You are on page 1of 10

1

AROMATERAPI JERUK LEMON (Citrus Limonia) UNTUK


PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA
SMK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL

Ely Susanti, 1 Rosaria Ika Pratiwi, 2 Drs. H. Karta 3


email:Elysusanti47@gmail.com
DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama
Jl. Mataram No. 9 Tegal
Telp/Fax (0283)352000

Abstrak

Aromatherapy is a modern term used for the healing process by using pure aromatic plant extracts.
Aromatherapy has a goal to improve the health and well being of body, mind, and spirit. Essence of
aromatherapy plants that can be used has been through various methods of processing and known as
essential oils or essential oils. Lemon has a high vitamin C cotent compared to lemon as well as a
source of vitamin A, B1, B2, phosphorus, calcium, pectin, essensial oil 70% limonene, felandren,
bioflavonoid, kumaris, general acetate, citric acid, linalylacetate, calcium and fiber. This study aims to
defermine the assential oil of lemon (Citrus limonia) gives the best therap eutic effect as aromatherapy
preparation and know the best concentration of essential oil as aroamtherapy preparation.
Marking this lemon aromatherapy preparation using simple distillation menthod with simple random
sampling technique (simple random sampling) because sampling of the population is done randomly
regardless of the size of the sample while the sample used using lemon. After the isolation process of
lemon essential olis is done by organoleptic test, thin layer chromatography test, qualitative test,
aromatherapy preparation which has been produced by three formulations then tested to ninety
respondents through questions which aim to know the effect of aromatherapy preparation on student
concentration. Data analysis using One-Simple test to know the best influence to the student.
Based on the results of this study showed that the sample of lemon (Citrus limonia) contains essential
oils that can be used as a preparation aromatherapy. Based on the results of this study showed that the
sample of lemon (Citrus limonia) contains essential oils that can be used as a preparation
aromatherapy. Lemon contain essential olis of 70% limonene that can be used as an aromatherapy
preparation and can work to stimulate cells in the brain to stimulate the limbic system so that people
are more relaxed.

Keywords: Aromatherapy, Essential oil, lemon (Citrus limonia), Destillation, Concentration of student
learing.

1. PENDAHULUAN daun, akar, batang, biji maupun kulit


kayu. Hampir semua bahan alami yang
Indonesia telah dikenal dengan ada di Indonesia dapat dimanfaatkan
kekayaan alamnya yang sangat untuk pengobatan herbal, antara lain
berlimpah, salah satunya adalah minyak atsiri dan minyak zaitun
keanekaragaman tanaman. Tanaman ini (Andria, 2002: 2).
dapat dijadikan pengobatan herbal Aromaterapi merupakan istilah
secara turun temurun dikelola dengan moderen yang digunakan untuk proses
baik oleh generasi penerus. Bahan penyembuhan dengan menggunakan sari
herbal diambil dari tanaman yang tumbuhan aromatik murni. Aromaterapi
tumbuh subur di Indonesia, baik bunga, memiliki tujuan untuk meningkatkan
2

