You are on page 1of 8

Pros. Sem. Nas. KPK. vol.

4 Tahun 2021

Blended Learning: inovasi dan implementasinya dalam pembelajaran kimia di masa


pandemi covid 19

Blended Learning: its innovation and implementation in chemistry learning during the
covid 19 pandemic

Clara Theresia, Indah Nur Fitriana, Khusnul Khotimah, Sitti Habibah, Yohana Fransiska
Debataraja, Pintaka Kusumaningtyas*
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman, Kota
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Kode Pos 75119, Indonesia.
*pintaka @fkip.unmul.ac.id

Abstrak
Pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor di dunia, termasuk sektor pendidikan yang
mengalami perubahan sistem pengajaran dari pembelajaran di kelas nyata menjadi pembelajaran
online. Pembelajaran online ini berdampak pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran seperti yang
diharapkan. Oleh karena itu, penerapan blended learning dapat menjadi solusi untuk membantu
guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Blended learning menggabungkan konsep
tatap muka dengan platform media online seperti aplikasi WhatsApp, Zoom Meeting, dan Google
Meet. Artikel ini memaparkan berbagai inovasi pembelajaran berbasis blended learning yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran kimia di masa pandemi Covid-19. Blended learning ini membuat
siswa lebih aktif dan mandiri dalam belajar, sehingga sistem pembelajaran jarak jauh dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Kata kunci: blended learning; inovasi pembelajaran kimia; pembelajaran jarak jauh; platform media online

bagian dari pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Pendahuluan
yang memiliki peranan penting dalam perkembangan
Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Dwiningsih &
sistem pendidikan di dunia maupun di Indonesia. Sakinah, 2018). Mata pelajaran kimia memiliki tiga
Wabah Covid-19 ini telah memaksa pihak sekolah dunia (multiple representative), yaitu dunia nyata
untuk mengubah sistem pengajarannya dari (makroskopik), dunia atom (mikroskopik) dan dunia
pembelajaran di dalam kelas menjadi pembelajaran di lambang (simbolik). Hal inilah menyebabkan mata
dalam jaringan atau daring agar proses belajar pelajaran kimia kerap dianggap sulit oleh siswa karena
mengajar dapat tetap berlangsung (Panambaian, sifatnya yang abstrak, sehingga diperlukan penerapan
2020). Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai metode dan media pembelajaran yang dapat
semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran membantu siswa dalam memahami ketiga multiple
untuk dapat memanfaatkan berbagai teknologi representative tersebut. Selama masa pandemi ini,
informasi sebagai media pembelajaran daring. banyak guru dan siswa yang kesulitan dalam
Berbagai platform pembelajaran online telah mengajarkan dan mempelajari kimia secara online,
digunakan oleh guru selama masa pandemi Covid-19, sebab konsep materi pelajaran kimia yang bersifat
diantaranya: Whatsapp Group (Hakim, 2020; Yuliani abstrak sulit dipelajari dan dipahami tanpa adanya
& Saputri, 2021), Zoom Cloud Meeting (Sulastri dkk., proses saintifik berupa kegiatan mengamati dan
2020), Line (Hakim, 2020), Google Classroom mengumpulkan informasi melalui
(Yuliani & Saputri, 2021). Berbagai aplikasi percobaan/eksperimen. Dalam pembelajaran secara
pembelajaran online ini memiliki kelemahan dan online, tentunya sulit untuk melakukan pembelajaran
kelebihannya masing-masing, sehingga guru harus jeli tatap muka dan praktik, sehingga menyebabkan
dalam memilih platform pembelajaran online yang tingkat kesukaran memahami atau belajar kimia
sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang menjadi semakin bertambah. Sebagaimana yang
diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran yang diungkap oleh Fitriyana dkk. (2020) bahwa
diharapkan dapat tercapai. pembelajaran online memiliki banyak kelemahan,
diantaranya adalah kurangnya sosialisasi dan interaksi
Mata pelajaran kimia merupakan salah satu antara siswa dan guru, serta antara siswa dengan
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah siswa. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran baru
baik SMP maupun SMA sederajat. Kimia merupakan

