi - komisi untuk menjadi laporan kerja Pengurus Besar PASI. (7) Melaksanakan penyusunan laporan kesekretariatan secara periodik, (8) Melaksanakan urusan tata usaha, personalia, perlengkapan dan rumah tangga Sekretariat Pengurus Besar PASI. (9) Mempersiapkan dan menyelenggarakan setiap Rapat Anggota/Rapat Kerja/ Kongres PASI sesual dengan jadual dan ketentuan yang beriaku. (10) Mempersiapkan dan menyelenggarakan Rapat Koordinasi, Konsultasi, Rapat Rutin dan Rapat Pleno Pengurus Besar PAS|. (11) Menjalin komunikasi dengan Pengurus Provinsi PAS! dan PAMI selaku anggota biasa dan anggota luer biasa. (12) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum. (13) Dapat mewakili Ketua Umum apabila berhalangan sesuai dengan kepenting- an, iugas dan wewenang yang diberikan, Pasal 17 Wakil Sekretaris Umum (1) Membantu Sekretaris Umum dalam melaksanakan segala tugas dan tanggung jawabnya. (2) Mewakil Sekretaris Umumtapatila berhalangan (3) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Sekretaris Umum Pasal 18 Bendahara (1) Menyusun rencana anggaran Pengurus Besar PAS| bekerjasama dengan semua bidang dan komis! Pengurus Besar PASI. (2) Mengkoordinasikan pengeluaran sesuai dengan rencana kerja dan anggaran Pengurus Besar PAS! yang telah disetujui (3) Melaksanakan pembukuan, verifikasi dan mempertanggung jawabkan penge- Iuaran sesuai dengan peraturan yang berlaku. (4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum sesuai dengan ke- pentingan dan perkembangan PASI. (5) Menyusun laporan keuangan secara berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku. (6) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Umum. Pasal 19 Komisi - Komisi (1) Pengurus Besar PAS] dapat membentuk komisi-komisi dalam rangka membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan kewajiban Pengurus Besar PASI. (2) Komisi-Komisi yang dibentuk berdasarkan kebuluhannya dan diangkat serta di- berhentikan dan oleh karenanya bertanggung jawab kepada Pengurus Besar PASI. (3) Komisi - Komisi yang dibentuk oleh Pengurus Besar PAS! meliputi: Komisi Pembinaan Komisi Pelatih Komisi Perlombaan Perwasitan |. Komisi Sarana dan Prasarana Komisi Medis Komisi Data dan Statist Kamisi Atlet Komisi Wanita Kamisi Pembibitan dan Pemasalan Komisi Humas Komisi Hukum (4) Masa bhakti anggota/personalia Komisi adalah sesuai dengan masa bhakti Pengurus Besar PASI yang mengangkatnya. (5) Teta cara pengangkatan dan jumlah personalia Komisi - Komisi disesuaikan dengan kebutuhan. {6) Untuk oelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta wewenang KomisiKomisi ‘secara baik dan terkoordinasi, secara garis besar diadakan pembagian tugas setiap komisi ATT seme ae ew Pasat 20 Komisi Pembinaan (3) Melaksanakan kebijakan Pimpinan Pengurus Besar PAS! melalui Ketua Bidang Pembinaan di bidang pembinaan latihan dan perombaan balk didalam maupun di luar negeri. (2) Menyusun rencana kerja dan program kegiatan dalam rangka pemasyarakatan olahraga atletik dan pembibitan di seluruh tanah air melalui kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional serta instatns’ terkaitlainnya. (3) Menyusun progam pembinaan sebagai sebagai acuan bagi pelaksanaan pem- binaan di provinsi - provinsi. (4), Menyusun rencana kerja serta strategi pembinaan prestasi untuk menghadapi kegiatan perlombaan atletik dalam rangka kejuaraan - kejuaraan intemasional seperti SEA Games, ASIAN Games, Kejuaraan Atletik Asia, Kejuaraan Attetik Dunia, World Cup dan Olimpiade serta kejuaraan-kejuaraan Intemasional pen- ting lainnya, untuk diajukan kepada Ketua Bidang