KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINS! LAMPUNG
‘Jl Cut Mutia No. 27 Telukbetung Bandar Lampung 35221
“Telepon (0721) 481533 Faksimii (0721) 483067
Website : lamouna kemenga.0o.id
Nomor B-O\13. /Kw.08.2.3/PP.03/01/2022 17 Januari 2022
Sifat Segera
Lampiran 4 lembar
Hal Penerapan Satuan Pendidikan Ramah Anak 2022
Yth. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
se-Provinsi Lampung
Assalamualaikum Wr. Wb.
Menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam
Nomor 8-86/DJ.1/PP.03/01 Tahun 2022 Penerapan Satuan Pendidikan Ramah Anak Pada
Madrasah; menyampaikan hal hal yang perlu menjadi perhatian sebagai berikut :
1. Untuk dapat meneruskan informasi ke Satuan Pendidikan diwilayah Kementerian Agama
Kab/Kota dan melakukan pengawasan dalam Pelaksaanaan Surat Edaran ini;
2. Tujuan Surat Edaran ini memberikan panduaan kepada para pemangku kepentingan
termasuk Kepala Madrasah pendidikan, terkait dalam menerapkan Satuan Pendidikan
Ramah Anak pada Madrasah.
3. Melakukan koordinasi dengan Dinas PPPA dalam rangka menerapkan Satuan
Pendidikan Ramah Anak Pada Madrasah;
4, Pedoman Satuan Pendidikan Ramah Anak dapat di unduh melalui website resmi
Kementerian Agama RI Https:/kemenag.go.id
Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan segera ditindaklanjuti, atas
perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasin.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Tembusan
Yth. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi LampungYth. 1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
2. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
Seluruh Indonesia
SURAT EDARAN
NOMOR B-86/DJ.I/PP.03/01 | TAHUN 2022
TENTANG
PENERAPAN SATUAN PENDIDIKAN RAMAH ANAK PADA MADRASAH,
A. Umum
Satuan Pendidikan Ramah Anak (yang kemudian disingkat SRA) adalah suatu
program —_kerjasama _—iintas. = Kementerian/Lembaga, _—_termasuk
Kementerian/Lembaga yang mempunyai program berbasis satuan pendidikan,
yang secara bersama-sama bertujuan melindungi kepentingan anak pada satuan
pendidikan, yaitu: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian — PPN/Bappenas),
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag),
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA),
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Sosial (Kemensos),
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen Kominfo), Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Narkotika Nasional (BN), Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Amanat untuk melindungi anak selama mereka berada di semua tempat
memerlukan banyak sekali upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan
melibatkan semua sektor, termasuk anak itu sendiri. Selama mereka berada di
satuan pendidikan, maka pemerintah membuat suatu kebijakan perlindungan anak
di satuan pendidikan yang dinamakan “Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA).
SRA harus dapat memastikan bahwa satuan pendidikan mampu mengembangkan
minat, bakat dan kemampuan anak serta mempersiapkan anak untuk bertanggung
jawab kepada kehidupan yang toleran, saling menghormati, dan bekerja sama
untuk kemajuan dan semangat perdamaian.
SRA dikembangkan dengan harapan untuk memenuhi hak dan melindungi
sepertiga hidup anak (8 jam satu hari) selama mereka berada di satuan
pendidikan. SRA adalah perubahan paradigma untuk menjadikan orang dewasa
di satuan pendidikan menjadi orang tua dan sahabat peserta didik dalam
keseharian mereka berinteraksi di satuan pendidikan, sehingga komitmen agar
satuan pendidikan menjadi SRA adalah komitmen yang sangat penting dalam
menyelamatkan hidup anakDalam hal ini, pemenuhan hak anak untuk pendidikan pada Konvensi Hak Anak
(KHA) diatur dalam Pasal 28, Pasal 29, dan Pasal 31. Pasal 28 menekankan
bahwa Negara mengakui hak anak atas pendidikan, dan untuk mewujudkan hak
ini secara bertahap dan berdasarkan kesempatan yang sama, antara lain dengan
memberikan kesempatan yang sama untuk semua anak menikmati pendidikan
dasar secara gratis serta mendorong kehadiran di satuan pendidikan dalam rangka
penurunan angka putus sekolah. Pemerintah harus mengambil langkah yang tepat
untuk memastikan disiplin di satuan pendidikan dilaksanakan dengan cara yang
sesuai dengan kebutuhan anak.
