You are on page 1of 10

KUALITAS BATU BATA MERAH

DENGAN PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI

Sri Handayani
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Kampus Unnes Gd E4, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Abstract: This study is an experiment that will test the quality of red brick with the addition of a
mixture of sawdust waste. Sawdust is a waste of a normal sawmills saws tool generated from both
manual and mechanical chainsaw. The variable in this study are the standard of quality red bricks
covering the outside view (shape, color), weight, size, compressive strength, content of salt and
water absorption and weight of the contents. Basic materials taken from the agricultural land/garden
which is less productive in the Village of Karanganyar District Adipala Regency of Cilacap. The
results showed that the addition of sawdust, 10% showed no significant differences with bricks
without the addition of sawdust (0%). Similarly, the heavy brick, a mixture of 10% will result in
heavy brick lighter. Judging from the rift, a mixture of 10% does not happen cracks (0%) is more
advantageous than a mixture of 0% obtained by cracking of 30%. The implications of this result is
the addition of 10% sawdust bricks which will result in lighter weight, and can improve productivity
because its rift is 0% but will give strength did not differ significantly with no mix. Therefore sawdust
as waste sawmills can be used as an ingredient in the manufacture of bricks mixed with a
percentage increase of 10%.

Key words: brick quality, clay, sawdust

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang akan menguji kualitas batu bata
merah dengan penambahan campuran limbah serbuk gergaji. Serbuk gergaji merupakan limbah
dari penggergajian kayu yang biasa dihasilkan dari alat gergaji baik gergaji manual maupun gergaji
mesin. Variabel dalam penelitian ini adalah standar kualitas batu bata merah yang meliputi
pandangan luar (bentuk, warna), berat, ukuran, kuat tekan, kandungan kadar garam dan
penyerapan air dan bobot isi. Bahan dasar diambil dari tanah lahan kebun pertanian/kebun yang
kurang produktif di Desa Karanganyar Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan serbuk gergaji 10% tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan dengan batu bata tanpa penambahan serbuk gergaji (0%). Demikian pula dari berat batu
bata, campuran 10% akan menghasilkan berat batu bata yang lebih ringan. Ditinjau dari keretakan,
campuran 10% tidak terjadi keretakan (0%) lebih menguntungkan dibandingkan dengan campuran
0% diperoleh keretakan sebesar 30%. Implikasi dari hasil ini adalah penambahan serbuk gergaji
10% akan menghasilkan batu bata yang lebih ringan beratnya, dan mampu meningkatkan
produktifitas karena keretakannya 0% tetapi akan memberikan kekuatan yang tidak berbeda
secara signifikan dengan tanpa campuran. Oleh karena itu serbuk gergaji sebagai limbah
penggergajian kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam pembuatan batu bata
dengan prosentase penambahan 10%.

Kata kunci : kualitas batu bata, tanah liat, serbuk gergaji

PENDAHULUAN olahan yang mempunyai bentuk beraturan dan


Kebutuhan akan perumahan dapat ukuran tertentu yang digunakan sebagai bahan
terpenuhi dengan menyediakan bahan untuk membuat elemen bangunan. Elemen
bangunan yang memenuhi persyaratan teknis, bangunan merupakan suatu bagian fungsional
mudah didapat, dan harganya murah sehingga dari suatu bangunan yang terbuat dari bahan
dapat dijangkau oleh masyarakat luas terutama bangunan dan atau komponen bangunan yang
bagi mereka yang berpenghasilan menengah ke merupakan bagian dari suatu bangunan , seperti
bawah. Bahan bangunan yaitu semua bahan lantai, atap, maupun dinding.

