11219012

You might also like

You are on page 1of 110
LEMBARAN PENGESAHAN PANITIA SIDANG UJIAN KARYA TULIS ELMIAH SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SIT! KHADIJAH PALEMBANG Palembang, 8 Juli 2015 SUSUNAN PENGUJI : 4 1, Ns.Asih Fatriansari M.Kep « tf ) 2. Sri Mulia Sari Spd, S.Kep, M.Kea ( He ) 3. Ns. Mardiah S.Kep ( fy. ) Mengetahui Ketua Stik Siti Khadijah - (Dr. H. Achmad Ridwan, MO, MSc ) Motto L Persembahaan Motto: > Resabaran meripakan obat terbaik, dari segala fesulitan untuk, mencari Reridhioan Allaf.lats Sejatinya masalah itu adalah teman Karena dia yang selalix mengajarkan aku tentang hal-hal yang belum aku pakami bahw hal tersebut salah. > Ketika seseorang membencimu itu berarti dia merasa tersaingi oleimu. > Selama Kita punya teRad yang terpeliara dalam semangat, maka tiada kata ‘Terlambat. KupersembahiRan Kepada : v Allah sur Yang Senantiasa Memberikan Kesehatan Serta Kemudahan Dalam Menyelesaikan Karya Tults Ini Y Untuk Kedua Orang Tuaku Yang Sangat Kycintai (Papa, Mama, KaKak, perempuanky Serta Adikky Yang Kusayangi dan Seluruki Reluarga Yang Telah Mendoakan dan Berusahia Dengan Segenap Kemampuan dan Keikflasan Tela Memberikan Semangat Untuk, MewujudRan Cita-citaky Y Teman-teman Seperjuangan Relas 3A dIII Keperawatan ‘Yang Selalis Memberikan Dukyngan, Nasehat, Serta Tempat Berbagi Suka dan Duka ¥ Pembimbingku Serta Dosen-dosen Yang Telah Memberikan Inu dan Mendidiky Menjadi Lebiii Baik Dari Sebelumnya Sehingga ARu Bisa Menjadi Seperti Saat Ini Y Almamaterku + Nama Tempat / Tanggal Lakir Alamat ‘Telp/Hp Email Agama Nama Orang Tua Ayah Ibu Jumlah Saudara Anak Ke BIOGRAFI : Dina Fitri Marlina : Muara Enim, 09 Maret 1994 + Sk Angkatan 45 Lrg. Sempuma 1Kelurafian Lorok Pakjo, Palembang + 082186759761 : Gine.fitrikim @yahoo.com : Islam 1 Afimad: Rudi Agustari 5 Rusiana 13 (Tiga) : 2(Dua) Riwayat Pendidikan 1. SD Negeri 18 tamat tahun 2006 2. SMP Negeri 1 tamat tahun 2009 3. SMA Negeri 2 tamat tahun 2012 4. STIK Program D III Keperawatan Siti Kfadijah Palembang > TingRat I tahun : 2012 - 2013 > TingRat I tahun : 2013 - 2014 + Tingkat I tahun : 2014 - 2015 Palembang, Juni 2015 Yang bersangkutan, (Dina Fitri Marfina ) vi UCAPAN TERIMA KASIA Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan, memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis schingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan Karya Tulis Imiah ini adalah sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Akademi Keperawatan STIK Siti Khadijah Palembang. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan Karya Tulis tlmiah it itu penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya banyak kekurangan baik isi maupun cara penulisannya. Untuk membangun demi kesempumaan penyusunan karya Talis Imizh ini untuk masa yang akan datang. Dalam menyelesaikan Karya Tulis Imiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan kemudahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang telah membimbing : 1. Bapak Dr. H. Achmad Ridwan, Mo, Msc, selaku Ketua STIK Siti Khadijah Palembang. 2. Ibu Drg. HJ. Romayana Amran, M.Mkes, selaku Direktur Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang. 3. Ibu zuhana, SKM selaku Ketua Jurusan Prodi DIII Keperawatan STIK Siti Khadijah Palembang. 4. Tbu Ns. Asih Fatriansari, M.Kep, selaku Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, dan pikiran serts saran dalam penyusunan Karya Tulis Imiah ini. 5. Zr. Melinda, S.Kep, Ns, selaku Kepala Ruangan Madinah yang telah membantu penulis dalam menerapkan secara langsung Asuhan Keperawatan Pada Klien An “A” dengan Bronchopneumonia di ruang Madinah RSI Siti Khadijah Palembang. 6. Seluruh staf dosen dan staf karyawan STIK Siti Khadijah Palembang. 7. Seluruh staf karyawan RSI Siti Khadijah Palembang. 8. Kedua orang tuaku,serta kakak dan adikku yang selalu memberikan doa dan semangat schingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 9. Rekan-rekan mahasiswa /i yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 10. Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan Karya Tulis Imiah ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan atas bimbingan yang telah bapak/ibwsaudara berikan dalam menyelesaikan Karya Tulis Imiah dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamualaikum Wr.Wb. Palembang, Juni 2015 Penulis viii DAFTAR ISI HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN. HALAMAN BIOGRAF! UCAPAN TERIMA KASIH.... DAFTAR ISL........ BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Batasan Masalah.. 1.3 Tujuan Penulisan . 1.4 Manfaat Penulisan 1.5 Metodiologi Penelition 1.6 Ruang Lingkup Penelitia 1.7 Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar. 2.1.1 Definisi, 2.1.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Persarafan 2.1.3 Etiologi 2.1.4 Patofisiologi 2.1.5 Manifestasi Klini 2.1.6 Klasifikasi 2.1.7 Komplikasi 2.1.9 Penatalaksanaan .... vill 2.1.10 Konsep tumbuh kembang dan hospitalisasi ... 2.1.11 Hospitalisasi. 2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Secara Teoriti: 2.2.1 Pengkajian... 2.2.2 Diagnosa Keperawatan .. 2.2.5. Intervensi Keperawatan.. 2.2.4 Implementasi Keperawatan... 2.2.5 Evaluasi BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian 3.1.1 Identitas.... 3.1.2 Riwayat Kesehatan 3.1.3. Riwayat Imunisas 3.1.4 Riwayat Tumbuh Kembang ... 3.1.5 Riwayat Nutrisi 3.1.6 Riwayat Psikososial 3.1.7 Reaksi Hospitalisasi 3.1.8 Aktiivitas Sehari-Hari 3.1.9 pemeriksaan fisik 3.1.10 Pemeriksaan tingkat perkembangan... 3.1.11 pemeriksaan penunjang.. 3.1.12 therapy. 3.1.13 data fokus. 3.2 Analisa Data. 3.3 Prioritas Masalah. 3.4 Diagnosa Masalah .. 3.5 Intervensi Keperawatan.. 3.6 Implementasi Keperawatan. 3.6.1 Catatan Perkembangan 1. 3.6.2 Catatan Perkembangan IL... BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengkajian 4.1.1 Penyebab 4.1.2 Manifestasi 4.1.3 Pemeriksaan penunjang 4.1.4 Pengobatan .. -4.2. Diagnosa Keperawatan. 4.3 Intervensi Keperawatan... 4.4 Implementasi Keperawatan.... 4.5 Evaluasi.. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Nomor Tabel Halaman Tabel 3.1.3 riwayat imunisasi... Tabel 3.1.4 riwayat nutrisi Tabel 3.1.8 aktivitas sehari-hari. Tabei 3.1.9 pemeriksaan fisik Tabel 3.1.11 data fokus.. Tabel 3.5 perencanaan ... Tabel 3.6 implementasi.. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Anatomi sistem saraf .... Lampiran 2 Lembar pengajuan judul laporan studi kasus Lampiran 3 Lembar konsultasi.. Lampiran 4 Surat permohonan pengambilan data di RSLSiti Khadijah Palembang......96 Lampiran 5 Surat permohonan pengambilan data cq. Kesbangpol Lampiran 6 Surat izin penelitian Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang... Lampiran 7 Surat izin penelitian Kabid YANKES, PMK.... BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak beberapa tahun terakhir ini., berbagai penyakit infeksi mengalami peningkatan angka kejadian, tidak hanya terjadi di Indonesia juga di berbagai belahan dunia Encephalitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menimbulkan encephalitis/radang otak pada manusia terutama pada anak-anak di Asia, Penyakit dapat menyerang hewan temek yang penularannya. Saat ini, diperkirakan masih menjadi masalah kesehatan utama di wilayah Asia dengan jumlah kasus lebih dari 35.000 jiwa dan angka kematian yang mencapai 10.000 jiwa setiap tahunnya. Setelah infeksi HIV, Encephalitis merupakan penyebab terbesar encephalitis di seluruh dunia. (Sylvana, 2012) Menurut WHO Encephalitis pertama kali ditemukan pada sebuah wabah di Jepang pada tahun 1871, namun virusnya baru berhasil diisolasi pada tahun 1933 dan diberi nama dengan Encephalitis. Berdasarkan data dari Subdit Zoonosis, Dit P2B2 (Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang) Ditjen PPM-P L, Depkes RI pada tahun 1993-2004, didapatkan spesimen positif Encephalitis pada manusia di 14 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia, sedangkan pada hewan ditemukan di 10 provinsi. Sehubungan dengan hal itu maka angka endemisitas yang tinggi ditemukan di hampir seluruh provinsi di Indonesia khususnya di Bali. Hasil survei angka kesakitan encephalitis di kota palembang pada tahun 2012 jumlah penderita encephalitis sebanyak 10 jiwa, pada pada tahun 2013 jumlah penderita encephalitis mengalami penurunan sampai 8 jiwa, pada tahun 2014 terjadi penurunan kembali sebanyak 4 jiwa.(Profil Kesehatan Kota Palembang, 2013) Di Rumah Sckit Islam Siti Khadijah Palembang, jumlah penderita Encephalitis pada anak dari usia 1 sampai 12 tahun relatif sedikit, Hal ini dapat dilihat dari data yang penulis ambil dari medical record RSI Siti Khadijah Palembang. Angka kesakitan pada periode Januari sampai Desember 2012 berjumlah 12 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Pada periode Januari sampai Desember 2013 berjumlah 13 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Pada periode Januari sampai Desember 2014 berjumlah 10 anak yang terdiri dari 8 auak laki-laki dan 2 anak perempuan. Keadaan ini merupakan masalah yang harus dipecahkan bersama-sama antara tim yang memberikan pelayanan keschatan agar dapat mengurangi jumlah penderita Encephalitis. Berdasarkan data-data diatas penulis memilih judul tersebut serta melakukan Asuhan Keperawatan di RSI Siti Khadijah Palembang pada penderita Encephalitis. 