Professional Documents
Culture Documents
419 820 1 SM
419 820 1 SM
ABSTRACT
Sustainable forest management need an effective yield regulation. This is depend on precision of growth
and yield prediction on determination of rotation, harvesting intensity, thinning regime and another silviculture
option. The objective of the study was to develop growth and yield model and defined optimum cutting rotation
for Eucalyptus grandis Hill ex Maiden timber estate at Aek Nauli Simalungun North Sumatra. Current growth
estimation and yield prediction models were studied using data from 15 permanent sampling plots. Data from
annual measurement were used to formulate the models which include stand diameter and height function, basal
area and stand volume function. Site quality was calculated using site index equation SI = H*{(1+10.03*e-0.59A)/
(1+10.03*e-0.59*1/8. This equation was developed based on relationship dominant height with stand age. Site index
in that region have varies from 18.99 to 35.26. According on interception of curva Current Annual Increment (CAI)
and Mean Annual Increment (MAI) were defined optimum cutting rotation at 6 year. Volume yield at this end rota-
tion is 165,24 m3/ha with MAI (Mean Annual Increment) 27,54 m3/ha/yr. Yield prediction model were developed by
regression analysis. The optimum of equations of mean of diameter, height, basal area and stand volume showed
as follow: a. Stand dbh model : ln D = 0.743 + 0.363 ln A + 0.142 lnS + 0.313 ln B; b. Stand mean height model
: lnH = - 0.206 + 0.247 lnA + 0.100 lnB + 0.822 lnS; c. Volume yield model : ln V = - 1.96 + 0.526 ln A + 0.548
ln B + 1.38 ln S. Where D : dbh (cm), H : mean height (h), V : stand volume (m3 ha-1), A : age (yr), B: basal area
(m2), and S : site index.
Keywords: Forest management, Eucalyptus grandis, Aek Nauli, Simalungun, North Sumatra.
ABSTRAK
Pengelolaan hutan berkelanjutan perlu pengaturan hasil yang efektif. Ini tergantung pada ketepatan per-
tumbuhan dan hasil prediksi pada penentuan rotasi, intensitas panen, rezim penipis, dan pilihan silvikultur lain.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pertumbuhan dan model hasil dan memotong rotasi
didefinisikan optimal untuk real Eucalyptus grandis Hill, kayu bekas Maiden di Aek Nauli Simalungun Sumatra
Utara. Estimasi model pertumbuhan saat ini dan model hasil prediksi dipelajari menggunakan data dari 15 plot
sampel permanen. Data dari pengukuran tahunan digunakan untuk merumuskan model yang meliputi diameter
tegakan dan fungsi tinggi, basal area, dan fungsi volume tegakan. Kualitas situs dihitung menggunakan persa-
maan indeks situs SI = H*{(1+10.03*e-0.59A)/ (1+10.03*e-0.59*1/8. Persamaan ini dikembangkan berdasarkan pada
tinggi hubungan yang dominan dengan usia tegakan. Situs indeks di wilayah yang bervariasi 18,99 sampai 35,26
menurut pada intersepsi Curva Current Annual Increment (CAI) dan Mean Annual Increment(MAI) didefinisikan
Volume hasil optimal memotong rotasi pada 6 tahun. Pada akhir rotasi. adalah 165,24 m3/ha dengan Mean
Annual Increment (MAI) 27,54 m3/ha/yr. Model prediksi dikembangkan dengan analisis regresi optimal dari
persamaan mean diameter, daerah tinggi, basal dan volume tegakan menunjukkan sebagai berikut: a. Model dbh
tgakan: ln D = 0.743 + 0.363 ln A + 0.142 lnS + 0.313 ln B; b. Berdiri berarti model yang tinggi: lnH = - 0.206 +
| 313
0.247 lnA + 0.100 lnB + 0.822 lnS LNS; c. Volume hasil model: ln V = - 1,96 + 0,526 ln A + 0,548 ln B + 1,38 ln S,
di mana D: dbh (cm), H: mean tinggi (h), V: Volume tegakan (m3 ha-1), A: usia (tahun), B: basal area (m2), dan
S: indeks situs.
Kata kunci: Pengelolaan hutan, Eucalyptus grandis, Aek Nauli, Simalungun, Sumatra Utara.
penciri model.
H = 4,725 + 5,121 (ln A) 1,88 (8)
Selain kedua model di atas juga dirumuskan
3. Model logistic : H = a / (1+b*e-cA)
model matematis hubungan peninggi dengan
umur lainnya dengan bantuan perangkat lunak H = 26,55 / (1+10,03*e-0,59A) (9)
komputer CurveExpert 1.3. Model penduga indeks tempat tumbuh
Model pertumbuhan dan hasil disusun terbaik dipilih berdasarkan nilai koefisien
berdasarkan hubungan matematis antara umur, determinasi (R2) dan simpangan agregat (AgD).
diameter, kerapatan tegakan, basal area, dan Besarnya nilai untuk masing-masing kriteria
volume tegakan. Prediksi masing-masing model tersebut untuk kedua model yang diuji seperti
ini dilakukan dengan menguji berbagai persamaan disajikan pada Tabel 1.
