You are on page 1of 16

AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN

ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)


http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

Menelisik Akurasi Hisab Gerhana Matahari dalam Kitab Al-Durru Al-Anīq

Muhammad Farid Azmi 1*


1
Institut Agama Islam Negeri Pekalongan
1*
Email: mfaridazmi1415@gmail.com

Abstract Artikel Info


Al-Durru Al-Anīq is one of the phenomenal works which is believed Received:
to be very accurate in predicting the timing of a solar eclipse. Many 02 Januari 2021
astronomers have made comparisons of the calculated data from the Revised:
book with their observations. Unfortunately, almost none of these 23 Maret 2021
comparative data are published, so there are still many people who Accepted:
do not know for sure how high the level of accuracy is. This study 23 April 2021
answers this, by using a quantitative approach and comparative Published:
analysis to describe the accuracy of the calculations. The findings in 08 Juni 2020
the study are the calculation of the solar eclipse version of the book
Al-Durru Al-Anīq is very close to the fact of observation, so it is
highly recommended to be used as a reference for predicting the
timing of a solar eclipse very accurately.

Keywords : Al-Durru Al-Anīq, Solar Eclipse, Astronomy.

Abstrak
Al-Durru Al-Anīq merupakan salah satu karya fenomenal yang
dipercaya sangat akurat dalam memprediksi waktu gerhana matahari.
Sudah banyak ahli falak melakukan perbandingan data hasil
perhitungan kitab tersebut dengan observasi yang mereka lakukan.
Sayangnya hampir tidak ada satupun data perbandingan yang
dipublikasikan, sehingga masih banyak orang yang tidak tahu secara
pasti seberapa jauh tingkat akurasinya. Penelitian ini menjawab hal
tersebut, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis
komparatif untuk menjabarkan akurasi perhitungannya. Hasil temuan
dalam penelitian ini adalah perhitungan gerhana matahari kitab Al-
Durru Al-Anīq sangat mendekati kenyataan observasi sehingga dapat
dijadikan sebagai acuan memprediksi waktu gerhana matahari
dengan sangat akurat.

Kata Kunci : Al-Durru Al-Anīq, Gerhana Matahari, Ilmu Falak.

Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open


50
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

A. Pendahuluan Dalam penelitian saat ini, peneliti mencoba

Banyak sekali ahli falak modern menyajikan sekelumit data perbandingan

telah menelurkan buah karya pemikiran tersebut. Peneliti membandingkan data hasil

mereka ke dalam buku atau kitab, dengan observasi NASA dan Exploratorium2 dengan

berbagai alternatif metode hisab yang data perhitungan kitab Al-Durru Al-Anīq,

mereka sajikan. Kitab-kitab tersebut untuk membuktikan sejauh mana tingkat

memiliki klasifikasi tingkat akurasi, mulai akurasi perhitungannya. Dengan adanya

dari akurasi rendah hingga yang paling tulisan ini diharapkan dapat memberikan

tinggi. Salah satu karya yang sangat terkenal gambaran secara umum mengenai tingkat

di kalangan ahli falak Indonesia ialah kitab akurasi hisab gerhana matahari dalam kitab

Al-Durru Al-Anīq. Kitab karya ulama asli Al-Durru Al-Anīq.

Madura, KH. Ahmad Ghozali Fathullah, Telaah mengenai kitab Al-Durru Al-

menurut kajian Lajnah Falakiyyah PWNU Anīq cukup banyak dilakukan, seperti skripsi

Jawa Timur memiliki algoritma perhitungan Restu Trisna Wardani berjudul “Studi

waktu gerhana dengan akurasi sangat tinggi, Komparatif Kitab Al-Durru Al-Anîq Dengan

bahkan setara dengan data NASA. 1 Kitab ini Astronomical Algorithm Jean Meeus Dalam

dapat dikatakan sebagai pemantik awal Penentuan Awal Bulan Kamariah”.

munculnya kitab-kitab tadqīqi Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa

(kontemporer) lain karya ahli falak kategori hisab yang dimiliki kitab Al-Durru

Indonesia. Oleh karena itu, kitab ini sering Al-Anīq adalah metode hisab kontemporer

dijadikan rujukan hisab ahli falak, khususnya dengan akurasi yang mendekati kenyataan

di Indonesia untuk memprediksi waktu praktiknya. Sedangkan deviasi perbandingan

gerhana, baik matahari atau bulan. terhadap perhitungan Astronomical

Berbagai perbandingan hasil Algorithm hanya berkisar orde menit dan

observasi dengan data prediksi kitab Al- detik, deviasi waktu ijtima‘ sebesar 3,64

Durru Al-Anīq juga telah dilakukan, namun detik dan deviasi ketinggian hilal mar‘i

sayangnya jarang sekali dipublis ke khalayak sebesar 57,55 detik busur.3

umum sehingga tidak banyak orang tahu


seberapa jauh deviasi hasil perbandingan itu. 2
Exploratorium, Diakses 13 Januari 2021,
2021 <https://www.exploratorium.edu/about/our-
1
NU Online, LFNU Se-Jatim Amati Gerhana story,>.
3
Bulan Hari Ini, 2015 Restu Trisna Wardani, Studi Komparatif
<https://www.nu.or.id/post/read/58636/lfnu-se-jatim- Kitab Al-Durru Al-Anîq Dengan Astronomical
amati-gerhana-bulan-hari-ini, nu.or.id,>. Algorithm Jean Meeus Dalam Penentuan Awal Bulan
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
51
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