7
Pros. Sem. Nas. KPK. vol. 3 Tahun 2020

yang dapat menggabungkan interaksi dan partisipasi inovasi pembelajaran kimia berbasis blended learning
antara pembelajaran online dan tatap muka. serta efektivitas implementasinya dalam pembelajaran
kimia. Inovasi dan implementasi blended learning ini
Salah satu solusi untuk mengatasi diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan oleh
permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan guru dalam merencanakan pembelajaran kimia selama
pembelajaran blended learning. Model pembelajaran masa pandemi dan masa new normal Covid-19
blended learning merupakan kombinasi antara
pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran Metode Penelitian
online, sehingga dianggap efektif untuk belajar dari
kelas transisi ke e-learning. Afdhila dkk. (2017) Metode yang digunakan adalah metode meta-
mengemukakan bahwa blended learning memberikan analisis, yaitu metode yang merupakan hasil kajian
kemudahan dalam berkomunikasi, kebebasan peserta dari beberapa hasil penelitian yang telah
didik dalam mengakses bahan ajar serta interaksi antar dipublikasikan dalam artikel ilmiah selama kurun
peserta didik dan guru tidak dibatasi oleh waktu. waktu tahun 2015 hingga 2021. Teknik pengumpulan
Dalam menghadapi era pandemi ini, para pakar data dilakukan dengan cara mencari jurnal dan artikel
pendidikan menggunakan model blended learning ilmiah yang berkaitan dengan inovasi dan
sebagai salah satu program yang menopang implementasi blended learning dalam pembelajaran
pendidikan di Indonesia. Dengan blended learning, kimia melalui database Google Scholar. Total terdapat
pemerintah menerapkan pembelajaran yang 34 artikel ilmiah yang relevan dengan topik dan
menyatukan konsep tatap muka dengan platform direview dalam artikel ini.
media online seperti aplikasi WhatsApp, Zoom
Meeting dan Google Meet (Panambaian, 2020). Dalam Hasil dan Pembahasan
penerapannya pembelajaran blended learning dapat Karakteristik Pembelajaran berbasia Blended
mengurangi pembelajaran secara langsung di kelas. Learning
Pembelajaran ini juga membuat peserta didik lebih
aktif dan mandiri dalam belajar. Model blended Blended learning menggabungkan proses
learning ini juga dapat digunakan menyampaikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dalam
materi belajar dimana dan kapan saja, pembelajaran jaringan (daring) (Arham & Dwiningsih, 2016).
terjadi secara online maupun offline yang saling Menurut Paramita dkk. (2017), blended learning dapat
melengkapi, pembelajaran menjadi efektif dan efisien, berlangsung setiap saat tanpa terikat ruang dan waktu.
meningkatkan aksesbilitas, dan pembelajaran menjadi Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
luwes dan tidak kaku (Hidayat, Junaidi, & Yakob, teknologi, proses pembelajaran mengalami perubahan
2020; Susatyo & Damanik, 2021). yang awalnya hanya tertuju pada pendidik sebagai
pusat pemberi informasi (teacher centered) menjadi
Pada masa pandemi Covid-19 ini, berubah dengan memberikan peserta didik keleluasaan
pembelajaran blended learning banyak digunakan oleh untuk mencari informasi secara mandiri (Paramita
guru dalam memudahkan proses pembelajaran dkk., 2017). Rahmansyah & Yudha (2016) juga
(Hidayat, Junaidi, & Yakob, 2020). Penerapan model menjelaskan bahwa blended Learning merupakan
blended learning dapat meningkatkan pemahaman suatu model pembelajaran baru untuk siswa dapat
konsep siswa (Subagiyo, 2019), dapat meningkatkan menangkap sebanyak-banyaknya dari pelajaran yang
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran diberikan. Umumnya kegiatan pembelajaran
(Rahmansyah & Irhasyuarna, 2016), dan dapat cenderung berorientasi hanya kepada gurunya saja, hal
membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar ini menjadikan siswa bosan dan jenuh dalam
dan kemandirian belajar siswa (Niasria dkk., 2019). mengikuti kegiatan pembelajaran.
Blended learning memvisualisasikan sebuah
kesempatan yang mengintegrasikan inovasi dan Inovasi pembelajaran berbasis blended
keuntungan teknologi pada pembelajaran online learning biasanya mengkombinasikan berbagai
dengan interaksi dan partisipasi dari keuntungan yang sumber-sumber belajar tatap muka, seperti
diperoleh dari pembelajaran tatap muka (Astriyanti pembelajaran di kelas atau melalui video conference,
dkk., 2017). Pentingnya inovasi pembelajaran di masa dengan sumber belajar berbasis teknologi informatika
pandemi Covid 19 ini adalah agar pembelajaran tetap dan komputer, seperti e-learning. Pengembangan
dapat berjalan efektif dengan memanfaatkan media e-learning telah banyak dilakukan di masa
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pandemi Covid 19 ini. Beberapa penelitian yang
(TIK). Dengan demikian, diperlukan pengetahuan mengkombinasikan media e-learning dalam
mengenai inovasi dalam implementasi model blended pembelajaran berbasis blended learning, diantaranya
learning dan efektivitas implementasinya dalam adalah penggunaan e-course learning (Afdhila dkk.,
pembelajaran kimia. Rahmansyah & Irhasyuarna 2017), moodle (Widiyanto, 2018), edmodo (Fadloli
(2016) mengemukakan bahwa inovasi pembelajaran dkk., 2019).
merupakan solusi yang perlu didesain dan
dilaksanakan oleh guru dengan memaksimalkan media Penelitian yang dilakukan oleh Indriani dkk.
pembelajaran dalam jaringan (daring). Oleh karena (2018) mengungkapkan bahwa model pembelajaran
itu, artikel ini bertujuan untuk memaparkan berbagai blended learning dapat mengatasi keterbatasan serta

