Professional Documents
Culture Documents
DI INDONESIA
Selamat datang Gan/Sis, dalam rangka menyemarakkan Hari pendidikan nasional, kali ini ane
bakal share tentang 20 Perguruan Tinggi tertua di Indonesia. Nah mungkin agan/sis belum
mengetahui perguruan tinggi berikut, tapi ternyata usianya sudah sepuh.
Kriteria/batasan urutan pemeringkatannya bukan saat menjadi Universitas/Institut yang utuh,
tetapi mulai dari pendirian atau cikal bakal adanya universitas/institut tersebut.
1. Universitas Indonesia
Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1849 membangun sebuah sekolah tinggi ilmu
kesehatan. Pada Januari 1851 sekolah tersebut secara resmi dinamakan sebagai Dokter-Djawa
School. Sekolah tinggi ini mengkhususkan diri pada ilmu kedokteran, tepatnya pendidikan
tenaga mantri. Setelah sempat mengalami perubahan nama di akhir abad 19, tepatnya di tahun
1898, nama Dokter-Djawa School berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen
(School of Medicine for Indigenous Doctors) atau dikenal juga sebagai STOVIA. Selama 75
tahun STOVIA berfungsi sebagai tempat pendidikan terbaik untuk calon dokter di Indonesia,
sebelum ditutup pada 1927.
Saat ini UI terdiri dari 13 Fakultas, Program Pasca Sarjana dan Program Vokasi. Ketigabelas
fakultas tersebut adalah Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Ilmu Keperawatan, Farmasi,
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Teknik, Psikologi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Hukum, Ekonomi, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Pengetahuan Budaya, Ilmu Komputer.
Program Studi yang terdapat di UI saat ini berjumlah 291 program studi, dengan jumlah
mahasiswa sebanyak 47.166 orang dan 309 orang mahasiswa asing yang mengikuti program
bergelar maupun non-gelar
2. Universitas Airlangga
Sejarah ITB bermula seja awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu
itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah
jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. De
Techniche Hoogeschool te Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920 dengan satu fakultas de
Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der
Weg en Waterbouw.
Pada tahun 1947 Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian, Landbowkundige Faculteit dibuka
kembali dengan nama Faculteit Voor Landbouw-Wetenschappen yang mempunyai jurusan
Pertanian dan Kehutanan. Sedangkan PTKH pada tahun 1948 dijadikan Faculteit voor Dierge
neeskunde di bawah Universiteit van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi
Universitas Indonesia.
Pada tahun 1950 Faculteit voor Landbouw-wetenschappen berubah nama menjadi Fakultas
Pertanian Universitas Indonesia dengan tiga jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam
dan Kehutanan serta pada tahun 1957 dibentuk jurusan Perikanan Darat. Adapun Faculteit voor
Dieergeneeskunde berubah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Indonesia yang
pada tahun 1960 berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.
Selanjutnya pada tahun 1962 menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan Universitas
Indonesia.
Tahap pelahiran dan pertumbuhan ditandai dengan berdirinya IPB pada tanggal 1 September
1963 berdasarkan keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No.
92/1963 yang kemudian disyahkan oleh Presiden RI Pertama dengan Keputusan No. 279/1965.
Pada saat itu, dua fakultas di Bogor yang berada dalam naungan UI berkembang menjadi 5
fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas
Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Pada tahun 1964, lahir Fakultas Teknologi dan
Mekanisasi Pertanian.
5. Universitas Islam Indonesia
Sejak awal 1990-an sampai saat ini, UII telah mengembangkan kampus terpadu yang terletak
di Kabupaten Sleman, di bagian utara Propinsi DI Yogyakarta. Sebagian besar fakultas UII
telah berlokasi di lahan seluas 25 hektar ini. Sampai dengan semester ganjil 2011/2012, UII
memiliki delapan fakultas dengan berbagai lima program diploma tiga, 22 program sarjana,
tiga program profesi, delapan program master, dan tiga program doktor serta lembaga-lembaga
pendukung.
6. Universitas Nasional
Dr. Leimena
IR. Abd. Karim
Prof. Dr. Soetomo Tjokronegoro
Mr. Ali Budihardjo
Ir. Th. A. Resink
Dr. Soemitro Djojohadikusumo
Universitas Nasional (selanjutnya disebut UNAS) adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
tertua di Jakarta dan kedua tertua di Indonesia. Didirikan pada tanggal 15 Oktober 1949 atas
prakarsa tokoh-tokoh terkemuka yang berhimpun dalam Perkumpulan Memajukan Ilmu dan
Kebudayaan (PMIK).
Universitas Gadjah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan
Universitas yang bersifat nasional. Selain itu Universitas Gadjah Mada juga berperan sebagai
pengemban Pancasila dan Universitas pembina di Indonesia Pada saat didirikan, Universitas
Gadjah Mada dulu hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 Fakultas, satu sekolah
Pascasarjana (S-2 dan S-3), dan satu Sekolah Vokasi.