Berbeda jauh dengan apa yang dikaji (Yunani) atau eklipsis (Latin).4 Dalam
dalam penelitian ini. Peneliti melakukan bahasa Arab kata gerhana sering disebut
perhitungan waktu gerhana matahari sebagai Kusūf atau Khusūf.5 Namun dua kata
kemudian mengkomparasikannya terhadap tersebut memiliki penggunaan masing-
video hasil observasi NASA dan masing. Kata kusūf sering digunakan untuk
Exploratorium, agar dapat diketahui nilai penyebutan gerhana matahari, sedangkan
deviasi dari kenyataan observasi. Dari hasil khusūf digunakan untuk penyebutan gerhana
yang dipaparkan dapat memberikan bulan.6 Kusuf berarti ―menutupi‖, sehingga
gambaran seberapa jauh tingkat akurasi kusūfu al-syams menggambarkan peristiwa
perhitungan gerhana matahari versi kitab Al- ketika bulan menutupi matahari baik secara
Durru Al-Anīq dalam memprediksi waktu keseluruhan maupun sebagaian.7
gerhana. Jadi secara terminologi gerhana
Jenis penelitian ini merupakan matahari adalah fenomena terhalangnya
penelitian kuantitatif dengan analisis sinar matahari yang menuju ke bumi,
komparatif. Peneliti menyajikan perhitungan dikarenakan terhalang oleh bulan saat berada
gerhana matahari versi kitab Al-Durru Al- dalam satu garis lurus di antara bumi dan
Anīq kemudian melakukan perbandingan matahari. Atau bisa didefinisakn sebagai
terhadap data hasil observasi NASA dan fenomena piringan bulan menutupi piringan
dianalisis sejauh mana tingkat akurasinya. matahari dilihat dari bumi baik sebagian atau
Teknik pengumpulan data menggunakan seluruhnya. Meskipun ukuran bulan lebih
dokumentasi, mengumpulkan literatur terkait kecil dari pada matahari, bulan mampu
gerhana matahari, sekaligus mengumpulkan menghalangi cahaya matahari sepenuhnya
video-video hasil observasi NASA dalam akibat jarak rata-rata bulan sebesar 384.400
beberapa tahun belakangan ini, lalu km lebih dekat dari bumi dibandingkan
dibandingkan dengan hasil perhitungan. dengan jarak rata-rata matahari sebesar
Definisi dan Klasifikasi Gerhana
Matahari.
4
Gerhana memiliki persamaan makna Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak
Menyimak Proses Pembentukan Alam Semesta
dengan kata eclipse (Inggris) atau ekleipsis (Banyuwangi: Bismillah Publisher, cet . I, 2012).
5
Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis
(Semarang: Pustaka Rizki Putra, cet. I, 2012).
6
A. Kadir, Formula Baru Ilmu Falak Panduan
Lengkap Dan Praktis (Jakarta: Amzah, cet. I, 2012).
7
Kamariah (Semarang: Skripsi Fakultas Syariah UIN Abu Saiful Mujab, Risalah Nurul Anwar
Walisongo, 2018). (Kudus: Madrasah TBS, 2006).
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
52
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

149.680.000 km.8 piringan matahari, sehingga posisi matahari-


Hanya saja, karena bulan lebih kecil bulan-bumi tidak benar-benar tepat pada satu
dari pada matahari maka bayangan inti bulan garis lurus. Lalu tipe yang terakhir adalah
yang menutupi matahari tidak dapat jatuh gerhana matahari cincin, terjadi apabila
merata di seluruh permukaan bumi , hal ini matahari-bulan-bumi tepat berada pada satu
menyebabkan gerhana matahari hanya garis lurus namun ukuran piringan bulan
dialami pada sebagian permukaan bumi saja, lebih kecil dari piringan matahari, sehingga
yaitu daerah dimana kerucut bayangan inti piringan bulan tidak sepenuhnya
bulan jatuh. Sangat berbeda jauh dengan menghalangi piringan matahari. Bagian
gerhana bulan yang mana selalu dialami oleh matahari yang tidak tertutup oleh piringan
setengah permukaan bumi yang mengalami Bulan berada melingkar di tepi piringan
malam hari.9 matahari, terlihat seperti cincin yang
Kemudian terkait tipe gerhana bercahaya.10
matahari dapat ditinjau dari segi lokal dan
global. Dari tinjauan satu lokasi (lokal),
gerhana matahari terbagi menjadi tiga
macam yakni (1) gerhana matahari total, (2) Gambar 1. Tipe Gerhana Matahari
Jika ditinjau dari bayangan yang
gerhana matahari partial dan (3) gerhana
jatuh ke permukaan bumi (global), gerhana
matahari cincin. Gerhana matahari total
matahari dibedakan menjadi enam macam
terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan
yakni (1) gerhana matahari sebagian, (2)
matahari tertutup sepenuhnya oleh piringan
gerhana matahari total tidak sentral, (3)
bulan. Pada tipe gerhana ini, matahari-bulan-
gerhana matahari total sentral, (4) gerhana
bumi harus benar-benar berada pada garis
matahari total sentral sempurna, (5) gerhana
lurus. Piringan bulan minimal berukuran
matahari total sentral lengkap dan (6)
sama besar dengan piringan matahari atau
gerhana matahari hibrida.11 Gerhana
bahkan lebih besar jika dilihat dari pengamat
matahari sebagian terjadi ketika bumi hanya
yang berada di bumi.
masuk ke dalam bayangan penumbra saja
Selanjutnya gerhana matahari partial
terjadi manakala piringan bulan saat puncak 10
Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Metode Hisab-
Rukyah Dan SolusiPermasalahannya (Semarang:
gerhana hanya menutupi sebagian dari Komala Grafika, 2006).
11
Muhammad Wasil, Perhitungan Gerhana
8
Slamet Hambali. Matahari Metode Tracking, 2013
9
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori <http://liekwasil.blogspot.com/2013/12/perhitungan-
Dan Praktik (Yogyakarta: Buana Pustaka, 2004). gerhana-matahari-metode.html,>.
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
53
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

