You are on page 1of 124

REDAKSIONAL

Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran

Penulis:
Lisna Nurrohmawati
Dwi Kurnia Kuswahyuni

Pengendali Mutu:
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Penyunting:
Dwi Kurnia Kuswahyuni

Editor:
Lisna Nurrohmawati

Desain Sampul:
Saddam Rafli

i
KATA PENGANTAR

Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


diperlukan langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran
sekaligus proses penilaian. Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui
pemenuhan kebutuhan bahan ajar khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Bahan ajar tersebut untuk pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada
mata pelajaran dasar program keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3). Bahan ajar
tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata pelajaran
dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak
yang telah berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya
masukan yang positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan
ajar ini bermanfaat dan sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran
sekaligus memotivasi guru dalam proses belajar di SMK.

Jakarta, Desember 2019


Direktorat PSMK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

ii
PRAKATA

Saat ini, berbagai pihak yang memiliki produk yang dipasarkan melalui internet
sudah memanfaatkan video untuk menyampaikan pesan / informasi produknya. Kita
sadar bahwa melalui video, pesan yang ingin disampaikan terasa lebih mengena
dibandingkan hanya melalui tulisan / artikel.
Video merupakan salah satu produk multimedia yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan secara efektif. Video adalah media yang menggabungkan antara
gambar bergerak, audio, animasi, teks, dan gambar.
Video promosi pariwisata merupakan salah satu bentuk media promosi handal
yang bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan kearifan lokal, potensi, maupun berbagai
macam kelebihan yang ada di daerah kita. Video promosi pariwisata mampu dibuat
dengan menggunakan perlengkapan yang sederhana, namun bisa menghasilkan
dampak yang luar biasa jika kita unggah melalui internet. Dengan membuat video
promosi pariwisata, selain siswa mempraktekkan aspek kompetensi pada mata
pelajaran Teknik Pengolahan Audio dan Video juga dapat memberikan keuntungan
berupa karya yang bisa digunakan untuk mempromosikan potensi yang ada di wilayah
sekitar dan bernilai ekonomis, sekaligus mengembangkan kemampuan dalam hal
kewirausahaan.
Bahan ajar ini berisi materi tentang cara pembuatan video promosi pariwisata
dimulai dari penyusunan naskah, storyboar, teknik pengambilan gambar bergerak,
editing video, cara perekaman audio, editing audio, hingga pembuatan perangkat
promosinya.
Kritik yang membangun dan saran yang konstruktif selalu kami nantikan dengan
senang hati demi peningkatan kualitas yang lebih baik lagi. Akhirnya selamat membaca
semoga buku ini bermanfaat khususnya dalam penguasaan kompetensi mata pelajaran
produktif di SMK.

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ii


PRAKATA ……………………………………………………… iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………… ix
PENDAHULUAN ……………………………………………………… x
BAB I MEMBUAT NASKAH VIDEO PENDEK ……………………………... 1
A. Tujuan Pembelajaran ……………………………………………… 1
B. Peta Konsep ……………………………………………………… 1
C. Kata Kunci ……………………………………………………… 1
D. Alur Proses Pembuatan Video Pendek ……………………... 1
E. Ide dan Tema ……………………………………………………… 3
F. Cara Mendapat Ide untuk Video Promosi ……………………... 3
G. Naskah / Skenario ……………………………………………… 6
H. Rangkuman ……………………………………………………… 14
I. Penilaian Harian …………………………………………….... 14
BAB II MEMBUAT STORYBOARD ……………………………………… 15
A. Tujuan Pembelajaran ……………………………………………… 15
B. Peta Konsep ……………………………………………………… 15
C. Kata Kunci ……………………………………………………… 15
D. Mengenal Storyboard ……………………………………………….. 15
E. Fungsi Storyboard ……………………………………………... 16
F. Langkah Membuat Storyboard …………………….............. 17
G. Pembuatan Storyboard ……………………………………………... 18
H. Rangkuman ……………………………………………………… 23
I. Penilaian Harian ……………………………………………………… 23
BAB III PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK
DAN PENGOLAHAN VIDEO ……………………………………... 24

iv
A. Tujuan Pembelajaran ……………………………………………... 24
B. Peta Konsep ……………………………………………………… 24
C. Kata Kunci ……………………………………………………... 25
D. Jenis dan Cara Pengoperasian Kamera …………………….. 25
E. Teknik Pengambilan Gambar ……………………………………... 29
F. Peralatan Pendukung Pembuatan Video Promosi Pariwisata …. 40
G. Aplikasi Editing Video ……………………………………………… 43
H. Pengolahan Teks pada Video ……………………………………… 45
I. Penambahan efek Khusus pada Video ……………………... 51
J. Rangkuman ……………………………………………………… 52
K. Penilaian Harian ……………………………………………... 52
BAB IV PEREKAMAN DAN PENGOLAHAN AUDIO ……………………… 54
A. Tujuan Pembelajaran ……………………………………………… 54
B. Peta Konsep ……………………………………………………… 54
C. Kata Kunci ……………………………………………………… 54
D. Format Audio ……………………………………………………… 55
E. Perekaman Audio dengan menggunakan Perangkat Lunak
Pengolah Audio ……………………………………………………… 56
F. Perbaikan Kualitas Audio ……………………………………… 63
G. Menghilangkan Vocal pada Audio ……………………………… 64
H. Menggabung Track Audio ……………………………………… 65
I. Rangkuman ……………………………………………………… 68
J. Penilaian Harian ……………………………………………… 69
BAB V HASIL DAN PERANGKAT PROMOSI ……………………………... 70
A. Tujuan Pembelajaran ……………………………………………… 70
B. Peta Konsep ……………………………………………………… 70
C. Kata Kunci ……………………………………………………… 70
D. Render ……………………………………………………… 70
E. Pembuatan Perangkat promosi ……………………………... 75
F. Rangkuman ……………………………………………………… 92

v
G. Penilaian Harian ……………………………………………… 93
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
CURRICULUM VITAE PENULIS

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Proses Pembuatan Video Pendek ……………………… 2


Gambar 1.2 Bagan Proses Pembuatan Naskah Video ……………………… 13
Gambar 2.1 Contoh Format Storyboard ……………………………………… 20
Gambar 2.2 Storyboard film fiksi ……………………………………………… 22
Gambar 3.1 Kamera Video ……………………………………………………… 25
Gambar 3.2 Kamera DSLR ……………………………………………… 26
Gambar 3.3 Posisi kamera tampak atas ……………………………………… 27
Gambar 3.4 Letak tombol record pada kamera ……………………………… 27
Gambar 3.5 Posisi smartphone untuk pengambilan gambar ……………… 28
Gambar 3.6 Pengambilan gambar dengan teknik Eye Level ……………… 29
Gambar 3.7 Pengambilan gambar dengan teknik Bird Eye View ……… 30
Gambar 3.8 Pengambilan gambar dengan teknik High Angle ……………… 30
Gambar 3.9 Pengambilan gambar dengan teknik Low Angle …………….... 31
Gambar 3.10 Pengambilan gambar dengan teknik Frog Eye Angle ……… 31
Gambar 3.11 Pengambilan gambar dengan teknik Canted Angle ……… 32
Gambar 3.12 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Extre Close Up 32
Gambar 3.13 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Big Close Up 33
Gambar 3.14 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Close Up 33
Gambar 3.15 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Medium Close Up 34
Gambar 3.16 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Medium Shot 34
Gambar 3.17 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Knee Shot 35
Gambar 3.18 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Full Shot 35
Gambar 3.19 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Long Shot 36
Gambar 3.20 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Extreme Long Shot 36
Gambar 3.21 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Establishing Shot 37
Gambar 3.22 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan One Shot 37
Gambar 3.23 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Two Shot 38
Gambar 3.24 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Three Shot 38

vii
Gambar 3.25 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Group Shot 39
Gambar 3.26 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan OSS 39
Gambar 3.27 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan POV 40
Gambar 3.28 Tripod ……………………………………………………………….. 40
Gambar 3.29 Cara penggunaan tripod ……………………………………….. 40
Gambar 3.30 Reflector ……………………………………………………….. 41
Gambar 3.31 Drone ……………………………………………………….. 41
Gambar 3.32 Drone Syma RC Quadcopter X8G ……………………….. 42
Gambar 3.33 Drone Wltoys Drones V686G FPV ……………………….. 43
Gambar 3.34 Drone Cheerson CX 20 ……………………………………….. 43
Gambar 3.35 Tampilan Aplikasi Sony Vegas Pro ……………………….. 44
Gambar 3.36 Tampilan Aplikasi Adobe Premiere ……………………….. 45
Gambar 3.37 Project Window pada Adobe Premiere ……………………….. 46
Gambar 3.38 Monitor Window pada Adobe Premiere ……………………….. 47
Gambar 3.39 Timeline pada Adobe Premiere ……………………………….. 47
Gambar 3.40 Tools pada Adobe Premiere ……………………………….. 48
Gambar 4.1 Tampilan Aplikasi Audacity ……………………………….. 57
Gambar 4.2 Tampilan Aplikasi Power Sound editor ……………….. 57
Gambar 4.3 Tampilan Aplikasi Music Editor Free (MEF) ……………….. 58
Gambar 4.4 Tampilan Aplikasi FL Studio ……………………………….. 58
Gambar 4.5 Tampilan Aplikasi Adobe Audition ……………………………….. 59

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Naskah Get Lost Bogor ………………………………………. 8


Tabel 1.2 Naskah Dua Kolom ………………………………………………. 10
Tabel 1.3 Contoh Naskah Dua Kolom ……………………………………..... 10
Tabel 1.4 Tabel Contoh Shooting Script ………………………………………. 12
Tabel 2.1 Contoh Storyboard bentuk table ………………………………. 21

ix
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Mata pelajaran Teknik Pengolahan Audio dan Video pada Kompetensi Keahlian
Multimedia memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang keahlian
Multimedia, karena di dalamnya terdapat berbagai disiplin ilmu yang sangat
dibutuhkan dalam dunia kerja. Beberapa disiplin ilmu yang terkait yaitu untuk
pembuatan produk akhir berupa video promosi pariwisata lengkap dengan
perangkat promosinya.
Pada modul ini akan membahas secara lebih lenfkap mengenai Naskah, jenis-
jenis naskah, dan cara pembuatan naskah; format dan cara pembuatan storyboard;
teknik pengambilan gambar bergerak dan editing video; serta cara perekaman dan
editing audio.
Modul ini merupakan modul berbasis produksi, sehingga pada bagian judul
tertulis Teknik Pengolahan Audio dan Video pada pembuatan Video Promosi
Pariwisata.

B. PRASYARAT
Sebelum mempelajari materi pada modul ini anda harus menguasai terlebih
dahulu kompetensi dasar yang ada di semester 3 dan 4 pada yaitu mata pelajaran
Desain Grafis Percetakan yang didalamnya mencakup materi Fotografi.

C. PANDUAN BELAJAR
Berikut ini adalah rincian kompetensi dasar dan indicator capaian yang akan
anda pelajari pada modul ini.

x
KD Pengetahuan Indikator KD Indikator Judul
Capaian Keterampilan Capaian Bab
3.1. Memahami alur  Mengidentifik 4.1 Membuat alur  Menyusun Membuat
proses produksi asi langkah- proses naskah atau Naskah
multimedia langkah produksi skenario film Video
dalam multimedia Pendek
menentukan
ide dan tema
 Memahami
cara
pembuatan
naskah video

3.10 Mendiskusikan  Memahami 4.10 Membuat alur  Membuat Membuat


proses pembuatan alur proses proses video storyboard Storyboard
video pendek pembuatan pendek
film (video
profile, fiture
dan video
pendek
lainnya)

3.2. Menerapkan  Memahami 4.2 Dapat  Melakukan Pengambila


prosedur Cara mengoperasik pengambilan n Gambar
pengoperasian Pengoperasia an kamera gambar Bergerak
kamera video n Kamera video sesuai dengan teknik dan
3.5 Menerapkan  Memahami dengan yang benar Pengolahan
penyuntingan video Teknik prosedur  Melakukan Video
dengan Pengambilan 4.5 Menyunting penyuntingan
menggunakan Gambar video dengan video dengan
perangkat lunak  Mengidentifik menggunakan perangkat
pengolah video asi Peralatan perangkat lunak pengolah
3.6 Menerapkan Pendukung lunak video
manipulasi video Pembuatan pengolah  Menambahkan
dengan Video video teks pada
menggunakan fitur Promosi 4.6 Memanipulasi video
efek perangkat lunak Pariwisata video dengan  Menambahkan
pengolah video  Mengidentifik menggunakan efek khusus
3.11 Menganalisis asi Perangkat fitur efek pada video
perekaman gambar Lunak perangkat
bergerak (video) pengolah lunak
dengan kamera Video pengolah
3.14 Menganalisis video
pengolahan teks 4.11 Merekam
untuk dipadukan gambar
dengan video bergerak
(video)
menggunakan
kamera
4.14
Menggabungk

xi
KD Pengetahuan Indikator KD Indikator Judul
Capaian Keterampilan Capaian Bab
an teks untuk
dipadukan
dengan video

3.7 Menganalisis  Mengidentifik 4.7 Memanipulasi  Melakukan Perekaman


manipulasi audio asi Format audio dengan Perbaikan dan
dengan Audio mengguanakn Kualitas Audio pengolahan
menggunakan fitur-  Memahami fitur-fitur  Menghilangka Audio
fitur perangkat lunak cara perangkat n vocal pada
audio digital Perekaman lunak audio audio
3.8 Menganalisis Audio dengan digital  Menggabung
pengolahan audio menggunakan 4.8 Memadukan track audio
untuk dipadukan Perangkat audio dan  Menambahka
dengan video Lunak video sesuai n audio ke
3.13 Menganalisis Pengolah dengan dalam
proses perbaikan Audio tuntutan pengolahan
kualitas data audio naskah video
4.13 Memperbaiki
kualitas data
audio
3.16 Menganalisis video  Mengidentifik 4.16 Membuat  Melakukan tes Hasil dan
sesuai Naskah asi cara video sesuai dan Perangkat
produksi upload video skenario penyempurna Promosi
3.17 Menganalisis ke youtube 4.17 Membuat an video
proses pengemasan  Memahami pengemasan  Melakukan
produksi video strategi produksi video upload video
3. 18 Mengevaluasi pemasaran 4.18 Membuat ke youtube
proses produksi produksi di laporan  Membuat
video pendek youtube produksi video berbagai
 Mendeskripsik pendek perangkat
an berbagai promosi
perangkat
promosi

xii
Berikut adalah peta kedudukan modul yang akan kita pelajari :

MEMBUAT NASKAH MEMBUAT


VIDEO PENDEK STORYBOARD

PEREKAMAN DAN
PENGOLAHAN AUDIO

PENGAMBILAN
PENGEMASAN HASIL
GAMBAR BERGERAK
DAN PERANGKAT
DAN PENGOLAHAN
PROMOSI
VIDEO

KOMPETEN PADA MATA PELAJARAN


TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO DAN VIDEO
PADA PEMBUATAN PRODUK
VIDEO PROMOSI PARIWISATA

xiii
D. TUJUAN AKHIR
Materi-materi tersebut akan mengantarkan anda untuk dapat menguasai
kompetensi, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap terkait dengan
kemampuan memecahkan masalah dalam pekerjaan ataupun kehidupan sehari –
hari serta pengembangan kewirausahaan dalam kaitannya dengan kompetensi
siswa pada Pembuatan Video Promosi Pariwisata.
Adapun secara rinci tujuan mempejari modul ini adalah agar anda dapat
menguasai :
1. Pembuatan naskah
2. Pembuatan storyboard
3. Pengambilan gambar bergerak dan editing audio
4. Perekaman suara dan editing audio
5. Hasil dan pembuatan perangkat promosi

xiv
BAB I
MEMBUAT NASKAH VIDEO PENDEK

A. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami alur proses pembuatan video pendek
2. Mengidentifikasi langkah-langkah dalam menentukan ide, tema.
3. Memahami cara membuat naskah video.
4. Menyusun naskah produksi (skenario) video.

