Biota: Jumal Iimiah llmuclimu Hayati, Vol, 6 (1): 25-31, Februari 2021
pelSSN 2527-3221, e-ISSN 2527-323X, hitps://ojs.uajy.ac.id/index php/biota
DOL: 10.24002/biota véil 4131
Potensi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) sebagai Biofertilizer pada
Tanaman Jagung (Zea mays)
Potential of Arbuscular Vesicular Mycorrhiza (MVA) as Biofertilizer in
Corn Plants (Zea mays)
Kuntum Febriyantiningrum'’, Dwi Oktafitria', Nia Nurfitria’, Nurul Jadid’, Dewi
Hidayati?
‘Program Suuli Biologi, Fakultas Matematika dan Ili Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Ronggotane
i. Mannmggal No, 61 Tuban, Jawa Timur, Indonesia
Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan lnu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI
Ronggolawe .
Jl Manunggal No, 61 Tuan, Jawa Timur, Indonesia
“Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
JL Raya Keputth Sukolilo- Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Jawa Timur. Indonesia
Email: kuntun060290@ gmail.com *Penulis Koresponaenst
Abstract
Mining activities can cause environmental damage, and needs land rehabilitation efforts.
One approach to land rehabilitation after mine is with repairing the ecosystem condition by
improving the quality of the soil, with inerease fertility and enriching soil nutrient content by
providing a biofertilizer from microbe, such as mycorrhizal fungi. This study aims to
determine the potential use of vesicular arbuscular mycorrhizal fungus (MVA) as a
biofertilizer by examining the effect of MVA on the growth of corn plant (Zea Mays).
Applicaced indigenus MVA was able to inerease the absorption of phosphorus (P) nutrients
in the soil by corn plant so it had an effect on increasing the height and diameter of the corn
plant stalks. MVA has the potential as a basic material for making biofertilizer, so it ean be
used {0 improve soil quality and environment in ex-limestone mining areas.
‘Keywords: Mycorrhiza, MVA, Biofertilizer, Land Rehabilitation, Corn Plants
Abstrak,
Aktivitas pertambangan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan sehingga memerlukan
than. Salah satu upaya rehabilitasi lahan pasca tambang adalah dengan
kondisi ekosistem dengan meningkatkan kualitas tanah, yaitu meningkatkan
kesuburan dan_memperkaya kandungan unsur hara tanah dengan pemberian pupuk hayati
(biofertitizer) yang terdiri atas mikroba, seperti jamur mikoriza. Penelitian ini hertujuan
‘untuk mengetahui potensi penggunaan jamur mikoriza vesikular arbuskular (MVA) sebagai
biofertiizer dengan mengkaji pengaruh pemberian MVA terhadap pertumbuhan tanaman
jagung (Zea mays). Pemberian MVA indigenus mampn meningkatkan penyerapan unsur
hhara fosfor (P) dalam tanah oleh tanaman schingga berpengaruh terhadap penambahan
tinggi dan diameter batang tanaman jagung. MVA berpotensi sebagai bahan dasar dalam
pembuatan biofertilizer, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan
lingkungan pada lahan bekas tambang batu kapur.
Kata kunci: Mikoriza, MVA, Biofertilizer, Rehabilitasi Lahan, Ta
uman Jagung
Diterima: 19 Januari 2021, disetujui 30 Januari 2021
Pendahuluan perubahan kimiawi tanah dan air, perubahan
fisik seperti perubahan morfologi dan topografi
Aktivitas pertambangan dapat. lahan, dan perubahan biologi seperti
‘mengakibatkan perubahan lingkungan tidak munculnya gangguan pada habitat flora dan
terkecuali tambang batu Kapur, seperti fauna serta penurunan produktivitas tanah
(Oktafitria ef al, 2019). Perubahan ini dapatKuntum Febriyaminingrum etal
menyebabkan hilangnya fungsi ckologis lahan
bekas tambang kapur sehingga _memerlukan
kkegiatan rehabilitasi untuk mengembalikan
ckosistem ke kondisi awal dan mengembalikan
fungsi lahan sebagaimana mestinya.
‘Menurut Latifah (2003), kegiatan utama
dalam proses rehabilitasi lahan pasca tambang,
batu kapur terdiri dari pemulihan lahan untuk
memperbaiki kondisiekosistem yang
terganggu dan persiapan Tahan untuk
pemanfaatan selanjutnya, Lahan _pasca
tambang batu kapur yang tidak direhabilitasi
biasanya akan mengalami proses suksesi yang
cukup lambat. Hal ini diakibarkan oleh
kandungan unsur hara dan mineral yang relatif
sedikit di dalam tanah.