Kualitas Batu Bata Merah Dengan Penambahan Serbuk Gergaji – Sri Handayani 41
Dinding merupakan salah satu struktur lain yang kemudian dibakar pada suhu tinggi
bangunan yang berfungsi untuk melindungi hingga tidak dapat hancur lagi apabila direndam
penghuni dari serangan hewan buas, angin, di dalam air (SII-0021-78).
panas matahari maupun hujan. Pembuatan Tanah liat merupakan bahan dasar
dinding biasanya menggunakan batu bata dalam pembuatan batu bata merah yang
merah, batako, papan, atau triplek. Dinding memiliki sifat plastis dan susut kering. Sifat
pasangan batu bata merah adalah bahan yang plastis pada tanah liat sangat penting untuk
paling banyak digunakan sebagai dinding luar mempermudah dalam proses awal pembuatan
bangunan atau dinding pembatas antara batu bata merah. Apabila tanah liat yang dipakai
ruangan yang satu dengan lainya. Batu bata terlalu plastis, maka akan mengakibatkan batu
merah adalah batu buatan yang terbuat dari bata merah yang dibentuk mempunyai sifat
tanah liat dengan atau tanpa bahan campuran, kekuatan kering yang tinggi sehingga akan
dikeringkan dengan dijemur beberapa hari mempengaruhi kekuatan, penyusutan, dan
kemudian dibakar pada temperatur tinggi hingga mempengaruhi hasil pembakaran batu bata
mengeras dan tidak hancur bila direndam dalam merah yang sudah jadi.
air. Tanah liat yang dibakar akan
Bahan mentah untuk membuat batu bata mengalami perubahan warna sesuai dengan
merah bisa menggunakan bahan campuran dan zat-zat yang terkandung didalamnya. Warna
tanpa bahan campuran tergantung dari keadaan tanah liat bermacam-macam tergantung dari
tanah liat yang dipakai. Bahan campuran yang oxid-oxid logam yang terkandung dalam tanah
sering dipakai, seperti pasir yang berfungsi liat, seperti alumunium, besi, karbon, mangaan,
untuk mengurangi penyusutan dan maupun kalsium. Senyawa-senyawa besi
mempermudah pengeringan; abu sekam dan menghasilkan warna krem, kuning, merah,
sekam padi sebagai pembentuk pori-pori dan hitam, dan coklat. Liconit merupakan senyawa
memperkuat kuat tarik/tekan bata merah. besi yang sangat umum menghasilkan warna
krem, kuning dan coklat. Sedangkan hematit
TINJAUAN PUSTAKA akan memberikan warna merah pada tanah liat.
Batu Bata Merah Senyawa besi silikat memberi warna hijau,
Batu bata merah adalah suatu unsur senyawa mangaan menghasilkan warna coklat,
bangunan yang dipergunakan dalam dan senyawa karbon memberikan warna biru,
pembuatan konstruksi bangunan dan dibuat dari abu-abu, hijau, atau coklat. Perubahan warna
tanah dengan atau tanpa campuran bahan- batu bata merah dari keadaan mentah sampai
bahan lain, dibakar cukup tinggi, hingga tidak setelah dibakar biasanya sulit dipastikan.
dapat hancur lagi bila direndam dalam air (NI- Berikut tabel perkiraan perubahan warna tanah
10, 1978). Batu bata merah merupakan bagian liat mentah setelah proses pembakaran
bangunan yang digunakan untuk membuat (Hartono, 1987: 24)
suatu bangunan. Bahan bangunan untuk
membuat batu bata merah berasal dari tanah
liat dengan atau tanpa campuran bahan-bahan

42 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 12 – Januari 2010, hal: 41 – 50
Tabel 1. Perkiraan perubahan warna tanah liat biasa digunakan seperti abu sekam, pasir, dan
setelah proses pembakaran
sekam padi. Sedangkan bahan campuran yang
Warna tanah liat Kemungkinan perubahan
mentah warna setelah dibakar digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk
1. Merah Merah atau coklat gergaji karena berbutir halus dan mudah untuk
2. Kuning tua Kuning tua, coklat, atau
merah didapat.
3. Coklat Merah atau coklat
4. Putih Putih atau putih kekuningan
5. Abu-abu atau hitam Merah, kuning tua, atau Pembuatan Batu Bata Merah
putih
6. Hijau Merah Cara pembuatan dan alat yang
7. Merah, kuning, Pertama merah lalu krem,
abu-abu tua kuning tua atau kuning digunakan oleh para pengrajin batu bata merah
kehijauan pada saat akan mempengaruhi kualitas batu bata merah.
melebur
Pembuatan batu bata merah yang dilakukan
Tanah liat di Kecamatan Adipala
para pengrajin batu bata merah di Desa
Kabupaten Cilacap merupakan jenis tanah liat
Karanganyar Kecamatan Adipala Kabupaten
lempung yang berwarna hitam kecoklatan.
Cilacap dengan cara sederhana (tradisional).
Pengrajin batu bata merah di Desa Karanganyar
Proses pembuatan batu bata merah melalui
Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap pada
beberapa tahapan, meliputi penggalian bahan
umumnya menggunakan campuran sekam padi,
mentah, pengolahan bahan, pembentukan,
abu sekam padi dan pasir. Penelitian ini
pengeringan, pembakaran, pendinginan dan
mencoba menggunakan limbah dari
pemilihan (seleksi).
penggergajian kayu yaitu serbuk gergaji sebagai
pengganti campuran yang sudah ada. Serbuk
Kualitas Batu Bata Merah
gergaji merupakan limbah dari penggergajian
Pengujian terhadap kualitas batu bata
kayu yang biasa dihasilkan dari alat gergaji baik
merah dengan campuran serbuk gergaji harus
gergaji manual maupun gergaji mesin. Serbuk
memenuhi syarat-syarat batu bata merah.
gergaji untuk sekarang ini belum banyak
Adapun syarat-syarat batu bata merah dalam
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Serbuk
NI-10,1978 dan SII-0021-78 adalah sebagai
gergaji sering di anggap sampah atau limbah
berikut.
dari penggergajian kayu. Biasanya serbuk
gergaji ini dibuang saja lalu dibakar atau oleh
Pandangan Luar.
masyarakat dijadikan bahan bakar pengganti
Batu bata harus mempunyai rusuk-
kayu bakar.
rusuk yang tajam dan siku, bidang sisinya harus
Bahan campuran dalam pembuatan
datar, tidak menunjukan retak-retak dan
batu bata merah digunakan untuk memperbaiki
perubahan bentuk yang berlebihan, tidak mudah
kualitas tanah liat atau bahan penolong yang
hancur atau patah, warnanya seragam, dan
akan dijadikan sebagai bahan mentah supaya
berbunyi nyaring bila dipukul.
menjadi bahan yang plastis. Bahan mentah batu
bata merah terdiri dari bahan dasar berupa
Ukuran-ukuran
tanah liat dengan atau tanpa menggunakan
Ukuran-ukuran batu bata merah
bahan campuran. Bahan-bahan campuran yang
ditentukan dan dinyatakan dalam perjanjian

