You are on page 1of 12

p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018

e-ISSN: 2599-3003

PENGARUH LAMA BLANCHING UAP TERHADAP KANDUNGAN KADAR β-


KAROTEN, KADAR AIR, DAYA SERAP AIR, DENSITAS KAMBA DAN
RENDEMEN TEPUNG UBI JALAR KUNING (Ipomea batatas L.)

Effect Of Length Blanching Steam on Betakaroten Contens, Water Contens, Water


Absorption, Density Kamba And Rendemen Of Yellow Sweet Potato Flour (Ipomea
Batatas L.)

Rika Wahyu Damayanti, I Komang Suwita


Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Jl. Besar Ijen No. 77 C Malang 65112
Email : ksuwita@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama metode blanching uap
terhadap kandungan kadar β-karoten, kadar air, daya serap ,densitas kamba dan
rendemen tepung ubi jalar kuning (Ipomeabatatas l.). Teknik pengolahan ubi jalar
kuning dengan cara blanching memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar β-
Karoten, kadar air, daya serap air,densitas kamba dan rendemen. Kadar β-Karoten
tertinggi ada pada perlakuan blaching selama 20 menit (1,1695 µg/g) , Kadar air tepung
ubi jalar kuning tertinggi terdapat pada taraf perlakuan tanpa blanching selama 20
menit (9,66%) , Daya serap air tepung ubi jalar kuning tertinggi terdapat pada taraf
perlakuan blanching dengan waktu 20 menit (2,90 g), Rendemen tepung ubi jalar
kuning tertinggi terdapat pada taraf perlakuan blanching dengan waktu 20 menit
(59,9%). Disarankan untuk penelitian yang akan datang yaitu memperhatikan varietas
ubi jalar kuning sesuai dengan varietas sekitar.

Kata Kunci : Ubi jalar Kuning , Blanching Uap, Kadar β-Karoten, rendemen

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the old steam blanching method on the content
of β-carotene content, moisture content, absorbency, cage density and yield of yellow
sweet potato flour (Ipomeabatatasl.). The yellow sweet potato processing technique
with long steam blanching has a significant effect on β-carotene content, moisture
content, water absorption, kamba density and yield. The highest β-carotene content was
found in the 20-minute blaching treatment (1.1695 µg / g), the highest water content of
yellow sweet potato flour was found at the treatment level without blanching for 20
minutes (9.66%), water absorption of sweet potato flour the highest yellow was found at
the level of blanching treatment with a time of 20 minutes (2.90 g). The highest yield o
f yellow sweet potato flour was found in the level of blanching with a time of 20 minutes
(59.9%). It is recommended for future research to pay attention to the yellow sweet
potato varieties according to the surrounding varieties.

Keywords : Yellow Sweet Potato Flour, Steam Blanching, Betakaroten Contens, yield.

