a
BAB 4. PEMBAHASAN
41 Gambaran Umum Lokasi Penetitian
Sebagai uy
ea upaya memahami fenomena dalam penelitian sosial, tentunya tidak
? aran umum tentang kontcks wilayah yang sedang
diteliti. Sesuai dengan penjelasan pada sub-bab sebelumnya. Desa Bengkala dipilih
menjadi lokasi penelitian pemanfaatan modal sosial dalam pemberdayaan dan
Pengorganisasian kelompok disabilitas, selain karena jumlah penyandang tuli-bisu di
Dest Bengkala terbanyak di banding dengan desa-desa lain di Kabupaten Buleleng,
Pengorganisasian dan pemberdayaan warga bisu-tuli di Bengkala juen sudah berjalan
Jama dalam bentuk komunitas tari janger kolok Guna memahami lebih rinci terkait
wilayah Bengkala, berikut poin-poin gambaran umum Desa Bengkala:
411 Kondisi Geografis
Desa Bengkala terletak di sebelah timur Kota Singaraja, tepatnya di
Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali. Bagian utara desa
berbatasan dengan Desa Kubutambahan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa
Bila, sebelah timur berbatasan dengan Desa Bulian, dan sebelah barat dibatasi oleh
‘sungai Tukadaya/ Desa Jagaraga (lihat Gambar 4.1 Peta Wilayah Desa Bengkala).
Gambar 4.1 Peta Wilayah Desa Bengkala
‘Sumber: diolah dari data sekunder, juni 2016
78
istilah RW (rukun warga) maupun RT
Ramun menggunakan sistem banjar dinas,
administratifterbagi dalam dua banjar dinas atau dusun yakni:
dan Banjar Dinas Kajana
(rukun tetangga),
a Desa Bengkala secara
Banjar Dinas Kelodan
n. Lokasi Desa Bengkala yang teletak di ruas jalan
Singaraja-Kintamani schingga mudah untuk dijangkau_menggunakan transportasi.
Jarak desa ke ibu kota kabupaten 15,6 KM dengan jarak tempuh menggunakan
kendaraan bermotor 30 menit,
4.1.2 Kondisi Demografis
Desa Bengkala secara demografis tergolong homogen. Seluruh warga
Bengkala merupakan pemeluk Agama Hindu dan warga suku Bali asli, Persamaan
agama dan suku menjadikan Bengkala khas dengan bangunan Pura sebagai tempat
peribadatan umat Hindu. Bengkala juga memiliki kondisi alam yang masih asri, hal
tersebut juga dipengaruhi adanya nilai di Agama Hindu sendiri yakni Palemahan
yakni konsep berkehidupan harmonis dengan alam sekitar dan sebagai bentuk sikap
saling melindungi dan merawat ciptaan Dewa.
Warga Desa Bengkala berjumlah 3035 jiwa yang tergabung dalam 885 KK
dan terdiri dari 1775 perempuan dan 1260 laki-laki. Warga Bengkala rata-rata berada
pada usia produktif yang berjumlah 1819 jiwa, dan sisanya berada pada usia 0-17
(995 jiwa), dan usia 65-75> (221 jiwa).
Tabel 4.1 Jumlah penduduk menurut usiata sekunder, juni 2016
Warga Bengkala yang berusia 7-1
dengan bersekolah, adanya sekolah.. Kolah di Bengkala juga menjadi faktor yang,
berpengaruh terhadap kesadaran Pendidikan bagi usia dini, Beberapa taman kanak-
Kanak dan sckolah dasar seperti SDN 1 Bengkala dan SDN 2 Bengkala yang berada
# anjar dings) Kajanan’ menjedi fektor yang mempengaruhi pengembangan muta
sumber daya manusia (SDM) di
'7 tahun sebagian besar mengisi waktunya
Bengkala. Ditambah lagi, SDN 2 Bengkala
merupakan satu-satunya sekolah inklusi yang menerima penyandang disabilitas di
Kecamatan Kubutambahan, hal tersebut juga mempengaruhi adanya penyerapan
siswa-siswi dengan kondisi disabilitas dari Bengkala maupun di luar Bengkala.
