You are on page 1of 10

Penerapan Model Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi Program Layanan

PAUD Holistik Integratif

Maria Magdalena Sola

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program layanan Holistik Integratif dengan
menggunakan analisis CIPP di Taman Kanak-Kanak Islam Khaira Ummah dengan
menggunakan metode analisis model CIPP. Hasil penelitian diketahui bahwa TK Khaira
Ummah telah menggunakan Kurikulum 2013, bekerjasama dengan dinas pendidikan,
memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) pada tiap layanan, bekerjasama dengan
puskesmas untuk layanan kesehatan dan penyediaan makan siang 4 sehat 5 sempurna bagi
anak didik, serta larangan bagi anak didik membeli dan membawa jajanan dari luar.

Kata Kunci: holistik integratif; CIPP; taman kanak-kanak

Abstract

This study aims to evaluate Holistic Integrative service programs using CIPP analysis in
Khaira Ummah Islamic Kindergarten using the CIPP model analysis method. The results of
the study revealed that TK Khaira Ummah had used the 2013 Curriculum, in collaboration
with the education office, had a Standard Operating Procedure (SOP) for each service,
collaborated with health centers for health services, and provided 4 healthy 5 perfect meals for
students, and prohibited students buy and bring snacks from outside..

Keywords: integrative holistic; CIPP; early childhood education


PENDAHULUAN kembang anak secara optimal agar kelak menjadi
Lembaga Pendidikan anak usia dini anak yang berkualitas dan berdaya saing di masa
dengan adanya Direktorat Pendidikan Non depan. Pengembangan Anak Usia Dini Holistik
Formal dan Informal (PNFI) mengitegrasikan Integratif meliputi: pelayanan Gizi, pelayanan
penyelenggaraan Taman Penitipan Anak Kesehatan, pelayanan Pendidikan, pelayanan
(TPA), Kelompok Bermain (KB), Taman Pengasuhan, dan pelayanan perlindungan. (Syarbaini,
Kanak-Kanak (TK) dan Satuan Paud Sejenis 2016)
(SPS).(Kemendikbud, 2014) Layanan stimulasi holistik integratif
Perbedaan pendidikan formal dan non mencangkup layanan pendidikan, kesehatan, gizi,
formal serta informal dalam penyelenggaraan perawatan, pengasuhan, perlindungan dan
Pendidikan Anak Usia Dini. Namun di kesejahteraan menjadi kebijakan pengembangan anak
lapangan terjadi perbedaan penafsiran dengan usia dini dengan melibatkan pihak terkait baik
mendikotomikan antara Pendidikan Anak Usia instansi pemerintah, organisasi
Dini (PAUD) dengan TK menjadikan kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh
pengelolaan PAUD menjadi tidak menjunjung masyarakat dan orang tua (Kemendikbud &
nilai Profesionalisme (Suryana, 2015) Indonesia, 2015). Dapat disimpulkan bahwa
Pengembangan PAUD secara Holistik Integratif
PAUD Holistik Integratif (HI) adalah memang sangat penting dan harus menjadi tanggung
upaya pengembangan anak usia dini yang jawab bersama. Karena itu keterlibatan semua pihak
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial perlu dibangkitkan. Hal yang lebih penting adalah
anak yang beragam dan saling terkait secara kesadaran bagi semua warga untuk memperhatikan
simultan, sistematis dan terintegrasi. tumbuh kembang peserta didik secara baik dan
Masyarakat berkonstribusi dalam pelaksanaan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki anak
program pengembangan anak Holistik secara optimal.