99
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

PENDAHULUAN pencetus aneka penyakit degeneratif


Kekurangan Vitamin A (KVA) seperti kanker dan jantung (Reifa, 2005).
masih menjadi salah satu masalah gizi Ubi jalar berdaging kuning
yang ada di dunia. Di Indonesia, merupakan sumber vitamin C dan β-
Riskesdas (2013) melaporkan bahwa Karoten (provitamin A) yang
prevalensi xeropthalmia pada balita mengandung 0,2503 mg/100 gram β-
0,13% dan 14,6% mempunyai kadar Karoten tinggi dibandingkan dengan ubi
serum vitamin A (retinol) dibawah jalar putih dan ubi jalar ungu yang
standart tingkat kecukupan yang telah masing-masing mengandung 0,0539 mg
ditetapkan oleh WHO yaitu kurang dan 0,1244 mg β- Karoten (Kemal, dkk.
dari 20μg/dl. Strategi pencegahan dan 2013). Namun tidak bisa dipungkiri
penanggulangan bahwa kandungan terbesar β- Karoten
KVA selama ini dilakukan dengan berada pada sayuran wortel, yaitu 754 ug
distribusi kapsul vitamin A. Upaya lain dalam 100 gram bahan makanan yang
yang telah dilakukan pemerintah adalah setara dengan 0,754 mg (1ug = 0,001 mg),
dengan fortifikasi vitamin A pada bahan namun dalam segi produksi wortel masih
makanan seperti minyak goreng dan jauh dibawah produksi ubi jalar yaitu
tepung terigu. Penyediaan bahan 24.099 ton dengan area panen seluas
makanan lokal dengan harga yang 3.190 ha (BPS, 2015) sehingga sebagai
relatif murah, mudah didapat, mudah pemanfaatan pangan lokal sangat mudah
disimpan dan praktis penggunaannya dijumpai ubi jalar sebagai bahan utama
perlu diupayakan untuk mengurangi atau bahan tambahan yang mudah
kejadian KVA. diolah.
Ubi jalar termasuk jenis umbi- Sebelum ubi jalar kuning melalui
umbian sumber karbohidrat yang proses penepungan, terdapat perlakuan
mempunyai potensi untuk dikembangkan pendahuluan yang disebut dengan
sebagai bahan pangan pengganti beras blanching. Melakukan blanching pada
(bahan baku industri pangan maupun non bahan makanan yang akan ditepungkan
pangan). Kelebihan dari ubi jalar yang berguna untuk menginaktivasikan enzim
berwarna yaitu mengandung antioksidan dalam bahan makanan. Namun, proes
yang kuat untuk menetralisir keganasan blanching dengan suhu yang tinggi dapat
radikal bebas penyebab penuaan dini dan menurunkan kadar β-Karoten. Ningrum

100
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

(1999) dalam Honestin (2007) (RAL). Menurut A, Asgar (2006), suhu


menyatakan bahwa karotenoid belum terbaik pembuatan tepung wortel adalah
mengalami kerusakan oleh pemanasan 85oC dengan lama waktu 10 menit,
pada suhu 60°C dan jumlahnya menurun sehingga pada penelitian ini dilakukan
secara drastis pada suhu 180-220°C. blanching uap dengan variasi lama
Proses blanching memiliki variasi waktu perlakuan yaitu : P0 (0 menit), P1
suhu dan waktu yang berbeda. Menurut (5 menit), P2 (10 menit), P3 (15 menit),
Estiasih dan Ahmadi (2009) suhu dan P4 (20 menit). Masing-masing taraf
blanching berada pada kisaran 75-95°C, perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan.
dan pada blanching uap kehilangan
komponen bahan pangan akibat proses Bahan dan Alat
pelarutan dapat dihindari. Dalam hal ini Bahan yang digunakan untuk
dikatakan bahwa menggunakan metode pembuatan tepung ubi jalar adalah ubi
blanching uap dapat terjadi sedikit jalar kuning.
penurunan komponen bahan pangan. Oleh Alat untuk pembuatan tepung ubi
karena itu, diperlukan kajian tentang jalar kuning yaitu: timbangan triple beam,
pengaruh lama blanching uap terhadap baskom, risopan, termometer, kompor
kandungan kadar β-karoten, kadar air, dan gas LPJ, oven, ayakan tepung (80
daya serap air, densitas kamba dan mesh), blender tepung dan loyang.
rendemen tepung ubi jalar kuning (Ipomea
batatas L.). Pengujian
Pengujian yang dilakukan meliputi:
METODE PENELITIAN rendemen tepung ubi jalar kuning
Penelitian dilaksanakan pada bulan (Anggraini, 2013), kadar ß-karoten
Januari–April 2016, bertempat di dengan metode spektofotometri (AOAC
Laboratorium Ilmu Teknologi Pangan, (dalam Puranti 2012), kadar air dengan
Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes metode pengeringan oven (AOAC, 1995,
Malang, dan Laboratorium Akafarma daya serap air (Apriyantono, 1989), dan
Putra Indonesia Malang. densitas kamba (Muchtadi, 1992).
Penelitian ini merupakan jenis Pengolahan data nilai gizi dan sifat
penelitian Experimental dengan desain fungsional tepung ubi jalar kuning
penelitian Rancangan Acak Lengkap dilakukan dengan tujuan untuk

