You are on page 1of 3345

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH


Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AAN SUHENDAR, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198003252021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIREBON, 25-03-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN EKONOMl
Alamat : SUMEDANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AAN SUHENDAR, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AAN USMAIRIN, S.Sos


Nomor Induk PPPK : 197905022021211002
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 02-05-1979
Pendidikan : S-1 ADMINISTRASI NEGARA
Alamat : PANINGKIRAN RT 002 RW 002 DESA PANINGKIRAN
KECAMATAN SUMBERJAYA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 MAJALENGKA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905022021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905022021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905022021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905022021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AAN USMAIRIN, S.Sos

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905022021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ACENG SYAULI, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197703032021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 03-03-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. KEBUN KELAPA RT. 04/03 DS. RUMPIN KEC.
RUMPIN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RUMPIN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ACENG SYAULI, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ACEP UCA MULYANA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196911142021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIMAHI, 14-11-1969
Pendidikan : S-1 PLS
Alamat : KP. CEMPAKA. RT05/015. KEL. CITEUREUP. KEC.
CIMAHI UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SOSIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 13 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196911142021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196911142021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196911142021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196911142021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ACEP UCA MULYANA,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196911142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ACHMAD SURYO SUTRISNO ABDUL MALIK AL


MULKI, S.Pd
Nomor Induk PPPK : 198611062021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 06-11-1986
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : KP SUKAMANTRI 01/02, DS SUKARAYA, KEC
KARANGBAHAGI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 SUKATANI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198611062021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198611062021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198611062021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198611062021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ACHMAD SURYO


SUTRISNO ABDUL
MALIK AL MULKI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198611062021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ADANG, SST


Nomor Induk PPPK : 197709092021211003
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 09-09-1977
Pendidikan : S-1 INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Alamat : DSN.CIJOHO,DS.MUKTISARI,KEC.CIPAKU
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPAKU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709092021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709092021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709092021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709092021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ADANG, SST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709092021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ADE BARKAH, S.E


Nomor Induk PPPK : 197307072021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 07-07-1973
Pendidikan : S-1 MANAJEMEN KEUANGAN PERBANKAN
Alamat : KP.CIGOMBONG RT.04/07 DS.WARUNGKIARA
KEC.WARUNGKIARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AKUNTANSI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 WARUNG KIARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307072021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307072021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307072021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307072021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ADE BARKAH, S.E

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307072021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ADE HIDAYAT, S.P


Nomor Induk PPPK : 197109192021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 19-09-1971
Pendidikan : S-1 BUDIDAYA PERTANIAN
Alamat : LINGKUNGAN KEBON CAU, RT 01/RW 02.
KELURAHAN CIPAMEUNGPEUK
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109192021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109192021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109192021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109192021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ADE HIDAYAT, S.P

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109192021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :ADE JENAL ARIFIN, S.Kom


Nomor Induk PPPK :197611122021211001
Tempat/Tgl .Lahir :TASIKMALAYA, 12-11-1976
Pendidikan :S-1 TI
Alamat :JL. LEUWIDAHU BLOK CENGKEH NO.66 RT 04 RW 04
KEL. PARAKANNYASAG KEC. INDIHIANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611122021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611122021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611122021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611122021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ADE JENAL ARIFIN,


S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611122021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ADE NURDAWATI, S.S


Nomor Induk PPPK : 197610312021212003
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 31-10-1976
Pendidikan : S-1 BAHASA DAN SASTRA INGGRIS
Alamat : PERUM GRIYA PESONA ALAM RT 05 RW 05 DESA
RANCAMULYA SUMEDANG UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610312021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610312021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610312021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610312021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ADE NURDAWATI, S.S

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610312021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ADE RAMLI HIDAYAT, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 198204252021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 25-04-1982
Pendidikan : S-1 PAI
Alamat : DUSUN KIRISIK RT/RW 002/002 DS. KIRISIK KEC.
JATINUNGGAL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN JATINUNGGAL - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198204252021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198204252021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198204252021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198204252021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ADE RAMLI HIDAYAT,