Integratif (HI), baik secara individu,
kelompok, atau pun organisasi (Mushlih, Beberapa anak akan menunjukkan karakteristik
Ahmad. Dkk, 2018). tertentu dan perilaku pada usia dini dari rekan-rekan
mereka, akan mernakan waktu lebih lama untuk
Kompetensi pedagogik merupakan memperoleh keterarnpilan dan konsep anak.
kemampuan guru dalam mengelola perkembangan anak akan itu adalah melalui
pembelajaran. kompetensi ini meliputi pengamatan dekat dan interaksi dengan masing-
pemahaman tentang wawasan atau landasan masing anak dalarn kelas, mereka dapat di assesmen
kependidikan, pemahaman terhadap peserta oleh guru setiap kemampuan yang mereka miliki,
didik, pengembangan kurikulum atau silabus, sehingga guru akan memberikan tindakan terhadap
perancangan pembelajaran, pelaksanaan hasil penilaiannya untuk mengembangkan potensi
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, yang dimiliki anak (Suryana, 2014)
pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi
proses dan hasil belajar, serta pengembangan Penelitian dari (Nurhafizah, 2011)
peserta didik untuk mengaktualisasikan menunjukkan bahwa setelah umur 8 tahun, tanpa
berbagai potensi yang dimilikinya (Suryana, melihat bentuk pendidikannya dan lingkungan yang
2013) diperoleh, kemampuan kecerdasan anak hanya dapat
diubah sebanyak 20%. Dari hasil penelitian tersebut
Pengembangan pendidikan anak usia berarti bahwa selama usia 4 tahun pertama dari
dini Holistik Integratif sudah direncanakan kehidupan anak dan dari usia 4-8 tahun kecerdasan
dan diterapkan secara sistematis di Satuan anak sudah berkembang sebanyak 80%. Hal ini
PAUD untuk mengoptimalkan potensi tumbuh menunjukkan betapa pesatnya pertumbuhan otak
anak pada tahun-tahun tersebut. Demikian dini sebagai upaya peningkatan kesehatan, gizi,
pesatnya dan pentingnya perkembangan yang perawatan, pengasuhan, perlindungan,
terjadi pada masa- masa awal kehidupan anak kesejahteraan dan rangsangan pendidikan yang
sehingga masa awal ini dikatakan sebagai dilakukan secara simultan, sistematis, menyeluruh,
masa emas (golden age). (Suryana, 2018) terintegrasi dan berkesinambungan
Masa ini hanya terjadi satu kali dalam (Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2013
kehidupan dan tidak dapat ditangguhkan pada Tentang Holistik Integratif, 2013).
periode berikutnya. Inilah yang menyebabkan Penyelenggaraan PAUD secara Holistik Integratif
masa anak sangat penting dalam kehidupan penting untuk kita pelajari karena adanya
manusia. Karena itu, anak harus dipersiapkan komunikasi yang baik antara orang tua dengan
dengan cara dibina dan dikembangkan agar sekolah, orang tua satu dengan orang tua yang
berkembang optimal. lainnya, dan dapat menambah wawasan,
(Undang-Undang Nomor 23 Tahun pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam
2003 Tentang Perlindungan Anak, 2003) pendidikan anak, mengasuh dan mendidik anak
tentang perlindungan anak pasal 9 ayat 1, (Laila, 2013).
yang menyatakan bahwa “setiap anak Kunjungan awal yang dilakukan oleh
berhak memperoleh pendidikan dan peneliti pada hari Selasa, 07 Mei 2019 di TK
pengajaran dalam rangka pengembangan Islam Khaira Ummah. Penulis melakukan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya wawancara tertutup kepada guru dan orang tua.
