Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 8 - POAC Taman NAsional Bunaken
Kelompok 8 - POAC Taman NAsional Bunaken
Oleh:
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah baik berupa keindahan alam,
anugerah dari sang maha pencipta kepada kita manusia untuk dapat
Indonesia. Salah satunya yaitu Taman Nasional Bunaken yang terletak di Provinsi
Sulawesi Utara. Memiliki keindahan panorama bawah laut yang memukau, diving
dkk,2015).
sangat diandalkan oleh Pemerintah Sulawesi Utara dan kota Manado khususnya,
sebagai kawasan wisata yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi daerah.
Tahun 2006, pemerintah kota Manado menetapkan target kota Manado harus
menjadi kota tujuan wisata dunia di tahun 2010. Kemudian tahun 2011
diubah menjadi “Manado Model Kota Eko Wisata”. Penetapan visi ini pada
dasarnya dilandasi pada keyakinan bahwa sektor pariwisata akan dapat menjadi
sektor andalan yang pada gilirannya nanti akan memberikan efek yang signifikan
ini, juga mendapat dukungan dari pemerintah di tingkat provinsi. Hal ini
Indonesia yang terdiri dari ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang,
dan ekosistem daratan atau pesisir. Secara geografis Taman Nasional ini terletak
di Provinsi Sulawesi Utara dengan luas kawasan 89.065 Ha, yang dibagi menjadi
dua bagian, yaitu bagian Utara dan bagian Selatan. Bagian Utara kepulauan
meliputi Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, Pulau Mantehage,
Pulau Nain dan daerah bagian daratan pesisir utara yaitu desa Molas, desa Meras,
desa Tongkaina, desa Tiwoho, sedangkan bagian Selatan mulai dari desa Poopoh
1.2 Tujuan
2. Mengidentifikasi POAC di taman nasional di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Taman Nasional merupakan kawasan ekosistem asli yang dikelola dengan sistem
1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Kawasan
Taman Nasional terdiri dari beberapa zona yaitu zona inti, zona rimba, zona
perlindungan bahari untuk wilayah perairan, zona rimba, zona pemanfaatan, dan
zona khusus seperti zona tradisional, zona rehabilitas dan zona religi (Permenhut
Salah satu ekowisata bahari yang sedang berkembang saat ini adalah Taman
ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari ekosistem hutan bakau,
padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem daratan/ pesisir. Taman laut
Ha. Secara geografis Taman Nasional Bunaken dibagi menjadi 2 wilayah yaitu
bagian utara dan bagian selatan. Secara administratif bagian utara kawasan Taman
dan Kecamatan Bunaken Kepulauan (terdiri dari Pulau Bunaken, Pulau Siladen
dan Pulau Manado Tua) dan wilayah administrasi Kabupaten Minahasa Utara,
Kecamatan Wori (terdiri dari Desa Tiwoho, Pulau Nain dan Pulau Mantehage),
dengan luas 75.265 ha. Sedangkan bagian selatan kawasan Taman Nasional
Minahasa, Kecamatan Tombariri (terdiri dari Desa Poopoh, Desa Teling, Desa
Selatan, Kecamatan Tatepaan (terdiri dari Desa Arakan, Desa Sondaken, Desa
Pungkol, Desa Wawontulap dan Desa Popareng) dengan luas 13.800 ha yang
Kepulauan terdiri dari 3 Pulau yaitu Pulau Bunaken, Manado Tua, dan Siladen.
Terutama Pulau Bunaken yang merupakan aikon wisata Taman Nasional Bunaken
itu sendiri. Pulau Bunaken terletak tidak jauh dari Manado, Ibukota Propinsi
Sulawesi Utara. Waktu yang ditempuh dalam perjalanan dari Kota Manado ke
dkk,2015)
mengidentifikasi pola unik dari tantangan, kendala, dan peluang masa depan.
perubahan yang unik atas tantangan yang dihadapi suatu perusahaan Manajemen
hanya dari teknologi, tetapi juga dari faktor ekonomi seperti mencari penciptaan
nilai pemegang saham dan juga faktor regulasi, terutama deregulasi sektor
(Bagindo,2016).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Pratikum dilakukan ada hari Jum’at, 9 Oktober 2020 secara virtual melalui media
sosial Zoom.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi laptop dan handphone. Bahan
yang dibutuhkan ialah Jurnal Penelitian, buku, dan sumber lainnya yang dapat
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai ebrikut.
