You are on page 1of 4

Nama : Neng Iik Aipah

Kelas : Akuntansi IV C

NPM : 19.06.1.0070

Tugas : Bahasa Indonesia

Jenis-Jenis Pengembangan Paragraf

1. Klimaks-Antiklimaks
a. Klimaks adalah perincian gagasan cerita dari bawah menuju gagasan cerita
yang paling puncak. Bisa juga diartikan sebagai bagian dalam cerita yang
mendeskripsikan peristiwa sampai pada konflik yang paling tinggi.
Contoh :
Setelah cobaan bertubi-tubi menimpa Arifin dalam pencarian Istrinya, akhirnya
ia mengetahui istrinya berada di kamp. Tahanan politik di pulau Buru. Tak
terhitung tetesan air mata dan darah yang mengucur. Pengorbanannya terbayar
sudah. Ia bisa bertemu dengan Nurbaya, istri tercintanya. Ia pun segera berlari
tanpa alas kaki menuju kamp. Tahanan itu. Begitu kagetnya ketika arifin
mendapati istrinya tergeletak lemas dengan bekas tikaman pisau di dada
kirinya. Ia tak kuasa menahan tangis dan menjerit sejadi-jadinya.
b. Antiklimaks adalah variasi gagasan yang dimulai dari gagasan cerita yang
paling tinggi kemudian diikuti dengan gagasan yang lebih rendah secara
perlahan-lahan. Bisa juga diartikan sebagai penurunan masalah dalam cerita
dari konflik tertinggi kemudian berangsur-angsur menuju ke konflik terendah.
Contoh :
“Kini ia menjadi salah satu mafia kelas kakap di daerahnya. Ia sudah memiliki
daerah kekuasaannya sendiri. Tak ada yang bakal menyangka kalau penjahat
itu dulunya adalah seorang anak yang pintar dan sholeh. Entah apa yang
membuatnya begini. Satu hal yang pasti adalah, anak itu telah mengalami
tahun-tahun yang buruk sehingga membuatnya menjadi seperti ini.”

2. Sudut Pandang
Pola sudut pandang ialah pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada
persepsi berkaitan dengan posisi atau tempat penulis pada sebuah teks.
Contoh :
“Aku dilahirkan di kota tapis berseri ini. Ketika aku berumur dua tahun, ayah dan
ibuku membawaku ke sebuah kerajaan tambak udang di kabupaten tulang
Bawang. Disinilah aku pertama kalinya merasakan kehidupan sejauh yang
kuingat. Karena aku tak ingat bagaimana aku dilahirkan dan bagaimana orang
tuaku membawaku ke sini.”

3. Perbandingan dan Pertentangan


Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua benda
atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada
pada dua benda atau lebih.
Contoh :
Pemerintah telah menyediakan gas epigi 3kg dan 12 kg. Sama halnya dengan
minyak tanah, gas elpigi juga dapat digunakan untuk kegunaan rumah tangga
dengan harga yang murah. Pemerintah memandang perlu untuk mengonversikan
keterbutuhan minyak tanah ke gas elpigi karena produksi minyak tanah saat ini
sangat mahal. Disamping itu, penggunaan gas elpigi dianggap lebih praktis dan
ekonomis.

4. Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek
lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh :
Dalam hal belajar manusia perlu mencontoh ilmu padi. Semakin berisi maka ia
akan semakin merunduk. Begitulah seharusnya, semakin kita berilmu hendaknya
diikuti dengan kerendahan hati. Tidak sepatutnya manusia sombong atas
kepintaran yang dimilikinya. Ilmu yang sebenarnya pada hakikatnya ialah ilmu
yang dapat berguna bagi banyak orang. Kecerdasan yang sebenarnya adalah ketika
kecerdasan itu dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

5. Contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang ketika diperkuat dengan
beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh dapat diuraikan dalam bentuk narasi atau
deskripsi.
Contoh :
Sudah sepuluh hari setelah bantuan terakhir datang. Warga konban banjir di
pinggiran kali Code membutuhkan bahan makanan dan pakaian. Mereka bertahan
hidup dengan mengandalkan daun-daunan yang direbus, jika beruntung mereka
makan dengan umbi-umbian dan ikan hasil tangkapan sungai. Pakaian mereka
hanya sebatas yang mereka pakai saat ini. Banyak diantara mereka yang menderita
penyaki kulit karena tidak pernah mencuci dan mengganti pakaian.

6. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai
rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut biasanya juga
terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi
rincian pengembangannya.
a. Pola Sebab–Akibat
Contoh :
Batu akik saat ini sedang menjadi primadona. Bukan hanya dikalangan bapak-
bapak saja, bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun juga menyukai batu permata ini.
Tak heran harga batu akik untuk jenis tertentu sangat mahal dan pedagang batu
akik mendapatkan untung yang tinggi.
b. Akibat-Sebab
Contoh :
Banyak pedagang batu akik yang meraup keuntungan yang luar biasa. Hal ini
dikarenakan kepopuleran batu akik setahun terakhir ini. Batu akik saat ini
sedang menjadi primadona. Bukan hanya dikalangan orang tua saja, bahkan
ibu-ibu dan anak-anak pun juga menyukai batu permata ini.

7. Generalisasi
Generalisasi adalah menarik kesimpulan dengan cara penalaran secara umum
berdasarkan referensi data, atau peristiwa khusus secara representatif.
a. Umum-Khusus
Contoh :
Dalam melakukan sesuatu hal butuh perencanaan yang matang. Seperti
menulis agenda pada buku catatan kecil. Selanjutnya membuat daftar agenda
dari yang paling mendesak untuk dilakukan. Berikutnya memulai dari yang
paling mudah ke agenda yang tersulit. Konsisiten terhadap agenda yang dibuat.
Insya Allah agenda yang sudah terencana dapat dilakukan dengan baik.
b. Khusus-Umum
Contoh : Ikan cupang terkenal dengan kegesitannya dalam bertarung dan
bentuknya yang mungil dan indah. Ikan Lauhan terkenal dengan motif
menyerupai huruf mandari di tubuhnya. Ikan mas koki identik dengan corak
keemasannya yang indah. Memelihara ikan hias sungguh merupakan keasyikan
tersendiri bagi para pencintanya.

8. Klasifikasi
Klasifikasi adalah usaha mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki
kesamaan ke dalam satu kategori. Dengan demikian hubungan di antara berbagai
hal itu menjadi satu kesatuan yang utuh.
Contoh :
Fi’il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi menjadi tiga. Yakni fi’il madhi
(lampau), fi’il mudharek (sekarang dan yang akan datang), dan fi’il amar (kata
kerja perintah). Masing-masing kata kerja dari ketiganya memiliki bentuk dasar
yang sama dan akan berubah mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa arab.

9. Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang
menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
Sejatinya sebuah pergerakan mahasiswa terlahir dengan adanya sebuah cita-cita
yang luhur, visi- misi yang jelas, serta kemauan kuat membangun bangsa ini dari
keterpurukan. Namun, yang terjadi saat ini sangat jauh berbeda dari tujuan
berdirinya sebuah pergerakan tersebut. Pola pengkaderan yang salah atau
melencengnya ideologi pergerakan membuat arah dan tujuan berubah, langkah
menjadi tidak pasti, tidak tegas dan cenderung mementingkan kepentingan
kelompok. Kampus dijadikan sebuah ladang garapan banyak pihak yang mengaku
peduli akan cita-cita revolusioner, peduli akan nasib bangsa, pendidikan, dan lain-
lain. Namun pada kenyataanya, pergerakan mahasiswa saat ini lebih cenderung
memikirkan bagaimana visi kelompok terwujud lebih cepat. Bahkan beberapa
pergerakan saat ini dijadikan sebuah sarana pengkaderan dan perpanjangan partai
politik yang mengatasnamakan gerakan peduli rakyat, demokrasi, anti korupsi dan
lain sebagainya.

You might also like