You are on page 1of 14
Biota: Jumal Iimiah llmuclimu Hayati, Vol, 6 (1): 25-31, Februari 2021 pelSSN 2527-3221, e-ISSN 2527-323X, hitps://ojs.uajy.ac.id/index php/biota DOL: 10.24002/biota véil 4131 Potensi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) sebagai Biofertilizer pada Tanaman Jagung (Zea mays) Potential of Arbuscular Vesicular Mycorrhiza (MVA) as Biofertilizer in Corn Plants (Zea mays) Kuntum Febriyantiningrum'’, Dwi Oktafitria', Nia Nurfitria’, Nurul Jadid’, Dewi Hidayati? ‘Program Suuli Biologi, Fakultas Matematika dan Ili Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Ronggotane i. Mannmggal No, 61 Tuban, Jawa Timur, Indonesia Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan lnu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Ronggolawe . Jl Manunggal No, 61 Tuan, Jawa Timur, Indonesia “Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember JL Raya Keputth Sukolilo- Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Jawa Timur. Indonesia Email: kuntun060290@ gmail.com *Penulis Koresponaenst Abstract Mining activities can cause environmental damage, and needs land rehabilitation efforts. One approach to land rehabilitation after mine is with repairing the ecosystem condition by improving the quality of the soil, with inerease fertility and enriching soil nutrient content by providing a biofertilizer from microbe, such as mycorrhizal fungi. This study aims to determine the potential use of vesicular arbuscular mycorrhizal fungus (MVA) as a biofertilizer by examining the effect of MVA on the growth of corn plant (Zea Mays). Applicaced indigenus MVA was able to inerease the absorption of phosphorus (P) nutrients in the soil by corn plant so it had an effect on increasing the height and diameter of the corn plant stalks. MVA has the potential as a basic material for making biofertilizer, so it ean be used {0 improve soil quality and environment in ex-limestone mining areas. ‘Keywords: Mycorrhiza, MVA, Biofertilizer, Land Rehabilitation, Corn Plants Abstrak, Aktivitas pertambangan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan sehingga memerlukan than. Salah satu upaya rehabilitasi lahan pasca tambang adalah dengan kondisi ekosistem dengan meningkatkan kualitas tanah, yaitu meningkatkan kesuburan dan_memperkaya kandungan unsur hara tanah dengan pemberian pupuk hayati (biofertitizer) yang terdiri atas mikroba, seperti jamur mikoriza. Penelitian ini hertujuan ‘untuk mengetahui potensi penggunaan jamur mikoriza vesikular arbuskular (MVA) sebagai biofertiizer dengan mengkaji pengaruh pemberian MVA terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays). Pemberian MVA indigenus mampn meningkatkan penyerapan unsur hhara fosfor (P) dalam tanah oleh tanaman schingga berpengaruh terhadap penambahan tinggi dan diameter batang tanaman jagung. MVA berpotensi sebagai bahan dasar dalam pembuatan biofertilizer, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan lingkungan pada lahan bekas tambang batu kapur. Kata kunci: Mikoriza, MVA, Biofertilizer, Rehabilitasi Lahan, Ta uman Jagung Diterima: 19 Januari 2021, disetujui 30 Januari 2021 Pendahuluan perubahan kimiawi tanah dan air, perubahan fisik seperti perubahan morfologi dan topografi Aktivitas pertambangan dapat. lahan, dan perubahan biologi seperti ‘mengakibatkan perubahan lingkungan tidak munculnya gangguan pada habitat flora dan terkecuali tambang batu Kapur, seperti fauna serta penurunan produktivitas tanah (Oktafitria ef al, 2019). Perubahan ini dapat Kuntum Febriyaminingrum etal menyebabkan hilangnya fungsi ckologis lahan bekas tambang kapur sehingga _memerlukan kkegiatan rehabilitasi untuk mengembalikan ckosistem ke kondisi awal dan mengembalikan fungsi lahan sebagaimana mestinya. ‘Menurut Latifah (2003), kegiatan utama dalam proses rehabilitasi lahan pasca tambang, batu kapur terdiri dari pemulihan lahan untuk memperbaiki kondisiekosistem yang terganggu dan persiapan Tahan untuk pemanfaatan selanjutnya, Lahan _pasca tambang batu kapur yang tidak direhabilitasi biasanya akan mengalami proses suksesi yang cukup lambat. Hal ini diakibarkan oleh kandungan unsur hara dan mineral yang relatif sedikit di dalam tanah. Kandungan unsur hara merupakan unsur penting dalam proses