S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198204252021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ADE SOLIHIN, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 196908152021211003
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 15-08-1969
Pendidikan : S-1 PAI
Alamat : KP. LEMBUR TENGAH RT. 04 RW. 14 DESA
MANDALAKASIH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908152021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908152021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908152021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908152021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ADE SOLIHIN, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908152021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ADE SUHAYA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197011052021211001
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 05-11-1970
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : KOMP. PERMATA BIRU RT. 02 RW. 23 BLOK U NO. 126
DESA CINUNUK KECAMATAN CILEUNYI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MAJALAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011052021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011052021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011052021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011052021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ADE SUHAYA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ADE SUPRIYADI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198108282021211001
Tempat/Tgl .Lahir : KUNINGAN, 28-08-1981
Pendidikan : S-1/A-IV PENDIDIKAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
Alamat : DUSUN PAHING RT. 008 RW. 002 DESA BAYUNING
KECAMATAN KADUGEDE
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIWARU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108282021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108282021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108282021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108282021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ADE SUPRIYADI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108282021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AFNIATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197309272021212002
Tempat/Tgl .Lahir : PADANG PARIAMAN, 27-09-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN SEJARAH
Alamat : PERUM GRIYA CITRA PERSADA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 CIKAMPEK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309272021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309272021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309272021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309272021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AFNIATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309272021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUNG HARNOWO, S.T


Nomor Induk PPPK : 197603202021211000
Tempat/Tgl .Lahir : KEDIRI, 20-03-1976
Pendidikan : S-1 TEKNIK ELEKTRO
Alamat : PERUM TELAGA PASIRAYA BLOK E-03 NO15
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKARANG SELATAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197603202021211000
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197603202021211000
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197603202021211000
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197603202021211000
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUNG HARNOWO, S.T

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197603202021211000
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS DARMAWAN, S.P


Nomor Induk PPPK : 197208142021211002
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 14-08-1972
Pendidikan : S-1 BUDIDAYA PERTANIAN
Alamat : LINGK. SUKAJAYA RT 002 RW 010 KEL.CIJATI
KEC.MAJALENGKA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 MAJA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208142021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208142021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208142021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208142021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS DARMAWAN, S.P

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS FITRIADIN, S.PdI


Nomor Induk PPPK : 198108012021211004
Tempat/Tgl .Lahir : KUNINGAN, 01-08-1981
Pendidikan : S-1 PAI
Alamat : DUSUN BARAT RT/RW 13/06 DESA CIKANDANG
KECAMATAN LURAGUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIAWIGEBANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108012021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108012021211004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108012021211004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108012021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS FITRIADIN, S.PdI

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108012021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :AGUS GINAWAN, ST


Nomor Induk PPPK :197308152021211002
Tempat/Tgl .Lahir :TASIKMALAYA, 15-08-1973
Pendidikan :S-1 TEKNIK INFORMATIKA
Alamat :KP. CIKARET RT 001 RW 006 DESA SUKAMULYA KEC.
CIHAURBEUTI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKALONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308152021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308152021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308152021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308152021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS GINAWAN, ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS KRISNANTO, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197908012021211004
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 01-08-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : BLOK LEMBUR RT 01 RW 07 DESA HEULEUT KEC
LEUWIMUNDING KAB MAJALENGKA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RAJAGALUH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908012021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908012021211004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908012021211004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908012021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS KRISNANTO, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908012021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS KUSMAYADI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197608152021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 15-08-1976
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Alamat : DUSUN KASONGAMBANG RT 01 RW 06 DESA
LINGGAJAYA KECAMATAN CISITU KABUPATEN
SUMEDANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PEMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMK NEGERI SITURAJA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608152021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608152021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608152021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608152021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS KUSMAYADI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS MARLIANA PANGGABEAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196805162021212001
Tempat/Tgl .Lahir : MEDAN, 16-05-1968
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN KIMIA
Alamat : JL. MUSI VI NO. 31 KEL. ABADIJAYA, KEC.
SUKMAJAYA, DEPOK, JAWA BARAT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 DEPOK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805162021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805162021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805162021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805162021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS MARLIANA


PANGGABEAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805162021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS MUHIDIN, S.S


Nomor Induk PPPK : 197908032021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 03-08-1979
Pendidikan : S-1 BAHASA JEPANG
Alamat : DUSUN CIELA RT 03 RW 02 DESA WANAKERTA
KECAMATAN PURWADADI SUBANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA JEPANG AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PURWADADI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908032021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908032021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908032021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908032021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS MUHIDIN, S.S