tanpa sedikitpun menyentuh tepi umbra tidak seluruh medan umbra menyentuh
bulan. Gerhana tipe ini mengakibatkan permukaan bumi. Gerhana ini
seluruh permukaan bumi yang menyentuh mengakibatkan ada permukaan bumi yang
penumbra bulan dapat melihat gerhana memiliki tingkat kegelapan maksimum
sebagian (perspektif lokal) namun tidak ada (benar-benar gelap) yaitu di daerah yang
satu pun daerah yang mengalami gerhana terkena titik sentral bayangan.
total.

Gambar 4. Gerhana Matahari Total


Sentral
Gerhana matahari total sentral
Gambar 2. Gerhana Matahari Sebagian
sempurna terjadi manakala bayangan umbra
Gerhana matahari total tidak sentral telah masuk seluruhnya ke permukaan bumi.
ialah apabila bumi masuk ke dalam Tipe gerhana ini, dapat membentuk garis
bayangan umbra bulan, akan tetapi tidak batas umbra di bagian utara dan selatan,
sampai menyentuh titik pusat (sentral) namun belum bisa membentuk garis batas
bayangan. Pada tipe ini, pengamat yang penumbra, mengingat tepi penumbra yang
berada di bumi ada yang dapat melihat lain belum sepenuhnya menyentuh bumi dan
gerhana matahari total dan juga ada pula juga daerah yang mengalami gerhana total
yang dapat melihat gerhana matahari (perspetktif lokal) akan lebih luas dibanding
sebagian. dua tipe sebelumnya.

Gambar 3. Gerhana Matahari Total Gambar 5. Gerhana Matahari Total


Tidak Sentral
Sentral Sempurna
Lalu ada gerhana matahari total
Selanjutnya gerhana matahari total
sentral lengkap, yakni manakala bayangan
sentral, terjadi ketika titik sentral bayangan
umbra dan penumbra bulan sudah masuk
gerhana mengenai permukaan bumi, namun
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
54
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

seluruhnya ke permukaan bumi. Tipe ini Kitab Al-Durru Al-Anīq merupakan


tidak hanya membentuk batas umbra kitab falak kontemporer berbahasa arab buah
melainkan juga membentuk batas penumbra karya ahli falak sekaligus kyai alim bernama
secara lengkap, baik utara maupun selatan. lengkap Ahmad Ghozali bin Muhammad bin
Dari seluruh tipe-tipe gerhana yang telah Fathullah bin Sa‘idah al-Samfani al-Maduri.
disebutkan, tipe inilah yang paling luas Beliau lahir pada tanggal 7 Januari 1962 M
medan penampang gerhananya. atau bertepatan pada Ahad Pon, 30 Rajab
1381 H di kampung Lanbulan, desa
Baturasang, kecamatan Tambelangan,
kabupaten Sampang, Jawa Timur. Lahir dari
pasangan suami-istri bernama KH.
Gambar 6. Gerhana Matahari Total Muhammad Fathullah dan Ibu Nyai Hj.
Sentral Lengkap
Zainab Khoirudin.12
Dan yang terakhir adalah gerhana Kitab ini adalah salah satu kitab dari
matahari hibrida, ialah gerhana matahari sekian banyak karya KH. Ahmad Ghozali
sentral dinama sebagian proses gerhana, titik dalam bidang ilmu falak. Seperti kitab Al-
simpul berada di atas suatu wilayah Taqyīdātu al-Jāliyah, Faiḍu al-karīm,
permukaan bumi (tanpa menyentuh Bugyatu al-Rafīq, Anfa'u al-Waṣīlah,
permukaan bumi) sedangkan pada proses Ṡamaratu al-Fikar, Irsyādu al-Murīd,
berikutnya titik simpul menyentuh Bulūgu al-Waṭār dan Maslaku al-Qaṣīd. Di
permukaan bumi atau bahkan masuk ke samping itu, beliau juga memiliki karya-
perut bumi. Tipe ini mengakibatkan sebagian karya lain selain bidang ilmu falak seperti
pengamat di bumi dapat melihat gerhana kitab Azharu al-Bustān (fikih), Ḍaw'u al-
matahari total dan sebagian lainnya dapat Badr (fikih), Al-Zahrātu al-Wardiyyah
melihat gerhana matahari cincin. (faraid), Al-Nujūmu al-Nayyirah (hadits), Al-
Qawlu al-Mukhtaṣar (mustholah hadits),
Bugyatu al-Wildān (tajwid), Tuḥfatu al-
Rāwy (tarajim), Tuḥfatu al-Arib (tarajim),
al-Futūhāt al-Rabbaniyyah (mada'ih