B. Peta Konsep

Alur Proses Produksi


Video Pendek

MEMBUAT NASKAH Ide dan Tema


VIDEO PENDEK
Naskah Video

Skenario

C. Kata Kunci
Ide, Tema, Naskah ,Promosi, Pariwisata

D. Alur Proses Pembuatan Video Pendek


Berikut ini adalah alur proses dari pembuatan video pendek :

1
Pre Production

Membuat Program Survey Lokasi


Casting Dan
Membuat Penulisan Scenario Produksi (Jadwal Shooting Dan
Penciptaan
Storyboard Dan Scrips Produksi Dan Mengurus
Karakter
Anggarannya) Perizinannya

Production

Mengarahkan Actor, Camera Dan


Setting Lokasi Shooting Pengambilan Gambar Bergerak
Lighting

Post Production

Editing Video Arrangement Music Rendering

Gambar 1.1 Alur Proses Pembuatan Video Pendek

Cakrawala :
Yang harus diperhatikan ketika survey lokasi shooting video pendek adalah :
Persiapan Biaya untuk survey, utamakan focus pada kebutuhan cerita,
Perhatikan Keadaan pencahayaan, adanya tempat untuk istirahat , jauh dari
kebisingan.

2
E. Ide dan Tema
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Ide / gagasan
adalah rancangan yang tersususn di pikiran. Sedangkan Tema merupakan
persoalan atau pun pokok pikiran yang dijabarkan di dalam suatu karangan , isi
dari sebuah ciptaan. Sehingga yang dimaksud dengan Tema Video adalah
pokok pikiran yang dituangkan dalam video yang akan dibuat

F. Cara Mendapat Ide Untuk Video Promosi


Untuk membuat video promosi yang menarik kita harus belajar menemukan
cerita yang bagus kemudian mengembangkannya menjadi naskah yang menarik
dan layak digarap menjadi video promosi pendek yang hebat. Berikut adalah
tahapannya :
a. Menemukan ide Cerita
Mulailah dengan sebuah kata, gambar, atau objek. Sebuah cerita hanya
butuh benih yang dapat kita tekuni terus sampai akhirnya tumbuh.
Akankah kelak menjelma menjadi video promosi pendek yang hebat?
Mungkin iya, mungkin juga tidak. Pertama sekali, yang harus difokuskan di
tahap awal adalah bagaimana mencetuskan sebuah gagasan lalu ikuti ke
mana ia mengalir. Salah satunya adalah dengan metode brainstorming.
Cara untuk mendapatkan ide untuk memulai sebuah cerita bisa dimulai
dengan menulis. Dengan duduk di depan laptop atau computer, keluarkan
kertas dan pensil, kemudian mulailah menulis apa yang ada di pikiran
tampa berhenti sampai waktu tertentu, misalnya selama 10 atau 15 menit.
Tidak perlu ragu dan takut apakah kita sedang menulis "cerita" atau
akankah kelak tulisan itu bakal jadi video promosi yang bagus. Pada tahap
ini kita hanya sedang mencari ide. Bisa jadi yang ditulis ini 99% sampah,
tapi mungkin ada satu potongan kecil yang bisa dikembangkan menjadi
cerita. Berilah gagasan pada diri sendiri.

3
b. Latihan menulis kata
Hanya dengan satu ketikan kata saja kita sudah bisa mendapatkan ide
cerita. Buatlah sebuah daftar berisi gambar-gambar acak, kata pertama
yang muncul di kepala kita, misalnya: Air Terjun, Bogor, cat minyak, dan
seterusnya. Nah, teruslah kumpulkan kata yg terlintas dipikiran, missal
sampai 20 kata, kemudian coba menghubungkan kata-kata tersebut.
Pikirkan, daftar kata yang telah dibuat mengingatkan pada apa? Tempat
wisata air terjun di Bogor? Musium Lukisan ? Mulailah dari gambaran itu
dan biarkan mengalir. Temukan cerita di sekitar gambaran itu.
c. Berikutnya mulailah mengembangkan pikiran untuk mendapatkan gagasan
bagus. Salah satu cara agar ide cerita dapat mengalir adalah dengan mulai
menspekulasikan skenario-skenario aneh, mengejutkan, atau absurd, yang
mungkin bisa dijalin menjadi cerita yang bagus. Misalnya, bagaimana
kalian bisa berpergian menggunakan permadani ? Bagaimana bila ternyata
ketika sedang jalan jalan ketemu idola ? Bagaimana jika mendadak anjing
kita bisa bicara? Bermacam plot dan karakter apik dapat muncul dari
spekulasi.
d. Carilah referensi video di youtobe. Salah satu cara untuk mendapatkan
ide video promosi pendek adalah dengan mengadaptasi ide cerita cerita
yang sudah dibuat oleh orang lain. Cari yang memiliki plot-plot menarik,
lalu temukan satu yang tampaknya asyik untuk dikembangkan menjadi
video promosi.
e. Cobalah membuat video promosi daerah-daerah wisata yang unik yang
banyak daya tariknya. Jika ingin membuat video promosi pendek, cobalah
memvideo promosikan dunia wisata di sekitar kita dan ciptakan karya
dokumenter. Temukan festival musik lokal di wilayah kita dan tanyakan
apakah kita boleh melakukan wawancara video promosi dengan
anggota band, atau cobalah memvideo promosikan saat berlatih keras di
bidang tari. Cari kisah nyata menarik yang terjadi di sekeliling kita dan
mintalah izin untuk merekamnya.

4
f. Pelajari sejarah. Sejarah berisi bermacam kisah hebat dan fantastis.
Bidang ilmu lainnya juga tak kalah menghasilkan: Psikologi (untuk
pengembangan karakter), Geografi, dsb.
g. Adaptasikan ide dari video promosi yang panjang atau video yang pernah
dilihat . Kita bisa mengadaptasi gagasan dari video promosi yang
panjang atau video ke video promosi pendek. Kita dapat mengadaptasi
dengan mengambil salah satu adegan, tema atau karakter dari video
promosi panjang itu.

Cakrawala :
3 Jenis Film ( Dokumenter , Fiksi, Eksperimental)
Secara umum, film dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
Film Dokumenter
Ciri Utama dari film documenter adalah menyajikan sebuah fakta . Dimana film
documenter selalu berhubungan dengan orang orang , tokoh, peristiwa dan juga
lokasi yang nyata.
Film Fiksi
Film fiksi lebih terikat dengan plot dan cerita yang disajikan diluar kejadian nyata (
cerita dari imajinasi penulis naskah )
Film Eksperimental
Film eksperimental tidak memiliki plot namun tetap memiliki struktur yang sangat
dipengaruhi oleh subjektifitas pembuatnya . Pada umumnya film jenis ini tidak
menceritakan apapun, juga sangat susah dipahami karena pembuatannya
menggunakan symbol-simbol personal yangmereka ciptakan sendiri.

5
G. Naskah / Skenario
Skenario, adegan layar atau naskah video adalah cetak biru yang ditulis
untuk video atau acara televisi. Naskah dapat dihasilkan dalam bentuk olahan
asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada seperti hasil sastra.

1. Ada 2 Jenis Cara Penulisan Naskah / Skenario


a. Naskah Satu Kolom
Dalam naskah satu kolom, penulisan deskripsi unsur audio dan visual
tidak dipisahkan. Semua ditulis berurutan tanpa pemisahan kolom.
Khusus untuk program yang akan direkam dengan multikamera dan tidak
dengan teknik video (satu kamera) perlu diperhatikan bahwa:
 Adegan (scene) tidak perlu diberi nomor urut karena tahapan
perekaman akan berjalan bersamaan dengan saat penampilan.
 Pendekatan produksi video (multikamera) akan memudahkan proses
pascaproduksi. Pada tahapan pascaproduksi, biasanya tidak banyak
penyuntingan karena unsur dramatik sudah dilaksanakan saat
perekaman.

Contoh naskah satu kolom:
Ide/Tema
Video Dokumenter “ Bogor Bermimpi”
Durasi -/+ 17Menit

OPENING :
Memperlihatkan jalanan kota Bogor.

SCENE 01. EXT. Tengah2 tugu muda


waktu : 07.30-08.10 wib
Pemain; presenter ...

presenter ... akan menjelaskan sedikit tentang tugu muda.


PRESENTER ... :
“ Siapa yang tidak tahu Tugu Kujang Bogor ? Tugu Kujang

6
Bogor adalah salah satu landmark kota Bogor . Semua akses
jalan paling tidak selalu melewati kawasan ini. Di sini
dapat kita lihat_di belakang saya tampak monumen Berupa
tiang tinggi , monumen ini adalah sebagai salam selamat
datang untuk setiap orang yang baru datang ke akota Bogor.
Di sana juga ada Kebun raya bogor yang sudah terkenal akan
keindahannya .” (sambil menunjuk Kebun raya Bogor yang di
maksud)

CUT

SCENE 02. EXT/INT.Jalan Pajajaran


waktu: 08.15 - 08.30 wib
Pemain; presenter...
Mereka semua melanjutkan perjalanan ke arah jalan Pajajaran
Mereka memarkirkan motor ke parkiran Salah satu Outlet .
Di jalanan ini mereka hanya bermain-main di pedestrian yang
bersih. Sampah kering dan sampah basah di pisahkan. Salah
satu pemain .............. yang baru saja makan permen pun
dengan baik hati membuang bungkus permen itu ke tong sampah.
Tampak beberapa orang sedang menunggu di halte menunggu
busway datang.

CUT

b. Naskah Dua Kolom


Pada naskah dua kolom, penulisan deskripsi visual seperti setting, gerakan
kamera, instruksi acting, dan efek visual dituliskan pada kolom terpisah dari
kolom audio. Jadi, kolom audio khusus tempat menuliskan unsur audio termasuk
narasi, dialog, sound effect, musik, dan instruksi auditif.
Prinsipnya, dari segi isi, naskah satu kolom dan dua kolom akan menghasilkan
produk identik. Namun, dari segi tata letak naskah satu kolom tampak lebih
konvensional. Walaupun demikian, pada produksi yang sesungguhnya sutradara

7
lebih menyukai bentuk satu kolom. Alasannya, bagian kiri naskah yang kosong
dapat digunakan sebagai tempat untuk membubuhkan catatan khusus arahan.
Misalnya kapan harus CUT, atau DISSOLVE dari satu kamera ke kamera lain,
gerak kamera atau objek, musik, sound effect, catatan sumbernya, dan lain-lain.
Contoh naskah dua kolom
Ide/Tema
Video Promosi / GET LOST BOGOR
Durasi -/+ 15Menit
SINOPSIS
‘GET LOST BOGOR’
Berceritakan tentang pesona wisata yang ada di Bogor. Bogor adalah salah satu
kabupaten yang memiliki begitu banyak tempat wisata yang sangat indah.
Dari banyaknya tempat pesona wisata ini, kita menunjukkan beberapa tempat wisata
yang antimainstream. Di video ini kita mengajak para penonton untuk meng-ekslpor
tempat wisata yang ada di Bogor. Di dalam pengambilan gambar kita
memperlihatkan sudut pKitang yang indah untuk dinikmati, agar para penonton
dapat merasakan betapa indahnya wisata alam yang Bogor yang asri dan menarik
Naskah :
Tabel 1.1 Naskah Get Lost Bogor
VIDEO AUDIO

SCENE 01. EXT. PERTENGAHAN JALAN FADE IN : BACK SOUND


MENUJU TELAGA WARNA
WAKTU : PAGI NARASI : bogor adalah salah
PEMAIN : TALENT satu daerah di jawa barat yang
TOP View Movement + Detailing shot. terkenal dengan udaranya yang
Talent mengendarai motornya, melewati sejuk tempat pariwisatanya
jalan pepohonan yang menarik . Kali ini kami
PEMKITANGAN SEPANJANG JALAN MENUJU akan mengajak kalian untuk
TELAGA WARNA menjelajah di salah satu objek
MENAMPILKAN CREDIT OPENING DAN JUDUL wisata yang unik dan
VIDEO instagramable.

8
Dalam menulis naskah video, perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya judul
program dan deskripsi adegan. Judul program hendaknya ditulis di bagian tengah
atas kertas dengan huruf kapital. Sementara itu, deskripsi ditulis dengan aturan
berikut. Indikator tempat, yaitu menerangkan lokasi pengambilan gambar di dalam
atau di luar ruang. Indikator ini ditulis dengan nomor urut dengan kapital.

Contoh:
INTERIOR atau EXTERIOR (biasanya disingka INT.
atau EXT.)

Indikator setting, yaitu menuliskan tempat kejadian dan dituliskan secara singkat dan
jelas.
Contoh:

INT.-RUANG KELAS

Indikator waktu kejadian, ditulis singkat dalam huruf kapital. Contoh:

INT.-RUANG KELAS - PAGI

Instruksi jenis shoot/gerakan kamera (angle) ditulis dalam huruf kapital.

Contoh:

INT.-RUANG KELAS-PAGI

LS.-PAK GURU DUDUK SISWA MEMBERI SALAM KEPADA PAK GURU DARI KURSINYA

(LS berarti long shoot)

9
Contoh untuk bentuk dua kolom:
Tabel 1.2 Naskah Dua Kolom
Sc Video Audio

1/1 EXT. SUASANA PROFIL INSTRUMEN


DUSUN MUSIK
INT. SUASANA KUMPULAN Alunan musik
PEMUDA YANG SEPI tradisional Jawa
DISSOLVE. SUASANA
GOTONG ROYONG YANG
SEPI

 Nama tokoh (kecuali bila termasuk dalam dialog), isyarat musik, sound effect, dan
instruksi acting semuanya ditulis dalam huruf kapital. Untuk naskah dua kolom,
ketiga hal tersebut ditulis dalam kolom audio. Perhatikan contoh berikut ini:
Tabel 1.3 Contoh Naskah Dua Kolom
Sc Video Audio

3/2 WIDE SHOOT. Tampak ANOM


beberapa pemudi tengah “Mbak, berangkat kumpulan,
asik yuk!”
ngerumpi di pos ronda. EMPAT PEMUDI SEREMPAK
MENJAWAB
“Halah Nom, lagi asik
nih!”