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS MUSHADIQUZAMAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197802082021211001
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 08-02-1978
Pendidikan : S-1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
Alamat : DSN.MEKARJAYA RT.04 RW.04 DS. ANDAPRAJA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RANCAH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802082021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802082021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802082021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802082021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS


MUSHADIQUZAMAN,
S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802082021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS NURJAMAN, S,Pd


Nomor Induk PPPK : 198203062021211002
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 06-03-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : PERUM MUTIARA CITRA BLOK F22 RT/RW 07/07
KEL.SUKAMAJU KIDUL KEC.INDIHIANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SODONGHILIR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203062021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203062021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203062021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203062021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS NURJAMAN, S,Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203062021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :AGUS RIDWAN, S.P


Nomor Induk PPPK :197208112021211001
Tempat/Tgl .Lahir :CIANJUR, 11-08-1972
Pendidikan :S-1 SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Alamat :KP.SIRNASARI RT/RW : 01/01 DESA SIRNASARI KEC
LELES
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 LELES - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208112021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208112021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208112021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208112021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS RIDWAN, S.P

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208112021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS ROHENDI, S.Sn.


Nomor Induk PPPK : 198210112021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 11-10-1982
Pendidikan : S-1 SENI KARAWITAN
Alamat : DUSUN BANTARGINTUNG 02/02 DESA KARYAMUKTI,
KECAMATAN TOMO
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI BUDAYA KETERAMPILAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN TOMO - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210112021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210112021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210112021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210112021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS ROHENDI, S.Sn.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210112021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS RUSTANDI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197908112021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 11-08-1979
Pendidikan : S-1 BAHASA INDONESIA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : DUSUN PANGKALAN RT 01/11 DESA MARGAJAYA
KEC. TANJUNGSARI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN JATINANGOR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908112021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908112021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908112021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908112021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS RUSTANDI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908112021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS SOFYAN, S.Pdi


Nomor Induk PPPK : 197009192021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 19-09-1970
Pendidikan : S-1 PAI
Alamat : KP.CIMAHI 002/002 DESA CITANGLAR KEC. SURADE
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SURADE - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009192021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009192021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009192021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009192021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS SOFYAN, S.Pdi

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009192021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :AGUS SUMPENA, M.Pd


Nomor Induk PPPK :197209292021211003
Tempat/Tgl .Lahir :GARUT, 29-09-1972
Pendidikan :S-2 TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Alamat :KP. HANJUANG RT.01 RW.10 DESA CISOMPET
KECAMATAN CISOMPET
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 22 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209292021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209292021211003
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209292021211003
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209292021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS SUMPENA, M.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209292021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS SUPIANDI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197608122021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 12-08-1976
Pendidikan : S-1/A-IV PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Alamat : KP NANGEWER RT. 005 RW.. 001 KEC. PAGELARAN
KAB. CIANJUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PAGELARAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608122021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608122021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608122021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608122021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS SUPIANDI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197608122021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AGUS, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197104162021211002
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 16-04-1971
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : BLOK GUNUNG GIWUR RT 03 RW 04 DESA KEPUH
KECAMATAN PALIMANAN KABUPATEN CIREBON
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIREBON - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104162021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104162021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104162021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104162021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AGUS, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104162021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AHMAD BAEHAKI, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197512282021211001
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 28-12-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA ARAB
Alamat : DUSUN CIBEUREUM RT. 08/03 DESA CIBOGO
KECAMATAN PADAHERANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA ARAB
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 BANJARSARI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AHMAD BAEHAKI, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AHMAD IHSAN, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 198002072021211003
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 07-02-1980
Pendidikan : S-1 KEPENDIDIKAN ISLAM
Alamat : DUSUN PORIS RT.009 RW.004 DESA KUTAMUKTI
KECAMATAN KUTAWALUYA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BATUJAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AHMAD IHSAN, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AHMAD SOLEHUDIN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198211012021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG BARAT, 01-11-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN KIMIA
Alamat : PERUM OMA INDAH BLOK F3.25 RT 02/06 DESA
GODOG KEC. KARANGPAWITAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211012021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211012021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211012021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211012021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AHMAD SOLEHUDIN,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211012021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AHMAD UBAY DILLAH, S.Si


