Professional Documents
Culture Documents
Perpanjangan PPPK Guru
Perpanjangan PPPK Guru
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 MAJALENGKA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905022021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905022021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905022021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905022021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905022021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RUMPIN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SOSIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 13 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196911142021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196911142021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196911142021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196911142021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196911142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 SUKATANI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198611062021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198611062021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198611062021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198611062021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198611062021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPAKU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709092021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709092021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709092021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709092021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709092021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AKUNTANSI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 WARUNG KIARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307072021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307072021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307072021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307072021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307072021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109192021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109192021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109192021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109192021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109192021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611122021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611122021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611122021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611122021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611122021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610312021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610312021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610312021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610312021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610312021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN JATINUNGGAL - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198204252021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198204252021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198204252021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198204252021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198204252021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908152021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908152021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908152021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908152021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908152021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MAJALAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011052021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011052021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011052021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011052021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIWARU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108282021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108282021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108282021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108282021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108282021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 CIKAMPEK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309272021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309272021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309272021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309272021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309272021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKARANG SELATAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197603202021211000
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197603202021211000
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197603202021211000
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197603202021211000
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197603202021211000
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 MAJA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208142021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208142021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208142021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208142021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIAWIGEBANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108012021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108012021211004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108012021211004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108012021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108012021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKALONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308152021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308152021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308152021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308152021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RAJAGALUH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908012021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908012021211004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908012021211004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908012021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908012021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PEMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMK NEGERI SITURAJA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608152021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608152021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608152021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608152021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 DEPOK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805162021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805162021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805162021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805162021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805162021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA JEPANG AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PURWADADI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908032021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908032021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908032021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908032021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RANCAH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802082021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802082021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802082021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802082021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802082021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SODONGHILIR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203062021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203062021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203062021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203062021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203062021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 LELES - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208112021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208112021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208112021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208112021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208112021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI BUDAYA KETERAMPILAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN TOMO - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210112021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210112021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210112021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210112021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210112021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN JATINANGOR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908112021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908112021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908112021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908112021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908112021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SURADE - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009192021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009192021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009192021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009192021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009192021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 22 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209292021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209292021211003
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209292021211003
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209292021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209292021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PAGELARAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608122021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608122021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608122021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608122021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608122021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIREBON - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104162021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104162021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104162021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104162021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104162021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA ARAB
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 BANJARSARI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BATUJAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211012021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211012021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211012021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211012021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211012021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CABANGBUNGIN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198208152021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198208152021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198208152021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198208152021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198208152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKARANG BARAT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808042021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808042021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808042021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808042021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808042021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPEUNDEUY - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806302021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806302021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806302021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806302021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806302021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BUAHDUA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702112021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702112021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702112021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702112021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702112021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 9 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906192021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906192021212004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906192021212004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906192021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906192021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BOJONGPICUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198311252021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198311252021212002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198311252021212002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198311252021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198311252021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PARUNG KUDA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002142021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002142021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002142021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002142021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MUATAN LOKAL AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 16 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702222021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702222021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702222021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702222021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702222021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309102021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309102021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309102021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309102021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309102021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CARIU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210252021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210252021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210252021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210252021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKALONGKULON - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211192021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211192021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211192021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211192021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211192021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 5 PANGALENGAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106112021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106112021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106112021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106112021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106112021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TAMBUN UTARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021212004
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021212004
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI RUPA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 MAJA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805042021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805042021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805042021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805042021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805042021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198104302021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198104302021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198104302021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198104302021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198104302021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIBINONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507182021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507182021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507182021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507182021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507182021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SOSIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 GEGESIK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196801162020211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196801162020211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196801162020211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196801162020211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196801162020211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197712252021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197712252021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197712252021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197712252021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197712252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TARUMAJAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005262021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005262021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005262021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005262021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005262021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 TAMBUN SELATAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908242021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908242021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908242021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908242021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908242021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIBINONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910052021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910052021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910052021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910052021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910052021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PEMANFAATAN SUMBER
DAYA PERIKANAN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PALABUHANRATU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008142021211005