1.2 Batasan Masalah Pada studi kasus ini hanya dilakukan untuk membahas Asuhan Keperawatan pada An “R” dengan Enchephalitis, di ruangan Madinah RSI Siti Khadijah Palembang sejak tanggal 20 Mei 2015 sampai dengan tanggal 24 Mei 2015. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Karya Talis lmiah ini adalah : 13.1 Tujuan Umum Untuk mendapatkan gambaran nyata dalam melaksanakan keperawatan pada klien Enchephalitis di Ruangan Madinah RSI Siti Khadijah Patembang. 13.2 Tujuan khusus a. b. Dapat melakukan pengkajian pada klien Enchephalitis. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada Enchephalitis. . Dapat menyusun rencana tindakan pada pasien Enchephalitis. |. Dapat melakukan tindakan keperawatan pada pasien Enchephatitis. Dapat melalukan evaluasi dari tindakan keperawatan pada pasien Enchephalitis. Dapat mengetahui hambatan-hambatan tentang asuhan keperawatan pasien Enchephalitis menurut teori dan kenyataan, Mampu mendokumentasikan asuban keperawatan pada anak dengan kasus Enchephalitis. 1.4 Manfaat Penulisan 1.4.1 Manfaat Teoritis Laporan studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi dalam Asuhan Keperawatan anak dengan Enchephalitis. 1.4.2 Manfaat Praktik Laporan siudi kasus ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan pemberian Asuhan Keperawatan anak dengan Enchephalitis. 1.5 Metode penulisan Metode yang digunaken dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :netode deskriptif, pada mietode deskriptif ini penulis menggunakan beberapa teknik antara Jain studi kasus dan studi literatur . Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah metode deskriptif, pada metode deskriptif ini penulis menggunakan beberapa teknik antara Jain studi kasus dan studi literatur. 1. Studi kasus menggunakan cara : a. Wawancara Tanya jawab pada ibu klien, keluarga, perawat dan petugas lain yang terlibat. b. Observasi Melakukan pengamatan langsung pada klien untuk memperoleh data objektif maupun subjektif dengan menggunakan format pengkajian. ¢c. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik pada klien dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. d. Dokumentasi Dengan mengumpulkan data dari status penderita dan sumber yang ada hubungannya dengan judul Enchephalitis serta hasil laboratorium. 2, Studi Literatur Penulis mempelajari buku-buku penunjang yang berhubungan dengan studi kasus ini baik dari berbagai kepustakaan dan buku-buku yang dikutip Iangsung dar ada yang dimodifikasi serta disimpulkan sesvai materi. 1.6 Ruang Lingkup Penulisan Pada Studi Kasus ini merupakan aplikasi dari ilmu keperawatan anak yang dilakukan di Ruang Madinah RSI Siti Khadijah Palembang, pada anak “R” Enchephalitis, sejak tanggal 26 Mei 2015 sampai dengan tanggal 24 Mei 2013, Studi kasus ini dilakukan untuk mengaplikasikan teori asuhan keperawatan pada dengan Enchephalitis dengan cara melaksanakan proses keperawatan lima tahap yaitu Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Perencanaan keperawatan, Tindakan keperawatan dan Evaluasi. 1.7 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, ruang lingkup penulisan dan sistematika penulisan, BAB [? Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan definisi, etiologi, patofisio!ogi, manifestasi klinis, klasifikasi, komplikasi, pengobatan dan penatalaksanaan. BAB III Tinjauan Kasus Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pengkajian, diagnosa keperawatan, prioritas masalah keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi. BAB IV Pembahasan Pada bab ini akan membandingkan teori yang ada dengan asuhan keperawatan pada kliea Enchephalitis di ruangan Madinah RSI Siti Khadijah Palembang. BAB V Kesimpulan dan saran Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran diambil dari pengkajian penulisan terhadap keseluruhan karya tulis dan saran pendapat yang diberikan untuk mengatasi kesenjangan yang terdapat pada saat pelaksanaan penyusunan karya tulis DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BABII TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar 2.1.1 Definisi Encephalitis adalah infeksi jaringan otak yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang non purunlent. (Kusuma, 2013) Encephalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme. (Padila, 2013) Encephalitis adalah infeksi yang mengenai sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang on purulen. (Muttaqin, 2012) Dari keimpulan diatas encephalitis merupakan infeksi jaringan otak yang dapat disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain. 2.1.