Kualitas Batu Bata Merah Dengan Penambahan Serbuk Gergaji – Sri Handayani 43
antara pembeli dan penjual (pembuat). kering dengan bobot dalam kondisi jenuh air.
Sedangkan ukuran batu bata merah yang Daya serap air yang tinggi akan berpengaruh
standar menurut NI-10, 1978: 6 yaitu batu bata pada pemasangan batu bata dan adukan
merah dengan panjang 240 mm; lebar 115 mm; karena air pada adukan akan diserap oleh batu
tebal 52 mm, dan batu bata merah dengan bata sehinnga pengeras adukan tidak berfungsi
panjang 230 mm; lebar 110 mm; tebal 50 mm. dan dapat mengakibatkan kuat adukan
Sedangkan standar ukuran batu bata merah mmenjadi lemah. Daya serap yang tinggi
menurut SII-0021-78 yang terlihat pada tabel 2. disebabkan oleh besarnya kadar pori pada batu
Tabel 2. Modul Standar Ukuran Batu Bata Merah bata (batu bata tidak padat).
sesuai dengan SII-0021-78
Tebal Lebar Panjang
Modul Kuat Tekan
(mm) (mm) (mm)
M-5a 65 90 190 Kualitas batu bata merah dapat dibagi
M-5b 65 140 190
M-6 50 110 220 atas tiga tingkatan dalam hal kuat tekan dan
Sumber: SII-0021-78
penyimpangan ukuran menurut NI-10, 1978:6,
Penyimpangan ukuran maksimum batu
yaitu
bata merah yang diperbolehkan dalam SII-0021-
a. Batu bata merah mutu tingkat I dengan kuat
78, adalah sebagai berikut: 2
tekan rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm
Tabel 3. Daftar Penyimpangan Ukuran Maksimum
Batu Bata Merah sesuai dengan SII-0021- dan ukurannya tidak ada yang menyimpang.
78
b. Batu bata merah mutu tingkat II dengan kuat
Penyimpangan Ukuran Maksimum (mm) 2
Kelas M-5a dan M-5b M-6 tekan rata-rata antara 100 kg/cm sampai 80
Tebal Lebar Panjang Tebal Lebar Panjang 2
25 2 3 5 2 3 5
kg/cm dan ukurannya yang menyimpang
50 2 3 5 2 3 5 satu buah dari sepuluh benda percobaan.
100 2 3 4 2 3 4
150 2 2 4 2 2 4 c. Batu bata merah mutu tingkat III dengan kuat
200 2 2 4 2 2 4
2
250 2 2 4 2 2 4 tekan rata-rata antara 80 kg/cm sampai 60
Sumber: SII-0021-78 2
kg/cm dan ukurannya menyimpang dua
Penyimpangan ukuran standar batu
buah dari sepuluh benda percobaan.
bata merah terbesar yang diperbolehkan dalam
Sedangkan kuat tekan menurut Standar
NI-10-78, yaitu 3% untuk panjang maksimum;
Industri Indonesia (SII) tahun 1978 terlihat pada
lebar maksimum 4%; dan tebal maksimum 5%.
tabel 4, sebagai berikut;
Sedangkan selisih antara batu bata merah
Tabel 4. Kuat Tekan dan Koefisien Variasi Batu Bata
berukuran maksimum dengan batu bata merah Merah yang Diijinkan SII-0021-78
berukuran minimum yang diperbolehkan, yaitu Kuat tekan rata-rata Koefisien
minimum dari 30 buah batu variasi yang
untuk panjang 10 mm, lebar 5 mm, dan tebal 4 Kelas dijinkan dari
bata merah yang diuji
mm. 2 2
rata-rata kuat
Kg/cm N/mm tekan (%)
25 25 2,5 25
Daya Serap Air dan Bobot Isi 50 50 5,0 22
100 100 10,0 22
Daya serap air adalah kemampuan 150 150 15,0 15
200 200 20,0 15
bahan dalam menyerap air (daya hisap). Bobot 250 250 25,0 15
isi adalah perbandingan berat dalam keadaan