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008142021211005
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008142021211005
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008142021211005
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008142021211005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TARUMAJAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211122021212005
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211122021212005
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211122021212005
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211122021212005
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211122021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKANCUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505282021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505282021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505282021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505282021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505282021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103072021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103072021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103072021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103072021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103072021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309202021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309202021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309202021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309202021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309202021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIAWI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196901052021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196901052021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196901052021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196901052021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196901052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 12 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204072021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204072021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204072021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204072021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204072021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GUNUNGPUTRI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802282021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802282021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802282021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802282021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802282021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CILILIN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502192021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502192021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502192021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502192021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502192021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 KANDANGHAUR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209162021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209162021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209162021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209162021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209162021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TANGGEUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198503182021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198503182021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198503182021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198503182021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198503182021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002252021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002252021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002252021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002252021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002252021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PACET - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007242021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007242021212004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007242021212004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007242021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007242021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198401172021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198401172021212001
3
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198401172021212001
4
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198401172021212001
5
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198401172021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 LEMAHSUGIH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112212021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112212021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112212021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112212021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112212021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PADALARANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911102021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911102021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911102021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911102021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911102021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA- GURU AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SINDANGKERTA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709302021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709302021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709302021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709302021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709302021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PERMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508052021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508052021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508052021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508052021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RONGGA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110282021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110282021211003
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110282021211003
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110282021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110282021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207082021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207082021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207082021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207082021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207082021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810032021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810032021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810032021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810032021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM - AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PANGALENGAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702052021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702052021211004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702052021211004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702052021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702052021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPUNAGARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301192021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301192021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301192021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301192021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301192021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909282021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909282021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909282021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909282021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909282021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009112021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009112021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009112021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009112021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009112021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 13 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804182021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804182021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804182021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804182021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804182021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKEMBAR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197909292021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197909292021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197909292021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197909292021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197909292021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PAGELARAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198106092021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198106092021211004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198106092021211004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198106092021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198106092021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUBANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197503132021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197503132021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197503132021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197503132021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197503132021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BUDIDAYA PERIKANAN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 SUBANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703082021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703082021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703082021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703082021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703082021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGROINDUSTRI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 JATIBARANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197411162021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197411162021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197411162021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197411162021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197411162021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198001152021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198001152021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198001152021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198001152021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198001152021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198405222021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198405222021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198405222021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198405222021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198405222021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU EKONOMI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007012021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007012021212004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007012021212004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007012021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007012021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RANCAH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197010162021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197010162021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197010162021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197010162021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197010162021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BLANAKAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806112021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806112021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806112021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806112021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806112021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIAWI BOGOR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806032021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806032021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806032021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806032021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806032021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN WIDI ASIH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206062021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206062021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206062021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206062021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206062021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA ARAB AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JALANCAGAK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808252021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808252021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808252021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808252021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA JEPANG AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MAJA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904012021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904012021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904012021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904012021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904012021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 21 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706182021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706182021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706182021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706182021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706182021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TEGALWARU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211006
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211006
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211006
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211006
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 ANJATAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207052021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207052021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207052021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207052021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207052021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 7 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601192021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601192021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601192021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601192021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601192021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Oktober 2026
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 AGRABINTA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196610202021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196610202021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196610202021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196610202021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196610202021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 SUBANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706222021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706222021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706222021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706222021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706222021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKEMBAR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910012021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910012021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910012021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910012021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910012021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNOLOGI PENDIDIKAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PAGELARAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611032021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611032021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611032021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611032021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611032021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KETENAGALISTRIKAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PURWAKARTA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009292021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009292021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009292021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009292021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009292021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TAJURHALANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610202021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610202021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610202021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610202021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610202021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKABUMI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206052021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206052021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206052021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206052021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIJATI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303012021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303012021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303012021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303012021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303012021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910012021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910012021212004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910012021212004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910012021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910012021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PAMANUKAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803072021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803072021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803072021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803072021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803072021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU IPS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GEGERBITUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504012021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504012021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504012021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504012021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504012021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301312021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301312021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301312021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301312021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301312021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 12 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511172021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511172021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511172021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511172021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511172021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PEMROGRAMAN BERBASIS DESKTOP