Pembinaan Prestasi. (5) Menyelenggarakan rapat-rapat pelatih di dalam Pemusatan Latihan ‘Sentralisasi dan Desentralisasi mau pun pada kesempatan lain untuk menyelesaikan dan menanggulangi permasalahan dan hambatan di bidang pembinaan. (6) Mengadakan koordinasi sebaik-baiknya dengan komisi lainnya. (7) Mengadakan pemantauan serta evaluasi pembinaan latinan pada pemusatan latihan serta pelaksanaan latihan di luar neger (8) Membuat laporan pelaksanaan tugas secara berkala. (9) Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui ketuanya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang di atasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku. Pasal 21 Komisi Pelatih (1) Memberdayakan, meningkatkan dan mengembangkan potensi pelatih-pelatin nasional melalui kursus - kursus kepelatihan yang dilakukan oleh International Association of Athellics Federations (IAAF), AAA, PB. PASI dan lembagalain yang dipercayai PB. PAS|, (2) Menyusun dan menetapkan kegiatan kepelatihan sesuai dengan program per- lombaan tahunan PB. PASI. (3) Menyusun dan menetapkan tingkat kepelatihan sesuai tugas dan kewajiban se- orang pelalih. (4) Mengusulkan promosi dan degradasi tingkat kepelatinan seorang pelatih ber- dasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. (5) Memantau dan melaporkan kegiatan kepelatihan sesuai tugas - tugas yang di- tetapkan Ketua Bidang Pembinaan. (6) Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui keluanya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang di atasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku, Pasal 22 Komisi Perlombaan & Perwasitan {1} Melaksanakan kebijakan Pimpinan Pengurus Besar PAS! melalui Ketua Bidang Pembinaan khususnya di bidang perencanaan perlombaan atletik serta masalah perwasitan/petugas teknis perlombaan atletik baik di dalam mau pun di luar negeri (2) Menyusun rencana kerja dan program kegiatan dalam rangka pemasyarakatan olahraga atletik khususnya mengenai ketentuan dan peraturan periombaan yang berlaku, ™ (3) Menyusun rencana kejja, program kegiatan perwasitan dan pelaksanaan ke- juaraan/perlombaan baik nasional maupun interasional. (4) Menyelenggarakan rapat - rapat untuk menyelesaikan dan menanggulangi per- masalahan dan hambatan bidang perwasitan yang dihadapi. (5) Mengadakan koordinasi kerja sebaik - baiknya dengan Komisi dan urusan lain- nya. (6) Membuat laporan pelaksanaan tugas secara berkala. (7) Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui ketuanya bertanggung jawab kepada Kelua Bidang di atasnya sesual dengan struktur organisasi yang berlaku. Pasal 23 Komisi Sarana dan Prasarana (1) Melaksanakan kebijakan Pimpinan Pengurus Besar PAS! melalui Ketua Bidang Dana dan Usaha di bidang Sarana dan Prasarana. (2) Menyusun rencana kerja dan program kegiatan bidang sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pembinaan dan perlombaan dalam rangka upaya meningkatkan prestasi atletik nasional. (3) Menyusun rencana kerja, program kegiatan sarana dan prasarana dalam ke- giatan pelaksanaan Pemusatan Latihan baik secara sentralisasi maupun deseniralisasi. (4) Menyusun dan merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuh- kan untuk keperluan pelaksanaan pembinaan dan peningkatan prestasi atletix nasional. (5) Menyelenggarakan rapat-rapat untuk menyelesaikan dan menanggulangi per- masalahan dan hambatan bidang sarana dan prasarana yang dihadapi. (8) Mengadakan koordinasi kerja sebaik-baiknya dengan Komisi dan urusan lain- nya. (7) Membuat catatan lengkap tentang data-data sarana dan prasarana atletik