You are on page 1of 2

Nama: Siti Alya Maulydiani

NPM: 150510210181

Prodi: Agroteknologi

TPB PAI 067 : Tugas 4

MENGHADIRKAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT ISLAMI DITENGAH


KERAGAMAN MASYARAKAT MODERN

(Oleh: Prof. Dr. H. Tajudin Nur, M.Hum.)

Manusia merupakan makhluk yang Allah SWT ciptakan untuk menjadi khalifah di bumi ini.
Dalam kehidupan, manusia sangat beragam dan juga berbeda dari tiap generasinya. Pada Al-
qur’an pergantian generasi ke generasi ini ada pada surah Al-A’raf ayat 69. Pergantian
generasi ini pun akan terus berlanjut hingga akhir zaman.

Dimasa sekarang, peralihan generasi sudah sampai dengan generasi Y atau biasa disebut
dengan generasi milenial. Generasi milenial ini lahir pada rentan waktu 1985-2000. Generasi
Y ini bisa menjadi generasi yang berpotensial dalam menentukan kehidupan beragama
dimasa yang akan datang. Berdasarkan hasil riset Kemenag PP dan PA serta BPS, tentang
profil generasi milenial di Indonesia, presentase jumlah gen Y mencapai 33,75% dari jumlah
total penduduk Indonesia pada tahun 2019 yang berjumlah 265 juta jiwa. Oleh karena itu,
nasib bangsa sangat ditentukan oleh peran dari generasi Y.

Salah satu ciri yang menonjol dari generasi Y ialah tentang penguasaannya terhadap
teknologi informasi komunikasi dan juga sosial media. Oleh karena itu, mereka tidak bisa
lagi dididik secara otoriter dan konvensional. Dan juga karena mudahnya mereka
mendapatkan suatu informasi ada dampak negatif jika mereka tidak hati-hati untuk
mempercayai suatu informasi, informasi tersebut bisa berupa paham-paham destruktif
terhadap nilai-nilai agama dan juga moral seperti terorisme, intoleran, sekulerisme, agnostic,
dan atheisme. Untuk itu, para generasi tua bertugas untuk memberikan suatu pendidikan yang
baik dan benar untuk generasi Y seperti dakwah dan pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan zaman. Akan tetapi, tidak semua dakwah atau pendidikan tersebut berjalan
dengan mulus, pasti adanya suatu kegagalan diantaranya yang akan berdampak pada
kegagalan untuk mencetak generasi yang siap dan mampu untuk megemban amanah yang
sudah diwariskan oleh Allah dan juga dibangun oleh para rasul.

Suatu hal penting yang Al-qur’an ingatkan yaitu tentang karakteristik dan kualitas para
generasi pengganti dunia, dimana peralihan gen dan kepemimpinan tidak selamanya
berlangsung linear, padahal bisa terjadi secara spiral juga. Adanya estafet generasi yang
buruk telah disinyalir oleh Al-qur’an dalam surah Maryam ayat 59. Bahwa generasi yang
buruk itu ialah generasi yang memilih hawa nafsu dan hedonisme daripada jalan ketaatan.
Pergantian generasi, karakter, dan budaya mengandung peringatan berharga bagi umat Nabi
Muhammad SAW yang telah mewarisi nilai agung Al-qur’an dan sunnah. Surah Fatir ayat 32
yang artinya kitab diwariskan kepada orang-orang yang dipilih, lalu dari mereka ada yang
meganiaya diri sendiri, pertengahan, maupun berlomba-lomba di jalan Allah SWT.

Merujuk dari uraian para mufasir, terdapat beberapa golongan generasi yang lahir pada umat
Nabi Muhammad. Yang pertama ada zalimul linafsih yaitu golongan yang menganiaya
dirinya sendiri, generasi ini adalah mereka yang meninggalkan kewajiban dan
tanggungjawabnya kepada agama dan umat dan sebaliknya senantiasa melanggar apa yang
dilanggar agama kepada mereka. serta menabrak rambu-rambu agama tidak diindahkan.
Kedua ada generasi muqtasid (pertengahan/sedang-sedang saja) yaitu mereka yang merasa
cukup puas dan mampu menunaikan apa yang menjadi kewajiban bagi mereka dan
meninggalkan larangan yang dilarang bagi mereka tetapi tidak mempunyai kesadaran sebagai
pemimpin umat. intinya generasi ini hanya sebatas pada kesalehan individu tapi belum pada
keshalehan sosial. Ketiga, ada generasi sabiqun bil khairat yaitu generasi pejuang dan
pelopor yang semangatnya adalah berkompetisi dalam kebaikan. Generasi ini meskipun sibuk
dari rutinitas hidup tetapi masih bisa menyempatkan waktunya untuk menjalankan agama dan
ber amar makruf nahi munkar. yaitu dapat mengajak yang lain berbuat baik dan mengajak
juga untuk tidak berbuat munkar. Jadi tidak benar jika pengamalan agama bersifat individu
melainkan itu merupakan tanggung jawab bersama umat islam. (Al-asr:3). sesama muslim
harus saling mengajak dan mengingatkan akan kebenaran dan kebaikan serta mengingatkan
akan bahaya kemunkaran.

Contoh teladan generasi sabiqun bil khairat : Usamah bin Zaid di usia 18 tahun diangkat oleh
rasulullah menjadi komandan pasukan untuk menaklukan syiria. Imam Syafi’I di usia 9 tahun
sudah hafal al-quran. Ibnu Sina usia 5 tahun sudah hafal al-qur’an dan bisa menjadi bapak
kedokteran dunia. Muhammad Al-Fatih sang penakluk konstantinopel di usia 21 tahun serta
menjadi sultan ismani yang terkenal. Zaid bin Tsabbit sudah berjihad sejak usia 13 tahun dan
menjadi penghimpun wahyu di usia 21 tahun.

Para pemuda yang rajin beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT akan dinaungi oleh
Allah SWT di padang mahsyar. Selain itu, adapun pemuda yang akan dinaungi yaitu pemuda
yang berakhlak mulia, tidak sombong, sabar, rendah hati, jujur, dapat dipercaya, tidak
berkhianat, berprilaku baik, rajin, dermawan, suka memaafkan, peduli lingkungan, bisa saling
menghormati dan menghargai.

You might also like