You are on page 1of 10

TINGKAT KOMPETENSI KETERAMPILAN KLINIK SKDI 2012

No. Keterampilan Tingkat Keterampilan

1 Inspeksi dada 4A

2 Palpasi denyut apeks jantung 4A

3 Palpasi arteri karotis 4A

4 Perkusi ukuran jantung 4A

5 Auskultasi jantung 4A

6. Penilaian inspirasi 4A

7. Inspeksi Dada 4A

8. Palpasi dada 4A

9. Perkusi dada 4A

10. Auskultasi dada 4A


PENUNTUN BELAJAR
PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVAKULER

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG

1. Inspeksi dan palpasi


NO LANGKAH KLINIK KASUS
1 Melakukan inspeksi dari sisi kanan pasien dan dari arah kaki penderita
untuk menentukan apakah simetris atau tidak simetris
2. Kemudian lakukan inspeksi dari sisi sebelah kanan tempat tidur pada
dinding depan dada dengan cermat, perhatikan adanya pulsasi
3. Perhatikan daerah apex kordis, apakah iktus kordis nampak atau tidak
nampak
4. Mempalpasi iktus kordis pada lokasi yang benar
5. Meraba iktus kordis dengan ujung jari-jari, kemudian ujung satu jari
6. Meraba iktus kordis sambil mendengarkan suara jantung untuk
menentukan durasinya
7 Mempalpasi impuls ventrikel kanan dengan meletakkan ujung jari-jari
pada sela iga 3,4 dan 5 batas sternum kiri
8 Meminta penderita untuk menahan napas pada waktu ekspirasi sambil
mempalpasi daerah diatas
9 Mempalpasi daerah epigastrium dengan ujung jari yang diluruskan untuk
merasakan impuls/pulsasi ventrikel kanan
10 Arah jari ke bahu kanan
11 Mempalpasi daerah sela iga 2 kiri untuk merasakan impuls jantung pada
waktu ekspirasi
12 Mempalpasi daerah sela iga 2 kanan untuk meraskan impuls suara
jantung dengan tekhnik yang sama

2. Perkusi
NO LANGKAH KLINIK KASUS
1. Melakukan perkusi untuk menentukan batas jantung yaitu dengan
menentukan batas jantung relatif yang merupakan perpaduan bunyi
pekak dan sonor
2. Menentukan batas jantung kanan relatif dengan perkusi dimulai dengan
penentuan batas paru hati, kemudian 2 jari diatasnya melakukan perkusi
dari lateral ke medial
3. Jari tengah yang dipakai sebagai plessimeter diletakkan sejajar dengan
sternum sampai terdenganr perubahan bunyi ketok sonor menjadi pekak
relatif (normal batas jantung kanan relatif terletak pada linea sternalis
kanan)
4. Batas jantung kiri relatif sesuai dengan iktus kordis yang normal, terletak
pada sela iga 5-6 linea medioclavicularis kiri
5. Bila iktus kordis tidak diketahui, maka batas kiri jantung ditentukan
dengan perkusi pada linea axillaris media ke bawah. Perubahan bunyi dari
sonor ke tympani merupakan batas paru-paru kiri. Dari Batas paru-paru
kiri dapat ditentukan batas jantung kiri relatif
5. Dari atas (fossa supra clavicula) dapat dilakukan perkusi ke bawah
6. Mencatat hasil perkusi untuk mentukan batas jantung

