You are on page 1of 14

PEMILIHAN METODE PENGAJARAN BAHASA ARAB YANG

EFEKTIF
Abdur Rosyad Syuhudi1
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Abstrak.
Terdapat berbagai metode pengajaran bahasa Sasaran (BS) dan setiap
metode mempunyai konsep siap pakai yang bersipat prescriptive dan harus
dipatuhi oleh setiap penggunanya, ia harus mengikuti langkah-langkah
yang telah digariskan dalam metode tersebut. Diantara metode pengaran
bahasa sasaran adalah : Grammar Translation Method, The Reading
Methode, Direct Method, The Aural-Oral Method, atauThe Audio-Lingual
Method, Audio Visual Method, Cognetive Code Learning, The Eclectics
Method dan sebagainya. Bagi guru yang telah milih salah satu metode
tersebut harus menerapkan secara utuh semua langkah yang telah
digariskan dalam metode,padahal tidak setiap metode itu sesuai dengan
situasi, kondisi lingkungan, tujuan pengajaran dan budaya setempat.Untuk
memilih metode yang cocok dan sesuai dalam mengajar bahasa Arab,
terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti faktor tujuan
pengajaran bahasa Arab, faktor materi, faktor guru, faktor
siswa/mahasiswa, faktor sarana, prasana, media pembelajaran, faktor
situasi dan kondisi kelas. Untuk itu metode eklektik (eclectics method)
atau metode gado-gado, merupakan metode alternatif dengan mengambil
sisi terbaik dari metode yang sesuai dengan faktor-faktor di atas
(Syuhudi,2013:249). Belajar bahasa hidup seperti bahasa Arab, siswa
harus bisa menguasi skill atau ketrampilan bahasa yang empat, mendengar,
bertutur, membaca dan menulis. Tujuan pengajaran bahasa Arab, menurut
Kamil Al-Naqah, meliputi tujuan budaya, komunikasi, dan bahasa.(Al-
Naqah, 1984: 33/Syuhudi2004:56). Hal ini diperlukan sebuh metodologi
pengajaran bahasa Arab yang tepatdanefektif.

Kata kunci: metode pengajaran,bahasa Arab, Efektif

‫الملخص‬

‫هناك طرق كثيرة لتعليم اللغات األجنبية ولكل طريقة مبادئه وإجراتها التي البد أن يتبعها المدرس فعليه أن يتتبع‬
‫ طريقة الفواعد‬: ‫ ومن بين هذه الطرق لتدريس اللغات األجنبية‬.‫خطواتها عند تدريس اللغة بالطريقة االمتبعة‬

1
DosenBahasa Arab, PusatPengembanganBahasaUniversitas Islam Negeri (UIN)Walisongo,
Semarang.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 62


‫ وطريقة القراءة والطريقة المباشرة والطريقة السمعية الشفوية والطريقة السمعية البصرية وطرقة حل‬،‫والترجمة‬
.‫الرموز والطريقة االنتقائية أو الطريقة التوليفية وغيرها من الطرق‬

‫ وليس لكل طريقة تناسب تماما مع‬،‫على المعلم الذي اختار طريقة معينة أن يتبع الخطوات التى خططتها الطريقة‬
‫ والختيار طريقة مناسبة لتعليم اللغة العربية لغير الناطقين بها فالبد‬.‫الموقف والبيئة وأهداف التعليم وثقافة المجتمع‬
‫من أن يأخذ في اإلعتبارات العوامل التالية وهي المواد الدراسية والمدرس والطالب والوسائل التعليمية وظروف‬
‫ ولذلك فإن الطريقة التوليفية أو الطريقة المش َّكلة هي التى تعتبر من الطرق المالئمة التى تحقق‬.‫وأحوال الفصول‬
، ‫(شهودي‬.‫استجابة المتعلمين واهتماماتهم ألن المعلم يختار نطاق القوة من كل طريقة للتدريس تالئم النشاط اللغوي‬
)342 :3102

‫وتعلم اللغات الحية كالعربية فإن الطالب أن يسيطر على المهارات اللغوية األربع وهي االستماع والحديث والقراءة‬
‫ (الناقة‬.‫ وأهداف تعلم اللغة العربية لطالب المسلمين كما قال الناقة هي األهداف الثقافية واالتصالية واللغوية‬.‫والكتابة‬
.‫ ) وعليه فإن تعليم اللغة العربية يحتاج إلى الطريقة المناسبة والفعالة‬65 : 3114 ‫ وانظر شهودي‬22 : 0294 ،

Abstract:

There are various methods of teaching the Target language (BS) and each
method has a ready-to-use concept that is prescriptive and must be obeyed
by each user, he must follow the steps outlined in the method. Among the
target language teaching methods are: Grammar Translation Method, The
Reading Method, Direct Method, The Aural-Oral Method, or The Audio-
Lingual Method, Audio Visual Method, Cognetive Code Learning, The
Eclectics Method and so on. For teachers who have chosen one of these
methods, they must fully implement all the steps outlined in the method,
even though not every method is suitable for the situation, environmental
conditions, teaching objectives and local culture. To choose a suitable and
appropriate method in teaching Arabic , there are several factors that need
to be considered, such as the goal of teaching Arabic, material factors,
teacher factors, student factors, facilities factors, infrastructure, learning
media, situation factors and class conditions. For this reason, the eclectic
method or the hodgepodge method is an alternative method by taking the
best side of the method according to the factors above (Syuhudi, 2013:
249). Learning a living language such as Arabic, students must be able to
master the four language skills or skills, listening, speaking, reading and
writing. The objectives of teaching Arabic, according to Kamil Al-Naqah,
include the goals of culture, communication and language (Al-Naqah,
1984: 33 / Syuhudi 2004: 56). This requires an appropriate and effective
Arabic teaching methodology.

