Professional Documents
Culture Documents
Leukimia (Kelompok 3 s1-3b)
Leukimia (Kelompok 3 s1-3b)
Oleh
Kelompok 3 S1-3B
1. Aditya Riski (219049)
2. Armia Husni Hidayati (219053)
3. Indah Rahayu Aprila (219066)
4. Indri Ramadanti (219067)
5. Novita Anggie (219075)
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................4
1.2. Rumusan Masalah.........................................................4
1.3. Tujuan ...........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Leukimia.................................................5
1 Definisi .............................................................................5
2 Etiologi .............................................................................5
3 Manifestasi klinik .............................................................5
4 Data Penunjang..................................................................7
5 Masalah Keperawatan.......................................................7
6 Intervensi Keperawatan ....................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................20
3.2 Saran...............................................................................20
Daftar Pustaka......................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Leukemia merupakan penyakit ganas progresif pada jaringan pembentuk darah. Leukemia
terjadi karena adanya kerusakan pada pabrik pembuatan sel darah yaitu sumsum tulang.
Penyakit ini sering terjadi pada anak yang berusia diatas 1 tahun, dan puncaknya antara
usia 2 sampai 6 tahun. (Apriany, 2016).
Leukemia akut memilki dua jenis yaitu lympoblastic leukemia akut (ALL) dan leukemia
myeloblastic akut (AML). Leukemia kronis juga memilki dua jenis yaitu leukemia
limfosotik kronis (LLK) dan leukemia mielositik kronis (LMK). Tidak seperti leukemia
pada orang dewasa, pada anak biasanya adalah jenis akut dan limfoblastik. Jenis ALL
meliputi kira – kira 80% leukimia akut pada anak dan sisanya adalah leukemia mieloid
akut (AML) (Apriany, 2016).
Anak yang menderita leukemia akan menunjukkan gejala demam, terdapat petekie atau
memar tanpa sebab. Leukemia dapat menyebabkan perdarahan, infeksi sekunder maupun
gagal organ. Gagal organ dapat terjadi karena sel – sel leukemia dapat menginvasi testis,
ginjal, prostat, ovarium, saluran gastro intestinal, dan paru – paru. Lokasi invasi yang
paling berbahaya adalah Sistem Saraf Pusat (SSP) karena mengakibatkan tekanan
intrakranial sehingga dapat menyebabkan kematian (Wong, 2009). Perlu dilakukan asuhan
keperawatan secara tepat dan benar sehingga tidak terjadi infeksi dan perdarahan pada
anak.
BAB II
1. Definisi
Leukemia proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembekuan
darah ( Suriadi & Yuliani, 2010). Leukemia adalah kanker jaringan yang menghasilkan
sel darah putih (leukosit), dihasilkan leukosit yang imatur atau abnormal dalam jumlah
berlebihan, dan eukosit – leukosit tersebut melakukan invasi ke berbagai organ tubuh
(Betz & Sowden, 2009).
Leukemia merupakan produksi sel darah putih yang berlebihan, jumlah leukosit
dalam bentuk seringkali rendah, sel – sel imatur ini tidak sengaja menyerang dan
menghacurkan sel darah normal atau jaringan vaskuler (Apriany, 2016).
2. Etiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat factor predisposisi yang
menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :
a. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (T cell
leukemia lymphoma virus/HTLV).
b. Tingkat radiasi yang sangat tinggi
c. Obat – obatan imunosupresif, obat – obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol.
d. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot
e. Kelainan kromosom, misalnya pada down syndrome (Suriadi &Yuliani, 2010).
3. Manifestasi Klinik
a. Akut Limfoblastik Leukemia (ALL)
Gambaran klinis ALL cukup bervariasi, dan gejalanya dapat tampak tersembunyi atau
akut. Manifestasi klinisnyaantara lain pucat, mudah memar, letargi, anoreksia, malaise,
nyeri tulang, nyeri perut dan perdarahan. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan hal –
hal sebagai berikut : demam, keletihan, anoreksia, pucat, petekie dan ekimosis pada
kulit atau membran mukosa, perdarahan retina, pembesaran dan fibrosis organ – organ
sistem retikuloendotelial seperti hati, limpa, dan limfonodus, berat badan turun, nyeri
abdomen yang tidak jelas, nyeri sendi dan nyeri tekan pada tulang (Betz & Sowden
2009).