8
Pros. Sem. Nas. KPK. vol. 4 Tahun 2021

kekurangan pembelajaran secara online. Dalam Ihsan dkk. (2019) mengungkapkan bahwa
penelitian tersebut dikemukakan pula berbagai faktor peserta didik memerlukan berbagai inovasi baru dalam
pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran kimia yang dapat menjelaskan materi
pembelajaran blended learning. Faktor pendukung yang bersifat mikroskopis dan abstrak. Oleh karena
pelaksanaan pembelajaran berbasis blended learning, itu, Ihsan dkk. (2019) mengembangkan media e-
yaitu:adanya dukungan pemerintah yang mendukung learning yang komponennya terdiri dari media
pelaksanaan pembelajaran blended learning, interaktif, gambar, animasi, dan video pembelajaran
kemampuan guru sebagai penyusun perencanaan yang berfokus pada materi pokok struktur atom. Hasil
pembelajaran dalam bentuk digital, dan dukungan pengembangan media tersebut terbukti valid, efektif,
jaringan yang baik. Adapun faktor yang menghambat dan praktis meningkatkan kemampuan berpikir kritis
proses pembelajaran blended learning diantaranya peserta didik dengan hasil yang sangat memuaskan
adalah waktu peserta didik yang tidak memungkinkan dan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran.
untuk melakukan pembelajaran secara tatap
muka,lemahnya motivasi, kesadaran, dankemandirian Inovasi pembelajaran berbasis blended
belajar dalam diri peserta didik, banyak peserta didik learning juga dapat dilakukan dengan menggunakan
yang tidak dapat hadir dalam pembelajaran secara multimedia interaktif, yang berperan sebagai sumber
tatap muka, dan kurangnya komunikasi secara aktif belajar dan melingkupi kebutuhan peserta didik
antara guru dengan peserta didik sehingga sulit berbagai konten berupa visual, auditif, kinestik atau
mengetahui perkembangan dan kesulitan yang yang lain sehingga memudahkan peserta didik
dihadapi peserta didik (Indriani dkk., 2018). memahami konsepnya. Berbagai multimedia interaktif
berbasis blended learning yang telah dikembangkan
Inovasi Pembelajaran Kimia Berbasis Blended disajikan dalam Tabel 1. Multimedia interaktif
Learning memungkinkan siswa agar fokus terhadap konten, dan
didalamnya juga memuat unsur-unsur media secara
Inovasi pembelajaran sangat penting dilakukan lengkap yang membuat pengguna dapat berinteraksi
oleh guru untuk menciptakan suasana belajar yang secara interaktif dengan fitur-fitur yang memadai.
menyenangkan, menggairahkan, dinamis, penuh
semangat, dan penuh tantangan. Pembaharuan atau Tabel 1
inovasi dalam pembelajaran melibatkan penerapan Multimedia Interaktif yang Dikembangkan untuk
prinsip-prinsip dasar pedagogik modern dan Melaksanakan Pembelajaran berbasis Blended
mengutamakan pentingnya perencanaan, pelaksanaan, Learning
dan evaluasi pembelajaran yang sesuai. Dalam
Materi
membelajarkan kimia, guru sering terkendala pada Media Referensi
Pembelajaran
ketidakmampuan siswa dalam memahami konsep-
konsep kimia yang bersifat abstrak. Kesulitan yang Multimedia Kimia unsur Arham dan
paling banyak dialami oleh siswa dalam memahami interaktif Dwiningsih
konsep kimia adalah lemahnya kemampuan siswa (2016)
dalam berlogika dan menggambarkan fenomena/gejala
secara benar. Oleh karena itu, guru perlu Multimedia Larutan Sakinah dan
menggunakan berbagai strategi, metode maupun interaktif dan elektrolit dan Dwiningsih
pendekatan yang sesuai dengan karakteristik materi website e- non-elektrolit (2018)
kimia dan siswa dalam proses belajar mengajar
learning
menggunakan sistem blended learning.
Multimedia Kimia unsur Ovianti dan
Salah satu inovasi pembelajaran yang paling interaktif Dwiningsih
banyak dilakukan oleh guru selama pelaksanaan
berbasis blended (2016)
pembelajaran secara daring adalah mengembangkan
media pembelajaran berbasis TIK. Nurseto (2011) learning
menjelaskan bahwa media pembelajaran mempunyai Multimedia Larutan Luthfiyah
berbagai manfaat diantaranya menyamakan persepsi
interaktif penyangga (2020)
peserta didik, mengaktualkan konsep-konsep abstrak,
mempertunjukan objek maupun gerakan. Seiring berbasis blended
kemajuan zaman, guru harus bisa memilah inovasi apa learning
saja yang dapat dilakukan untuk mendukung media
Multimedia Laju reaksi Putri dan
yang digunakan dalam proses pembelajaran daring
dengan memanfaatkan perangkat bergerak dalam interaktif Muhtadi
belajar, seperti laptop, smartphone, gadget dan berbasis android (2018)
lainnya. Inovasi media pembelajaran dari perangkat menggunakan
tersebut yang optimal akan menarik minat peserta prinsip mayer
didik dan hasil pembelajaran juga akan maksimal.