Key words: teaching methods, Arabic, Effective

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 63


A. Pendahuluan tersebut (Syuhudi, 2013:255). Metode
Banyak mahasiswa saya, baik ini hanya cocok bagi pelajar yang
ketika saya mengajar di UIN Kali Jaga, cerdas dan mahir saja, namun tidak
Jogjakarta maupun di UIN Walisongo, bagi mereka yang kurang cerdas.
Semarang dan di UNISNU, Jepara, Para siswa yang belajar bahasa
yang mempunyai latar belakang sudah dengan metode Tatabahasa-
pernah belajar bahasa Arab lebih dari Terjemahan pada umumnya lemah
enam tahun, bahkan ada yang belajar dalam ketrampilan berbicara dan
sejak duduk di Madrasah Diniyah, menulis. Hal ini terjadi karena metode
namun pada umumnya mereka lemah tersebut lebih mengutamakan dua
dalam ungkapan, baik berbicara ketrampilan bahasa; membaca dan
maupun menulis ( ‫التعبير الشفوي‬ memperdalam pemahaman tatabahasa
‫ )والتحريري‬Hal inijuga terjadidi atau nahwu, pada umumnya memang
kebanyakan negara-negara Islam yang para siswa hafal tentang
kebanyakan masih mengajarkan bahasa tatabahasa/nahwu, namun
Arab dengan metode traditional yang penerapannya secara lisan maupun
lebih mengutamakan pengajaran tulisan tidak seperti yang diharapkan.
tatabahasa dan terjemahanatau yang Artinya para siswa tidak dapat
dikenal dengan Metode Tatabahasa- menggunakan bahasa yang
Terjemahan (Grammar-Translation dipelajarinya dalam berkomunikasi
Method) yang pada mulanya baik dengan gurunya maupun dengan
digunakan untuk belajar mengajar sesama kawan dalam berbagai situasi.
bahasa Yunani dan bahasa Latin pada Metode ini sudah banyak yang
masa Rennaisance di abad 16.Metode menentangnya sejak abad ke 17 ;
ini berdasarkan asumsi bahwa ada satu seperti Bloomfield, Sapir, Fries,
logika semesta (universal logic) yang Rivers, Claude Marcel, Sauveur dan
merupakan dasar semua bahasadi banyak lagi. (Ibrahim Hammadah,
dunia ini dan tata bahasa adalah 1987:50)
cabang dari logika. (Sri Utami- Di sisi lain muncullah Metode
Nababan, 1993:11). Tujuan belajar langsung (Direct Method) sebagai
bahasa sasaran(BS) dan selanjutnya reaksi dari metode Tatabahasa-
istilah bahasa sasaran disebut (BS), Terjemahan dan semakin meluasnya
menurut metode ini adalah agar siswa komunikasi di kalangan masyarakat
mampu membaca sastra BS tersebut, Eropa, pada waktu itu,maka munculah
hal ini dimaksudkan agar siswa desakan untuk menguasai suatu bahasa
memperoleh disiplin mental dan sebagai lingua frangca secara aktif dan
pengembangan intelektual. Metode ini produktif, yang dikumandangkan sejak
juga memandang bahasa sebagai tahun 1850. Para ahli pendidikan
aturan gramatikal, untuk itu mendalami mencetuskan pendekatan-pendekatan
nahwu/tatabahasa B.S.dan dan metode baru dalam belajar
menghafalkannyamerupakan syarat mengajar BS, seperti pendekatan
untuk dapat menggunakan bahasa dengar-ucap (aural-oral approach),