3. Auskultasi

NO LANGKAH KLINIK KASUS


1. Penderita diminta untuk rileks dan tenang
2. Penderita dalam posisi berbaring dengan sudut 30o
3. Dalam keadan tertentu penderita dapat dirubah posisinya (tidur miring,
duduk)
4. Penderita diminta bernapas biasa
5. Pusatkan perhatian pertama pada suara dasar jantung, baru perhatikan
adanya suara tambahan
6. Mulailah Melakukan auskultasi pada beberapa tempat yang benar :
 Di daerah apeks / Iktus kordis untuk mendengar bunyi jantung yang
berasal dari katup mitral ( dengan corong stetoskop)
 Di daerah sela iga II kiri untuk mendengar bunyi jantung yang berasal
dari katup pulmonal (dengan membran)
 Di daerah sela iga II kanan untuk mendengan bunyi jantung berasal
dari aorta (dengan membran)
 Di daerah sela iga 4 dan 5 di tepi kanan dan kiri sternum atau ujung
sternum untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dari katup
trikuspidal (corong stetoscop)
2. Perhatikan irama dan frekuensi suara jantung
3. Bedakan antara sistolik dan diastolik
4. Usahakan mendapat kesan intensitas suara jantung
5. Perhatikan adanya suara-suara tambahan atau suara yang pecah
6. Tentukan apakah suara tambahan (bising) sistolik atau diastolik
7. Tentukan daerah penjalaran bising dan tentukan titik maksimunnya
8. Catat hasil auskultasi
DAFTAR PENYAKIT RESPI 3-4
1. Influenza 4A
 Demam, bersin, idung meler, lemes
 Rinore, mukosa idung edem, febris
 Tegak= tiba2, deman, batuk gak jelas, lingkungan ada yg kena juga
 Plan= kasih edukasi gizi, kurangi aktivitas, kasih antipiretik parasetamol 3-4x
500 mg/hari (10-15 mg/kgbb)
2. Pertusis 4A
3. ARDS 3B
4. SARS 3B
5. Fluburung 3B
LARING dan FARING
6. Faringitis 4A
 Loro pas nelen khas, bakteri (demam tinggi no batuk)
 Bakteri (tonsil gede), jamur ( plak putih), viral (hiperremi)
 Istirahat, minum, kumur dengan antiseptik, jamur(nistatin 100k -400k IU
2x/hari), virus (antiviral isoprinosin 60-100mg/kgbb 4-6 kali anak2(50
mg/kgbb, bakteri (antibacterial amoksisilin 50mg/kgbb
7. Tonsilitis 4A
 Mulut bau, hot potato voice, reffere pain telinga, nyeri telan, demam kejang
 Tonsil hipertropik merah bercak detritus arkus mulut dan molle odem khas,
kgb limfe ged

\
 Liat khasnya etiologi maka dikasih itu obatnya!!! Jangan lupa makan
istirahat cukup, kalo tonsil sudah too much tonsilektomi
8. Laringitis 4A
 Afonia/serak, <3 minggu
 Mukosa laring meraaahh, kasih foto soft tissue AP leher lateral, darah lengkap
 Parasetamol/ ibuprofen (antipiretik analgetik) antobiotik
9. Abses peritonsilar 3A
10. Pseudo croop acute epiglottitis 3A
11. Difteri 3B
TRAKEA
12. Aspirasi 3B
PARU
13. Asma bronkial 4A
 Sesak mengi pasti ini wes, malam soyo
 Mengi ekspirasi, silent chest (asma berat), pada anak sering banget gak ono
klinis tapi berat dimalem hari, alergen misale opo batuk malem
 Dijaga pencetusnya, kasih o2 2l kalo sesak saturasi nda bagus, kasih
salbutamol inhalasi, kasih kortikosteroid nebul
 Anak (kasih teofilin hirup, steroid hirup dosis rendah
14. Status asmatikus 3B
 Asma sudah lama, nda patuh obat, udah dikasih salbutamol sek ae mengi,
setahun pernah ke IGD dengan mengi
 Nafas berat pake otot, pulsus paradoksud, nda ada mengi brayyy, ngomong
megap2, lek mau nentuin iki berat ta opo ndelok scorenya, lek sampe
instirahatpun sek sesak iku wes berat.