44 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 12 – Januari 2010, hal: 41 – 50
Kadar Garam METODE PENELITIAN
Kualitas kadar garam yang kurang dari Penelitian ini merupakan penelitian
50% permukaan batu bata merah tertutup oleh eksperimen yang akan menguji kualitas batu
lapisan tipis berwarna putih karena bata merah dengan penambahan campuran
pengkristalan garam-garam yang dapat larut, limbah serbuk gergaji. Penelitian dilakukan di
tidak membahayakan dan 50% atau lebih dari Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Teknik
permukaan batu bata merah tertutup oleh Universitas Negeri Semarang. Variabel dalam
lapisan putih yang agak tebal karena penelitian ini adalah standar kualitas batu bata
pengkristalan garam-garam yang dapat larut, merah yang meliputi pandangan luar (bentuk,
tetapi dalam permukaan batu bata merah tidak warna), berat, ukuran, kuat tekan, kandungan
menjadi bubuk atau terlepas, ada kemungkinan kadar garam dan penyerapan air dan bobot isi.
membahayakan serta bila lebih dari 50%
permukaan batu bata merah tertutup oleh Bahan Penelitian
lapisan putih yang tebal karena pengkristalan Tanah Liat, sebagai bahan dasar
garam-garam yang dapat larut dan bagian- diambil dari tanah lahan kebun/pertanian yang
bagian dari permukaan batu bata merah kurang produkif di Desa Karanganyar
menjadi bubuk atau terlepas, hal ini Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Serbuk
membahayakan. Gergaji, sebagai bahan campuran diperoleh dari
ampas pemotongan kayu dengan menggunakan
Serbuk Gergaji gergaji mesin yang terdapat di tempat
Serbuk gergaji yang digunakan dalam penggergajian kayu setempat. Air, Sekam Padi
penelitian ini adalah serbuk dari gergaji mesin dan pasir
karena mempunyai butiran kecil sehingga
mudah untuk diolah dan mudah didapat. Serbuk Peralatan Penelitian
gergaji untuk sekarang ini belum banyak Alat-alat yang digunakan dalam
dimanfaatkan sebagai bahan bahan bangunan, penelitian ini, antara lain : Cetakan Batu Bata
karena dianggap sebagai limbah/sampah. Pada Merah dengan ukuran 230 x 110 x 50 mm;
umumnya erbuk gergaji dimanfaatkan oleh Penggaris Siku; Mesin Uji Kuat Tekan yang
warga sekitar sebagai bahan bakar pengganti digunakan untuk mengetahui kuat tekan batu
kayu atau dibakar begitu saja. bata merah dengan merk Universalo Testing
Pemanfaatan serbuk gergaji dalam Machine, Indotest M.L-UTM-150 DIV = 0.5 ton.
campuran proses pembuatan batu bata merah
adalah sebagai bahan pengganti sekam Pembuatan Benda Uji
padi/abu sekam padi. Selain harganya yang Tahap pembuatan adukan batu bata
lebih ekonomis bila dibandingkan dengan merah, yaitu mencampurkan tanah liat dengan
sekam padi, serbuk gergaji juga mudah didapat. penambahan serbuk gergaji dan air
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan secukupnya, hingga membentuk campuran
persentase campuran serbuk gergaji yang yang homogen dengan persentase campuran
berbeda-beda. antara serbuk gergaji dan tanah liat sebesar 0%,