sesuai dengan minat dan bakat anak.” Serta Wawancara dari salah satu guru TK Islam Khaira
(Indonesia, 2003) Bab 1 Pasal 1 Butir 14, Ummah menyatakan bahwa orang tua anak didik
menyatakan bahwa “pendidikan anak anak berpikir mengenai pendidikan atau pengasuhan
usia dini adalah upaya pembinaan yang anaknya sepenuhnya menjadi tanggung jawab
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai orangtua atau keluarga, apabila orang tua anak
dengan usia enam tahun yang dilakukan bekerja dan tidak dapat mengasuh anaknya
melalui rangsangan pendidikan untuk sendiri, orang tua lebih mempercayai pengasuh
membantu pertumbuhan dan perkembangan yang ada dirumahnya tanpa mengerti atau
jasmani dan rohani agar anak memiliki memperhatikan latar belakang pendidikan
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih pengasuh. Namun, menurut guru bahwa
lanjut.” Selanjutnya yang ketujuh adanya pengasuhan anak wajib diterapkan di satuan
upaya pembinaan kepada sejak lahir hingga PAUD, karena pengasuhnya berlatar belakang
usia 6 tahun untuk membantu pertumbuhan pendidikan yang jelas. Wawancara dari salah satu
dan perkembangan jasmani dan rohani agar orang tua menyatakan bahwa kewajiban
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pengasuhan adalah tanggung jawab keluarga atau
pendidikan lebih lanjut (Nurhafizah, 2018). orang tua, dan guru disekolah berkewajiban untuk
Anak mendapatkan kesempatan dalam mengajarkan anak-anak mereka membaca,
proses pembelajaran yang ilmiah pada menulis dan berhitung. Agar anak mereka menjadi
pembelajaran anak usia dini. Maka dari itu cerdas dan memiliki kesiapan untuk pendidikan
adanya dampak pada kemampuan berpikir selanjutnya. Guru juga memiliki peran penting
anak dan wawasan anak saat anak terhadap kreativitas anak. Senada dengan
menempuh pendidikan selanjutnya pernyatan ini (Elena, 2013) menayatakan “An
(Suryana, 2017). essential role, in this direction, is of the teachers,
Pemenuhan kebutuhan pendidikan by identifying and stimulating the creative
anak usia dini Holistik Integratif adalah potential of the child. Guru di TK Islam Khaira
pemenuhan hak tumbuh kembang anak usia Ummah memberikan pendidikan untuk anak usia
dini sesuai dengan tahap perkembangan usia dini Holistik Integratif dapat dilihat dari
anak. Artikel Petrus dan Felisitas yang sikap dan perilaku, kelompok, masyarakat, serta
berjudul “Penerapan Model evaluasi CIPP arah kebijakan instansi, lembaga baik swasta
(Contect, Input, Product dan Process) maupun pemerintah sesuai dengan kapasitas serta
mengevaluasi program layanan PAUD kewenangan masing-masing.
Holistik Integratif” yang bertujuan untuk Keberhasilan suatu program tergantung dari
merancang model evaluasi CIPP dalam bagaimana pengelola menyiapkan program
mengevaluasi program layanan PAUD tersebut tergantung dari bagaimana pengelola
Holistik Integratif ditingkat satuan PAUD. menyiapkan program tersebut dimulai dari
Program layanan PAUD Holistik Integratif perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang akan
dari aspek Context, Input, Proses Dan dilaksanakan agar tujuan dari program tersebut
Product, pada pengembangan objek dan dapat tercapai sesuai dengan harapan. Pendidikan
evaluasi saja yang mengacu pada Perpres Anak Usia Dini Holistik Intergratif yang
RI Nomor 60 Tahun 2013, tidak menekankan adanya keterpaduan antara seluruh
menyeluruh. Mengacu pada Perpres RI komponen yang mendukung keberhasilan tumbuh
Nomor 60 Tahun 2013 (Jaya, Petrus Redy kembang anak menuntut seorang pengelola
Partus. Ndeot, 2018). Maka dari itu, peneliti menjalin hubungan yang baik dengan seluruh
ingin memberikan solusi tentang Holistik komponen tersebut melalui kemitraan atau
Integratif dengan judul: “Penerapan Model kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait
Evaluasi CIPP dalam Mengevaluasi dalam pengembangan program PAUD Holistik
Program Layanan PAUD Holistik Integratif. Bentuk layanan pendidikan anak usia
Integratif. Penelitian (Jaya, Petrus Redy dini yang terintegrasi dengan lembaga lain salah
Partus. Ndeot, 2018) hanya memfokuskan satunya adalah pos PAUD, yang berdiri dibawah
objek dan evaluasi saja yang mengacu pada naungan kelompok PKK sehingga dalam
Perpres RI Nomor 60 Tahun 2013. Penulis penyelenggaraannya terintegrasi dengan
merasa kurang kuat dan belum nampak Posyandu, BKB (Bina Keluarga Balita) yang
untuk mengembangkan holistik merupakan program dari Pembinaan Kelompok
integratifnya. Perpres No. 60 Tahun 2013 Keluarga (PKK), Puskesmas atau lembaga-
yang menjadi landasan yang kuat pada lembaga lain yang terkait.