10
2. Langkah Menulis Naskah / Skenario
Berikut ini adalah 5 langkah penulisan naskah :
a. Menentukan tema video
b. Membuat dan logline sebagai intisari cerita melalui kata-kata singkat
c. Menyusun alur cerita/plot yang disesuaikan dengan durasi video
d. Membuat list adegan sebagai isi cerita dari sequence pada alur yang
telah disusun
e. Menulis script yang berisi keseluruhan cerita video sampai menjadi final
draft

CONTOH :
Ide : “Wisata Tersembunyi Di Tangerang”
Statement : Program short feature documenter yang berdurasi 3 menit ini
memaparkan obyek wisata di daerah Kabupaten Tangerang, belum
banyak masyarakat yang mengetahui ada tempat wisata alam baru yang
tersembunyi di pinggiran pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang. Short
feature ini di tujukan kepada kalangan remaja Tangerang dan sekitarnya
yang gemar berwisata alam.
Obyek : “Telaga Biru Cigaru“
Sinopsis :
Telaga biru cigaru terletak di kawasan cisoka, kabupaten tangerang.
Telaga biru cigaru sendiri merupakan sebuah fenomena alam dari bekas
galian pasir yang terdapat genangan air sedalam 50 meter. Yang warna
airnya dapat berubah-ubah, untuk memasuki telaga biru tersebut
pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp.5.000 dan biaya
parkir Rp. 3.000.
Dalam satu hari warna airnya bisa berubah menjadi hijau dan biru. Hal
ini membuat masyarakat tangerang bahkan serang heboh. Telaga biru
cigaru memiliki potensi besar untuk dijadikan destinasi wisata rekreatif,
dengan panorama alam yang asri . serta konstruk tanah bercampur pasir.
Disana kalian akan bisa melihat indahnya telaga biru cigaru, bersantai
santai sambil mengabadikan moment kalian dengan berfoto selfie di

11
sekitaran telaga cigaru. Dan juga kita tetap harus menjaga kebersihan agar
telaga cigaru tetap asri oleh keindahannya.
TREATMENT
Segment 1 :
- Opening Program
- Memaparkan jalur menuju telaga cigaru
- Memaparkan keadaan jalur akses ke telaga cigaru
- Proses masuk kedalam objek wisata
Segment 2:
- Memperlihatkan tempat parkir di objek wisata
- Memperlihatkan gerbang masuk telaga cigaru
- Memaparkan landsacape telaga cigaru
- Memperlihatkan keindahan air di telaga cigaru
Segment 3:
- Memperlihatkan Kegiatan pengunjung di telaga cigaru
- Memperlihatkan papan peringatan dan aturan di telaga cigaru
- Closing program
Shooting script
Tabel 1.4 Tabel Contoh Shooting Script
Seg Visual Audio Durasi
1 Opening program , menampilkan jalan Music 40”
menuju telaga cigaru ilustrasi
2 Menampilkan gerbang masuk dan musik 25”
pengelola parkir di telaga cigaru
3 Menampilkan suasana telaga cigaru dan musik 50”
keadaan air telaga cigaru
4 Menampilkan aktifitas pengunjung serta Music 1,10”
peraturan dan aturan bagi pengunjung
telaga cigaru, closing program

12
3. Proses Pembuatan Naskah Video

Gambar 1.2 Bagan Proses Pembuatan Naskah Video

Cakrawala :
Di Berlin terdapat festival video pendek pada tiap-tiap tahunnya dan ditonton
hingga dua puluh juta orang. Video tersebut hanya berdurasi 90 detik dan
diputar pada monitor-monitor di kereta api, bus, dan kereta listrik. Festival
video pendek juga dilakukan di Serbia pada bulan April tiap-tiap tahunnya. Hal
ini menunjukkan besarnya apresiasi masyarakat atas video-video pendek

13
H. Rangkuman
a. Naskah merupakan deskripsi tentang pesan atau informasi yang ingin
disampaikan dalam sebuah video yang akan dibuat.
b. Naskah berisi alur cerita, karakter tokoh utama, dramatisasi, peran, setting,
dan property atau segala hal yang berkaitan dengan pembuatan sebuah
program video dan televisi.
c. Naskah terbagi menjadi dua model penulisan, yaitu naskah yang ditulis satu
kolom dan naskah dua kolom.

I. Penilaian Harian
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat!
1. Naskah dalam proses produksi video adalah ….
2. Materi yang termuat pada naskah adalah ….
3. Secara fisik jenis naskah terdiri atas ….
4. Langkah pertama dalam penulisan naskah adalah ….
5. Skenario adalah ….

14
BAB II
MEMBUAT STORYBOARD

A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengenal storyboard
2. Mengidentifikasi fungsi storyboard dalam pembuatan film.
3. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam pembuatan storyboard.
4. Mempraktikkan pembuatan storyboard berdasarkan naskah yang telah dibuat.

B. Peta Konsep

Storyboard

Fungsi Storyboard

MEMBUAT STORYBOARD
Langkah Membuat
Storyboard

Pembuatan Storyboard

C. Kata Kunci
Storyboard, Fungsi, Langkah

D. Storyboard
Storyboard merupakan illustrasi secara kasar dari produk yang akan
dibuat. Storyboard biasanya merupakan kumpulan kertas yang berisi rangkaian
kejadian didukung dengan catatan directional, yang membentuk script visual
untuk kepentingan produksi video.Storyboard akan menjadi acuan dasar bagi
sutradara atau pembuat skenario tentang bagaimana seharusnya sebuah video
berjalan.

15
Storyboard biasanya berupa sketsa gambar yang disusun berurutan
sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita
kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring
khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga
menghasilkan persepsi yang sama dengan ide cerita kita.
Hal penting dari sebuah storyboard adalah pada adegan (scene), durasi
(timing), kamera-shot, dan audio. Setiap gambar dalam storyboard harus
menggambarkan dengan jelas elemen-elemen film yang meliputi gerakan
kamera, adegan, pemotongan kamera (cut), dan dialog karakter. Storyboard yang
siap digunakan harus mengandung semua informasi yang dibutuhkan untuk
proses produksi, diantaranya mencakup :
 dialog
 gerakan kamera
 penerangan
 soundtrack
 ringkasan singkat dari tindakan

E. Fungsi Storyboard
Storyboard berguna sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat di
dalamnya, mulai sutradara, penulis cerita, lighting, hingga kamerawan.
Keberadaan storyboard memungkinkan seorang pembuat video
memprevisualisasikan ide-idenya. Sebagai Alat untuk mengomunikasikan ide
keseluruhan video, storyboard menjelaskan alur narasi dari sebuah
cerita,berperan dalam penentuan waktu (timing), pada kerunutan (sequence),
percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dengan
kesinambungan, antara elemen-elemen dalam sebuah frame. Storyboard juga
berguna bagi editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda-beda
menjadi sesuai dengan skenario dengan lebih mudah dan cepat.
Ada 2 tujuan dalam pembuatan storyboard yaitu untuk berkomunikasi ide-
ide seakurat mungkin kepada orang lain dan untuk mengatasi masalah sedini
mungkin dalam proses produksi. Untuk itu storyboard yang baik adalah yang
mempunyai konsep desain yang mampu memberikan jawaban atau jalan keluar

16
terhadap problem-problem yang ada sesuai dengan kebutuhan audience melalui
riset, eksperimentasi, kritik, dan analisa. Dari segi pendekatan visual maupun
copywriting mampu menarik khalayak untuk melihat, mengerti dan kemudian
mengambil tindakan yang diharapkan sebenar-benarnya.

F. Langkah Membuat Storyboard


Storyboard dibuat dengan melibatkan tim. Setelah sutradara dan pengarah
fotografi membahas sebuah adegan, mereka kemudian bertemu dengan artis
storyboard untuk menerjemahkan gagasan mereka dalam gambar. Kemudian,
terbentuklah rancangan-rancangan shooting. Ketika dirasa ada sesuatau yang
kurang pas atau kemungkinan terdapat kendala dalam pengambilan gambar
nantinya segera dapat dilakukan revisi.
Dengan mengacu pada rencana shooting, dalam storyboard para pemain
dan awak lain dapat mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat
dan tepat. Storyboard secara gamblang memberikan tata letak visual dari adegan
seperti yang terlihat melalui lensa kamera. Sehingga sebuah gambar pada
storyboard harus mengandung setidaknya salah satu dari hal berikut:
 Sebuah Action/Adegan penting.
 Kamera Cut/Disolve/Fade in – Fade out.
 Gerakan Kamera – Camera Movement.
 Tanyakan pada diri sendiri, “Apa gunannya ini saya buat ?”.
Sedangkan Komponen–komponen penyusun storyboard yang harus ada
pada template adalah sebagai berikut:
1. Bagian Judul: Berisi tentang Judul, Episode, Scene, dan Halaman
2. Bagian Sub Judul: Berisi tentang Penjelasan Take shot, Panel, Squence,
Lokasi, dan Setting Waktu
3. Bagian Visual: Berisi tentang Gambaran adegan dengan menyisipkan visual
atau foto, grafis, dll. Kita juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di
layar, atau Kita dapat membuat bagian lain untuk teks.
4. Bagian Audio: berisi tentang uraian audio yang akan melengkapi berupa
nama dari file musik atau rekaman, dan atau efek suara (SFX) yang akan
bermain di layar masing-masing.

17
5. Bagian Dialog/Action: berisi detil action dan pergerakan kamera (framing,
angle) serta dialog adegan (jika ada)
6. Bagian Properties: berisi tentang penjelasan artistic, property, wardrobe, dan
Timing/ durasi.
Ingat, semakin rapi, detil dan terbaca maka semakin bagus storyboard
tersebut. Selanjutnya bagian-bagian tersebut penempatan dalam template bisa di
sesuaikan dengan kebutuhan masing masing studio.

G. Pembuatan Storyboard
Berikut ini akan kita bahas cara membuat storyboard dalam video pendek
beserta contohnnya.
1. Memilih media yang paling cocok digunakan untuk dibuat template storyboard.
Kita bisa menggunakan papan putih yang dibagi–bagi perkolom untuk
menggambarkan setiap adegan, namun ukuran yang digunakan haruslah yang
lumayan besar.
Jika ingin menggunakan software, Kita dapat menggunakan “Adobe Illustrator”,
“storyboardthat.com”, “Microsoft PowerPoint”, “Amazon‟s Storyteller”, atau
Software khusus untuk pembuatan storyboard untuk membuat template
storyboard dalam bentuk vertikal maupun horisontal.
2. Membuat daftar kronologi cerita (timeline)
Seperti halnya dalam komik, storyboard yang kita buat juga harus memuat
kronologi cerita secara runtut dan tentunya logis. Setiap adegan juga harus
dapat menggambarkan dengan jelas tentang waktu dan tempat terjadinya, serta
suasana yang ada.
3. Tentukan jalan cerita secara terperinci
Setiap adegan dalam storyboard juga harus mampu menjelaskan cerita secara
keseluruhan. Ingatlah bahwa inti storyboard adalah untuk memberikan
kejelasan visual dan untuk membuat setiap penonton memiliki pemahaman
yang sama. Jika video yang kita buat berdurasi pendek, maka perhitungkanlah
berapa banyak adegan yang sudah harus mampu melukiskan jalan cerita
secara keseluruhan.

18
4. Isi deskripsi pada setiap kolom storyboard
Agar setiap adegan pada storyboard kita dapat menggambarkan cerita yang
ada pada setiap adegan, tulislah deskripsi bagian – bagian terpenting dari
setiap adegan yang ada. Hal–hal tersebut bisa berupa latar belakang, suasana,
waktu, tempat, atau pelengkap lainnya yang nantinya ada saat proses
pengambilan gambar
5. Buat dan desain sketsa gambar / adegan video
Mulailah membuat adegan dengan menggambar pada storyboard. Karena
namanya adalah sketsa, sehingga kita tidak harus menyelesaikan setiap
gambar dengan sempurna. Perhatikan juga komposisi, sudut pengambilan
gambar oleh kamera, jenis pengambilan video / shot, properti, aktor, dan juga
efek khusus yang ada dalam setiap adegan video pendek Kita..
6. Tambahkan informasi dan deskripsi penting
Informasi penting ini dapat berupa dialog yang terjadi pada setiap adegan, dan
juga berapa lama waktu pengambilan gambar tersebut. Kita juga bisa
memberikan nomor pada setiap kolom yang ada agar mudah dijadikan referensi
ketika storyboard itu didiskusikan dengan orang lain.
7. Berikan sentuhan akhir dan selesaikan storyboard Kita
Pada tahap akhir, berikan sentuhan akhir berupa pengembangan storyboard,
pewarnaan, atau juga berpikir dalam tiga poin perspektif. Saat proses
pengambilan gambar, berdirilah sedikit jauh dari kamera, dan kemudian
berdirilah lebih dekat. Gambar yang lebih jauh dari kamera harus terlihat lebih
kecil dengan kaki yang lebih tinggi, dan gambar yang lebih dekat dengan
kamera harus terlihat lebih besar dengan kaki yang lebih rendah.

19
Beberapa Contoh format Storyboard
CONTOH 1:

Gambar 2.1 Contoh Format Storyboard

20
CONTOH 2 :
Tabel 2.1 Contoh Storyboard bentuk tabel

SSCENE DURASI TAKE


1 05.00

EVA SEDANG MENGETIK PESAN


BACKGROUND SOUND: -SUARA KETIKAN HANDPHONE
VIEW CAMERA : - ZOOM IN
2 05.00

CAMERA FOCUS KE LAYAR HANDPHONE EVA


BACKGROUND SOUND: -SUARA PESAN BARU
3 04.00

EVA SEDANG SIAP KELUAR RUMAH MENUJU KE


RESTORAN
BACKGROUND SOUND: -SUARA PINTU TERBUKA

21
4 05.00

EVA DATANG LALU MENYAPA DEA & MELISA


BACKGROUND SOUND:-LAGU YANG DIPUTAR DI
RESTORAN

CONTOH 3 :

Gambar 2.2 Storyboard film fiksi

22
Cakrawala :
Storyboard pertama kali dikembangkan di studio walt disney pada tahun
1930 perkembangan storyboard di Disney berawal dari revolusi buku-buku
komik yang berbentuk skestsa cerita yang telah dibuat sejak tahun 1920
yang bertujuan untuk menggambarkan konsep mata pelajaran cartoon
animasi pendek. Dalam buku The Story Of Walt Disney(Henry Holt 1956)
Drane Disney Miller menjelaskan bahwa storyboard pertama kali diciptakan
pada tahun 1933. Storyboard pertama kali dibuat oleh seorang animator
bernama Webb Smith. Ide tersebut diambilnya dari gambar adegan pada
lembaran kertas yang terpisah lalu disusunya pada papan buletin untuk
membuat urutan cerita.