Kualitas Batu Bata Merah Dengan Penambahan Serbuk Gergaji – Sri Handayani 45
10%, 20% dan 30%. Adukan dibiarkan selama 1. Pengujian pandangan luar batu bata merah,
1-2 hari dan sebelum bahan penyusun batu bata meliputi bentuk, warna dan berat.
merah dicampur terlebih terlebih dahulu 2. Pengujian Ukuran
menentukan kebutuhan bahan dengan 3. Daya Serap Air dan Bobot Isi, untuk
perbandingan berat. menghitung daya serap dan bobot isi
Adukan yang telah dieram selama 1-2 digunakan persamaan sebagai berikut.
hari atau lebih dicangkul, diinjak-injak sambil b−a
Penyerapan air = x100%
diberi air sedikit demi sedikit hingga menjadi a
adonan yang siap dicetak. Letakan cetakan batu a
Bobot Isi = Kg / dm 3
bata merah pada lantai dasar pencetakan yang b−a

permukaanya datar. Lantai dasar pencetakan 4. Pengujian Kuat Tekan

ditaburi pasir agar dalam mencetak batu bata 5. Pengujian Kadar Garam

merah yang masih basah tidak menempel pada


lantai dasar pencetakan. Masukan bahan Analisa Data

mentah tersebut kedalam cetakan batu bata Deskriptif Prosentase, digunakan untuk

merah yang telah dibasahi air, sambil ditekan- mendeskripsikan kualitas batu bata merah

tekan hingga mengisi seluruh bidang cetakan, dengan penambahan serbuk gergaji bata merah

setelah benar-benar padat cetakan boleh di Desa Karanganyar Kecamatan Adipala

dilepas atau diangkat pelan-pelan. Hasil cetakan Kabupaten Cilacap yang meliputi; pandangan

tersebut diberi tanda sesuai dengan proporsi luar, ukuran, penyerapan air dan bobot isi, kuat

campurannya. tekan, dan kadar garam.

Hasil cetakan batu bata merah yang Analisa Varians, digunakan untuk

masih mentah diangin-anginkan selama kurang menguji apakah perbedaan variasi

lebih 2 minggu agar kering. Batu bata merah pencampuran serbuk gergaji (0%, 10%, 20%,

yang telah kering disusun di tempat 30%) dapat mengakibatkan perbedaan kuat

pembakaran berupa gubuk dari bambu atau tekan.

dinamakan oleh warga setempat dengan istilah


Tobong. Susunan batu bata merah sendiri HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

merupakan sebuah tungku yang disusun Pengujian kualitas batu bata merah
berbaris-baris. Proses pembakaran batu bata menggunakan pedoman NI-10 1978. Hasil
merah menggunakan bahan bakar sekam padi. pengujian kualitas batu bata merah meliputi
pengujian pandangan luar, ukuran, daya serap
Pengujian Batu Bata Merah air dan bobot isi, kuat tekan, dan kadar garam
Pengujian dilakukan dengan batu bata merah dengan hasil penelitian
menggunakan 10 buah benda uji tiap sebagai berikut:

sampelnya, yang meliputi pengujian pandangan


luar berupa bentuk; warna; berat, dan kuat Pandangan Luar Batu Bata Merah

tekanbatu bata merah. Adapun cara pengujian Hasil pengujian pandangan luar batu
menurut NI-10:1978, sebagai berikut; bata merah dengan penambahan serbuk gergaji

46 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 12 – Januari 2010, hal: 41 – 50
0%, 10%, 20%, 30% meliputi pengujian bentuk, penurunan berat ini diakibatkan oleh adanya
warna dan berat yang ditunjukan pada table 5 variasi penambahan bahan campuran serbuk
dan 6 gergaji yang digunakan komposisinya berbeda-
Tabel 5. Hasil Pengujian Bentuk Batu Bata Merah beda.
Frekuensi Bentuk Batu Bata Merah (%) Hasil tersebut menunjukan bahwa
Kode Siku &
Rata Retak Rapuh Nyaring dengan penambahan serbuk gergaji
Tajam
A menyebabkan berat batu bata merah cenderung
100 100 30 0 70
(0%)
B semakin rendah. Hal ini disebabkan karena
100 100 0 0 100
(10%)
C berat jenis serbuk gergaji lebih kecil dari pada
100 100 0 0 100
(20%) berat jenis tanah liat. Berat maksimum batu bata
D
100 100 0 0 100
(30%) merah dengan penambahan serbuk gergaji
E
100 100 0 0 100 terjadi pada kode dengan campuran 0% atau
(40%)
tanpa campuran serbuk gergaji. Dalam NI-10
Tabel 6. Hasil Pengujian Warna dan Berat Rata-rata batu bata merah yang bobot isinya kurang dari
Batu Bata Merah
1,2 kg/dm3 dikategorikan dalam batu bata
Warna Batu Bata Merah (%) Berat
Permukaan Potongan Rata- merah ringan. Batu bata merah ini termasuk
Kode
Merah Merah rata dalam kategori batu bata merah ringan karena
Merata (Kg)
Tua Kecoklatan
A (0%) 70 - 70 0,9934 dari semua kode tidak ada yang melebihi dari
B (10%) 80 - 70 0,8817 1,2 kg/dm3.
C (20%) 70 - 80 0,83825
D (30%) 70 - 80 0,7573