101
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Proses pengeringan yang dilakukan


lama blanching terhadap gizi kadar β- pada pembuatan tepung ubi jalar bertujuan
karoten, kadar air, dan sifat fungsional untuk menurunkan jumlah air yang
tepung ubi jalar kuning. Uji analisis dikandung oleh bahan mentah. Kadar air
statistik dilakukan dengan menggunakan merupakan salah satu parameter yang
uji One Way Anova pada tingkat cukup penting pada produk tepung karena
kepercayaan 95%, dan jika menunjukan berkaitan dengan mutu. Rata-rata kadar air
pengaruh yang signifikan maka akan tepung ubi jalar kuning yang diperoleh
dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple berkisar antara 8,56 – 9,66%. Kondisi ini
Range Test (DMRT. sudah memnuhi syarat kadar air yang
aman untuk tepung yaitu <14% sehingga
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat mencegah pertumbuhan kapang
Karakteristik Produk Tepung Ubi Jalar (Winarno dan Jenie, 1974 dalam Honestin
Kuning. 2007). Hal tersebut juga diperjelas dalam
Tepung ubi jalar dibuat dengan SNI tepung tapioka nomor 01-37291995
metode blanching uap dengan perbedaaan bahwa kadar air tepung tapioca maksimal
waktu 5 menit dan kelipatannya hingga 13%. Visualisasi tepung ubi jalar kuning,
mencapai waktu 20 menit. Pada penelitian sebagaimana disajikan pada Tabel 1.
ini, pemilihan metode pembuatan tepung
ubi jalar kuning diawali dengan proses Tabel 1. Visualisai Tepung Ubi Jalar
blanching yang merupakan variabel dari Kuning
penelitian yang selanjutnya mendapatkan Tepung Ubi Jalar Taraf Warna
Kuning Perlakuan
perlakukan pengeringan untuk menjadikan
P0 : Tanpa Kuning
tepung ubi jalar kuning. Blanching Kecoklat
an
Variasi warna tepung ubi jalar
kuning yang dihasilkan dipengaruhi oleh P1 Kuning
varietas ubi jalar dan proses pencoklatan Blanching Kecoklat
Uap , an
(browning) saat dilakukan pengupasan. waktu 5
Kerusakan warna pada produk ubi jalar menit
(browning) disebabkan oleh adanya P2 Kuning
Blanching Kecoklat
aktivitas enzim catechol oksidase jika Uap , an
terdapat tanin atau zat semacam tanin. waktu 10
menit