H. Rangkuman
1. Storyboard merupakan gambaran dasar dari produk yang akan dibuat,
fungsinya sebagai acuan dasar bagi sutradara atau pembuatan skenario
tentang bagaimana seharusnya film berjalan.
2. Storyboard berupa kumpulan kertas yang berisi rangkaian kejadian untuk
kepentingan produksi film

I. Penilaian Harian
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat!
1. Storyboard adalah ….
2. Storyboard berguna sebagai ….
3. Tuliskan bagian yang harus selalu ada pada storyboard !

23
BAB III
PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK DAN PENGOLAHAN VIDEO

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Memahami cara pengoperasian kamera
2. Memahami teknik pengambilan gambar
3. Melakukan pengambilan gambar dengan teknik yang benar
4. Mengidentifikasi peralatan pendukung pembuatan video promosi pariwisata
5. Mengidentifikasi perangkat lunak pengolah video
6. Melakukan penyuntingan video dengan perangkat lunak pengolah video
7. Menambahkan teks pada video
8. Menambahkan efek khusus pada video

B. Peta Konsep

PENGAMBILAN GAMBAR
BERGERAK DAN
PENGOLAHAN VIDEO

Cara Pengoperasian Kamera

Peralatan Pendukung

Teknik Pengambilan Gambar Penyuntingan Video

Menambahkan Teks

Menambahkan Efek Khusus

24
C. Kata Kunci
Video, perangkat lunak pengolah video, penyuntingan video, efek khusus

D. Jenis dan Cara Pegoperasian Kamera


Pada pembuatan video promosi pariwisata, alat yang digunakan untuk
pengambilan gambar bergerak tidak hanya kamera video, melainkan kamera
DSLR dan smartphone juga bisa. Berikut adalah beberapa contoh kamera yang
dapat digunakan untuk pengambilan gambar bergerak (video) :
1. Kamera Video

Gambar 3.1 Kamera Video

Sebelum mengoperasikan kamera video, ada beberapa hal yang perlu


dipersiapkan, yaitu :
a. Baterai kamera dipastikan dalam keadaan penuh
b. Memory external telah terpasang pada media penyimpanan kamera
c. Seluruh tombol control berfungsi dengan baik
Setelah beberapa tahapan persiapan diatas telah kita lakukan, maka langkah
selanjutnya yaitu memulai pengambilan gambar. Berikut adalah langkah
pengambilan gambar :
a. Buka penutup lensa

25
b. Jika tidak menggunakan tripod, kencangkan tali pegangan.
c. Buka layar camcorder. Ketika layar kita buka maka otomatis camcorder
akan menyala. Jika tidak menyala secara otomatis, tekan tombol power.
d. Pilih mode perekaman yang diinginkan (LP, SP, atau HQ)
e. Atur pembesaran zoom in dan zoom out sesuai kebutuhan
f. Tekan tombol START untuk memulai merekam atau STOP untuk selesai
merekam. Tombol START / STOP ini berada di bagian bawah LCD.

2. Kamera DSLR
Selain menggunakan kamera video, untuk melakukan pengambilan
gambar bergerak kita juga bisa menggunakan kamera DSLR. DSLR adalah
singkatan dari Digital Single Lens Reflex, yaitu kamera digital yang
menggunakan cermin untuk memindahkan cahaya dari lensa ke jendela bidik
(viewfinder). Viewfinder merupakan lubang di bagian belakang kamera dimana
kita dapat melihat atau mengintip gambar apa yang akan kita ambil. Pada
umumnya kamera DSLR digunakan untuk pengambilan gambar diam (foto).
Walaupun demikian, kamera DSLR juga memiliki fitur untuk pengambilan
gambar bergerak atau perekaman video. Berikut adalah langkah perekaman
video dengan menggunakan kamera Nikon D3100 :
a. Menyalakan kamera dengan cara memutar tuas yang berada di sisi atas
kamera sebelah tombol shutter.
b. Mengaktifkan mode live view dengan cara memutar tuas yang melingkari
tombol dengan titik merah di sebelah kanan layar kamera.

Gambar 3.2 Kamera DSLR


c. Menekan tombol shutter untuk menentukan fokus objek

26
Gambar 3.3 Posisi kamera tampak atas
Jika setting fokus kamera otomatis, maka cara merekam agar focus yaitu
dengan cara arahkan kamera ke objek yang akan direkam kemudian
tekan sedikit tombol shutter untuk mengunci fokusnya.
d. Menekan tombol record untuk mulai merekam

Gambar 3.4 Letak tombol record pada kamera


Selanjutnya, agar hasil pengambilan gambar bergerak bisa maksimal, kita
dapat menggunakan tripod serta menyiapkan memory eksternal cadangan
sehingga apabila sewaktu-waktu penuh bisa segera diganti.
.
3. Kamera Smartphone
Selain kamera video dan kamera DSLR, perangkat sederhana yang kita miliki
juga mempunyai fasilitas untuk perekaman video. Ya…smartphone memiliki
fasilitas kamera yang cukup mumpuni untuk pengambilan gambar bergerak
(video). Pada saat ini, semua orang sudah mampu memanfaatkannya. Cara
pengambilan gambar bergerak dengan video yaitu :

27
a. Buka menu
b. Pilih kamera
c. Pilih mode video
d. Tekan tombol mulai merekam (record), dan menyimpan hasil dengan cara
mengklik save (simpan).
Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan agar hasil pengambilan gambar
dengan smartphone bisa maksimal :
a. Posisi smartphone dan jarak objek dalam batas yang normal, sehingga
keseluruhan aktifitas yang akan direkam masuk dalam frame camera
b. Posisi memegang smartphone harus benar
Berikut adalah ilustrasi posisi kamera yang benar pada bagian sebelah kiri
dan yang salah pada bagian kanan.

Gambar 3.5 Posisi smartphone untuk pengambilan gambar

Akibat posisi smartphone yang salah maka hasil pengambilan gambar


menjadi terbalik ketika file di transfer ke komputer. Sehingga kita perlu
memutar video tersebut.
c. Jangan menggunakan zoom in karena mengakibatkan menurunnya
kualitas video
d. Gunakan tripod untuk meminimalisir guncangan
e. Maksimalkan pengaturan kamera, baik pencahayaan maupun kualitas
pada bagian setting.

28
Cakrawala
Tips rekam video dengan Smartphone hasil bagus
Pertama dari segi durasi rekaman video, ketika kita mengambil rekaman
untuk momen yang lama, sebaiknya matikan ketika pencahayaan yang cukup
bagus. Cara ini untuk menghemat baterai dan juga kontras cahaya yang
berlebih.
Kedua, pengambilan gambar lebih dari sekali dan jangan berpindah-pindah
karena kamera smartphone hasilnya kurang begitu bagus jika kita merekam
dengan menggerakkan cepat. Hasilnya akan blur dan tidak fokus.

E. Teknik Pengambilan Gambar


1. Angle Kamera
Angle merupakan sudut pengambilan gambar yang menekankan posisi
kamera pada situasi tertentu dalam membidik objek, baik untuk pengambilan
gambar diam (foto) maupun gambar bergerak (video). Ada beberapa macam
sudut pengambilan gambar, yaitu :
a. Eye Level
Eye level adalah sudut pengambilan gambar normal yaitu tinggi kamera
sejajar dengan mata subjek atau objek yang dibidik. Untuk lebih mudahnya
sorotan kamera tepat pada posisi mata.

Gambar 3.6 Pengambilan gambar dengan teknik Eye Level

29
b. Bird Eye View
Penerapan bird eye view yaitu pengambilan gambar dengan posisi kamera
ada di ketinggian. Sehingga hasil pengambilan gambar bergerak
menunjukkan keadaan sekitar lokasi

Gambar 3.7 Pengambilan gambar dengan teknik Bird Eye View

c. High angle
High angle merupakan sudut pengambilan gambar dari ketinggian tetapi
tidak setinggi bird eye view. Posisi kamera lebih tinggi dari kepala.
Sehingga memberikan efek kepala seseorang tampat lebih besar dan
badan tampak mengecil hingga kaki meruncing.

Gambar 3.8 Pengambilan gambar dengan teknik High Angle

d. Low Angle
Sudut pengambilan gambar low angle yaitu posisi kamera rendah.
Sehingga hasil pengambilan gambar objek tampak lebih besar. Sudut

30
pengambilan gambar low angle ini biasa digunakan untuk sorotan kamera
kepada bangunan yang menjadi icon suatu daerah, sehingga memberikan
kesan bangunan tersebut tampak gagah.

Gambar 3.9 Pengambilan gambar dengan teknik Low Angle

e. Frog Eye Angle


Angle ini memiliki karakter angle yang sama dengan low angle yaitu sudut
pengambilan gambar yang rendah hanya saja tingkat kerendahannya lebih
extreme yang dimana kamera hampir saja menyentuh tanah. Sehingga
saat menggunakan angle ini terkadang kita harus meletakkan kamera
sangat turun (hamper menyetuh tanah).

Gambar 3.10 Pengambilan gambar dengan teknik Frog Eye Angle

31
f. Canted Angle
Canted angle sering disebut juga oblique angle yaitu pemilihan sudut
pengambilan gambar yang sengaja dimiringkan. Angle ini biasanya
digunakan untuk menghasilkan foto yang unik.

Gambar 3.11 Pengambilan gambar dengan teknik Canted Angle

2. Bidang pandangan atau framing merupakan langkah pengambilan gambar


yang menentukan luas bidang pandangan suatu obyek utama dan obyek
lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang (background). Macam -
macam ukuran bidang pandang pengambilan gambar bergerak yaitu :
a. Extreme Close Up (ECU)
Extreme Close Up merupakan teknik pengambilan gambar yang memuat
sebagian dari keseluruhan obyek yang di bidik, yaitu bagian-bagian
tertentu saja. Misalnya : mata, hidung, mulut. Hanya bagian tersebut saja.
Selain bagian dari organ makhluk hidup, teknik pengambilan gambar
Extreme Close Up juga dapat diterapkan untuk objek yang lain, misalnya
pengambilan gambar, pisau, gelas, maupun objek yang lain. Maksud dari
teknik pengambilan gambar ini yaitu untuk menunjukkan detail karakter
dari seluruh objek, sehingga terlihat nyata dan jelas.

Gambar 3.12 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Extreme Close Up

32
b. Big Close Up (BCU)
Big Close Up merupakan teknik pengambilan gambar sebagian dari wajah.
Pengambilan gambar ini lebih tajam dari close up. Maksud dari teknik
pengambilan gambar ini yaitu menunjukkan bagian wajah dengan lebih
detail. Dengan teknik pengambilan gambar ini menggambarkan kedalaman
pandangan mata, sorot kebahagiaan maupun emosi.

Gambar 3.13 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Big Close Up

c. Close Up (CU)
Teknik pengambilan gambar sebagian dari keseluruhan obyek, dari ujung
kepala sampai batas bahu atau dada seseorang. Fungsi dari teknik ini
adalah ingin menyampaikan karakter detil dari sebuah obyek, sehingga
karakternya terutama pada obyek manusia dapat dilihat secara nyata dan
jelas oleh pemirsa. Pengambilan gambar ini biasanya menampilkan
identifikasi psikologi sebuah karakter.

Gambar 3.14 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan Close Up

33
d. Medium Close Up (MCU)
Teknik pengambilan gambar dari ujung kepala sampai ulu hati seseorang.

Gambar 3.15 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Medium Close Up

e. Medium Shot (MS)


Teknik ini akan memvisualisasikan setengah dari keseluruhan bidikan
obyek manusia misalnya dari ujung kepala hingga pinggang obyek atau
seseorang. Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek
beraktifitas.

Gambar 3.16 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Medium Shot

34
f. Knee Shot (KS)
Teknik ini dengan ukuran gambar tiga perempat (¾) dari keseluruhan
bidikan obyek manusia misalnya dari ujung kepala sampai lutut obyek atau
seseorang.

Gambar 3.17 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Knee Shot

g. Full Shot (FS)


Teknik pengambilan gambar keseluruhan bidikan obyek manusia atau
binatang maupun kendaraan, misalnya dari ujung kepala hingga ujung
kaki.

Gambar 3.18 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Full Shot

35
h. Long Shot (LS)
Teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kesan luas pandang dan
mengecilnya obyek dari pandangan, sehingga keberadaan obyek terlihat
jauh dari pandangan mata. Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan
keadaan obyek yang beraktifitas dengan keluasan suasana lingkungan
dimana obyek berada.

Gambar 3.19 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Long Shot
i. Extreme Long Shot (ELS)
Teknik pengambilan gambar yang mana obyeknya lebih kecil dari Long
Shot dengan menampakkan suasana keberadaan obyek yang lebih luas.
Shot ini digunakan apabila gambar yang ingin diambil adalah gambar yang
sangat sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi lebar.

Gambar 3.20 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Extreme Long Shot

36
j. Establishing Shot
Pengambilan gambar secara keseluruhan suatu tempat atau
pemandangan untuk memberi orientasi tempat dimana peristiwa atau
adegan itu terjadi, biasa disingkat ESTABLISH saja.

Gambar 3.21 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Establishing Shot

k. One Shot
Shot yang menampilkan satu orang / subjek terlepas dari jauh atau
dekatnya pengambilan gambar

Gambar 3.22 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


One Shot

37
l. Two Shot
Shot yang menampilkan dua orang / objek terlepas dari jauh atau dekatnya
pengambilan gambar.

Gambar 3.23 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Two Shot

m. Three Shot
Shot yang menampilkan tiga orang / obyek terlepas dari jauh atau
dekatnya pengambilan gambar

Gambar 3.24 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Three Shot

38
n. Group Shot
Shot yang menampilkan sekelompok orang / obyek atau lebih dari tiga
orang / obyek terlepas dari jauh atau dekatnya pengambilan gambar

Gambar 3.25 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan


Group Shot

o. OSS (Over Shoulder Shot)


Pengambilan gambar dimana kamera berada di belakang bahu salah satu
pelaku atau di belakang objek yang membelakangi, dan tampak di dalam
frame. Sementara obyek utama tampak menghadap kamera dengan bahu
lawan main.

Gambar 3.26 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan OSS

39
p. POV (Point Of View)
Kamera sebagai sudut pandang pelaku atau subjek gambar

Gambar 3.27 Pengambilan gambar dengan bidang pandangan POV

Cakrawala
Wonderful Indonesia adalah video promosi pariwisata Indonesia yang
memenangkan The Best Exhibitor 2017 di Internationale Tourismus Borse
(ITB) di Messe, Berlin, Jerman

F. Peralatan Pendukung Pembuatan Video Promosi Pariwisata


a. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera agar
kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada
pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed) rendah/lambat dan untuk
menopang lensa-lensa panjang.

Gambar 3.28 Tripod Gambar 3.29 Cara penggunaan tripod

40
b. Reflector
Alat ini berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang datang dari lampu atau
cahaya alami. Untuk memberikan efek tertentu, warna dari reflector
bermacam-macam. Dengan bahan yang sederhana reflector juga bisa dibuat
sendiri.