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 64


Pendekatan kognitif (Cognitive mencapai minimal tingkatan baik itu
Aproach),Pendekatan bunyi, mufradat, struktur maupun
Komunikasi(Communicative konteks. Menurut Kamil Al-Nãqah,
Approach),Pendekatan tujuan pengajaran bahasa Arab bagi
Pemahaman(Comprehension orang Islam adalah : tujuan budaya,
Approach), Pendekatan Alami ( komunikasi, dan bahasa.(Al-Nãqah,
Natural Approach) dan sebagainya. 1984: 33/Syuhudi,2004:56). Maka
Dari pendekatan tersebut lahirlah dibutuhkan sebuah metodologi yang
berbagai metodologi. sesuai dan efektif, dengan memilih
Di alam globalisasi dewasa ini suatu metode daribeberapa metodologi
dan kemajuan teknologi elektronik, pengajaran BS atau menggabungkan
menjadikan hubungan individuantara antara beberapa metode. Karena tidak
negara semakin mudah, namun setiap metode sesuai untuk diterapkan
hubungan ini sering terkendala oleh di suatu tempat/institusi. Namun
masalah bahasa. Kebutuhan untuk memilih sebuah metode bukan sesuatu
menguasai BS dirasa sangat perlu, yang mudah, karenabagi guru yang
untuk itusiswa harus bisa menguasi telah milih salah satu metode tersebut,
skill atau ketrampilan berbahasa yang harus menerapkan secara utuh semua
empat, mendengar, bertutur, membaca langkah yang telah digariskan dalam
dan menulis, keempat ketrampilan metode, padahal tidak setiap metode
tersebut oleh Carroll, 1983, itu sesuai dengan situasi, kondisi
diklasifikasikan menjadi dua bagian lingkungan, tujuan pengajaran dan
yaitu ketrampilan menerima (reception budaya setempat. Untuk itu perlu
) (mendengar dan membaca) dan adanya seleksi terhadap metode
ketrampilan produkif ( production ) dengan mengambil kekuatan/kelbihan
(bertutur dan menulis) kemudian baik setiap metode dan sesuai dengan
itu menerima (reception ) maupun tujuan, siswa, situasi dan kondisi
produktif ( production ) mempunyai sekolah/madrasah/ universitas,
tingkatan ( level‫ ) مستويات‬yaitu selanjutnya kekuatan-kekuatan dari
tingkatan fonologi (phonology ‫األصوات‬ metode tersebut digabung untuk
) perbendaharaan kata ( dikombinasikan, dan ini yang disebut
vocabulary‫المفردات‬ ), struktur dengan metode ekletik (eclectict
(structure ‫النحو‬ ) dan method)
kandungan/konteks (Context‫) المحتوى‬
Ada perbedaan istilah tentang level B. PerkembanganMetodePengajaranB
menurut Carroldan komponen ahasaSasaran
(components) menurut Oller dan Di atas telah penulis katakan
Harris, namun maksudnya sama. bahwa metode Tatabahasa-Terjemahan
(Syuhudi 2004:52) Keempat tidak membuahkan hasil yang
ketrampilan itu harus dikuasai oleh memuaskan, karena metode ini lebih
siswa yang belajar bahasa Arab, menfokuskan pada pengkajian
artinya setiap ketrampilan paling tidak tatabahasa dn penerapannya dalam

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 65


penerjemahan suatu paragrap bacaan, langsung ( direct method). Di antara
sedang kelancaran berbicara atau para ahlinya ; Francois Gouin, William
memahami penutur asli kurang Victor. Metode ini walaupun pada
mendapat perhatian (Aziz mulanya di terapkan di Prancis, namun
Fachrurozi,& Erta 2010:50). Jadi akhirnya berkembang di beberapa
pembelajaran bahasa di Indonesia pada negara di Eropa, seperti Jerman,
umumnya sama dengan belajar mata Inggris dan beberapa negara lainya,
pelajaran lainnya. Konsekwensinya hingga akhirnya dikembangkan juga di
para siswa/mahasiswa yang belajar Amerika. Metode ini mengalami
bahasa Arab dengan metode ini, paham modifikasi yang disesuaikan dengan
tentang tatabahasa (nahwu) tetapi tidak negara sasaran.
bisa mengaplikasikannya, baik ketika Keunggulan Metode ini secara
bercakap atau menulis, demikian pula umum, para siswa dapat menggunakan
perolehan vokabulari, walaupun sudah bahasa sasaran secara aktif, karena
banyak mereka pelajari baik dari banyak latihan selama belajar, di mana
modul bahasa Arab atau dari mata hal ini kurang mendapat perhatian
pelajaran/kuliah yang berbasis bahasa dalam metode Tatabahasa-Terjemahan.
Arab, sepertinya tidak begitu berkesan, Namun demikian, terdapat beberapa
sehingga ketika berbicara baru kelemahan, di antaranya; metode ini
beberapa kata saja, seakan sudah cocok untuk kelas kecil, namun tidak
kehabisan vokabulari. (pengalaman cocok untuk kekas besar, seperti yang
penulis ketika mengajar) ada di sekolah-sekolah pada umumnya.
Menyadari akan Tidak diperbolehkannya menggunakan
kelemahanmetode Tatabahasa- bahasa ibu, bisa mengakibatkan para
Terjemahan(Grammar-Translation siswa berbicara dengan mencampur
Method), dan meluasnya komunikasi di aduk antara bahasa sasaran yang
kalangan masyarakat Eropa, pada dipelajarinya dan bahasa ibu. Metode
waktu itu,maka muncullah desakan ini hanya cocok untuk tingkatan
untuk menguasai suatu bahasa sebagai pemula, dan tidak sesuai untuk tingkat
lingua frangcasecara aktif dan lanjutan.
produktif, yang dikumandangkan sejak Sebuah penelitian yang
tahun 1850.Para ahli pendidikan diterbitkan pada tahun 1929, yang
mencetuskan pendekatan-pendekatan dikenal dengan laporan Coleman (The
dan metode baru dalam belajar Coleman Report), mendapati para
mengajar B.S. Di antara metode yang siswa yang belajar selama dua
muncul adalah metode alami (natural tahundengan metode langsung, kurang
method/ ‫)الطريقة الطبيعية‬, metode memuaskan hasilnya.Profesor
psichologi (psychological method/ Colemen dan kawan-kawannya
‫)النفسيةالطريقة‬, metode fonetik (phonetic menganjurkan agar tujuan pengajaran
method/ ‫ ) الطريقة الصوتية‬dan masih B.S. di Amerika Serikat yang lebih
banyak lagi, namun nama yang realistis, yakni ketrampilan membaca
tersebar dan terkenal adalah metode dengan tujuan agar siswa/mahasiswa