Tabel 6 menunjukan bahwa warna Pengujian Ukuran Batu Bata Merah

permukaan batu bata merah dengan kode A, C Hasil pengujian ukuran rata-rata batu

dan D 70% merah tua, kode B 80% merah tua bata merah dengan penambahan serbuk gergaji

sedangkan. Warna potongan batu bata merah 0% -30%. Ukuran batu bata merah setelah

kode A, B, C, D 100% merata. dibakar mengalami penyimpangan dari ukuran

Hasil pengujian bentuk batu bata merah cetakan yang digunakan yaitu dengan panjang

dengan penambahan serbuk gergaji 0-30% 230 mm, lebar 110 mm, dan tebal 50 mm. Hal

seluruhnya memiliki bidang rata sudutnya siku ini kemungkinan dikarenakan adanya

dan tajam serta kerapuhan 0%. Sementara itu penambahan serbuk gergaji, setelah proses

ditinjau dari keretakan, sebanyak 30% pengeringan akan cenderung mengakibatkan

bentuknya retak. Hal ini dikarenakan serbuk adanya penyusutan.

gergaji mampu bersubtitusi dengan partikel


Pengujian Daya Serap Air dan Bobot Isi
tanah, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pengikat yang akan mengurangi keretakan dan Berdasarkan pada tabel 7. nampak

kerapuhan. bahwa semakin banyak penambahan serbuk

Hasil pengujian berat rata-rata batu bata gergaji daya serap air cenderung semakin

merah diperoleh dengan cara 10 buah batu bata meningkat, sedangkan bobot isi semakin

merah ditimbang dan diambil berat rata-ratanya, menurun.

mengalami penurunan dari kode A hingga D.

Kualitas Batu Bata Merah Dengan Penambahan Serbuk Gergaji – Sri Handayani 47
Tabel 7. Daya Serap dan Bobot Isi menunjukkan bahwa ada kecenderungan
No. Daya Serap Air Bobot Isi penurunan kuat tekan dengan adanya
Kode (%) (kg/dm3)
A 20,869038 7,8158 penambahan serbuk gergaji
B 26,568198 7,5729
Hasil pengujian kuat tekan batu bata
C 25,477898 6,1381
D 28,652198 6,0383 merah dengan penambahan serbuk gergaji
Hasil uji pemeriksaan daya serap telah
dibawah 60 kg/cm2 sehingga tidak sesuai
diperoleh bahwa semua benda uji melebihi
dengan NI-10. Dengan demikan penambahan
batas toleransi sehinnga tidak sesuai dengan
serbuk gergaji yang diperbolehkan, yaitu 0%
aturan NI-10. Oleh karena itu untuk menghindari
dan 10% karena kuat tekan yang diperoleh
kerusakan konstruksi yang disebabkan oleh
optimal yaitu 32,5925 kg/cm² dan 25,72612
daya serap yang tinggi maka spesi yang
kg/cm² sehingga termasuk kelas 25 menurut SII-
digunakan harus ditambah air atau diadakan
0021-78.
pemeliharaan khusus misalkan dengan cara
Melalui analisis varians (anava)
disiram air. Besarnya persentase daya serap
diperoleh harga F hitung sebesar 9,211. Untuk
disebabkan oleh adanya pori-pori atau adanya
menguji signifikansi besaran F taraf α = 5%, db
retak-retak, pecah-pecah pada batu bata merah
pembilang 4 dan penyebut 10, diperoleh harga
sehingga memungkingkan air sangat cepat dan
tabel 3,478. Nampak bahwa F hitung > F tabel
mudah meresap ke dalam batu bata merah.
(9,211> 3,35). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa ada perbedaan nilai kualitas
Kuat Tekan Batu Bata Merah
kuat tekan batu bata merah karena
Pengujian kuat tekan batu bata merah
penambahan serbuk gergaji. Berdasarkan
dengan penambahan serbuk gergaji dilakukan
analisis LSD 0,05 (Least Significance Difference
dengan 5 benda uji untuk masing-masing kode
pada taraf α = 0,05%), sebagaimana
dengan hasil pengujian seperti terlihat pada
ditunjukkan pada tabel 9, nilai perbedaan rata-
tabel 8.
rata kuat tekan batu bata merah antara
Tabel 8. Hasil Pengujian Kuat Tekan Rata-rata Batu
Bata Merah campuran serbuk gergaji 0% dan 10 % (A-B)

