You are on page 1of 29

ELEMEN dan KOMPONEN

STRUKTUR

Lilik Setiawan HP
SLOFF
SLOOF adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Sloof
berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga
beban yang tersalurkan setiap titik di pondasi tersebar merata. Selain itu sloof
juga berfungsi sebagai pengunci dinding dan kolom agar tidak roboh apabila
terjadi pergerakan tanah.

Secara singkat, SLOOF adalah beton bertulang yang diletakkan secara


horisontal di atas pondasi. Kesimpulannya, Sloof berfungsi mendistribusikan
beban dari atas (dinding dan kolom) untuk disalurkan ke pondasi. Sehingga
semua beban yang terdistribusikan ke dalam pondasi kurang lebih sama. Selain
itu Sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding, kolom dan pondasi.

Sloof kadang juga di sebut Tie Beam, atau Grade Beam.


FUNGSI SLOOF
Sloof memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Menerima beban dari bagian bangunan diatasnya, seperti pasangan


dinding, pintu, jendela, dan sejenisnya.
2. Meratakan beban yang diterima dari bangunan diatasnya untuk
kemudian disalurkan menuju pondasi.
3. Sebagai pengikat antar kolom sehingga struktur bangunan menjadi
kaku dan aman terhadap goncangan akibat angin, gempa, dan lain-
lain.
4. Sebagai dinding penahan material urugan tanah, pasangan keramik
dan berbagai macam pekerjaan lantai bangunan agar bisa tetap
berada pada posisi yang direncanakan.
5. Sloof juga bisa difungsikan sebagai ornamen untuk memperindah
arsitektur bangunan, terutama sloof yang lokasinya diatas permukaan
tanah sehingga bisa langsung terlihat oleh orang
MACAM-MACAM SLOOF
Berikut ini beberapa macam sloof yang biasa di pakai oleh
masyarakat Indonesia pada umumnya, diantaranya sebagai
berikut :

1. Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang.


2. Konstruksi Sloof dari Batu Bata.
3. Konstruksi Sloof dari Kayu.
SLOOF BETON BERTULANG
Konstruksi sloof ini bisa digunakan di atas pondasi batu kali apabila
pondasi tersebut dimaksudkan untuk rumah atau gedung (bangunan)
tidak bertingkat dengan perlengkapan kolom praktis pada jarak
dinding kurang lebih 3 m. Untuk ukuran lebar/tinggi sloof beton
bertulang adalah > 15/20 cm. Konstruksi sloof dari beton bertulang
juga bisa dimanfaatkan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang.
SLOOF BATU BATA
ROLLAG dibuat dari susunan batu bata yang di pasang dengan
cara melintang dan diikat dengan adukan pasangan (1 bagian
portland semen : 4 bagian pasir). Konstruksi rollag ini tidak
memenuhi syarat untuk membagi beban.
SLOOF dari KAYU
Konstruksi rumah panggung dengan pondasi tiang kayu
(misalnya di atas pondasi setempat), sloof dapat dibentuk
sebagai balok pengapit. Jika sloof dari kayu ini terletak di
atas pondasi lajur dari batu atau beton, maka dipilih balok
tunggal.
KOLOM
Pengertian Kolom
Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti
beban hidup (manusia dan barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat
penting, agar bangunan tidak mudah roboh.

Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang
diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan
tanah di bawahnya.

Definisi Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok.
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu
bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).

SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang


tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak
ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai
penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka
tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri
JENIS-JENIS KOLOM
Sistem perhitungan untuk menentukan besaran kolom pada bangunan
berlantai, yaitu :

1/10 sampai dengan 1/12 dari bentangan modul. Modul adalah sistem
grid yang dipergunakan dalam penempatan modul atau batasan
bentangan untuk penempatan kolom. Untuk bangunan 2 (dua) lantai
dalam menentukan besaran kolom yang dipakai 1/20 dari bentangan
modul.
JENIS-JENIS KOLOM
Kolom di klasifikasikan berdasarkan bentuk dan susunan
tulangnya, cara pembebanan, posisi beban pada penampang
dan panjang kolom dan hubungannya dengan dimensi lateral.

Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis- jenis kolom


ada tiga :

1. Kolom ikat (tie column).


2. Kolom spiral (spiral column).
3. Kolom komposit (composite column)
KOLOM IKAT (TIE COLUMN)

Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang


tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat
dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi
untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada
tempatnya.
KOLOM SPIRAL (SPIRAL COLUMN)
Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat
tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan
keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom.

Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk


menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu
mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses
redistribusi momen dan tegangan terwujud.
KOLOM KOMPOSIT (COMPOSITE COLUMN)
Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah
memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa
diberi batang tulangan pokok memanjang.
KOLOM UTAMA

Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi


utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya.
Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3,5
meter, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak
begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari
3,5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung.

Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal


lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok
8 sd 12 mm, dan begel 8 sd 10cm
KOLOM PRAKTIS
Kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding
agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan
pasangan bata, (sudut- sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton
10mm begel 8- 20cm.

Letak kolom dalam konstruksi. Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai
bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom- kolom portal tidak boleh digeser
pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur
rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk
tiap- tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan
beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil.

Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur
kolom mempunyai kekakuan yang sama. Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi
adalah balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima
seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom- kolom pendukung.

Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang
dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah
kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah
tebalnya.
BALOK

Pengertian Balok

Balok bangunan merupakan struktur melintang yang menopang


beban horizontal. Balok dalam bangunan sangat penting untuk
menjaga stabilitas terhadap gaya kesamping.

Jika dilihat dari fungsinya maka balok adalah bagian dari


struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk
menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen
kolom penopang yang memiliki fungsi sebagai rangka penguat
horizontal bangunan akan beban-beban.
JENIS-JENIS BALOK

Hingga perkembangan teknologi konstruks saat ini, telah


dikembangkan beberapa jenis balok sesuai dengan fungsi dan
posisinya pada bangunan. Berikut ini adalah jenis-jenis balok :

1. Balok Sederhana.
2. Balok Kantilever
3. Balok Tritisan.
4. Balok dengan ujung-ujung tetap.
5. Balok Tersuspensi.
6. Balok Menerus/Kontinu.
BALOK SEDERHANA
Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung
bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis
lainnya, nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana
adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.

BALOK KANTILEVER
Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung
hanya pada satu ujung tetap. Kantilever menanggung beban di ujung yang tidak
disangga.
BALOK TRITISAN

Balok teristisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu
kolom tumpuannya.

BALOK DENGAN UJUNG2 TETAP

Balok dengan ujung-ujung tetap ( dikaitkan kuat ) dibuat untuk menahan


translasi dan rotasi. Ujung-ujung dari balok ini dikunci sedemikian kuat
sehingga tidak bergerak ataupun bertotasi karena momen.
BALOK TERSUSPENSI

Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan


dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.

BALOK MENERUS/KONTINU

Balok Menerus memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom
tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih
kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan panjang dan beban yang
sama.
BALOK INDUK

Adalah balok yang berada pada tengah kolom di setiap


lantainya. Fungsi dari balok induk menerima gaya dari kolom
atasnya, ringbalk, plat lantai dan dinding. Besaran balok induk
lebih besar dari balok anak. Untuk menentukan besaran balok
induk ditentukan 1/10 sd 1/20 dari bentangannya.
BALOK ANAK

adalah balok yang berada dibawah plat lantai di bangunan berlantai.


Fungsi balok anak sebagai penerima gaya dan beban dari plat lantai
yang kemudian menyalurkan gaya dan beban tersebut ke balok induk.
Besaran balok anak lebih kecil dari balok induk. Untuk menentukan
besaran balok anak maka sebaiknya bentangan di bagi dua untuk
menentukan as atau garis tengahnya, ini berfungsi untuk memberikan
keseimbangan dari bentangan, maka 1/10 sd 1/12 dari as
bentangannya.
PLAT LANTAI

Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan
lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain.
Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom
bangunan. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :

1. Besar lendutan yang diinginkan.


2. Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung.
3. Bahan konstruksi dan plat lantai.

Plat lantai harus direncanakan : kaku, rata, lurus dan waterpas (mempunyai
ketinggian yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk
berpijak kaki.
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar
lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok
pendukung, bahan konstruksi dari plat lantai.
Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban tetap saja (penghuni,
perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja secara tetap
dalam waktu lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa, angin, getaran,
tidak diperhitungkan.
FUNGSI PLAT LANTAI

Fungsi plat lantai adalah sebagai berikut :

1. Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas.