Gambar 3.30 Reflector


c. Drone

Gambar 3.31 Drone

41
Taukah kalian apa itu Drone? Secara umum, drone merupakan teknologi
canggih yang berupa kendaraan udara yang bentuknya menyerupai pesawat
terbang atau helikopter yang bisa di operasikan tanpa dikendarai oleh awak
atau pilot.
Dan untuk jenis drone yang pada umumnya menggunakan baterai apabila isi
dayanya habis maka harus segera diisi atau di charger, meskipun biasanya
ada beberapa drone yang menyediakan baterai ekstra agar bisa terbang lebih
lama.
a) Fungsi Kegunaan Drone
Drone bisa dimanfaatkan untuk mengambil potret gambar dengan
memanfaatkan fasilitas kamera yang diambil dari ketinggian. Hal tersebut
seperti yang banyak dilakukan oleh saat ini, dimana drone yang digunakan
tersebut memanfaatkan remote control dan baterai untuk dapat menunjang
aktifitas
b) Jenis Drone Kamera
Berikut adalah beberapa contoh drone yang sering digunakan :
1. Syma RC Quadcopter X8G

Gambar 3.32 Drone Syma RC Quadcopter X8G

Drone kamera yang satu ini jika dilihat dengan sekilas memang
desainnya sangat mirip dengan jenis drone terkenal yang ada di
industri pembuatan drone. Syma RC Quadcopter X8G ini memiliki
banyak fitur yang cukup mumpuni, dilengkapi dengan kamera
berukuran 5 megapixel dan bisa digunakan untuk mengambil video
dengan ukuran kualitas 1080 pixel. Jenis drone yang satu ini bisa
Anda dapatkan dengan harga yang relatif murah dan terjangkau.

42
2. Wltoys Drones V686G FPV

Gambar 3.33 Drone Wltoys Drones V686G FPV

Wltoys Drones V686G FPV merupakan salah satu jenis drone kamera
yang mempunyai kamera dengan ukuran 2 megapixel dan dilengkapi
dengan fitur pendukung seperti built in. Drone jenis ini bisa terbang
selama 8 menit dengan jarak terbang yang dimiliki 150 meter.

3. Cheerson CX 20

Gambar 3.34 Drone Cheerson CX 20

Cheerson CX 20 merupakan salah satu jenis drone kamera yang


memiliki fitur GPS sehingga bisa dikontrol dengan sangat mudah.
Selain itu, jenis drone yang satu ini bisa diterbangkan dengan jarak
sekitar 300 meter dengan waktu sekitar 15 menit.

G. Aplikasi Editing Video


Terdapat banyak aplikasi yang digunakan untuk pengolahan video. Berikut
adalah beberapa aplikasi yang biasa digunakan untuk editing video :

43
a. Sony Vegas Pro

Gambar 3.35 Tampilan Aplikasi Sony Vegas Pro

Sony vegas pro adalah perangkat lunak untuk editing video dan audio. Sony
vegas pro merupakan sistem editing video yang bersifat non-linear (NLE).
Editing non-linear adalah metode memungkinkan kamu untuk mengatur setiap
frame didalam bentuk klip video digital dengan mudah. Kamu bisa bebas
untuk mengakses frame apapun didalam editing non-linear ini. Banyak sekali
kemudahan yang diberikan pengguna software NLE ini. Daripada pada
perangkat yang bersifat linear yang mungkin akan sulit digunakan. Software
ini sangat mudah digunakan untuk para editor film. Semuanya akan menjadi
lebih ringan dan pekerjaan tak akan terasa berat. Contohnya saja fitur yang
diberikan sony vegas pro adalah multi track. Jadi kamu bisa mengatur sesuka
hati kamu untuk memposisikan atau menempatkan klip video dan audio.

b. Pinnacle Studio
Pinnacle studio adalah Software yang digunakan Untuk Editing Video
berformat miniDV, DVD, AVI, dll. dan Publish video menjadi CD, DVD,
HDDVD, Blu-Ray, File, dan Upload ke web. Dengan tampilan interface yang
mudah digunakan, fitur automatic scene detection, SmartMovie, SmartSond,
full-screen preview, background rendering, serta fasilitas video dan audio
effect yang komplit, membuat video editing menjadi lebih mudah dan
menyenangkan.

44
c. Adobe Premiere

Gambar 3.36 Tampilan Aplikasi Adobe Premiere

Adobe Premiere merupakan software editing video berbasis non-linear editor


(LNE). Adobe Premiere mempunyai timeline yang bisa memasukan video dan
audio hingga 99 kolom yang dapat membuat video leluasa serta
menambahkan audio mulai dari background music, Sound FX, dan audio
lainnya.
Pengguna dapat mengcapture video dari camcorder yang terhubung ke
komputer atau laptop yang dapat disimpan kedalam berbagai format file.
Mudah membuat judul video atau text yang diperlukan dalam video anda,
karena telah menyediakan 3 title pada premiere tersebut. Memiliki ketelitian
terhadap waktu video tersebut hingga 0,01 detik yang dapat memperkaya
video pengguna lebih maksimal dengan baik.

H. Pengolahan Teks pada Video


Langkah editing video yang dilakukan adalah menggunakan aplikasi Adobe
Premiere. Sebelum langkah pengolahan teks, berikut akan dikenalkan bagian-
bagian Adobe Premiere :

45
Secara garis besar, area kerja di Adobe Premiere Pro terdiri dari 4 bagian utama,
yaitu :
1. Project Window

Gambar 3.37 Project Window pada Adobe Premiere

Project Window merupakan tempat untuk menyimpan file – fileyang nanti nya
akan dipergunakan untuk penyusunan video, yaitu berupa clip video atau
footage foto, audio, dan tittle. Pada project window terdiri dari 2 bagian yaitu
tab project dan tab effect.
a. Tab Project : untuk menampung daftar clip video, footage foto, audio.
b. Tab Effect : daftar efek video dan audio serta beberapa efek transisi video
dan audio
2. Monitor Window
Monitor window berfungsi untuk melihat tampilan atau preview hasil
penyutingan yang dilakukan di timeline.

46
Gambar 3.38 Monitor Window pada Adobe Premiere

3. Timeline

Gambar 3.39 Timeline pada Adobe Premiere

Timeline Window berfungsi untuk penyutingan dan penyusunan dari beberapa


source video, foto maupun audio yang digunakan dalam pembuatan video.
Timeline bekerja berdasarkan waktu jika dilihat secara horizontal dengan
format SMPTE (Society Of Motion Picture And Television Engineers) yang
merupakan organisasi dari masyarakat film dan televisi. Satuan format
SMPTE adalah : Jam, menit, detik, frame. Sedangankan secara vertikal terdiri
atas beberapa track yaitu Track Audio dibagian bawah dan Track Video
dibagian atas. Dapat dilihat sebagai berikut :
a. Time Display
b. Track Video
c. Track Audio
d. Current Time Maker

47
e. Zoom toggle
4. Tools Window
Tools window terdiri dari beberapa tombol peralatan yang paling banyak
digunakan dalam penyutingan Clip menjadi sebuah video utuh, untuk
detailnya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.40 Tools pada Adobe Premiere

Selanjutnya kita akan melakukan pengolahan teks pada video dengan


menggunakan Adobe Premiere. Berikut adalah langkah kerja yang dilakukan :

1. Buka aplikasi Adobe Premiere


2. Kemudian import video dengan cara memilih menú File – Import

48
3. Kemudian drag video tersebut ke timeline

4. Untuk menambahkan teks dengan cara memilih menú Tittle- New tittle –
default still. Selanjutnya berikan nama untuk title tersebut, lalu tekan OK.

5. Kemudian muncul jendela teks editor. Pada tampilan tersebut dapat kita isi
dengan teks dan properties teks ada di samping tampilan video. Setelah
selesai menulis, kemudian kita close.

49
6. Untuk memunculkan teks pada video, kita drag teks tersebut ke área kerja.

Pada timeline, posisi teks adalah pada bagian video 2 :

50
Maka hasilnya adalah seperti tampilan berikut :

I. Penambahan Efek Khusus pada Video


1. Pada jendela Effect kita dapat memilih berbagai macam efek yang dapat
digunakan.

2. Untuk menambahkan efek dengan cara kita pilih efek yang akan digunakan
kemudian drag ke timeline

3. Maka hasilnya akan muncul pada tampilan video.

51
4. Untuk menyimpan hasil pekerjaan dengan cara memilih menú File – Save As..
– format file adalah .proj

J. Rangkuman
1. Pengambilan gambar bergerak (video) dapat dilakukan menggunakan Kamera
video, kamera DSLR, dan kamera smartphone.
2. Angle adalah sudut pengambilan gambar yang menekankan posisi kamera
pada situasi tertentu dalam membidik objek. Macam angle kamera : eye level,
bird eye view, high angle, low angle, frog eye angle, canted angle
3. Bidang pandangan atau framing adalah langkah pengambilan gambar yang
menentukan luas bidang pandangan suatu obyek utama dan obyek lainnya
dalam hubungannya dengan latar belakang. extreme close up (ECU), big
close up (BCU), close up (CU), medium close up (MCU), medium shot (MS),
knee shot (KS), full shot (FS), long shot (LS), extreme long shot (ELS),
establishing shot, one shot, two shot, three shot, group shot, over shoulder
shot (OSS), dan point of view (POV).
4. Perlengkapan pendukung untuk pengambilan gambar yaitu : tripod, reflector,
dan drone

K. Penilaian Harian
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
1. Sebutkan alat yang dapat digunakan untuk pengambilan gambar bergerak
(video) !

52
2. Apakah yang dimaksud dengan angle kamera dan tuliskan 3 macam angle
kamera !
3. Apakah yang dimaksud dengan bidang pandang pada pengambilan gambar
?
4. Jelaskan teknik pengambilan gambar close up dan berikan contohnya !
5. Apakah yang dimaksud dengan Over Shoulder Shot (OSS) ?

53
BAB IV
PEREKAMAN DAN PENGOLAHAN AUDIO

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Mengidentifikasi format audio
2. Mengidentifikasi berbagai perangkat lunak pengolah audio
3. Melakukan perekaman audio dengan perangkat lunak pengolah audio
4. Melakukan perbaikan kualitas audio
5. Menghilangkan vocal pada audio
6. Menggabung track audio

B. Peta Konsep

PEREKAMAN DAN
PENGOLAHAN AUDIO

Format Audio

Perangkat Lunak Pengolah Audio Perekaman Audio

Pengolahan Audio Perbaikan Kualitas Audio

Menghilangkan Vocal

Menggabung Track Audio

C. Kata Kunci
Audio, perangkat lunak pengolah audio, perekaman audio, kualitas, vocal, track

54
D. Format Audio
Audio adalah suara atau bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu benda,
agar dapat tertangkap oleh telinga manusia getaran tersebut harus kuat minimal
20 kali/detik.Dalam industri multimedia, audio sangat penting peranannya. Selain
sebagai salah satu media, audio juga merupakan unsur untuk memperkuat
berbagai informasi yang ditampilkan. Proses perekaman audio dapat dilakukan
dengan berbagai perangkat, baik itu secara langsung bersamaan dengan
kamera, perekaman menggunakan Smartphone, menggunakan aplikasi pengolah
audio, hingga perekaman dengan perangkat rekaman audio pada studio.
Berikut adalah berbagai macam format audio :
a) MP3 adalah (MPEG, Audio Layer 3) suatu format audio yang dikembangkan
oleh Fraunhoper Institude dengan memiliki bitrate 128 kbps. Dalam waktu
yang singkat MP3 menjadi format paling populer dalam dunia musik digital,
sebab ukuran filenya yang kecil dan juga kualitasnya tidak kalah dengan CD
Audio.
b) WAV adalah suatu format audio yang merupakan standar suara dari de-facto
di Windows. Awalnya format jenis ini dijadikan jembatan untuk penghubung
file yang akan dikonversi keformat yang lainnya. Tetapi seiring
berkembangnya zaman, banyak para pengguna yang melewati tahap ini,
pengguna dapat mengkonversi file secara langsung ke format yang
diinginkannya. Format ini jarang sekali dipakai sebab ukuran filenya yang
lumayan agak besar.
c) AAC (Advanced Audio Coding) adalah suatu format audio yang menjadi
standar untuk MPEG (Motion Picture Experts Group). Sejak standar MPEG-2
diberlakukan pada tahun 1997, sample rate yang ditawarkan sampai dengan
96 KHz atau 2 (dua) kali sample rate MP3 (MPEG, Audio Layer 3). Kualitas
format audio dengan ini cukup baik sekali, bahkan pada bitrate yang paling
rendah sekalipun. Salah satu pengguna format audio ini ialah iTunes, toko
musik online besutan Apple dan juga piranti atau perangkat pendukung
terkemuka untuk format audio ini juga berasal dari produknya Apple yaitu
Ipod.

55
d) WMA (Windows Media Audio) adalah suatu format audio yang ditawarkan
oleh perusahaan teknologi terbesar di dunia yaitu Microsoft Corporation.
Format audio yang satu ini sangat disukai oleh vendor musik online sebab
dukungannya terhadap DRM (Digital Right Management) yaitu suatu fitur yang
dipakai untuk mencegah pembajakan musik. Selain itu, menurut isu atau gosip
yang beredar format audio ini memiliki kualitas yang lebih baik dari pada
formaat AAC maupun MP3.
e) Ogg Vorbis adalah satu-satunya format audio yang garatis atau terbuka untuk
umum. Kelebihannya ialah terletak pada kualitas audio yang tinggi walaupun
pada bitrate rendah sekalipun.
f) Real Audio adalah suatu format audio yang sering ditemui pada bitrate
rendah. Format jenis ini dikembangkan oleh RealNetworks, digunakan untuk
layanan streaming audio pada bitrate 128 kbps atau lebih dengan memakai
standar AAC MPEG-4.
g) MIDI adalah suatu format audio yang biasanya digunakan untuk ringtone pada
handphone, sebab ukuran filenya yang kecil tapi sayangnya format audio ini
hanya cocok untuk suara yang dihasilkan oleh synthesize.

Cakrawala
Alat perekam suara pertama yaitu Phonoautograph penemuan Leon Scott
telah ada sebelum Phonograph penemuan Thomas Alpha Edison yang
digunakan untuk mempelajari gelombang suara pada tahun 1857.