Universitas Gadjah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus
Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada
terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah
Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan
Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
:
9. Universitas Hasanuddin
Dilandasi semangat kerja yang tinggi, kemandirian dan pengabdian, Fakultas Hukum yang
dipimpin Prof. Dr. Mr. C. de Heern dan dilanjutkan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk, dalam kurun
waktu empat tahun mampu memisahkan diri dari Universitas Indonesia dengan keluarnya PP
no. 23 tahun 1956 tertanggal 10 September 1956.
10. Universitas Islam Sumatera Utara
UISU pada mulanya membuka kelas persiapan Akademi Islam Indonesia (setara dengan kelas
III SMA bagian A) dan selanjutnya dengan dukungan Bapak Abd. Hakim (Gubernur Sumatera
Utara saat itu) dan Bapak K.H. A. Wahid Hasyim (Menteri Agama saat itu) Akademi Islam
Indonesia dirubah menjadi Perguruan Tinggi Islam Indonesia (PTII) dan dimulailah peresmian
kegiatan perkuliahan pertama pada 7 Januari 1952 pada Fakultas Hukum dan Ilmu
Kemasyarakatan. Selanjutnya tanggal 7 Januari 1952 Miladiah bertepatan 9 Rabiul Awal 1371
Hijriah dijadikan sebagai hari jadi PTII yang selanjutnya berubah menjadi Universitas Islam
Sumatera Utara dan mendapatkan pengesahan dari Mendikbud RI No. 0677/U/1977 tanggal 31
Desember 1977.
Dengan perjuangan dan tekad yang kuat dari seluruh sivitas akademika UISU dan dukungan
dari
pemerintah, ulama dan masyarakat, saat ini UISU mengelola 9 Fakultas dan 26 Program Studi
S-1, 3 Program Studi S-2, dan 1 Program Studi S-3 Ilmu Ekonomi dan Kebijakan kerjasama
UISU dengan UII Jogjakarta. Fakultas dan Program Studi yang dibina antara lain Hukum,
Agama Islam, Ekonomi, Sastra Inggris, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Pertanian, Kedokteran, Teknik dan Pascasarjana.
Kelima fakultas itu menjadi cikal bakal dalam mendirikan Universitas Andalas. Oleh karena
merupakan universitas yang pertama didirikan di Pulau Sumatera, maka Bung Hatta
mengusulkan nama: “Universitas Andalas”, dengan merujuk kepada nama Pulau Sumatera
yang waktu itu juga terkenal dengan Pulau Andalas.Sungguhpun nama itu terkesan regional,
namun
keberadaannya itu tetap dalam kerangka Kebangsaaan Indonesia. Hal itu jelas terbaca dalam
piagam pendiriannya: “…guna mempertinggi ketjerdasan Bangsa Indonesia dalam arti jang
seluas-luasnja dalam berbagai-bagai Ilmu Pengetahuan”. Di samping itu, dalam lambangnya
tertera pula kata: “Universitas Andalas Untuk Kedjayaan Bangsa”. Pada tanggal 13 September
1956 Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta meresmikan pembukaan Universitas Andalas di
Bukittinggi.
Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954),
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956).
Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir.
Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.
Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, sebuah area yang hijau dan rindang seluas 120 ha
yang terletak di tengah Kota Medan. Zona akademik seluas 90 ha menampung hampir seluruh
kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa. Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas
perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium
Pada waktu Moestopo masih berpangkat kolonel, ia menjabat sebagai Kepala Bagian Bedah
Rahang, Rumah Sakit Angkatan Darat (sekarang RSPAD Gatot Subroto) mengabdikan diri
pada dunia pendidikan, dengan mengelola Kursus Kesehatan Gigi dr. Moestopo di rumahnya
sendiri di Jalan Merak 8, Jakarta. Kursus ini berlangsung selama 2 jam, sejak pukul 15.00
sampai 17.00 dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan tukang gigi di
seluruh Indonesia yang jumlahnya hampir 2.000 orang, agar dapat memenuhi kriteria minimal
Ilmu Kedokteran Gigi dalam hal higienis, gizi, dan anatomi sederhana, sesuai dengan
himbauan Menteri Kesehatan dalam Konggres PDGI II tahun 1952.
Pada tahun 1957, dibukalah sebuah kursus yang dinamakan 'Kursus Tukang Gigi Intelek'.
Setelah kembali dari Amerika Serikat pada tahun 1958, dia mendirikan 'Dental College Dr.
Moestopo'. Dental college ini mendapat pengakuan resmi dari Departemen Kesehatan, bahkan
mendapat penghargaan dengan kunjungan Presiden Soekarno.
Selanjutnya, status dental college tersebut ditingkatkan menjadi 'Akademi Tinggi Gigi'. Pada
tahun 1960, status akademi tersebut ditingkatkan menjadi 'Perguruan Tinggi Swasta Dental
College dr. Moestopo' (sudah bersifat akademik).
