You are on page 1of 13

Makalah

Teknologi Informasi Sebagai Aset Utama Lembaga Pendidikan Dalam Jangka Panjang

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Akhmad Said M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Aulia Rahma Agiska Putri (207720153)

Abidatul Khasanah ( 207720172 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALY AL-HIKAM

2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini
dapat kami selesaikan. Salawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat
menuju cahaya kebenaran illahi.

Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk melesaikan tugas diskusi kelompok
pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen di sekolah tinggi Agama Islam Al Hikam Malang
dan atas dasar itulah maka kami mengharapkan semoga makalah ini bisa digunakan sebagai
bahan diskusi kelompok sebagaimana mestinya.

            Mengingat isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar ter capainya tujuan
dalam menghadapi dan memecahkan masalah, baik masalah individu ataupun masalah
kelompok.

            Mudah-mudahan makalah ini besar  manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesuksesan dalam belajar.

Malang, 11 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i

LATAR BELAKANG.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.......................................................................................................................4

B.Rumusan Masalah..................................................................................................................4

C.Tujuan Penulisan ...................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A.Teknologi Informasi Sebagai Aset Utama Lembaga Pendidikan

Dalam Jangka Panjang...........................................................................................................5

B. Manfaat Teknologi Informasi Dalam Bidang Pendidikan ....................................................7

C. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi Dalam Pendidikan .................................9

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan...........................................................................................................................12

B.Saran......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan ,keberadaan sistem informasi merupakan salah satu komponen yang
tidak dapat dipisahkan dari aktivitas itu sendiri. Kedua hal tersebut memiliki tingkat
ketergantungan yang cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia pendidikan. Hubungan
kedua aspek itu dimana pendidikan sebagai penggerak dari sistem pendidikan informasi.
Sistem inforamsi terbentuk dari komponen-komponen perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software) dan perangkat manusia (brainware). Untuk menjalankan sebuah lembaga
pendidikan strategi lembaga dan strategi informasi harus saling mendukung. Sehingga
menciptakan keunggulan bersaing atau (competitive advantage) lembaga pendidikan yang
bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
1. MengapaTeknologi Informasi Sebagai Aset Utama Lembaga Pendidikan Dalam
Jangka Panjang ?

2. Bagaimana Manfaat Teknologi Informasi Dalam Bidang Pendidikan ?

3. Apa Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi Dalam Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Teknologi Informasi Sebagai Aset Utama Lembaga Pendidikan


Dalam Jangka Panjang.

2. Untuk Mengetahui Manfaat Teknologi Informasi Dalam Bidang Pendidikan.

3. Untuk Mengetahui Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi Dalam


Pendidikan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknologi Informasi Sebagai Aset Utama Lembaga Pendidikan Dalam Jangka


Panjang

Kecepatan perkembangan teknologi informasi sangat tinggi sehingga sangat sulit bagi
lembaga pendidikan untuk menyusun strategi mempertahankan eksistensinya dalam jangka
panjang. 1

Ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informsi untuk dijadikan aset lembaga
pendidikan dalam jangka panjang, yaitu sebagai berikut:

1. Sumber Daya Manusia

Yang dimaksud sumber daya manusia adalah para staf penanggung jawab perencanaan dan
pengembangan teknologi informasi pada sebuah lembaga pendidikan. Dengan demikian, para
staf tersebut benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi,
memiliki kompetensi untuk memecahkan masalah yang dihadapi lembaga pendidikan sehari-
hari, dan selalu mencari kesempatan menggunakan teknologi informasi untuk kemajuan lembaga
pendidikan tersebut. Melalui kombinasi aktivitas seperti pelatihan, pengalaman bekerja,
kemampuan manajerial, dan kepemimpinan yang berkualitas, staf teknologi informasi tersebut
akan memiliki pengetahuan dan kompetensi yang dibutuhkan.

