You are on page 1of 7

TUGAS HUKUM ACARA PIDANA ANALISIS

PUTUSAN HAKIM
PUTUSAN Nomor 1090/Pid.Sus/2016/PN.Bdg.

Pandi Frenecius Nainggolan (90)


Muhammad Rizaldy Arib (118)
Mikhael Nalom Bastian (128)
Angga Roman Wijasa (106)

Dosen Pengampu : DR. Henny Yuningsih,SH.,MH

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN
2021/2020
A. PENANGKAPAN

PENJELASAN PENANGKAPAN

Penangkapan Adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara


waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna
kepentingan penyidikan atau penuntutan dan/atau peradilan dalam hal serta
menurut cara yang diatur dalam Undang-undang.Tindakan penangkapan
terhadap seseorang hanya dapat dilakukan dengan cara yang diatur dalam
perturan perundang undangan. Setiap tindakan penangkapan wajib dilengkapi
dengan Surat Perintah Tugas dan Surat Perintah Penangkapan yang syah dan
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang namu ada pengecualian untuk tangkap
tangan seperti yang diatur dalam Pasal 18 ayat (2) KUHAP yang berbunyi : Dalam
hal tertangkap tangan penangkapan-dilakukan tanpa surat perintah, dengan
ketentuan bahwa penangkap harus segera menyerahkan tertangkap beserta barang
bukti yang ada kepada penyidik atau penyidik pembantu yang terdekat..

Mengenai penangkapan ini diatur dalam Pasal 15 sampai dengan 19 KUHAP.

ANALISIS DAN KRONOLOGI :

 Saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa dan Sdr.FAJAR ISMAIL


SALEH bersama-sama dengan BRIGADIR M INDRA KUSUMAH dan
anggota lannya yang dipimpin oleh Kanit Idik II Sat Reserse Narkoba
Polrestabes Bandung yaitu IPTU TANWIN NOPIANSAH ;

 Saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa dan Sdr. FAJAR ISMAIL


SALEH yaitu pada hari Minggu tanggal 17 Juli 2016 sekira jam 17.00
wib di Jalan Cihampelas dekat SMA Pasundan 8 Kota Bandung ;

 Bhawa pada waktu ditangkap dari penguasaan terdakwa dan Sdr. FAJAR
ISMAILSALEH ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik klip
kecil berisi sabu didalam Dasbord sebelah kanan Motor Honda Beat Warna Biru
No. Pol D-6325-ZBC dan terdakwa menguasai dan menyimpan barang berupa 1
(satu) bungkus plastic klip kecil berisi sabu tersebut dengan maksud untuk
diserahkan kepada Sdr.RIZAL als FERI (dpo) ;

Tedakwa ECEP SETIAWAN Bin ABAN SUGANDA :

Terdakawa ditangkap oleh Polisi BRIGADIR M INDRA KUSUMAH dan


anggota lainnya karena diduga keras melakukan tindak pidana dengan bukti yang
cukup berdasarkan Pasal 17 KUHAP yang berbunyi ;

1. Dilaporkan ECEP SETIAWAN Bin ABAN SUGANDA (Keterangan Saksi)

2. Bukti Petunjuk (Bahwa polisi mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa


SMA Pasundan 8 Jalan Cihampelas Kota Bandung dicurigai sering digunakan
untuk penyalahgunaan Narkoba.

B. PENGGELEDAHAN
PENJELASAN PENGGELEDAHAN

Penggeledahan adalah tindakan penyidik untuk memasuki rumah tempat


tinggal.ruang terbatas dan tempat tertutup lainnya untuk melakukan tindakan
pemeriksaan dan/atau dalam hal dan menurut yang diatur dalam Undang•
Undang.Tindakan Penggeledahan wajib dilengkapi dengan Surat Perintah
Penggeledahan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dan hanya
dapat dilakukan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri
setempat.kecuali dalam keadaan mendesak.Dalam hal keadaan sangat perlu dan
mendesak bilamana penyidik harus segera bertindak dan tidak mungkin untuk
mendapatkan Surat Izin Ketua Pengadilan Negeri setempat terlebih dahulu
penyidik dapat melakukan penggeledahan dimana wajib disaksikan oleh Ketua
RT/RW atau tokoh masyarakat setempat dan setelah melakukan tindakan
penggeledahan penyidik harus segera membuat berita acara
penyidikan.Mekanisme Penggeledahan Menurut Undang – Undang KUHAP
dalam melakukan tindakan penggeledahan orang dan tempat petugas pelakasana
penggeledahan itu wajib :

• Memberitahukan kepentingan tindakan penggeledahan secara jelas dan sopan.