12
Purkon Nur Ramdhan, Studi Analisis Hisab
Gambar 7. Gerhana Matahari Hibrida. Arah Kiblat KH. Ahmad Ghozali Dalam Kitab Irsyậd
Al-Murỉd (Semarang: Skripsi Fakultas Syari‘ah IAIN
Mengenal Kitab Al-Durru Al-Anīq. Walisongo, 2012).
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
55
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

nabawiyah), al-Fawāqihu al-Syahiyyah bulan kamariah, perhitungan gerhana bulan


(kutbah mimbar), Bugyatu al-Aḥbāb (Fî al- dan perhitungan gerhana matahari. Sebelum
Awrād Wa al-Ahzāb), Majma' al-Faḍā'il (Fî direvisi, algoritma perhitungan gerhana
Ad'iyyah Wa al-Nawāfil), Irsyādu al-Ibād matahari hanya tersaji sebagai perhitungan
(Fî al-Awrād) dan masih banyak lagi yang gerhana lokal, artinya perhitungan
masih belum dicetak.13 difokuskan untuk menentukan waktu
Al-Durru Al-Anīq dipublikasikan terjadinya kontak gerhana di suatu tempat
pertama kali pada tahun 2013 dan dicetak pengamatan tertentu. Setelah direvisi pada
ulang dengan revisi pada tahun 2016. tahun 2016, algoritma gerhana matahari
Meskipun karya ini tergolong hisab tadqīqi global mulai dimunculkan, membahas
(kontemporer) namun ciri khas klasik masih tentang cara menghitung koordinat di
tetap dipertahankan dan ditonjolkan oleh permukaan bumi yang terkena bayangan
pengarang, tanpa mengurangi tingkat akurasi gerhana pada referensi waktu sentral
dari metode kontemporer yang disajikan. tertentu. Perhitungan ini meliputi koordinat
Pada bagian pendahuluannya, KH. Ahmad titik sentral, batas sentral utara-selatan dan
Ghozali menuturkan mengenai latar batas penumbral utara-selatan gerhana
belakang dari penyusunan kitab Al-Durru matahari.
Al-Anīq, yaitu sebagai penyempurna dari Data-data astronomis gerhana yang
karya-karya beliau sebelumnya, lebih disajikan dalam kitab ini sebenarnya diambil
tepatnya menyempurnakan kitab Ṡamaratu dari data Elemen Besselian15 sebagaimana
al-Fikar dan Irsyādu al-Murīd, yang mana data yang digunakan NASA, akan tetapi
sama-sama bermodel hisab kontemporer. sedikit berbeda dari data aslinya. Data bessel
Selain itu juga disinggung tiga klasifikasi tersebut telah diolah mandiri sedemikian
hisab yang selama ini berkembang, seperti rupa oleh pengarang. Terbukti dari
model hisab taḥqīqī bi al-taqrīb, taḥqīqī bi komponennya yang semula ada tiga sampai
14
al-taḥqīq, dan taḥqīqī bi al-tadqīq. empat komponen, masing-masing disajikan
Secara garis besar, ada tiga pokok hanya dua komponen saja. Seperti data X
pembahasan yang termuat dalam kitab ini, dan Y yang mulanya ada empat komponen
yaitu mengenai algoritma perhitungan awal dipersingkat menjadi dua. Data D yang
mulanya ada tiga, hanya disajikan dua,
13
Purkon Nur Ramdhan.
14
Ahmad Ghazali Muhammad Fathullah, Al-
15
Dūrru Al-Anīq (Sampang: LAFAL Publishing, cet. Jean Meeus, Elements of Solar Eclipses
ke-2, 1437). 1951 - 2200 (Willmann-Bell, Inc: Richmond, 1989).
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
56
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