9
Pros. Sem. Nas. KPK. vol. 3 Tahun 2020

Inovasi media pembelajaran lain yang dapat mengatasi waktu, seperti e–learning atau online (blog
digunakan untuk melaksanakan pembelajaran blended dan efront) (Wulandari & Dwiningsih, 2017).
learning adalah dengan menggunakan media moodle.
Moodle merupakan salah satu perangkat lunak yang Perangkat pembelajaran berupa LKPD atau
mampu menciptakan lingkungan belajar secara virtual, LKS merupakan lembar kerja yang memuat petunjuk,
dapat digunakan dalam menyampaikan materi dan materi, ringkasan, tugas–tugas yang sesuai dengan
resource multimedia berbasis website, kuis, tugas dan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran sebagai
monitoring, melalui media ini guru dapat bahan ajar. Lembar kerja peserta didik (LKPD)
mengembangkan suasana belajar yang menyenangkan, merupakan suatu perangkat pembelajaran yang secara
kontekstual, kreatif dan efektif. Moodle berisikan efektif meningkatkan keterampilan literasi sains dan
halaman cover, halaman login, menu utama, materi, keterampilan proses sains (KPS). Beberapa peneliti
latihan, forum diskusi dan tindak lanjut. telah mengembangkan perangkat pembelajaran untuk
Pengembangan media moodle telah dilakukan oleh pelaksanaan pembelajaran berbasis blended learning,
beberapa peneliti, diantaranya yaitu: Widiyanto (2018) diantaranya yaitu perangkat pembelajaran blended
pada materi koloid dan Iswandari, dkk (2020) yang learning berbasis inkuiri POGIL (Santoso & Hidayah,
mengembangkan e-modul berbasis moodle pada 2020; Fadhilah & Hidayah, 2020). Rahma &
materi hidrokarbon. Dwiningsih (2017) juga mengembangkan perangkat
pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS) pada
Selain media moodle, inovasi pembelajaran model inkuiri terbimbing berbasis blended learning
blended learning juga dikembangkan berbasis web dan hasil uji efektifitasnya menunjukkan bahwa LKS
dengan menggunakan Edmodo. Media ini merupakan yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan hasil
sebuah situs jejaring sosial yang dirancang khusus belajar siswa. Dalam implementasinya, lembar kerja
untuk tujuan pendidikan, dan memiliki kemiripan peserta didik (LKPD) juga dapat dikembangkan dalam
dengan jejaring sosial yaitu facebook. Peserta didik bentuk e-LKPD agar memudahkan dalam
umumnya sangat akrab dengan media sosial, sehingga penggunaannya secara blended learning. Sya'idah
penggunaan media yang menyerupai media sosial ini dkk. (2020) mengemukakan bahwa penerapan model
diharapkan mudah untuk penggunaannya. Selain itu, pembelajaran blended learning berbantuan e-LKPD
Edmodo juga cukup praktis dapat diakses melalui pada materi hidrolisis garam berpengaruh terhadap
website dan aplikasi. Pengembangan media Edmodo hasil belajar peserta didik baik pada aspek
untuk pembelajaran menggunakan model pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
pembelajaran blended learning telah dilakukan oleh
Fadloli, dkk (2019) pada materi redoks dan tata nama Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
senyawa. Epinur dkk. (2013)juga telah mengevaluasi efektivitas penggunaan media
mengembangkan Edmodo berbasis social network pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran kimia
untuk pembelajaran kimia pada materi sistem periodik berbasis blended learning, seperti: multimedia
unsur. interaktif, edmodo dan moodle. Penelitian Yustiqvar
dkk. (2019) menunjukkan adanya peningkatan hasil
Implementasi Pembelajaran Kimia Berbasis belajar siswa pada materi asam-basa dengan
Blended Learning menggunakan multimedia interaktif dengan perolehan
N-Gain berkriteria tinggi. Penelitian yang dilakukan
Implementasi pembelajaran kimia berbasis oleh Ikhwani(2017) juga menunjukkan peningkatan
blended learning dapat dilakukan dengan hasil belajar siswa menggunakan multimedia interaktif
menggunakan berbagai model dan metode dengan N-Gain 0,76 termasuk kedalam kategori tinggi
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pada materi ikatan kimia. Dengan adanya multimedia
ajar. Dalam implementasinya, pembelajaran kimia interaktif siswa akan terbantu dalam memahami
berbasis blended learning memerlukan perencanaan materi pembelajaran dengan konten yang menarik dan
berupa kesiapan perangkat pembelajaran agar lengkap.
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan
mencapai hasil yang diharapkan. Murniati dan Sanjaya Implementasi media pembelajaran lainnya
(2013) menegaskan bahwa pengembangan perangkat adalah edmodo. Hasil penelitian dari Paramita dkk.
pembelajaran berbasis blended learning penting (2017) menunjukkan respon peserta didik terhadap
dilakukan untuk mempermudahkan siswa dalam media edmodo pada materi kesetimbangan kimia,
pengkondisian saat pembelajaran online dan offline. yang meliputi indikator motivasi, keaktifan, dan
Perangkat pembelajaran yang harus disiapkan, kemudahan penggunaan berada pada kategori baik dan
meliputi RPP, LKPD atau LKS, dan media sangat baik, sedangkan respon peserta didik pada
pembelajaran. Dalam implementasi pembelajaran aspek interaksi penggunaan edmodo berada pada
berbasis blended learning, rancangan kegiatan dalam kriteria cukup. Kelebihan kelas virtual ON ini peserta
pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun sedemikian didik dapat melakukan pembelajaran kapan saja dan
rupa menggunakan kombinasi sistem pembelajaran dimana saja mengingat bahan ajar dapat mereka akses
online dan offline, dengan menggunakan model melalui gadget, mempermudah pemberian nilai tugas
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran peserta didik karena sudah tersedia fitur gradebook,
kimia dan media yang digunakan harus dapat kelas dapat berlangsung secara dinamis tidak terpaku