Kandungan unsur hara merupakan unsur
penting dalam proses pertumbuhan tanaman,
Jika tanah pada lahan tambang batu kapur terus
menenis digali, maka lama kelamaan lahan
tersebut dapat kchilangan lapisan tanah atas
(top soit), akibatnya tingkat kesuburan tanah
‘menurun. Salah satu cara untuk meningkatkan
Kesuburan tana adalah memperkaya
kandungan unsur hara tanah dengan pemberian
pupuk hayati (biofertilizer) yang terdiri atas
mikroba, seperti jamur mikoriza,
Jamur —mikorizamerupakan hasil
simbiosis mutualisme antara jamuricendawan
(Myces) dengan sistem perakaran. tanaman
tingkat tinggi (rhizae). Dalam. simbiosis ini,
jamur mikoriza mendapatkan karbohidrat dan
‘nutrisi dari tanaman inang serta penyerapan
uunsur hara oleh tanaman inang. Memurat
Sukiman (2015), adanya mikoriza dalam
sistem perakaran tanaman dapat -membantu
penyerapan unsur ara makro dan mikro
terutama fosfat (P) dan menghasitkan zat
pengatur tumbuh (hormon) untuk menstimulasi
pertumbuhan tanaman, Jamur — mikoriza
berperan dalam mempertahankan stabilitas
ekosistem dan —_keanekaragaman —hayati
(mempercepat terjadinya suksesi alamiah pada
hhabitat yang memiliki gangguan ekstrim) serta
memperbaiki struktur tanah (merupakan
penghubung transfer karbon dari akar ke
organisme tanah lainnya, misalnya bakteri
penambat nitrogen dan bakteri pelarut fosfa).
Selain itu, mikoriza juga dapat digunakan
sebagai bioindikator’ untuk menentukan
kualitas lingkungan
Mikoriza vesikular arbuskular atau biasa
dikenal dengan. = MVA_—-merupakan
mikroorganisme yang dapat membantu
pertumbuban dan perkembangan —tanaman
sekitar lahan tambang batu kapur. MVA
dimungkinkan akan memiliki eran positif
terhadap pertumbuhan tanaman di lahan kering
arena dapat berperan sebagai biofertilizer
(pupuk hayati), bioprotektor (pestisida hayati)
dan bioregulator (katalisator hayati yang
menjadikannya sebagai agen biologi yang
bersifat ramah lingkungan (Octavianti &
Ermavitalini, 2014; Rahmawati & Nurhidayati,
2013),
Menurut Peraturan Menteri Pertanian
Republik Indonesia Nomor 70/PERMENTAN
/SR.149/10/2011 tentang pupuk —organik,
biofertlizer dan pembenah tanah (Deptan,
2010), “biofertilizer atau pupuk hayati adalah
produk biologi aktif yang terdiri atas mikroba
yang dapat meningkatkan—_efisiensi
pemupukan, kesuburan dan keschatan tanah”,
sehingga mikoriza merupakan salah satu
ccontoh materi biofertlizer.
Biofertilizer. MVA merupakan pupuk
hhayati yang berasal dari pengkulturan mikoriza
yang telah diisolasi dari lokasi tertenta,
ilanjutkan dengan metode ekstraksi, dan
‘rapping untuk perbanyakan koloni mikoriza.
Pembuatan biofertilizer dari mikoriza
indigenus (lokal) menjadi salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
produktifitas lahan dan tanaman, seperti
tanaman jagung (Zea mays). Peran mikoriza
sebagai biofertilizer sangat penting dalam
proses pemulihan dan —_peningkatan
produktivitas lahan secara berkelanjutan terkait
dengan ketersediaan hara serta_mengurangi
penggunaan pupuk anorganik dan bahan energi
berbahan fosil. Pada lahan revegetasi pasca
tambang batu Kapur PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk. (SIG), diketahui terdapat 4
genus dari 13. genus MVA diantaranya
Glomus, Acaulospora, Gigaspora, dan
Scutellospora. Pencampuran beberapa genus
yang ditemukan pada lahan revegetasi tersebut
merupakan MVA lokal_ yang berpotensi
sebagai biofertlizer. (Oktafitria ev af, 2019)
Manfaat MVA lokal dari lahan_ pasca
tambang baru kapur belum dikaji, schingga
perlu dilakukan penelitian terkait pengkayjian
potensi MVA lokal tersebut dalam penelitian
ini, Tujuan penelitian ini adalah untuk
‘mengetahui potensi MVA sebagai biofertilizer
yang akan dikaji pengaruh pemberian MVA
tethadap pertumbulan tanaman jagung (Zea
‘mays). Hasil penelitian ini diharapkan dapat
26 Biota: Jumal Imiah Imuclimu Hayati, Vol. 6 (1), Februari 2024Potensi Mikoriza Vestkular Arbuskular
menjadi referensi-mengenai _pemenfaatan
MVA tokal yang berasal dari lahan revegetasi
pasca tambang batu kapur sebagai pupuk alami
untuk —-menunjang —pertumbuhan dan
‘meningkatkan produktivitas tanaman Lokal
sehingga dapat tercapai ekosistem yang lebih
stabil.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di lahan revegetasi
pasca tambang batu kapur SIG Kecamatan
Kerek, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa
Timur, Indonesia pada bulan Maret - Oktober
2018, Penelitian ini merupakan penelitian
ceksperimental menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) menggunakan satu faktor
yaitu. pemberian —biofertilizer —mikoriza
vesikular arbuskular (MVA) dengan 3 kali
Pengulangan.