kesehatan dan kesejahteraan tubuh, seni boga dunia. Pohon lemon dapat
fikiran, dan jiwa. Sari tumbuhan tumbuh hingga setinggi 6 meter.
aromaterapi yang bisa digunakan telah Meskipun tinggi pohon lemon juga
melalui berbagai cara pengolahan dan dapat di tanam di pot asal sering
dikenal sebagai minyak esensial atau dipangkas agar tumbuh tidak terlalu
minyak atsiri (Primadiati, 2002). tinggi. Daun pohon lemon memiliki
Stres merupakan hal yang sangat panjang sekitar 5 cm hingga 10 cm dan
wajar dan di alami oleh semua orang memiliki buah dengan ukuran yang
baik orang yang sudah bekerja maupun hampir sama (Aak, 1994).
oleh seorang pelajar. Siswa SMK Jeruk lemon memiliki
merupakan siswa yang memiliki kadar kandungan vitamin C yang tinggi di
tingkat kestresan tinggi atau memiliki bandingkan dengan jeruk nipis dan buah
titik jenuh yang tinggi. Terutama siswa lainnya. Selain memiliki kandungan
kelas XII (dua belas) yang akan vitamin C jeruk lemon sebagai sumber
mengikuti ujian tinggkat akhir atau vitamin A, B1, B2, fosfor, kalsium,
Ujian Nasional. Selain harus mengikuti pektin, minyak atsiri 70 % limonene,
ujian akhir siswa SMK juga akan felandren, kumaris bioflavonoid, general
mengikuti ujian jurusan terutama bagi asetat, asam sitrat, linalil asetat, kalsium,
yang memiliki jurusan farmasi. Pada serat, zat gizi, alpha-terpinene, alpha-
umumnya mereka akan mengikuti Ujian pinene, dan beta- pinene (Aak, 1994).
Kompetensi (UKOM) sebagai salah satu
syarat untuk meraih Surat Tanda
Registrasi Tenaga Kefarmasian
(STRTK). Maka dari itu penulis
membuat sediaan aromaterapi dari jeruk
lemon (Citrus limonia) untuk
membuktikan khasiat aromaterapi
digunakan untuk meningkatkan
konsentrasi belajar siswa. Penelitian ini
belum pernah dilakukan sehingga Jeruk Lemon dimanfaatkan
peneliti ingin membuktikan khasiatnya, pada hampir semua rumah tangga di
peneliti berharap setelah ini akan banyak Asia Tenggara terutama sebagai
siswa yang dapat berkonsentrasi dalam penyedap masakan, pembuatan
pelajaran. minuman, dan berbagai macam obat
tradisional. Kualitasnya sebagai
penyegar sangat menonjol pada sari
2. TINJAUAN PUSTAKA
buah, teh jeruk, atau saat dicampurkan
Pohon lemon awalnya pada buah-buahan lainnya (Sarwono,
dibudidayakan di India dan dibawa ke 2005). Selain manfaat untuk kebutuhan
Italia sekitar tahun 200 Masehi, Pohon rumah tangga jeruk lemon dapat
lemon populer di sebagian besar Timur digunakan sebagai salah satu bahan
Tengah Meditrania, dan di Cina, pada kosmetik untuk mengobati jerawat dan
abad kedelapan hingga abad sebelas mengurangi kadar minyak berlebih
Pohon lemon diperkenalkan ke Amerika didalam kulit wajah. Jeruk lemon dapat
oleh penjelajah Spanyol dan pertama dimanfaatkan sebagai terapi diet sehat,
kali ditanam di California pada melancarkan pencernaan, menstabilkan
pertengahan tahun 1700-an. Sitrun atau tekanan darah tinggi, mengatasi sakit
jeruk sitrun (dari bahasa Belanda, tenggorokan, menghentikan pendarahan
Citroen) atau lemon adalah sejenis jeruk internal, merawat kesehatan mulut,
yang buah nya dapat di pakai sebagai detoksifikasi racun dalam tubuh,
penyedap dan penyegar dalam banyak mengurangi ketombe.
3

Pemisahan dilakukan menggunakan


3. METODE PENELITIAN corong pisah dengan menambahkan
Na2SO4 anhidrat yang akan terbentuk
Penelitian ini memiliki menjadi dua lapisan yang mana
rancangan penelitian eksperimental lapisan di atas berupa minyak atsiri
menggunakan jeruk lemon (Citrus dan lapisan bawah merupakan air.
limonia) yang diambil minyak atsirinya Fungsi penambahan Na2SO4 anhidrat
sebagai aromaterapi. Isolasi Minyak adalah untuk mengikat air yang ikut
Atsiri menggunakan metode destilasi masuk kedalam erlenmeyer pada
air. Data yang di kumpulkan proses destilasi sehingga
menggunakan data dari laboratorium menghasilkan minyak atsiri murni.
dan data dari siswa - siswi SMK Setelah melakukan isolasi minyak
Harapan Bersama Tegal. atsiri kemudian minyak atsri tersebut
dihitung rendemennya dan
3.1 Uji Mikroskopis menganalisa KLT.