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 66


dapat memahami teks ilmiah yang disediakan untuk drill dengan penutur
mereka perlukan dalam studi, sehingga asli (native speakers) dan dua puluh
muncullah metode membaca (Reading hingga tiga puluh jam diperuntukkan
Method) dan pada tahun 1930an studi sendiri, selama dua atau tiga kali
Michael West seorang ahli pengajaran dalam enam minggu (12 atau 18
bahasa berkebangsaan Inggris, pertemuan)
mencermati peran bahasa Inggris di ASTP berjalan selama dua
India dan akhirnya menulis sebuah tahun, namun demikian laporan yang
buku Bilingualism With Spesial dimuat dalam surat kabar di Amerik,
Reference To Bengal. Metode ini menarik perhatian besar di kalangan
berjalan hingga perang dunia II. para akademisi. Selama sepuluh tahun
Metode Membaca ini ternyata kurang setelah itu para ahli linguistik
memuaskan di kalangan masyarakat berpandapat bahwa pendekatan yang
Amerika khususnya ketika negara digunakan dalam program ASTP dan
tersebut terlibat dalam peperangan yang sekarang dikenal dengan nama
dunia II, yang mengharuskan tentara army method sangat sesuai untuk
Amerika bisa berbicara B.S. dengan diterapkan dalam pengajaran B.S.
lancar. Di waktu yang sama muncul untuk non militer, seperti di sekolah-
teori-teori pengajaran B.S. dengan sekolah dan perguruan tinggi. Maka
pendekatan lisan (oral approach) dan pada tahun 1949, Universitas Michigan
pengajaran bahasa menurut situasi di Ann Arbor yang pertama kali
(Situational Language Teaching)di mengembangkan Lembaga Bahasa
antara tokohnya adalah Palmer (1917 Inggris (Inglish Language Imstitute) di
– 1968), Otto Jespersen, Daniel Jones Amerika.
dan lainnya. Banyak faktor yang mendorong
Dalam situasi perang, lahirnya metode Audio-Lingual, di
pemerintah Amerika membutuhkan samping pengaruh proram ASTP
tentara yang mampu dan lancar dalam waktu yang bersamaan para ahli
berbahasa sasaran dalam waktu yang linguistik di Amerika seperti
singkat dan cepat, untuk ditempatkan Bloomfield, Sapir dan kawan-kawan
di negara-negara jajahannya. Untuk itu mengadakan penelitian mengenai
dibentuklah sebuah badan yang bahasa-bahasa suku Indian di Amerika
dinamakan Army Specialized Training yng tidak tertulis, untuk
Program (ASTP) yang didirikan pada mengembagkan program-program
tahun 1942 dan program tentara ini latihan. Adanya slogan yang
dimulai pada awaltahun dirumuskan oleh Moulton yang
1943(Subyakto – Nababan1993:25) merupakan dasar dari teori Army
Program militer ini dikenal dengan Method. Slogan yang terdiri dari lima
nama sandowich programdimana para poin itu dikenal sebagai slogan terkini
peserta mengikuti program ini sepuluh ( slogan of the day) yaitu :
jam seharai dan enam hari dalam
seminggu, lima jam di antaranya

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 67


- Language is speech not writing pendekatan yang lebih melibatkan
(bahasa adalah ucapan, bukan pikiran yang dikenal dengan
tulisan) pendekatan kognitif (Cognitive
- A language is a set of habits Approach) dan banyak istlah lain dari
(bahasa adalah kumpulan dari pendekatan ini di antaranya Cognitive
kebiasaan/adat) Code Learning Theorydan Cognitive
- Teach the language not about the Habit Formation Approach.
language( ajarkan bahasa bukan Timbulnya pendekataan
tentang bahasa) kognitif (Cognitive Approach ‫المدخل‬
- Language is what its native ‫ )المعرفي‬ini, di samping hujatan
speakers say, not what some one terhadap metode audio lingual, yang
think they ought to say. (bahasa dilontarkan oleh seorang linguis
adalah apa yang diucapkan oleh Amerika terkemuka yang bernama
penutur asli, bukan apa yng Noam Chomsky, ia menolak prinsip-
seharusnya diucapkan) prinsip linguistik struktural dan juga
- Languages are different (semua teori behaviorisme dalam pengajaran
bahasa adalah berbeda/tidak sama) bahasa. Chomsky juga mencetuskan
Jadi pendekatan metode ini teoritatabahasa yang disebut
berdasarkan pendekatan struktural, transformasi generatif
dengan melatih-tubi (drill) tentang (Transformational-Generative
pola-pola kalimat pada B.S. Grammar/ ‫ )النحو التحويلي التوليدي‬dan
(Syuhudi,2013:188-189) studi tentang sikologi kognitif
Metode ini mendapat sambutan (Cognitive psychology/ ‫علم النفس‬
dari berbagai negara di dunia bahkan ‫)المعرفي‬
hingga saat ini, masih banyak
digunakan, karena dirasakan hasilnya Pada tahun 1965, Carroll
yang menggembirakan terutama pada menulis makalahnya yang dimuat di
ketrampilan bercakap dan mendengar jurnal Modern Lnguage Journal (MLJ)
yang merupakan dasar untuk membaca yang kemudian diterbitkan dalam buku
dan menulis. Namun demikian sejak yang ditulis oleh Valdman, Albert,
tahun 1960-an para ahli pendidikan Trends In Language Teaching)
mulai mengritik terutama dasar yang mengenai hasil penelitian Carroll,
digunakan metode ini. Kritikan itu bahwa andil studi psikologi di bidang
datang dari berbagai kalangan pendidik pengajaran B.S. Carroll juga membuat
dan linguis, seperti Shere, Wertheimer, perbandigan antara metode audio-
Carroll, J.B. Rivers, W. Saporta lingual method dan teori kognitive
Chastain dan lainnya. dengan mengatan bahwa : “Pengajaran
Berkurangnya popularitas bahasa adalah proses kognitif secara
metode Audio-Lingual yang banyak sadar untuk memperoleh kemampuan
dipertanyakan asumsi-asumsi teoritis dalam menguasai pola-pola bunyi,
yang mendasarinya di Inggris tatabahasa dan leksikal pada B.S
khususnya, maka muncullah (kedua), yaitu melalui studi analisis