di tanah air dan khususnya yang dimiliki oleh PAS serta laporan pelaksanaan tu- gas secara berkala. (8) Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui ketuanya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang di atasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku. Pasal 24 Komisi Medis dan Psikologi (4) Melaksanakan kebijakan Pimpinan Pengurus Besar PASI melalui Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan di bidang Medis. (2) Menyusun rencana kerja dan program kegiatan komisi Medis (termasuk tes kualitas fisik atlet) untuk menunjang kegiatan penelitian dalam upaya mengem- bangkan dan meningkatkan prestasi atlet atletik nasional. (3) Menyusun rencana kerja dan program kegiatan komisi Medis dalam kegiatan pelaksanaan Pemusatan Latihan baik secara sentralisasi maupun Gesentralisasi. (4) Menyusun dan merencanakan kebutuhan peralatan Medis dan obat-obatan yang diperiukan. (5) Menyelenggarakan rapat-rapat untuk menyelesaikan dan menanggulangi per- masalahan dan hambatan bidang Medis yang dihadapi. (6) Mengadakan koordinasi kerja sebaik-baiknya dengan Komisi dan Bidang lain- nya. (7) Memberi pelayanan Medis serta evaluasi Medis pada pemusatan latihan dan desentralisasi, pada berbagai kejuaraan di pusat atau di daerah serta pelaksana- an latihan di luar negeri. (8) Membuat catatan lengkap tentang data - data Medis setiap atlet serta laporan pelaksanaan tugas secara berkala. (9} Berwenang melakukan pemeriksaan gender bila dicurigaifditemukan ada indikasi penyimpangan gender. (10) Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui ketuanya bertanagung jawab kepada Ketua Bidang di atasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku. Pasal 25 Komisi Data dan Statistik (1) Melaksanakan kebijakan Pimpinan Pengurus Besar PASI melalui Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan di bidang pendataan. (2) Menyusun rencana kerja dan program kegiatan bidang pendataan dengan mengupayakan adanya Bank Data Atletik secara lengkap untuk menunjang kegiatan pembinaan, penelitian dalam rangka upaya mengembangkan dan meningkatkan prestasi atletik nasional, (3) Mengumpulkan data - data prestasi baik atlet-atlet dalam negeri maupun manca negara guna membantu bidang-bidang lainnya di dalam menyusun strategi pembinaan peningkatan prestasi. (4) Menyusun dan merencanakan kebutuhan peralatan pendataan yang ciperiukan, (5) Mengadakan koordinasi dengan bidang lainnya untuk menyelesaikan dan me- nanggulangi permasalahan dan hambatan bidang pendataan yang dihadapi. (6) Membuat catatan dan laporan pelaksanaan tugas secara berkala. (7) Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui ketuanya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang di atasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku. Pasal 26 Komisi Atlet (1) Melaksanakan kebijakan pimpinan Pengurus Besar PASI melalui Ketua Bidang Pembinaan di dalam masalah - masalah yang dihadapi oleh atlet. (2) Menyusun rencana kerja dan program kegiatan Komisi Atlet untuk menunjang kegiatan pembinaan dalam rangka upaya mengembangkan dan meningkatkan prestasi atletik nasional. (3) Menyelenggarakan rapat - rapat untuk menyelesaikan dan menanggulangi permasalahan dan hambatan yang timbul di Komisi atlet. (4) Mengadakan koordinasi kerja sebaik - baiknya dengan komisi dan urusan lainnya. (5) Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui ketuanya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang di atasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku. ne Pasal 27 Komisi Wanita (1) Melaksanakan