Dipersiapkan alat uji 3.3 Uji identifikasi minyak atsiri


mikroskopis antara lain: mikroskop,
deg glass, dan kaca preparat. Uji identifikasi minyak atsiri
Dipersiapkan bahan yang akan secara umum yaitu:
digunakan untuk proses mikroskopis a. Uji organoleptis
antara lain: jeruk lemon (Citrus Minyak atsiri yang didapat
limonia) yang sudah berbentuk dari penyulingan (destilasi air)
serbuk, dan aquadest. kemudian dilakukan pengamatan
meliputi bentuk, warna, dan bau dan
3.2 Isolasi minyak atsiri rasa di kulit dari hasil destilasi
minyak atsiri jeruk lemon (Citrus
Dipersiapkan alat destilasi limonia)
seperti: pipa alonga, pipa T, b. Uji kualitatif (dengan pereaksi
kondensor, statif, klem, beaker glass, Sudan III)
dan selang kemudian pasang alat Minyak atsiri jeruk lemon
destilasi tersebut di rakit menjadi ditambahkan 1 tetes pereaksi Sudan
satu. Dipersiapkan bahan yang akan III menjadi homogen dan berwarna
digunakan untuk proses minyak atsiri merah (Anggraini,2016).
seperti: Jeruk lemon (Citrus limonia),
Aquadest, Na2SO4 anhidrat. Tahap 3.4 Identifikasi Kromatografi Lapis
berikutnya, jeruk lemon yang sudah Tipis
di potong-potong ditimbang
sebanyak 250 gram dengan Setelah didapatkan minyak atsiri
menggunakan timbangan analitik yang sudah dipisahkan dan diketahui
kemudian jeruk lemon yang sudah rendemennya selanjutnya dapat
ditimbang dimasukkan ke dalam labu dilakukan identifikasi menggunakan
alas bulat kemudian ditambahkan kromatografi lapis tipis (KLT) yang
aquadest 500 ml, kemudian pertama dengan memasukkan plat
dilakukkan proses destilasi air, KLT ke dalam oven kurang lebih 3
kemudian mencatat suhu menit, kemudian membuat garis
menggunakan termometer pada batas bawah dan batas atas dengan
waktu tetesan pertama keluar. Proses jarak 10 cm pada plat KLT.
dilanjutkan dengan memisahkan Tahap berikutnya mengisi fase
minyak atsiri dengan aquadest yang gerak (Etil Asetat : n-heksana)
tertampung dalam erlenmeyer. dengan perbandingan (10:90) di
4

dalam chamber dan dijenuhkan memasukan minyak atsiri jeruk


dengan menggunakan kertas saring. lemon kedalam mortir aduk hingga
Minyak atsiri yang diperoleh homogen kemudian masukan ke
ditotolkan pada garis batas bawah dalam wadah yang tertutup yang
plat KLT dan dimasukkan kedalam terakhir melakukan uji evaluasi
bejana yang telah di berisi fase gerak fisika.
dan di jenuhkan. Setalah itu tunggu
fase gerak hingga naik mencapai 3.7 Uji (Evaluasi) Fisika
garis batas atas plat KLT, kemudian
diangkat dan didiamkan hingga 1. Uji organoleptis
mengering. Selanjutnya plat KLT Pengamatan dilakukan secara
dilihat di bawah sinar UV dengan visual dengan mengamati bentuk,
panjang gelombang 366nm dan nilai warna, bau, dan rasa di kulit.
Rf dihitung. 2. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan
3.5 Formulasi aromaterapi dengan cara mengoleskan sediaan
pada objek glass dan menutupnya
1. Formula I dengan objek glass lainnya
• Minyak atsiri jeruk lemon = 2% kemudian diamati apakah sediaan
• Menthol = 10 % menunjukkan susunan yang
• Camphora = 4 % homogen atau tidak. Sediaan
• Olive oil = Ad 10 ml dikatakan homogen apabila
2. Formula II sediaan yang dibuat tidak terdapat
• Minyak atsiri jeruk lemon = 4% butiran kasar.
• Menthol = 10 % 3. Uji PH
• Camphora = 4 % Uji pH dilakukkan untuk
mengetahui kestabilan pH dari
• Olive oil = Ad 10 ml
sediaan. Penentuan pH
3. Formula III
aromaterapi dapat dilakukan
• Minyak atsiri jeruk lemon = 6%
dengan indikator kertas pH. Hasil
• Menthol = 10 % warna yang terbentuk
• Camphora = 4 % dibandingkan dengan warna pada
• Olive oil = Ad 10 ml kertas indikator pH aromaterapi
harus sesuai dengan pH kulit yaitu
3.6 Carapembuatan aromaterapi 4,2-6,5.
Dalam pembuatan aromaterapi 3.8 Uji Validitas dan Reabilitas
langkah awal yang harus di siapkan Kuisioner
adalah dengan menyiapkan alat dan
bahan terlebih dahulu antara lain: Uji validitas digunakan untuk
mortir, stemper, gelas ukur, beaker mengukur sah atau valid tidaknya
glass, timbangan analitik, pipet butir kuisioner. Kuisioner dikatakan
volume, pipet tetes, batang pengaduk, valid apabila butir pertanyaan
botol kaca roll on. Bahan nya seperti kuisioner mampu untuk
: Minyak atsiri jeruk lemon, mengungkapkan sesuatu yang akan
champora, menthol, olive oil hal diukur dan r - kritis memiliki jumlah
pertama yang harus di lakukan yaitu: > 0,361. Reabilitas untuk mengukur
memasukan champora dan menthol suatu kuisioner yang merupakan
kedalam mortar, kemudian indikator dari variabel atau
dimasukkan olive oil ke dalam mortir konstruk. Butir pertanyaan
gerus sampai homogen, selanjutnya dikatakan reliabel atau andal apabila
5