‘Tabel 4.2 Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan
Tingkat Pendidikan80
Tumlah
T40ijorangyy 1.489rang
Sumber: diolah dari data sekunder, juni 2016
Berdasark: c
erkan tabel 4.2 bahwa 2.208 jiwa tidak melanjutkan pendidikan ke
Jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Ketimpangan yang tinggi antara tamatan
a P i
SD dan SMP menunjukkan bahwa kesadaran terhadap pentingnya pendidikan tinggi
masihimnim, Bahican, 25 orang usia 7-17 tahun juga tidek mengeyam pendidikan di
lingkat dasar. Faktor seperti keberadaan sekolah yang, agak jauh yakni terletak di
Kelurahan Kubutambahan yang berjarak sekitar 6 KM dari Desa Bengkala juga
berpengaruh terhadap minat warga Bengkala untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Pekerjaan di sektor pertanian merupakan penyerap tenaga kerja terbanyak di
Desa Bengkala. Ter
at 448 jiwa merupakan buruh tani dan 795 jiwa merupakan
petani dengan kepemilikan tanah milik pribadi. Jumlah tersebut lebih didominasi laki-
laki dari pada perempuan
Tabel 4.3 Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan
Jenis Pekerjaan Lakitaki Perempuan
Petani 770 orang 25 orang
Buruh Tani 417 orang 67 orang
Transportasi 25 orang 0
Pegawai Negeri Sipil 25 orang 10 orang,
Pedagang 10 orang 24 orang,
Pelajar 225 orang «235 orang
Mengurus rumah tangga 0 241 orang,
TNI 3 orang, 0
7 orang, 0
POLRI81
Pensiunan PNS/TNUPOLR}
5 orang
ae orang 0
= 20 orang °
ru
: 8 orang S orang
Josen
2 orang 0
Belum Bekerja
201 orang 331 orang,
Karyawan perusahaan swasta
105 orang ‘190 orang
Wiraswasta
47 orang 14 orang
J
jumlah Total 1485 orang 1.532 orang
Sumber: diolah dari data sekunder, juni 2016
Data diatas menunjukkan bahwa Desa Bengkala memiliki wilayah yang subur
dan sebagian besar wilayah dimanfaatkan sebagai lahan untuk bertani. Dari luas
wilayah Bengkala 438.36 Ha, 133.35 Ha adalah wilayah Pertanian yang berupa
sawah, perkebunan, maupun pekarangan. Tercatat 320 Keluarga yang
menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Selain itu, sektor petemakan juga
menjadi penggerak ekonomi warga Bengkala, yakni 917 jiwa betemak dengan variasi
ternak seperti sapi, ayam, angsa, babi, bebek dan kerbau. Kondisi_ perempuan
Bengkala sebagian besar bekerja sebagai karyawan swasta di industri rumahan
maupun perusahaan besar yang berada di luar Bengkala dan sebagian berada di rumah
sebagai ibu rumah tanga.
Desa Bengkala memiliki warga dengan penyandang disabilitas tertinggi di
Kecamatan Kubutambahan, tercatat 43 warga Bengkala adalah bisu tuli atau yang
secara lokal disebut Kolok. Jumlah warga kolok perempuan 25 orang dan laki-laki 18
orang. Rata-rata pendidikan warga kolok Bengkala adalah sekolah dasar (SD), tereatat
‘paling banyak SD 8 orang, SMA 5 orang, Sisanya SMP, bahkan tidak sekolah.
- Kondisi_ ini dipengaruhi oleh belum adanya sekolah yang mampu menampung
penyandang disabilitas. Program inklusi di SDN 2 Bengkala ini diinisiasi oleh
‘warga yang menginginkan adanya sckolah inklusi dibantu pihak ke >82
peneliti dari Belanda yakni Connie de Vos,
dan dibantu ok crit
Buleleng. SDN 2 Rengkala tidak hanya men tu olch pemerintah Kabupaten
'yerap warga disabilitas yang berasal dari
jain di
Bengkala juga memiliki warga dengan jenis disab;
Bengkala saja, tapi juga luar Bengkala, Sel
bilitas jenis tuna rungu-wicara, di
lainnya (Iihat tabel 4.4),
Tabel 4.4 Di:
<14-4 Distribusi penduduk Bengkala berdasarkan Kondisi disabilitas
Cacat Fisik Laki-laki Perempuan
Tuna rungu-wieara TS orang, 26 orang
Cacat kulit 0 T orang
Cacat fisik/tuna daksa
lainnya 24 orang 0
Jumiah 39 orang POG
Cacat Mental
Tuna Grahita 2 orang, pkoee
Jumlah Eon 1. Orang
Sumber: diolah dari data sekunder, juni 2016
Warga kolok tinggal menyebar dalam dua banjar dinas dan tergabung dalam
dua belas kepala keluarga. Dalam satu keluarga jumlah kofoknya berdeda-beda. Di
Bengkala menjadi hal yang wajar ketika sepasang suami-istri yang bukan kolok
memiliki Keturunan Kolok, atau keluarga kolok memiliki keturunan normal. Selain
Jolok, jenis disabilitas seperti tuna grahita juga terdapat di Bengkala, Karena SDN 2
Bengkala hanya menerima jenis disabilitas tuli-bisu, maka disabilitas tuna grahita
disarankan oleh perbekel (kepala desa) untuk mengambil pendidikan di SLB-C
Negeri di Singaraja.
4.1.3 Kondisi Sosial dan Budaya
~ Peradaban manusia akan selalu berkaitan dengan ruang dan waktu sebagai
yr yang membentuk dan menjadikan antar manusia berbeda satu wilayah dengan83
ikelola dan dijaga sebagai
bentuk kearifan lokal sua
wuatu' Masyarakat. Kehidupan sosial masyarakat_ Bengkala
anna ae rae
memiliki ciri_khas yang dapat dikatal
kan unil
terete unik dan berbeda dengan desa lain di
selain itu bangunan rumah masyarakat Bali juga berbentuk rumah adat Bali
Kehidupan warga Bengkala secara sepintas terlihat biasa dan hampir tidak ada
bedanya dengan kehidupan warga desa pada umumnya. Masyarakat Bengkala
terbiasa untuk berkumpul dan bercengkerama di beberapa sudut desa. selain itu
Pertanian menjadi lahan meneari nafkah bagi warga Bengkala. Hal-hal tersebut
merupakan ciri-ciri_ masyarakat desa. Seperti yang dijelaskan oleh Soekanto
(2013;143) bahwa ciri-ciri masyarakat desa adalah umunya adalah petani, kehidupan
agama yang kental, dan kehidupan warga yang memiliki hubungan lebih erat.
