You are on page 1of 12

MAKALAH

VARIABEL PENELITIAN DAN KONSEP VARIABEL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biostatistik dan Metode Penelitian

Dosen Pembimbing: Wiwin Mintarsih P, SSiT, M.Kes

Disusun Oleh:

Aufa Shaffarina H ( P20624519006)

Gefi Nursetiawanti (P20624519010)

Nisa Firdaus (P20624519021)

Rahmalia Salsadilla ( P20624519026)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

JURUSAN KEBIDANAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Variabel Penelitian Dan
Konsep variabel”. Adapun tujuan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Biostatistik dan Metode Penelitian Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah bisa memberikan manfaat
bagi penulis dan pembaca.

Tasikmalaya, Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................

B. Rumusan masalah...........................................................................................

C. Tujuan.............................................................................................................

BAB II Tinjauan Teori

A. Pengertian Variabel Dan Konsep Variabel ...................................................

B. Jenis-jenis Variabel .......................................................................................

C. Hubungan Variabel .......................................................................................

D. Definisi Operasional Variabel .......................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................

B. Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek,
yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan
obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau
kegiatan tertentu.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan
penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang menyebabkan
kita kurang mengetahui mengenai apa dan seperti apa variabel  serta apa saja jenis
variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya
membahas variabel menjadi suatu hal yang sangat penting.
B. Rumusan Masalah
1. pengertian variable dan konsep variabel
2. Apa saja jenis-jenis variabel
3. Apa hubungan variabel
4. Apa definisi operasional variabel
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian variabel dan konsep variabel
2. Untuk mengetahui jenis-jenis variabel
3. Untuk mengetahui hubungan variabel
4. Untuk mengetahui definisi opersional variabel
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Variabel Dan Konsep Variabel

Sebagian besar para ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-kondisi


yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasikan dalam suatu penelitian.
Selain itu, beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Dari dua pengertian tersebut, dapat
dijelaskan bahwa variabel penelitian meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa
atau gejala yang diteliti. Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan
kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis
suatu penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya.

Variabel-variabel yang ingin digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasi, dan


diklasifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan bergantung pada luas serta sempitnya
panelitian yang akan digunakan. Dalam ilmu-ilmu eksakta, variabel-variabel yang digunakan
umumnya mudah diketahui karena dapat dilihat dan divisualisasikan. Tetapi, variabelvariabe
dalam ilmu sosial, sifanya lebih abstrak sehingga sukar dijamah secara realita. Variabel-
variabel ilmu sosial berasal dari suatu konsep ya diperjelas dan diubah bentuknya sehingga
dapat diukur dan dipergunakan secara operasional.

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007). Secara Teoritis, para ahli telah
mendefinisikan Variable sebagai berikut :

1. Menurut Burhanuddin & Wiyono (2007:15) variabel penelitian merupakan istilah empiris
terhadap sasaran penelitian yang memiliki dua nilai atau lebih.

2. Budiwanto (2005:28) variabel adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian penelitian
paling utama, yang nilainya berbeda beda dan berubah berubah dalam penelitian.

3. Sedarmayati &Hidayat (2002:48) variabel adalah konstruk yang sifat sifatnya sudah
diberi nilai dalam bentuk bilangan.

4. Sugiyono (2014:38) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

5. Menurut Winarno (2013:31) variabel merupakan objek yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian, dapat berupa yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator,
variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening.

Suatu variabel harus didefinisikan sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam
mengidentifikasi variabel tidak hanya bedasarkan keinginan peneliti. Penguasaan materi bidang
keilmuan dan permasalahan peneliti merupakan faktor yang penting dalam mengidentifikasi
variabel penelitian. Selain itu kajian pustaka perlu dilakukan untuk memperluas wawasan
peneliti dalam memilih dan menentukan variabel variabel yang penting, tepat dan relevan.
Sehingga variabel variabel peneliti yang ditentukan dapat dipertanggung jawabkan secara teoritis
dan praktis.

Pertimbangan penting berikutnya dalam menentukan variabel penelitian adalah kelayakan


(feasible) dan dapat dilakukan pengukuran (measurable) (Budiwanto, 2005:30). Variabel yang
layak diteliti karena variabel tersebut memang penting, namun harus layak ditinjau dari kesiapan
akademik, kesedianya dana dan waktu. Selain itu variabel penelitian harus dapat diukur, artinya
harus ada sumber data dan instrumen untuk pengumpulan data.