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 68


pola tersebut sebagai kandungan George Cuisenaire menulis buku
kognitif. (Carroll, J, p:59,p:102 Numbers in Colouryang
melalui Syuhudi, 2013:230) kandungannya tentang penggunaan
Dengan metode ini siswa alat peraga yang berbentuk tongkat
belajar bahasa sasaran secara sadar berwarna warni yang diberi nama
mempelajari tatabahasa B.S. yang cuisenaire dalam mengajar bahasa.
dipelajari. Pandangan kognitif ini Walaupun metode ini, menerapkan
menekankan aktivitas-aktivitas proses prinsip-prinsip kognitif, tetapi
belajar pada mental siswa yang disebut antara Chomskey danGattegno
aktivitas-aktivitas kognitif. adalah terpisah dan Gattegno telah
Kecaman Chomsky terhadap dirintisnya sejak tahun 1957 tetapi
teori behaviorisme mendorong baru pada tahun 1963 buku tentag
terjadinya revolusi dalam konsep- metode sebut baru terbit dengan
konsep pengajaran bahasa di tahun nama Teaching Fogein Language in
1960an. School: The Silent Way
Pendekatan kognitif ini b. Metode Belajar Bahasa
mengilhami sejumlah ahli Berkelompok (Community
bahasa/linguistik, psikologi untuk Language Learning ‫طريقة تعلم اللغة من‬
mencetuskan metode-metode berbasis ‫) خالل المجتمع‬
kognitif. Di antara metode yang lahir Metode ini diperkenalkan oleh
pada waktu itu, menurut Stevick Charles A Curran dan rekan-
(1969) adalah; metode guru diam (The rekannya pada 1976, Curran sendiri
Silent Way‫)الطريقة الصامتة‬, belajar adalah seorang ahli psikologi
bahasa berkelompok (Community dengan spesialis penyuluhan
Language Learning ‫طريقة تعلم اللغة من‬ (Counseling) Penerapan teknik-
‫ )خالل المجتمع‬dan Suggestopedia ‫الطريقة‬ tenik penyuluhan pada pelajaran
‫اإليحائية‬. dikenal dengan istilah pelajaran
penyuluhan (couseling learning).
a. Metode Guru Diam, (The Silent Hubungan anatara siswa dengan
Way ‫)الطريقة الصامتة‬ guru seperti istilah yang digunakan
Metode inidicetuskan oleh Caleb antara pasien dan seorang psikiater
Gattegno ( 1972 ) seorang ahli dengan menggunakan istilah
pengajaran bahasayang menerapkan klien(client) untuk siswa dan
prinsip-prinsip kognitif dan ilmu konselor (counselor) untuk guru.
fisafat dalam Yang mendasari teori ini adalah
pengajarannya.Gattegno yang pemikiran bahwa apa yang
berdarah Spanyol itu dilahirkandi sebenarnya dipelajari oleh manusia
Iskadariyah, Mesir pada 11-11- pada umumnya itu bersifat kognitif
1911 dan dibesarkkan disana, dn afektif. Ini artinya siswa
kemmudian hidup di Ingris, Eropah. menerima palajaran dengan
Pada mulanya ia adalah seorang pikirannya dan perasaannya.
guru matematika, dan bersama Menurut Curran, C. A. Proses

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 69


belajar mengajar terdiri dari lima suggestologi suatu ilmu yang mempelajari
tahap yaitu : secara sistimatis pengaruh-pengaruh non-
1- TahapEmbryonic Stage rasional atau pengaruh-pengaruh yang
Tahap ini anak dipupuk untuk tidak disadari terhadap perilaku manusia.
memupuk rasa aman dan (Aziz Fachrurrozi dan Erta Mahyuddin,
perasaan sebagai anggota 2011:149)
masyarakat. Dalam Metode
2- Tahap Self Assertion Stage Suggestopediaseperti yang diterangkan
Dalam tahapini siswa makin oleh George Lozanov dalam artikelnya
lama makin banyak belajar, dan yang berjudul Suggestology and
segala pengalamannya itu Suggestopedy intinya adalah sebagai
menyebabkan peningkatan berikut:
kemampuannya, ia mulai
intervensi dan bantuan guru. a. Belajar itu melibatkan fungsi-fungsi
3- Tahap Birth Stage sadar dan di bawah sadar manusia.
4- Pada tahap ini siswa sudah mulai b. Siswa mampu belajar dengan cepat
menunjukkan identitas dirinya, ia dari pada dengan metode-metode
mulai menggunakan bahasa lain.
sasaran dn mengurangi c. Proses belajar-mengajar dapat
penggunaan bahas ibu karna mulai terhambat oleh beberapa faktor; yaitu
merasa nyaman dengan :
mengggunakan bahasa sasaran. c.1. norma-norma umum dan
5- Tahap Reversal kendala-kendala yang lazim berlaku
Pada tahap ini siswa meras cukup dalam masyarakat.
mempunyai kepercayaan diri c.2. suasana yang kurang serasi, dak
orang lain untuk memperbaiki ada atau kurang dalam pengajaran
kemampuan diri, sehingga ia siap bahasa, dan
menerima kritik membangun. c.3. kekuatan-kekuatan atau potensi-
6- Tahap Independent Stage potensi dalam diri siswa yang
Pada tahap ini siswa mulai tidak/kurang dimanfaatkan guru.
meningkatkan sendiri gaya bahasa (Subyakto – Nababan, 1993:50-51)
yang kurang baik sehingga lebih
memuaskan dirinya, dan dapat Oleh karena asumsi-asumsi dan
menyesuaikannya dengan situasi- hambatan-hambatan di atas,suggestopedia
situasi tertentu. mencoba menghindari norma-norma
c. Metode Suggestopedia.‫الطريقة اإليحائية‬ umum, umpamanya belajar itu
sukar,(prinsip bahwa belajar itu mudah)
Metode suggestopedia dan kendala-kendala yang lazim berlaku ,
dikembangkan di Bolgaria pada tahun seperti siswa harus berbahasa dengan
1975,oleh Georgi Lozanov, seorang ahli bahasa sasaran yang dipelajarinya
psikiatri dan pendidikan. Kata (prinsip perpaduan antara faktor sadar dan
Suggestopedia itu sendiri berasal dari di bawah sadar) atau dia tidak boleh