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Persarafan a. Anatomi ‘Anatomi sistem persarafan terlampir pada lampiran I b. Fisiologi Saraf Kranial Komponen Fungst T Olfaktorius Sensorik Penciaman TL Optus Sensorik Penglihatan Til. okulomotorius Motorik ‘Mengangkat Kelopak mata | atas, konstraksi pupil, sebagian besar _gerakan ekstraokular 1V. Troklearis Motorik Gerakan maia ke bawah dan ke dalam V. Trigeminus Motorik Oiottemporalis dan masester (menutup rahang dan mengunyah) ge.akan rahang ke lateral = Kuli wajah: dua Sensorik pertiga depan kulit kepala,mmukosa mata mukosa hidung,dan rongga mulut ,lidah dan gigi 10 ~ Refleks korea atau refleks mengedip - Saraf ——_kranial V.respon motorik saraf kranial Vil VI. Atdusens. Motorik Deviasi mata ke lateral VIL Fasialis Motorik Sensorik = Otot-otot ekspresi wajah —_termasuk otot dahi,sekeliling mata,serta mulut + Lakrimasi dan salivasi Pengecapan dua pertiga depan lidah ( rasa,manis,asam,dan asin) Vill. Cabang vestibularis Vestibulokoklearis Cabang koklearis Sensorik Motorik Keseimbangan Pendengaran un TX. Glosofaringeus Motorik Faring; menelan,refleks muntah Parotis: salivasi Sensorik Faring, lidah posterior, termasuk rasa pahit . Vagus Motorik Faring : menelan. refleks muntah, funasi : visera abdomen Sensorik Faring, laring: —refleks muntah, visera Icher,toraks,dan abdomen Xi. Asesorius Motorik Otot stemokleidomastoideus dan bagian atas dari otot trapezius _—_pergerakan kepala dan bahu XI. Hipoglosus Motorik Pergerakan lidah 12 2.1.3 Etiologi Penyebab terbanyak terjadinya Encephalitis adalah virus menurut Padilla, 2013 antara lain : 1) Sering —: - Herpes simpiex = Arbo virus 2) Jarang =: - Entero virus = Mumps - Adeno virus 3) Post infeksi :- Measles - Influenza - Varissela 4) Post vaksinasi :- Pertusis 2.1.4 Patofisiologi Patofisiologi menurut Muttaqin,2012 Virus masuk tubuh klien melalui kulit,saluran napas, dan saluran cerna, setelah masuk ke dalam tubuh virus akan menyebar ke seluruh tubuh secara lokal,aliran virus terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau organ tertentu, penyebaran hematogen primer, virus masuk ke dalam darah, kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak di organ tersebut dan menyebar melalui saraf, virus berkembang biak dipermukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem persarafan. Setelah terjadi penyebaran ke otak, timbul manifestasi Klinis cenchephalitis Masa prodromal berlangsung 1-4 hari ditandai dengan demam, sakit kepala, pusing,muntah, nyeri tenggorokan,malaise, nyeri ekstremitas, dan pucat. Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan suhu tubuh, fotofobia, sakit kepala, muntah letargi, kadang disertai dengan kaku kuduk jika infeksi mengenai menirigen. 2.1.5 Manifestasi Klinik: Manifestasi klinik menurut Kusuma, 2013 1) Demam 2) Sakit Kepala 3) Pusing 4) Muntah 5) Nyeri Tenggorokan 6) Malaise 7) Nyeri Ekstermitas 8) Pucat 9) Halusinasi 10)Kejang 11) Gelisah 12) Gangguan Kesadaran 14 2.1.6 Klasifikasi Klasifikasi Encephalitis Menurut Padila,2013 1) Encephalitis Supuratif Akut Encephalitis Supuratif Akut penyebabnya adalah bakteri diantaranya Staphylococcusaureus, Streptokok, E.Coli , Mycobacterium Dan T.Pallidum. 2 Encephalitis Virus Virus yang menimbulkan virus RNA ( Virus Parotitis), Virus Morbili, Virus Rabies, Virus Rubella, Virus Dengue , Virus Polio, Cockscakie A,B, Herpes Zoster, Varisela, Herpes Simplex, Variola. 21.7 Komplikasi Komplikasi menurut Mansjoer dkk, 2012 a) Pneumonia bronkial b) Retensi urine dan infeksi saluran kemih ©) Dekubitus @) Epilepsi ¢) Parkinson f) Gangguan jiwa 2.1.8 Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik ntenurut Kusuma,2013 1) Pemeriksaan Cairan Serebrospinal 15 ‘Warna jernih dan terdapat pleocytosis berkisar antara 50-200 sel dengan dominasi sel limfosit. Protein agak meningkat sedangkan glucose batas normal. 