102
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

P3 Kuning Gambar 1. Kadar Beta Karoten Tepung


Blanching Muda
Ubi Jalar Kuning dengan
Uap ,
waktu 15 blanching uap
menit
P4 Kuning Gambar 1 menunjukkan bahwa
Blanching Muda
Uap , perlakuan metode blanching semakin lama
waktu 20 waktu blanching yang digunakan maka
menit
kadar beta karoten cenderung semakin
Beta Karoten
meningkat. Hasil analisis statistik One-
Kadar beta karoten tepung ubi
Way Anova pada tingkat kepercayaan
jalar kuning berkisar antara 0,0067 –
95% menunjukkan bahwa taraf perlakuan
1.1695 µg/g.
metode blanching berpengauh signifikan
Kadar beta karoten tepung ubi jalar
(p=0,000) terhadap kadar beta karoten
kuning tertinggi terdapat pada taraf
tepung ubi jalar kuning yang dihasilkan.
perlakuan blanching uap dengan waktu
Uji lanjut analisis statistik Duncan
20 menit yaitu
Multiple Range Test bahwa kadar beta
1.1695 µg/g, sedangkan beta karoten
karoten tepung ubi jalar kuning pada
terendah terdapat pada taraf perlakuan
masing-masing taraf perlakuan metode
tanpa blanching
blanching (P0, P1, P2, P3 dan P4)
yaitu 0,0067 µg/g, sebagaimana
menunjukkan adanya perberbedaan yang
disajikan pada
signifikan.
Gambar 1
Taraf perlakuan blanching uap
selama 20 menit menghasilkan kadar beta
1.5
Kadar Beta karoten (ug/g) 1.1695 karoten yang cukup tinggi. Hal ini
1
0.7028 disebabkan karena salah satu fungsi
0.5442
0.4
0.5
e
blanching adalah menginaktifkan enzim,
c d
0.0067 b
0
a sehingga pada waktu pemanasan
P0: 0 P1 : 5 P2 : 10 P3 : 15 P4 : 20
menit menit menit menit menit dengan waktu 20 menit enzim yang
terdapat dalam ubi jalar kuning dapat
Keterangan: Notasi yang berbeda mengkatalis reaksi oksidasi terhadap
menunjukkan adanya perbedaan yang senyawa fenol yang mengakibatkan
signifikan (α = 0,05) pembentukan warna coklat yang tidak
dikehendaki karena merusak penampilan

103
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

produk. Warna yang dihasilkan adalah Gambar 2. Kadar Air Tepung Ubi
kuning muda (kuning) adalah Jalar Kuning
karotenoid. Karotenoid merupakan
kelompok pigmen yang bewarna kuning, Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa
oranye, merah oranye (Winarno, 1997). perlakuan metode blanching uap
Terlihat pada hasil pengujian dimana taraf mempengaruhi kadar air tepung ubi
perlakuan dengan blanching uap selama jalar kuning. Hasil analisis statistik
20 menit menghasilkan warna kuning One- Way Anova pada tingkat
yang semakin tajam sehingga kadar beta kepercayaan 95% menunjukkan bahwa
karoten tertinggi ada pada taraf perlakuan taraf perlakuan metode blanching
tersebut yaitu 1.1695 µg/g. berpengauh signifikan (p=0,000)
terhadap kadar air tepung ubi jalar
Kadar Air kuning. Lebih lanjut, analisis statistik
Kadar air tepung ubi jalar kuning Duncan Multiple Range Test
berkisar antara 8,56 – 9,66%. Kadar air menunjukkan bahwa kadar air tepung ubi
tepung ubi jalar kuning tertinggi terdapat jalar kuning pada masing-masing taraf
pada taraf perlakuan tanpa blanching uap perlakuan metode blanching (P0, P1, P2,
yaitu 9,66%, sedangkan kadar air P3 dan P4) menunjukkan adanya
terendah terdapat pada taraf perlakuan perberbedaan yang signifikan.
blanching uap dengan waktu 20 menit Berdasarkan SNI tepung tapioka
yaitu 8,56%, sebagaimana disajikan nomor 01-3729-2006 menunjukkan bahwa
pada Gambar 2. kadar air tepung maksimal 13%, hal ini
10 Kadar Air (%) menunjukkan bahwa kadar air tepung ubi
9.66

9.5 jalar kuning telah memenuhi syarat mutu


9.02
9 8.86
8.77
tepung dan mempunyai kadar air leih
8.56
8.5
rendah. Menurut Winarno dan Jenie
a b c d e
(1974) menjelaskan bawah hasil tersebut
8
P0: 0 P1 : 5 P2 : 10 P3 : 15 P4 : 20 sudah memenuhi syarat kadar air yang
menit menit menit menit menit
aman untuk tepung yaitu <14% sehingga
Keterangan: Notasi yang berbeda
dapat mencegah pertumbuhan kapang.
menunjukkan adanya perbedaan yang
Taraf perlakuan blanching uap
signifikan (α = 0,05)
menghasilkan kadar air tepung yang