Masyarakat Bengkala merupakan masyarakat setempat yang memiliki
wilayah, anggota dan sistem yang dianut sebagai pedoman dalam berkehidupan.
Sistem dalam suatu masyarakat dapat dilihat dari nilai, norma, maupun kebiasaan
(adat istiadat) yang dijadikan kontrol sosial yang disepakati. Salah satu nilai yang ada
di Desa Bengkala adalah nilai spiritual. Nilai spiritual tersebut termanifestasikan
dalam nilai “Trihita Karana”, yakni nilai kehidupan yang didasarkan oleh ajaran
Hindu. i i
Konsep ini terbagi dalam tiga sub-Konsep yang harus dianut supaya memiliki
Kehidupan yang tentram dan selaras dengan ajaran agama Hindu. Tiga sub-konsep
ah; Parahyangan (hubungan dengan tuhan), palemahan (hubungan
: pawongan (hubungan dengan antar manusia). “Trihita
tersebut adal
dengan lingkungan hidup),Karana? sebagai bentuk seperangkat nila
merupakan wujud dari kebudayaan nonstisik,
fandasan bagi warga Beng
SF wanza Bengkala untuk: menerima Wanga kolok sebagai bagian dari
masyarakat.
nila yong dianut oleh masyarakat Bengkala
Aspek pawongan tersebut_ menja
Nilai Trhita Kk;
Arana ifealshe
* menjadi salah sow fakior yang menentukan dalam
Penerimaan pada Keberadaan waren kolok
: di desa Bengkala, Informan 1A
menjelaskan bahwa nila rihi¢a karana
adalah:
da tiga yakni_parahyangan,
Parahyangan merupakan tempat suci atau tempat ibadah, bagaimana
Scbetulnya kita terlibat dalam setiap perawatan dan kebersihan tempat
ibadah yaitu pure, terus pawongan merupakan kesamaan manveia
disekitar sini, palemahan tentang pemeliharaan tempat, schingga. tiga
Konsep ini saling berhubungan, Satu dalam kegiatan parahyangan kita
menggunakan bunga-bungan hasil dari palemahan, siapa yang
mengelola ya manusianya, dan yang menghidupi orangnya ya
tuhannya.” (LA: § Juni 2016)
palemahan, dan pawongan,
Informasi di atas menjelaskan tentang tiga konsep dalam wihita karana_yakni
parahyangan, pawongan, dan palemahan. Penjelasan bahwa keberadaan nilai trihita
Karana sebegai nilai yang menjadi dasar penerimaan tethadap warga kolok juga
dipertegas oleh Informan IP pada saat ditanya oleh peneliti tentang nilai apa yang
mendasari warga Bengkala mampu menerima warga kolok sebagai bagian warga
Bengkala, yang menjelaskan:
uman kalo trihita karana itu ya paling ke masalah pawongan,
Kitakan harus baik sama yang lain.” (IP: 14 Juni 2016)
Penjelasan atas pawongan sebagai bagian dari nilai trifita karana sebagai hal yang
: . e ;
Bias secara spiritual untuk menerima warga Ko/ok juga dijelaskan oleh informan
men
ilai trihita karana mendasari
iti akan pertanyaan apakah nil
IK pada saat peneliti menany:
warga Bengkala untuk menerima warga kol
i harus melihat trihita karana nya,
Bali harus mi ca
Jok, informan IK menjawab:
S tuk warga if
wisi: erases! fturan-aturan adat yang perlu dipahami.