Faktor SDM yang menjadi staf pengembangan teknologi informasi pada lembaga
pendidikan harus memiliki tiga dimensi berikut.2

Keahlian teknis sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan,
mengingat cepatnya perkembangan teknologi informasi yang terjadi. Keahlian teknis yang
dimiliki seorang staf teknologi informasi terutama untuk selalu mempelajari hal-hal baru.
Pengetahuan mengenai dunia pendidikan biasanya diperoleh dari hasil interaksi antar-SDM
yang terlibat dalam dunia pendidikan, dan mengetahui proses operasional lembaga pendidikan

1
Daihani Umar,Dadan,2001.Komputer Pengambilan Keputusan.Jakarta:Elex Media Komputindo,hlm.99
2
Eti Rochaety dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (cet. 1, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm.25

5
yang menggunakan bantuan teknologi informasi serta kemungkinan untuk meningkatkan nilai
tambah bagi lembaga pendidikan tersebut.
Orientasi pada pemecahan masalah. Hal ini tidak terbatas pada karakteristik SDM secara
tradisional yang hanya terpaku pada tugas-tugas rutin. Akan tetapi, SDM yang dibutuhkan
cenderung merupakan kumpulan orang yang selalu berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan
masalah yang terjadi pada lembaga pendidikan.

2. Teknologi

Seluruh infrastrukutur teknologi informasi, termasuk perangkat keras (hardware) dan


perangkat lunak (software)3 dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional
lembaga pendidikan karena merupakan tulang punggung terciptanya sistem yang terintegrasi,
dengan biaya yang relatif tejangakau, untuk biaya operasional, pengembangan, maupun biaya
pemeliharaan. Dalam jangka pendek, menengah, maupun jngka panjang lembaga pendidikan
harus mengembangkan infrastrukturnya. Misalnya, perangkat keras diganti dari waktu ke waktu
(upgrade), aplikasinya diinstalasi ulang untuk versi yang baru, sistem informasi disesuaikan
dengan kebutuhan jaringan yang tersedia pada lembaga pendidikan yang bersangkutan. Hal ini
harus terdefinisi dengan jelas sehingga investasi dalam infrastruktur strategi pengembangan
lembaga pendidikan tidak akan di sia-sia. Pada akhirnya, sistem informasi yang dihasilkan akan
memiliki potensi yang dapat dipercaya (reliable), akurat (accurate), dan konsisten (consistent).
Perangkat yang sudah disusun dengan baik berupa cetak biru (blueprint) akan dijadikan panduan
pengembangan teknologi informasi yang dibangun sejalan dengan strategi pengembangan
lembaga pendidikan.

3. Relasi

Yang dimaksud dalam hal ini adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak
manajemen lembaga pendidikan sebagai pengambil keputusan (decision maker). Menjalin suatu
relasi berarti membagi resiko dan tanggung jawab. Dalam mewujudkan relasi ini harus didukung
oleh pimpinan tertinggi dari lembaga pendidikan sehingga akan bertanggung jawab pada aplikasi
teknologi informasi yang berorientasi terhadap proses bukan berdasarkan fungsi organisasi.
Disamping itu, pimpinan tertinggi lembaga pendidikan diharapkan mampu memutuskan skala
3
Jogiyanto(2009).Sistem Teknologi Informasi Edisi III.Yogyakarta:ANDL

6
prioritas pengembangan dan implementasi dari teknologi informasi berdasarkan skala
kepentingan lembqgq pendidikan, serta harus dituang dalam cetak biru (blueprint) panduan
perencanaan dan pengembangan sistem informasi manajemen pendidikan.4

B. Manfaat Teknologi Informasi Dalam Bidang Pendidikan


Untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pendidikan, ada beberapa
langkah pengembangan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
 Merancang dan membuat aplikasi database, yang menyimpan dan mengolah data dan
informasi akademik, baik sistem perkuliahan, sistem penilaian, informasi kurikulum,
manajemen pendidikan, maupun materi pembelajaran.
 Merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web, multimedia
interaktif, yang terdiri atas aplikasi tutorial dan learning tool
 Mengoptimalkan pemanfaatan TV edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka
menunjang peningkatan mutu pendidikan,dan
 Mengimplementasikan sistem secara bertahap mulai dari lingkup yang lebih kecil hingga
meluas, sehingga memudahkan managemen pemanfaatan TI dalam proses
penyelenggaraan pendidikan.