104
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

relatif rendah dibandingkan dengan yang menyebutkan bahwa kenaikan kadar


perlakuan metode dengan blanching air. air mencapai angka 7% dikarenakan
Hal ini disesbabkan uap air lebih mudah peletakan sampel pada saat pengeringan
masuk kedalam jaringan ubi jalar kuning tipe rak kurang merata mendapatkan
untuk merusak jaringan tersebut, kemudia panas dan tumpukan pada pengering rak
pori-pori ubi jalar kuning akan terbuka terlalu banyak.
lebar dan megurangi daya absorbs Perlakuan tepung ubi jalar
terhadap air sehingga sebagian air dalam dengan suhu pengeringan 70oC relative
ubi jalar kuning berkurang (Honestin mengahasilkan kadar air yang lebih
2007). Pada saat pengeringan dengahn rendah. Winarno (1997) menyatakan
suhu 70oC, massa air akan lebih mudah bahwa suhu pengeringan yang rendah,
menguap dan menghasilkan kadar air panas yang diterima oleh bahan hanya
yang lebih rendah. Menurut WInarno, dapat menguapkan sebagian air yang ada
dkk. (1980), uap air dapat mengeluarkan di permukaan, sehinga penurunan kasar
sebagian air yang terikat di dalam air relatif kecil. Pada suhu pengeringan
bahan dan meningkatkan peremeabilitas tinggi, panas yang diterima oleh bahan
jaringan bahan, sehingga bahan yang selain digunakan untuk menguapkan air
diblanching uap akan cenderung lebih dipermukaan bahan, juga menguapkan air
kering dan memiliki kadar air yang yang terikat di dalam bahan.
rendah.
Pada Gambar 2. menunjukkan kadar Daya Serap Air
air yang meningkat pada taraf perlakuan Daya serap air tepung ubi jalar
blaching uap selama 10 menit yaitu kuning berkisar antara 2,21 – 2,90 g. Daya
9,02%. Namun bila dilihat dari data serap air tepung ubi jalar kuning tertinggi
keseluruhan kadar air setiap perlakuan terdapat pada taraf perlakuan blanching
sudah mengalami penurunan. Kadar air uap dengan waktu 20 menit yaitu 2,90 g,
yang diperoleh pada hasil dari sedangkan daya serap air terendah
penelitian relatif lebih rendah bila terdapat pada taraf perlakuan blanching
dibandingkan dengan kadar air bahan uap dengan waktu 5 menit yaitu 2,21 g.
yang sejenis yaitu tepung tapioka Untuk daya serap air tepung ubi jalar
sebesar maksimal 13%. Sejalan dengan kuning disajikan pada Gambar 3.
hasil penelitian Septiani, D. dkk 2015