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMK PU NEGERI BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808212021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808212021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808212021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808212021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808212021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CILAKU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197402282021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197402282021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197402282021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197402282021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197402282021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 8 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511272021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511272021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511272021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511272021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511272021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 14 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502172021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502172021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502172021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502172021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502172021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIGUDEG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003162021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003162021212003
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003162021212003
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003162021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003162021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412132021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412132021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412132021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412132021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412132021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 KERTASARI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197005152021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197005152021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197005152021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197005152021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197005152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PARONGPONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107152021211005
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107152021211005
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107152021211005
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107152021211005
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107152021211005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKALONGKULON - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105032021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105032021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105032021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105032021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KOMPUTER AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 RANCAEKEK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812152021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812152021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812152021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812152021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812152021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PARONGPONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211172021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211172021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211172021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211172021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211172021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206222021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206222021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206222021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206222021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206222021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PAGADEN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008262021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008262021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008262021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008262021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008262021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIBINONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197201182021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197201182021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197201182021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197201182021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197201182021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA JEPANG AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIBITUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197304262021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197304262021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197304262021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197304262021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197304262021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMK PP NEGERI SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196809162021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196809162021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196809162021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196809162021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196809162021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MANONJAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303142021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303142021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303142021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303142021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIPATUJAH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103042021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103042021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103042021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103042021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103042021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 KADIPATEN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506252021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506252021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506252021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506252021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506252021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CISOLOK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505172021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505172021211003
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505172021211003
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505172021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505172021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701202021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701202021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701202021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701202021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701202021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN BANTARKALONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009242021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009242021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009242021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009242021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009242021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 SUKATANI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007292021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007292021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007292021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007292021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007292021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN
HASIL PERTANIAN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 4 PADALARANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002272021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002272021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002272021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002272021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002272021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209122021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209122021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209122021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209122021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209122021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SARIWANGI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101142021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101142021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101142021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101142021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 KLARI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903032021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903032021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903032021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903032021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903032021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PEMROGRAMAN BERBASIS DESKTOP
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PACET - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805172021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805172021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805172021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805172021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805172021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN WIDI ASIH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807102021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807102021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807102021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807102021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807102021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 13 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506012021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506012021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506012021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506012021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506012021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA- GURU AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197105102021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197105102021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197105102021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197105102021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197105102021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI / KEWIRAUSAHAAN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GUNUNGGURUH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906102021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906102021211004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906102021211004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906102021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906102021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PAGELARAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812072021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812072021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812072021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812072021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812072021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 NAGREG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN GARUT KOTA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198404192021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198404192021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198404192021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198404192021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198404192021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 24 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 22 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107212021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107212021212002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107212021212002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107212021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107212021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810022021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810022021212004
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810022021212004
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810022021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810022021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BATUJAJAR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805052021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805052021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805052021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805052021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805052021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU EKONOMI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BOJONGPICUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508032021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508032021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508032021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508032021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508032021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 17 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803202021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803202021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803202021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803202021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803202021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403102021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403102021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403102021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403102021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403102021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKARANG PUSAT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811252021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811252021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811252021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811252021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JASINGA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BUNGURSARI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210032021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210032021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210032021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210032021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210032021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 17 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506192021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506192021212004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506192021212004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506192021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506192021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 LELES - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906122021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906122021211004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906122021211004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906122021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906122021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SOSIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 20 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011032021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011032021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011032021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011032021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA JERMAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIGOMBONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TALAGA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198312252021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198312252021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198312252021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198312252021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198312252021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Desember 2024
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BOJONGMANGU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196412222021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196412222021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196412222021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196412222021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196412222021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 30 September 2025
