You are on page 1of 5

Nama :Yossi Falentinia

Npm : 207110162

1. Jelaskan lah kenapa Agama Islam ajarannya banyak menjelaskan tentang Pengetahuan.Dan
Apa dasar Ayat Alquran dan Hadisnya tentang ilmu pengetahuan?
Dunia Islam mencapai kemajuan atau menciptakan peradaban karena ilmu pengetahuan
mendapatkan apresiasi yang tinggi dari umat Islam. Hal itu disemangati oleh ajaran Islam
sendiri sebagaimana yang termuat di dalam kitab suci al-Qur’an. Ayat pertama kali yang
diturunkan kepada Muhammad di Gua Hira’ yaitu iqra’ atau bacalah, mengandung inti
pesan bahwa ilmu pengetahuan hendaklah mendapat tempat yang tinggi bagi orang-orang
Muslim. Dalam ayat lain al-Qur’an menegaskan bahwa orang yang memiliki ilmu
penegetahuan akan mendapatkan derajat yang tinggi di dalam kehidupan Begitu pula
berbunyi hadis yang sudah sangat dikenal oleh kebanyakan orang Muslim bahwa menuntut
ilmu adalah kewajiban bagi semua Muslim baik lakilaki maupun wanita. Melalui kemajuan
ilmu pengetahuan ini umat Islam pernah mengalami kejayaan peradaban beberapa abad
pada masa yang lalu. Memang Islam sebagai sebuah agama mengatur kehidupan manusia
untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Untuk mencapai kesejahteraan itu manusia
selain dibekali Allah dengan akal pikiran juga diberikan wahyu yang berfungsi untuk
membimbing perjalanan hidupnya. Akal pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling tinggi
kepada manusia. Akal pikiran yang dimiliki manusia inilah yang membedakan dengan
makhluk-makhluk lain.
Dengan akal pikiran yang dimiliki ini pulalah manusia menempati tempat tertinggi di antara
makhluk-makhluk lain baik malaikat, jin, binatang dan sebagainya. Islam memberikan
penghargaan tertinggi terhadap akal. Tidak sedikit al-Qur’an dan hadis Nabi yang
menganjurkan dan mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya dan banyak berpikir
guna mengembangkan intelektualnya. Dengan penggunaan akal itulah manusia dapat
mengasah intelek untuk kemudian menimbulkan sikap kecendikiawanan dan kearifan baik
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan maupun terhadap Tuhan.
Dalam alquran sendiri telah di jelaskan bahwa ilmu pengetahuan sangat lah penting, maka
dari itu surah al-alaq 1-5 merupakan dasar dari penting nya ilmu pengetahuan bagi umat
manusia di dunia maupun di akhirat.
َ ِّ‫اِ ْق َرْأ بِاس ِْم َرب‬.
َ ۚ َ‫ك الَّ ِذيْ خَ ل‬
1‫ق‬
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
ٍ ۚ َ‫ق ااْل ِ ْن َسانَ ِم ْن َعل‬
2‫ق‬ َ َ‫ َخل‬.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
َ ُّ‫اِ ْق َرْأ َو َرب‬.
3 ‫ك ااْل َ ْك َر ۙ ُم‬
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
4 ‫الَّ ِذيْ َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ۙ ِم‬.
Yang mengajar (manusia) dengan pena.
5 ‫عَلَّ َم ااْل ِ ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ۗ ْم‬.
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Sabda Rasulullah Saw :

‫ َو َم ْن َأ َرا َدهُ َما فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬,‫ َو َم ْن َأ َرا َد اَأل ِخ َرةَ فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬,‫َم ْن َأ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬
“Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang
ingin kebahagian akhirat, tuntulah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya,
tuntutlah ilmu pengetahuan.

2. Jelaskanlah dua tokoh ilmuan dibidang agama, sain dan Sosial, apa bidang ilmunya dan
ringkasan ilmunya.
Tokoh di bidang Agama
1. Al-Kindi

Al-Kindi dikenal sebagai filosof  muslim keturunan Arab pertama, nama lengkapnya
adalah Abu Yusuf Yakub ibn al-Shabbah ibn Imran ibn Muhammad ibn al-Asy’as ibn Qais
al-Kindi. Ia populer dengan sebutan al-Kindi, yaitu dinisbatkan kepada Kindah, yakni suatu
kabilah terkemuka pra-Islam yang merupakan cabang dari Bani Kahlan yang menetap di
Yaman, beliau lahir di Kufah sekitar 185 H (801 M) dari keluarga kaya dan terhormat.
ayahnya, Ishaq ibn al-Shabbah adalah gubernur Kufah pada masa pemerintahan Al-Mahdi
(775-785 M) dan Al-Rasyid (786-809 M).

Sangat banyak hasil dari karya al-kindi, hal ini dikarenakan al-Kindi merupakan
ilmuwan yang kaya dan sangat cinta paga pengetahuan yang menghasilkan banyak
sekali karya-karya diberbagai bidang yaitu :
Dibidang filsafat beliau menulis karangan seperti: Fi al-falsafat al-‘Ula, Kitab al-Hassi’ala
Ta’allum al-Falsafat, Risalat ila al-Ma’mun fi al-illat wa Ma’lul, Risalat fi Ta’lif al-A’dad,
Kammiyat Kutub Aristoteles.