Pembuatan biofertilizer MVA dilakukan
dengan mengekstraksi spora dari campuran
berbagai jenis MVA indigenus yang ditemukan
pada tahap eksplorasi dari tanah pada lahan
revegetasi pasca tambang kapur (Oktafitria, e?
al., 2019). Setelah didapatkan ekstrak spora
mikoriza, dilakukan pengenceran spora yang
nantinya akan dimasukkan ke dalam sistem
perakaran tanaman inang bersamaan dengan
pemindahan benih yang telah disiapkan.
Tanaman inang dalam penelitian ini
adalah jagung (Zea mays). Proses pembenihan
dimulai pada bulan Juni 2018dengan menanam
benih tanaman inang pada pot pembenihan
(seedling tray) kemudian dipindahkan pada pot
yang telah disediakan setelah muncul daun
pertama (berumur 2 minggu). Selanjumya,
pada awal bulan Juli 2018, tanaman jagung
ditumbuhkan pada 2 perlakuan, yaitu:
perlakuan pertama diberi penambahan MVA_
dan perlakuan kedua (Kontrol) _tanpa
penambahan MVA dengan tiga (3. kali
pengulangan), Pada perlakuan pertama, isolat
spora MVA ditambahkan sebanyak 10 ml di
sekitar perakaran tanaman jagung yang telah
ipindahkan dari seedling ray. Tanaman
jagung dipelihara selama 3. bulan terhitung
pada Juli 2018 sampai September 2018 dengan
‘masa peniyiraman rutin dua kali sehari selama
2 bulan pertama dan pada bulan ke 3 dilakukan
pencekaman kekeringan dengan tidak
melakukan penyiraman sama sckali,
Pengamatan dan —_pengukuran
pertumbuhan tanaman hanya dilakukan pada
fase vegetatiftanaman dan dilakukan setiap 10
hari dimulai pada tanggal 18 Juli 2018 sampai
tangeal 6 September 2018. Pengamatan ini
meliputi pengukuran tinggi tanaman dan
diameter batang. Setelah memasuki fase
generaif, tanaman jagung dibiarkan tumbuh
fanpa penyiraman atau perlakuan apapun.
Perlakuan ini bertujuan untuk memulai fase
pencekaman sehingga dapat diketahui peran
atau potensi penggunaan MVA, scbagai
biofertilizer. Pengukuran parameter fisika
kimia, yaitu: subu, pH, dan kelembaban tanab
juga dilakukan untuk mengkaji pengaruhnya
tethadap pertumbuhan tanaman jagung,
Data hasil pengukuran tinggi dan
diameter tanaman jagung kermudian dianalisis
secara deskriptif kualitatif' dan diuji dengan yj
normalitas untuk mengetahui kelayakan data
penelitian, Jka hasil data yang diperoleh
normal, dilanjutkan dengan analisis uji T untuk
‘membandingkan hubungan antare perlakukan
yang diberikan dengan hasil _penelitian
Sehingga dapat diperoleh akurasi _hasil
penelitian yang signifikan,
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan proses isolasi dan
idemtifikasi mikorizavesikular arbuskular
yang telah dilakukan pada _penelitian
Ssebelumnya, ditemukan 4 genus dari 13 genus
MVA, yaitu: Glomus, Acaulospora, Gigaspora,
dan Scutellospora (Oktafitria, e al, 2019).
Biofertilizer_ yang dibuat pada penelitian ini
‘merupakan hasil ekstraksi campuran beberapa
jenis MVA yang diperolch dari isolasi
mikoriza yang terdapat pada lahan revegetasi
pasca tamang SIG.
Penggunaan tanaman jagung sebagai
tanaman uji didasarkan pada jenis tanaman
yang umumnya ditanam oleh sebagian besar
petani di sekitar lokasi lahan revegetasi pasca
tambang SIG. Tanaman jagung memiliki umar
pendek dan tahan dalam berbagai kondisi.
Indikator yang diamati untuk metihat potensi
MVA sebagai biofertitizer pada tanaman
jagung (Zea mays) adalah pertumbuhan
‘anaman yang meliputi tinggi dan diameter
batang,
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
balnwa tanaman jagung yang diberi perlakuan
Biota: Jurmal Hmiah flmu-llmu Hayati, Vol, 6 (1), Februari 2021 27Kunnun Febriyantiningrum et a.
penambahan biofertilizer. -MVA memiliki —_pengaruh yang tidak nyata. Hal ini dapat
pertumbuhan tinggi dan diameter batang disebabkan karena pemberian dosis MVA yang.
tanaman yang berbeda tetapi__tidak kurang sesuai serta adanya faktor lain yang
menunjukkan —hasil yang signifikan. berpengaruh seperti faktor lingkungan dan
Berdasarkan hal tersebut dapat _diketahui uunsur hara yang terkandung di dalam media
bahwa pemberian MVA sebagai biofilter pada tanam.