E. Perekaman Audio dengan menggunakan Perangkat Lunak Pengolah Audio


Terdapat banyak aplikasi yang digunakan untuk mengolah audio.
Beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut :

56
a. Audacity

Gambar 4.1 Tampilan Aplikasi Audacity


Audacity merupakan salah satu aplikasi pengolah audio gratis dan open
source. Aplikasi ini dapat digunkan untuk merekam maupun mengedit audio.
Dengan aplikasi ini kita dapat melakukan berbagai hal berikut :
1) Merekam secara langsung
2) Mengolah suara
3) Mengubah hasil rekaman
4) Membentuk rekaman menjadi produk digital
5) Menyalin rekaman dalam bentuk CD
6) Mengedit suara dalam beberapa bentuk file seperti : MP3, WAV, AIFF, dan
sebagainya
7) Memotong, menyambung dan mencampur beberapa suara dengan efek
yang berbeda.
b. Power Sound Editor

Gambar 4.2 Tampilan Aplikasi Power Sound editor

57
Aplikasi ini dapat digunakan untuk berbagai kegiatan seperti :
1) Merekam atau mengedit audio dan sekaligus juga visual
2) Merekam musik, suara, atau dengan file audio tertentu
3) Memotong, mencampur, memberikan efek dan komposisi musik
4) Menambahkan efek yang ditambahkan seperti echo dan chorus
c. Music Editor Free (MEF)

Gambar 4.3 Tampilan Aplikasi Music Editor Free (MEF)


MEF adalah salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk berbagai proses
editing suara. Anda bisa mencoba untuk merekam suara kemudian melakukan
pengeditan dengan proses yang tidak rumit. Kemudian anda juga bisa bekerja
secara bersamaan, termasuk untuk menyalin suara, menempelkan suara, dan
memberi efek seperti amplifikasi dan mengurasi efek suara yang tidak jernih.
Aplikasi ini juga mudah untuk dioperasikan.
d. FL Studio

Gambar 4.4 Tampilan Aplikasi FL Studio

58
FL Studio adalah aplikasi perangkat lunak digital audio Workshop (DAW)
yang memungkinkan untuk mensintesis musik tanpa ada instrumen musik
aslinya. Sebagai penggantinya, digunakan instrumen musik digital atau
biasanya disebut VST yang merupakan sampel suara dari instrumen musik
asli. Cara kerja dari FL Studio adalah dengan memasukan nada-nada maupun
ketukan pada timeline layaknya partitur lagu. FL Studio juga memiliki beragam
fitur seperti menambahkan efek-efek yang disediakan. FL Studio juga dapat
digunakan untuk memotong suara, menambahan bahkan mengkonversi ke file
lain, diantaranya MP3, Ogg, dan WAV. Selain itu juga dapat berkreasi dengan
suara yang dimiliki sendiri melalui perekam suara.
Kelebihan aplikasi ini laiknya memiliki studio musik digital lengkap dengan
instrumen. perangkat mixing dan mastering. Selain itu, pengguna juga
memungkinkan menciptakan musik dengan irama yang melampaui
penggunaan instrumen pada dunia nyata.
Antarmuka yang digunakan juga user-freindly dan mudah dipahami.
e. Adobe Audition

Gambar 4.5 Tampilan Aplikasi Adobe Audition


Adobe Audition adalah multitrack digital audio recording, editor dan mixer
yang udah digunakan dan memiliki berbagai fasilitas pengolahan suara.
Dengan Adobe udition Anda dapat merekam suara, memperbaiki kualitas
suara, menambahkan berbagai efek suara, dan menggabungkan dengan
berbagai track suara menjadi satu track, dan menyimpannya dalam berbagai
format. Adobe Audition banyak digunakan oleh musician recording master,

59
demo cd, produser atau programing stasiun radio. Secara umum Adobe
Audition memiliki dua lingkungan yaitu Edit View and Multitrack. View. Edit
View sesuai namanya ditujukan terutama untuk menangani editing satu
waveform saja pada satu saat. Sementara Multitrack View dapat menangani
beberapa waveform sekaligus pada beberapa track.

Aplikasi yang kita gunakan untuk editing audio adalah Adobe Audition. Berikut
adalah langkah merekam audio dengan aplikasi Adobe Audition :
1) Buka Software Adobe Audition, kemudian pilih File – New – Audio File
(Ctrl+Shift+N).

2) Akan muncul tampilan box New Audio File sebagai berikut, Ganti File Name
dengan nama Rekaman Suara seperti sesuai nama file yang kita butuhkan,
untuk Sample Rate, Channels dan Bit Depth samakan dengan default setting
pada computer.

60
Samakan dengan default setting pada computer dengan cara pilih Start-
control panel – sound – recording – microphone – properties – pada bagian
advance samakan isinya dengan pada adobe audition diatas.

3) Selanjutnya kita mulai merekam suara kita dengan cara klik pada tombol
Record.

4) Setelah selesai record, tekan tombol record sekali lagi (off), maka hasilnya
seperti tampilan berikut :

61
Untuk mendengarkan hasilnya dengan cara menekan tombol spasi pada
keyboard.
5) Untuk menyimpan hasil dengan cara pilih menu file – save as – lalu mengisi
nama file dan menentukan format file – lalu pilih OK

Cakrawala
WAV adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris “waveform”. WAV
merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft
dan IBM. WAV ini adalah format utama untuk menyimpan data audio
mentah pada Windows.

62
F. Perbaikan Kualitas Audio
Berikut adalah langkah perbaikan kualitas audio untuk menghilangkan noise :
1) Buka file audio dengan cara memilih menú File – Open

2) Seleksi área yang akan dihilangkan noise-nya

63
3) Kemudian pilih menú Effect – Noise Reduction – Capture Noise Point

Selanjutnya untuk semuanya akan kita jernihkan dengan cara seleksi


semuanya (Ctrl+A) kemudian pilih menú Effect – Noise Reduction – Noise
Reduction (process). Lalu klik Apply. Simpan hasilnya dengan cara memilih
menú File – Save

G. Menghilangkan Vocal pada Audio


Berikut adalah langkah menghilangkan vocal pada audio :
1) Audio dengan cara memilih menú File – Open

64
2) Kemudian pilih menú Effect – Stereo Imagery – Center Channel Extractor –
pada bagian preset pilih Vocal remove

3) Simpan hasilnya dengan cara memilih menú File - save

H. Menggabung Track Audio


1) Buat file baru dengan cara memilih menú file – New – multitrack sesión

2) Kemudian akan muncul tampilan beberapa track, isi setiap track dengan file
audio yang akan kita gabungkan dengan cara klik kanan pada track lalu pilih
insert – files – pilih file audio.

65
Kemudian untuk memotong audio tersebut dengan cara arahkan kursor ke
bagian ujung kemudian drag ke kiri, atau kekanan.

Jika file audio yang akan di edita pada bagian tengah, maka yang dilakukan
adalah doublé klik track tersebut dan kita akan masuk ke tampilan single track
editor dan kita bisa memilih bagian mana yang akan kita seleksi.

66
Setelah proses pada single track editor selesai, untuk kembali ke bagian
multitrack dengan cara memilih file multitrack sesuai namanya pada bagian
kiri.

3) Setelah semua track terisi dengan audio, langkah selanjutnya adalah


menggabungkan (istilahnya adalah mixdown) dengan cara pada bagian track
yang kosong klik kanan lalu pilih Export Mixdown – Entire Session

67
Kemudian ketiga track tersebut menjadi satu dan muncul pada single track
editor sebagai berikut :

Untuk mengimpan hasil dengan cara File – save as – beri nama file – pilih
format file .MP3 – sabe

I. Rangkuman
1. Audio adalah suara atau bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu benda,
agar dapat tertangkap oleh telinga manusia getaran tersebut harus kuat
minimal 20 kali/detik.
2. Format audio : MP3, WAV, ACC, WMA, Ogg Vorbis, Real Audio, MIDI
3. Beberapa aplikasi pengolah audio diantaranya : Audacity, Power Sound
Editor, Music Editor Free (MEF), FL Studio, dan Adobe Audition

68
J. Penilaian Harian
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
1. Apakah yang dimaksud dengan audio ?
2. Jelaskan berbagai format audio !
3. Apakah yang dimaksud dengan mixdown ?
4. Jelaskan langkah menghilangkan noise pada audio !
5. Jelaskan langkah menghilangkan vical pada audio !

69
BAB V
HASIL DAN PERANGKAT PROMOSI

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan langkah render
2. Mendalami strategi promosi produk
3. Membuat perangkat promosi

B. Peta Konsep

Render Hasil

HASIL DAN PERANGKAT Strategi Promosi


PROMOSI

Perangkat Promosi

C. Kata Kunci
Render, Strategi, Perangkat Promosi

D. Render
Rendering adalah proses otomatis menghasilkan citra fotorealistik atau
non-fotorealistik dari foto, video, model 2D atau 3D dengan menggunakan
program komputer. „Rendering‟ juga di gunakan untuk menggambarkan proses
penghitungan efek dalam program editing video untuk menghasilkan output video
akhir.

E. Review Hasil
Setelah video selesai render, langkah selanjutnya yaitu melihat hasilnya
dan meminta pendapat ahli untuk revisi. Proses ini sangat penting dilakukan agar
kekurangan yang ada mampu diidentifikasi kemudian diperbaiki. Ahli yang kita

70
mintai pendapat adalah guru mata pelajaran Teknik Pengolahan Audio dan Video
di sekolah dan dari Dinas Pariwisata daerah setempat.
Setelah kita memperoleh data tentang hal apa saja yang perlu diperbaiki,
langkah selanjutnya adalah kita perbaiki file .proj (pada Adobe Premiere) dan
setelah selesai kita lakukan render kembali. Berikut adalah beberapa format file
yang support untuk di upload ke cannel youtube :.MOV, .MPEG4, .MP4, .AVI,
.WMV, .MPEGPS, .FLV, .3GPP, .WebM. Dari kesembilan format video tersebut,
format video yang direkomendasikan adalah MP4 dan Mpeg4.
Ukuran video sangat berpengaruh pada kualitas tampilan video tersebut di
YouTube. Jika ukuran video Anda cukup besar, maka kualitas tampilan di sisi
penonton akan terlihat bagus. Saat ini YouTube menggunakan aspek rasio 16:9.
Ukuran video terbaik tersebut diantaranya:
240pixel: 426×240 (16:9)
360pixel: 640×360 (16:9)
480pixel: 854×480 (16:9)
720pixel: 1280×720 (16:9)
1080pixel: 1920×1080 (16:9)
1440pixel (2k): 2560×1440 (16:9)
2160pixel (4k): 3840 x 2160 (16:9)

Langkah upload ke cannel youtube :


Untuk upload ke youtube, langkah pertama yang kita lakukan yaitu membuat
channel youtube dan untuk membuatnya kita harus memilki akun google (gmail).
Caranya sebagai berikut :
1. Buka youtube (https://www.youtube.com) kemudian klik tombol SIGN IN

71
2. Lakukan login dengan akun google

3. Pilih icon youtube lalu pilih menú settings

4. Pilih créate a new channel

72
5. Isi nama channel sesuai dengan yang diinginkan, kemudian pilih create

6. Klik customize cannel untuk mengatur tampilan, misal foto profil dan
sebagainya

7. Selesai

Selanjutnya adalah langkah upload video ke channel youtube tersebut dengan


cara sebagai berikut :
1. Dalam keadaan login, maka pilih menú Home, kemudian klik gambar +

73
Lalu pilih upload video

Kemudian pilih file yang akan diupload

4. Selanjutnya isi bagian judul dan deskripsi, setelah process 100% lalu pilih
publish.

Kemudian URL dapat kita peroleh :

74
F. Pembuatan Perangkat Promosi
Untuk mempromosikan hasil video kita perlu menggunakan perlengkapan
pendukung, atau yang disebut dengan perangkat promosi. Perangkat promosi
yang akan kita siapkan berupa mug, poster, pin, dan gantungan kunci. Dengan
menggunakan perangkat tersebut maka promosi produk video akan lebih efektif.
Berikut adalah langkah pembuatan perangkat promosi :
a. Poster
Berikut adalah langkah pembuatan poster dengan menggunakan aplikasi
Adobe Illustrator :
1. Buka aplikasi Adobe illustrator pada computer anda, kemudian klik New
Document dan atur ukuran menjadi A3 lalu klik “create”.

2. Lalu klik Rectangle Tool dan buat kotak seukuran layer dan beri warna
berikut

75
3. Klik Pen Tool lalu bentuk seperti gunung.

4. Lalu beri warna berikut.

5. Lakukan hal yang sama menggunakan Pen Tool dan beri warna lebih
gelap.

76
6. Lakukan lagi dan beri warna yang semakin gelap.

7. Lalu beri vektor pohon cemara menggunakan Pen Tool dan beri warna
yang sama.

8. Lakukan lagi untuk warna yang lebih gelap.

77
9. Bentuk awan dan beri warna lebih terang.

10. Lalu bentuk lingkaran menggunakan Eclipse Tool dan warnai dengan
Gradient dengan Type Radial lalu warnai dengan putih dan oranye, juga
turunkan Opacity agar lebih menyatu.

11. Tambahkan Vektor burung menggunakan Pen Tool dan beri warna berikut.

78
12. Lalu tambahkan teks judul menggunakan Text Tool.

13. Lalu duplikat teks menggunakan Ctrl + c, Ctrl + v. lalu beri warna berikut.

14. Lalu tempatkan di belakang teks pertama untuk memberi kesan timbul.

79
15. Poster sudah selesai. Simpan poster dengan klik File lalu pilih Save As
untuk format ai dll atau Export untuk menyimpan format jpeg atau PNG dll.

Berikut adalah hasilnya :

b. Mug (Gelas Keramik)


Berikut adalah langkah pembuatan mug :
1. Buka software Adobe Photoshop

80
2. Membuat dokumen baru dengan ukuran panjang 19 cm dan lebar 8 cm.

3. Kemudian berikan tulisan dengan menggunakan text tool

4. Lalu buka file gambar yang akan kita jadikan background. Kemudian drag
and drop gambar tersebut ke area kerja kita (kertas yang sudah diatur
ukurannya). Selanjutnya, atur agar posisi layer background ada di bawah
layer tulisan.

Sehingga saat ini tulisan tampak tidak terlalu jelas, karena warna teks dan
background mirip. Untuk memberikan penekanan pada tulisan maka kita

81
hapus area background yang ada di bawah tulisan menggunakan erase
tool.

5. Lakukan hal yang sama menggunakan Eraser Tool dengan Opacity yang
berbeda.

82
6. Setelah selesai editing, maka kita save file asli nya dengan format.psd dan
menyimpan kembali dengan format .jpg yang akan kita export ke corel.

7. Membuka aplikasi CorelDraw X8.

8. Membuat dokumen baru dengan cara klik file-new

83
9. Atur ukuran file 19 cm x 8 cm. Kemudian membuat garis tepi.

10. Masukan gambar lalu powerclip.

84
Atur ukuran gambar sesuai garis tepi.

Save As hasil, kemudian lakukan mirror pada objek tersebut.


11. Lalu print hasil design dengan hight quality menggunakan kertas inkjet.

12. Gunting hasil printan mengikuti garis tepi.

85
13. Tempelkan kertas ke mug menggunakan solasi kertas, dengan posisi
gambar di dalam.

14. Nyalakan mesin press mug dan tunggu hingga suhunya mencapai 180
derajat.

15. Setelah itu masukan dan press mug, jangan lupa tekan tombol timer
(tunggu hingga 120 menit).

16. Setelah selesai, dinginkan mug.

86
17. Ketika sudah dingin, lepaskan gambar dari mug.