105
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

perlakauan blanching uap menghasilkan


3.5 Daya Serap Air (g)
2.90
3 2.69
2.53
kadar air yang relatif rendah yang
2.5 2.31 2.21
menyebabkan daya serap air tepung ubi
2
1.5 jalar kuning semakin tinggi. Menurut
1 Winarto (2008) bahwa bahan yang di
b c d e
0.5
blanching menggunakan uap air akan
0
P0: 0 P1 : 5 P2 : 10 P3 : 15 P4 : 20 memiliki kadar air yang lebih rendah serta
a
menit menit menit menit menit
daya serap air yang tinggi
Keterangan: Notasi yang berbeda dibandingkan dengan bahan yang
menunjukkan adanya perbedaan yang diblanching dengan media air mendidih.
signifikan (α = 0,05) Semakin tinggi daya serap air tepung ubi
Gambar 3. Daya Serap Air Tepung Ubi jalar kuning, maka semakin besar
Jalar Kuning kemampuan tepung ubi jalar kuning untuk
Gambar 3 menunjukkan bahwa homogenisasi dengan adonan tepung
perlakuan metode blanching uap ketika dicampur dengan air (Asgar dan
mempengaruhi daya serap air tepung Musaddad, 2006).
ubi jalar kuning. Hasil analisis statistik Perlakuan tepung ubi jalar
One-Way Anova pada tingkat kepercayaan dengan suhu pengeringan 70oC relative
95% menunjukkan bahwa taraf perlakuan mengahasilkan daya serap air yang lebih
metode blanching berpengauh signifikan tinggi. Winarno (1997) menyatakan
(p=0,000). Lebih lanjut, analisis bahwa suhu pengeringan yang rendah,
statistik Duncan Multiple Range Test panas yang diterima oleh bahan hanya
menunjukkan bahwa daya serap air dapat menguapkan sebagian air yang ada
tepung ubi jalar kuning pada masing- di permukaan, sehingga penurunan kadar
masing taraf perlakuan metode blanching air bahan relatif kecil.
(P0, P1, P2, P3 dan P4) menunjukkan
adanya perberbedaan yang signifikan. Sifat Fisik (Densitas Kamba)
Perlakuan blanching uap dengan Densitas kamba merupakan berat
menggunakan rentan waktu yang berbeda bahan dalam volume tertentu termasuk
menghasilkan daya serap air yang volume udara yang ada pada ruang antar
meningkat. Hal ini disebabkan kadar air bahan, dinyatakan dalam g/ml. Menurut
tepung ubi jalar kuning pada tahap Winata (dalam Honestin, 2007), densitas

106
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

kamba dipengaruhi oleh ukuran partikel, Way Anova pada tingkat kepercayaan
sifat bahan, komposisi bahan dan 95% menunjukkan bahwa taraf perlakuan
mungkin pula dipengaruhi oleh degradasi metode blanching berpengauh signifikan
molekul-molekul dalam bahan akibat (p=0,001). Pada uji lanjut analisis
adanya pengolahan. statistik Duncan Multiple Range Test
Densitas Kamba tepung ubi jalar menunjukkan bahwa densitas kamba
kuning berkisar antara 0,53 – 0,79 g/ml. tepung ubi jalar kuning pada semua
Densitas Kamba tepung ubi jalar kuning taraf perlakuan, P1 menunjukan
tertinggi terdapat pada taraf perlakuan perbedaan yang signifikan dengan P0, P2,
blanching uap dengan waktu 20 menit P3 dan P4.
yaitu 0,79 g/ml, sedangkan densitas Taraf perlakuan tanpa blanching
kamba terendah terdapat pada taraf menghasilkan densitas kamba relatif
perlakuan tanpa blanching uap dengan rendah dibandingkan dengan densitas
yaitu 0,53 g/ml, sebagaimana disajikan kamba tepung ubi jalar kuning dengan
pada Gambar 4. perlakuan blanching uap dengan waktu
yang berbeda-beda. Taraf semua
1 Densitas Kamba (g/ml)
0.79
perlakuan blanching uap menghasilkan
0.8
0.57 0.57 0.61 densitas kamba tepung ubi jalar kuning
0.6 0.53
yang berbeda-beda. Semakin lama waktu
0.4
b a blanching yang dilakukan, semakin tinggi
0.2

0
densitas kamba tepung ubi jalar kuning
P0: 0 P1 : 5 P2 : 10 P3 : 15 P4 : 20
menit menit menit menit menit
yang dihasilkan. Hal ini disebabkan

a a a kadar air yang dihasilkan oleh tepung ubi


Keterangan: Notasi yang berbeda jalar kuning menurun, daya serap yang
menunjukkan adanya perbedaan yang dihasilkan meningkat sehingga
signifikan (α = 0,05) mengakibatkan densitas kamba yang
Gambar 4. Densitas Kamba Tepung Ubi dihasilkan relatif meningkat dan memiliki
Jalar Kuning porositas yang meningkat pula.
Gambar 4. menunjukkan bahwa Densitas kamba dari berbagai
perlakuan metode blanching uap produk bubuk umumnya berkisar antara
mempengaruhi densitas kamba tepung ubi 0,30-0,80 g/mL (Wirakartakusumah et al.,
jalar kuning. Hasil analisis statistik One- 1992). Semakin tinggi densitas kamba