sama sepel
Juni 2016)85
Kutipan wawancara diatas dapat di
warga kolok di Desa Bengkala secara nklusif. Nil
yang mendasari, sedangkan nil
lijelaskan_sebay
Uelaskan sebagai bentuk tandasan penerimaan
lai trihita karan
nerupakan nila
‘St untuk dapat dikatakan sebagai bentuk alura
‘alam bentuk perilaku. Inklust sosial
harus dimanifestasikan d; re
dapat terwujud dengan
, 2014:1), Dalam suatu hubungan
rasa saling memiliki, Rasa. saling
# dapat dijadikan landasan cara pandang bahwa kondisi disabititas bu
hal yang harus dijadikan_pembeda
pengelompokan atau diferensiasi sosi
yang dimanifestasikan dalam bentuk
al yang apabila hal tersebut berlangsung dalam
Kurun waktu: yang lama akan membentuk eksklusi sosial, Penerim
in terhadap
Keberadaan warga kolok di desa Bengkala ditegaskan oleh informan 1A bahwa:
“Begini, kolok yang ada di Bengkala itu sebetulnya bukan barang anch,
mereka ada seperti warga normal, kalau sudah seperti itu mereka dapat
terwadahi disitu. Kita mengemas kegiatan kofok dengan warga normal
Supaya mereka kofok juga tidak ada perasaan minder dan kurang
PD,dengan seperti itu dimata masyarakat mereka sama.” (IA: 13 Juni
2016)
Informasi di atas menjelaskan bentuk penerimaan warga bukan kolok pada warga
kolok dengan menganggap bahwa orang kolok merupakan orang seperti biasanya,
Penerimaan terhadap keberadaan warga kolok di Desa Bengkala juga dijelaskan oleh
informan IW, yakni:
“Disini kolok biasa-biasa saja, pergaulan, termasuk warga normal
peace ecie Jahir sampai tua biasa-biasa saja dan kolok diterima
Sagan baik, kelakuannya seperti warga normal.” (IW: 12 Juni 2016)
Petikan wawancara di atas menjelaskan tentang bentuk penerimaan pada warga kolok
el
lalam kehidupan sehari-hari. Bonner (2006:4) menjeaian bahwa inklusi sons
Jebih dari pada dukungan, partisipasi dalam komunitas merapakan aspek kunci
“ da kelompok minoritas. Berdasarkan kutipan wawaneara
- penerimaan kepada warga Kolok sebagai Kelompok
kir warga Bengkala, Adanya pola pikir yang
keberartian dan memiliki
diatas dapat dijelaskan bahwa s
disabilitas sudah tertanam dalam pola pi36
la dapat ditangkap
Kolok \erhadap warga kolok,
anggap secara berbeda dapat berkehidupan secara
ree Ccein Xslompok mayoitas. Cara pandang yang. meinat individ dalam
kerangka yang kurang adalah bentuk stigma. Stigma dijelaskan oleh Allman (2013:5)
sebagai bentuk pengakuan eksklusi sosial, Selanjutnya, Kurzban & Leary (2001)
dalam Allman (2013:5) menjelaskan bahwa stigma as a process leads certain
individuals to be “systematically excluded from particular sorts of social interactions
hecause they possess a particular characteristic or are a member of a particular
group (stigma sebagai sebuah proses yang mengarah pada individu-individu tertentu
menjadi secara sistematis tereksklusi dari bentuk-bentuk interaksi sosial karena
mereka memiliki karakteristik tertentu atau tergolong pada kelompok tertentu). Cara
pandang yang bersifat menerima perbedaan seperti yang terjadi di masyarakat
Bengkala kepada warga kolok dapat menjadi tolak ukur adanya inklusi sosial di Desa
Bengkala.
Bentuk penerimaan tersebut terwujud dalam komunitas tari janger kolok
Bengkala yang menjadi wadah pemberdayaan dan pengorganisasian warga kolok
i iliki ki Jah satu ciri-ciri
supaya dapat berdaya dan dapat manciri. Rasa memiliki merupakan salah satu
komunitas, [fe dan Tesoriore (20
Komunitas adalah adanya identitas sebagai bet
identi i tu komunitas. Adi
la identifikasi keanggotaan sual :
Fe sebuah identitas komunitas tersebut. Fungsi identitas selain
(08:192) menjelaskan bahwa salah satu ciri-ciri
tuk citi kepemilikan. Ciri ini mengacu
anya rasa memiliki pada suatu
komunitas dapat menjadi
‘adi jati diri Komunitas juga dapat dijadikan sebagai landasan sudut pandang
menjadi jatiBs
87
seseorung. dal clihat sua 5
wg dalam melihat suatu hal Schingga, komunitas dicirikan bukan hanya
auif Saja,
Bonner (2006:13) menjelaskan ide
terhiadap Kelompok khusus yang didasari oleh nilai dan ikatan emosional pada setiap
anggota) Kemunitas. Adanya’ pola pikir yang men
Bengkala merupakan bentuk Aelong
Taifel (1972) dalam Bonner (2006:
Kelompok yang terbentuk sccara administra
ntilas sosial _merupakan kepemilikan
ierima warga kolok oleh warga
ing (memiliki), Seperti yang ditegaskan oleh
14) bahwa helonging direpresentasikan dalam
fikiran, yang dapat mempengaruhi perilaku individu dan kelompok.
Penjelasan tas keberadaan nilai trihita karana dan penerimaan atas
Keberadaan warga kolok di Desa Bengkala dapat dianalisa dalam hal strukaur sosial
yang mendukung adanya pemberfungsian modal sosial dalam suatu komunitas.
Ketaatan pada nilai merupakan hal yang bersifat ‘aken for granted atau sesuatu yang,
diambil secara langsung karena dianggap baik oleh suatu masyarakat.
Proses terbentuknya struktur sosial di Desa Bengkala dapat digolongkan
sebagai sui-generis. Lawang (2005) menjelaskan bahwa sui-generis adalah proses
penerimaan atas struktur sosial dari generasi sebelumnya melalui sosialisasi, sehingga
daya analisa terhadap struktur yang ada oleh aktor-aktor dalam struktur itu tidak
berjalan. Proses pembentukan struktur sosial seperti ini dapat menjadi pendukung
pemberfungsian modal sosial, Keberadaan struktur yang tidak merugikan pada salah
satu golongan atau kelompok maka fungsi dari modal sosial untuk membentuk
kekompakan sosial, menjembatani tujuan, dan menghubungkan kepentingan dapat
berjalan dengan baik.