PAUD olistik Integratifi. Pengembangan Penelitiannya bertujuan mengevaluasi
PAUD Holistik Integratif harus program layanan PAUD Holistik Integratif
dilaksanakan di satuan PAUD khususnya dengan menggunakan analisis CIPP di TK
di TK Islam Khaira Ummah yang berada di Islam Khaira Ummah, dalam menerapkan dan
kota Padang. Kewajiban untuk mengembangkan PAUD Holistik Integratif
menyelenggarakan program pengembangan sesuai dengan kebutuhan anak didik dengan
anak usia dini Holistik Integratif sesuai dasar landasan hukum Perpres Nomor 60
dengan amanah didalam Perpres No 60 Tahun 2013.
Tahun 2013 secara menyeluruh.
Mengingatkan permasalahan diatas METODOLOGI
dapat kita pahami bahwa PAUD dalam Penelitian dilaksanakan di TK Islam Khaira
pendidikan sangat penting untuk kita kaji, Ummah Kota Padang. Provinsi Sumatra Barat.
serta ada kemungkinan terjadinya hambatan Objek penelitian adalah lembaga, guru dan orang
dan kesalahan, jika dilaksanakan tanpa tua anak didik. Metode yang digunakan adalah
memperhatikan kaidah-kaidah dalam penelitian kualitatif dengan Model Evaluasi CIPP
psikologi dan pendidikan. Pendidikan anak (Context, Input, Process Dan Product,). Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan Khaira Ummah, beliau menyatakan bahwa
observasi, wawancara dan dokumentasi. umumnya respon masyarakat khususnya orang tua
Alat observasi yang digunakan berbentuk anak didik kepada TK Islam Khaira Ummah
catatan lapangan, wawancara dilakukan adalah sebagai tempat belajar membaca,
pada kepala sekolah dan orang tua anak menghitung dan menulis, agar anak siap untuk
didik. Data dokumentasi berupa foto melanjutkan pendidikan selanjutnya. Sehingga
sebagai lampiran untuk memperkuatkan anak harus mampu membaca, menghitung dan
hasil penelitian. Data dianalisis dengan menulis. Dan orang tua juga mengingikan anaknya
menggunakan analisis model evaluasi berprestasi dibidang akademik setelah menempuh
CIPP. pendidikan di satuan PAUD, orang tua
menginginkan anaknya cepat beradaptasi
HASIL DAN PEMBAHASAN disekolah lanjutan, kemudian anaknya memiliki
kemandirian dan disiplin, dan memiliki percaya
Conteks Evaluation (Evaluasi Konteks) diri yang tinggi.
Evaluasi konteks adalah analisis Dengan banyaknya keinginan yang
kebutuhan (needs assesment). Pertanyaan menuntut TK Islam Khaira Ummah oleh orang tua
utama dalam komponen ini adalah “apa anak didik. orang tua selalu mendukung aktivitas
yang dibutuhkan?”. Konteks yang dilaksanakan di TK. Salah satu point
penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif, terpentingnya aktif melaksanakan kegiatan
pertanyaan utama tersebut dapat parenting. Sehingga memudahkan guru-guru
dikembangkan menjadi “apa yang untuk beradaptasi dengan anak dan orang tua anak
dibutuhkan oleh anak usia dini di TK Islam dan ada kerjasamanya antara pihak TK dengan
Khaira Ummah yang di evaluasi sesuai masyarakat khususnya orang tua anak didik.