b. Akut Mieloid Leukemia (AML) atau Akut NonLymphoid Leukemia (ANLL)
Leukemia mieloblastik akut merupakan suatu kelompok penyakit yang heterogen yang
memberikan prognosis buruk. Gejala dan tanda AML yang muncul meliputi pucat,
demam, nyeri tulang, dan perdarahan kulit serta mukosa. Meskipun ALL dan AML
tidak dapat dibedakan berdasarkan temuan klinis sekarang, beberapa subtipe dari AML
memiliki manifestasi yang berbeda. Leukemia promielositik akut sering kali
berhubungan dengan koagulasi intravaskuler diseminata (DIC) dan perdarahan yang
serius, sedangkan leukemia monoblastik atau mielomonoblastik akut dapat
memperlihatkan hipertrofi gusi dan nodul kulit. Koagulasi intravaskuler diseminata
terjadi lebih sering dan lebih serius pada AML (Apriany, 2016).
c. Chronic Mielogenosa Leukemia (CML)
CML terutama terjadi pada orang dewasa yang berusia antara 25 dan 60 tahun, insiden
puncaknya terletak pada usia antara 30 dan 50 tahun. Walaupun demikian, penyakit ini
dapat terjadi pada anak, neonatus, dan orang yang sangat tua. Gejala klinik CML
tergantung pada fase yang kita jumpai pada penyakit tersebut, yaitu :
1) Fase kronik, terdiri atas :
a) Gejala – gejala yang berhubungan dengan hipermetabolisme, misalnya
penutrunan berat badan, badan kelelahan, anoreksia, atau keringat malam.
b) Splenomegali hampir selalu ada dan sering kali bersifat masif. Pada beberapa
pasien, pembesaran limpa disertai dengan rasa tidak nyaman, nyeri, atau gangguan
pencernaan.
c) Gambaran anemia meliputi pucat, dispnea, dan takikardi.
d) Memar, epistaksis, menorhagia, atau perdarahan di tempat – tempat lain akibat
fungsi trombosit yang abnormal.
e) Gout atau gangguan ginjal yang disebabkan oleh hiperurikemia akibat pemecahan
purin yang berlebihan dapat menimbulkan masalah.
f) Gejala yang jarang dijumpai meliputi gangguan penglihatan dan priapismus
(Apriany, 2016).
2) Fase transformasi akut, terdiri atas :
a) Perubahan terjadi pelan – pelan dengan prodomal selama 6 bulan, disebut sebagai
fase akselerasi. Timbul keluhan baru yaitu demam, lelah, nyeri tulang (sternum)
yang semakin progresif. Respon terhadap kemoterapi menurun, leukositosis
meningkat dan trombosit menurun dan akhirnya menjadi gambaran leukemia akut.
b) Pada sekitar sepertiga penderita, perubahan terjadi secara mendadak, tanpa
didahului masa prodomal, keadaan ini disebut kritis bastik(blast crisis). Tanpa
pengobatan adekuat penderita sering meninggal dalam 1 sampai 2 bulan (Apriany,
2016).
d. Chronic Limfoblastik Leukemia (CLL/LLK)
Pada awal diagnosis, kebanyakan pasien LLK tidak menimbulkan gejala. Pada pasien
dengan gejala, paling sering ditemukan limfadenopati generalisata, penurunan berat
badan dan kelelahan. Gejala lain meliputi hilangnya nafsu makan dan penurunan
kemampuan latihan atau olahraga. Demam, keringat malam dan infeksi jarang terjadi
pada awalnya, tetapi semakin mencolok sejalan dengan perjalanan penyakitnya, dan
juga limfadenopati massifdapat menimbulkan obstruksi lumen termasuk ikterus
obstruktif, disfagia uropati obstuktif, edema ekstremitas bawah. Infeksi bakteri dan
jamur sering ditemukan pada stadium lanjut karena defisiensi imun dan neutropenia
(akibat infiltrasi sum – sum tulang, kemoterapi, atau hipersplenisme) (Apriany, 2016).
4. Data Penunjang
Pemeriksaan penunjang :
1) Pemeriksaan darah
Didapatkan Hb dan eritrosit menurun, leukosit rendah,trombosit rendah.
2) Pemeriksaan sumsum tulang
Hasil pemeriksaan hampir selalu penuh dengan blastosit abnormal dan sistem
hemopoitik normal terdesak. Aspirasi sumsum tulang (BMP) didapatkan hiperseluler
terutama banyak terdapat sel muda.
3) Lumbal punksi
Untuk mengetahui apakah sistem saraf pusat terinfiltrasi
4) Biopsi limpa
Memperlihatkan proliferasi el leukemia dan sel yang berasal dari jaringan limpa akan
terdesak seperti limfosit normal,RES, granulosit (Wijaya & putri, 2013).