10
Pros. Sem. Nas. KPK. vol. 4 Tahun 2021

pada aturan seperti di dalam kelas, deadline tugas pembelajaran blended learning sebesar 50% positif.
yang membuat peserta didik lebih disiplin, dan dapat Hasil penelitian dari Astriyanti, dkk (2017) juga
membuat peserta didik lebih mandiri dalam menunjukkan bahwa pengerjaan post-test dan
membangun pengetahuan dengan saling berbagi pengumpulan tugas secara e-learning pada materi
materi melalui fitur yang disediakan. reaksi redoks menggunakan suatu website terjadi suatu
peningkatan kompetensi dasar peserta didik dengan
Implementasi pembelajaran berbasis menggunakan model blended learning dengan
menggunakan media moodle telah dilakukan oleh pengaruhnya sebesar 16,6% berkriteria sedang.
Mahardika, dkk. (2019) pada materi struktur atom,
yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil Simpulan
belajar siswa setelah diberikan perlakuan berupa
pembelajaran blended learning berbasis moodle. Berdasarkan studi literatur yang telah diperoleh
Moodle dapat berfungsisebagai media penyaji materi dapat disimpulkan bahwa inovasi pembelajaran kimia
pembelajaran, pemberian tugas dan evaluasi, serta secara blended learning dapat dilakukan dengan
pemanfaatannya praktis karena dapat dikerjakan mengkombinasikan penggunaan berbagai media
dimanapun dan kapanpun. Konten didalamnya berupa pembelajaran berbasis teknologi informatika dan
teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. komputer (TIK) seperti multimedia interaktif,
Dengan konten yang menarik, siswa akan mudah Edmodo, moodle, website, dan e-learning. Dalam
memahami pokok bahasan kimia yang bersifat implementasinya, perangkat pembelajaran (RPP,
abstrak, sehingga tercipta lingkungan belajar yang LKPD, dan media pembelajaran) berbasis blended
menarik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar learning perlu dikembangkan agar memudahkan
siswa. Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang dalam pelaksanaannya.
dilakukan oleh Sandi (2012) pada materi hidrokarbon
yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang Ucapan Terimakasih
mengikuti blended learning berbasis moodle lebih Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr.
baik (rerata sebesar 85,4) dibandingkan dengan Farah Erika, M.Si., dan Sukemi, S.Pd., M.Sc. yang
pembelajaran langsung (rerata sebesar 72,9). Hendra telah memberikan saran dan masukan dalam penulisan
dan Siagian (2014). juga mengemukakan bahwa artikel ini.
penggunaan moodle sebagai pembelajaran interaktif
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan Daftar Pustaka
dengan media pembelajaran offline. Dengan demikian,
penggunaan moodle memberikan pengaruh positif Afdhila, R., Nazar, M., & Hanum, L. (2017).
dalam pembelajaran. Keunggulan dari moodle Penerapan Pembelajaran Blended Learning pada
diantaranya adalah memiliki fitur yang lengkap, Materi Larutan Penyangga di SMAN 1 Unggul
tampilannya sederhana, dan dilengkapi dengan link Darul Imarah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
menuju halaman tutorial pada setiap halaman, dapat Pendidikan Kimia (JIMPK) , 2 (3), 165-172.
dioperasikan pada semua komputer dan smartphone, Arham, U., & Dwiningsih, K. (2016). Kelayakan
terakhir tersedia tingkatan peran pengguna berupa Multimedia Interaktif Berbasis Blended Learning
administrator situs, manager dan pengguna terdaftar. pada Materi Pokok Kimia Unsur. UNESA Journal
of Chemical Education , 5 (2), 345-352.
Selain penggunaan media pembelajaran
berbasis multimedia interaktif, edmodo dan moodle, Astriyanti, G., Susilaningsih, E., & Supartono. (2017).
penggunaan media pembelajaran berbasis web dan e- Model Blended Learning Berbasis Task dengan
learning juga dapat dikombinasikan dalam Penilaian Jurnal Belajar Terkait Pencapaian
implementasi blended learning. Dalam penelitiannya, Kompetensi Dasar. Chemistry in Education , 6 (1),
Manggabarani dkk. (2016) menerapkan pembelajaran 15-19.
blended learning dengan menggunakan model Dwiningsih, K., & Sakinah, N. A. (2018).
pembelajaran berbasis web agar siswa dapat belajar Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis
secara mandiri dengan berbagai pendekatan yang Blended Learning Untuk Meningkatkan Hasil
sesuai sehingga siswa mampu mengarahkan, Belajar Pada Siswa. Jurnal Pendidikan Dompet
memotivasi, dan mengatur dirinya sendiri dalam Dhuafa , 8 (2), 1-6.
pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Afdhila, https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v4n2.p111--118
dkk. (2017) mengenai e-course learning menunjukkan
bahwa presentase aktivitas belajar peserta didik Epinur, Yusnidar, & Putri, L. E. (2013).
sebesar 83,31%, dan penggunaan e-course learning Pengembangan Media Pembelajaran Kimia pada
dalam blended learning pada materi larutan Materi Sistem Periodik Unsur Menggunakan
penyangga menarik untuk dipelajari mendapat Edmodo Berbasis Social Network untuk Siswa
presentase 33,33% menyatakan sangat setuju dan Kelas XI IPA 1 SMAN 11 Kota Jambi. J. Ind. Soc.
66,67% setuju. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Integ. Chem. , 5 (2), 23-30.
Setiawati & Sholahuddin (2015) yang menunjukkan https://doi.org/10.22437/jisic.v5i2.1931
bahwa hasil belajar siswa meningkat dan respon Fadhilah, R. A., & Hidayah, R. (2020). Profil
peserta didik terhadap media e-learning pada Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik pada