2) Pemeriksaan EEG EEG menunjukkan adanya perlambatan gelombang otak. 3) Pemeriksaan Virus Ditemukan virus pada ens didapatkan kenaikan titer antibody yang spesifik terhadap virus penyebab. 2.1.9 Penatalaksanaco Penatalaksanaan medis menurut Erfandi, 2010 meliputi 1. Ensefalitis supurativa a) Ampisillin 4 x 3-4 g per oral selama 10 hari. b) Cloramphenicol 4 x 1g/24 jam intra vena selama 10 hari. 2. Ensefalitis syphilis a) Penisillin G 12-24 juta unit/hari dibagi 6 dosis selama 14 hari b) Peaisillin prokain G 2,4 juta unitfhari intra muskulat + probenesid 4.x 500mg oral selama 14 hari. 16 Bila alergi penicillin : a) Tetrasiklin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari b) Eritromisin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari ©) Cloramfenicol 4 x 1 g intra vena selama 6 minggu d) Seftriaxon 2 g intra vena/intra muscular selama 14 hari 3. Ensefalitis virus a) Pengobatan simptomatis ‘Analgetik dan antipiretik : Asam mefenamat 4 x 500 mg Anticonvulsi : Phenitoin 50 mg/ml intravena 2 x sehari. b) Pengobatan antivirus diberikan pada ensefalitis virus dengan penyebab herpes zoster-varicella. Asiclovir 10 mg/kgBB intra vena 3 x sehari selama 10 hari atau 200 mg peroral tiap 4 jam selama 10 hari. 4. Ensefalitis karena parasit a) Malaria serebral Kinin 10 mg/KgBB dalam infuse selama 4 jam, setiap 8 jam bingga tampak perbaikan. 7 b) Toxoplasmosis Sulfadiasin 100 mg/KgBB per oral selama 1 bulan Pirimetasin | mg/KgBB per oral selama 1 bulan Spiramisia 3 x 500 mg/hari ©) Amebiasis Rifampicin 8 mg/K gBB/hari. 5. Ensefalitis karena fungus a) Amfoterisin 0,1- 0,25 g/KgBB/uari intravena 2 hari sekali minimal 6 minggu b) Mikonazol 30 mg/KgBB intra vena selama 6 minggu. 6. Riketsiosis serebri a) Cloramphenicol 4 x 1 g intra vena selama 10 hari b) Tetrasikdin 4x 500 mg per oral selama 10 hari. Penatalaksanaan keperawatan menurut Kusuma,2013 1) Hipertermi a) Pantau aktivitas kejang b) Pantau suhu tubuh ©) Beri kompres hangat 4) Beri asupan cairan oral ¢) Libatkan keluarga untuk menggantikan pakaian tipis yang dapat menyerap keringat f) Kolaborasi dengan tim medis 2) Hambatan mobilitas fisik a) Kaji tingkat hambatan fisik. b) Beri motivasi klien ©) Ajarkan keluarga cara memindah dan mengubah possi Klien d) Libatkan keluarga dalam melakukan terapi fisik pada Klien . Kolaborasi dengan dokter ahli terapi fisik . 3) Ansietas a) Kaji tingkat Cemas 'b) Informasikan tentang gejala Ansietas ©) Ajarkan teknik napas dalam 4) Kolaborasi dengan tim medis 4) Nyeri ) Kaji tingkat nyeri dengan rentang nyeri skala 0-10 ») Beri posisi dan suasana yang nyaman ©) Kaji bersama klien penyebab nyeri yang dialami 19 d) Anjurkan teknik relaksasi napas dalam Berikan obat analgetik 5) Risiko cedera a) Pantau kejang pada tangan, kaki, mulut dan otot-otot muka dil b) Persiapakan lingkungan yang aman ©) Pertahankan bedrest total selama fase akut ) Kolaborasi pemberian terapi 6) Ketidaketektifan bersihan jalan yang berhubungan dengan penumpukan sekret jambahan a) Kaji adanya bunyi napas b) Atur posisi semifowler ¢) Ajarkan latihan batuk efektif’ d) Kolaborasi dengan tim medis 2.1.10 Konsep Tumbuh Kembang dan Hospitalisasi 24.101 Pertumbuhan Pertumbuhan fisik adalah perubahan bentuk dan fungsi organisme. terjadi secara terus-menerus dari Konsepsi sampai dewasa Proses dengan pemahaman bahwa bentuk dan fungsi organisme kearah yang lebih besar dan matang dalam fungsi pertumbuhan meliputi 1) Panjang badan 2) Berat badan 2.1.10.2, 20 3) Ukuran ubun-ubun 4) Ukuran lingkaran kepala 5) Jumlah gigi 6) Ukuran lingkor lengan atas Perkembangan Perkembangan balita 1 sampai 5 tahun. Berdasarkan skala yaumil-mimi, perkembangan anak balita dapat diamati sebagai berikut: 1) Usia 12 sampai 18 bulan e) Berjalandan bereksplorasi rumah serta sekelilingnya # Menyusun dua tiga kotak 2) Mengatakan lima sampai sepuluh kata h) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing 2) Perkembangan kognitif menurut piaget, perkembangan kognitif anak tecbagi menjdi beberapa tahap, yaitu: Sensori motor (0 sampai 2 tahun) Perkembangan panca indra sangat berpengaruh dalam diri anak. Keinginan terbesar adalah keinginan untuk menyentuh atau memegang karena didorong oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari perbuatanaya. Pada usia ini mereka belum mengerti tentang motivasi dan senjata terbesamnya adalah menangis. 