Pada tahun 1961, Perguruan Tinggi Swasta Dental College dr. Moestopo ditingkatkan menjadi
Fakultas Kedokteran Gigi Prof. Dr. Moestopo, yang resmi berdiri pada tanggal 15 Pebruari
1961. Kata “Beragama” merupakan representatif bagi keadaan pada tahun tersebut marak akan
paham komunis, sehingga ditambahkanlah kata “Beragama” sebagai penegasan.
Diprakarsai oleh beberapa orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi kesepakatan untuk
membentuk "Panitia Fakulteit Sumatera Selatan". Menjelang akhir Agustus 1952, dengan
berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa yang pertama akan didirikan adalah Fakultas
Ekonomi. Untuk itu dibentuklah "Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera Selatan" yang dikelola
oleh suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama "Yayasan
Perguruan Tinggi Sjakhjakirti". Upaya selanjutnya adalah penegerian perguruan tinggi yang
sudah ada tersebut. Dengan perjuangan gigih tokoh masyarakat Sumsel ketika itu. akhirnya
berdirilah Universitas Sriwijaya yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 November 1960
dalam upacara penandatanganan piagam pendirian oleh Presiden Sukarno dengan disaksikan
oleh Menteri PPK (Mr. Priyono) dan beberapa Duta Besar negara sahabat.
Suara untuk mendirikan Universitas HKBP Nommensen pertama kali lahir di Sinode Agung
HKBP tahun 1952, sebagai respon atas permintaan masyarakat dan tugas pelayanan yang
diemban. Sinode Agung menerima usulan tersebut dan membentuk suatu Panitia Persiapan
Pendirian dengan jangka waktu kerja satu tahun. Pada Sinode Agung tahun 1953, panitia
tersebut
melaporkan hasil kerja mereka yang kemudian diterima dan disahkan oleh sinode tersebut.
Selama dua tahun bekerja, panitia tersebut mempersiapkan alat-alat perlengkapan yang
dibutuhkan yaitu kompleks universitas (gedung untuk ruangan kuliah termasuk didalamnya
perumahan staf pengajar) di bekas Kompleks Rumah Sakit Pantoan milik Marjanji Estate
Pematang Siantar, yang dibeli karena konsesinya telah berakhir. Pada tanggal 7 Oktober 1954,
bertepatan dengan Ulang Tahun ke-73 HKBP, Universitas HKBP Nommensen diresmikan.
Waktu pembukaannya, Universitas ini memiliki tiga (3) Fakultas
IKIP Jakarta sejak tanggal 4 Agustus 1999 berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
berdasarkan Keppres 093/1999 tanggal 4 Agustus 1999, dan peresmiannya dilaksanakan oleh
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1999 di Istana Negara.
Quote:Universitas Katolik Parahyangan atau dikenal dengan UNPAR adalah salah satu
perguruan tinggi swasta tertua dan paling prestisius di Indonesia yang terletak di kota
Bandung. 17 Januari, merupakan tonggak awal berdirinya sebuah perguruan tinggi yang
sekarang dikenal dengan nama Universitas Katolik Parahyangan. Pada hari itu didirikan
AKADEMI PERNIAGAAN oleh Keuskupan Bandung, sebagai hasil kerjasama antara uskup
Bandung Mgr.P.M.Arntz,OSC. (alm) dengan uskup Bogor Mgr.Prof.Dr.N.J.C.Geise,OFM.
(alm) . Lalu bulan Agustus 1955, Akademi Perniagaan tersebut ditingkatkan menjadi
Perguruan Tinggi Sosio-Ekonomi Parahyangan yang sekarang menjadi Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Parahyangan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) resmi berdiri pada tanggal 18 November
1955, ditandai dengan diresmikannya Fakultas Falsafah dan Hukum di Padangpanjang oleh
Ketua Umum PP Muhammadiyah AR. Sutan Mansur. Sebagai Rektor pertama adalah Dr. H.
Ali Akbar dan Dekan Drs. Danuhusodo, kemudian dilanjutkan oleh : Mr. Ezidin. Fakultas ini
sekaligus menandai berdirinya Universitas Muhammadiyah di Indonesia. UMSB merupakan
universitas muhammadiyah pertama di Indonesia.
Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H.
(Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh
para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.).
lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah
pada tanggal 17 Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan,
yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik.
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan
zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46/D/O/1993, IKIP Sanata
Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama
USD. Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan
guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan
program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap
membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa
fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 23 Program
Studi, 4 Program Pasca Sarjana, 2 Program Profesi, dan Program Kursus Bersertifikat.
Demikian Gan/Sis urutan Perguruan Tinggi tertua, berdasarkan cikal bakal berdirinya. Urutan
ini bukan lah valid dari sumber resmi seperti Dikti ataupun dari Kemdiknas dsb. Kalo ada
koreksi dipersilahkan.
Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/55441bf50f8b4677518b4568/20-
perguruan-tinggi-tertua-di-indonesia/ diunduh 16 Juni 2016