11
Pros. Sem. Nas. KPK. vol. 3 Tahun 2020

Materi Reaksi Reduksi Oksidasi dan Implementasi X SMA Negeri 1 Pitumpanua Kabupaten Wajo.
LKPD Berorientasi Blended Learning di SMA. Jurnal Chemica , 17 (2), 83-93.
Prosiding Seminar Nasional Kimia, 135-143. https://doi.org/10.35580/chemica.v17i2.4688
Fadloli, M., Kusumo, E., & Kasmui. (2019). Murniati, D. R., & Sanjaya, I. G. (2013).
Pengembangan Model Pembelajaran Blended Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia
Learning Berbasis Edmodo untuk Pembelajaran Berbasis Blended Learning di SMA Negeri 7
Kimia yang Efektif. Chemistry in Education , 8 Kediri. UNESA Journal of Chemical Education , 2
(1), 1-6. (3), 133. https://doi.org/10.26740/ujced.v2n3.p%p
Fitriyana, N., Wiyarsi, A., Ikhsan, J., & Sugiyarto, K. Niasria, Cahyonoa, E., & Supranowo. (2019). Analisis
H. (2020). Android-Based-Game and Blended Hasil Belajar dan Kemandirian Siswa pada
Learning in Chemistry: Effect On Students’ Self- Pembelajaran Asam Basa dengan Metode Blended
Efficacy and Achievement. Cakrawala Learning. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia , 13
Pendidikan, 39 (3), 507-520. (2), 2447 – 2459.
DOI:10.21831/cp.v39i3.28335
Nurseto, T. (2011). Membuat Media Pembelajaran
Hakim, L. (2020). Pemilihan Platform Media yang Menarik. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan , 8
Pembelajaran Online pada Masa New Normal. (1), 22. https://doi.org/10.21831/jep.v8i1.706
Justek: Jurnal Sains dan Teknologi, 3 (2): 27 – 36.
Panambaian, T. (2020). Penerapan Program
Hendra, & Siagian, S. (2014). Penggunaan Media Pengajaran dengan Model Blended Learning pada
Pembelajaran Interaktif dan Komunikasi Sekolah Dasar di Kota Rantau. ANALYTICA
Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Kimia. ISLAMICA , 22 (1), 52-68.
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Paramita, D., Irhasyuarna, Y., & Sholahuddin, A.
Pendidikan , 1 (1), 87-97.
(2017). Penerapan Strategi Blended Learning dan
https://doi.org/10.24114/jtikp.v1i1.1872
Strategi Ekspositori pada Pembelajaran
Hidayat, M. T., Junaidi, T., & Yakob, M. (2020). Kesetimbangan Kimia. JCAE, Journal of
Pengembangan Model Pembelajaran Blended Chemistry and Education , 1 (2), 178-186.
Learning dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa
Rahma, P. T., & Dwiningsih, K. (2017).
Terhadap Tradisi Lisan Aceh. Jurnal Mimbar Ilmu
Pengembangan Lembar Kerja Siswa Model Inkuiri
, 25 (3), 401-410.