Sedang pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pendidikan secara garis besar
meliputi:
 Sistem Informasi Managemen (SIM)
Merupakan sebuah sistem informasi keorganisasian yang mendukung proses-proses
managemen. SIM yang baik sangat membantu dalam efisiensi waktu dan materi transaksi-
transaksi organisasi serta mendukung fungsi operasi, managemen, dan pengambilan keputusan.
Pemanfaatan teknologi informasi untuk menjalankan sitem informasi memungkinkan aliran
informasi berjalan dengan cepat dan akurat. Database online yang dilakukan oleh Dinas
Pendidikan dan perguruan tinggi memudahkan terjadinya pertukaran informasi dan data dengan
cepat. Kemudahan ini berarti efisiensi pelaksanaan pendidikan dalam segala hal.

 E-learning

4
Eti Rochaety dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (cet. 1, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm.26

7
Menurut Onno W. Purbo5, E-learning merupakan bentuk teknologi informasi yang
diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui elearning belajar tidak lagi dibatasi
oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Belajar mandiri
berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui e-learning mendorong peserta didik
untuk melakukan analisa dan sintesa pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan
informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri.
Peserta didik dirasang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. E-learning
dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga siapa
saja yang ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik
untuk belajar melalui e-learning diantaranya: e- book, e-library, interaksi dengan pakar, email,
mailling list, news group, worl wide web (www), dan lain-lain. Situs-situs yang menyediakan e-
learning beberapa diantaranya yaitu: educasi.net, ilmu komputer, plasa.com, pintar media.com
dan banyak lagi situs lainnya.
 Media Pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan
internet dalam e-learning maupun penggunaan komputer sebagai media interaktif. Diharapkan
dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta
didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi.
Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media
pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru-peserta didik
seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan. Para peneliti menemukan
bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat unik.
Sebagian mahasiswa lebih mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih
mudah memproses informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain lebih mudah
memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan/praktek langsung atau kinestetik
 Pendidikan Life Skill
Teknologi informasi dengan komputer sebagai jantungnya telah memasuki berbagai
aspek kehidupan. Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan komputer. Pekerjaan yang
membutuhkan ketrampilan menggunakan komputer terbuka luas.

5
Onno W. Purbo (2002). Teknologi e- Learning. Jakarta: Elex Media Komputindo

8
Ketrampilan menggunakan komputer merupakan salah satu kecakapan hidup yang sangat
dibutuhkan untuk bersaing dalam sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. Pendidikan
teknologi informasi mengandung kecakapan hidup yang dapat dikembangkan baik specific life
skill maupun general life skill. Kecakapan dalam mengoperasikan komputer menggunakan
program, baik aplikasi maupun bahasa pemrograman merupakan kecakapan hidup yang bersifat
vokasional. Sementara ketrampilan menggali informasi internet pada internet, mengolah dan
memanfaatkannya merupakan general life skill.6

C. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi Dalam Pendidikan


1. Dampak Positif Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
Pengembangan dan penerapan teknologi informasi juga bermanfaat untuk pendidikan7,
antara lain:

a) Munculnya Media Elektronik


Khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti ,DVD,
VCD,LCD,& Proyektor Komputer Sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu guru
bukanlah satusatunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu
terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran
langsung dari Internet, olehnya itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai
pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak
salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.

b) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru,


Yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan
Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-
materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan Teknologi bisa dibuat abstrak, dan
dapat dipahami secara mudah oleh siswa.

c) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.


Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang
disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi,
6
Abdul Kadir & Terra CH. (2003). Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
7
Suripto, Fatmasari R., dan Purwantiningsih. “Penggunan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Dampaknya Dalam Dunia
Pendidikan”. Makalah disajikan dalam seminar Citizen Journalism dan Keterbukaan Informasi Publik untuk Semua, Jakarta, 16
April 2014.

9
proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos Internet dan lainlain.

d) Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan


Teknologi.
Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis
terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah
adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan
membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu
dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan
memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.

e) Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat.


Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu
contoh, yaitu; Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi
kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk
mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi
semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.

2. Dampak Negatif Teknologi Informasi Dalam Pendidikan


Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan
muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses
pendidikan,8 antara lain:

a) E-learning yang dapat menyebabkan pengalih fungsian guru dan mengakibatkan guru jadi
tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya individu yang bersifat individual
karena system pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri.
b) Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya benar-benar
memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses hal-hal yang
tidak baik, seperti pornografi, game online.
c) Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi yang tidak
habishabisnya yang tersedia di internet, sehingga rela menghabiskan waktu berjam-jam
8
Sudibyo, Lies. 2011. “Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia”. Jurnal WIDYATAMA
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Vol. 20, No.2: 175-185.

10
untuk mengumpulkan dan mengorganisir informasi yang ada, yang akhirnya dapat
membuat seseorang kecanduan.
d) Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara
berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika siswa/mahasiswa tidak memiliki sikap skeptic serta
kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet)
mereka secara tidak langsung telah masuk di dalam dunia yang over free.
e) Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini dapat terjadi,
misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang
sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) dengan media
internet.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

11
Dari uraian mengenai teknologi informasi di atas, dapat ditarik kesimpulan yaitu
perkembangan teknologi dan informasi sangat berpengaruh dalam semua bidang kehidupan
manusia secara global khususnya di Indonesia baik itu bidang ekonomi, sosial, pendidikan,
pemerintahan dan kesehatan. Walaupun menimbulkan dampak positif dan negatif, tetapi
perkembangan teknologi dan informasi telah mengubah kehidupan manusia. Hal ini akan
berlangsung secara terus-menerus sampai terhentinya kehidupan di muka bumi ini.

B. Saran

Semakin cepat perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi menuntut manusia untuk
mencoba membuat perubahan di segala jenis kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan
hasil maupun kondisi yang terbaik yang dapat di capai. Banyaknya sektor kehidupan yang ada di
harapkan membuka inovasi baru bagi kita untuk mencapai sesuatu yang baru untuk kemajuan
peradaban manusia. Namun semua inovasi tersebut hendaknya harus di batasi oleh aturan hukum
negara dan budaya bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, K. (1995). Teori Informasi Manajemen. Yogyakarta.

CH, A. K. (2003). Yogyakarta: Andi Offset.

Daihani Umar, D. (2001). Ilmu Komputer. Jakarta: Elex Media Komputindo.

12
Eko, I. R. (2000). Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. In Informasi (p. 223).
Jakarta: PT.Bex Media Komputer.

Eti Rochaety dkk. (2005). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. jakarta: PT.Bumi Aksara.

Jogiyanto. (2009). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: ANDLedisi III.

Julianto, A. S. (2008). Buku pelajaran Informasi Manajemen., (pp. 23-25). Jakarta.

Purbo, O. W. (2000). Teknologi E-Learning. Jakarta: Elex Media Komputindoo.

R.E, I. (2000). Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi . Jakarta: PT.Bex Media
Komputer.

Rochaety, E. (2005). Sistem Informasi. Manajemen Pendidikan , 25.

Sudibyo, L. (2011). Peranan Dampak Teknologi Informasi Dalam Dunia Pendidikan di


Indonesia. Jurnal WIDYATAMA, vol.20 : 175-185.

Suripto, F. P. (2014). Penggunan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Dampaknya dalam
Dunia Pendidikan. Citizen Journalism dan Keterbukaan Informasi Publik Untuk Semua,
16.

13

You might also like