• Meminta maaf dan meminta kesediaan orang yang digeledah atasterganggunya


hak privasi karena harus dilakukkanya penggeledahan.

• Menunjukkan Surat Perintah Penggeledahan dan/atau Identitas petugas yang


melkasanakan penggeledahan

• Melakukan pemeriksaan untuk mencari sasaran penggeledahan untuk


pemeriksaan yang diperlukan dengan cara yang teliti, humanis, sopan, etis dan
simpatik.

• Melakukan tindakan penggeledahan sesuai dengan teknik dan taktik pemeriksaan


untuk kepentingan tugas yang di dalam batas kewenangannya.
• Melaksanakan penggeledahan untuk pemeriksaan dalam waktu yang
secukupnya dan menyampaikan terima kasih atas terlaksananya acara
penggeledahan.

ANALISIS DAN KRONOLOGI

Bahwa pada saat terdakwa ditangkap dan dilakukan penggeledahan terdakwa


berada di kendaraan terdakwa yang sedang dinaiki oleh terdakwa dengan Sdr.
FAJAR ISMAIL dan telah ditemukan barang bukti 1 (satu) bungkus plastik klip
kecil berisi sabu yang terdakwa simpan di Dasbord sebelah kanan Motor
Honda Beat Warna Biru No. Pol D-6325- ZBC yang sedang dipakai oleh
terdakwa berdua dengan Sdr. FAJAR ISMAIL ;

Tedakwa ECEP SETIAWAN Bin ABAN SUGANDA :

Terdakawa digeledah oleh Polisi BRIGADIR M INDRA KUSUMAH dan


anggota lainnya karena dalam keadaan yang mendesak bilamana polisi harus
bertindak tanpa surat izin berdasarkan Pasal 34 KUHAP ;
C. PENAHANAN

PENJELASAN PENAHANAN

Penahanan adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh


penyidik atau Penuntut Umum atau Hakim dengan penetapannya dalam hal serta
menurut cara yang diatur dalam Undang - undang.Dalam rangka menghonnati
Hak Azasi Manusia / Human Right tindakan mekanisme Penahanan Menurut
Undang – Undang KUHAP harus memperhatikan standar sebagai berikut :

• Setiap orang mempunyai hak kemerdekaan dan keamanan pribadi.

• Tidak seorangpun dapat ditangkap ataupun ditahan dengan sewenang-wenang.

• Tidak seorangpun boleh dirampas kemerdekaannya kecuaii dengan alasan alasan


tertentu dan sesuai dengan prosedur seperti yang telah ditentukan oleh hukum.
Tindakan penahanan hanya dapat dilakukan berdasarkan hukum dan menurut
tata cara

diatur didalam KUHAP dan perturan perundang undangan, Tahanan yang pada
dasarnya telah dirampas kemerdekaannya harus tetap diperlakukan sebagai orang
yang tidak bersalah sebelum ada keputusan hukum yang tetap. Penahanan wajib
dilengkapi Surat Perintah Penahanan yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang. yang

ANALISIS DAN POSISI KASUS :

Ada dua alasan yang mendasari tersangka dilakukan penahanan

1. Alasan Subyektif ini karena ada kekhawatiran bahwa tersangka akan melarikan
diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak
pidana sebagaimana yang diatur dalam pasal 21 ayat (1) KUHAP.

2. Alasan Obyektif ini alasan yang diatur dalam pasal 21 ayat (4) KUHAP;
Penahanan tersebut hanya dapat dikenakan terhadap tersangka atau terdakwa
yang melakukan tindak pidana dan ata percobaan maupun pembenian bantuan
hukum dalam tindak pidanan tersebut dalam hal

a. Tindak pidana itu diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih;

b. tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 282 ayat (3), Pasal 296,
Pasal 335 ayat (1), Pasal 351 ayat (1), Pasal 353 ayat (1), Pasal 372, Pasal
378, Pasal 379 a, Pasal 453, Pasal 454, Pasal 455, Pasal 459, Pasal 480 dan
Pasal 506 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Pasal 25 dan Pasal 26
Rechtenordonnantie (pelanggaran terhadap Ordonansi Bea dan Cukai,
terakhir diubah dengan Staatsblad Tahun 1931 Nomor 471), Pasal 1, Pasal
2 dan Pasal 4 Undang-undang Tindak Pidana Imigrasi (Undang-undang
Nomor 8 Drt. Tahun 1955, Lembaran Negara Tahun 1955 Nomor 8), Pasal
36 ayat (7), Pasal 41, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 47 dan Pasal 48 Undang-
undang Nomor 9 Tahun 1976 tentang Narkotika (Lembaran Negara Tahun
1976 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3086).

You might also like