dengan isi Perpres No. 60 Tahun 2013?”. Dari hasil wawancara diatas, sesuai dengan
Evaluasi konteks dalam hal ini tuntunan masyarakat maupun orang tua, idealnya
bertujuan untuk mengetahui apakah anak harus memiliki kesehatan yang baik,
penyelenggaraan program pengembangan pengasuhan yang baik, keamanan yang memadai
anak usia dini di TK Islam Khaira Ummah serta tingkat kesejahteraan yang baik. Sehingga
memiliki landasan formal yang kuat serta untuk mendapatkan hasil yang maksimal,
apakah program pengembangan anak usia lembaga PAUD harus menyelenggarakan layanan
dini holistik integratif dinilai respon pengembangan PAUD Holistik Integratif
terhadap permasalahan yang ada di TK diperlukan dukungan dari masyarakat dan orang
Islam Khaira Ummah. Yang menjadi tua anak didik untuk menjadikan lembaga PAUD
landasan hukum yang kuat adalah Perpres sebagai layanan yang mampu untuk memenuhi
No 60 2013. Maka, pengembangan PAUD kebutuhan anak.
Holistik Integratif harus dilaksanakan di
satuan PAUD khususnya TK Islam Khaira Input Evaluation (Evaluasi Masukan)
Ummah yang berada di Kota Padang. Komponen evaluasi masukan memusatkan
Kewajiban untuk menyelenggarakan perhatian pada rencana dan strategi yang harus
program pengembangan anak usia dini dilakukan. Pertanyaan utamanya adalah: “apa yang
Holistik Integratif sesuai dengan amanah harus dilakukan (what should be done)?” rencana
didalam Perpres No 60 Tahun 2013. apa yang harus dilakukan oleh satuan PAUD?;
Berdasarkan hasil wawancara lembaga atau instansi apa saja yang terkait dengan
(Tanggal 14 Mei 2019) dengan ibu Rahma satuan PAUD?; bagaimana koordinasi dan kerjasama
Erina Zur, S.Pt, kepala sekolah TK Islam satuan PAUD dengan instansi terkait?; bagaimana
program kerja dan Standar Operational program seperti kegiatan parenting, penyuluhan
Procedure (SOP) penyelenggaraan PAUD kesehatan, dan lain sebagainya dapat memakai ruang
Holistik Integratif di satuan PAUD?; kelas pada tiap-tiap lembaga satuan PAUD. Maka
bagaimana kompetensi tenaga pendidik satuan pengembangan PAUD Holistik Integratif di TK
PAUD?; bagaimana ketersediaan sarana dan Khaira Ummah terlaksana dengan baik (Hasil
prasarana pendukung? Dan, sumber Wawancara Pada Tanggal 14 Mei 2019).
dana/standar pembiayaan?. Setiap pertanyaan Dari hasil wawancara diatas dapat saya
ini dapat dikembangkan oleh evaluator. simpulkan bahwa untuk penyelenggaraan layanan
Hasil wawancara (Tanggal 14 Mei kesehatan dan gizi di TK Islam Khaira Ummah
2019) dengan ibu Rahma Erina Zur, S.Pt, tidak membutuhkan sarana prasarana yang sulit
kepala sekolah TK Islam Khaira Ummah, untuk disiapkan. TK Islam Khaira Ummah hanya
menyatakan bahwa TK Islam Khairah perlu menyediakan tempat yang bisa digunakan
Ummah memiliki kerja sama dengan untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan yang
Puskesmas Tabing Kota Padang. Kerjasama berkaitan dengan layanan kesehatan dan gizi.