18. Hasil akhir.

c. Pin dan Gantungan Kunci


Berikut adalah langkah pembuatan pin dan gantungan kunci. Langkah yang
dilakukan sama, perbedaannya hanya pada bahan ketik proses press saja.
a. Buka software CorelDraw X8.

87
b. Atur ukuran dokumen menjadi A4

c. Buat 2 lingkaran menggunakan Eclipse Tool dengan menahan tombol Shift


untuk lingkaran yang sempurna, dengan lingkaran berukuran 7 x 7 cm. dan
lingkaran kedua lebih kecil berukuran 5,8 x 5,8 cm.

88
d. Masukkan gambar desain kedalam lingkaran kedua dengan Power Clip.

e. Beri warna lingkaran pertama, lalu masukkan lingkaran kedua kedalam


lingkaran pertama.

89
f. Tambahkan teks menggunakan Text Tool, Lalu duplikat tulisan menjadi 2
dan warnai teks dengan warna berbeda.

g. Simpan file dengan klik file lalu pilih Save As.

90
h. Lalu print gambar dengan menggunakan kertas inkjet kemudian gunting
sesuai pola.

i. Untuk proses press, pertama pasang bahan seng pada moulding A.


j. Letakkan kertas file design yang sudah didesign / diprint sebelumnya
menggunakan dan letakkan diatas seng tadi.Kemudian letakkan mika.

k. Setelah itu press dengan menekan handle secara kuat.

91
l. Kemudian, pasang PIN button ke bagian moulding B.

m. Press dengan kuat.

n. Hasil Akhir

F. RANGKUMAN
Rendering adalah proses otomatis menghasilkan citra fotorealistik atau
non-fotorealistik dari foto, video, model 2D atau 3D dengan menggunakan
program komputer. „Rendering‟ juga di gunakan untuk menggambarkan proses

92
penghitungan efek dalam program editing video untuk menghasilkan output video
akhir.
Berikut adalah beberapa format file yang support untuk di upload ke cannel
youtube :.MOV, .MPEG4, .MP4, .AVI, .WMV, .MPEGPS, .FLV, .3GPP, .WebM.
Dari kesembilan format video tersebut, format video yang direkomendasikan
adalah MP4 dan Mpeg4.

G. PENILAIAN HARIAN
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
1. Apakah yang dimaksud dengan render ?
2. Jelaskan berbagai macam format file berikut : :.MOV, .MPEG4, .MP4, .AVI,
.WMV, .MPEGPS, .FLV, .3GPP, .WebM. !
3. Jelaskan langkah pembuatan perangkat promosi berupa poster, mug, dan
gantungan kunci !

93
DAFTAR PUSTAKA

Sudaryanto, S.Pd,Sajan Badio.2013.Keteknikan Videografi membuat Video pendek dan


Video iklan.Jakarta.Direktorat pembinaan SMK 2013

Andrić, Radivoje. 2010. How to Make a Video, Panduan Praktis Membuat Video
(terjemahan Heru Apriyono). Yogyakarta: Insania.

Asmoro, Siwi Widi. 2019. Teknik Pengolahan Audio dan Video Kompetensi Keahlian
Multimedia SMK/MAK Kelas XII. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Hendratman, Hendi. 2009. The Magic of Adobe Premiere Pro. Jakarta:Informatika.

https://id.priceprice.com/Sony-HXR-MC1500-1163/diakses pada tanggal 25 Oktober


2019 poukul 19:34 WIB
https://gaptek28.wordpress.com/2011/06/03/review-singkat-kamera-dslr-nikon-d3100/
diakses pada tanggal 25 Oktober pukul 16:37 WIB
https://gaptek28.files.wordpress.com/2011/06/d3100-tampak-belakang.jpg diakses pada
tanggal 25 Oktober pukul 20:02 WIB
https://gaptek28.files.wordpress.com/2011/06/d3100-tampak-atas.jpg diakses pada
tanggal 25 Oktober pukul 20:02 WIB
https://www.ilmugratisgan.net/2017/11/proses-dalam-editing-video.html diakses pada
tanggal 25 Oktober pukul 20:10 WIB
http://rizkyfebrianss.blogspot.com/2016/05/contoh-pembuatan-skrip-video-
dokumenter.html
https://idseducation.com/articles/cara-membuat-storyboard-film-pendek-dan-contohnya/
http://kadeksismul.blogspot.com/2014/03/mengenal-dan-belajar-storyboard.html
http://fatmanurilizzati.blogspot.co.id/2015/10/ukuran-bidang-pandangpengambilan.html
http://novans-565.blogspot.co.id/2015/10/bidang-pandang-kamera-
dalampengambilan.html
https://kelasfotografi.com/pemula/mengenal-macam-macam-sudut-
pengambilangambar-angle-dalam-fotografi
GLOSARIUM

 Adaptasi : penyesuaian terhadap lingkungan


 Adegan : bagian babak dalam lakon (sandiwara film)
 Amount: akumulasi biaya kebutuhan produksi
 Actor/actress: Sebutan untuk Pemeran pria atau wanita
 Art Departement: bagian artistic, bertanggung jawab terhadap perancang set
film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya
biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara dan
cameraman.
 Asst. Director: seorang asisten sutradara film yang memperhatikan
administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui
perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan
kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk
melaksanakan instruksi sutradara.
 Asst. Cameraman: Orang yang bertugas membantu cameraman untuk
pengambilan gambar.
 Asst. Lighting: Orang yang membantu chef atau pimpinan divisi lighting dalam
penataan letak cahaya lampu.
 Art Director: pengarah artistik dari sebuah produksi.
 Asisten Produser: seorang yang membantu produser dalam menjalankan
tugasnya.

 Brainstorming : suatu teknik kreativitas yang mengupayakan


pencarian penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan
mengumpulkan gagasan secara spontan dari anggota kelompok.

 Back light: sebagai cahaya tambahan, tapi berguna untuk menciptakan suasana
ruang dibelakang adegan
 Back light shot : pengambilan gambar dengan posisi kamera berhadapan
frontal dengan sumber cahaya didepannyasehingga memungkinkan terekamnya
siluet
 Big Close Up (BCU):pengambilan gambar dengan framing memusat pada salah
satu bagian tubuh.
 Blur : efek hasil perekaman gambar sehingga tampak seperti tidak fokus dan
tampak buram.
 Breakdown budget: biaya masing-masing kebutuhan produksi dari masing-
masing departemen, yang dirinci secara detail.
 Budget Produksi: keseluruhan dana untuk produksi
 B&W:membuat visualisasi warna menjadi hitam putih
 Cetak biru : cetakan gambar bagan rencana bangunan,
 Call sheet: Lembaran catatan administrasi produksi berguna
sebagai undangan atau pengingat jadwal produksi yang akan
dilaksanakan pada hari berikutnya, yang diberikan kepada setiap kru
pelaksana produksi dari sutradara hingga krun pendukung produksi
yang bekerja paling bawah.
 Camera Angle: teknis pengambilan gambar dari sudut pandang tertentu untuk
mengeksp[ose adegan
 Camera Report: laporan pengiriman gambar dari departemen kamera yang
nantinya berguna dalam proses editing, dimana terdapat catatan pengambilan
gambar lengkap dengan status hasil gambar, not good atau ok atau mungkin
sebagai choose.
 Camera roll:jadwal operator kamera melakukan pengambilan gambar.
 Cast : Pemeran
 Casting: step produksi yang dilakukan pada tahap praproduksi untuk memilih
dan mendapatkan pemeran karakter yang sesuai dengan tuntutan sekenario dan
sutradara.
 Clapper board:informasi mengebai scene, shot, dan tahe untuk
mempermudahkan memilioh nhasil terbaik pada proses editing.
 Code in: tanda angka dalam detik sebagai informasi awal waktu dimulainya
pengambilan gambar yang tertera pada LCD kamera atau monitor.
 Code out:Tanda angka dalam detik sebagai informasi akhir waktu pengambilan
gambar yang tertera pada LCD kamera atau monitor.
 Costume: Baju atau atribut yang biasanya dipakai oleh cast
 Crane: gerakan meninggi atau merendah dari dasar pijakan objek.
 Crew Call: jadwal pemanggilan crew produksi
 Curiosity: antisipasi dugaan dari penonton yang bisa memancing rasa
penasaran atas sebuah adegan.
 Colour Temperature : apabila tombol AWB (Automatic White Balance) atau
menggunakan sistem auto white balance maka akan tampil dan terbaca
temperatur derajat kelvin (Ko). Tampilan derajat (Ko) seperti kebiruan,
kemerahan, cahaya kurang atau berlebihan.
 Cut In, Insert: suatu shot yang disisipkan pada shot utama (master shot) dengan
maksud untuk menunjukkan detil.
 Cut Away, Intercut, Reaction Shot: shot action yang diambil pada saat yang
sama sebagai reaksi dari shot utama
 Cut On Direction:
suatu sambungan shot dimana shot pertama dipertunjukkan suatu obyek yang
bergerak menuju ke suatu arah, shot berikutnya obyek lain yang mengikuti arah
gerakan shot pertama
 Cut On Movement:sambungan shot dari suatu obyek yang bergerak ke arah
yang sama, dengan latar belakang yang berbeda
 Cut Rhime:pergantian shot atau adegan dengan loncatan ruang dan waktu pada
kejadian yang (hampir) sama dalam suasana yang berbeda.
 CRAB:gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan
subyek yang sedang bergerak. Crab Left: bergerak ke kiri. Crab
Right: bergerak ke kanan.
 CRANE:gerakan kamera diatas katrol naik atau turun.
 Cinematographer (Sinematografer):penata Fotografi yaitu orang yang
melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan.
Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih
sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera.

 Durasi : lamanya sesuatu berlangsung; rentang waktu


 Draf : rancangan atau konsep (surat dan sebagainya)
 Daily Production report :laporan produksi harian, berisi rencana
produksi dan laporan pelaksanaan sesuai kondisi lapangan
 Date of Production:tanggal pelaksanaan produksi
 Day:
hari produksi dilaksanakan, atau juga hari kebeberapa dalam pelaksanaan
produksi
 Day/Night:
keterangan waktu pada script sebagai blue print mengenai waktu pelaksanaan
produksi
 Description:
gambar adegan alur peristiwa yang telah dituliskan pada script.
 Director’s Treatment:
konsep visualisasi cerita sebagai hasil penerjemahan sutradara atas sekenaro
yang dipelajari.
 Dolly:
alat yang digunakan untuk mendukung kamera saat pengambilan gambar yang
kurang dinamis bila hanya mengandalkan tripod atau handheld operator kamera
 Door Frame shot:
merupakan cara pengambilan gambar untuk mendapatkan footage.
 Dramatik:
unsur karya film yang bisa membuat penonton selalu merasa ingin mengikuti
cerita film itu hingga akhir
 DOLLY/TRACK:
gerakan kamera di atas tripod atau dolly mendekati atau menjauhi subyek. Dolly
In: mendekati subyek. Dolly Out: menjauhi subyek.
 Dubbing :Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film.
Suaranya mungkin atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang
sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang digunakan ketika film tersebut
dibuat.
 Dimmer :Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya
 Dissolve :Teknik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi
kamera
 Depth of Field :Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan
kamera
muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh
jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop

 Editing :Proses pemotongan gambar


 Editor : Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli
pemotongan gambar video dan audio.
 Editorial Departement :Divisi dimana semua potongan film yang
telah dihasilkan digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren,
kadang dengan bantuan asisten sutradara atau produser.
 Ext. :Eksterior. Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan; jalanan
kota, stadium, gurun, hutan, atau puncak gunung, beberapa lokasi dapat dibuat
ulang di sounstage studio namun tetap dinamakan eksterior dalam naskah.
 Est. Production Time:estimasi / perkiraan waktu total produksi untuk
pengambilan gambar
 Est. Set up:
Estimasi / perkiraan jumlah sudut pengambilan gambar yang dibutuhkan pada
sebuah adegan

 Feature film : Film cerita. Sebuah film fiksi untuk peredaran di


gedung bioskop.
 Fantastis : sangat luar biasa; sangat hebat, tidak masuk akal
 Fading: digunakan untuk menyebut tampilan gambar yang
muncul. Fade in = muncul, fade out = menghilang
 Fill Light:
cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap
 First Take:
waktu pengambilan gambar pertama kalui disesuaikan dengan jadwal.
 Floor plan:
panduan atau patokan bloking perangkat kamera, tata cahaya, settiong, artis,
dan para pendukung produksi lain di lapangan. Floor plan seperti peta lapangan
produksi dari atas
 Framing:
memberi margin atau batasan area seting yang masuk dan tertangkap oleh lensa
kamera saat perekaman gambar.
 Frog Eye Level:
pengambilan gambar kurang lebih kamera terletak di bawah paha.
 Full Shot (FS):
pengambilan gambar dilakukan pada subjek secara utuh dari kepala hingga kaki
 Following:
hampir sama dengan tracking, tapi npergerakan kamera followimh lebih
moveable, kamera bergerak lebih aktif mengikuti kemana perginya talent.
 Footage:
sekumpulan hasil pengambilan gambar yang mungkin bisa dilakukan sebagai
stock shot pada proses editing. Footage bukan gambar adegan utama, tetapi
bisa di letakan sebagai gambar pendukung
 Film Loader:
pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang
mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film
yang telah diekspose.
 Floor Director:
seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan
sutradara dari master control ke studio produksi.
 Filter:
suatu alat dalam kamera yang tugasnya menyesuaikan kondisi cahaya luar atau
dalam, agar antara perbedaan cahaya kuat dengan cahaya yang lemah bisa
diseimbangkan (balance).
Kamera mempunyai 4 macam filter, yaitu 1, 2, 3, 4. Filter 1 untuk cahaya yang
mengunakan Artificial Light (tungsteen) biasanya dalam ruangan (in door) dan 2,
3, 4 utnuk intensitas cahaya luar ruangan/sinar matahari (out door).
 Fade Out, Fade In :Efek berupa gamabr yang perlahan hilang dan menjadi
gelap (fade out) atau gambar yang muncul dari kegelapan (fade in). Digunakan
untuk menekankan berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita.
 False Move :Gerakan yang tidak terencana oleh aktor/aktris sebelum melakukan
gerakan yang telah direncanakan. False Move yang dilakukan aktor dapat
memunculkan masalah dengan mengatur Dolly Grip untuk bergerak bersama
dolly dan kamera karena ia berpikir bahwa gerakan aktor adalah isyarat untuk
menggerakan kamera.
 Fast Motion :Melakukan pemfilman dengan kecepatan dibawah standar
kemudian memproyeksikan dengan kecepatan standar untuk membuat tindakan
terlihat lebih cepat dari normal. Juga menciptakan efek masa lalu dan film bisu.
 Fill Light :Set pencahayaan umum yang digunakan untuk memperhalus kontras
dari key lighting.
 Film :Media untuk merekam gambar yang menggunakan selluloid sebagai
bahan dasarnya. Memiliki berbagai macam ukuran lebar pita seperti 16mm dan
35mm.
 Film Clip :Bagian pendek dari sebuah film.
 Film Loader :Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten
kameramen yang mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan
mengeluarkan film yang telah diekspose ke dalam can.
 First Run :Pertama kali sebuah film dilepas ke bioskop untuk ditonton. Saat ini
lebih dikenal dengan premiere.
 Flare :Ketika suatu obyek atau cahaya dari set memantulkan cahaya yang tidak
diinginkan scara langsung pada lensa.
 Flashback :Bagian dari cerita film yang mengisahkan waktu periode awal,
tergantung dari cerita.
 Flub :Ketika aktor/aktris melakukan kesalahan dalam pengucapan dialog –
flubbed his line
 Fluid Head :Landasan pada tripod kamera yang memberikan gerakan halus
untuk kamera melalui penggunaan flywheel yang diletakkan dalam wadah berisi
minyak dalam landasan itu sendiri.
 Focus :Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati
obyek aslinya
 Fog Maker :Menggunakan cairan khusus sehingga fog maker dapat
memunculkan efek kabut, asap, efek kabur (blur), dan kelembaban. Dengan
menggunakan cairan jenis lain maka dapat digunakan untuk menghilangkan
kabur yang tidak diinginkan. Alat ini dapat berukuran kecil, mesin yang dapat
digenggam atau mesin besar yang diletakkan di kereta.
 Follow Focus :Perubahan fokus kamera selama adegan untuk
mempertahankan fokus pada aktor/aktris yang bergerak mendekati atau
menjahui kamera. Biasanya menjadi tugas first assistant cameraman.
 Follow Shots :Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk
mengikuti pergerakan pemeran dalam adegan.
 Final Editing :Proses pemotongan gambar secara menyeluruh
 Footage :Gambar-gambar yang tersedia dan dapat digunakan

 Garis imajiner:
garis khayal pengambilan gambar sebagai batas gerak pandang
kamera untuk menjaga konsistensi posisi objek antar frame.