bahkan data L yang mulanya ada enam, Satu data lagi yang perlu diketahui,
disajikan hanya empat komponen. Namun yakni data delta T yang merupakan selisih
meskipun demikian, keakuratan kitab ini dynamical time dan universal time. Formula
justru mendekati observasi sebenarnya ini diadopsi dari buku Fred Espenak dan
dibanding dengan data NASA, seperti yang Jean Meeus berjudul Five Millennium Canon
akan peneliti jabarkan di subbab berikutnya. of Lunar Eclipses : -1999 to +3000 (2000
Algoritma Perhitungan Gerhana BCE to 3000 CE), yang mana rumus ini juga
Matahari Versi Kitab Al-Durru Al-Anīq. digunakan NASA dalam website resminya.
18
Data-data awal yang perlu disiapkan Dari seluruh data input di atas, gerhana
sebelum menghitung gerhana matahari versi matahari dihitung sesuai algoritma berikut
kitab Al-Durru Al-Anīq adalah data :19
koordinat tempat meliputi lintang, bujur, Perhitungan ta‟dīl untuk waktu tengah
time zone dan ketinggian tempat gerhana.
pengamatan. Selebihnya data input telah H = W0 +  – 0.00417807 x Delta T
disajikan berbentuk tabel, seperti tarikh p = P‘2 x sin H
masehi, tarikh hijriah, tipe gerhana, TD, A0, q = P‘1 x cos d0 – P‘2 x cos H x sin d0
A1, B0, B1, d0, d1, W0, W1, R0, R1, S0, r = P‘1 x sin d0 + P‘2 x cos H x cos
16
S1, Z0 dan Z1. d0
Selain data tabel di atas, ada pula p' = 0.01745329 x W1 x P‘2 x cos H
tabel untuk menentukan ‗Arḍu iqlīmi al- q' = 0.01745329 x (W1 x p x sin d0 – r
ru‟yah (P‘1 dan P‘2). Namun menurut x d1)
peneliti, tabel ini lebih baik jika diganti u = A0 – p
dengan rumus langsung versi Jean Meeus v = B0 – q
seperti yang telah dijelaskan dalam buku a = A1 – p‘
Elements of Solar Eclipses: 1951 - 2200. b = B1 – q'
Dengan menggunakan rumus tersebut, data n2 = a2 + b2
‗Arḍu iqlīmi al-ru‟yah tidak perlu dicari tm1 = - (u.a + v.b) / n2
lewat tabel, cukup menggunakan formula Perhitungan „awāmil berdasarkan ta‟dīl 1
P‘1 = P1 + Z dan P‘2 = P2 + Z, dimana Z =
(tinggi tempat mdpl / 6378140) x cos φ.17 18
Fred Espenak and Jean Meeus, Five
Millennium Canon of Lunar Eclipses : -1999 to
+3000 (2000 BCE to 3000 CE) (NASA: TP-2009-
16
Ahmad Ghazali Muhammad Fathullah. 24172, 2009).
17 19
Ahmad Ghazali Muhammad Fathullah. Ahmad Ghazali Muhammad Fathullah.
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
57
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

tengah gerhana (tm1). B = B0 + B1 x tm3


A = A0 + A1 x tm1 d = d0 + d1 x tm3
B = B0 + B1 x tm1 W = W0 + W1 x tm3
d = d0 + d1 x tm1 R = R0 + R1 x tm3
W = W0 + W1 x tm1 S = S0 + S1 x tm3
H = W +  – 0.00417807 x Delta T Proses sama dengan poin tm1 (dari H
p = P‘2 x sin H sampai tm).
q = P‘1 x cos d – P‘2 x cos H x sin d tk = tm3 + tm
r = P‘1 x sin d + P‘2 x cos H x cos d Perhitungan waktu tengah gerhana (T0) dan
p' = 0.01745329 x W1 x P‘2 x cos H posisi gerhana (h, Az).
q' = 0.01745329 x (W1 x p x sin d – r T0 = TD + tk – Delta T + time
x d1) zone
u =A–p h = sin-1 (sin  sin d + cos  cos d cos
v =B–q H)
a = A1 – p‘ x = sin d cos  – cos d sin  cos H
b = B1 – q' y = -cos d sin H
2 2 2
n =a +b Az = tan-1 (y / x).
tm = - (u.a + v.b) / n2 Jika x dan y positif maka Az tetap, jika x dan y
tm2 = tm1 + tm negatif atau x negatif dan y positif maka Az +
180, jika x positif dan y negatif maka Az + 360.

Perhitungan „awāmil berdasarkan ta‟dīl 2 Perhitungan magnitude (G) dan tipe gerhana.

tengah gerhana (tm2). R‘ = R – r x Z0

A = A0 + A1 x tm2 S‘ = S – r x Z1

B = B0 + B1 x tm2 m =  (u2 + v2)


d = d0 + d1 x tm2 G = (R‘ – m) / (R‘ + S‘)
W = W0 + W1 x tm2 Tipe = diketahui dari nilai G, m
Proses sama dengan poin tm1 (dari H dan S‘.
sampai tm). Jika G<0 maka tidak terjadi gerhana, jika

tm3 = tm2 + tm m<abs(S‘) dan S‘<0 maka terjadi gerhana total,


jika m>S‘ maka terjadi gerhana partial, jika
Perhitungan „awāmil berdasarkan ta‟dīl 3
m<S‘ dan S‘>0 maka terjadi gerhana cincin.
tengah gerhana (tm3).
n =  n2
A = A0 + A1 x tm3

Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open


58
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

k = (a.v – u.b) / (n x R‘) W = W0 + W1 x tm4


T1 = abs((R‘ / n) x  (1 – k ))
2
R = R0 + R1 x tm4
Perhitungan waktu awal total / cincin (Awl2) Proses sama dengan poin tm1 (dari H
dan posisi gerhana. sampai n2).
y = (a.v – u.b) / ( n x S‘) n = n2
T2 = abs ((S‘ /n) x  (1 – y2) R‘ = R – r x Z0
Awl2 = T0 – T2 k = (a.v – u.b) / (n x R‘)
H = H (tengah gerhana) – (T2 x 15) tm5 = -(u.a + v.b) / n2 – (R‘/ n) x
h = sin-1 (sin  sin d + cos  cos d cos  (1 – k2)
H) tm6 = tm4 + tm5
x = sin d cos  – cos d sin  cos H
A = A0 + A1 x tm6
y = -cos d sin H B = B0 + B1 x tm6
Az = tan-1 (y / x) d = d0 + d1 x tm6
Perhitungan waktu akhir total / cincin W = W0 + W1 x tm6
(Akr2), posisi gerhana dan durasi total / R = R0 + R1 x tm6
cincin (Drs2). Proses sama dengan poin tm1 (dari
Akr2 = T0 + T2 data H sampai n2).
H = H (tengah gerhana) + (T2 x 15) n = n2
h = sin-1 (sin  sin d + cos  cos d cos R‘ = R – r x Z0
H) k = (a.v – u.b) / (n x R‘)

x = sin d cos  – cos d sin  cos H tm7 = -(u.a + v.b) / n2 – (R‘ / n) x

y = -cos d sin H  (1 – k2)

Az= tan-1 (y / x) tm8 = tm6 + tm7


Drs2 = Akr2 – Awl2
Perhitungan waktu awal gerhana (Awl1) dan Awl1 = TD + tm8 – Delta T + time
posisi gerhana. zone
tm4 = tk – T1 h = sin-1 (sin  sin d + cos  cos d cos
A = A0 + A1 x tm4 H)
B = B0 + B1 x tm4 x = sin d cos  – cos d sin  cos H
d = d0 + d1 x tm4 y = -cos d sin H

Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open


59
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

Az= tan-1 (y / x) Akr1 = TD + tm13 – Delta T + time


Perhitungan waktu akhir gerhana (Akr1), zone
posisi gerhana dan durasi gerhana (Drs1). h = sin-1 (sin  sin d + cos  cos d cos
tm9 = tk + T1 H)
A = A0 + A1 x tm9 x = sin d cos  – cos d sin  cos H
B = B0 + B1 x tm9 y = -cos d sin H
d = d0 + d1 x tm9 Az= tan-1 (y / x)
W = W0 + W1 x tm9 Drs1 = Akr1 – Awl1
R = R0 + R1 x tm9 Komparasi Perhitungan Al-Durru Al-Anīq
Proses sama dengan poin tm1 (dari H dengan Observasi NASA.
2
sampai n ). Dalam subbab ini, peneliti berupaya
n = n 2
melakukan perbandingan data dari beberapa
R‘ = R – r x Z0 referensi pendukung yang telah peneliti
k = (a.v – u.b) / (n x R‘) dapatkan. Upaya ini dilakukan untuk
tm10 = -(u.a + v.b) / n2 – (R‘/ n) x membuktikan seberapa tingkat akurasi
 (1 – k ) 2
metode hisab gerhana matahari kitab Al-
tm11 = tm9 + tm10 Durru Al-Anīq. Berikut adalah beberapa
perbandingan data dari fenomena gerhana
A = A0 + A1 x tm11 yang telah diabadikan oleh tim
B = B0 + B1 x tm11 Exploratorium dan NASA.
d = d0 + d1 x tm11 Pertama, gerhana matahari total di
W = W0 + W1 x tm11 Woleai Atoll, Micronesia. Dalam video
R = R0 + R1 x tm11 Youtube yang diupload chanel
Proses sama dengan poin tm1 (dari H Exploratorium menayangkan liputan proses
sampai n2). terjadinya gerhana matahari total di Woleai
n = n2 Atoll pada 9 Maret 2016.20 Di awal video
R‘ = R – r x Z0 sempat ditayangkan suasana di sekitar lokasi
k = (a.v – u.b) / (n x R‘) pengamatan. Peneliti menelusi tempat
tm12 = -(u.a + v.b) / n2 – (R‘ / n) x tersebut menggunakan aplikasi google earth.
 (1 – k2) Peneliti menemukan lokasi pengamatan itu,
tm13 = tm11 + tm12
20
Diakses 13 Januari 2021, 10:55.
<https://www.youtube.com/watch?v=9upX6qw4cJc>.
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
60
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

yaitu sebuah pulau kecil bernama Falealop


dengan koordinat 7o 22‘ 27,63‖ LU, 143o 54‘
20,10‖ BT, berketinggian 5 mdpl.
Atas dasar koordinat tersebut,
peneliti melakukan perhitungan gerhana
matahari versi kitab Al-Durru Al-Anīq,
kemudian membandingkannya dengan video
lain yang diupload chanel yang sama. 21
Video kedua ini merupakan video proses
terjadinya gerhana total yang mencantumkan
waktu live gerhana. Dari video inilah penulis
dapat mengetahui secara pasti waktu-waktu
terjadinya kontak gerhana

Gambar 8. Lokasi Pengamatan 1

21
Diakses 13 Januari 2021, 10:57.
(https://www.youtube.com/watch?v=2urU7tUzF_o).
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
61
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

Hasil perbandingan data tersebut ditunjukkan pada Tabel 1. sebagai berikut :