dari kombinasi variabel bebas. Menurut Husch8 suatu model dapat dian-
Untuk mengetahui hubungan matematis dalkan apabila memiliki nilai simpangan agregat
parameter tegakan dilakukan analisis regresi (AgD) lebih besar dari -5% dan lebih kecil dari
linear dan nonlinear dengan bantuan perangkat 5%. Tabel 1 menunjukkan bahwa ketiga model
lunak CurveExpert 1.3 dan MINITAB 14 for memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai
Windows. Riap tegakan yang dihitung adalah riap penduga indeks tempat tumbuh. Akan tetapi,
tahun berjalan (Current Annual Increment, CAI) model 3 a memiliki kelebihan dalam menerangkan
dan riap rata-rata tahunan (Mean Annual Incre- hubungan antara umur dengan peninggi tegakan
ment, MAI). Model terbaik dipilih berdasarkan karena memiliki nilai koefisien determinasi (R2)
kriteria nilai koefisien determinasi (R2) yang yang lebih tinggi. Nilai uji t juga menunjukkan
Diameter (cm)
20
15
15
10
10
5 5
0 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8
(b)
(a)
45
450
40
400
35
350
Tinggi/Height (m)
30
Volume (m3/ha)
300
25
250
20
200
15
150
10
100
5
50
0
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Umur/Age (tahun/year )
Umur/Age (tahun/yr )
(c) (d)
Keterangan : (a) Sebaran data peninggi, (b) Sebaran data diameter, (c) sebaran data tinggi, dan (d) sebaran data
volume tegakan
Gambar 1. Sebaran Data Rata-rata Variabel Pertumbuhan Tegakan.
Tabel 1. Nilai Koefisien Determinasi, Simpangan Agregat dan Nilai t Hitung Ketiga Model yang Diuji
No Model Prediksi R2 AgD t-value
-1
1 log H = 1,390–0,816 A 73,0 6,73 2,44
1,88
2 H = 4,725 + 5,121 (ln A) 79,9 0,44 0,22
-0,59A
3 H = 26,55/(1+10,03*e ) 90,6 2,79 1,35
Substitusi persamaan (12) ke persamaan (13) akan Hasil pendugaan menunjukkan bahwa
menghasilkan : indeks tempat tumbuh dari petak-petak ukur
Tabel 2. Perkembangan Peninggi E. grandis pada Berbagai Kelas Indeks Tempat Tumbuh
Peninggi
Umur
SI 21 SI 25 SI 29 SI 33
1 1,7–2,5 2,6–3,4 3,5–4,3 4,4–5,3
2 4,4–6,5 6,6–8,8 8,9 -11,0 11,1–13,3
3 6,7–9,3 9,4–12,0 12,1–14,7 14,8 -17,5
4 9,0–11,7 11,8–14,7 14,7–17,4 17,5–20,3
5 12,2–15,0 15,1–17,9 18,0–20,8 20,9–23,8
6 14,8–18,0 18,1–21,3 21,4–24,5 24,6–27,9
7 17,2–20,9 21,0–24,6 24,7–28,4 28,5–32,2
8 18,9–22,9 23,0–27,0 27,1–31,1 31,2–35,3
Gambar 3. Kurva riap tahunan berjalan (CAI) dan riap rata-rata tahunan (MAI) Volume
tegakan Eucalytus grandis di Aek Nauli Simalungun Sumatra Utara.
pilihan pengelolaan yang tersedia pada suatu berturut-turut adalah 19,93 cm, 25,5, m dan
kualitas lahan tertentu. Informasi ini juga dapat 201,12 m3/ha dengan riap rata-rata tahunan (MAI)
digunakan untuk membandingkan berbagai alter- sebesar 25,14 m3/ha/tahun.
natif pengusahaan hutan atau membandingkannya Umur atau rotasi tebang optimum diperoleh
dengan usaha pemanfaatan lahan lainnya. pada umur tegakan enam tahun dengan CAI 46,39
m3/tahun dan MAI 27,54 m3/tahun serta hasil
KESIMPULAN DAN SARAN penebangan sebesar 165,24 m3. Pertumbuhan
optimal dicapai pada umur tersebut sehingga
Indeks tempat tumbuh pada lokasi studi bervariasi
kebijakan untuk melakukan pemanenan pada
antara 18,99–35,26. Rata-rata diameter, tinggi,
umur enam tahun merupakan pilihan silvikultur
dan volume tegakan pada umur delapan tahun
yang tepat.
Tabel 5. Riap Tahunan Berjalan dan Riap Rata-rata Tahunan Eucalyptus grandis di Aek Nauli pada Berbagai Indeks
Tempat Tumbuh
SI 21 SI 25 SI 29 SI 33
Umur
CAI MAI CAI MAI CAI MAI CAI MAI
1 0,03 0,03 0,10 0,10 0,21 0,21 0,36 0,36
2 1,53 0,78 3,04 1,57 5,17 2,69 7,96 4,16
3 4,58 2,05 7,57 3,57 11,36 5,58 16,02 8,11
4 8,92 3,77 12,81 5,88 17,37 8,53 22,60 11,73
5 18,65 6,74 24,52 9,61 31,09 13,04 38,37 17,06
6 26,77 10,08 36,18 14,04 47,10 18,71 59,59 24,15
7 36,72 13,89 50,27 19,21 66,14 25,49 84,42 32,76
8 40,18 17,17 54,66 23,64 71,51 31,24 90,81 40,02