fanaman —jagung temyata_—membertkan
Tabel 1. Rerata pertumbuhan tinggi tanaman jagung (dalam cm)
Pengukaran ke- 1 2 3 4 = ‘
Kontrol 32170933 1a9.00 149.87 18567 156.00
Pemberian MVA. 49009483 __135.50__15500__ 15883233
‘Tabel 2. Rerata pertumbuhan diameter tanaman jagung (dalam cry
Pengukuran ke- 1 2 3 4 = “
Kontrol 396 1192 13,78 1481 1202 10.39
Pemberian MVA 794 9931.98 14051239 10.03
‘Menurat Hartanti (2014), pertumbuhan ‘memperbaiki Keterserdiaan hara fosfor dan
tanaman jagung lebih dipengaruhi ketersediaan _—-membantu meningkatkan pertahanan akar dari
uunsur hara seperti unsur N yang berfungsi serangan patogen, Penambahan biofertlizer
‘membentuk protein dalam pertumbuhan MVA terbukti mampu memperbaiki dan
tanaman pada fase vegetatif. Selain itu, faktor __-meningkatkan kualitas tanah, sehingga mampu
lingkungan seperti suhu juga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman pada
‘memengaruhi_pertumbuhan tanaman jagung lahan bekas pertambangan maupun lahan kritis
arena berhubugan dengan produksi dan secara signifikan (Setiadi, 1991).
‘ransportasi_nutrisi yang dubutuhkan oleh ‘Tanaman jagung yang diberi MVA
tanaman (Fitter & Hay, 1994). Meskipun sebagai pupuk hayati mengalami pertumbuhan
demikian, —pengkajian lang terkait tinggi tetapi berhenti mengalami pertumbuhan
pemanfaatan MVA sebagai pupuk organik setelah —memasuki fase pencekaman
hayati perlu ditinjau ulang supaya memperoleh (pegurangan penyiraman) dan memasuki fase
hasil yang maksimal sehingea MVA dapat untuk persiapan perkembangbiakan tanaman,
dimanfaatkan, Selama masa pemeliharaannya, — tanaman
Pertumbuhan tanaman merupakan salah jagung_ tidak mengalami gengguan penyakit
satu. indikator yang dapat diamati untuk ataupun ham
‘mengetahui pengarah pemberian mikoriza Pemberian MVA diberikan dengan cara
vesikular arbuskular ~ (MVA) sebagai menuangkan ekstraksi MVA pada sistem
biofertiizer pada tanaman. Berdasarakan Tabel perakaran tanaman jagung (Zea mays) dengan
1 dan Tabel 2, data tersebut_ menunjukkan fujuan MVA tersebut dapat menginfeksi akar
bahwa tanaman jagung yang diberi tambahan tanaman, Tanaman jagung memiliki sistem
MVA sebagai biofertlizer dapat —tumbuh perakaran serabut sehingga mudah diinfeksi
dengan baik dan lebih tinggi jika dibandingkan jk diberi_tambahian biofertilizer_- MVA
dengan tanaman jagung yang tidak diberikan (Hartanti, 2014), MVA dapat dengan mudah
penambahan biofertilizer MVA meskipun tidak bersimbiosis dengan akar tanaman jagung
berbeda nyata. Dosis pemberian MVA. ke melalui kolonisasi akar tanaman jagung,
dalam tanaman juga akan berpengaruh kemudian akan memproduksi jalinan hifa
terhadap pertumbuhan tanaman. Tanaman secara intensif sehingga tanaman yang
yang diinfeksi dengan MVA akan memiliki mengandung mikoriza mampu meningkatkan
Kandungan unsur hara yang lebih tinggi, kapasitas dalam penyerapan unsur —hara
Karena MVA dapat menyediakan unsur hara + (Oktafitria, 2019; Pulungan, 2018),
dalam tanah, Selain itu, keberadaan MVA
membantu pertumbuhan tanaman dengan
28 Biota: Juma! Iimiah tmu-tlmu Hayat, Vol, 6 (1), Februari 2021Potensi Mikoriza Vesikular Arbuskular
Pada dasamya, MVA memiliki beberapa
peranan penting diantaranya sebagai penyedia
tunsur hara di dalam tanah, pengurai bahan
organik dan pembentuk humus schingga
‘mampu meningkatkan ketersediaan ara di
dalam tanah, sebagai pengontrol organisme
pengganggu tanaman (OPT), pemantap agregat
anal dan merombak persenyawaan kimia di
dalam tanah. Mikoriza memberikan hormon
yang dibutubkan oleh tanaman untuk tunbuh,
seperti auksin, sitokinin, giberellin, serta zat
pengatur tumbuh kepada tanaman inangnya
(Nurhayati, 2012),
Pertumbuhan tinggi tanaman jagung erat
kaitannya dengan pertumbuhan diameter
batang tanaman, Pada awal pengambilan data
diameter batang tanaman, tanaman jagung
tumbuh dengan baik, tetapi setelah memasuki
fase generatif, diameter batang —mulai
mengalami penurunan dan semakin menyusut
Menyusutnya diameter —batang dapat