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU SOSIOLOGI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JALANCAGAK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196509212021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196509212021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196509212021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196509212021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196509212021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 7 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197205152021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197205152021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197205152021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197205152021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197205152021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIBADAK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709202021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709202021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709202021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709202021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709202021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU ADMINISTRASI PERKANTORAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909252021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909252021212003
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909252021212003
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909252021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909252021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SETU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196704122021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196704122021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196704122021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196704122021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196704122021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Juli 2026
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHL PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKARANG SELATAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196607152021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196607152021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196607152021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196607152021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196607152021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 10 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197710142021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197710142021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197710142021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197710142021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197710142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SINDANGKERTA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904042021211005
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904042021211005
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904042021211005
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904042021211005
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904042021211005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN MAJALENGKA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808092021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808092021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808092021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808092021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808092021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIMBINGAN DAN KONSELING AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301142021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301142021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301142021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301142021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301142021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SERANG BARU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198512112021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198512112021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198512112021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198512112021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198512112021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIJATI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604032021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604032021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604032021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604032021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604032021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CAMPAKA CIANJUR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009012021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009012021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009012021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009012021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009012021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 CIPUNAGARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHL PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CABANGBUNGIN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006062021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006062021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006062021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006062021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006062021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002242021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002242021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002242021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002242021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002242021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CARIU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007062021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007062021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007062021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007062021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007062021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BATUJAJAR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108302021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108302021212003
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108302021212003
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108302021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108302021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 CIKAMPEK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709152021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709152021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709152021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709152021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIGOMBONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208182021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208182021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208182021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208182021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208182021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKARESMI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805152021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805152021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805152021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805152021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI KEUANGAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 RANCAH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197707282021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197707282021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197707282021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197707282021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197707282021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU BAHASA INDONESIA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PURWAKARTA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197302042021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197302042021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197302042021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197302042021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197302042021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 6 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412122021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412122021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412122021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412122021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412122021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 19 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908112021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908112021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908112021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908112021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908112021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 RAJADESA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210302021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210302021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210302021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210302021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210302021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TARAJU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207282021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207282021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207282021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207282021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207282021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN
KESEHATAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN MAJALENGKA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408022021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408022021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408022021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408022021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408022021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PRODUKTIF PEMASARAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TANGGEUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502112021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502112021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502112021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502112021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502112021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SINDANG BARANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403062021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403062021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403062021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403062021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403062021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPEUNDEUY - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810162021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810162021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810162021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810162021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810162021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI - AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 KATAPANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812122021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812122021212004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812122021212004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812122021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812122021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKATOMAS - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012302021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012302021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012302021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012302021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012302021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKALONGKULON - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198305132021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198305132021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198305132021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198305132021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198305132021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 30 April 2025
b. Jabatan : GURU TEKNIK PEMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GEGERBITUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504242021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504242021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504242021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504242021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504242021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 30 April 2026
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKARESMI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196604142021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196604142021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196604142021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196604142021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196604142021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 5 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507212021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507212021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507212021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507212021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507212021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 30 April 2025
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504052021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504052021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504052021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504052021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN PP CIANJUR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807172021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807172021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807172021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807172021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807172021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709122021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709122021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709122021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709122021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709122021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 14 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003092021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003092021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003092021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003092021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003092021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIWIDEY - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI RUPA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIMAHI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507152021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507152021212002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507152021212002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507152021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507152021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PANGANDARAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207042021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207042021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207042021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207042021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207042021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN KAB. TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307082021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307082021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307082021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307082021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307082021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PANGKALAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005042021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005042021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005042021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005042021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005042021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 9 TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 LELES - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310152021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310152021211004
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310152021211004
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310152021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310152021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197901012021212015
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197901012021212015
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197901012021212015
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197901012021212015
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197901012021212015