Variabel dapat dibedakan atas yang kuantitatif dan kualitatif. Menurut Munawaroh (2012:68)
Penelitian kuantitatif biasanya mengharuskan penelitian melakukan pengukuran terhadap
keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian. Selanjutnya peneliti baru
dapat melakukan analisis untuk mencari atau mengetahui kebermaknaan variabel yang diteliti.
Jadi variabel kuantitatif banyak menggunakan perhitungan angka angka. Sedangkan kualitatif
banyak memaparkan mengenai kualitas suatu objek dengan diskripsi secara objektif.
B. Jenis-jenis variabel
a) Variabel Dependen atau variabel tidak bebas adalah kondisi atau karakteristik yang
berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau pengganti variabel
bebas. Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain.
b) Variabel Independen atau variabel bebas, adalah kondisi-kondisi atau karakteristik yang
oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungan-hubungan
dengan fenomena yang diobservasi. Menurut fungsinya variabel ini mempengaruhi
variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh dalam variabel lain.
c) Variabel intervening, Yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan
variabel lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat ataupun pengaruh atau
terpengaruh. Variabelini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara
variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
d) Variabel Moderator, adalah variabel yang mempengaruhi, memperkuat dan
memperlemah hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel tersebut
juga sebagai variabel independen ke dua.
e) Variabel kontrol adalah variabel yang membatasi atau mewarnai variabel moderator.
Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama yang berkaitan
dengan variabel moderator dan bebas, ia juga berpengaruh terhadap variabel tergantung.
f) Variabel acak atau random, yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan dan
pengaruhnya dapat tidak diperhatikan terhadap bebas maupun tergantung.

C. Hubungan variabel

Istilah variabel memang erat hubungannya dengan penelitian ilmiah dan


bermacam-macam arti istilahnya yang sering pula dinyatakan variabel penelitian.
Menurut Suryabrata (2013), variabel penelitian juga sebagai faktor-faktor yang berperan
dalam peristiwa dan gejala-gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ilmiah mencari
hubungan antara variabel adalah sesuatu hal yang sangat penting misalkan saja hubungan
antar variabel bebas (Independen/pengaruh) dengan variabel terikat
(Dependen/terpengaruh).
Hubungan antar variabel atau sering di kenal hubungan antar dua variabel yaitu
variabel bebas (Independen/pengaruh) dengan variabel terikat (Dependen/terpengaruh)
dengan simbol X dan Y biasanya dikaitkan dengan analisis hubungan kausal (hubungan
sebab akibat). Tetapi menurut Narbuko dan Achmadi (2005), hubungan antara variabel
independend dengan variabel dependen tidak selalu merupakan hubungan kausal. Lebih
ditegaskan bahwa terdapat variabel yang saling hubungan, tetapi variabel yang satu tidak
mempengaruhi variabel yang lainnya.

Walaupun terdapat anggapan untuk mencampuradukan hubungan dengan


pengaruh namun kecenderungan lebih tercermin kepada variabel pengaruh dan variabel
terpengaruh dan bidang penelitiannya lebih mengarah ke sosial. Usaha untuk mencari
hubungan antar variabel sesungguhnya mempunyai tujuan akhir untuk melihat kaitan
pengaruh antar variabel-variabel tersebut (Narbuko, 2005). Sehingga apabila hubungan
variabel merupakan inti penelitian ilmiah, tentunya perlu untuk diketahui jenis-jenis
hubungan antar variabel tersebut. Berikut jenis-jenis hubungan antar variabel menurut
Narbuko dan Achmadi (2005), sebagai berikut ;

1. Hubungan simetris

Hubungan simetri merupakan hubungan variabel tidak di pengaruhi atau disebabkan


oleh variabel yang lain. ada empat kategori yaitu:

a) Kedua variabel merupakan indikator dari konsep yang sama.