 Genset:
perangkat sumber listrik yang digunakan sebagai power input utama dalam
produksi film.
 Group Shot:
pengambilan gambar dengan mengambil gambar lebih dari dua objek.
 Gaffer:
pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of Photography
mengenai pencahayaan set. berbagai bentuk dan ukuran.
 Green Departement:
divisi yang bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga,
rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan.
 Handheld:
Mengambil gambar dengan hanya menggunakan tangan sebagai alat
penyangga, tidak memakai alat tambahamn lainnya.

 Head Room:
ruang jeda semu yang berada diantara kepala artis dan frame kamera.
 High Angle:
merekam gambar dari sudut atas objek sehingga objek terlihat terekspose dari
bagian atas.
 Hunting Lokasi:
mencari lokasi sesuai dengan tuntutan skenario
 Hairdresser:
spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin bekerja dengan
penata rambut laki-laki maupun perempuan.
 Hairdresser Departement:
bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor dan
aktris.

INT / EXT:
keterangan tempat sebagai setting cerita dalam sekenario untuk
pengelompokan ruang interior dan eksterior

 Jurnal : catatan harian


 Jimmy jip:
piranti pendukung kamera yang digunakan dalam pengambilan gambar
yang memungkinkan kamera bergerak lebih dinamis untuk menjangkau
area yang sulit dilakukan oleh operator kamera seperti tuntutan sutradara.
 JEDAH:
suatu ruang kosong dalam frame televisi atau kamera yang sengaja dibuat oleh
kamerawan untuk memberikan makna gambar itu sendiri.
Jedah yang berada diatas kepala disebut Head Room
Jedah yang adanya depan hidung/muka disebut Nose Room
Jedah yang adanya dikepala belakang disebut Back Room
 Jump Cut:
suatu pergantian shot dimana kesinambungan waktunya terputus karena
loncatan dari satu shot ke shot berikutnya yang berbeda waktunya.
 Karakter : tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan yang lain; watak

 Key Light:
cahaya utama yang berfungsi sebagai penerangan pokok atau utama dalam
frame tangkapan kamera.
 Komposisi Framing:
mendapatkan hasil perekaman objek yang tidak asal rekam saja, dan
mengupayakan wujud visual film agar tidak terkesan monoton sehingga enak
dilihat.
 KZ. No:
penomoran kaset atau bahan baku produksi dengan maksud memudahkan
proses editing dan pemilihan hasil gambar.

 Logline : intisari dari cerita


 List : daftar tugas-tugas yang harus dikerjakan pada suatu
rentang waktu

 Location on script:
lokasi yang digambarkan dalam sekenario sebagai setting cerita
 Location to Shoot:
lokasi yang dipilih sutradara uintuk mengeksekusi adegan sebagai penerjemah
lokasi yang digambarkan sekenariop
 Logging:
proses editor memotong gambar, mencatat waktu pengambilan gambar, dan
memilih shot – shot yang ada yang disesuaikan dengan ka,era report.
 Logistic:
segala kebutuhan dalam produksi film / kebutuhan konsumsi pelaksanaan
produksi.
 Long shot (LS):
framing diantara MLS dan ELS. Dengan kata lain ruang pandangnya lebih lebar
dari MLS dan lebih sempit dibandingkan ELS
 Low Angle:
Pengambilan gambar dari sudut bawah
 Live:
program disiarkan secara langsung, tahap produksi merupakan tahap akhir
dalam proses. Kebanyakan program-program berita, olah raga, upacara
kenegaraan disiarkan secara langsung

 Make-up / Hair do:


tata rias serta tata rambut untuk artis disesuaikan dengan tuntutan
sekenario dan sutradara.
 Medium Close UP (MCU) :
pengambilan gambar dengan komposisi framing sunjek nterlihat lebih jauh
dari close up, tetapi lebih dekat dari medium shot.
 Medium Full Shot/knee shot :
memberi batasan framing tokoh sampai kira-kira ¾ ukuran tubuh.
 Medium Long Shot (MLS) :
framing kamera mengikutsertakan setting sebagai pendukung suasana,
diperlukan karena ada kesinambungan cerita dan aksi tokoh dengan seting
tersebut
 Medium Shot (MS):
merekam gambar subjek kurang lebih setengah badan.
 Mozaic:
Memberikan efek gambar terpisah terbentuk dengan warnanya sehingga
visualisasinya tidak begitu jelas ; cenderung mengunci warna / mengotakkan
sehingga yang tampak hanya pergerakan gambarnya saja.
 Make-Up Departement:
bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai
dengan kebutuhan skenario pada saat syuting.
 Music Departement:
divisi yang bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang
akan digunakan dalam film.
 Magazine Show:
sebuah program yang bisa bersifat “timeless” atau “actual” yang disajikan
dengan menggunakan format majalah dengan rubrika-sinya. Ibarat majalah,
maka Magazine Show diproduksi sesuai dengan target penontonnya sehingga
desain produksi, script, host hingga editing style se-suai dengan nafas Magazine
itu sendiri.
 MCR (Multi Camera Remote):
produksi lapangan dengan mempergunakan kamera lebih dari 1, dengan
switcher, beberapa monitor, sound audio sistem. Produksi yang direkam adalah
sinetron, musik, olahraga, dsb.

 Negatif Art:
untuk membuat hasil visualisasi gambar yang seakan bertantangan
dengan warna aslinya
 Objek : benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk
diteliti, diperhatikan, dan sebagainya
 OK / NG:
keterangan pada kamera report sebagai status pengambilan ggambar not
good / OK sehingga bisa dipilih oleh editor .
 Old Movie:
memberikan efek sinema, warna cenderung kuning kecoklatab hampir seperti
sepia
 One Shot:
pengambilan gambar dengan satu objek saja.
 Over Shoulder: mengambil adegan dialog dari sudut belakang / punggung bahu
salah satu subjek sinematik

 Promosi : kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan


dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat
persuasif;
 Plot : jalan (alur) cerita (dalam novel, sandiwara, dan sebagainya)
 Panning:
pergerakan kamera dari kiri kekanan atau sebaliknya
 Person :
setiap kru pelaksana yang terlibat
 Plot :
sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam
menghadirkan ide dasar.
 Premiere:
penyangan perdana karya film kepada seluruh pendukung produksi sebelum
dipertontonkan kepada khalayak umum
 Production Company:
perusahaan atau komunitas yang memproduksi karya film tersebut
 Production Notes:
catatan produksi yang perlu diperhatikan agar bisa dievaluasi / diwaspadai dalam
pelaksanaanya dilapangan
 Production Property:
segala barang dan perangkat kerja untuk keperluan produksi pembuatan film.
 Project Duration:
durasi yang direncanakan untuk sebuah karya film
 Project title:
nama proyek yang sedang diproduksi, atau sering diisi dengan judul film
 Referensi : bahan informasi atau bahan rujukan yang mutakhir dan
digunakan sebagai acuan untuk lebih maju.
 Rate : harga atau biaya rata-rata

 Reading – Rehearsal Talent:


pelatihan oleh sutradara dan asistennya dalam mendalami tokoh yang akan
diperankan oleh talent.
 Reflection Shot:
pengambilan gambar pada cermin yang memperlihatkan subjek atau
beyangannya.
 Reflektor:
alat bantu tata cahaya yang berguna untuk mengimbangi cahaya yang datang
dari sisi lain. Berbentuk lembaran tebal dilapisi pemantuk cahaya yang bersifat
memendarkan atau membiaskan cahaya
 Retake:
pengulangan pengambilan gambar karena terdapat kesalahan. Misal kontinuitas
adegan
 Rundown:
penjadwalan shooting dengan cara mengelompokkan lokasi yang sama dan
waktu yang berurutan untuk melaksanakan shooting secara efisien
.

 Script : bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap


perintah dalam situs yang pada saat di akses
 Sepia:
membuat tampilan warna cenderung kuning kecoklatan atau soft colour.
 Set Contruction:
bangunan latar belakang untuk keperluan pengambilan gambar.
 Scene :
adegan cerita sebagai runtutuan alur peristiwa dalam sekenario
 Script Breakdown Sheet:
lembaran bantu administrasi produksi yang berisi informasi atau data lengkap
kebutuhan scene sebagai pembedahan adegan dalam sekenario secara detail
sebelim dilakukan eksekusi gambar
 Scene Name:
penamaan sebuah scene dalam sekenario. Biasanya dihubungkan dengan
kejadian dalam adegan pengambilam gambar untuk mempermudah mengingat
scene lebih lagi dalam proses editing
 Scene No:
penamaan sebuah scene dalam sekenatio. Biasanya dihubungkan dengan
kejadian dalam adegan pengambilan gambar untuk mempermudah pengingatan
scene terutama dalam proses editing
 Shot List:
rencana urutan pemecahan adegan yang disesuaikan dengan secara rinci yang
berguna untuk mengetahui proporsi adegan yang disesuaikan dengan durasi
pengambilan gambar dan struktur tangga dramatik cerita.
 Sinopsis:
penuturan cerita secara literatur / gambaran agar penonton memahami secara
sekilas bagaimana film itu disajikan.
 Skenario:
penutura secara filmis, dengan penataan secara khuisus / draft akhir sebuah
jalinan cerita yang siap divisualisasikan menjadi sebuah karya film.
 Sound:
suara / bunyian lainnya untuk mendukung peristiwa
 Sound Effect:
efek suara yang digunakan untuk mempertegas kejadian atau membantu
menyampaikan informasikajadian
 Still :
membuat gambar diam

 Treatment : rangkuman naskah yang dibuat untuk menjelaskan alur


atau plot utama dalam sebuah naskah
BIODATA PENULIS 1

Nama : Lisna Nurrohmawati, S.Pd


NIP : 198901172014012001
TTL : Bantul, 17 Januari 1989
No Hp : 085643635035
Email : lisna.nurrohmawati@gmail.com
Akun IG : @lisna_nurrohmawati
Alamat Rumah : Perumahan Ambar Waringin Elok Blok E18 / No.08, RT 12 /
RW 08, Kelurahan Waringin Jaya, Kecamatan Bojonggede,
Kab. Bogor
Tempat Bertugas : SMKN 1 Cibinong
Alamat Sekolah : Jl. Karadenan No. 7 Cibinong Bogor Jawa Barat

Riwayat Pendidikan :
1. SDN Depok 1 (lulus tahun 2001)
2. SMPN 4 Depok (lulus tahun 2004)
3. SMKN 3 Yogyakarta, Jurusan : Multimedia (lulus tahun 2007)
4. S1-Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) lulus
pada tahun 2011.
Riwayat Pekerjaan : Jurnalis di Media Jawapos Grup – Radar Jogja (2011). Guru
Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan di SMKN 3 Yogyakarta (2012). Guru
Multimedia dan Animasi di SMKN 6 Jakarta (2013). Guru Multimedia di SMKN 1
Cibinong (2014-sekarang).

Riwayat Pelatihan : Pelatihan Penulisan Naskah Media Pembelajaran Berbasis


Multimedia dan Web dari PUSTEKKOM KEMDIKBUD (2016), Pelatihan Teknik Animasi
2 Dimensi dari PPPPTK BMTI Bandung (2016), Pelatihan Asesor Kompetensi
Mulltimedia dari BNSP (2016), Pelatihan Sertifikasi Kompetensi Bidang Multimedia dari
PPPPTK BMTI Bandung (2018), Pelatihan Penyusunan Modul Pembelajaran dari Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat (2018).
BIODATA PENULIS 2

Nama Lengkap : Dwi Kurnia Kuswahyuni, ST, M.Kom


Telepon /HP/WA : 085288131332
Email : dwi.kurnia.k@gmail.com
Akun Facebook : dwikurniak@yahoo.kom
Alamat Kantor : Jl. Karadenan No. 7 Cibinong – Bogor
Kompetensi Keahlian: Multimedia

Riwayat Pekerjaan/Profesi
1. Guru SMKN 1 Cibinong (Tahun 2000 s.d sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S-1 / Sarjana Teknik Informatika Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Informatika
UNINUS Bandung ( 1998) .
2. Akta IV Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,Universitas Terbuka (1999),
3. S-2 Magister Komputer ,Program study teknik informatika, Bidang peminatan Sistem
Informatika Managemen.

Informasi Lain dari Penulis


Dilahirkan di Tasikmalaya pada 24 Juli 1971. Alamat tempat tinggal : Bumi Karadenan
Permai Blok F No.3 ,Kec. Cibinong , Kabupaten Bogor , Jawa Barat.
Pernah mengajar di SMAN Kawalu Tasikmalaya( 1995-2000), SMAN Manonjaya (1996
-1999), Bimbel Primagama Cabang Tasikmalaya (1995 – 1997), Guru SMKN 1
Cibinong ( 2000 – sampai sekarang).
Pelatihan yang ada hubungannya dengan kompetensi Multimedia yang pernah diikuti
adalah Training Multimedia Contents Development Di Korea Selatan (Program
KOICA&KCCI) Selama 3 Bulan (2003),3D Animation dan Digital Video Fundamental di
Digital Studio Workshop Jakarta selama 2 Bulan (2005), Desain Grafis di P4TK
Bandung .

You might also like