Terbimbing Berbasis Blended Learning pada
Ihsan, M. S., Ramdani, A., & Hadisaputra, S. (2019). Materi Pokok Kimia Unsur. UNESA Journal of
Pengembangan E-Learning pada Pembelajaran Chemistry Education , 6 (3), 478 - 481.
Kimia untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Rahmansyah, & Irhasyuarna, Y. (2016). Implementasi
Kritis Peserta Didik. Jurnal Pijar MIPA , 14 (2),
Model Blended Learning Terhadap Keterampilan
84-87. DOI: 10.29303/ jpm.v14i2.1238
Generik Pemodelan dan Hasil Belajar Siswa pada
Ikhwani. (2017). Pengaruh Penggunaan Multimedia Materi Kelarutan dan Hasil Kali. QUANTUM:
Pembelajaran Interaktif Terhadap Peningkatan Jurnal Inovasi Pendidikan Sains , 7 (1), 74-82.
Hasil Belajar Siswa di SMAN 4 Langsa. Al-
Sandi, G. (2012). Pengaruh Blended Learning
Mabhats , 2 (1), 45-72.
Terhadap Hasil Belajar Kimia Ditinjau dari
Indriani, T. M., Fathoni, T., & Riyana, C. (2018). Kemandirian Siswa. Jurnal Pendidikan dan
Implementasi Blended Learning dalam Program Pengajaran , 45 (3), 241-251.
Pendidikan Jarak Jauh pada Jenjang Pendidikan http://dx.doi.org/10.23887/jppundiksha.v45i3.1839
Menengah Kejuruan. EDUTCEHNOKOGIA , 2
Santoso, R. D., & Hidayah, R. (2020). Profil dari
(2), 129-139.
Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Pada
Iswandari, S., Copriady, J., Noer, A., & Alberta, S. Materi ELektrolit dan Non Elektrolit dan
(2020). Pengembangan E-Modul Berbasis Moodle Implementasi LKPD Berorientasi Blended
pada Materi Hidrokarbon. EDUSAINS , 12 (1), 81- Learning di SMA. Prosiding Seminar Nasional
88. http://doi.org/10.15408/es.v12i1.11503 Kimia, 124 -234.
Mahardika, W. A., Tiwow, V. M., & Suherman. Setiawati, M., & Sholahuddin, A. (2015). Penerapan
(2019). Penerapan Blended Learning Berbasis Blended Learning untuk Membentuk Model
Moodle Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Mental Siswa Kelas XI IPA SMA PGRI 4
Kelas X SMA Negeri 3 Poso. Jurnal Akademika Banjarmasin pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kimia , 8 (3), 167-172. Kelarutan. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains , 5
https://doi.org/10.22487/j24775185.2019.v8.i3.pp1 (1), 96-107.
76-172
Subagiyo, S. (2019). Penerapan Model Blended
Manggabarani, A. F., Sugiarti, & Masri, M. (2016). Learning untuk Meningkatkan Pemahaman
Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Konsep Termokimia Siswa. Journal of
Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas