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 70


membuat kesalahan, agar tidak terjadi berhubngan, artinya berbeda antara satu
ketegangan-ketegangan dalam diri pelajar metode dengan yang lain. Tujuan belajar
(prinsip interaksi antar siswa). Untuk bahasaasing pun berbeda antara satu
mencapai tujuan tersebut, garu dianjurkan tempat dengan tempat lain.Dari situlah
menggali potensi yang ada pada diri muncul metode yang disebut eklektik
siswa.
Menurut Lazanov, guru yang tidak Pemilihan Metode Yang Tepat Dan
memenuhi tiga kriteria tersebut, tidak Efektif(eclectic method) istilah tersebut
sampai hasil yang memuaskan. diambil dari bahasa Inggris yang
Penekanan metodenya pada memorisasi mempunyai artipilihan dalam bahasa Arab
pasangan-pasangan kosa-kata, yaitu butir diterjemahkan sebagai intiqoiyyah yang
B.S. dan terjemahannya dalam bahasa ibu, berarti pilihan ( ‫المعجم العربي األساسي‬
mengisyaratkan adanya suatu pandangan Aleccso,1989:1227) Jadi istilah
bahasa yang menyatakan bahwa kosakata Pendekatan eklektik adalah metode
merupakan sentral dan terjemahannya pendidikan bahasa yang menggabungkan
lebih banyak mendapatkan penekanan berbagai pendekatan dan metodologi
daripada kontekstualisasi. Akan tetapi ada untuk mengajar bahasa tergantung pada
kalanya Lozanov benar-benar mengacu tujuan pelajaran dan kemampuan siswa
pada pentingnya penyajian materi bahasa didik.
dalam keseluruhan teks yang bermakna
Eclectic approach is a method of language
dan terencana, dimana siswa tidak
education that combines various approaches
diarahkan untuk menghafal kosa-kata dan
and methodologies to teach language
pemerolehan kebiasaan-kebiasaan tuturan,
depending on the aims of the lesson and the
tetapi untuk melaksanakan komunikasi. abilities of the learners. (http://en
(Aziz dan Erta, 2010:151) wikipedia.org/wiki/eclectic_approach)

d. Metode Eklektik (Eclectic Method Jadi jelaslah bahwa metode ini meurupak
‫)الططريقة االنتقائية‬ sebuat usaha untuk penggabungan dan
pemilihan unsur-unsur pengajaran dari
Setelah kita mengenal secara garis besar beberapa metode agar sesuai dengan
tentang beberapa metodologi tujuan pengajaran dan kemampuan
pembelajaran bahasa dimana setiap siswas/mahasiswa. Metode ini bukan
metode mempunyaikonsep siap pakai dilahirkan oleh sebuah teori linguistik
yang bersipat prescriptive dan harus tertentu atau teori psikologi, atau lebih
dipatuhi oleh setiap penggunanya, ia tepatnya teori ini adalah teori guru, kata
harus mengikuti langkah-langkah yang Bumperss, yang berusaha memilih
telah digariskan dalam metode tersebut. kebaikan dari beberapa metode yang
Namun tidak setiap konsep yang telah sejalan dengan tujuan pembelajaran
digariskan oleh setiap metode cocok dan bahasa asing (Arab umpamanya) dan
sesuai untuk mengajar bahasa sasaran sesuai dengan kemampuan siswa didik
(B.S), maka terjadilah silih berganti serta faktor-faktor lain. (Bumperss dalam
metode dan setiap metode tidak saling syuhudi,1993: 101. Jadi asumsi-asumsi