pertumbuhan tanaman, Jika tanah pada lahan tambang batu kapur terus menenis digali, maka lama kelamaan lahan tersebut dapat kchilangan lapisan tanah atas (top soit), akibatnya tingkat kesuburan tanah ‘menurun. Salah satu cara untuk meningkatkan Kesuburan tana adalah memperkaya kandungan unsur hara tanah dengan pemberian pupuk hayati (biofertilizer) yang terdiri atas mikroba, seperti jamur mikoriza, Jamur —mikorizamerupakan hasil simbiosis mutualisme antara jamuricendawan (Myces) dengan sistem perakaran. tanaman tingkat tinggi (rhizae). Dalam. simbiosis ini, jamur mikoriza mendapatkan karbohidrat dan ‘nutrisi dari tanaman inang serta penyerapan uunsur hara oleh tanaman inang. Memurat Sukiman (2015), adanya mikoriza dalam sistem perakaran tanaman dapat -membantu penyerapan unsur ara makro dan mikro terutama fosfat (P) dan menghasitkan zat pengatur tumbuh (hormon) untuk menstimulasi pertumbuhan tanaman, Jamur — mikoriza berperan dalam mempertahankan stabilitas ekosistem dan —_keanekaragaman —hayati (mempercepat terjadinya suksesi alamiah pada hhabitat yang memiliki gangguan ekstrim) serta memperbaiki struktur tanah (merupakan penghubung transfer karbon dari akar ke organisme tanah lainnya, misalnya bakteri penambat nitrogen dan bakteri pelarut fosfa). Selain itu, mikoriza juga dapat digunakan sebagai bioindikator’ untuk menentukan kualitas lingkungan Mikoriza vesikular arbuskular atau biasa dikenal dengan. = MVA_—-merupakan mikroorganisme yang dapat membantu pertumbuban dan perkembangan —tanaman sekitar lahan tambang batu kapur. MVA dimungkinkan akan memiliki eran positif terhadap pertumbuhan tanaman di lahan kering arena dapat berperan sebagai biofertilizer (pupuk hayati), bioprotektor (pestisida hayati) dan bioregulator (katalisator hayati yang menjadikannya sebagai agen biologi yang bersifat ramah lingkungan (Octavianti & Ermavitalini, 2014; Rahmawati & Nurhidayati, 2013), Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 70/PERMENTAN /SR.149/10/2011 tentang pupuk —organik, biofertlizer dan pembenah tanah (Deptan, 2010), “biofertilizer atau pupuk hayati adalah produk biologi aktif yang terdiri atas mikroba yang dapat meningkatkan—_efisiensi pemupukan, kesuburan dan keschatan tanah”, sehingga mikoriza merupakan salah satu ccontoh materi biofertlizer. Biofertilizer. MVA merupakan pupuk hhayati yang berasal dari pengkulturan mikoriza yang telah diisolasi dari lokasi tertenta, ilanjutkan dengan metode ekstraksi, dan ‘rapping untuk perbanyakan koloni mikoriza. Pembuatan biofertilizer dari mikoriza indigenus (lokal) menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktifitas lahan dan tanaman, seperti tanaman jagung (Zea mays). Peran mikoriza sebagai biofertilizer sangat penting dalam proses pemulihan dan —_peningkatan produktivitas lahan secara berkelanjutan terkait dengan ketersediaan hara serta_mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan bahan energi berbahan fosil. Pada lahan revegetasi pasca tambang batu Kapur PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SIG), diketahui terdapat 4 genus dari 13. genus MVA diantaranya Glomus, Acaulospora, Gigaspora, dan Scutellospora. Pencampuran beberapa genus yang ditemukan pada lahan revegetasi tersebut merupakan MVA lokal_ yang berpotensi sebagai biofertlizer. (Oktafitria ev af, 2019) Manfaat MVA lokal dari lahan_ pasca tambang baru kapur belum dikaji, schingga perlu dilakukan penelitian terkait pengkayjian potensi MVA lokal tersebut dalam penelitian ini, Tujuan penelitian ini adalah untuk ‘mengetahui potensi MVA sebagai biofertilizer yang akan dikaji pengaruh pemberian MVA tethadap pertumbulan tanaman jagung (Zea ‘mays). Hasil penelitian ini diharapkan dapat 26 Biota: Jumal Imiah Imuclimu Hayati, Vol. 6 (1), Februari 2024 Potensi Mikoriza Vestkular Arbuskular menjadi referensi-mengenai _pemenfaatan MVA tokal yang berasal dari lahan revegetasi pasca tambang batu kapur sebagai pupuk alami untuk —-menunjang —pertumbuhan dan ‘meningkatkan produktivitas tanaman Lokal sehingga dapat tercapai ekosistem yang lebih stabil. Metode Penelitian Penelitian dilakukan di lahan revegetasi pasca tambang batu kapur SIG Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, Indonesia pada bulan Maret - Oktober 2018, Penelitian