 Nebul agonis beta 2 tiap 4 jm


15. Bronkitis akut 4A
16. Bronkiolitis akut 3B
17. Bronkiektasis 3A
18. Pneumonia, bronkopneumonia 4A
 Demam tinggi 40 derajat, batuk dahak

 Dikasih antibiotik makrolid=eritromisin


 Kalo anak2= suplemen, rawat jalan lini pertama oral( amoksisilin), inap
antibiotik beta-laktam/kloramfenikol
19. Pneumonia aspirasi 3B
 Batuk, takipneu, nyeri tajamm

 Dikon foto thorax ae, mbe darah lengkap


 O2, kasih cairan dan kalori, levoofloksasin 500mg/hari
20. Tb tanpa komplikasi 4A
 trias TB (diafrosis malam, bb turun, batuk > 2minggu produktif, anoreksia,
capekan)
 ronkhi basah diapeks, darah lengkap, kultur sputum, foto thorax
 Kasih OAT (RHZE rutin tiap hari 2 bulan) tahap lanjutan Rimfamisin dan iso
(4 bulan tiap hari)
 Jangan lupa edukasi harus disiplin
21. Tb dengan hiv 3A
 Bb turun extrem, stomatitis, resiko tinggi (napza, waria dll)
 Darah lengkap, kultur, radiologi, uji anti-HIV
 Kasih OAT+ARV 8 minggu, wajib dikasih profilaksis kotrimoksasol
960mg/hari tunggal
22. Pneumothorax ventil 3A
23. Pneumothorax 3A
 Sesek mendadak, nyeri tajam bang
 Takikardi tapi hipotensi +sesek

 Asih thorax xray bang, sama pulse oxymetri’


 O2, gagal sirkulasi kasih pasang iv line dengan cairan kristaloid, cepet2 rujuk
bang
24. Efusi pleura masif 3B
25. Emfisema paru 3A
26. Ppok 3B
 Sesek mengi berat dada
 Bedane dengan asma, ppok kalo nafas mencucu, sianosis

 Kasih bronkodilator, salbutamol+teofilin kortikosteroid


27. Edema paru 3B
28. Abses paru 3A
29. Hematothorax 3B
DAFTAR PENYAKIT KARDIOVASKULER 3-4

JANTUNG
1. Syok 3B
2. Angina 3B
 Nyeri menjalar, ketekan gitu, tambah sakit waktu aktivitas, 1-5 menit doang,
ada faktor resiko
 Coba ekg dan x ray
 Kasih 02 2liter/min + nitrat kombinasi beta bloker (propanolol), antiplatelet.
 Jangan lupa edukasi
3. IM 3B
 Nyeri dada khas jantung, faktor resiko

 Kasih ekg, cxr

4. GJ aku 3B
5. GJ kronik 3A

Kalo todur pake bantal tinggi


 Kasih furosemid (diuretik loop) kombinasi thiazid, dan ace inhibitor
6. Cardiorespi arrest 3B
 Sinkop mendadak behhh
 Koma, dneyut gak ada
 Langsung resusitasi tanpa anamnesis dan ekg, kalo dah stabil kasih o2 dan
iv line
7. Takikardi: SV, V 3B
 Pasti denyut >100 pusing keringetan
 Svt atau vt >150, hipotensi pasti, gelisah
 Kasih ekg
 Kalo nda stabil= wajib rujuk, tapi tetep harus kasih o2 dulu, kalo svt kasih
vagal manuver, dan adenosin
8. Fibrilasi atrial 3A
9. Fibrilasi ventrikel 3B
10. Atrial flutter 3B
11. Ekstrasistol supraventrikular, ventrikular 3A
12. Kor pulmonal akut 3B
13. Kor pulmonal kronik 3A
VASKULAR AORTA ARTERI
14. Hipertensi esensisal 4A
 Jantung debar2, penglihatan kaur khas banget, ada faktor
 TD tinggi klasifikasi htn
 Kasih tau jaga badannya terutama dd, dan diet dash, olah raga, natrium
kurangin, kalo nda mau turun kasih diuretik dan ace inhibitor.
15. Hipertensi sekunder 3A
VASKULAR VENA LIMPH
16. Tromboflebitis 3A
17. Limfangitis 3A
18. Limfedema primer, sekund 3A
19. Insufisiensi vena kronik 3A

You might also like