2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas.
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang
bawah.
4. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah.
5. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.
KONSTRUKSI FUNGSI PLAT LANTAI KAYU

Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu


yang disatukan menjadi kesatuan yang kuat, sehingga
membentuk bidang injak yang luas.

Ukuran umum :

1. Lebar papan : 20-30cm.


2. Tebal papan : 2-3cm.
3. Jarak balok-balok pendukung : 60-80cm.
4. Ukuran balok : 8/12, 8/14, 10/14.
5. Bentangan : 3-3,5 m
KEUNTUNGAN/KERUGIAN PLAT LANTAI KAYU

Keuntungan plat lantai kayu :

1. Harganya relatif murah, berarti biaya bangunan rendah.


2. Mudah dikerjakan, berarti pekerjaan lebih cepat selesai.
3. Beratnya ringan, berarti menghemat ukuran pondasi.

Kerugian plat lantai kayu :

1. Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan.


2. Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari
penghuni atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya.
3. Sifat bahan rembes air, jadi tidak dapat dibuat km/wc di lantai atas.
4. Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur diatasnya.
5. Dapat dimakan bubuk/serangga, berarti keawetan bahan terbatas.
6. Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah (panas dan hujan),
jadi hanya cocok untuk bangunan yang terlindung
KONSTRUKSI FUNGSI PLAT LANTAI BETON
Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat, bersama-sama balok penumpu dan
kolom pendukungnya. Dengan demikian akan diperoleh hubungan yang kuat yang menjadi
satu kesatuan, hubungan ini disebut jepit-jepit. Pada plat lantai beton dipasang tulangan
baja pada kedua arah, tulangan silang, untuk menahan momen tarik dan lenturan. Untuk
mendapatkan hubungan jepit-jepit, tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat pada
tulangan balok penumpu.

Perencanaan dan hitungan plat lantai dari beton bertulang harus mengikuti persyaratan
yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991. Beberapa persyaratan tersebut antara lain :

1. Plat lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedang untuk plat atap
sekurang-kurangnya 7cm.
2. Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8mm dari baja lunak atau
baja sedang.
3. Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas
bawah.
4. Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari 20cm
atau dua kali tebal plat, dipilih yang terkecil.
5. Semua tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm, untuk
melindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran.
6. Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc:2psr:3kr + air, bila untuk lapis
kedap air dibuat dari campuran 1pc:1,5psr:2,5kr + air secukupnya.
KEUNTUNGAN/KERUGIAN PLAT LANTAI KAYU

Plat lantai dari beton mempunyai keuntungan antara lain :

1. Mampu mendukung beban besar.


2. Merupakan isolasi suara yang baik.
3. Tidak dapat terbakar dan dapat lapis kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat
dapur dan km/wc.
4. Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai.
5. Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat
berumum panjang.

Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan plat lantai jangan
dibuat terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang
juga berfungsi menambah kekakuan plat. Bentangan plat yang besar juga akan
menyebabkan plat menjadi terlalu tebal dan jumlah tulangan yang dibutuhkan
akan menjadi lebih banyak, berarti berat bangunan akan menjadi besar dan
harga persatuan luas akan menjadi mahal.
KONSTRUKSI FUNGSI PLAT LANTAI BAJA

Konstruksi ini biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar


komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini
digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan
bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain.

Konstruksi plat lantai yumen (Kayu Semen)


Plat lantai kayu semen ini dibuat dari potongan kayu apa saja dan kecil-kecil
yang kemudian dicampur semen dengan ukuran 90 cm x 80 cm. Plat lantai
yumen ini masih jarang digunakan karena termasuk bahan bangunan baru. Dan
yumen ini buatan dari pabrik semen gresik.

Cara pemasangan yumen :

1. Sebelum dipasang yumen, dack yang akan digunakan harus dipasangin kayu
bangkirai 5/7dengan panjang yang sudah diatur dengan jarak 40 cm. Kayu
yang berjejer itu ditumpangi ringbalk dan dicor.
2. Setelah itu lembaran yumen dipasang berjejer rapat diatas kayu tersebut
lalu dibaut.

You might also like