12
Pros. Sem. Nas. KPK. vol. 4 Tahun 2021

Educational Chemistry , 1 (1), 6.


DOI: 10.21580/jec.2019.1.1.3830.
Sulastri, D., Maula, L.H., & Uswatun, D.A. (2020).
Pemanfaatan Platform Digital Dalam
Pembelajaran Online Selama Masa Pandemi
Covid-19 Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
Dasar, 11 (2): 219 – 229. DOI:
https://doi.org/10.21009/10.21009/ JPD.081.
Susatyo, E. B., & Damanik, Y. F. (2021).
Pengembangan E-Laboratory Instruction Model
Guided Inquiry Berbasis Blended Learning pada
Materi Titrasi Asam Basa. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia , 15 (1), 2754 – 2763.
Sya'idah, F., Wijayati, N., Nuswowati, M., & Haryani,
S. (2020). Pengaruh Model Blended Learning
Berbantuan E-LKPD Materi Hidrolisis Garam
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik. UNESA
Journal of Chemistry in Education , 9 (1), 1-8.
Widiyanto. (2018). Pengembangan Modul
Pembelajaran Blended Learning Berbasis Web
Centric Course Moodle pada Materi Koloid di
Kelas XI SMA Peminatan Matematika Ilmu Alam.
Konfigurasi , 2 (2), 97-100.
Wulandari, D. A., & Dwiningsih, K. (2017).
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Blended Learning pada Materi Koloid. UNESA
Journal of Chemistry In Education , 6 (3), 446-
451. https://doi.org/10.26740/ujced.v6n3.p%25p
Yustiqvar, M., Hadisaputra, S., & Gunawan. (2019).
Analsis Penguasaan Konsep Siswa yang Belajar
Kimia Menggunakan Multimedia Interaktif
Berbasis Green Chemistry. J.Pijar MIPA , 14 (3),
135-140. DOI: 10.29303/ jpm.v14i3.1299.
Yuliani, E. & Saputri, R.K. (2021). Perbandingan
Penggunaan Platform Google Classrom dan Grup
Whatsapp Dalam Pembelajaran Online Selama
Pandemi Covid-19. Jurnal EDUCATIO, 7 (1).
DOI: https://doi.org/10.31949/educatio.v7i1.934.

13
Pros. Sem. Nas. KPK. vol. 3 Tahun 2020

14

You might also like