tersebut bersifat tertulis adanya kesepakatan Pada pengasuhan dan keamanan belum
antara pihak PAUD dengan Puskesmas. berjalan sesuai dengan Perpres No 60 Tahun
Untuk mendapatkan akses layanan kesehatan 2013. Karena hasil wawancara dengan kepala
dan gizi pada anak. Kunjungan Puskesmas ke sekolah TK Islam Khaira Ummah menyatakan
TK Islam Khaira Ummah sudah memiliki bahwa belum ada koordinasi antara TK Islam Khaira
jadwal yaitu 2 (Dua) kali kunjungan dalam 1 Ummah dengan kepolisisan. Namun, pengasuhan
(Satu) Semester. Berarti dalam 1 Tahun, 2 dari pihak sekolah dilaksanakan melalui mulai
(Dua) Semester ada 4 (Empat) kali kunjungan. menyambut anak datang di PAUD, sampai guru
Dalam kunjungan tersebut penerapan mengantarkan anak yang dijemput orang tuanya
kesehatan ke anak TK Islam Khaira Ummah sampai dipagar. Pengasuhan yang dilakukan pihak
melalui Pemberian Vit A, periksa gigi, PAUD berdasarkan SOP (Standar Operasional
pencatatan deteksi dini tumbuh kembang Prosedur). Dan keamanan dari pihak PAUD adalah
anak, menukur berat badan dan tinggi badan mengantisipasi bahwa lokasi TK berada dipinggir
anak. Dan kerja sama kunjungan oleh jalan, untuk keamanan anak disediakan Penjaga
Puskesmas sudah berjalan sekitar 4 tahun. PAUD, pagar yang tinggi, tempat bermain dipagar
Penerapan gizi pada anak, TK Islam dan dikunci.
Khaira Ummah mamiliki peraturan yang Kesimpulannya bahwa hanya layanan
dibuat antara pihak kepala sekolah dan guru. kesehatan melalui koordinasi antara Puskesmas dan
Untuk jadwal makan siang disiapkan oleh TK Islam Khaira Ummah yang sudah berjalan dan
pihak sekolah dengan menu bergantian setiap untuk sumber daya yang lain seperti sumber daya
harinya, seperti nasi, lauk pauk, sayur mayur, keamanan dan pengasuhan juga dinilai memadai
minum, bubur kacang hijau dan khusus untuk dalam perspektif asumsi peneliti dari TK Islam
hari kamis disediakan buah- buahan. Apabila Khaira Ummah. Kemanan dan pengasuhan
masih dilingkungan sekolah, anak-anak dilakukan hanya antara kepala sekolah, guru,
dilarang jajan atau membawa jajan dari penjaga TK Islam Khaira Ummah dan orang tua.
rumah. Kecuali diluar kegiatan sekolah.
Sarana prasarana serta sumber daya Process Evaluation (Evaluasi Proses)
sesungguhnya tidak menjadi kendala dalam Evaluasi proses adalah pelaksanaan program.
penyelenggaraan program Pengembangan Pertanyaan kuncinya: “apakah program sedang
PAUD Holistik Integratif di satuan PAUD. dilaksanakan (it is being done)?”. Program layanan
Untuk sarana kegiatan penyelengaraan PAUD Holistik Integratif terdiri dari 5 jenis
layanan, yaitu: (1) layanan pendidikan; (2) layanan yang telah disebutkan berdasarkan skala
layanan pengasuhan, (3) layanan keamanan; prioritas yang telah ditentukan. Selain itu, objek
(4) layanan kesehatan; dan (5) layanan gizi. evaluasi juga dapat berkaitan dengan model
Objek evaluasi komponen proses adalah penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif baik
memastikan keterlaksanaan berbagai program yang terpadu maupun terpisah.
Tabel 1. Hasil Wawancara
No Layanan Wawancara
PAUD HI
1 Pendidikan  Menggunakan Kurikulum 13
 Bekerjasama dengan dinas pendidikan
 Pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan anak
 Harapan orang tua anak harus mampu membaca, menghitung dan menulis.