Nomor Induk PPPK : 198208152021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 15-08-1982
Pendidikan : S-1 STATISTIKA
Alamat : KP. TERUSAN RT 002/001, DESA. LENGGAHSARI,
KECAMATAN. CABANGBUNGIN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CABANGBUNGIN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198208152021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198208152021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198208152021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198208152021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AHMAD UBAY DILLAH,


S.Si

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198208152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :AHMAD YUSUP, S.Kom


Nomor Induk PPPK :197808042021211001
Tempat/Tgl .Lahir :JAKARTA PUSAT, 04-08-1978
Pendidikan :S-1 TEKNIK INFORMATIKA
Alamat :KP. TANAH BARU RT 05/002 DS. HARJAMEKAR KEC.
CIKARANG UTARA KAB. BEKASI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKARANG BARAT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808042021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808042021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808042021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808042021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AHMAD YUSUP, S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808042021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AHMAD, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197806302021211001
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 30-06-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP.MARENGMANG 1 RT 04 RW 01 DESA
MARENGMANG KEC.KALIJATI KAB.SUBANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPEUNDEUY - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806302021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806302021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806302021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806302021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AHMAD, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806302021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AI DEDE KOMALASARI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197702112021212001
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 11-02-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN DUNIA USAHA
Alamat : DSN CIBODAS RT 04 RW 06 DS.CONGGEANG KULON
KEC.CONGGEANG KAB.SUMEDANG 45391
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BUAHDUA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702112021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702112021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702112021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702112021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AI DEDE KOMALASARI,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702112021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AI ITI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197906192021212004
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 19-06-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : KP.CILIMUS RT/RW 001/002 DESA SUKARAME
KECAMATAN BAYONGBONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 9 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906192021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906192021212004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906192021212004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906192021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AI ITI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906192021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AI JUNAENAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198311252021212002
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 25-11-1983
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
Alamat : KP. BABAKANSOKA RT 004 RW 007 DS. NEGLASARI
KEC. BOJONGPICUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BOJONGPICUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198311252021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198311252021212002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198311252021212002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198311252021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AI JUNAENAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198311252021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AJAT SUDARJAT, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197002142021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 14-02-1970
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN
BAHASA DAERAH
Alamat : KP. BOJONG MASJID RT.003 RW.004 KEL. CIBADAK
KEC. CIBADAK
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PARUNG KUDA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002142021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002142021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002142021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002142021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AJAT SUDARJAT, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ALAMSYAH, S,Pd


Nomor Induk PPPK : 197702222021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 22-02-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN
DAERAH
Alamat : JL. CIKUTRA, GG. SUKARAPIH II NO.53/138 B
RT.001/015 KEL. PADASUKA KEC. CIBEUNYING KIDUL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MUATAN LOKAL AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 16 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702222021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702222021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702222021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702222021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ALAMSYAH, S,Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702222021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ALI AMIRUDIN, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197309102021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SERANG, 10-09-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : DUSUN CINUNGKU RT 01 RW 03 DESA CIKONENG
KULON
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309102021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309102021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309102021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309102021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ALI AMIRUDIN, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309102021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ALI NURDIN, ST


Nomor Induk PPPK : 197210252021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 25-10-1972
Pendidikan : S-1 TEKNIK ELEKTRO
Alamat : JL.MELATI 5 PERUM BUKTI PUTRA. 13/14-15
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CARIU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210252021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210252021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210252021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210252021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ALI NURDIN, ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ALPIAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198211192021212003
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 19-11-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : KP. NANGGELENG RT. 003 RW. 002 DS. NEGLASARI
KEC. CIKALONGKULON
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKALONGKULON - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211192021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211192021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211192021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211192021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ALPIAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211192021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AMI SUKARMI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197106112021211003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 11-06-1971
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : KP. JAMANINGAN RT 01 RW 20 DESA LAMAJANG
KECAMATAN PANGALENGAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 5 PANGALENGAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106112021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106112021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106112021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106112021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AMI SUKARMI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106112021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AMIDA SARI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197703032021212004
Tempat/Tgl .Lahir : TUBAN, 03-03-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN KIMIA
Alamat : VILA MUTIARA GADING RIVIERA BLOK C.3 NO.8 RT
008/RW 009 KEL.KARANGSATRIA KEC. TAMBUN
UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TAMBUN UTARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021212004
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021212004
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AMIDA SARI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703032021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AMIR SARIPUDIN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196805042021211001
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 04-05-1968
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN SENI RUPA
Alamat : RT08 RW 02 KEL CIGASONG KEC CIGASONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI RUPA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 MAJA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805042021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805042021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805042021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805042021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AMIR SARIPUDIN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196805042021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANA MUFARROCHAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198104302021212002
Tempat/Tgl .Lahir : JOMBANG, 30-04-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : JL.H.MISAN NO-26 RT.03/06 PEDURENAN JATILUHUR
JATIASIH BEKASI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198104302021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198104302021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198104302021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198104302021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANA MUFARROCHAH,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198104302021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANDANG TERUNA, S.Kom