Kuat Kuat menunjukkan tidak berbeda, demikian pula


Kode Kuat
Tekan Tekan untuk campuran 10% dan 20% (B-C) tidak
Sampel Tekan Min
Max. Rata-rata
A (0%) 39,448 25,78 325,925 berbeda. Tetapi campuran 0% dan 20 maupun
B (10%) 27,848 23,568 2,572,612 30% berbeda. Berdasarkan hasil ini
C (20%) 26,951 21,792 2,477,094
D (30%) 22,413 15,856 1,741,863 menunjukkan bahwa antara campuran 0% dan

Tabel 8. menunjukkan bahwa hasil 10% nyata tidak berbeda.

pengujian kuat tekan rata-rata batu bata merah Tabel 9. Hasil Uji LSD

dengan penambahan 0% serbuk gergaji Pasangan Selisih rata-rata Kriteria


A-B 5,48 < 7,244 Tidak berbeda
32,5925 kg/cm², penambahan 10% serbuk A-C 7,82 > 7,244 Berbeda
gergai sebesar 25,72612 kg/cm2, penambahan A-D 15,17 > 7,244 Berbeda
20% serbuk gergaji sebesar 24,77094 kg/cm², B-C 2,34 < 7,244 Tidak berbeda
B-D 9,69 > 7,244 Berbeda
penambahan 30% serbuk gergaji sebesar C-D 7,35 > 7,244 Berbeda
17,41863 kg/cm². Berdasarkan hasil tersebut

48 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 12 – Januari 2010, hal: 41 – 50
Hasil Pengujian Kadar Garam Batu Bata merah dengan penambahan serbuk gergaji tidak
Merah
berbahaya untuk pekerjaan konstruksi, sehingga
Pengujian kandungan kadar garam batu
layak digunakan sebagai bahan bangunan.
bata merah dilakukan dengan cara 5 buah batu
Berdasarkan hasil analisis uji kualitas
bata merah diletakan dalam bejana yang berisi
batu bata sebagaimana telah di uraiakan di atas
air, setelah seluruh permukaan batu bata
dapat disimpulkan bahwa penambahan serbuk
merahmanjadi basah kira-kira selam 2 hari,
gergaji sebagai bahan campuran batu bata
kemudian diangkat dan diletakan pada tempat
merah di Desa Karanganyar Kecamatan Adipala
yang tidak terken sinar matahari langsung. Batu
Kabupaten Cilacap memang belum memenuhi
bata merah yang telah kering, kemudian dilihat
standar kualiatas yang telah ditetapkan, dalam
permukaanya yang mengeluarkan lapisan putih
hal ini NI-10 1978. Kecuali pada pengujian
dan dinyatakan dala persen. Hasil pengujian
pandangan luar dan kadar garam sudah
kandungan kadar garam batu bata merah
memenuhi syarat.
ditunjukkan pada tabel 10.
Hasil pengujian kuat tekan cenderung
Tabel 10. Hasil Pengujian Kandungan Kadar Garam
Batu Bata Merah semakin menurun dengan adanya penambahan

Kadar Garam Tiap Benda Uji serbuik gergaji. Pada pengujian kuat tekan
Kode Kriteria
I II III IV V hanya ada dua sampel atau persantase serbuk
A < < < < < Tidak
(0%) 50% 50% 50% 50% 50% berbahaya gergaji yang memenuhi standar yaitu pada kode
B < < < < < Tidak
(10%) 50% 50% 50% 50% 50% berbahaya
A (0%) dan kode B (10%), masuk dalam
C < < < < < Tidak standar SII-0021-78 sedangkan dalam NI-10
(20%) 50% 50% 50% 50% 50% berbahaya
D < < < < < Tidak 1978 tidak masuk dalam kriteria batu bata
(30%) 50% 50% 50% 50% 50% berbahaya
merah yang berkualitas.
Hasil pengujian batu bata merah pada
Efektifitas penelitian ini adalah pada
batu bata merah dengan menggunakan bahan
penambahan serbuk gergaji 10%. Hasil
campuran serbuk gergaji di Desa Karanganyar
penelitian ini memberikan penjelasan bahwa
Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap
penambahan serbuk gergaji 10% tidak
diperoleh data yang dapat memenuhi syarat
menunjukkan perbedaan kuat tekan yang
persentase kandungan garam yang larut dan
signifikan dengan batu bata tanpa penambahan
membahayakan yaitu kurang dari 50%. Tabel 10
serbuk gergaji (0%). Berat batu bata dengan
memperlihatkan bahwa hasil pengujian
campuran 10% akan menghasilkan berat batu
kandungan kadar garam batu bata merah
bata yang lebih ringan. Ditinjau dari keretakan,
dengan penambahan serbuk gergaji memenuhi
campuran 10% tidak terjadi keretakan (0%)
persyaratan NI-10 maupun SII-0021-1978,
lebih menguntungkan dibandingkan dengan
karena seluruh kode A (0%) sampai E (40%)
campuran 0% akan menghasilkan 30% retak.
permukaan batu bata merah yang tertutup
Secara keseluruhan hasil penelitian ini
lapisan putih sangat sedikit atau
memberikan masukan bagi warga setempat
persentasekandungan kadar garam yang larut
bahwa batu bata yang selama ini dibuat (tanpa
dan membahayakan masih dibawah 50%.
campuran/0%) dapat ditambah dengan
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa batu bata
campuiran serbuk gergaji sebesar 10% untuk