ini merupakan penelitian ceksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan satu faktor yaitu. pemberian —biofertilizer —mikoriza vesikular arbuskular (MVA) dengan 3 kali Pengulangan. Pembuatan biofertilizer MVA dilakukan dengan mengekstraksi spora dari campuran berbagai jenis MVA indigenus yang ditemukan pada tahap eksplorasi dari tanah pada lahan revegetasi pasca tambang kapur (Oktafitria, e? al., 2019). Setelah didapatkan ekstrak spora mikoriza, dilakukan pengenceran spora yang nantinya akan dimasukkan ke dalam sistem perakaran tanaman inang bersamaan dengan pemindahan benih yang telah disiapkan. Tanaman inang dalam penelitian ini adalah jagung (Zea mays). Proses pembenihan dimulai pada bulan Juni 2018dengan menanam benih tanaman inang pada pot pembenihan (seedling tray) kemudian dipindahkan pada pot yang telah disediakan setelah muncul daun pertama (berumur 2 minggu). Selanjumya, pada awal bulan Juli 2018, tanaman jagung ditumbuhkan pada 2 perlakuan, yaitu: perlakuan pertama diberi penambahan MVA_ dan perlakuan kedua (Kontrol) _tanpa penambahan MVA dengan tiga (3. kali pengulangan), Pada perlakuan pertama, isolat spora MVA ditambahkan sebanyak 10 ml di sekitar perakaran tanaman jagung yang telah ipindahkan dari seedling ray. Tanaman jagung dipelihara selama 3. bulan terhitung pada Juli 2018 sampai September 2018 dengan ‘masa peniyiraman rutin dua kali sehari selama 2 bulan pertama dan pada bulan ke 3 dilakukan pencekaman kekeringan dengan tidak melakukan penyiraman sama sckali, Pengamatan dan —_pengukuran pertumbuhan tanaman hanya dilakukan pada fase vegetatiftanaman dan dilakukan setiap 10 hari dimulai pada tanggal 18 Juli 2018 sampai tangeal 6 September 2018. Pengamatan ini meliputi pengukuran tinggi tanaman dan diameter batang. Setelah memasuki fase generaif, tanaman jagung dibiarkan tumbuh fanpa penyiraman atau perlakuan apapun. Perlakuan ini bertujuan untuk memulai fase pencekaman sehingga dapat diketahui peran atau potensi penggunaan MVA, scbagai biofertilizer. Pengukuran parameter fisika kimia, yaitu: subu, pH, dan kelembaban tanab juga dilakukan untuk mengkaji pengaruhnya tethadap pertumbuhan tanaman jagung, Data hasil pengukuran tinggi dan diameter tanaman jagung kermudian dianalisis secara deskriptif kualitatif' dan diuji dengan yj normalitas untuk mengetahui kelayakan data penelitian, Jka hasil data yang diperoleh normal, dilanjutkan dengan analisis uji T untuk ‘membandingkan hubungan antare perlakukan yang diberikan dengan hasil _penelitian Sehingga dapat diperoleh akurasi _hasil penelitian yang signifikan, Hasil dan Pembahasan Berdasarkan proses isolasi dan idemtifikasi mikorizavesikular arbuskular yang telah dilakukan pada _penelitian Ssebelumnya, ditemukan 4 genus dari 13 genus MVA, yaitu: Glomus, Acaulospora, Gigaspora, dan Scutellospora (Oktafitria, e al, 2019). Biofertilizer_ yang dibuat pada penelitian ini ‘merupakan hasil ekstraksi campuran beberapa jenis MVA yang diperolch dari isolasi mikoriza yang terdapat pada lahan revegetasi pasca tamang SIG. Penggunaan tanaman jagung sebagai tanaman uji didasarkan pada jenis tanaman yang umumnya ditanam oleh sebagian besar petani di sekitar lokasi lahan revegetasi pasca tambang SIG. Tanaman jagung memiliki umar pendek dan tahan dalam berbagai kondisi. Indikator yang diamati untuk metihat potensi MVA sebagai biofertitizer pada tanaman jagung (Zea mays) adalah pertumbuhan ‘anaman yang meliputi tinggi dan diameter batang, Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui balnwa tanaman jagung yang diberi perlakuan Biota: Jurmal Hmiah flmu-llmu Hayati, Vol, 6 (1), Februari 2021 27 Kunnun Febriyantiningrum et a. penambahan biofertilizer. -MVA memiliki —_pengaruh yang tidak nyata. Hal ini dapat pertumbuhan tinggi dan diameter batang disebabkan karena pemberian dosis MVA yang. tanaman yang berbeda tetapi__tidak kurang sesuai serta adanya faktor lain yang menunjukkan —hasil yang signifikan. berpengaruh seperti faktor lingkungan dan Berdasarkan hal tersebut dapat _diketahui uunsur hara yang terkandung di dalam media bahwa pemberian MVA sebagai biofilter pada tanam. fanaman —jagung temyata_—membertkan Tabel 1. Rerata pertumbuhan tinggi tanaman jagung (dalam cm) Pengukaran ke- 1 2 3 4 = ‘ Kontrol 