Bentuk kebudayaan fisik di Desa Bengkala berupa rumah adat, tempat
peribadatan, alat-alat musik, kerajinan tangan, tari-tarian, dan lagu-lagu khas
Bengkala. Rumah adat di Desa Bengkala tidak berbeda jauh dengan rumah adat di
Bali pada umumnya yakni rumah Adat Gapura Cand Benar, Slain rumah
‘tempat peribadatan seperti Pura juga menjadi kebudayaan fisik di Bengkala. feta
‘menjadi komponen kebudayaan fisik yang ada di Bengkala, alat musiki Gamelan Mall serING dinvinkus oi, Wy
rin 050 MENFET SAIN NAHW Ket thik Atl Dosa enya Ta
adn engkalo adalah: Waris Webitq (Baris bet "
va dimainkan Antara wargn folog =
eHgkola, jenis,
+ Jenissjenis arian ya
tie an yan
i an bukan
Computan tarany drajat (semac
ws rA}at(SemacAM OtOh rapa any
Aodok yang Fla monje ikon dae Desa tenga nie Tetunya jog tt Sng
enpkal
Uengkata) yakni seni tari
lok, Jonger anak-anak normal,
444 Deskripsi Komunitas Tari Janger kolo ti ngkal
erigkala
| ;
Romiunitas tart anger Aotok Bengkata merupakan omunitas tari yang semua
I
ponarinya adalah wonga bisu tut
MAW KoLOk. Sejaral tert
se) erbentuknya komunitas tari
janger Aofok Bengkala tidak perah terdokumentasikan dengan baik, Fenomena
pemberdayaan dan pengorganisasian pada Warga kolok Bengkala di komunitas tari ini
telah ada sejak tahun 1967, Salah satu warga yang dapat diminta informast hanyalah
jnforman IK yang juga sebagai ketua komunitas tari janger kolok Bengkala, Ulasan
tentang scjarah pemberdayaan warga kolok dijelaskan oleh informan IK. sebagai
iu itu yang membentuk warga normal, namanya Almarhum | Made
‘Nedeng dan diciptakan pada tahun 1967, kan mulainya, Setelah itu saya
kenapa pak Made punya ide kaya gini?, pada saat itu di Bengkala
‘2 jenis tarian, Drama dan Janger, drama gong lama ini hampir dua
pilannya. Karena dirasa bosan juga melihat janger normal,
sisi lain banyaknya populasi tuli bisu, akhimya dibentuklah janger
mana kebetulan pak Made Nedeng Almarhum ini menjual nasi
u i nasi rawon, Kemudian tuli bisu sang aiecanlan e
ng membeli pak Nedeng, karena pada saat itukan sul
ny ae fee setiap kali harus istirahat, itupun dilakukan oleh
su bernama Kolok Wayan Ngasi sama vaya
‘ya, Karena sudah akrab terjadilah inisiast pak : a
yentuik janger Aolok, Karena juga pada saat itu populist tu
i laki-
da berapa saja ada 6 orang, belum yang
Se eal ter Saya sendiri pernah menonton. pas
each saat latihan memakai lamp ublik, namun hanya
ea ee gan saja, pak Made Nedeng ini jug Seri
membina tuli bist kamu begint,menani harus seperti ini gerakan
dimarhum, Lameiny came een eine Pak Made Nedeng
dia punya hajatan 3 butan, Ai dengan si Rede yas AEA,
Sig Io, da ang Ek a agen Me
sungai lho, dari sini naik tebing, hanya diberi ‘asi balan die Karena
disana Ee anys bagus akhimya nycbarlah informasi di Bengkala
ada janger kol i“ dari sctiap Orang menyebar, akhimya diundang kesana
sini in Kasih wang transport sedikat tapi jalan tho, mobil belum
ada, dari sini seten; "ya, tukad day Itu ceritanya,
‘Katipan wawancara oleh informan IK menjelaskan ulasan sejarah_berdirinya
Komunitas tari janger kolok di Desa Bengkala secara singkat dari tahun 1967 sampai
2016. Sejarah singkat komunitas tari janger kolok juga dijelaskan oleh informan LA:
“.-Bengkala itu memiliki kescnian tradisional berupa janger, janger
Bengkala sejak dari dulu sudah ada, akhir karenanya warga tuli bis
| ingin seperti warga normal, akhimya mereka membentuk tan janger
Jok. Nah, pada tahun 1967 terbentuklah janger kolok, schingga di
la ada janger kolok dan janger biasa. Dulu janger
oordinir oleh 1 Made Nedeng (warga normal), begitu terus
oleh informan IK dan 1A. Perbedsan ini sebetulnya didasari olch
= Fae pada sejarah. Tetapi, beberapa poin dapat diamaliss terkatl
ja Komunitas tari janger Kolok Bengkala. Pemberdsysan dandi Desa Beng
hanya vada di Desa Bengkala dan hanya diy ‘kan oleh wa
scorang penabuh Kendang yang juga oy oa Warga bisu-tuli (kolok) dan
icici anger kolo)
yang terri dari 8 taki-oki dan 2 perempuan ee Mok ditarikan oleh 12 orang
ee i Seorang pena re
hanya ding dengan musik kendang dan Ng Penabuh kendang, Tari ini
een ar gumamaman warga kol
rienar. Tar anger Aofok bukan hanya menam eee
ilk:
biasanya, dalam tari janger kolok biasanya juga
a Menceritakan tentang, kisah-kisah
kerakyatan seperti kisah Arjuna Wiwaha. Selain j
‘n gerak (ubub layaknya tari janger
hami alur cerita dari janger kolok,
ada scorang yang bertugas menceritakan alur cerita yang diperagakan oleh warga
Holok. Sehingga, tari janger kolok menggabungkan antara komunikasi non-verbal,
seni bela diri, cerita kerakyatan, dan musik kendang yang meriah,
Komunitas tari janger kolok Bengkala merupskan perkumpulan warga kolok
‘yang dipimpin oleh informan IK. Komunitas tari janger kolok merupakan komunitas
_ yang memiliki kepengurusan akan tetapi status pengurus tidak seperti di organisasi
“yang sudah mapan dengan struktur kepengurusan yang lengkap. Pengurus di
‘Komunitas tari janger kolok hanya terdiri dari: ketua, wakil ketua, sekretaris, dan
Pemilihan pengurus dilakukan oleh perangkat desa dari mekanisme rapat.