Tabel 1. Perbandingan Hasil Al-Durru Al-Anīq dengan Hasil Wabsite NASA
Kontak Video Hasil Al- Deviasi Hasil Deviasi
Gerhana Observasi Durru Al- Al-Durru Wabsite Web NASA
Anīq Al-Anīq NASA
Awal Total 01:38:02 UT 01:38:01 UT 1 dtk 01:38:05.9 UT 3.9 dtk
Tengah Gerhana 01:40:03 UT 01:40:04 UT 1 dtk 01:40:08.3 UT 5.3 dtk
Akhir Total 01:42:04 UT 01:42:06 UT 2 dtk 01:42:11.1 UT 7.1 dtk
Durasi Total 4 mnt 2 dtk 4 mnt 5 dtk 3 dtk 4 mnt 5.2 dtk 3.2 dtk

Dari Tabel 1. diatas dapat terlihat


perbandingan Hasil Al-Durru Al-Anīq
dengan Hasil Wabsite NASA dapat terlihat
deviasi yang tidak terlalu signifikan. Kedua,
gerhana matahari total di Madras Oregon,
USA pada tanggal 21 Agustus 2017. NASA
memposting sebuah foto time lapse
fenomena gerhana matahari total di kota
Madras Oregon.22 Peneliti menelusuri lokasi
pengamatan dengan mengacu foto tersebut
dan menduga bahwa NASA melakukan
pengamatan gerhana di lapangan olahraga Gambar 9. Lokasi Pengamatan 2
Rugby sekitar kota Madras, yakni di
koordinat 44o 37‘ 47,48‖ LU, 121o 7‘ 9,38‖ Tidak hanya menggunakan data tersebut.
BB berketinggian 687 mdpl. Peneliti mencari data lain untuk
memverifikasi kontak gerhana dengan waktu
real pengamatan. Ada satu video yang
diupload chanel SciNews,23 dimana video
tersebut memperlihatkan hasil dokumentasi

22 23
Diakses 13 Januari 2021, 10:59. Diakses 13 Januari 2021, 11:00.
<https://www.nasa.gov/image-feature/total-solar- <https://www.youtube.com/watch?v=nfNe1CcdVm4
eclipse-over-madras-oregon>. &t=1s>.
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
62
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

NASA disertai dengan waktu live observasi. perbandingaannya yang ditunjukkan pada
Video inilah yang dijadikan landasan Tabel 2. Dibawah ini
perbandingan. Berikut data hasil
Tabel 2. Perbandingan Hasil Video Observasi Al-Durru Al-Anīq dengan Hasil Wabsite
NASA
Kontak Video Hasil Al- Deviasi Hasil Wabsite Deviasi
Gerhana Observasi Durru Al- Al-Durru NASA Web NASA
Anīq Al-Anīq
Awal Total 17:19:33 UT 17:19:33 UT 0 dtk 17:19:37.0 UT 4 dtk
Tengah
17:20:35 UT 17:20:33 UT 2 dtk 17:20:37.8 UT 2.8 dtk
Gerhana
Akhir Total 17:21:36 UT 17:21:34 UT 2 dtk 17:21:38.8 UT 2.8 dtk
Durasi
2 mnt 3 dtk 2 mnt 1 dtk 2 dtk 2 mnt 1,9 dtk 1.1 dtk
Total

Dari Tabel 2. diatas dapat terlihat 10‘ 10,52‖ LS, 70o 48‘ 23,32‖ BB
perbandingan Hasil Al-Durru Al-Anīq berketinggian 2204 mdpl.
dengan Hasil Wabsite NASA dapat terlihat
deviasi yang tidak terlalu signifikan. Ketiga,
gerhana matahari total di Chile pada tanggal
2 Juli 2019. Sebuah video Youtube yang
diupload chanel NASA Video, menayangkan
proses terjadinya gerhana matahari total
pada 2 Juli 2019.24 Di dalam video tersebut,
pengamatan dilakukan di NSF Cerro Tololo
Inter-American Observatory, Chile. Peneliti
menelusurinya menggunakan google earth
dan menemukan observatorium tempat
gerhana itu diamati, yakni di koordinat 30o

24
Lihat
https://www.youtube.com/watch?v=0N693qfeRx Gambar 10. Lokasi Pengamatan 3
E, diakses 13 Januari 2021, 11:01.
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
63
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

Berikut data hasil perbandingannya yang ditunjukkan pada Tabel 3. dibawah ini :