107
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

menunjukkan produk semakin ringkas Gambar 5. Rendemen Tepung Ubi Jalar


atau padat. Menurut Husain (2008), kadar Kuning
air tepung yang rendah disebabkan besar Gambar 5 menunjukkan bahwa
volume air yang menguap pada saat perlakuan metode blanching uap
pengeringan, mengakibatkan semakin mempengaruhi rendemen tepung ubi jalar
rendah kadar air yang terbentuk maka kuning. Hasil analisis statistik One-Way
semakin kecil volume butiran tepung Anova pada tingkat kepercayaan 95%
sehingga makin besar densitas kamba menunjukkan bahwa taraf perlakuan
yang dihasilkan. metode blanching berpengauh signifikan
(p=0,001). Dan uji lanjut analisis statistik
Randemen Duncan Multiple Range Test
Rendemen tepung ubi jalar kuning menunjukkan bahwa rendemen tepung ubi
berkisar antara 47,0 – 59,9 %. Rendemen jalar kuning pada semua taraf perlakuan
tepung ubi jalar kuning tertinggi terdapat menunjukan perbedaan yang signifikan
pada taraf perlakuan blanching uap antara P2 dengan P0, P1, P3 dan P4.
dengan waktu 20 menit yaitu 59,9 %, Taraf perlakuan dengan blancing
sedangkan rendemen terendah terdapat uap dengan rentan waktu yang berbeda
pada taraf perlakuan tanpa blanching uap menghasilkan rendemen tepung ubi jalar
dengan yaitu 47%, sebagaimana disajikan kuning yag relatif lebih tinggi
pada Gambar 5. dibandingkan dengan taraf perlakuan
tanpa blanching. Hal ini disebabkan uap
70 Rendemen (g)
59.1 59.9
60
57.2 57.8 air lebih mudah masuk kedalam jaringan
47
50 ubi jalar kuning untuk merusak jaringan,
40
30 kemudian pori-pori ubi jalar kuning akan
b
20
terbuka lebar sehingga memudahkan laju
10
0 penguapan air yang terdapat dalam ubi
P0:
a0 P1a: 5 P2b: 10 P3 a: 15 P4 : 20
menit menit menit menit menit jalar kuning. Faktor lain yang
mempengaruhi rendemen adalah kadar
Keterangan: Notasi yang berbeda air dimana sejalan dengan penelitian.
menunjukkan adanya perbedaan yang Asgar dan Musaddad (2006)
signifikan (α = 0,05) menyatakan bahwa rendemen tepung
hasil blanching uap lebih tinggi daripada