32170933 1a9.00 149.87 18567 156.00 Pemberian MVA. 49009483 __135.50__15500__ 15883233 ‘Tabel 2. Rerata pertumbuhan diameter tanaman jagung (dalam cry Pengukuran ke- 1 2 3 4 = “ Kontrol 396 1192 13,78 1481 1202 10.39 Pemberian MVA 794 9931.98 14051239 10.03 ‘Menurat Hartanti (2014), pertumbuhan ‘memperbaiki Keterserdiaan hara fosfor dan tanaman jagung lebih dipengaruhi ketersediaan _—-membantu meningkatkan pertahanan akar dari uunsur hara seperti unsur N yang berfungsi serangan patogen, Penambahan biofertlizer ‘membentuk protein dalam pertumbuhan MVA terbukti mampu memperbaiki dan tanaman pada fase vegetatif. Selain itu, faktor __-meningkatkan kualitas tanah, sehingga mampu lingkungan seperti suhu juga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman pada ‘memengaruhi_pertumbuhan tanaman jagung lahan bekas pertambangan maupun lahan kritis arena berhubugan dengan produksi dan secara signifikan (Setiadi, 1991). ‘ransportasi_nutrisi yang dubutuhkan oleh ‘Tanaman jagung yang diberi MVA tanaman (Fitter & Hay, 1994). Meskipun sebagai pupuk hayati mengalami pertumbuhan demikian, —pengkajian lang terkait tinggi tetapi berhenti mengalami pertumbuhan pemanfaatan MVA sebagai pupuk organik setelah —memasuki fase pencekaman hayati perlu ditinjau ulang supaya memperoleh (pegurangan penyiraman) dan memasuki fase hasil yang maksimal sehingea MVA dapat untuk persiapan perkembangbiakan tanaman, dimanfaatkan, Selama masa pemeliharaannya, — tanaman Pertumbuhan tanaman merupakan salah jagung_ tidak mengalami gengguan penyakit satu. indikator yang dapat diamati untuk ataupun ham ‘mengetahui pengarah pemberian mikoriza Pemberian MVA diberikan dengan cara vesikular arbuskular ~ (MVA) sebagai menuangkan ekstraksi MVA pada sistem biofertiizer pada tanaman. Berdasarakan Tabel perakaran tanaman jagung (Zea mays) dengan 1 dan Tabel 2, data tersebut_ menunjukkan fujuan MVA tersebut dapat menginfeksi akar bahwa tanaman jagung yang diberi tambahan tanaman, Tanaman jagung memiliki sistem MVA sebagai biofertlizer dapat —tumbuh perakaran serabut sehingga mudah diinfeksi dengan baik dan lebih tinggi jika dibandingkan jk diberi_tambahian biofertilizer_- MVA dengan tanaman jagung yang tidak diberikan (Hartanti, 2014), MVA dapat dengan mudah penambahan biofertilizer MVA meskipun tidak bersimbiosis dengan akar tanaman jagung berbeda nyata. Dosis pemberian MVA. ke melalui kolonisasi akar tanaman jagung, dalam tanaman juga akan berpengaruh kemudian akan memproduksi jalinan hifa terhadap pertumbuhan tanaman. Tanaman secara intensif sehingga tanaman yang yang diinfeksi dengan MVA akan memiliki mengandung mikoriza mampu meningkatkan Kandungan unsur hara yang lebih tinggi, kapasitas dalam penyerapan unsur —hara Karena MVA dapat menyediakan unsur hara + (Oktafitria, 2019; Pulungan, 2018), dalam tanah, Selain itu, keberadaan MVA membantu pertumbuhan tanaman dengan 28 Biota: Juma! Iimiah tmu-tlmu Hayat, Vol, 6 (1), Februari 2021 Potensi Mikoriza Vesikular Arbuskular Pada dasamya, MVA memiliki beberapa peranan penting diantaranya sebagai penyedia tunsur hara di dalam tanah, pengurai bahan organik dan pembentuk humus schingga ‘mampu meningkatkan ketersediaan ara di dalam tanah, sebagai pengontrol organisme pengganggu tanaman (OPT), pemantap agregat anal dan merombak persenyawaan kimia di dalam tanah. Mikoriza memberikan hormon yang dibutubkan oleh tanaman untuk tunbuh, seperti auksin, sitokinin, giberellin, serta zat pengatur tumbuh kepada tanaman inangnya (Nurhayati, 2012), Pertumbuhan tinggi tanaman jagung erat kaitannya dengan pertumbuhan diameter batang tanaman, Pada awal pengambilan data diameter batang tanaman, tanaman jagung tumbuh dengan baik, tetapi setelah memasuki fase generatif, diameter batang —mulai mengalami penurunan dan semakin menyusut Menyusutnya diameter —batang dapat dipengaruhi oleh ketersediaaan air di dalam tanah, Hal ini disebabkan dengan berkurangnya volume air seiring dengan pengurangan intensitas penyiraman ketika sudah: memasuki fase generat, Gambar 1. Kondisi tanaman jagung dengan pemberian bioferilizer MVA pada 10 hari ke-2 Ketika tanaman memsuki fase generatif,, pasokan air akan berkurang — sehingga kandungan air di dalam tanah akan ikut berkurang. Hal ini akan mempengaruhi volume