Nomor Induk PPPK : 197507182021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 18-07-1975
Pendidikan : S-1 SISTEM INFORMASI
Alamat : SEMPLAK PANGKALAN BATU RT/RW 02/02 NO.110
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIBINONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507182021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507182021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507182021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507182021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANDANG TERUNA, S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507182021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANDI ARNANDI


Nomor Induk PPPK : 196801162020211001
Tempat/Tgl .Lahir : CIREBON, 16-01-1968
Pendidikan : S-1 KESEJAHTERAAN SOSIAL
Alamat : DUSUN II DESA GEGESIK LOR KECAMATAN GEGESIK
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SOSIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 GEGESIK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196801162020211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196801162020211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196801162020211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196801162020211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANDI ARNANDI

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196801162020211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANDI HENDIYANTO, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197712252021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 25-12-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
KOMUNIKASI
Alamat : DESA CILANGKAP RT 16 RW 05 KECAMATAN
BUAHDUA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197712252021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197712252021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197712252021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197712252021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANDI HENDIYANTO, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197712252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANDI PURWANTO, ST., S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198005262021211001
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA UTARA, 26-05-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : PONDOK UNGU PERMAI BLOK B 15 NO 24 KEL.
KALIABANG TENGAH BEKASI UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TARUMAJAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005262021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005262021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005262021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005262021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANDI PURWANTO, ST.,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005262021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANDI SUCIATI, S.So., M.Pd


Nomor Induk PPPK : 196908242021212001
Tempat/Tgl .Lahir : MAKASSAR, 24-08-1969
Pendidikan : S-2 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Alamat : PERUM. GRAHA PRIMA BLOK. F6 NO. 10 RT. 008 RW.
016 DS. MANGUNJAYA KEC. TAMBUN SELATAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 TAMBUN SELATAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908242021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908242021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908242021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908242021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANDI SUCIATI, S.So., M.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908242021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANGESTI BETTY RETNO INDARTI, S.Si., M.Pd


Nomor Induk PPPK : 196910052021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 05-10-1969
Pendidikan : S-2 MM
Alamat : CILUAR PERMAI BLOK A3 NO.6 RT 006/008
KELURAHAN CIJUJUNG KECAMATAN SUKARAJA
KABUPATEN BOGOR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIBINONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910052021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910052021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910052021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910052021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANGESTI BETTY RETNO


INDARTI, S.Si., M.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910052021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANGGUN GUSNAWAN


Nomor Induk PPPK : 198008142021211005
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 14-08-1980
Pendidikan : S-1 PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN
Alamat : KP. JAMBAN RT 06 RW 15 KEL/KEC PALABUHANRATU
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PEMANFAATAN SUMBER
DAYA PERIKANAN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PALABUHANRATU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008142021211005
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008142021211005
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008142021211005
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008142021211005
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANGGUN GUSNAWAN

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008142021211005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANI UFIYATUN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198211122021212005
Tempat/Tgl .Lahir : BREBES, 12-11-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : PERUM ROSMA INDAH I BLOK E NO 7A DESA SEGARA
MAKMUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TARUMAJAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211122021212005
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211122021212005
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211122021212005
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211122021212005
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANI UFIYATUN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211122021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANNE PURNAMAWATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197505282021212002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 28-05-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Alamat : KP.KAWUNG LUWUK RT.002 RW.003 DESA
TANJUNGLAYA KECAMATAN CIKANCUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKANCUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505282021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505282021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505282021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505282021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANNE PURNAMAWATI,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505282021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :ANTO FEBRIANTO KR., S.Kom