kebijakan Pimpinan Pengurus Besar PASI melalui Ketua Bidang Organisasi dan Provinsi khusus dalam masalah - masalah atlet wanita. (2) Menyusun rencana kerja dan program kegiatan komisi wanita untuk menunjang kegiatan bidang pembinaan dalam rangka upaya mengembangkan dan me- ningkatkan prestasi atletik nasional. (3) Menyelenggarakan rapat - rapat untuk menyelesaikan dan menanggulangi per- masalahan dan hambatan yang timbul di komisi wanita. (4) Mengadakan koordinasi kerja sebaik - baiknya dengan Komisi dan urusan lainnya. (5} Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui ketuanya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang di atasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku. Pasal 28 Komisi Pembibitan dan Pemasalan (1) Melaksanakan kebijakan Pimpinan Pengurus Besar PASI melalui Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan di bidang pembibitan dan pemasalan. (2) Menyusun rencana kerja dan program kegiatan bidang pembibitan dan pemasalan secara lengkap untuk menunjang kegiatan pembinaan, dalam rangka upaya memasyarakatkan atletik dan meningkatkan prestasi atletik nasional. (3) Memelihara dan meningkatkan program kerjasama dengan DEPDIKNAS serta instansi terkait yang bergerak dibidang pembibitan dan pemasalan olahraga. (4) Mengikuti perkembangan kegiatan perxumputan - perkumpulan atletik di tanah air dan PPLP DEPDIKNAS untuk dapat diperoleh data atlet usia din. (5) Mengadakan koordinasi dengan bidang lainnya untuk menyelesaikan dan me- nanggulangipermasatahan dan hambatan: di bidang pembibitan dan pemasalan. (6) Membuat faporan pelaksanaan tugas secara berkala. (7) Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui ketuanya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang di atasnya sesual dengan struktur organisasi yang berlaku. Pasal 29 Komisi Hubungan Masyarakat (1) Melaksanakan kebijakan Pimpinan Pengurus Besar PASI melalui Ketua Bidang Organisasi dan Provinsi di bidang kehumasan. (2) Menyusun rencana kerja dan program kegiatan bidang hubungan masyarakat untuk menunjang kegiatan pembinaan, dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan prestasi atletik nasional. (3) Menyelenggarakan rapat- rapat untuk menyelesaikan dan menanggulangi permasalahan dan hambatan dibidang hubungan masyarakat yang dihadapi. (4) Mengadakan koordinasi kerja sebaik - baiknya dengan komisi-komisi dan urusan lainnya. (5) Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui ketuanya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang di atasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku. Pasal 30 Komisi Hukum (1) Melaksanakan kebijakan Pimpinan Pengurus Besar PAS! melalui Ketua Bidang Organisasi dan Provinsi di bidang hukum. (2) Membantu dan menyelesaikan masalah-masalah hukum yang dihadapi oleh atlet, pelatih, dan Pembina/Pengurus. (3) Membuat catatan, dan laporan pelaksanaan tugas secara berkala. (4) Dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kelompok (tim) dan melalui ketuanya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang di atasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku. Pasal 31 Masa bhakti anggota Komisi Masa bhakti anggota/personalia Komisi adalah sesuai dengan masa bhakti Pengurus Besar PASI yang mengangkatnya. BABV PENGUKUHAN DAN PELANTIKAN Pasal 32 Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Provinsi PASI (1) Setiap Pengurus Provinsi PASI dikukuhkan berdasarkan surat keputusan pe- ngukuhan oleh Pengurus Besar PASI. (2) Apabila memungkinkan, Pengurus Besar PASI dapat melakukan pelantikan dan