batang sehingea batang yang diukur akan mengalami penuranan Menurut Flartanti (2014), penambahan diameter batang dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara di dalam tanah, terutama fosfor (P) yang berperan dalam pembelahan dan perkembangan sel-sel tanaman, Pemberian MVA scbagai biofertilizer dapat meningkatkan Penyerapan unsur fosfor (P) oleh tanaman, Dalam hal ini, fosfor terlibat dalam pembelahan dan pembentukan sel-sel akar dan batang tanaman, Mikoriza_-menghasilkan hormon auksin yang berfungsi-memacu perpanjangan sel tanaman dan enzim fosfatase yang membantu proses penyerapan unsur hara P (Cruz er al., 1992). Penyerapan unsur hara dilakukan oleh hifa eksternal mikoriza yang menjulur ke dalam = tanah, —kemudian dimanfaatkan untuk memacu proses fotosintesis. Hasil fotosintesis tersebut akan idistribusikan ke seluruh bagian tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Gardner et.al, 1991). Pertumbuhan tanaman jagung (Zea ‘mays) juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Menurut Fitter & Hay (1994), pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti intensitas cahaya dan sub. Pengukuran parameter fisika kimia dalam penelitian ini meliputi suhw/temperatur, pH dan kelembaban tanah yang dihitung selama masa pertumbuhan tanaman jagung. Berdasarkan data pengukuran suhu yang diperoleh, neningkatya temperatur pada awal 40 hari yang kedua disebabkan oleh berkurangnya asupan air pada polibag. Hal ini disebabkan oleh pengurangan _intensitas penyiraman yang semula dilakukan setiap hari diubah menjadi 2 hari sekali. Suhu yang tinggi dapat__meningkatkan aktivitas MVA pada sistem perakaran tanaman jagung, Di daerah Biota: Jumal Imiah rmu-lmy Hayati, Vol. 6 (1), Februari 2021 29 Kuntum Febriyantiningrum er al yang beriklim tropis seperti Indonesia, hal ini cukup menguntungkan. Temperatur atau suhu tanah di dalam polibag juga mengalami perubahan selama proses pertumbuhan tanaman jagung. Selama pengamatan, menunjukkan bahwa temperatur tanah berada pada kisaran 25-30°C. Malai pada 40 hari kedua, temperatur pada tanah mulai berada pada kisaran diatas 30°C. Hel ini menunjukkan bahwa kondisi tingkungan tanah sudah mula stabil dan mendukung pertumbuhan tanaman jagung. Infeksi oleh cendawan mikoriza dapat meningkat seiring naiknya subu, Subu yang tinggi pada siang hari (435°C) tidak menghambat perkembangan dan aktivitas fisiologis mikoriza, akan tetapi peran mikoriza hanya akan menurun pada subu di atas 40°C. Hal ini menunjukkan sul borpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays), tetapi bukan merupakan faktor pembatas utama dari aktivitas mikoriza Faktor —fingkungan lain yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman adalah kelembaban tanah. Kelembaban tanah selama masa pertumbuhan tanaman jagung menunjukkan nilai yang berbanding ferbalik dengan temperatur atau suhu tanah, Semakin Jembab suatu tanah (wei) maka kandungan air yang berada di dalam tanah tersebut cukup tinggi sehingga tanaman tidak akan Kekurangan air untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhannya. Nilai kelembaban tanah berbanding terbalik dengan nilai temperatur tanah, Hal ini terlibat bahwa ketika suhu tanah selama_pengamatan menunjukkan nilai di bawah 30°C, maka nilai kelembaban mencapai nilai + 10 (wet), sedangkan apabila nilai temperatur diatas 30°C maka nilai kelembaban cenderung menurun hingga nilai + 4 ( dry). Selama proses pertumbuhan dan pemeliharaan tanaman jagung —dilakukan pengukuran pH atau keasaman — tanah. Berdasarkan pengamatan di Iapangan, pada awal masa penanaman kondisi —tanah cenderung asam, yaitu memiliki pH 5, Namun 20 hari setclahnya, pH tanah cenderang normal +7. pH tanah juga memiliki peranan penting dalam kesuburan tanah Karena dapat mempengaruhi penyerapan unsur hara makro dan mikro. Kisaran pH yang optimal untuk pertumbuhan tanaman adalah pH 5.5 sampai 7 arena pada kondisi_tersebut proses penyerapan unsur tersebut akan lebih optimal, Penggunaan MVA sebagai biofertilizer aman digunakan karena tidak menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Jika MVA tumbuh dengan baik di suatu lahan, maka penggunaan MVA sebagai biofertilizer dapat memberikan—-manfaat untuk menyuburkan tanah dan memperbaiki lingkungan secara