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196707122021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196707122021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196707122021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196707122021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196707122021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 KATAPANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303312021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303312021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303312021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303312021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303312021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU MATEMATIKA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PACET - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804222021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804222021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804222021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804222021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804222021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 13 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812292021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812292021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812292021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812292021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812292021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 5 PANGALENGAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504172021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504172021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504172021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504172021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504172021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIGOMBONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606112021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606112021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606112021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606112021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606112021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 CIMAHI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911232021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911232021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911232021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911232021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911232021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PACET - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197003232021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197003232021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197003232021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197003232021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197003232021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JONGGOL - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308202021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308202021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308202021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308202021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308202021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 KADIPATEN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210202021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210202021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210202021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210202021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210202021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RUMPIN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509292021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509292021212004
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509292021212004
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509292021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509292021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU TEKNOLOGI PENGOLAHAN
HASIL PERIKANAN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 LEGONKULON - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197006132021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197006132021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197006132021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197006132021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197006132021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 10 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104212021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104212021212003
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104212021212003
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104212021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104212021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 10 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021212004
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021212004
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PACET - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103222021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103222021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103222021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103222021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103222021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKANAGARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203152021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203152021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203152021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203152021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203152021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKARAJA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197405092021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197405092021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197405092021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197405092021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197405092021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CUGENANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412212021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412212021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412212021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412212021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412212021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN MAJALENGKA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198304172021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198304172021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198304172021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198304172021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198304172021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021212003
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021212003
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PAMANUKAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109082021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109082021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109082021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109082021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109082021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SAGARANTEN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197609212021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197609212021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197609212021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197609212021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197609212021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SOSIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 DEPOK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702282021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702282021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702282021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702282021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702282021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUSUKAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303082021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303082021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303082021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303082021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303082021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 20 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198010082021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198010082021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198010082021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198010082021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198010082021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 WARUNGKONDANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197203252021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197203252021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197203252021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197203252021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197203252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN JASMANI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210062021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210062021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210062021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210062021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210062021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TARUMAJAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112312021211011
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112312021211011
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112312021211011
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112312021211011
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112312021211011
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 17 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412262021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412262021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412262021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412262021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412262021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 5 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007302021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007302021212003
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007302021212003
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007302021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007302021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PEDES - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008272021212005
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008272021212005
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008272021212005
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008272021212005
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008272021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SETU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709222021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709222021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709222021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709222021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709222021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BOJONGGENTENG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909012021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909012021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909012021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909012021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909012021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIANJUR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310072021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310072021212002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310072021212002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310072021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310072021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 30 November 2023
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BLANAKAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196311132021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196311132021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196311132021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196311132021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196311132021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TANGGEUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903062021211005
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903062021211005
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903062021211005
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903062021211005
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903062021211005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 10 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504142021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504142021211004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504142021211004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504142021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504142021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PEMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508172021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508172021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508172021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508172021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508172021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MUATAN LOKAL AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 6 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801112021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801112021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801112021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801112021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801112021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 7 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408172021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408172021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408172021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408172021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408172021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CITEUREUP - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811122021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811122021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811122021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811122021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811122021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BANJARSARI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109182019212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109182019212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109182019212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109182019212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109182019212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 15 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197705102021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197705102021211004
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197705102021211004
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197705102021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197705102021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN WIDI ASIH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003142021212006
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003142021212006
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003142021212006
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003142021212006
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003142021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 SUBANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905112021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905112021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905112021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905112021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905112021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204272021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204272021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204272021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204272021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204272021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 14 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912032021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912032021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912032021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912032021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BOJONGPICUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908102021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908102021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908102021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908102021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908102021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 CIMALAKA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601312021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601312021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601312021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601312021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601312021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206082021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206082021212002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206082021212002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206082021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206082021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812172021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812172021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812172021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812172021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812172021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 5 PANGALENGAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197809072021212007
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197809072021212007
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197809072021212007
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197809072021212007
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197809072021212007
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK OTOMOTIF AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021211004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021211004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIBITUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009062021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009062021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009062021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009062021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009062021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU EKONOMI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412272021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412272021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412272021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412272021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412272021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPEUNDEUY - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101212021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101212021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101212021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101212021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101212021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012142021212006
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012142021212006
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012142021212006
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012142021212006