Kepengurusan dalam komunitas tari janger kolok Bengkala memang
: dengan baik. Sehingga, peneliti mengkonfirmasi pada ketua tari janger
la yakni informan IK dan informan 1S. Informan IK menjelaskan
ih, wakilnya si Ngarda, sekretaris pak
a den ak Qt)” OR: 12 a
di atas memaparkan individu-individu yang berstatus sebagai
tari janger Kolok, Namun setelah dikonfirmasi kepada Informan
dari kelompok tari janger kolok adalah informan 1S1
dibuktikan denga;
yang gan Kewenangannya Untuk memepang
a i Keuangan, yang dijelaskan
“.-sekarang wang yang tr,
; Jula” (S15 Juni 201) “YPM semua dy
adalah informan 1S yang dibuktikan denga
Sedat 1 Kewenangannya men
4 ae welola keuangan
Komumitas. Sedangken, sckretaris dari komunitas {ari janger Kolok ini adalah informan
informan dengan informan lainnya. Perbedaan tersebut terletak pada informasi
bendahara. Tetapi, Kendali atas pengelolaan oleh informan I$ menunjukkan bahwa
eran bendahara dipegang oleh ! Komang Sudarma bukan I Nyoman Lakra seperti
yang disebutkan oleh informan IK. Schingga, berdssarkan data dilapangan: ketwa
‘Komunitas tari janger Kofok Bengkala adalah informan TK, sekretaris informan IM,
‘bendahara adalah informan 1S, dan wakil ketua adalah informan IN.
| Komunitas tari ini dalam proses mendapatkan dana menggunakan nama
-paguyuban Dharma Kusuma. Paguyuban Dharma Kusuma merupakan paguyuban
'warga kolok Bengkala yang terdiri dari komunitas tari janger kolok Bengkala dan
" kelompok Suka Duka Bengkala. akan tetapi beberapa informan mengkonfirmasi
it ahun sebelumnya pemerintah kalau mau
paenians ats kelompok dan schingga mau tidak mau
fa dibuatkan kelompok dan diberi nama, ity memang tujuannya
¢ mendapatkan dana hibah dari pemerintah.” (IW: 12 Juni 2016)
: oleh informan IW menegaskan bahwa paguyuban Dharma
elompok yang digunakan untuk mencarikan dana pada
reer kolok Bengkala. Informasi bahwa paguyuban Dharma Kusuma,2
hanya digunakan sebavai nama untuk Mengajukan dana d,
igunakan se an dana
administratifjuga ditegaskan teh informan yk
gunakan sesuaj
dak ditentukan
*Paguyuban ini di de
RESte Naru SSngan usulan-usulan proposal
Been Secara administratif.™ (IK: 9 Juni
Selanjutnya, informan IK juga menjelaskan bahwa
cee Dharma Kusuma merupakan
farang tanina yang dimiliki oleh Desa Bengkala, info
man IK menjelaskan bahwa
sr ol cnn anges crm ln
tari janger.” (IK; 13 Juni 2016)
Kotipan wawancara tersebut menegaskan bahwa dalam proses mendapatkan dana,
komunitas tari janger AolokBengkala menggunakan nama dari karang taruna. Truna
tranimerupakan bahasa Bali yang dalam bahasa Indonesia berarti muda-mudi.
Sehingga, dari beberapa kutipan wawancara diatas dapat ditangkap bahwa wadah
untuk warga ko/ok adalah komunitas tari janger kolok dan Suka Duka kolok Bengkala.