dipengaruhi oleh ketersediaaan air di dalam
tanah, Hal ini disebabkan dengan
berkurangnya volume air seiring dengan
pengurangan intensitas penyiraman ketika
sudah: memasuki fase generat,
Gambar 1. Kondisi tanaman jagung dengan pemberian bioferilizer MVA pada 10 hari ke-2
Ketika tanaman memsuki fase generatif,,
pasokan air akan berkurang — sehingga
kandungan air di dalam tanah akan ikut
berkurang. Hal ini akan mempengaruhi volume
batang sehingea batang yang diukur akan
mengalami penuranan
Menurut Flartanti (2014), penambahan
diameter batang dipengaruhi oleh ketersediaan
unsur hara di dalam tanah, terutama fosfor (P)
yang berperan dalam pembelahan dan
perkembangan sel-sel tanaman, Pemberian
MVA scbagai biofertilizer dapat meningkatkan
Penyerapan unsur fosfor (P) oleh tanaman,
Dalam hal ini, fosfor terlibat dalam
pembelahan dan pembentukan sel-sel akar dan
batang tanaman, Mikoriza_-menghasilkan
hormon auksin yang berfungsi-memacu
perpanjangan sel tanaman dan enzim fosfatase
yang membantu proses penyerapan unsur hara
P (Cruz er al., 1992). Penyerapan unsur hara
dilakukan oleh hifa eksternal mikoriza yang
menjulur ke dalam = tanah, —kemudian
dimanfaatkan untuk memacu proses
fotosintesis. Hasil fotosintesis tersebut akan
idistribusikan ke seluruh bagian tanaman
untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman (Gardner et.al, 1991).
Pertumbuhan tanaman jagung (Zea
‘mays) juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Menurut Fitter & Hay (1994), pertumbuhan
tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan
seperti intensitas cahaya dan sub. Pengukuran
parameter fisika kimia dalam penelitian ini
meliputi suhw/temperatur, pH dan kelembaban
tanah yang dihitung selama masa pertumbuhan
tanaman jagung. Berdasarkan data pengukuran
suhu yang diperoleh, neningkatya temperatur
pada awal 40 hari yang kedua disebabkan oleh
berkurangnya asupan air pada polibag. Hal ini
disebabkan oleh pengurangan _intensitas
penyiraman yang semula dilakukan setiap hari
diubah menjadi 2 hari sekali. Suhu yang tinggi
dapat__meningkatkan aktivitas MVA pada
sistem perakaran tanaman jagung, Di daerah
Biota: Jumal Imiah rmu-lmy Hayati, Vol. 6 (1), Februari 2021 29Kuntum Febriyantiningrum er al
yang beriklim tropis seperti Indonesia, hal ini
cukup menguntungkan.
Temperatur atau suhu tanah di dalam
polibag juga mengalami perubahan selama
proses pertumbuhan tanaman jagung. Selama
pengamatan, menunjukkan bahwa temperatur
tanah berada pada kisaran 25-30°C. Malai
pada 40 hari kedua, temperatur pada tanah
mulai berada pada kisaran diatas 30°C. Hel ini
menunjukkan bahwa kondisi tingkungan tanah
sudah mula stabil dan mendukung
pertumbuhan tanaman jagung. Infeksi oleh
cendawan mikoriza dapat meningkat seiring
naiknya subu, Subu yang tinggi pada siang hari
(435°C) tidak menghambat perkembangan dan
aktivitas fisiologis mikoriza, akan tetapi peran
mikoriza hanya akan menurun pada subu di
atas 40°C. Hal ini menunjukkan sul
borpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
jagung (Zea mays), tetapi bukan merupakan
faktor pembatas utama dari aktivitas mikoriza
Faktor —fingkungan lain yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
adalah kelembaban tanah. Kelembaban tanah
selama masa pertumbuhan tanaman jagung
menunjukkan nilai yang berbanding ferbalik
dengan temperatur atau suhu tanah, Semakin
Jembab suatu tanah (wei) maka kandungan air
yang berada di dalam tanah tersebut cukup
tinggi sehingga tanaman tidak akan
Kekurangan air untuk mencukupi kebutuhan
pertumbuhannya. Nilai kelembaban tanah
berbanding terbalik dengan nilai temperatur
tanah, Hal ini terlibat bahwa ketika suhu tanah
selama_pengamatan menunjukkan nilai di
bawah 30°C, maka nilai kelembaban mencapai
nilai + 10 (wet), sedangkan apabila nilai
temperatur diatas 30°C maka nilai kelembaban
cenderung menurun hingga nilai + 4 ( dry).
Selama proses pertumbuhan dan
pemeliharaan tanaman jagung —dilakukan
pengukuran pH atau keasaman — tanah.