108
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

rendemen tepung hasil blanching air. Hal Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas
Blackie) dengan Variasi Proses
ini dipengaruhi oleh laju penguapan air
Pengeringan. Skripsi :
ubi jalar k uning pada perlakuan Jurusan/Program Studi Teknologi
Hasil Pertanian. Universitas Sebelas
blanching uap lebih tinggi dibandingkan
Maret, Surakarta.
dngan laju penguapan air ubi jalar kuning
Apriyantono, A., D. Fardiaz, N. L.
yang di blanching air. Sedarnawati dan S. Budiyanto.
(1989). Analisa Pangan. Pusat
Antar Universitas Pangan dan Gizi
KESIMPULAN Institut Pertanian Bogor.
Lama blanching uap memberikan
Asgar dan Musaddad. (2006).
pengaruh yang signifikan terhadap kadar Optimalisasi Cara, Suhu dan Lama
Blansing sebelum Pengeringan pada
betakaroten, kadar air, daya serap air, Wortel. Bal. Penel. Ilmu dan
densitas kamba dan rendemen tepung ubi Teknologi Pangan. Jurnal J.Hort.
Vol. 14. (2). Bogor.
jalar kuning.
Berdasarkan hasil uji kimia dan uji BPS. (2015). Statistik Indonesia 2013
(ProduksiUmbi-umbian di
fisik maka didapatkan bahwa perlakuan Indonesia). Jakarta.
terbaik adalah yang dilakukan dengan Estiasih dan Ahmadi. (2009).
blanching uap selama 20 menit dengan Teknologi Pengolahan Pangan.
Bumi Aksara, Jakarta.
suhu pengeringan 70oC.
Honestin, T. (2007). Karakterisasi Sifat
Fisikokimia Tepung Ubi Jalar
DAFTAR PUSTAKA (Ipomoea Batatas). Skripsi :
Fakultas Teknologi Pertanian. IPB,
Anggraini, A. A. (2013). Formulasi Labu
Bogor.
Kuning (Curcubita moscehata
Duch.) dan Kecambah Kacang Kemal, N.N dkk. (2013). Analisis
Hijau (Phaseolus radius) terhadap Kandungan β- Karoten dan
Kualitas Fisik, Kadar Zat Gizi, dan Vitamin C dari Berbagai Varietas
Mutu Organoleptik Tepung Ubi Jalar (Ipomoea Batatas).Jurnal
Komposit Muffin Pumbean. Karya Indonesia Chimica Acta. Makassar
Tulis Ilmiah : Program Studi
Diploma III Gizi, Poltekkes Muchtadi, T. (1992). Petunjuk
Kemenkes, Malang. Labratorium Ilmu Pengetahuan
Bahan Pangan. IPB, Bogor.
AOAC (1995) Official Method of Analysis
of The Association of Official gricul- Muchtadi, T. ( 1997). Teknologi
tural Chemistry (Proximate ProsesPengolahan Pangan. IPB,
Analysis). Association of Official Bogor
Analytical Chemistry.
Hussain S, Anjum FM, Butt MS, Sheikh
Apriliyanti, T. ( 2010). Kajian Sifat MA (2008) Chemical composition
Fisikokimia dan Sensori Tepung and functional properties of flax-

109
p-ISSN: 2085-241X Jurnal Agromix Volume 9, No 2, September 2018
e-ISSN: 2599-3003

seed (Linum sitatissimum) flour. Septiani, d. dkk. (2015). Uji Karakteristik


Sarhad J Agric 24(4): 649-653. Fisik, Kimia dan Organoleptik
Tepung Umbi Suweg
Puranti, P. D. (2012). Pengaruh Metode (Amorphophalluscampanulatus B)
Blanching dan Suhu Penepungan Sebagai Bahan Pangan Alternatif.
Terhadap Kadar Beta Kroten dan Jurnal Bioproses Komoditas Tropis,
Sifat Fungsional Tepung Labu Vol.3 No.1. Malang
Kuning (Curcubita moscehata).
Karya Tulis llmiah : Program Studi Winarno, F.G. dan Jenie, S.L. (1974).
DIII Gizi. Poltekkes Kemenkes, Dasar Pengawetan, Sanitasi dan
Malang. Peracunan. Departemen Teknologi
Hasil Pertanian, Fatemeta, IPB.
Reifa. (2005). Ubi Jalar Sehatkan Bogor.
Mata dan Jantung, serta Mencegah
Kanker. Majalah Kartini Nomor: Winarno, F.G. dkk. (1980). Pengantar
2134 Hal.148. Teknologi Pangan. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Riskesdas. (2007). Riset Kesehatan
Dasar. Kementerian Kesehatan Winarno, F.G . (1997). Kimia Pangan
Republik Indonesia, Jakarta. dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan
Dasar. Kementerian Kesehatan Wirakartakusumah MA, A Kamarudin,
Republik Indonesia, Jakarta. AM Syarif (1992) Sifat fisik
pangan. Depdikbud PAU Pangan
Rukmana, R. ( 1997). Ubi Jalar. dan Gizi. PT Gramedia. Jakara
Budidaya dan Pasca Panen.
Kanisius, Yogyakarta.

110

You might also like