Tabel 3. Perbandingan Hasil Al-Durru dengan Hasil Website NASA Lokasi 3

Kontak Video Hasil Al- Deviasi Hasil Wabsite Deviasi


Gerhana Observasi Durru Al- Al-Durru NASA Web
Anīq Al-Anīq NASA
Awal Total 20:38:34 UT 20:38:37 UT 3 dtk 20:38:32.8 UT 1.2 dtk
Tengah Gerhana 20:39:36 UT 20:39:36 UT 0 dtk 20:39:36.1 UT 0.1 dtk
Akhir Total 20:40:37 UT 20:40:36 UT 1 dtk 20:40:39.1 UT 2.1 dtk
Durasi Total 2 mnt 3 dtk 1 mnt 59 dtk 4 dtk 2 mnt 6.3 dtk 3.3 dtk
Penutup
Dari Tabel 3. diatas dapat terlihat Perhitungan gerhana matahari dalam
perbandingan Hasil Al-Durru Al-Anīq kitab Al-Durru Al-Anīq merupakan
dengan Hasil Wabsite NASA dapat terlihat perhitungan berjenis taḥqīqī bi al-tadqīq
deviasi yang tidak terlalu signifikan. Dengan (kontemporer) berbasis data element
demikian dari ketiga perbandingan tersebut, Besselian. Berdasarkan perbandingan yang
data prediksi kitab Al-Durru Al-Anīq banyak telah dilakukan peneliti, menunjukkan
yang mendekati data real observasi, begitu bahwa tingkat akurasinya sangat tinggi,
25
pula data prediksi NASA. Hal ini hanya mempunyai selisih dari kenyataan
membuktikan bahwa perhitungan gerhana observasi sekitar 0 sampai 4 detik saja (orde
matahari kitab Al-Durru Al-Anīq akurasinya detik). Hasil penelitian ini bersesuaian
sangat tinggi, sangat mendekati realita hasil dengan kajian Lajnah Falakiyyah PWNU
observasi. Bahkan bisa dikatakan akurasinya Jawa Timur yang menyimpulkan bahwa
sebanding dengan perhitungan NASA. kitab Al-Durru Al-Anīq memiliki akurasi
Perhitungan kitab Al-Durru Al-Anīq ini sangat tinggi. Sehingga tak heran jika kitab
layak digunakan untuk memprediksi ini sangat populer dan sering digunakan para
fenomena gerhana matahari yang akan pegiat ilmu falak untuk memprediksi
datang. gerhana matahari secara akurat dan tepat.

25
Diakses 13 Januari 2021, 11:05.
<https://eclipse.gsfc.nasa.gov/solar.html, >.
Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open
64
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: //doi.org/10.30596/jam.v7i1.5858 | Vol. 7, No. 1 Juni 2021

Daftar Pustaka Muhammad Wasil, Perhitungan Gerhana


A. Kadir, Formula Baru Ilmu Falak Matahari Metode Tracking, 2013
Panduan Lengkap Dan Praktis (Jakarta: <http://liekwasil.blogspot.com/2013/12/
Amzah, cet. I, 2012) perhitungan-gerhana-matahari-
Abu Saiful Mujab, Risalah Nurul Anwar metode.html,>
(Kudus: Madrasah TBS, 2006) Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori
Ahmad Ghazali Muhammad Fathullah, Al- Dan Praktik (Yogyakarta: Buana
Dūrru Al-Anīq (Sampang: LAFAL Pustaka, 2004)
Publishing, cet. ke-2, 1437) NU Online, LFNU Se-Jatim Amati Gerhana
Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Metode Hisab- Bulan Hari Ini, 2015
Rukyah Dan SolusiPermasalahannya <https://www.nu.or.id/post/read/58636/
(Semarang: Komala Grafika, 2006) lfnu-se-jatim-amati-gerhana-bulan-hari-
———, Ilmu Falak Praktis (Semarang: ini, nu.or.id,>
Pustaka Rizki Putra, cet. I, 2012) Purkon Nur Ramdhan, Studi Analisis Hisab
Diakses 13 Januari 2021, 10:55. Arah Kiblat KH. Ahmad Ghozali Dalam
<https://www.youtube.com/watch?v=9 Kitab Irsyậd Al-Murỉd (Semarang:
upX6qw4cJc> Skripsi Fakultas Syari‘ah IAIN
Diakses 13 Januari 2021, 10:57. Walisongo, 2012)
(https://www.youtube.com/watch?v=2u Restu Trisna Wardani, Studi Komparatif
rU7tUzF_o) Kitab Al-Durru Al-Anîq Dengan
Diakses 13 Januari 2021, 10:59. Astronomical Algorithm Jean Meeus
<https://www.nasa.gov/image- Dalam Penentuan Awal Bulan
feature/total-solar-eclipse-over-madras- Kamariah (Semarang: Skripsi Fakultas
oregon> Syariah UIN Walisongo, 2018)
Diakses 13 Januari 2021, 11:00. Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak
<https://www.youtube.com/watch?v=nf Menyimak Proses Pembentukan Alam
Ne1CcdVm4&t=1s> Semesta (Banyuwangi: Bismillah
Diakses 13 Januari 2021, 11:05. Publisher, cet . I, 2012)
<https://eclipse.gsfc.nasa.gov/solar.htm
l, >
Exploratorium, Diakses 13 Januari 2021,
2021
<https://www.exploratorium.edu/about/
our-story,>
Fred Espenak and Jean Meeus, Five
Millennium Canon of Lunar Eclipses : -
1999 to +3000 (2000 BCE to 3000 CE)
(NASA: TP-2009-24172, 2009)
Jean Meeus, Elements of Solar Eclipses
1951 - 2200 (Willmann-Bell, Inc:
Richmond, 1989)

Copyright2021. Al-Marshad: JurnalAstronomi Islam danIlmu-IlmuBerkaitan. This is an open


65
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).

You might also like