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 71


yang ada lebih bersifat pragmatis daripada ‫ تعددية المداخل‬Dengan metode ini, guru
teoritis. Asumsi-asumsi itu adalah : menggunakan berbagai kegiatan, materi,
latihan/drill, atau media pembelajaran
a. Setiap metode mempunyai kelebihan yang bisa mengantarkan guru mencapai
dan kelemahan tersendiri. tujuan. Dengan metode ini pula guru
b. Tidak ada satu metode pun yang dapatmengadopsi setiap gagasan dan
sempurna. kegiatan yang baik dari berbagai metode
c. Sebuah metode melengkapi metode serta menjsuhksn kelemahan-kelemahan
yang lain. yang ada. Pendekatan inilah yang disebut
d. Tidak ada satu metode pun yang metode eklektik. (palmer dalam River,
relevan untuk semua tujuan, semua 1981:54)
siswa, gurudan semua program
pengajaran. Prosedur dan teknik Metode Eklektik
e. Prinsip utama dalam pengajaran adalalah metode yang tersusun dari segi-
terpusat pada siswa dan segi positif berbagai metode pembelajaran
kebutuhannya, bukan pada metode bahasa. Karena itu teknik pengajaran yang
tertentu. digunakan dalam metode ini juga akan
f. Seorang guru bebas untuk memilih beragam, tergantung pada pola pola
metode yang dianggap tepat dan pemilihan dan penggabungan yang
sesuai dengan kebutuhan siswa dan digunakan oleh guru.Seperti penggunaan
situasi pembelajaran. (Aziz & Earta, bahasa Ibu, pengajaran tatabahasa,
2010:164) menggunakan latihan pola, latihan (drill)
bunyi-bunyi bahasa dan sebagainya, sesuai
Di antara tokoh dalam metode ini dengan metode yang sudah dipilih.(Erta &
adalah: Henry Sweet HerrolPalmer. Sweet Aziz, 2010:167)
menyatakan bahwa suatu metode yang
baik harus bersifat komprehensif dan Sebagai gambaran, menurut saya,
harus mempertimbangkan berbagai aspek. bahwa pada umumnya mahasiswa/siswa
Suatu metode harus didasarkan pada kita yang belajar bahasa Arab lemah
suatu pengetahuan yang seksama, maka dalam ungkapan baik lisan maupun
Sweet menyarankan adanya suatu jalan tulisan, ini dikarenakan mereka belajar
tengahantara berbagai aliran yang bahasa Arab terfokus pada pembelajaran
bertentangan. (Sweet dalam Azizrta, 2010: kaidahnya, yaitu nahwu dan sorof,
165) sehingga ketrampilan berbicara dan juga
menulis kurang mendapat tempat. Seperti
Palmer menjelaskan dalam buku dikatakan di atas bahwa belajar bahasa
Principles of Language Study, bahwa Abab adalah meliputi: tujuan budaya,
kemungkinan untuk menerima dua atau komunikasi, dan bahasa.seperti yang telah
beberapa metode sekaligus lalu dikatakan oleh Kamil Al-Nãqah di atas.
menggabungkannya dalam satu Jadi seharusnya orang yang belajar bahasa
pembelajaran. Palmer mengistilahkan Arab harus menguasai ketrampilan bahasa
metode ini dengan istilah Multiple Line of yang empat (mendengar, berbicara,
Approach, Pendekatan Berbagai Jalur atau membaca dan menulis) di samping itu

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 72


juga memahami kaidahnya (nahwu dan Diagram di atas memberi gambaran,
sorof), tapi bukan berarti memahami bahwa metode eklektik terdiri dari
kaidah dalam arti tradisional, yaitu Metode Tatabahasa-Terjemahan, Metode
menghafal kaidah-kaidah nahwu, tapi Langsung, Metode Dengar-Ucap, Metode
lebih kepada kaidah praktis ( ‫)القواعد التطبيقية‬ Membaca dan Metode Kognitif. Jadi
Menurut pengalaman penulis selama metode eklektik ini terdiri dari lima
mengajar bahasa Arab metode yang metode pengajaran bahasa asing yang
menurut penulis lebih tepat dan efektif telah dipilih dari sisi positifnya dengan
adalah mengambil kekuatan dari metode- mengetepikan sisi negatif dari setiap
metode : Metode Langssung (The Direct metode. Menurut penulis, kalau seperti
Method), Metode Membaca (Reading ini, pengajaran bahasa dimulai dengan
Method), Metode Metode Dengar-Ucap metode langsung (Direct Method), untuk
(The Audio-Lingual Method), Metode melatih siswa/mahasiswa cara mengucap
Kognitif (Cognitive Code Methode) dan setiap bunyi dalam bahasa Arab dan
Metode Tatabahasa dan Terjemahan memperoleh vokabulari secara langsung
(Grammer And Translation) . Jadi kalau tanpa menggunakan bahasa
penulis gambarkan dari pilihan segi positif perantara.Metode ini mengajak
darimetode-metode tersebut merupakan siswa/mahasiswa, untuk bertutur minimal
bintang-bintang metode, maka letak mendekati penutur aslinya, dan mampu
metode eklektik adalah di tengah-tengah berkomunikasi dengan bahasa Arab, baik
bintang yang dapat digambarkan sebagai secara lisan maupun tulisan. Setelah
berikut: dianggap cukup penguasaannya,
ditingkatkan dengan latih pola
(drill)dengan cara yang ada pada metode
Dengar-Ucap (Audio Lingual)karena baik
metode langsung ataupun metode audio
lingual keduanya memperhatikan empat
ketrampilan (mendengar, berucap,
membaca dan menulis) yang harus
dikuasai oleh semua siswa yang belajar
dengan metode tersebut.Dengan
menerangkan terlebih dahulu tujuan
latihan tersebut dengan menggunakan
bahasa perantara atau bahasa ibu, ini
MTT : Metode Tatabahasa Dan
berarti kita memasuki metode kognitif,
Terjemahan
M.L. : Metode Langsung karena metode Dengar-Ucap tidak
D.U : Dengar-Ucap memungkinkan untuk menggunakan
M.M. : Metode Membaca bahasa perantara atau menerangkan
M.K. : Netode Kognitif tatabahasa, tentunya dengan cara yang
M.E. : Metode Eklektik berbeda dengan metode Tatabahasa-
Terjemahan, karena tatabahasa hanya
akan diterangkan secara praktis saja, tidak