jika tidak memungkinkan, pelantikan dapat dilakukan oleh Gubernur atau Ketua Umum KONI Provinsi setempat. Pasal 33 Sanksi (1) Pengurus Provinsi PAS! yang belum mendapatkan surat keputusan pengukuhan sesuai dengan ketentuan pasal 31 diatas, tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan Kongres, Rapat Anggota dan berbagai kegiatan Pengurus Besar PASI, (2) Pengurus Provinsi PASI yang telah berakhir masa bhaktinya, dan tidak segera melakukan Musprov PASI, tidak diperbolehkan mengikuti Rapat Anggota, Kongres PASI, dan kegiatan lain yang diselenggarakan oleh PB. PASI termasuk mengikuti dan atau menyelenggarakan periombaan - perlombaan, kecuali bagi Pengurus Provinsi PASI yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengurus Besar PASI untuk perpanjangan masa bhakti kepengurusan karena alasan- alasan atau sebab-sebab tertentu dengan rekomendasi dari KONI Provinsi. (3) Pengurus Provinsi PASI yang dianggap melakukan tindakan yang merugikan dan menghambat perkembangan atletik nasional dapat dikenai hukuman! sanksi oleh Pengurus Besar PASI berupa denda dan atau larangan mengikuti kegiatan Pengurus Besar PAS!. KONGRES PASI Pasal 34 Hak Suara (1) Setiap PengurusRrovinsi PASI anggota PASI berhak alas 1 (satu) suara di dalam Kongres PASI (2) Pengurus Besar PASI tidak mempunyai hak suara di dalam Kongres PASI, tetapi keberadaannya bisa sebagai narasumber. Pasal 35 Tempat dan Pemberitahuan (1) Tempat diselenggarakannya Kongres PASI diputuskan oleh Pengurus Besar PASI. (2) Pemberitahuan yang sekaligus merupakan undangan tentang Kongres PASI dilakukan secara tertulis dan dikirim ke alamat terakhir yang diketahui dari setiap anggota yang berhak mengikuti Kongres PASI sekurang-kurangnya satu butan sebelum Kongres PASI itu diselenggarakan. (3) Bahan-bahan tertulis yang akan dilaporkan, dibicerakan, dibahas dan diputuskan didalam Kongres PAS! yang akan diselenggarakan, wajb dikirim oleh Pengurus Besar PASI dan atau Panitia Pelaksana Kongres PASI yang ditunjuknya, kepada setiap dan seluruh peserta Kongres PASI yang berhak sebagaimana dimaksud ayat2 diatas, sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum Kongres PASI diselenggarakan Pasal 36 Kuorum (1) Apabila pemberitahuan sebagaimana dimaksud pasal 34 di atas telah dipenuhi, maka Kongres PASI adalah sah dan dapat memutuskan segala hal yang dibicara- kan apabila Kongres PASI dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) utusan dari jumlah anggota PASI. (2) Apabila pada saat berlangsungnya Kongres PASI temyata kuorum sebagaimana dimaksud pasal 35 ayat 1 di atas tidak dipenuhi, maka Kongres PASI ditunda untuk waktu paling lama 30 (tiga puluh) menit untuk member kesempatan kepada utusan yang belum hadir mengikuti Kongres PASI. Apabila setelah ditunda temyata korum belum juga dipenuhi, maka Kongres PASI dilanjutkan dengan ketentuan bahwa kedudukan Kongres PASI menjadi Rapat Anggota. Apabila persyaratan Rapal Anggota juga tidak dapat dipenuhi maka Rapat Anggota men- jadi Musyawarah. (3) Semua hasil/keputusan Musyawarah seperti dimaksud ayat 2 di atas masih perlu dimintakan pengesahannya dari semua Anggota PASI secara referendum, Pasal 37 Keputusan (1) Setiap keputusan di dalam Kongres PAS! dilakukan berdasarkan persaudaraan/ kekeluargaan di dalam musyawarah. Akan tetapi apabila oleh sebab apapun fernyata keputusan berdasarkan persaudaraan/kekeluargaan di dalam musyawarah tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara dan keputusan adalah syah apabila disetujui oleh mayoritas peserta. (2) Apabila setelah dilakukan pemungutan