Berdasarkan pengamatan di Iapangan, pada
awal masa penanaman kondisi —tanah
cenderung asam, yaitu memiliki pH 5, Namun
20 hari setclahnya, pH tanah cenderang normal
+7. pH tanah juga memiliki peranan penting
dalam kesuburan tanah Karena dapat
mempengaruhi penyerapan unsur hara makro
dan mikro. Kisaran pH yang optimal untuk
pertumbuhan tanaman adalah pH 5.5 sampai 7
arena pada kondisi_tersebut proses
penyerapan unsur tersebut akan lebih optimal,
Penggunaan MVA sebagai biofertilizer
aman digunakan karena tidak menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan. Jika
MVA tumbuh dengan baik di suatu lahan,
maka penggunaan MVA sebagai biofertilizer
dapat memberikan—-manfaat untuk
menyuburkan tanah dan memperbaiki
lingkungan secara berkelanjutan. Kehadiran
MVA diharapkan dapat digunakan sebagai
bbahan dasar pembuatan biofertlizer atau
pupuk hayati dalam upaya rehabilitasi maupun
reklamasi lahan pasca tambang kapur.
Simpulan
Penggunaan —_mikotiza_—_vesikular
arbuskular (MVA) pada tanaman jagung yang
diperoleh melalui metode isolasi dan ekstrakst
berpotensi sebagai biofertlizer (pupuk hayati)
yang dapat membantu pertumbuban tanaman,
Biofertilizer. MVA — diharapkan dapat
‘membantu proses pertumbuhan tanaman dan
‘meningkatkan kualitas tanah sebagai salah satu
‘bentuk kegiatan rehabilitasi maupun reklamasi
Jahan pasca tambang batu kapur.
Daftar Pustaka
Depatremen Pertanian. (2011). Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia Nomor
JOPERMENTAN —__/SR.140/10/2011
tentang pupuk organik, bioferilizer dan
ppembenah tanah,
Fitter ,A.H. and Hay. RK M, Fisiologi Lingkungan
Tanaman. (1991), Gajah Mada University
Press
Gardner, FP, RB. Pearce dan RIL.Mitchell
(1991), Fisiologi Tanaman Budidaya, UL
Press. Jakarta
Hojoeningtijas, Octami, D., Suyadi, & Aman,
011). Transfer Teknologi Perbanyakan
Bioferilizer Mikoriza pada Petani Sebagai
Upaya ——Mendukung Pertanian
Barkelanjutan. gritech, XI (2), 125 -
138.
Harley, JL. and Smith M. S. (1983). Mycorrhizal
‘Syimbiosis. Academie Press,ine. New
York. 483p,
Hartangi, 1. (2014). Pengaruh Pemberian Pupuk
Hayati Mikoriza Dan Rock Phosphate
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Jagung Manis (Zea mays
30 ‘Biota: Jumal fimiah Tmu-llma Hayati, Vol. 6 (1), Februari 2021Potensi Mikoriza Vesikular Arbuskular
saccharata Sturt). JOMFAPERTA Vol |
No.1(2014):1-14
Latifah, S. (2003), Kegiatan Reklamasi Pada Lahan
Bekas Tarbang. Program llmu Kehutanan
Jurusan Mangjemen Hutan. Skripsi
‘Medan : Universitas Sumatera Utara
Nurhayati. (2012), Infektivitas Mikoriza Pada
Berbagai Jenis Tanaman Inang Dan
Beberapa Jenis Sumber Inokulum. Jurmal
Floratek, 7, 25-31
Nurjahyani, SD., Oitaftria, D. Srivulan, Ashu,
N.'M, Cintamulys, Idan Pumomo, E
2018) Identifikasi dan Karaktersasi
Keanckaragaman Mikeriza pada Lahan
Reklamasi Bekas Penambangan Batu
Kapur di Kabupaten Tuan," in Prosiding
Seminar Nasional V1 Haya, pp, 291-299
Octavianti, EN, & Ermavitalini, D. (2014),
Identifikasi Mikoriza dari Lahan Desa
Poteran, Pulau Poteran, Sumenep Madura
J. Sains POMITS, vol. 3, no, 2, pp. 53-57,
Oktafitia, D., Febriyantiningrum, K., Jadid, N.,
‘Nurfitia, N., Rahmadan{, F., Amrullah,
A, dan Hidayati, D. (2019). Assessment of
reclamation success of former limestone
‘quarries in Tuban, Indonesia, based on soil
arthropod diversity and soil organic carbon
content, Biodiversiias Journal of
Biological Diversity, 20(6).
Okaafitria, D., Febriyantiningrum, K., Nurftria, N.,
Jadid, N., Purwani, KL, Sumarsib, N.,
dan Pumomo, E. (2019). Eksplorasi
Mikoriza Vesikula Arbuskula_ (MV)
Pada Lahan Revegetasi Pasca Tambang
Batu Kapur Dan Status Infeksinya
Terhadap Akar Jagung (Zea
mays), Prosiding SNasPPM (1), 63-70.