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012142021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Oktober 2025
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKAHAJI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196510042021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196510042021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196510042021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196510042021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196510042021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197404232021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197404232021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197404232021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197404232021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197404232021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU FISIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 DEPOK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKARANG SELATAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210212021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210212021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210212021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210212021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210212021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TATA NIAGA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 11 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207302019211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207302019211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207302019211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207302019211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207302019211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN BEKASI JAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197409012021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197409012021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197409012021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197409012021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197409012021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKARAJA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505022021212005
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505022021212005
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505022021212005
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505022021212005
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505022021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN KAB CIREBON - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903182021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903182021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903182021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903182021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903182021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUKANAGARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604152021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604152021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604152021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604152021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI BUDAYA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 22 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703292021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703292021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703292021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703292021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703292021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Maret 2025
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 14 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196503232021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196503232021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196503232021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196503232021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196503232021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN MAJALENGKA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805202021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805202021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805202021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805202021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805202021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIPEUNDEUY - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206122021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206122021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206122021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206122021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206122021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI TARI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MEGAMENDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109072021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109072021212004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109072021212004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109072021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109072021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 BOGOR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004272021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004272021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004272021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004272021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004272021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408012021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408012021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408012021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408012021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408012021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 GARAWANGI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606172021211006
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606172021211006
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606172021211006
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606172021211006
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606172021211006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 9 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021212003
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021212003
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MUATAN LOKAL AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PURWAKARTA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105242021212005
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105242021212005
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105242021212005
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105242021212005
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105242021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SETU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198408272021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198408272021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198408272021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198408272021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198408272021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHL PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 LOSARI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309052021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309052021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309052021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309052021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PERMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 6 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109122021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109122021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109122021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109122021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109122021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 KUNINGAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903292021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903292021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903292021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903292021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903292021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU BAHASA INDONESIA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MANIIS - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301142021212006
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301142021212006
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301142021212006
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301142021212006
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301142021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Maret 2024
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 NAGREG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196403042021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196403042021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196403042021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196403042021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196403042021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU FISIKA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PUSAKANAGARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806102021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806102021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806102021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806102021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806102021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808172021212006
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808172021212006
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808172021212006
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808172021212006
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808172021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN KAB. TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912302021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912302021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912302021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912302021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912302021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197607192021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197607192021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197607192021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197607192021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197607192021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198201222021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198201222021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198201222021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198201222021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198201222021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIBITUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703022021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703022021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703022021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703022021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703022021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 LEUWILIANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504292021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504292021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504292021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504292021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504292021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TALAGA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810152021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810152021212004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810152021212004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810152021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810152021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKALONGKULON - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103272021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103272021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103272021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103272021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103272021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAERAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MARGAHAYU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910122021212006
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910122021212006
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910122021212006
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910122021212006
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910122021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIMBINGAN DAN KONSELING AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197907272021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197907272021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197907272021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197907272021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197907272021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHL PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKARANG SELATAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006212021211004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006212021211004
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006212021211004
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006212021211004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006212021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIWARINGIN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198011192021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198011192021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198011192021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198011192021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198011192021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 9 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211242021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211242021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211242021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211242021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211242021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JATITUJUH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801162021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801162021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801162021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801162021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801162021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GUNUNGGURUH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197310122021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197310122021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197310122021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197310122021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197310122021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU DESAIN PERMODELAN DAN INFORMASI
BANGUNAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN JATILUHUR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196902052021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196902052021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196902052021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196902052021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196902052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BOJONGPICUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409242021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409242021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409242021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409242021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409242021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GUNUNGGURUH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805122021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805122021212002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805122021212002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805122021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805122021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JATISARI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106202021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106202021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106202021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106202021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106202021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RANCAH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509102021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509102021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509102021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509102021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509102021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKn AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 SUKABUMI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197708182021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197708182021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197708182021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197708182021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197708182021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKAMPEK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611152021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611152021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611152021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611152021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKANCUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198111192021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198111192021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198111192021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198111192021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198111192021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIBADAK SUKABUMI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211008
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211008
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211008
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211008
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211008
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Desember 2026
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196612082021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196612082021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196612082021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196612082021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196612082021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AKUNTANSI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SINDANGKASIH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2026