Hal ini juga ditegaskan oleh informan IW yang juga sebagai ketua dari Suka Duka
folok Bengkala pada saat ditanya oleh peneliti tentang apakah ada wadah aktualisasi
| bagi warga kolok Bengkala selain adalah Suka Duka kolok, yakni:
“Ada, “Suka Duka” yakni suka duka warga kolokBengkala, sebetulnya
ae dan terbuat pada tahun 2015 dan diinisiasi olch saya sendini,
saya berharap supaya suka duka ini nanti ketika salah satu warga kolok
"yang sakit kemudian opname, kita ambil sedikit bantuan berupa wang
_Senilai 300.000, yang ini terdapat dari kegiatan gotong royong setiap |
ney : dari
‘atau 2 minngu, dan yang tidak datang membayar 10 ribu perorang
keci apa Jansia, eae! ini untuk sumbangan yang sakit dan upacara.
| sisi kita membuat desa ini bersih, kedua masalah pocorn
ka supaya bisa kumpul, SS Ws antes See .
ya warga kolok juga hari minggu. h 2
di aats menegaskan adanya aktifitas warga kolok dalam kelompok
ilompok baru yang didirikan tahun 2015 dengan inisiasiinforman
informan pokok lainnya. Keberadaan, fungsi, dan ketua dart
juga dijelaskan oleh informan IM, yakni:B
“Kalau suka duka itu identik iuran dari hasil juannya
jika ada salah satu dari mereka, Katakanigh an ae
meninggal dunia, sekian persennya dikasih mereka untuk mogeee)
beban mereka, mereka ada patokannya cuman Were yang tahu,
Kebetulan dia juga sebagai ketua suka duka ina” (IM: 16 Juni 2018)
Ppengetahuan terhadap kelompok Suka Duka kolok Bengkala memang lebih banyak
diketabui oleh informan IW. Keberadaan, fungsi, dan ketua dari Suka Duka kolok
Bengkala juga dijelaskan oleh informan IP, yang menjelaskan:
“Suka duka itu jika keluarga tuli bisu upacara atau ada yang meninggal
kita sumbangkan uangnya, itu wisnu yang tahu. Uangitukan digunakan
untuk setiap Galungan, selain itu ndak ada” (IP: 14 Juni 2016)
Kutipan wawancara diatas menjelaskan kedudukan Suka Duka solok
Bengkala adalah wadah untuk aktualisasi warga kolok dalam masyarakat.
pemanfaatan modal sosial dalam proses pemberdayaan dan pengorganisasian warga
folok akan dijelaskan pada tahapan-tahapan pemberdayaan pada sub-bab selanjutnya.
5 Deskripsi Informan
Informan adalah orang yang mampu memberikan informasi dan data terkait
“objek yang sedang diteliti oleh penclii. Penelitian ini menggunakan dua jenis
Sratoman, ‘yakni: Informan pokok dan informan tambahan. Informan pokok co
n menguasai atau memahami objek penelitian melalui proses enkulturasi,
sesuatu tidak hanya diketahui tetapi juga dirasakan. Sedangkan, informan
ah orang yang dimintai informasi tambahan terkait objek yang sedang.
tau sifatnya mengkonfirmasi informasi yang disampaikan oleh informan
‘eberavaman informan dalam penelitian dapat memberikan keberagaman
ell4
Latar belakang pendidikan
; Vatar belakang jenis kelamin
=e
5 10 es
if a ie
q 2
| $ s
i a a Ss
oe Pr
ae
Kalo Bukan kolok
Gambar 4.2 Keberagaman latar belakang informan berdasarkan pendidikan, jenis
Kelamin, dan Kolok atau bukan kolok (Sumber: diolah dari data primer,
Juni 2016)
Penentuan informan pokok dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive, sedangkan untuk informasi tambahan menggunakan teknik snowball.
Tnforman pokok dipilih secara sengaja dan telah dipertimbangkan berdasarkan ciri-
‘cini maupun karakteristik tertentu yang berkaitan dengan fokus penelitian. Informan
tambahan dipilih berdasarkan pelibatan pihak di lokasi penclitian yang tidak
“diprediksi sebelumnya. Karakteristik informan pokok dan informan tambahan dalam
in Pokok
an pokok dalam
is tari janger
$ tari janger
penelitian ini merupakan orang-orang yang tergabung
kolok. Orang tersebut selain memiliki kedudukan penting
kolok juga melakukan Komunikasi secara intens kepada95
warga holok Bengkala. Berikut pros
sosial dalam pemberdayaan dan Pengorgani:
komunitas tari jager kolok di Desa 1
ae disabilitas pada
‘ala, yaitu: ketua koy ae
pala desa (Perbekel), Wakil ketus, dan meee
lah satu Anggota komunitas
: lari janger
Alok yang secara aktimelakukan inerasisocarg intens dengan warga kolok
1) Informan pokok bukan ko/ok =
a) Informan IK.
informan dala
an (alam penetitian permanfaatan modal
sasian kelompok
komunitas tari janger kolok
pada warga kolok jika akan
‘ada jadwal tampil dan mengkoordinasikan
antara pihak pemesan dengan
Warga kolok. Selain itu, beliau aktif dalam
membina dan mengembangkan tari janger kolok Bengkala sebagai bentuk
Wadahy aktualisasi warga kolok sckaligus sebagai sarana melestarikan
budaya dan pariwisata Bengkala. Keberadaan beliau dalam tari janger
Kolok tidak hanya berdampak pada aspek-aspek yang berkaitan dengan
tari-menari tetapi juga aspek-aspek pendidikan warga kolok, dan memang
informan IK merupakan salah satu guru Aolok di SDN 2 Bengkala.