jawaban seseorang terhadap Cairan jernih


pertanyaan adalah konsisten dan Bentuk Cairan jernih (Aziza
memiliki jumlah Alpha Cronbach >
0,6 (Priyatno,2010). dkk.,2013)
Kuning muda
3.9 Analisas data
Warna Kuning muda (Aziza
Metode analisa data pada dkk.,2013)
penelitian hasil minyak atsiri pada Hangat pada kulit
jeruk lemon (Citrus limonia) Hangat pada
sebagai aromaterapi dengan metode Rasa (Aziza
kulit
destilasi air ini menggunakan uji dkk.,2013)
analisa Statistik Deskiptif Khas jeruk lemon
(descriptive statistic). Statistik Khas jeruk
deskriptif adalah metode statistika Bau (Aziza
Sampel lemon
yang digunakan untuk Merah dkk.,2013)
Positif
menggambarkan atau minyak
Merah (Stahl, (+)
mendeskripsikan data yang telah atsiri + 1
bata 1985 : minyak
dikumpulkan menjadi sebuah tetes sudan
50) atsiri
informasi (Purwanto S.K,2012). III

4. HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN 4.2 Hasil 4.2 Uji Identifikasi Minyak
Atsiri dengan pereaksi Sudan III
Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jeruk lemon Minyak atsiri yang diperoleh
(Citrus limonia), karena jeruk lemon dilakukan identifikasi secara KLT
mengandung minyak atsiri yang dapat (Kromatografi Lapis Tipis) dengan
digunakan sebagai sediaan aromaterapi. menggunakan fase gerak (Etil asetat
Metode yang digunakan untuk : n-heksana) dengan perbandingan
mendapatkan minyak arsiri yaitu dengan (10:90). Fase gerak berfungsi
menggunakan metode destilasi air sebagai pelarut pengembang yang
karena untuk mempermudah proses akan bergerak sepanjang fase diam
pemisahan antara fase air dan minyak. karena pengaruh kapiler pada
pengembang secara menarik
4.1 Hasil Uji Organoleptis Minyak (ascending).
Atsiri Jeruk Lemon 4.3 Hasil Nilai Rf Sampel dan Standar
6

Uji mikroskopis bertujuan


Replikasi
0,5 50 0,3-0,5 30-50
untuk mengetahui sediaan
I aromaterapi yang telah dibuat
merupakan jeruk lemon (Citrus
limonia).
Replikasi
0,43 43 0,3-0,5 30-50
II

Replikasi
0,5 50 0,3-0,5 30-50
III

Rata -
0,47 47,6 0,3-0,5 30-50
rata (Kalsium Oksalat)

4.4 Hasil Uji Organoleptis


Formula I,II,III dengan
replikasi I,II,III memiliki warna
kuning langsat, berbentuk cair,
memiliki bau yang khas jeruk lemon,
dan memiliki rasa yang hangat
dikulit.
(Stoma)
4.5 Uji homogenitas
Formula I,II,dan III memiliki
bentuk yang homogeny dengan di
tandai dengan tidak ada nya partikel.

4.6 Uji pH
Uji pH di lakukkan untuk
melihat tingkat keasaman dan
kebasaan sediaan guna menjamin (Berkas Pembuluh)
sediaan tidak menyebabkan iritasi
pada kulit. pH sediaan yang
memenuhi kriteria pH kulit yaitu
dalam interval 4,2 – 6,5.
Formula I = Replikasi I,II memiliki
PH 6 sedangkan
Replikasi III memiliki
PH 5
Formula II = Replikasi I,II memiliki (Fragmen rongga minyak skizolisigen)
PH 6 sedangkan
Replikasi III memiliki
PH 5
Formula III = Replikasi I,II memiliki
PH 6 sedangkan
Replikasi III memiliki
PH 5
4.7 Uji Mikroskopis
7