2 2.1.11 Hospitalisasi Definisi hospitalisasi Hospitalisasi adalah bentuk stressor individu yang berlangsung selama individu tersebut dirawat di rumah sakit. Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi individu karena stressor vang dihadapi dapat menimbulkan perasaan tidak aman seperti : 5. 6. _ Lingkungan yang asing |. Berpisah dengan orang tua yane berarti . Kurang informasi . Kehilangan kebiasaan dan kemandirian Pengalamannya berkaitan dengan pelayanan kesehatan Perilaku petugas Rumah Sakit 2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Secara Teoritis Keperawatan adalah proses bantuan atau bimbingan penyuluban, pengawasan, dan perlindungan yang dilaksanakan oleh perawat secara Komprehensif berdasarkan atas kebutuhan dasar manusia meliputi pendekatan. Proses Keperawatan meliputi pengkajian,diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. (Doenges Dalam Friska,2008) 22 2.2.1 Pengkajian Data-data yang di identifikasikan masalah kesehatan yang dihadapi penderita,menurut Padila,2013 meliputi : a) Identitas . Encephalitis dapat terjadi pada umur . b) Keluhan utama. Panas badan meningkat,kejang, kesadaran menurun °) Riwayat penyakit sekarang. Mula-mula anak rewel,gelisah, muntab-muntah , panas badan meningkat kurang lebih 1-4 hari,sakit kepala. 4) Riwayat penyakit dahulu. Klien sebelumnya menderita batuk,pilek kurang lebih 1-4 hari,pernak menderita penyakit herpes, penyakit infeksi pada hidung, telinga dan tenggorokkan, e) Riwayat keluarga. Keluarga ada yang menderita penyakit yang disebabkan oleh virus contoh herpes. Bakteri contoh staphylococous aureus,streptococeus, E.coli,dan lain-lain. 23 £) Riwayat Imunisasi . Kapan terakhir diberikan imunisasi DPT karena encephalitis dapat terjadi post imunisasi pertusis. - Pertumbuhan dan perkembangan 2) Pola- pola fungsi kesehatan 1) Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat Kebiaszan ‘Sumber air yang dipergunakan dari PAM atau sumur,kebiasaan buang air besar diwe, lingkungan penduduk yang berdesakkan( daerah kumuh) Status ekonomi Biasanya menyerang Klien dengan status ekonomi yang rendah. 2) Pola nutrisi dan metabolisme Menyepelekan Klien yang sakit tanpa pengobatan dan pemenuhan nutrisi. Biasanya Klien dengan gizi kurang asupan makan dan cairan dalam jumlah kurang dari kebutuhan tubuh. 3) Pada Klien encephalitis biasanya ditandai dengan : a) Adanya mual, muntah, kepala pusing, dan kelelahan b) Status gizi yang berhubungan dengan keadaan tubuh 4) 24 ©) Postur tubuh biasanya kurus,rambut merah karena kurangnya vit.A, berat badan kurang dari normal 4) Menurut rumus beharman 1992, Umur 1-6 tahun ¢) Menurut umur(dalam tabun)x 2+8 ) Tinggi badan menurut beharman : umur 4-2xtinggi badan lahir 2) Perkembangan badan biasanya kurang Karena asupan makanan yang bergizi kurang. h) Pengetahuan tentang nwirisi biasanya pada orang tua anak yang kurang pengetahuan tentang nutrisi, j) Yang dikatakan gizi kurang bila berat badan kurang dari 70% dari erat badan normal. Pola eliminasi Kebiasaan defekasi sehari-hari : Karena pada klien encephalitis tidak dapat melakukan mobilisasi maka dapat terjadi obstipasi. Kebiasaan miksi sehari-hari : Biasanya pada Klien enchephalits kebiasaan miksi normal. frekuansi normal jika terjadi gangguan kebutuhan cairan maka produksi urin akan menurun dan konsentrasi urin pekat. 25 5) Pola tidur dan istirahat Biasanya pola tidur dan istirahat pada klien enchephalitis biasanya tidak dapat di evaluasi karena klien sering mengalami apatis sampai koma. 6) Pola aktivitas a) Aktivitas sehari-hari: jen biasanya terjadi gangguan karena enchephalitis dengan gizi buruk mengalami kelemahan b) Kebutuhan gerak dan latihan’ bila terjadi kelemahan maka latihan gerak dilakukan latihan positif Upaya pergerakan sendi: bila terjadi atropi otot pada klien yang gizi buruk maka dilakukan latihan pasif sesuai ROM, Kesulitan yong dihadapi bila terjadi komplikasi ke jantung, ginjal, mudah terkena infeksi berat, aktivitas togosit turun, HB turun, penurunan kadar albumin serum, gangguan petumbuhan. 7) Pola hubungan dengan peran Interaksi dengan keluarga biasanya pada klien enchephalitis kkurang karena kesadaran Klien menurun mulai dari apatis sampai koma. 8) Pola persepsi dan pola diri Pada klien enchephalitis lebih dari 4 tahun, pada persepsi dan konsep diri meliputi body image, Seef Esteem, identitas deffusion deper somalisasi belum bisa menunjukkan perubahan. 