5. Masalah Keperawatan
a. Risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi
b. Risiko perdarahan berhubungan dengan koagulasi inheren
c. Nyeri kronis berhubungan dengan pasca trauma karena gangguan
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubugan dengan kurang asupan makanan
e. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang proses penyakit
f. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas
struktur tulang
g. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imunodefisiensi
h. Hipertermi berhubungan dengan sepsis
i. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan program pengobatan
j. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif. (NANDA,
2015)
6. Intervensi Keperawatan
c. Monitot tanda-tanda
vital
1. Monitot tekanan darah,
nadi, suhu, dan status
pernapasan
2. Pemantauan suhu tubuh
secara terus – menerus
dengan tepat
3. Monitor dan laporkan
tanda dan gejala hipertermia
Manajemen kemoterapi
1. Monitor pemeriksaan dan
skrinning sebelum pemberian
kemoterapi
2. Monitor efek samping
dan efek toksik dari
pengobatan
3. Berikan informasi
kepada pasien dan keluarga
tentang efek obat – obatan
kemoterapi pada sel kanker
4. Instruksikan pasien dan
keluarga cara –
carauntuk mencegah infeksi
5. Instruksikan pasien agar
segera melaporkan
gejala demam,
menggigil, perdarahan
hidung, memar tang sanagt
besar, BAB berdarah
6. Instruksikan pasien dan
keluarga untuk
menghindari konsumsi
konsumsi produk yang
mengandung aspirin
7. Lakukan pencegahan
terjadinya neutropenia
dan perdarahan
8. Monitor status nutrisi
dan berat badan
c. fluid
resuscitation(resusitas
i cairan)
1. memberi dan
mempertahankan IV
2. kolaborasi dengan dokter
dalam
memberikan cairan baik
kristaloid ( RL) dan koloid
3. mengelola cairan IV
4. mengambil specimen
darah untuk cross
metch
5. monitor respon
hemodinamik
6. monitor status oksigen
7. monitor pengeluaran
berbagai cairan tubuh
8. monitor Bun, kratinin,
total protein, dan tinkat
albumin
9. monitor oedema
pulmonary dan
kehausan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Leukemia adalah kanker yang terjadi pada sel hematopoetik pembentuk sel darah di
sumsum tulang yang bisa menyebabkan infiltrasi atau penyebaran ke peredaran darah,
sistem limfatik, atau organ lainnya.
Leukimia diklasifikasikan menurut waktu progresifitasnya dan jenis sel sel darah putih
yang abnormal: Acute Myeloid Leukemia (AML), Acute Lymphoid
Leukemia (ALL), Chronic Myeloid Leukemia (CML), dan Chronic Lymphoid
Leukemia (CLL).
Pada leukemia akut, sel hematopetik sumsum tulang bersifat imatur sehingga tidak bisa
berfungsi sebagaimana mestinya dan sangat cepat perkembangannya. Pada leukemia
kronis, sel bersifat lebih matur sehingga masih bisa menjalankan fungsinya meskipun
tidak optimal dan pertambahannya lebih perlahan
3.2 Saran
-Diharapkan bagi mahasiswa agar dapat mencari informasi dan memperluas wawasan
Leukemia karena dengan adanya pengetahuan dan wawasan yang luas akan mampu
mengembangkan t mengenai Leukemia, dan faktor-faktor pencetusnya, serta bagaimana
pencegahan untuk kasus tersebut.
-Kualitas dan pengembangan ilmu studi kasus agar dapat menerapkan asuhan keperawatan
pada klien dengan Leukemia secara komprehensif
DAFTAR PUSTAKA
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=404864&val=4387&title=Gangguan%20Keseimbangan%20Elektrolit
%20%20Sesudah%20Kemoterapi%20Induksi%20Remisi%20pada%20Anak
%20dengan%20%20Leukemia%20Limfoblastik%20Akut
http://download.portalgaruda.org/article.php?
Article=154312&val=4108&title=KARAKTERISTIK%20ANAK%20YANG
%20MENDERITA%20LEUKEMIA%20AKUT%20RAWAT%20INAP
%20DI%20RSUP%20H.%20ADAM%20MALIK%20MEDAN%20TAHUN
%202011-2012
https://www.alodokter.com/leukemia
https://hellosehat.com/kanker/kanker-darah/penyebab-leukemia/
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/40/35