4.9 One-Simple Test


Berdasarkan hasil analisis
One-Simple Test diatas didapatkan
nilai T hitung > T tabel (30,286 >
1,686), hal ini menunjukan bahwa
terdapat konsentrasi minyak atsiri
jeruk lemon (Citrus limonia) yang
paling baik sebagai sediaan
(Kristal kalsium oksalat berbentuk aromaterapi.
prisma)
4.10 Uji Kuisioner
4.8 Uji Validitas dan Reabilitas Uji kuisioner bertujuan untuk
Kuisioner mengetahui pada konsentrasi berapa
dari sediaan aromaterapi
a. Uji Validitas Kuisioner memberikan pengaruh paling baik
Uji validitas kuisioner dalam konsentrasi belajar siswa
bertujuan untuk mengetahui SMK Harapan Bersama Tegal.
sejauh mana ketepatan dan Penyebaran kuisioner dilakukan
kecermatan suatu instrument pada 90 siswa dengan mencoba
pengukuran dalam melakukan mengoleskan sediaan aromaterapi
fungsi ukurnya (Priyatno,2010). dan mengamati rasa dikulit dengan
Dari 30 soal dengan jumlah formula yang berbeda – beda.
responden 30 menghasilkan Tingkat kesukaan dilihat dari nilai
pertanyaan valid dan tidak valid. rata- rata tertinggi pada masing –
Item masing formula sediaan.
1,3,4,5,6,7,8,10,12,14,15,17,19,21
,24,25,28 tidak valid, sedangkan Hasil Rata-
Sediaan
item rata
2,9,11,13,16,18,20,22,23,26,27,29 Formula I 2,843
,30 valid. Jumlah soal yang valid Formula II 3,059
13 soal Hanya pertanyaan yang Formula III 2,779
valid saja yang akan digunakan
untuk hasil kuisioner berikutnya. Berdasarkan tabel diatas
b. Uji Reliabilitas Kuisioner menunjukkan bahwa tingkat
Reliabilitas untuk mengukur pengaruh tertinggi pada formula II
suatu kuisioner yang merupakan dengan nilai rata – rata 3,059 artinya
indikator dari variabel atau sediaan pada formula II paling
konstruk. Butir pertanyaan mempengaruhi konsentrasi belajar
dikatakan reliabel atau andal pada Siswa SMK Harapan Bersama
apabila jawaban seseorang Tegal dibandingkan dengan formula
terhadap pertanyaan adalah I dan formula III.
konsisten. Penelitian yang sudah
dilakukkan reliabel sebab Alpha 5. SIMPULAN DAN SARAN
Cronbach > 0,6 (Priyatno,2010).
Dari 30 soal dengan 5.1 Simpulan
jumlah responden 30 dari masing- Pada penelitian ini dapat
masing formula menghasilkan disimpulkan :
nilai yang reliabel sebab jumlah 1. Minyak atsiri yang terdapat
Alpha Cronbach > 0,6. Jumlah pada jeruk lemon (Citrus limonia)
soal yang reliabel 13 soal.
8