b. Jabatan : GURU SOSIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 10 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196602012021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196602012021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196602012021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196602012021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196602012021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506142021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506142021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506142021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506142021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU OTOMATISASI DAN TATA KELOLA
PERKANTORAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TAMBUN UTARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196703012021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196703012021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196703012021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196703012021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196703012021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN TOMO - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806222021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806222021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806222021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806222021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806222021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN JATINANGOR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197306262021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197306262021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197306262021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197306262021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197306262021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI BUDAYA - AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 NAGREG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196906252021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196906252021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196906252021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196906252021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196906252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPEUNDEUY - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303062021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303062021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303062021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303062021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303062021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701172021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701172021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701172021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701172021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701172021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIASEM - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196708052021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196708052021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196708052021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196708052021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196708052021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BALONGAN - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198102272021212005
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198102272021212005
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198102272021212005
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198102272021212005
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198102272021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PUSAKANAGARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206252021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206252021212001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206252021212001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206252021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206252021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JATILUHUR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005022021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005022021212004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005022021212004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005022021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005022021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 CIKARANG UTARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197007122021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197007122021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197007122021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197007122021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197007122021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101012021212006
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101012021212006
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101012021212006
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101012021212006
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101012021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808082021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808082021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808082021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808082021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808082021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKAMPEK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009062021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009062021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009062021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009062021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009062021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU FISIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIPONGKOR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197008132021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197008132021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197008132021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197008132021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197008132021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN CIMANGGUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408182021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408182021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408182021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408182021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408182021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA KRISTEN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 DEPOK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196711092021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196711092021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196711092021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196711092021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196711092021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Desember 2023
b. Jabatan : GURU TATA BUSANA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196312112021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196312112021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196312112021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196312112021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196312112021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 DEPOK - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407212021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407212021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407212021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407212021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407212021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JATISARI - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112072021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112072021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112072021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112072021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112072021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN CINTA ASIH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903282021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903282021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903282021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903282021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903282021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TARUMAJAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196804232021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196804232021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196804232021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196804232021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196804232021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIMALAKA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610042021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610042021212002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610042021212002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610042021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610042021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 9 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009202021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009202021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009202021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009202021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009202021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005012021212007
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005012021212007
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005012021212007
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005012021212007
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005012021212007
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIPONGKOR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012102021212005
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012102021212005
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012102021212005
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012102021212005
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012102021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 10 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702202021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702202021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702202021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702202021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702202021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 8 Tasikmalaya - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611292021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611292021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611292021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611292021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611292021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 SUBANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303192021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303192021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303192021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303192021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303192021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PERMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPUNAGARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105312021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105312021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105312021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105312021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105312021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407142021212003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407142021212003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407142021212003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407142021212003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407142021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004112021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004112021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004112021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004112021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004112021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 17 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002162021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002162021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002162021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002162021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002162021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 GARUT - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196702152021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196702152021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196702152021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196702152021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196702152021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 DARMA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409162021212001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409162021212001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409162021212001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409162021212001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409162021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKAGUMIWANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904072021212007
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904072021212007
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904072021212007
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904072021212007
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904072021212007
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU BAHASA INGGRIS
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 6 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804082021212002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804082021212002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804082021212002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804082021212002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804082021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JAMPANGTENGAH - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110022021212004
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110022021212004
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110022021212004
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110022021212004
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110022021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU BAHASA INDONESIA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUKALUYU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211002
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211002
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU TEKNIK ELEKTRO
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TAMBUN UTARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198307062021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198307062021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198307062021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198307062021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198307062021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BOGOR - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207112021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207112021211001
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207112021211001
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207112021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207112021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PADALARANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112162021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112162021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112162021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112162021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112162021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUKALARANG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006122021211003
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006122021211003
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006122021211003
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006122021211003
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006122021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHL PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CILAKU - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505152021211002
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505152021211002
3
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505152021211002
4
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505152021211002
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TAMBUN UTARA - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197004232021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197004232021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197004232021211001
4
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.
Pasal 11
Perlindungan
(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197004232021211001
5
Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 14
Lain-lain
(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.
MATERAI
10.000
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197004232021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115
Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.
Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:
Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja
Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN BANTARKALONG - DINAS PENDIDIKAN
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701222021211001
2
Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.
Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja
(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.
Pasal 5
Disiplin
(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.
Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK
(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.
Pasal 7
Gaji dan Tunjangan
(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701222021211001
3
Pasal 8
Cuti
(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
Pengembangan Kompetensi
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
Penghargaan
(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701222021211001
4