Panda, H. (2011), Manufacture of Biofertlizer and
Organic Farming. Indis: Asia Pascifie
Business Press Inc
‘Pulungan, A.S.S., (2018). Tinjauan Ekologi Fungi
Mikoriza Arbuskula Jumnaf Biosams
Vol. 4 No.1
Setiadi, (1991), Aplikasi Mikoriza Tanah sebagai
salah satu Terapan dalam Bioteknolosi
Kehutanan, Seminar Rekayasa Genetika
(Bioteknologi) IPB, 1991
Silitonga, C. M_ (2011). Pengaruh Kelembaban
Tanah Dan Pemberian Kascing Pada
Laban Rawa Pasang Surut Sungai Denai
Pada Pertumbuhan Jagung (Zea may’).
Skripsi. Dipublikasikan. Diakses. melalui
hitprepository.usu.acid/handle/1234567
80/24379 pada 14 April 2020.
‘Sukiman, H. (2015), Pemanfaatan Mikoriza Untuk
Meningkatkan Kualitas Bibit Pohon dan
Produktivitas Lahan Kawasan Perkotaan.
Prosiding Seminar Nasional Masyarakat
Biodiversitas Indonesia. Vol 1 Nomor 8
ISSN: 2407-8050 = hal.2021-2026.
‘Biota: Jumal Hmiah timu-Tmu Hayati, Vol. 6 (1), Februari 2021 31. oe.
10ta
ISSN-2527-3221 (print) ISSN 2527-323X (online)
Dee atk O Le)
CREE etre chris
Manuscript
Template
(https://drive.google.com/file/d/11KjIT1VB14ve1qz7UYDNCaM2) 6ydqlgH/view?usp=sharing)
a (/index.php/biota/about/submissions#authorGuidelines)
Submit Your . ‘
Peete (3) (/index.php/biota/about/submissions)
DOWNLOAD
ACCREDITATION CERTIFICATE
(https://drive.google.com/file/d/11CwESP9tGzzJKIqUTKRB3BD5npl1c8ZC/view?usp=sharing)
sara) MENDELEY
Bsns
@& GARUDA (http://garuda.ristekdikti.go.id /journal/view/5409)
Google (https://scholar-google.co.id/citations?
hl=en&user=u68swBkAAAA)
Visitors
SS 60,188
Bisa
33
$3
34 ae
FLAG
(https://info.flagcounter.com/xxms)
(https://www.statcounter.com/)
View Biota Stats (https://statcounter.com/p11885682/?guest=1)Home (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/index)
/ Archives (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/issue/archive)
/ Vol 6, No 1 (2021) (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/issue/view/349)
Vol 6, No 1 (2021)
February 2021
Articles ‘
Pengaruh Bioaktivator Selulolitik untuk Mempercepat Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3023)
Diah Nurul Aini, Hanifa Hanifa, Dessy Sari Mulfa, Tetty Marta Linda
PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3023/2126) | 1-7
Pengaruh Konsentrasi Minyak Nabati terhadap Lama Simpan dan Kualitas Pasta Bawang Merah (Allium
ascalonicum L.) (https://ojs.ualy.ac.id/index.php/biota/article/view/2929)
Celvia Carlinawati Ndruru, Maria Marina Herawati
PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/2929/2127) | 8-14
Identifikasi dan Uji Aktivitas Antimikrobia Bakteri Asam Laktat dari Fermentasi Singkong (Gatot)
‘terhadap Bacillus cereus dan Aspergillus flavus (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3312)
Maria Hesty Febriana, Ekawati Purwijantiningsih, Pramana Yuda
PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3312/2128) | 15-24
Potensi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) sebagai Biofertilizer pada Tanaman Jagung (Zea mays)
(https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/4131)
Kuntum Febriyantiningrum, Dwi Oktafitria, Nia Nurfitria, Nurul Jadid, Dewi Hidayati
POF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/4131/2129) | 25-31
Karakteristik Karapas dan Chela sebagai Alat Identifikasi Fosil Kepiting (Decapoda: Brachyura) yang
ditemukan di Jawa (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/2480)
Donan Satria Yudha, Krisogonus Yudha Parama Putra, Rury Eprilurahman.
PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/2480/2134) | 32-43
Keanekaragaman Jenis Capung Famili Libellulidae di Bukit Cogong Kabupaten Musi Rawas
(https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3216)
Merti Triyanti, Destien Atmi Arisandy
PDF (https://ojs.uajy.ac.id/inidex.php/biota/article/view/3216/2135) | 44-51Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Batang Rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.) dengan Metode Brine Shrimp
Lethality Test (BSLT) (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3577)
Nelsiani To'bungan, Wibowo Nugroho Jati, Felicia Zahida
PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3577/2136) | 52-57
Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol 96% Rimpang Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val.) terhadap
Cendawan Pythium sp. secara In Vitro (https://ojs.ualy.ac.id/index.php/biota/article/view/3220)
Oktira Roka Aji, Hasna Chaerani Zakkiyah
PDF (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/3220/2137) | 58-63
QUICK MENU *
ee
Editorial Team (/index.php/biota/about/editorialTeam)
Publication Ethics (/index.php/biota/about/editorialPolicies#custom-0)
Reviewer (/index.php/biota/about/displayMembership/46)
Focus and Scope (/index.php/biota/about/editorialPolicies#focusAndScope)
Author Guidelines (/index.php/biota/about/submissions#authorGuidelines)
Open Access Policy (/index.php/biota/about/editorialPolicies#openAccessPolicy)
‘Screening for Plagiarism Policy (/index.php/biota/about/editorialPolicies#custom-1)
Peer Review Process (/index.php/biota/about/editorialPolicies#peerReviewProcess)
‘Online Submission (/index.php/biota/about/submissions#onlineSubmissions)
Author(s) Fee (/index.php/biota/about/submissions#authorFees)
Contact (/index.php/biota/about/contact)Home (https://ojs.uajy.ac.id/index.php,
/ About the Journal (https://ojs.uaiy.ac.id/index.php/biota/about)
/ Editorial Team (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/editorialTeam)
Editorial Team
Editor-in-Chief
8 Boy Rahardjo Sidharta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia
Managing Editor
ss Dewi Retnaningati, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia
Section Editor
x Hartanto Nugroho, Universitas Gajah Mada, Indonesia
Felicia Zahida, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia
» Rudy Agung Nugroho, Universitas Mulawarman, Indonesia
1 Irene Meitiniarti, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia
1 Ekawati Purwijantiningsih, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia
1 Susilo Hadi, Universitas Gajah Mada, Indonesia
Exsyupransia Mursyanti, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia
Yuliana Reni Swasti, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia
» Rina Sri Kasiamdari, Universitas Gajah Mada, Indonesia
. Indah Murwani, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia
QUICK MENU
ay
Editorial Team (/index.php/biota/about/editorialTeam)
Publication Ethics (/index.php/biota/about/editorialPolicies#custom-0)
Reviewer (/index.php/biota/about/displayMembership/46)
Focus and Scope (/index.php/biota/about/editorialPolicies#focusAndScope)
Author Guidelines (/index.php/biota/about/submissions#authorGuidelines)
Open Access Policy (/index.php/biota/about/editorialPolicies#openAccessPolicy)
‘Screening for Plagiarism Policy (/index.php/biota/about/editorialPolicies#custom-1)
Peer Review Process (/index.php/biota/about/editorialPolicies#peerReviewProcess)
‘Online Submission (/index.php/biota/about/submissions#onlineSubmissions)
Author(s) Fee (/index,php/biota/about/submissions#authorFees)
Contact (/index.php/biota/about/contact)Cited by VIEW ALL
All Since 2016
Citations 875 615,
h-index 12 1
i10-index 17 14
180
5:
90
i :
Lal
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(https://scholar.google.co.id/citations?
hi=en&user=u68swBkAAAAJ)
User
Username
Password
Remember me
Notifications
View (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/notification)
Subscribe (httpsi/ojs.uajy.2c.id/index.php/biota/notification/subscribeMailList)
Journal Content
Search‘Search Scope
All ’
Browse
By Issue (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/issue/archive)
By Author (https://ojs.ualy.ac.id/index,ahp/biota/search/authors)
By Title (https://ojs.ualy.ac.id/index php/biota/search/titles)
Other Journals (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/index)
Information
For Readers (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/information/readers)
For Authors (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/information/authors)
For Librarians (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/information/librarians)
Font Size
Policies
Focus and Scope (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/editorialPolicies#focusAndScope)
Section Policies (httpsi//ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/editorialPolicies#sectionPolicies)
Peer Review Process
(https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/editorialPoliciesttpeerReviewProcess)
Open Access Policy (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/editorialPolicies#openAccessPolicy)
Submissions
Online Submissions (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/submissions#onlineSubmissions)
Author Guidelines (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/submissions#author Guidelines)
Copyright Notice (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/submissions#copyrightNotice)
Privacy Statement (https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/submissions#privacyStatement)
Author Fees (httpsi//ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/submissions#authorFees)
Other
Journal Sponsorship (https://ojs.Uiajy.ac.id/index.php/biota/about/journalSponsorship)
Journal History (https://ojs.vajy.ac.id/index.php/biota/about/history)Site Map (https:/ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/siteMap)
About this Publishing System
(https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/about/aboutThisPublishingSystem)
Share
ISSN: 2527-323X
Editorial Office:
Technobiology Department, Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
44 Babarsari street, Sleman, Yogyakarta 55281, Indonesia
Phone: +62274 487711 ext. 2189
Mobile Phone (Telp./WA) :082313986329 (Dewi Retnaningati)
Email : journal.biota@gmail.com or ftb.biota@ualjy.ac.id
Online ISSN :2527-323x (http://u.lipi.go.id/1461305648) | Print ISSN: 2527-3221
(http://u.lipi.go.id/1461305144)