dapat digunakan sebagai sediaan Tulis Ilmiah. Politeknik Harapan


aromaterapi. Bersama.
2. Hasil kuisioner menunjukkan Buchbauer, G.,W.Jager, H. Dietrich, Ch.
bahwa tingkat peningkatan Plank, and E. Kramat. 1991.
konsentrasi belajar paling baik Aromatherapy : Evidence for
terdapat pada formula II dengan Sedative Effect Essensial Oil of
konsentrasi nilai rata-rata tertinggi Lavender after Inhalation. Jurnal of
yaitu 3,059. Biosciences.
3. Jeruk lemon (Citrus limonia) Citra, Dewi. 2012. Karakterisasi Simplisia
mengandung minyak atsiri 70 % dan Screening Fitokimia Serta Uji
limonene yang dapat digunakan Aktivitas Antioksidan Ekstrak
sebagai aromaterapi dan dapat Etanol dari Beberapa Kulit Jeruk.
bekerja untuk merangsang sel – Medan : Universitas Sumatera
sel di dalam otak untuk Utara.
merangsang system limbic Departemen Kesehatan RI. 1979.
sehingga orang lebih rileks. Farmakope Indonesia. Edisi III.
Jakarta : Depkes RI.
5.2 Saran Departemen Kesehatan RI. 1995.
Berdasarkan hasil penelitian, Farmakope Indonesia. Edisi IV.
maka peneliti menyarankan : Jakarta : Depkes RI.
1. Dilakukan penelitian dengan Gunawan . D dan Mulyani S. 2004. Ilmu
sampel yang berbeda. Obat Alam ( Farmakognosi I ). Jilid
2. Dilakukan perbandingan sampel 1. Jakarta : Penebar Swadaya.
agar menghasilkan kualitas yang Hutasoit, Aini S. 2002. Panduan
lebih baik Aromateraphy Untuk Pemula.
3. Dilakukan efek farmakologi Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
minyak atsiri dari jeruk lemon Heinrich, Michael., Barnes J., Gibbons, S.,
(Citrus limonia) pada hewan uji. Wiliamson, E. M. 2005.
Farmakognosi dan Fitoterapi. Buku
DAFTAR PUSTAKA kedokteran . Jakarta : EGC.
Hardayani, Sri. 2005. Kromatografi Lapis
Tipis untuk Penentuan Kadar
Andria, A. 2002. Aromaterapi, Cara sehat Hesperidin dalam Kulit Buah Jeruk.
dengan Wewangian alami. Jakarta : Yogyakarta. UNY.
Penebar Swadaya. Koensoemardiah. 2009. Aromaterapi Untuk
Andriyanto, T. 2008. Menyuling Minyak Kesehatan. Edisi 1. Yogyakarta :
Atsiri. Yogyakarta : Citra Aji Liby Pubisher.
Parama. Keteran. S. Ir 1985. Pengantar Teknologi
Aziza, S., Retnowati, R., Suratmo. 2013. Minyak Atsiri. Cetakan Pertama.
Isolasi dan Karakterisasi Terhadap Jakarta : PN Balai Pustaka.
Minyak Jeruk dari Jeruk Segar Marya, Ulfah. 2014. Jurnal Minyak Atsiri
Hasil Destilasi Uap. Malang : Jeruk Lemon. Universitas Sumatra
Jurusan Kimia Fakultas Matematika Utara.
dan Ilmu Pengetahuan Alam Primadiati, R. 2002. Aromaterapi. Jakarta :
Universitas Brawijaya. Gramedia Pustaka Umum.
Aak., 1994. Budidaya Tanaman Jeruk Priyanto, Dwi. 2010. Paham Analisis
lemon. Penerbit Kanisius. Statistik Data dengan SPSS.
Yogyakarta. Yogyakarta : MediaKom.
Anggraini, Gustira. 2013. Pemanfaatan Purwanto S.K., S. (2012). Statistika untuk
Minyak Atsiri Daun Mint Sebagai Ekonomi dan Keuangan Modern.
Sediaan Aromaterapi. Tegal. Karya Jakarta: Salemba Empat.
9

Rowe. Et Al. 2009. Handbook of


Pharmacetical Excipien. USA :
Pharmacetical press.
Rukmana, R. 2001. Apotek Hidup
Dipekarangan Dan Budidaya.
Yogyakarta.
Stahl, E. 1985. Analisis Obat Secara
Kromatografi dan Mikroskopi.
Diterjemahkan oleh Kokasih
Padmawinata, Iwang soediro.
Bandung. ITB.
Sarwono, B. dan Setiadi, R.,2005 Tanaman
Obat Keluarga : 200 Resep Herbal
untuk 100 Penyakit. PT.Gramedia,
Jakarta.
Sugiarso, S. 2013. Proses Pemisahan
Minyak Atsiri Menggunakan Metode
Destilasi. Jakarta : Penerbar
Swadaya.
Sulaiman, T, Kuswahyuning, R. 2008.
Teknologi dan Formulasi Sediaan
Semipadat. Yogyakarta : Pustaka
Laboratorium Teknologi Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas
Gadjah Mada.
Slameto. 2013. Faktor – Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta.
Sugiyono. 2001, Statistika untuk Penelitian,
Bandung: Alfabeta.
Taufiq, A. 2008 Menyulingan Minyak Atsiri
. Yogyakarta : Citra Aji Parama.
Tomotake at al. 2005. Zat yang terkadung
dalam jeruk lemon. USA :
Pharmacetical press.
Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi
Farmasi. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
Yuliani, S dan Suhutu S. Panduan Lengkap
Minyak Atsiri . Jakarta : Penebar
Swadaya.
Zu et al. 2010. Kandungan Minyak Atsiri.
USA : Pharmacetical press.
10

You might also like