berkelanjutan. Kehadiran MVA diharapkan dapat digunakan sebagai bbahan dasar pembuatan biofertlizer atau pupuk hayati dalam upaya rehabilitasi maupun reklamasi lahan pasca tambang kapur. Simpulan Penggunaan —_mikotiza_—_vesikular arbuskular (MVA) pada tanaman jagung yang diperoleh melalui metode isolasi dan ekstrakst berpotensi sebagai biofertlizer (pupuk hayati) yang dapat membantu pertumbuban tanaman, Biofertilizer. MVA — diharapkan dapat ‘membantu proses pertumbuhan tanaman dan ‘meningkatkan kualitas tanah sebagai salah satu ‘bentuk kegiatan rehabilitasi maupun reklamasi Jahan pasca tambang batu kapur. Daftar Pustaka Depatremen Pertanian. (2011). Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor JOPERMENTAN —__/SR.140/10/2011 tentang pupuk organik, bioferilizer dan ppembenah tanah, Fitter ,A.H. and Hay. RK M, Fisiologi Lingkungan Tanaman. (1991), Gajah Mada University Press Gardner, FP, RB. Pearce dan RIL.Mitchell (1991), Fisiologi Tanaman Budidaya, UL Press. Jakarta Hojoeningtijas, Octami, D., Suyadi, & Aman, 011). Transfer Teknologi Perbanyakan Bioferilizer Mikoriza pada Petani Sebagai Upaya ——Mendukung Pertanian Barkelanjutan. gritech, XI (2), 125 - 138. Harley, JL. and Smith M. S. (1983). Mycorrhizal ‘Syimbiosis. Academie Press,ine. New York. 483p, Hartangi, 1. (2014). Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati Mikoriza Dan Rock Phosphate Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays 30 ‘Biota: Jumal fimiah Tmu-llma Hayati, Vol. 6 (1), Februari 2021 Potensi Mikoriza Vesikular Arbuskular saccharata Sturt). JOMFAPERTA Vol | No.1(2014):1-14 Latifah, S. (2003), Kegiatan Reklamasi Pada Lahan Bekas Tarbang. Program llmu Kehutanan Jurusan Mangjemen Hutan. Skripsi ‘Medan : Universitas Sumatera Utara Nurhayati. (2012), Infektivitas Mikoriza Pada Berbagai Jenis Tanaman Inang Dan Beberapa Jenis Sumber Inokulum. Jurmal Floratek, 7, 25-31 Nurjahyani, SD., Oitaftria, D. Srivulan, Ashu, N.'M, Cintamulys, Idan Pumomo, E 2018) Identifikasi dan Karaktersasi Keanckaragaman Mikeriza pada Lahan Reklamasi Bekas Penambangan Batu Kapur di Kabupaten Tuan," in Prosiding Seminar Nasional V1 Haya, pp, 291-299 Octavianti, EN, & Ermavitalini, D. (2014), Identifikasi Mikoriza dari Lahan Desa Poteran, Pulau Poteran, Sumenep Madura J. Sains POMITS, vol. 3, no, 2, pp. 53-57, Oktafitia, D., Febriyantiningrum, K., Jadid, N., ‘Nurfitia, N., Rahmadan{, F., Amrullah, A, dan Hidayati, D. (2019). Assessment of reclamation success of former limestone ‘quarries in Tuban, Indonesia, based on soil arthropod diversity and soil organic carbon content, Biodiversiias Journal of Biological Diversity, 20(6). Okaafitria, D., Febriyantiningrum, K., Nurftria, N., Jadid, N., Purwani, KL, Sumarsib, N., dan Pumomo, E. (2019). Eksplorasi Mikoriza Vesikula Arbuskula_ (MV) Pada Lahan Revegetasi Pasca Tambang Batu Kapur Dan Status Infeksinya Terhadap Akar Jagung (Zea mays), Prosiding SNasPPM (1), 63-70. Panda, H. (2011), Manufacture of Biofertlizer and Organic Farming. Indis: Asia Pascifie Business Press Inc ‘Pulungan, A.S.S., (2018). Tinjauan Ekologi Fungi Mikoriza Arbuskula Jumnaf Biosams Vol. 4 No.1 Setiadi, (1991), Aplikasi Mikoriza Tanah sebagai salah satu Terapan dalam Bioteknolosi Kehutanan, Seminar Rekayasa Genetika (Bioteknologi) IPB, 1991 Silitonga, C. M_ (2011). Pengaruh Kelembaban Tanah Dan Pemberian Kascing Pada Laban Rawa Pasang Surut Sungai Denai Pada Pertumbuhan Jagung (Zea may’). Skripsi. Dipublikasikan. Diakses. melalui hitprepository.usu.acid/handle/1234567 80/24379 pada 14 April 2020. ‘Sukiman, H. (2015), Pemanfaatan Mikoriza Untuk Meningkatkan Kualitas Bibit Pohon dan Produktivitas Lahan Kawasan Perkotaan. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. Vol 1 Nomor 8 ISSN: 2407-8050 = hal.2021-2026. ‘Biota: Jumal Hmiah timu-Tmu Hayati, Vol. 6 (1), Februari 2021 31 . oe. 10ta ISSN-2527-3221 (print) ISSN 2527-323X (online) Dee atk O Le) CREE etre chris Manuscript Template (https://drive.google.com/file/d/11KjIT1VB14ve1qz7UYDNCaM2) 6ydqlgH/view?usp=sharing) a (/index.php/biota/about/submissions#authorGuidelines) Submit Your . ‘ Peete (3) (/index.php/biota/about/submissions) DOWNLOAD ACCREDITATION CERTIFICATE (https://drive.google.com/file/d/11CwESP9tGzzJKIqUTKRB3BD5npl1c8ZC/view?usp=sharing) sara) MENDELEY Bsns @& GARUDA (http://garuda.ristekdikti.go.id /journal/view/5409) Google (https://scholar-google.co.id/citations? hl=en&user=u68swBkAAAA) Visitors SS 60,188 Bisa 33 $3 34 ae FLAG (https://info.flagcounter.com/xxms) (https://www.statcounter.com/) View Biota Stats (https://statcounter.com/p11885682/?guest=1) Home (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/index) / Archives (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/issue/archive) / Vol 6, No 1 (2021) (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/issue/view/349) Vol 6, No 1 (2021) February 2021 Articles ‘ Pengaruh Bioaktivator Selulolitik untuk Mempercepat Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3023) Diah Nurul Aini, Hanifa Hanifa, Dessy Sari Mulfa, Tetty Marta Linda PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3023/2126) | 1-7 Pengaruh Konsentrasi Minyak Nabati terhadap Lama Simpan dan Kualitas Pasta Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) (https://ojs.ualy.ac.id/index.php/biota/article/view/2929) Celvia Carlinawati Ndruru, Maria Marina Herawati PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/2929/2127) | 8-14 Identifikasi dan Uji Aktivitas Antimikrobia Bakteri Asam Laktat dari Fermentasi Singkong (Gatot) ‘terhadap Bacillus cereus dan Aspergillus flavus (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3312) Maria Hesty Febriana, Ekawati Purwijantiningsih, Pramana Yuda PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3312/2128) | 15-24 Potensi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) sebagai Biofertilizer pada Tanaman Jagung (Zea mays) (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/4131) Kuntum Febriyantiningrum, Dwi Oktafitria, Nia Nurfitria, Nurul Jadid, Dewi Hidayati POF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/4131/2129) | 25-31 Karakteristik Karapas dan Chela sebagai Alat Identifikasi Fosil Kepiting (Decapoda: Brachyura) yang ditemukan di Jawa (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/2480) Donan Satria Yudha, Krisogonus Yudha Parama Putra, Rury Eprilurahman. PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/2480/2134) | 32-43 Keanekaragaman Jenis Capung Famili Libellulidae di Bukit Cogong Kabupaten Musi Rawas (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3216) Merti Triyanti, Destien Atmi Arisandy PDF (https://ojs.uajy.ac.id/inidex.php/biota/article/view/3216/2135) | 44-51 Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Batang Rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3577) Nelsiani To'bungan, Wibowo Nugroho Jati, Felicia Zahida PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3577/2136) | 52-57 Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol 96% Rimpang Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val.) terhadap Cendawan Pythium sp. secara In Vitro (https://ojs.ualy.ac.id/index.php/biota/article/view/3220) Oktira Roka Aji, Hasna Chaerani Zakkiyah PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3220/2137) | 58-63 QUICK MENU * ee Editorial Team (/index.php/biota/about/editorialTeam) Publication Ethics (/index.php/biota/about/editorialPolicies#custom-0) Reviewer (/index.php/biota/about/displayMembership/46) Focus and Scope (/index.php/biota/about/editorialPolicies#focusAndScope) Author Guidelines (/index.php/biota/about/submissions#authorGuidelines) Open Access Policy (/index.php/biota/about/editorialPolicies#openAccessPolicy) ‘Screening for Plagiarism Policy (/index.php/biota/about/editorialPolicies#custom-1) Peer Review Process (/index.php/biota/about/editorialPolicies#peerReviewProcess) ‘Online Submission (/index.php/biota/about/submissions#onlineSubmissions) Author(s) Fee (/index.php/biota/about/submissions#authorFees) Contact (/index.php/biota/about/contact) Home (https://ojs.uajy.ac.id/index.php, / About the Journal (https://ojs.uaiy.ac.id/index.php/biota/about) / Editorial Team (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/editorialTeam) Editorial Team Editor-in-Chief 8 Boy Rahardjo Sidharta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia Managing Editor ss Dewi Retnaningati, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia Section Editor x Hartanto Nugroho, Universitas