suara temyata suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyak, maka undian yang menentukan jika mengenai diri orang dan dianggap ditolak apabila mengenai hal lain. Pasal 38 Acara Kongres PASI Acara Kongres PAS! antara lain : (1) Penyampaian laporan pertanggungan jawab Pengurus Besar PASI selama periode masa kepengurusan sebelumnya. (2) Pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar PASI untuk periode kepengurusan 4 (empat) tahun berikutnya. (3) Penetapan Program Kerja PASI untuk 4 (empat) tahun berikutnya. (4) Kemungkinan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PAS! Pasal 39 Kongres PASI Luar Biasa (1) Kongres PAS! Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dlanggap perluoleh Pengurus Besar PAS|:~ (2} Pengurus Besar PASI diwajibkan memanggil dan menyelenggarakan Kongres PASI Luar Biasa atas permintaan tertulis dari paling sedikit 2/3 ( dua pertiga ) dari jumlah anggota PASI. Di dalam surat permintaan mana harus disebutkan secara singkat dan tegas hal yang akan dibicarakan. (3) Tata cara pemanggilan dan penyelenggaraan Kongres PASI Luar Biasa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pasal 33 sampai dengan pasal 37 diatas. BABVI RAPAT ANGGOTA PASI DAN RAPAT PENGURUS BESAR Pasal 40 Rapat Anggota PAS! (1) Rapat Anggota PASI diselenggarakan oleh Pengurus Besar PASI sekali dalam setahun pada bersamaan atau setiap penyelenggaraan Kejuaraan nasional Atletik, dengan tata cara persiapan dan penyelenggaraan antara lain mengenai tempat dan pemberitahuan, hak suara, Korum, keputusan dan lain sebagainya, dilakukan sesuai dengan ketentuan/ketetapan Kongres PASI. (2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dianggap perlu oleh Pimpinan Pengurus Besar PASI. (3) Pengurus Besar PAS! diwajibkan memanggil dan menyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa atas permintaan tertulis dar paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumtah anggota PASI yang ada. Di dalam surat permintaan dimaksud harus disebutkan secara singkat dan tegas hal-hal yang akan dibicarakan, Pasal 41 Rapat Pleno Pengurus Besar (1) Rapat Pleno Pengurus Besar PASI dihadiri oleh seluruh unsur Pengurus Besar, yang diadakan khusus untuk membahas dan memutuskan segala persoalan yang dihadapi di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dan atau dalam Tangka mempersiapkan segala sesuatunya sehubungan dengan Kongres dan Rapat Anggota PASI. (2) Rapat Pleno diadakan apabila dianggap perlu oleh Pengurus Besar PASI dengan ketentuan harus diselenggarakan sedikitnya satu kali dalam 3 (tiga) bulan. (3) Panggilan/undangan tentang adanya rapat pleno Pengurus Besar harus dilaku- kan secara tertulis dialamatkan kepada setiap anggota Pengurus Besar PAS| paling sedikit 3 (tiga) hari sebelum rapat dimaksud dilaksanakan, dan panggilan’ undangan tersebut harus mencantumkan secara jelas hari, tanggal, waktu, ‘tempat serta acara rapat. Pasal 42 Rapat Rutin Pengurus (1) Rapat Rutin Pengurus adalah merupakan rapat unsur: Pengurus yang diadakan khusus untuk membahas dan memutuskan persoalan yang dihadapi di dalam menjalankan tugas dan kewajiban Pengurus Besar, (2) Rapat Rutin dihadiri oleh unsur Pengurus PASI secara terbatas, sesuai dengan materi yang dibahas dan diputuskan di dalam Rapat Rutin. (3) Rapat Rutin dapat diadakan apabila dianggap perlu oleh Pengurus Besar PASI, dengan ketentuan harus diselenggarakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam setiap 4 (Satu) bulan. (4) Panggilan/undangan tentang adanya Rapat Rutin harus dilakukan secara tertulis