2. Abbas Abdullah dilahirkan tahun 1883 M, sebagai putra Syeikh Abdullah, salah seorang
ulama terkenal di wilayah Minangkabau di penghujung abad ke-19. Ulama inilah yang
mendirikan Surau (Pondok Pesantren) Padang Japang tahun 1854, yang kemudian
bernama Darul Funun Abbasiyah. Syeikh Abdullah mempunyai beberapa putra,
diantaranya yang paling terkenal dan meneruskan perjuangannya sebagai ulama adalah
Syeikh Mustafa Abdullah dan adiknya Syeikh Abbas Abdullah.

Pada saat yang hampir bersamaan di wilayah Minangkabau terdapat beberapa Madrasah
lain yang telah menggunakan sistem klasikal. Madrasah-madrasah tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok: Thawalib, Darul Funun Abbasiyah, Tarbiyah Islam,
dan Diniyah Putra-Diniyah Putri. Pengelompokkan ini tentu untuk sekedar memudahkan,
andaikan terjadi perbedaan pendapat hanya berkisar masalah metode dan masalah furu
fiqhiyah saja, dan tidak sampai menyangkut masalah prinsipil atau aqidah. Berdirinya
lembaga-lembaga yang cukup modern di Sumatera Barat ini telah mampu membuka
cakrawala wawasan umat Islam di wilayah itu. Dengan demikian, rata-rata tokoh Islam
yang datang kemudian dari Sumatera Barat mempunyai pola berpikir progresif (maju) dan
dinamis (berkembang) dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Sikap
demikian dipengaruhi juga oleh budaya masyarakat Minang yang tergolong masyarakat
dagang dan perantau (pengembara) yang memiliki mobilitas cukup tinggi, bahkan tertinggi
dibandingkan masyarakat lain di Indonesia.

Tokoh di bidang Sains


1. Jabir Ibnu Hayyan/Gebert
Jabir Ibnu Hayyan lahir di Irak pada tahun 712 Masehi. Ia dikenal di Eropa dengan nama
Gebert. Gebert merupakan penemu ilmu kimia. Awalnya, Gebert melakukan eksperimen
mengenai kuantitas zat yang berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi. Dari
keberhasilan praktikumnya tersebut, ia menemukan hukum perbandingan tetap terhadap
reaksi kimia. Gebert juga menemukan reaksi kimia lainnya seperti penguapan, sublimasi,
dan kristalisasi yang kemudian ilmu kimia tersebut masih digunakan hingga saat ini.
2. Abu Yusuf Yakub Ibnu Ishak Al-Kindi
Al-Kindi merupakan ilmuwan yang telah menulis 270 ensiklopedi mengenai berbagai
macam bidang ilmu. Ilmuwan yang lahir pada tahun 801 ini merupakan ahli matematika,
kedokteran, geografi, dan fisika. Selain di bidang sains, ia juga mendalami ilmu filsafat,
musik dan Yunani kuno.
Al-Kindi dikenal sebagai seorang ilmuwan yang serba bisa dan filsuf pertama yang
beragama islam dan mahir berbahasa Yunani. Semasa hidupnya, ia juga mendalami ilmu
pengobatan, farmasi, optik, astrologi dan masih banyak lagi.
Tokoh di bidang Sosial
1. Ibnu Kaldun
adalah seorang historiografi dan sejarawan Muslim Arab abad ke-14. Ia dianggap
sebagai salah satu bapak ilmu sosiologi, historiografi, dan ekonomi modern. Meskipun
dia telah hidup berabad-abad yang lalu, hidupnya didokumentasikan dengan baik.
Kondisinya berbeda dengan kebanyakan orang sezamannya, yang tidak memiliki
banyak informasi yang dapat dipercaya. Berasal dari keluarga berpangkat tinggi, ia
menerima pendidikan yang berkualitas. Beberapa guru terbaik di kota direkrut untuk
mengajarinya, mulai soal tata bahasa, yurisprudensi, hadits, retorika, filologi, dan puisi.
Pendidikan Islam klasiknya juga termasuk mempelajari Al Quran yang mampu
dihafalnya dengan baik. Dia menerima sertifikasi (ijazah) untuk semua mata pelajaran
ini. Khusus pelajaran matematika dan filsafat, ia belajar langsung dari tokoh terkenal
Al-Abili dari Tlemcen. Sang guru juga mengajarkan logika dan mengenalkannya pada
karya-karya Averroes, Avicenna, Razi dan Tusi.
Dia menulis beberapa karya termasuk otobiografi dan buku “The Muqaddimah” yang
membuatnya sangat dikenal. Buku tersebut tidak pernah kehilangan relevansinya dan
para sejarawan selama berabad-abad telah mengakui pentingnya karya-karyanya.
2. Al-Biruni
Abu rayhan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni lahir pada 4 september 973 M di Kath
(Kiva sekarang). Sebuah kota di sekitar wilayah aliran sungai Oxus, Khwarizm
(Uzbekistan). Masa kecilnya tidak banyak diketahui. Al-biruni dalam biografinya
mengaku sama sekali tidak mengenal ayahnya dan hanya sedikit mengenal kakeknya.
Al-Biruni tumbuh dewasa dalam situasi politik yang kurang menentu. Ketika berusia 20
tahun, Dinasti Khwarizmi digullingkan oleh Emir Ma’mun Ibnu Muhammad dari
Gurgan. Saat itu, Al-Biruni meminta perlindungan dan mengungsi di Istana Sultan Nuh
Ibnu Mansur.
Pada usia 27 tahun, dia menulis buku sejarah yang diberi judul Chronology. Sayangnya
buku itu kini telah hilang. Dalam kitab yang ditulisnya Kitab fi Tahqiq ma li’l-Hind atau
Penelitian tentang India, Al-Biruni telah membedakan antara metode saintifik dengan
metode historis.

You might also like