2 Pengasuhan  PAUD memiliki SOP
 Adanya daftar piket guru untuk menyambut kedatangan anak didik ke satuan PAUD
 Waktu pulang Guru kelas menjaga anak didik didalam kelas sampai anak didik di
jemput.
 Guru kelas wajib mengantarkan anak didik pulang sampai depan pagar.
3 Keamanan  Belum ada mendapatkan kunjungan kerjasama antara PAUD dengan kepolisian
 PAUD mempunyai penjaga di lembaga
 Pagar yang tinggi dan tempat bermain terjaga keamanannya
4 Kesehatan  PAUD memiliki buku riwayat kesehatan
 Adanya kerjasama pihak PAUD dengan puskesmas
 Akses layanan berupa periksa gigi, pemberian Vit A, pencatatam deteksi dini tumbuh
kembang anak dan mencatat tinggi dan berat badan anak.
5 Gizi  PAUD menyediakan makan siang 4 sehat 5 sempurna
 PAUD memiliki buku pedoman tentang kesehatan dan gizi anak.
 Dilarang membeli jajan dan membawa jajan saat kegiatan dan di kawasan PAUD.
Dari tabel diketahui bahwa hasil satuan PAUD?”. Ini adalah sejumlah pertanyaan
evaluasi proses program pengembangan yang menjadi focus kajian evaluasi komponen
anak usia dini Holistik Integratif di TK produk. Selanjutnya pengembangan pertanyaan
Islam Khaira Ummah bahwa koordinasi evaluasi menacu pada indikator keberhasilan tiap
dengan instansi terkait pelayanan layanan PAUD Holistik Integratif yang termuat
pengembangan anak usia dini Holistik dalam juknis penyelenggaraan PAUD Holistik
Integratif termasuk dalam katagori baik. Integratif.
Karena dari layanan pendidikan adanya Hasil wawancara (Tanggal 14 Mei 2019)
kerjasama PAUD dengan Dinas Pendidikan dengan ibu Rahma Erina Zur, S.Pt, kepala sekolah
Kota Padang dalam melakukan bimbingan TK Islam Khaira Ummah menyatakan bahwa,
teknis, pelatihan serta evaluasi terkait layanan kesehatan yag diberikan oleh Puskesmas di
penyelenggaraan program pendidikan di TK Islam Khaira Ummah sangat membantu orang
TK islam khaira ummah dengan optimal. tua untuk mengetahui perkembangan kesehatan dan
Layanan kesehatan adanya kerjasama pihak gizi anaknya, dan membantu orang tua memberikan
PAUD dengan Puskesmas termasuk makanan yang bergizi bagi anak, serta batasan-
katagori tinggi, atau telah berjalan dengan batasannya. Layanan ini juga membantu pihak
baik. Hal ini menandakan bahwa layanan sekolah dalam penilaian hasil perkembangan
kesehatan telah dijalankan oleh Dinas kesehatan dan gizi anak didiknya. Beberapa orang
Kesehatan melalui Puskesmas setempat. tua anak didik menyampaikan kepada guru- guru
Peran kepolisian dalam layanan bahwa anak mereka tidak hanya mendapatkan
keamanan dalam pelaksanaan layanan layanan kesehatan, akan tetapi juga mendapatkan
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik layanan pendidikan, layanan pengasuhan yang
Integratif di TK Islam Khaira Ummah sangat menguntungkan orang tua.
dalam kategori rendah, atau belum adanya TK Islam Khaira Ummah berupaya
koordinasi dengan baik antara TK Islam menanamkan pengetahuan kepada orang tua anak
Khaira Ummah dengan pihak kepolisisan. akan pentingnya pemenuhan aspek kesehatan dan
Namun, kerjasama dengan tokoh gizi anak. Menepis anggapan bahwa bahwa layanan
masyarakat setempat guna meningkatkan kesehatan dan gizi, dinilai tidak terlalu penting
penyelenggaraan layanan PAUD. dilaksanakan di satuan PAUD.