dialamatkan kepada setiap anggota Pengurus yang dipanggil/diundang meng- ikuti rapat, paling sedikit 3 (tiga) hari sebelum rapat dimaksud dilaksanakan, dan panggilan/undangan tersebut harus mencantumkan secarajelas hari, tanggal, waktu, tempat serta acara rapat. BAB Vil Keabsahan ( Eligibilitas) Atlet Pasal 43 (1) Tidak seorang atlet pun dapat berlomba di luar negeri tanpa seizin dan didaftar- kan secara resmi oleh Pengurus Besar PAS| (2) Seorang atlet memenuhi syarat apabila dia sepakat untuk mematuhi/menaati seluruh peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar PASI. (3) Seorang atlet dinyatakan tidak memenuhi keabsahanitidak memenuhi syarat untuk mengikuti perlombaan tingkat provinsi, tingkat nasional dan intemasional jika: No a. Pengurus PASI Provinsinya sedang dalam penangguhan/skorsing. b. Atlet yang bersangkutan sedang dalam masa penangguhan/skorsing. c. Atlet yang bersangkutan mengikuti periombaan yang tidak mendapatkan izin dan atau rekomendasi dari Pengurus Besar PASI atau Pengprov PASI. d. Atlet yang bersangkutan mengikuti perlombaan yang bertentangan dengan Ketetapan Pengurus Besar PASI dan IAAF Rules and Regulations. Atlet yang bersangkutan sedang dalam permasalahan hukum dengan Peng- urus Besar PASI dan atau Pengprov PASI asal atlet tersebut. 2 BAB Vill PENYELENGGARAAN PERLOMBAAN Pasal 44. Penyelenggaraan Perlombaan/Kejuaraan (1) Pengurus Besar PASI dapat menyelenggarakan perlombaan/kejuaraan yang bersifat regional, internasional antar sesama negara anggota IAAF, dan bersifat nasional antar Pengurus Provinsi PASI mau pun antar Perkumpulan Atletik, bisa secara lerbatas atau pun secara terbuka yang melibatkan keikut sertaan Pengurus Provinsi PAS|/Perkumpulan Atletik/Badan/Lembaga/Organisasi di luar anggota PASI. | (2) Penyelenggaraan perlombaan/kejuaraan hendaknya senantiasa dikaitkan dengan strategi pembinaan khususnya dalam upaya mencapai puncak pe- nampilan prestasi berdasarkan jadual/ketetapan perlombaan atletik tingkat wilayah dan nasional pada setiap tahun serta perlombaan di arena PON yang diselenggarakan pada setiap 4 (empat) tahun. (3) Kejuaraan Atletik Yunior dan Kelompok Umur serta Kejuaraan Nasional Atietik Indonesia Terbuka diupayakan agar dapat diselenggarakan pada setiap tahun dan dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku yang senantiasa disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perlombaan intemasional yang dikeluarkan oleh IAAF. BAB IX MUTASI ATLET DAN PELATIH Pasal 45 Umum (1) Mutasi atiet dan pelatin adalah mencakup perpindahan atlet dan atau pelatih yang dilakukan antar Provinsi, dikoordinir serta menjadi tanggung jawab Peng- urus Besar PASI dimana perpindahantersebut dilakukan dengan alasan sebagai berikut : a. Pindah Klub /Perkumpulan b. Pindah domisili Provinsi c. Pindah tempat pekerjaan d. Pindah karena ikut suamifistri/orang tua (2) Mutasi atlet dan atau pelatih adalah berlandaskan kepada ketentuan/peraturan Mutasi atlet dan pelatih yang ditetapkan serta beriaku secara nasional serta memperhatikan keberadaan Badan Arbitrase Olahraga Nasional. {3) Pelaksanaan Mutasi atlet dan pelatih dilakukan oleh Pengurus Besar PASI. (4) Mutasi dapat dilakukan apabila Provinsi yang dituju oleh atlet/pelatih memberikan dana kompensasi pembinaan kepada Provinsi asal. (5) Besarnya jumlah dana kompensasi pembinaan diatur dan disepakati bersama Oleh provinsi asal dan provinsi yang dituju. (6) Pengurus Provinsi PASI asal atlet atau pelatin mengkoordinir pembagian dana kompensasi pembinaan dengan ketentuan sebagai berikut :

You might also like