Tujuan
Surat Edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada para pemangku
kepentingan terkait dalam menerapkan Satuan Pendidikan Ramah Anak pada
Madrasah.
Ketentuan Penerapan SRA di Madrasah
Penerapan Satuan Pendidikan Ramah Anak yang disingkat dengan SRA memiliki
tahapan: MAU, MAMPU, dan MAJU yang diatur dalam Pedoman Standarisasi
Satuan Pendidikan Ramah Anak. Dalam rangka akselerasi Penerapan SRA di
Madrasah, dengan ini kami sampaikan ketentuan-ketentuan Penerapan SRA
sebagai berikut
1. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/kota bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi dan Dinas PPPA Kabupaten/Kota
melakukan sosialisasi Program SRA pada madrasah di wilayah masing-masing
dan mendorong untuk menjadi Satuan Pendidikan Ramah Anak melalui surat
resmi yang ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Provinsi
melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepala
Dinas PPPA Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait;
2. Madrasah yang sudah menyatakan "MAU" menjadi Satuan Pendidikan Ramah
Anak untuk segera diterbitkan dan ditetapkan Surat Keputusan (SK) oleh
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan atau Kepala Kantor
Kementerian Agama Kota/Kabupaten setempat.
3. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota bekerja sama dengan Dinas PPPA Provinsi, Dinas PPPA
Kabupaten/Kota, dan Fasilitator Nasional Satuan Pendidikan Ramah Anak
akan melakukan Pelatihan, Pendampingan, Monitoring dan Evaluasi dalam
menjalankan Konsep, Prinsip, dan Komponen yang sesuai dengan Pedoman
SRA
4. Madrasah yang telah ditetapkan dalam SK akan mendapat Pelatihan,
Pendampingan, Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi dengan materi
yang telah ditetapkan.
5. Bentuk Pelatihan, Pendampingan, Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi
dapat dilakukan dalam bentuk daring, luring atau kombinasi daring dan luring,
6. Sertifikat peserta dapat diberikan dalam bentuk Sertifikat cetak maupun E-
Sertifikat.
7. Madrasah yang telah mendapatkan pelatihan dihimbau untuk membuat papan
nama Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA), sesuai dengan acuan yang
tertera dalam Pedoman SRA.
8. Semua madrasah yang MAU dan sudah mendapatkan SK harus mulai
memenuhi syarat SRA, di antaranya:
a. penataan kembali Tata Tertib yang tidak boleh _mengandung hukuman,
ancaman dan sanksi serta pelanggaran hak anak lainnya dengan cara
pendampingan dari Fasilitator SRA;b. Memenuhi 6 komponen SRA sesuai pedoman dan standar yg ada di
Pedoman SRA.
9. Madrasah yang sudah menjadi Satuan Pendidikan Ramah Anak sesuai dengan
Prinsip Konvensi Hak Anak (KHA) dan SRA, memetakan siswa pada kelompok
rentan dan potensi_siswa untuk menekan adanya perilaku salah dan adanya
kekerasan pada siswa,
10. Madrasah melakukan pemetaan dan deteksi dini anak yg mengalami gangguan
Psikososial dan mempunyai program untuk mencegah intoleransi serta
penyediaan aksebilitas untuk anak disabilitas di satuan pendidikan
11.Madrasah yang sudah menjadi Satuan Pendidikan Ramah Anak sesuai dengan
Prinsip Konvensi Hak Anak (KHA) dan SRA, harus mempunyai unit mekanisme
pengaduan dan penanganan kasus yang ramah anak.
12. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Dinas PPPA Provinsi dan Dinas PPPA
Kabupaten/Kota setempat serta Fasilitator Nasional SRA membentuk
Fasilitator Daerah di lingkup Madrasah.
13, Pembiayaan untuk pelaksanaan pelatihan, pendampingan, bimbingan teknis,
monitoring dan evaluasi, pembuatan papan nama, dan pembuatan sertifikat
dapat bersumber dari anggaran DIPA, APBD, dana BOP/BOS atau sumber
dana lainnya yang sah dan tidak mengikat.
14.Pedoman SRA dapat diunduh melalui website resmi Kementerian Agama RI:
https://kemenag.go id
D. Penutup.
Demikian Surat Edaran ini untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
Ditetapkan di Jakarta
a Tanggal 12 Januari 2022
ON
Tembusan:
1. Kepala Dinas PPPA Provinsi seluruh Indonesia;
2. Kepala Dinas PPPA Kabupaten/Kota seluruh Indonesia,