26 9) Pola sensori dan kuanitif a) Sensori - Daya penciuman - Dayarasa = Daya raba = Daya penglihatan - Daya pendengaran b) Kognitif 10) Pola seksualitas Bila anak laki-laki apakah testis sudah turun, fimosis tidak ada. 11) Pola penanggulan sires a) Stress fisiologi > biasanya anak hanya dapat mengeluarkan air mata saja, tidak bisa menangis dengan keras ( rewel ) karena terjadi afasia. b) Stress psikologi tidak di evaluasi. 12) Pola tata nilai dan kepercayaan ‘Anak umur 3-4 tahun belum bisa dikaji. h) Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik menurut Muttaqin, 2012 a Tanda -tanda vital (ITV) Pada Klien enchephalitis biasanya didapatkan peningkatan suhu tubuh lebih dari normal 39-40° C. Keadaan ini biasanya dihubungkan dengan proses inflamasi dari selaput otak yang sudah menggangau pusat pengatur suhu tubuh, Penurunan denyut nadi terjadi berhubungan dengan tanda- tanda peningkatan TIK. Jika disertai peningkatan frekuensi napas sering behubungan dengan peningkatan laju metabolisme umum dan adanya infeksi pada sistem pernapasan sebelum mengalami enchephalitis. Texonan darah biasanya normal atan meningkat Karena tanda-tanda peningkatan TIK. BI (Breathing) Inspeksi apakah Klien batuk, produksi sputum, sesak napas, penggunaan otot bantu napas, dan peningkatan frekuensi napas yang sering di dapatkan pada Klien enchephalitis yang disertai adanya gangguan pada sistem pernapasan. Palpasi biasanya taktil premitus seimbang kanan dan iri, Auskultasi bunyi napas tambahan seperti ronkhi pada klie dengan enchephalitis karena akumulasi sekret dari penurunn kesadaran. B2 Blood) Pengkajian pada sistem kardiovaskular didapatkan renjatan (syok hipovolemik) yang sering terjadi pada klien enchephalitis yang telah mengganggu autoreguiasi dari sistem kardiovaskular. B3 (Brain) Pengkajian B3 (Brain) merupakan pemeriksaan fokus dan lebih lengkap dibandingkan pengkajian pada sistem lainnya. Pengkajian Tingkat Kesadaran: Pada keadaan Innjut tingkat kesadaran Klien encephalitis biasanya berkisar pada tingkat letarg, stupor, dan semikomatosa. Jika Klien sudah mengalami koma,penilaian GCS sangat penting untuk menilai tingkat kesadaran klien dan bahan evaluasi untuk memantau pemberian asuhan. Pengkajian Fungsi Serebral: Status mental,observasi penampilan,tingkah lakunilai gaya bicara,ekspresi wajah,dan aktivitas motorik Klien. Pada Klien enchephalitis tahap lanjut biasanya status mental klien mengalami perubaban, Pengkajian Sistem Motorik: Kekuatan ott menurun,kontrol keseimbangan,dan koordinasi pada enchepbalitis tahap lanjut mengalami perubahan. 29 Pengkajian Sistem Sensorik: pemeriksaan sensorik pada enchephalitis biasanya didapatkan sensasi raba,nyeri,suhu yang normal,tidak ada sensasi abnormal di permukaan tubuh,sensasi propriosefsi dan diskciminatif normal. Inflamasi pada selaput otak mengakibatkan sejumlah tanda yang mudah dikenali pada enchephalitis. Tanda tersebut adalah kaku kuduk,yaitu adanya upaya untuk fleksi kepala mengalami kesulitan karena adanya spasme oto-otot leher. BA (Bladder) Pemeriksaan pada sistem kemih biasanya didapatkan penurunan volume urine output,yang berhubungan dengan penurunan perfusi dan penurunan curah jantung ke ginjal. BS (Bowel) Mual sampai muntah Karena peningkatan produksi asam lambung. Pemenuhan nutrisi pada klien enchephalitis menurun karena anoreksia dan adanya kejang. B6 (Bone) Penurunan kekuatan otot dan penurunan tingkat kesadaran menurunkan mobilitas klien secara umum. Dalam pemenuban kebutuhan sebari-hari Klien lebih banyak dibantu oleh orang lain. 2.2.2 Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan berdasarkan teori Muttagin, 2012: Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial. 2) Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan akumulasi sekret. 3) Nyeri berhubungan dengan iritasi otak. 4 Risiko tinggi trauma berhubungan dengan adanya kejang. 5 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler. 6) Ansietas berhubungan dengan stress hospitalisasi. 2.2.3 Perencanaan Kegiatan yang dilakuken pada tahap perencanaan menurut Friska,2009 adalah : a. Penentuan prioritas masalah 1) Berdasarkan tingkat kegawatan ( mengancam jiwa) Penentuan prioritas berdasarkan tingkat/ ~_kegawatan (mengancam jiwa) yang dilatarbelakangi dari _prinsip 31 pertolongan pertama yaitu dengan membagi beberapa prioritas diantaranya prioritas tinggi, sedang, dan rendah. 