‘b) Informan 1W
Informan IW merupakan salah satu anggota aktif dari komunitas tari
Janger kolok dan tegolong bukan warga kolok. Beliau aktif dalam
eats membantu, dan mengorganisir warga kolok bersama informan
desa Bengkala, IW aktif dalam berinteraksi dengan warga kolok
Setiap ada aktivitas bagi kolok Bengkala beliau el
IW juga berperan sebagai interpreter apabila al pene atau
ng asing yang berkunjung ke Bengkala untuk melihat kehidupan‘agai ketua dari kelompok suka duka
membantu
terhadap beberapa keperluan ‘Wwarga kolok Bengkala. Warga kolok juga
‘sangat aktif dalam ‘menghubungi informan [A apabila ada suatu keperluan
slau masalah dan membutuhkan bantuan pihak pengurus desa.
Penguassan pada bahasa kolok olch informan IA juga membuat warga
‘olok tidak ragu-ragu dalam menjalin komunikasi dengan informan IA.
pan IN merupakan wakil ketua di komunitas tari janger kolok dan
salah satu warga kolok Bengkala. Beliau aktif dalam
dengan warga kolok lainnya apabila ada suatu rencana,
Kondisi kolok, IN aktif dalam rapat, beliau selalu bertanyao7
p, Informan Tambahan
Berdasarkan fenomena yang sedan,
B diteliti, penetiti
Airsentilcnegundlan teknk 4, Peneliti data penentuan informan
owball, yakni unit pe;
dipilih makin Jama makin terarah Ses init Penentuan informan yang
jalan dengan,
peneltian, penambahan informan ini dihenti
redudancy (informasi yang didapatkan tel
makin terarahnya fokus
kan apabila telah sampai pada taraf
lah jenuh dan apa i
eae : apabila menambah informan
tidak memberikan informasi bara terkait fokus Penelitian). Penggunaan teknik ini
lengan menambah informan d
iekat desa, penguras kelompok tari janger kolok yang tid
dalam proses pemberdayaan dan pengorganisasian, dan beberapa orang yang
| mengundang Komunitas tari janger kolok dalam suatu pentas,
maupun warga kolok
| yang masih menjadi penari di janger kook maupun yang sudah tidak menari lagi
1) Informan tambahan bukan kolok
a) Informan IM
Jari beberapa
lak secara intens terlibat
Informan IM merupakan sekretaris dari komunitas tari janger kolok dan
tergolong bukan warga kolok. Informan IM tidak terlalu aktif dalam
pemberdayaan dan pengorganisasian warga kolok di tari janger kolok. Beliau
lebih aktif dalam pendampingan saat tampil dan tidak secara intens melakukan
komunikasi seperti pengurus lainnya. Dalam setiap tampil beliau juga yang giat
‘menghubungkan warga kolok yang tampil dengan yang mengundang.
b) Informan KM
Informan KM merupakan salah satu yang mengundang komunitas tari janger
ppertama di daerah tempat tinggalnya, Informan KM mengetahui bahwa
wer kolok bermula saat beliau melihat pementasan janger kolok di
kecamatan. Selain itu keakraban antara informan KM dengan
1S dan informan IW merupakan faktor utama yang membuat informan.
M untuk mengundang janger kolok Bengkala.
anso%
Unforman KS merupakan ister dati infonn
hofok, Informan KS oktif datam memban a
ant
Pei oeerina = Suing ‘Saat menginformasikisn
In
membantu dalam penelitian inj, =
d) Informan IP
dan bukan tergolong warga
‘asi dari informan KS sangat
Informan IP me
{al Tupakan tctangga Sekaligus saudara dari informan. IS.
forma mi
wi E jerupakan salah satu warga aktif yang mendorong keluarga
informan TS untuk bersckolah. Informasi dari dari informan IP dapat membantu
menjelaskan relasi sosial warga kolok tethadap warga bukan kolok
tempat tinggalnya,
¢) Informan
di dacrah
Informan 1} merupakan salah satu perangkat Desa Bengkala. Beliau
menupakan salah satu orang yang aktif datam menggagas paguyuban Dharma
‘Kusuma dan pemberfungsian paguyuban Dharma Kusuma sebagai nama untuk
mencarikan dana bagi warga kolok Bengkala.
2) Informan tambahan kolok
a) Informan NP
Informan NP merupakan warga kolok yang dulunya menjadi penari. Akan
tetapi karena mengalami kecelakaan sehingga kakinya patah dan membuatnya
tidak dapat menari lagi. Informan NP merupakan salah satu penari perempuan
"yang aktif dulunya. Beliau aktif dalam berinterkasi dengan warga kolok yang.
_sering berkunjung ke rumahnya.
nfaatan Modal Sosial Dalam Pemberdayaan dan Pengorganisasian di
unitas Tari Janger Kolok Bengkala
1 disabilitas sebagai manusia memiliki hak yang sama dengan wargs
suatu masyarakat. Perlindungan hak penyandang disabilitas di
ditetapkan dalam Undang-Undang No 8 Tahun 2016 Tentang
n hak dalam suatu masyarakat merupakan bentuk kesadaranindivi terbadap hak yang dimitiki dan dipengaruy re
i olet
tik, dan ekonomi. Schingga, hak pada setia
gengan baik. Negara Indonesia secara konsti
adanya kondisi sosial,
P individu dapat berjalan dan berfungsi
: lang disabilitas menjadi titi
eae ine? tem tSakcaya hak: penyandang disabiltas dapat dialaualisadikane
Benyeriiene