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 73


secara detail. Setelah itu dilatih membaca pembelajaran. (al-Khouly, 1986:11-
dengan cara yang ada pada metode 12)
membaca, dimana peran guru sebagai Mengingat perihal di atas, metode
pembimbing siswa untuk memahami eklektik merupakan solusi untuk
bacaan dengan berbagai pertanyaan yang mengatasi permasalahan tersebut.Jadi
terrkait dengan isi bacaan terebut dan metode ini dirancang oleh guru dalam
membimbing siswa menyimpulkan kaidah mengajarkan bahasa Arab, dengan
kebahasaan yang ada dalam bahan memilah-milah sisi positif dari beberapa
bacaan. Untuk lebih jelasnya pembaca metode dan meramunya sesuai dengan
bisa merujuk pada buku pengajaraan tujuan pengajaran dan pembelajaran
bahasa. bahasa Arab serta kebutuhan
siswa/mahasiswa.Metode ini lahir dari
C. Kesimpulan. ketidak puasan terhap kelemahan-
Dari kajian di atas, dapat kita kelemahan yang adapada tiap-tiap
simpulkan bahwa : metode. Sementara itu pengajaran bahasa
a. Setiap metode mempunyai kelebihan- asingmenghadapi kondisi dan objektif
kelebihan tersendiri, dan kelebihan- yang berbeda-beda antara satu negeri
kelebihan itu mungkin bisa dengan negeri yang lain, dan antara masa
dimanfaatkanuntuk pengajaran ke masa. Akibatnya tidak ada satu pun
bahasa Arab. metode tunggal yang bisa digunakan oleh
b. Tidak ada satu metode pun yang ideal seorang guru untuk segala kondisi dan
atau sempurna seperti halnya tidak situasi.
ada satu metode pun yang gagal total.
Setiap metode mempunyai kelebihan
dan kelemahan. Daftar Pustaka.
c. Bahwa satu metode bisa melengkapi
metode yang lain, atau dengan kata Abd. ‘Ăli, Abd.Mun’im ),Thuruq Tadrîs al-
lain bahwa semua metode saling Lughah al-Arabiyyah. Kairo.
melengkapi. Maktabah Gharîb.
Ahmad, Muhammad Abd.Qadir
d. Tidak ada satu metode pun yang
(1984),Thuruq Ta’lim al-Lughah al-
relevan untuk semua tujuan, semua
Arabiyyah. Kairo. Maktabah al-
siswa, semua guru dan semua progrm Nahdhah.
pengajaran. Ahmad, Muhammad Abd.Qadir
e. Prinsip utama dalam pengajaran (1982),Thuruq Ta’lim al-Lughah al-
bahasa terpusat pada siswa dan Arabiyyah li al-Mubtadiîn. Kairo.
kebutuhannya, bukan pada Maktabah al-Nahdhah.
metodenya tanpa memperhatikan Ahmad, Muhammad Abd.Qadir
kebutuhan siswa. Seorang guru (1984),Thuruq Ta’lim al-Arabiyyah
hendaklah bebas memilih metode al-Islamiyyah. Kairo. Maktabah al-
yang akan digunakannya, sesuai Nahdhah.
Al-Araby, Salah Abd.Majid (1981), Ta’allum
dengan kondisi dan situasi
al-Lughaat all-Hayyah wa Ta’liimuha Baina

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 74


al-Nadzariyyah wal al-Tathbiq.
Bairuth.Maktabah Lubnan.
Arbak Othman (1989), Mengajar Tatabahasa,
Kuala Lumpur. Dewan Bahasa Dan Pustaka.
Arsyad, Azhar (2010), Bahasa Arab dan
Metode Pengajarannya,Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Asmah Hj. Omar (1992), Aspek Bahasa Dan
Kajiannya, Kuala Lumpur. Dewan Bahasa
Dan
Pustaka.
Asmah Hj. Omar (1984), Kaedah Pengajaran
Bahasa. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa Dan
Pustaka.
Arsyad, Azhar (2010), Bahasa Arab dan
Metode Pengajarannya. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Azman Wan Chik (1982), Trend-Trend Baru
Dalam Bidang Pendidikan Bahasa. Kuala
Lumpur. Utusan Publication.
Badawi, al-Said Muhammad (1983/1403), al-
Kitab al-Asasi Fi Ta’lim al-Lughah al-
Arabiyyah Li Ghairi al-Nathiqina Biha.
Tunis, ALECSO.
Badawi, al-Said Muhammad (1992) al-
Takhthith al-Lughowi, Qahiyyah al-
Hafiz fi Ta’lim al-Lughah al-
Arabiyyah Li Ghairi al-Nathiqina
Biha.Proseding Seminar
Internasional Ta’lim al-Lughah al-
Arabiyyah Li Ghairi al-Nathiqina
Biha. Brunei Darussalam. Universiti
Brunei Darussalam.
Baraja, M.F. (1990), Kapita Selekta
Pengajaran Bahasa. IKIP. Malang.
Bambang, Kaswanti Purwo (1990), Pragmatik
Dan Pengajaran Bahasa.
Yogyakarta. Kanisius.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 75

You might also like