2) Berdasarkan kebutuhan maslow Untuk prioritas diagnosis yang akan direncanakan, Maslow membagi urutan tersebut berdasarkan urutan kebutuhan dasar manusia diantaranya : a) Kebutuhan fisiologis meliputi respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri, cairan, perawatan kulit, mobilitas, eliminasi. b) Kebutuhan keamaran dan keselamatan meliputi masalah fingkungan, kondisi_ tempat —tinggal, pertindungan, pakaian, bebas dari infeksi, dan rasa takut. ©) Kebutuhan meneintai dan dicintai meliputi maslah Kasih sayang, seksualitas, afiliasi dalam kelompok, hubungan antar manusia. 4) Kebutuhan harga diri meliputi masalah respek dari keluarga, perasaan menghargai diri sendiri. °) Kebutuhan aktualisasi diri meliputi masalah kepuasan techadap lingkungan. b. Penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan 9 32 Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah diagnosis keperawatan dengan kata lain tujuan merupakan sinonim dari kciteria hasil (Hidayat dalam friska). Kriteria hasil adalah tujuan dan sasaran yang realistik dan dapat diukur dimana klien diharapkan untuk mencapainya. Penentuan rencana tindakan Langkah dalam tahap perencanaan ini dilaksanakan setelah menentukan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan dengan menentukan rencana tindakan apa yang akan dilaksankan dalam mengatasi masalah Klien. Rencana tindakan menurut asuhan keperawatan secara teoritis meliputi: 1) Resiko ketidakefektifan perfusi jaringa otak berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial Rencana tindakan : a) Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin ) Batasi gerakan kepala, leher dan punggung ©) Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi d) Kolaborasi dengan tim medis 33 2) Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan akumulasi sekret. a) Kaji adanya bunyi napas tambahan b) Atur posisi semifoler °) Ajarkan cara batuk efektif. 4) Lakukan vibrasi dada e) Lakukan penghisapan lendir dijalan napas f) Kolaborasi dengan tim medis 3) Risiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan menelan Rencana Tindakan : a) Kaji kemampuan klien dalam menelan, batuk, dan adanya sekret b) Auskultasi bising usus, amati penurunan hiperaktivitas bising usus ©) Timbang berat badan sesuai indikasi 4) Berikan makanan dengan cara meninggikan kepala ¢) Pertahankan lingkungan yang tenang f) Libatkan keluarga untuk pemenuhan asupan nutrisi 4 Risiko cedera berhubungan dengan adanya kejang ‘Rencana tindakan : a) Monitor kejang 5) 6) 34 b) Persiapkan lingkungan yang aman ©) Pertahankan bedrest total selama fase akut 4) Kolaborasi dengan tim medis Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler. Rencan tindakan: Kaji tingkat hambatan fisik b) Beri motivasi klien °) Berikan alat bantu yang tepat pada Klien. = ) Ajarkan keluarga cara memindah dan mengubah posisi Klien e) Libatkan keluarga dalam melakukan terapi fisik pada klien f) Kolaborasi dengan dokter ali terapi fisik ‘Ansietas berhubungan dengan stress hospitalisasi Rencana tindakan: a) Kaji tingkat Cemas b) Ajarkan teknik relaksasi c) Berikan informasi tentang penyakit yang diderita klien d) Kolaborasi dengan tim medis 35 2.2.4 Pelaksanaan Implementasi merupakan aktualisasi dari rencana keperawatan melalui intervensi keperawatan Implementasi mengacu kepada rencana keperawatan yang telah disusun Hal ini mencakup pelaksanaan intervensi keperawalan yang ditujukan untuk mengatasi diagnosa Keperawatan dan masalah-masalah Kolaboratif_serta memenuhi kebutuhan klien.( Brunner & Suddart Dalam Friska,2008) Pelaksanaan merupakan perwujudan dan pengolahan dari perencanaan eperawatan yang direncanakan oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan Klien, Pelaksanaan asuhan Keperawatan ini dapat dilaksanakan oleh perawat yang mereneanakan atau perawat lain dalam satu tim.( Carpenito Dalam Friska,2008) Tindakan Keperawatan meliputi tindakan-tindakan yang direncanakan perawat, misalnya menjalankan pengobatan sesuai indikasi dan terapi, berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya dengan tujuan atau basil akhir sesuai dengan yang diharapkan serta penanganan komplikasi yang mungkin terjadi. 2.2.5 Evaluasi Evaluasi adalah pengukuran keberhasilan dari rencana perawatan yang telah dilaksanakan dalam memenuhi kebutuhan Klien. Keberhasilan yang dapat dilihat dan diukur berdasarkan pencapaian dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan berdasarkan indikator dari implementasi. (Doenges Dalam Friska,2008)

You might also like