Kualitas Batu Bata Merah Dengan Penambahan Serbuk Gergaji – Sri Handayani 49
mendapatkan kualitas yang cenderung sama diharapkan dapat meningkatkan produktifitas
atau tidak berbeda signifikan tetapi akan karena tidak mengakibatkan keretakan.
diperoleh kualitas batu bata yang lebih ringan.
Implikasi dari hasil ini adalah penambahan Saran
serbuk gergaji 10% akan menghasilkan batu Berdasarkan hasil, pembahasan dan
bata yang sedikit relatif lebih ringan beratnya, kesimpulan penelitian dapat diaujukan saran-
dan mampu meningkatkan produktifitas karena saran sebagai berikut:
keretakannya 0% tetapi akan memberikan 1. Sebaiknya penambahan serbuk gergaji
kekuatan yang tidak berbeda secara signifikan dalam pembuatan batu bata merah sebagai
dengan tanpa campuran. Disamping itu juga bahan campuran menggunakan persentase
mampu meningkatkan produktifitas karena sekitar 10%.
berdasarkan penelitian, batu bata tanpa 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
campuran serbuk gergaji mengalami retak dan mengenai serbuk gergaji dari jenis kayu
patah sekitar 30% ketika pengeringan sedang tertentu sebagai bahan tambah atau
dengan campuran serbuk gergaji tidak ada yang campuran dalam proses pembuatan batu
retak dan patah. Dari segi struktural juga lebih bata merah.
baik karena batu bata dengan penambahan
serbuk gergaji 10% memiliki berat yang lebih DAFTAR PUSTAKA
ringan tapi memiliki kekuatan yang relatif sama Departemen Pekerjaan Umum. 1989.
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK
mengingat batu bata adalah bahan penyekat
SNI S-02-1989-F). Bandung: Yayasan
atau non struktur, dimana yang dibutuhkan Lembaga Pendidkan Masalah Bangunan.
adalah bahan yang ringan tapi kuat.
Departemen Pekerjaan Umum. 1978. Bata
merah Sebagai Bahan Bangunan (NI-10-
1978). Bandung : Yayasan Lembaga
SIMPULAN DAN SARAN
Pendidkan Masalah Bangunan.
Simpulan
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Mutu dan
Serbuk gergaji dapat dimanfaatkan
Uji Bata Merah Pejal (SII-0021-1978).
sebagai bahan campuran dalam pembuatan Bandung : Yayasan Lembaga Pendidkan
Masalah Bangunan.
batu bata merah, dengan prosentase campuran
sebesar 10%.. Hasil pengujian kuat tekan batu Hartono, Y.M.V. 1987. Bahan Mentah Untuk
Membuat Keramik. Bandung: Departemen
bata merah dengan penambahan serbuk gergaji
Perindustrian.
0% atau tanpa serbuk gergaji (32,5925kg/cm²)
Soejoto, Djoko dan Poiman. 1954. Bahan-bahan
mempunyai nilai kuat tekan yang tidak berbeda
Bangunan. Jakarta: Stam
signifikan dengan penambahan serbuk gergaji
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian.
10% (25,72612 kg/cm²). Hasil pengujian
Bandung : Alfabeta
pandangan luar menunjukan batu bata merah
Juriyah, Siti. 2002. Kualitas Batu Bata Merah
dengan penambahan serbuk gergaji tidak
dengan Bahan Campuran Pasir Besi dari
mengakibatkan adanya keretakan, sehingga Pantai Bunton Kabupaten Cilacap. Dalam
Skripsi: FT, UNNES
akan diperoleh batu bata yang lebih ringan dan

50 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 12 – Januari 2010, hal: 41 – 50

You might also like