Tabel 1. Analisis SWOT Taman Nasional Laut Bunaken (Bagindo dkk., 2016).
No Aspek Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1. Costumer Segmen Pihak Kunjungan Terdapat
Segments wisatawan yang pengelola wisatawan pesaing
berbeda masih yang terus dengan
menganggap meningkat segmen yang
sama setiap dari berbagai sama
segmen segmen
2. Value Potensi wisata, Sampah, Potensi Pesaing yang
Propositions murah, dan fasilitas umum wisata alam semakin
akses mudah masih kurang belum banyak
dikembangka
n
3. Channels Memiliki Media promosi Pemanfaatn Terdapat
kerjasma agen seperti jejaring kemajuan banyak
travel, resort dan sosial masih teknologi pesaing
asosiasi dikembangkan informasi
(TI)
4. Costumer Komunitas Pendataan Pemanfaatan Pihak
Relationship penyelam yang wisatawan kemajuan TI pengelola
terus bertambah yang masih
berkunjung cenderung
masih belum pasif dalam
tersedia menjaring
wisatawan
5. Revenue Sumber Birokrasi Penambahan Pemasukan
Streams pendapatan pihak sumber melalui APBN
bervariasi pengelola yang pendapatan tidak menentu
terkait dari tarif
masuk
kawasan
6. Key Keanekaragama Kurangnya Pemanfaatan Illegal fishing,
Resources n potensi SDA SDM kemajuan TI kerusakan
bekompeten ekosistem
Tabel 1. Lanjutan
7. Key Pemeliharaan Biaya Wisata Biaya
Activities dan pengawasan operasional edukasi operasional
ekosistem dan promosi semakin tinggi
tinggi
8. Key Kemitraan Belum ada Kerjasama Tumpang
Partnership dengan berbagai kemitraan dengan pihak tindih
instansi dengan perbankan kepentingan
pemerintahan lembaga maupun
dan masyarakat keuangan Event
resmi Organizer
9. Cost Dana yang Biaya Penggunaam Pembiayaan
Structure masuk relatif operasional TI untuk semakin
terpenuhi tinggi menekan meningkat di
biaya masa
promosi mendatang
4.2 Pembahasan
Taman Nasional Laut Bunaken merupakan salah satu ekowisata bahari yang ada
Indonesia yang terdiri atas hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, dan
lainnya, yaitu keindahan pemandangan bawah laut yang memiliki daya tarik
tersendiri bagi wisatawan. Potensi besar tersebut tentunya menjadi peluang dan
dukungan dari pemerintah, tanggung jawab dari pihak terkait, serta pengetahuan
Taman Nasional Laut Bunaken memiliki beberapa aspek yang dijadikan acuan
Penggunaan internet dirasa sebagai cara yang efektif dalam menekan biaya
yang baik. Selain itu secara tidak langsung para investor akan membantu
dalam upaya melakukan kegiatan pengelolaan perlu diatur secara matang dan
sistematis. Mulai dari planning, organizing, actuating, dan controlling. Berikut ini
1. Planning
agar tidak ada tumpang tindih program dan cenderung saling melengkapi satu
instansi terkait atau seluruh instansi yang merupakan anggota dari Dewan
3. Actuating
dari lembaga ini, namun dalam operasionalnya lembaga ini dikendalikan oleh
sementara itu pimpinan instansi terkait hampir tidak pernah menghadiri rapat
tersebut. Umunya kepala dinas akan mengirimkan staf yang dapat berganti
4. Controlling
Hal ini membuat para instansi merasa tidak perlu memberikan pertanggung
dalam upaya melakukan kegiatan pengelolaan perlu diatur secara matang dan
Anthoni, A., Schaduw, J., & Sondak, C. (2017). Persentase tutupan dan
struktur komunitas mangrove di sepanjang pesisir Taman Nasional
Bunaken bagian utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 5(3): 13-21.
Bagindo, M. Bunasor S., & Imam T. S. 2016. Model bisnis ekowisata di Taman
Nasional Laut Bunaken dengan pendekatan business model canvas.
Manajemen KM. 11 (1): 80-88.