Misakan kalau “mengerjakan cepat selesai” sedang “hasilnya tepat”, maka kedua
variabel tersebut merupakan indikator dari seorang yang intelejen namun tidak bisa
di artikan bahwa “karena cepat lalu “hasilnya tepat”.
b) Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama.
Misalkan “meningkatnya suatu pelayanan kesehatan dibarengi dengan
bertambahnya jumlah pesawat udara. Kedua variabel tersebut tidak saling
mempengaruhi,namun keduanya merupakan akibat dari peningkatan pendapatan.
c) Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional.
Misalkan “dimana satu berada yang lain pun pasti disana’’ atau dimana ada guru di
sana ada murid”.
d) Hubungan yang kebetulan semata-mata.
Misal “seorang bayi ditimbang dan esok hari dia meninggal”. Berdasarkan
kepercayaan kedua tersebut dianggap berkaitan namun di dalam penelitian empiris
tidak dapat disimpulkan bahwa bayi tersebut meninggal karena ditimbang.
2. Hubungan timbal balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi
sebab dan akibat dari variabel lainnya (Narbuko dan Achmadi, 2005). Perlu diingat
bahwa hubungan timbal balik disini bukanlah hubungan dimana tidak dapat ditentukan
variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat. Tetapi yang dimaksud
disini ialah apabila pada sesuatu waktu, variabel X mempengaruhi variabel Y, sedang
pada waktu yang lain variabel Y mempengaruhi variabel X.
Misalkan : “penanaman modal mendatangkan keuntungan dan pada gilirannya
keuntungan akan memungkinkan penanaman modal”. Jelasnya “variabel terpengaruh
dapat menjadi variabel pengaruh”.
3. Hubungan A Simetris
Pada pokonnya didalam analisis-analisis sosial terdapat didalam hubungan a
simetris ini, dimana satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya. Dalam hubungan
a simetris ini ada beberapa ketentuan hubungan sebagai berikut:
a) Hubungan antara stimulus dan respon Hubungan yang demikian itulah merupakan
sala satu hbungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.
b) Hubungan antara disposisi dan respon.
Hubungan ini menunjukkan kecenderungan untuk menunjukkan respon tertentu
dalam situasi tertentu. Contoh hubungan ini misal hubungan antara kepercayaan
seseorang dengan kecenderungan memakai obat tradisional, atau keinginan bekerja
& frekuensi mencari kerja.
c) Hubungan antara diri individu dan disposisi atau tingkah laku.
Hubungan ini menunjukkan sifat individu yang relative tidak berubah dan tidak
dipengaruhi lingkungan. Misalakan seks, suku bangsa, kebangsaan, pendidikan dan
lain-lain.
d) Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
Misalkan pedagan kecil yang berkeinginan untuk memperrluas usahanya diperlukan
persyaratan pinjaman bank yang lunak, hubungan antara kerja keras dengan
keberhasilan jumlah jam belajar dengan nilai yang diperoleh.
e) Hubungan yang imanen antar dua variabel.
Hubungan ini menunjukkan terdapat suatu jalinan yang erat antara variabel satu
dengan variabel yang lain. misalkan saja ketika suatu organisasi tersebut besar
maka peraturan yang diterapkan semakin ketat.
f) Hubungan antar tujuan (ends) dan cara (means)
Misalkan penelitian tentang hubungan antar kerja keras dan keberhasilan. Jumlah
jam belajar dengan nilai yang diperoleh pada waktu ujian.
Skema hubungan variabel adalah semacam sistesis dari hubungan antar
variabel yang sebenarnya secara naratif telah dibicarakan oleh peneliti di dalam
kerangka teoretisnya. Agar lebih informatif, peneliti menggambarkan lagi
hubungan variabel-variabelnya
Secara Skematis

Sebab Penghubung Akibat

1. Variabel bebas

2. Variabel moderator
Variabel Variabel
3. Variabel random Interveing tergantung

4. Variabel kendali

Contoh Contohnya seperti dalam sebuah judul penelitian “Studi Komperatif prestasi belajar

IPA yang pengajarnya menggunakan metode demontrasi dan yang menggunakan metode

ceramah kepada siswa-siswi kelas 2 SLTP X Solo tahun 1999”. Maka dapat diidentifikasikan

yaitu: 1). Variabel Tergantungnya adalah Prestasi belajar IPA

2). Variabel Bebasnya adalah metode demontrasi dan ceramah

3) Variabel Moderatornya adalah siswa putra dan putri

4). Variabel Kontrol (kendali)-nya adalah kelas 2 SLTP


D. Definisi operasional variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel
dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional
yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional yang diukur, ataupun definisi
operasional eksperimental. Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi,
diklasifikasikan dan diidentifikasi secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak
menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian
hipotesis. Dari keterangan keterangan diatas, maka dapat disimpulkan tiga buah pola
dalam memberikan definisi operasional dalam suatu variabel .

Ketiga pola tersebut adalah sebagai berikut:

1. Definisi yang disusun atas dasar kegiatan lain yang terjadi, yang harus dilakukan
atau yang tidak dilakukan untuk memperoleh variabel yang didefinisikan.
2. Definisi yang disusun berdasarkan bagaimana sifat serta cara beroperasinya hal
hal yang didefinisikan.
3. Definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu muncul.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu variabel harus didefinisikan sesuai dengan permasalahan dan tujuan
penelitian. Dalam mengidentifikasi variabel tidak hanya bedasarkan keinginan peneliti.
Penguasaan materi bidang keilmuan dan permasalahan peneliti merupakan faktor yang
penting dalam mengidentifikasi variabel penelitian.
Selain itu kajian pustaka perlu dilakukan untuk memperluas wawasan peneliti
dalam memilih dan menentukan variabel variabel yang penting, tepat dan relevan.
Sehingga variabel variabel peneliti yang ditentukan dapat dipertanggung jawabkan secara
teoritis dan praktis.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas

DAFTAR PUSTAKA

https://penerbitdeepublish.com/definisi-operasional/

http://repository.unika.ac.id/14757/4/12.40.0212%20Debby%20Ivana%20Korry%20-%20BAB
%20III.pdf

Ahmad W. Pratiknya. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian kedokteran dan kesehatan, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2007.

You might also like