Gajah Mada, Indonesia Felicia Zahida, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia » Rudy Agung Nugroho, Universitas Mulawarman, Indonesia 1 Irene Meitiniarti, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia 1 Ekawati Purwijantiningsih, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia 1 Susilo Hadi, Universitas Gajah Mada, Indonesia Exsyupransia Mursyanti, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia Yuliana Reni Swasti, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia » Rina Sri Kasiamdari, Universitas Gajah Mada, Indonesia . Indah Murwani, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia QUICK MENU ay Editorial Team (/index.php/biota/about/editorialTeam) Publication Ethics (/index.php/biota/about/editorialPolicies#custom-0) Reviewer (/index.php/biota/about/displayMembership/46) Focus and Scope (/index.php/biota/about/editorialPolicies#focusAndScope) Author Guidelines (/index.php/biota/about/submissions#authorGuidelines) Open Access Policy (/index.php/biota/about/editorialPolicies#openAccessPolicy) ‘Screening for Plagiarism Policy (/index.php/biota/about/editorialPolicies#custom-1) Peer Review Process (/index.php/biota/about/editorialPolicies#peerReviewProcess) ‘Online Submission (/index.php/biota/about/submissions#onlineSubmissions) Author(s) Fee (/index,php/biota/about/submissions#authorFees) Contact (/index.php/biota/about/contact) Cited by VIEW ALL All Since 2016 Citations 875 615, h-index 12 1 i10-index 17 14 180 5: 90 i : Lal 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (https://scholar.google.co.id/citations? hi=en&user=u68swBkAAAAJ) User Username Password Remember me Notifications View (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/notification) Subscribe (httpsi/ojs.uajy.2c.id/index.php/biota/notification/subscribeMailList) Journal Content Search ‘Search Scope All ’ Browse By Issue (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/issue/archive) By Author (https://ojs.ualy.ac.id/index,ahp/biota/search/authors) By Title (https://ojs.ualy.ac.id/index php/biota/search/titles) Other Journals (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/index) Information For Readers (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/information/readers) For Authors (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/information/authors) For Librarians (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/information/librarians) Font Size Policies Focus and Scope (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/editorialPolicies#focusAndScope) Section Policies (httpsi//ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/editorialPolicies#sectionPolicies) Peer Review Process (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/editorialPoliciesttpeerReviewProcess) Open Access Policy (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/editorialPolicies#openAccessPolicy) Submissions Online Submissions (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/submissions#onlineSubmissions) Author Guidelines (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/submissions#author Guidelines) Copyright Notice (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/submissions#copyrightNotice) Privacy Statement (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/submissions#privacyStatement) Author Fees (httpsi//ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/submissions#authorFees) Other Journal Sponsorship (https://ojs.Uiajy.ac.id/index.php/biota/about/journalSponsorship) Journal History (https://ojs.vajy.ac.id/index.php/biota/about/history) Site Map (https:/ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/siteMap) About this Publishing System (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/aboutThisPublishingSystem) Share ISSN: 2527-323X Editorial Office: Technobiology Department, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 44 Babarsari street, Sleman, Yogyakarta 55281, Indonesia Phone: +62274 487711 ext. 2189 Mobile Phone (Telp./WA) :082313986329 (Dewi Retnaningati) Email : journal.biota@gmail.com or ftb.biota@ualjy.ac.id Online ISSN :2527-323x (http://u.lipi.go.id/1461305648) | Print ISSN: 2527-3221 (http://u.lipi.go.id/1461305144)

You might also like