Kemudian peran orang tua sebagai mitra
Layanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
termasuk dalam dalam kategori baik.
di TK Islam Khaira Ummah adalah menanamkan
Dengan demikian, dari seluruh unsur yang
kesadaran terhadap pentingnya kesehatan anak dan
terkait hanya layanan kesehatan dan gizi
dilakukan bersama-sama. Dari hasil analisa penulis,
serta peran orang tua yang sudah berjalan
ditemukan hubungan kemitraan antara TK Islam
dengan baik.
Khaira Ummah dengan orang tua anak dalam
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
Product Evaluation (Evaluasi Produk) Kemitraan tersebut dapat menjadi pondasi yang kuat
Komponen terakhir dalam model bagi satuan PAUD untuk melaksanakan pelayanan
evaluasi CIPP adalah komponen evaluasi dengan maksimal, mengacu pada tujuan layanan
produk. Titik tolak evaluasi pada komponen PAUD Holistik Integratif yaitu kesiapan anak usia
ini terletak pada pertanyaan: “apakah program dini baik kesiapan mental, spiritual, sosial serta
sukses (Did it success)?”. Apakah program intelektual dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
layanan PAUD Holistik Integratif telah yang akan ditempuhnya kelak, serta dapat menjadi
berhasil?” berapakah tingkat keberhasilan generasi penerus bangsa yang dapat bersaing di era
penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif di global.
KESIMPULAN
Penyelenggaraan program PAUD
Holistik Integratif memiliki landasan hukum
Perpres No. 60 Tahun 2013 tentang Holistik
Integratif. TK Islam Khaira Ummah telah
menggunakan Kurikulum 2013, pembelajaran
telah sesuai dengan tahap perkembangan anak
dan harapan orang tua, telah memiliki SOP,
untuk piket guru, menyambut kedatangan dan
kepulangan anak didik. memiliki buku riwayat
kesehatan anak, kerjasama dengan puskesmas,
dan menyediakan makan siang 4 sehat 5
sempurna dan anak dilarang membeli dan
membawa jajanan di kawasan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Elena, D. (2013). The Determinsm for Attitude Factors in Pre-school Children for Amplifying His
Creative Manifestations. Procedia -Social and Behavioral Sciences, 76, 291–296.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013. 04.115
Indonesia, R. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Jaya, Petrus Redy Partus. Ndeot, F. (2018). Penerapan Model Evaluasi CIPP Dalam Mengevaluasi
Program Layanan PAUD Holistik Integratif. PERNIK Jurnal PAUD, 1, 1.
Kemendikbud, & Indonesia, R. (2015). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif
di Satuan
PAUD [Technical Guide on the Implementation of Holistic Intergative ECD in ECE Units].
Kemendikbud, R. I. (2014). Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Laila, L. . (2013). Penyelenggaraan Program PAUD Holistik Integratif di PAUD Siwi
Kencana Kota Semarang. Journal of Non Formal Education, 2, 73–82.
Mushlih,Ahmad. Rahimah. Insiyah,Ma’fiyatun. Muzdalifah. Uminar, Ajeng
Ninda. Imami, Fidzah. Maula, Inayatul. Parapat, Asmidar. Lestari, Puti. Khairunnisa,
Lina. Rahmawati, Yuning Eka. Maisari, Sri. Munafiah, Nida’ul. Wathani, Septia Nrul.
Rahimah. Susanti, H. (2018). Analisis Kebijakan PAUD: Mengungkap Isu-isu Menarik
Seputar AUD. Jakarta.
Nurhafizah, N. (2011). Kemampuan Berkomunikasi Sebagai Pilar Profesional Guru Dalam
Membimbing Anak Usia Dini. Artikel Proseding. Bandung: FIP UPI.
Nurhafizah, N. (2018). Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
Menggunakan Bahan Sisa. Jurnal Pendidikan : Early Childhood, 2(2), 1–10.

You might also like