Nomor Induk PPPK :197602182021211002
Tempat/Tgl .Lahir :JAKARTA, 18-02-1976
Pendidikan :S-1/D-IV KOMPUTER
Alamat :KOMP. JATI UNGGUL JL. JATI AGUNG II BLOK A11 NO.
2 RT. 004/14 KEL. HARAPAN JAYA BEKASI UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANTO FEBRIANTO KR.,


S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ANWAR SANUSI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198103072021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 07-03-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : PANGKALAN 1B RT.003/005 NO.67 BANTARGEBANG
BEKASI 17151
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103072021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103072021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103072021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103072021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ANWAR SANUSI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103072021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : APIP ISNAENI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197309202021211001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 20-09-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AKUNTASI
Alamat : KP. CIROKE RT/RW 02/01 DS. GIRIAWAS KEC.
CIKAJANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309202021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309202021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309202021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309202021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM APIP ISNAENI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309202021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : APIPUDIN, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 196901052021211001
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 05-01-1969
Pendidikan : S-1 PAI
Alamat : KP. CIDADAP RT 04/ RW 01 DESA CIDADAP
KECAMATAN KARANGNUNGGAL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIAWI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196901052021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196901052021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196901052021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196901052021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM APIPUDIN, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196901052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : APRI LIDARTI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197204072021212002
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 07-04-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : PAPAN INDAH BLOK I.13 A NO.2 RT.002/024 DESA
MANGUNJAYA KECAMATAN TAMBUN SELATAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 12 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204072021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204072021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204072021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204072021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM APRI LIDARTI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204072021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ARI ARNIWATI, S.Si


Nomor Induk PPPK : 197802282021212001
Tempat/Tgl .Lahir : PALEMBANG, 28-02-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : KP SENTUL RT 03 RW 08 CIKEAS UDIK GUNUNG
PUTRI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GUNUNGPUTRI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802282021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802282021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802282021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802282021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ARI ARNIWATI, S.Si

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197802282021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :ARI SRI REJEKI, S.Pd


Nomor Induk PPPK :197502192021212001
Tempat/Tgl .Lahir :BANYUMAS, 19-02-1975
Pendidikan :S-1 PENDIDIKAN AKUNTANSI
Alamat :KP. RONGGA RT 02 RW 07 DESA CIHAMPELAS
KECAMATAN CIHAMPELAS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CILILIN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502192021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502192021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502192021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502192021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ARI SRI REJEKI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502192021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ARIF RIFANI, M.Pd


Nomor Induk PPPK : 197209162021211001
Tempat/Tgl .Lahir : INDRAMAYU, 16-09-1972
Pendidikan : S-2 KIMIA
Alamat : BLOK KOTA, RT.03, RW.01 DS/KEL. WIRAPANJUNAN,
KEC. KANDANGHAUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 KANDANGHAUR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209162021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209162021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209162021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209162021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ARIF RIFANI, M.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209162021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ARLIN MASLAHATUL UMMAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198503182021212001
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 18-03-1985
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : KP. BOJONGSARI RT/RW. 002/002 DESA TANGGEUNG
KEC. TANGGEUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TANGGEUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198503182021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198503182021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198503182021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198503182021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ARLIN MASLAHATUL


UMMAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198503182021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ARNI FERANI MAULINA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198002252021212002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 25-02-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : CILONGKRANG RT 002 RW 010 KEL/DESA SUCI KEC.
KARANGPAWITAN KAB. GARUT JAWA BARAT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002252021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002252021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002252021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002252021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ARNI FERANI MAULINA,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002252021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AROH DAMAROH, S.S


Nomor Induk PPPK : 198007242021212004
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 24-07-1980
Pendidikan : S-1 BAHASA INGGRIS
Alamat : KP GEDUK,DESA PALASARI,KEC CIPANAS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PACET - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007242021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007242021212004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007242021212004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007242021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AROH DAMAROH, S.S

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007242021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ARY RUSTIANI MULYANTI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198401172021212001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 17-01-1984
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MORAL PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
Alamat : PERUM BUMI CEMPAKA INDAH BLOK IV NO. 104
RT.02/RW.13 KEL. LEBAKJAYA KEC.
KARANGPAWITAN KAB. GARUT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198401172021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198401172021212001
3

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198401172021212001
4

(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198401172021212001
5

(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ARY RUSTIANI


MULYANTI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198401172021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASE RULIANTO, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198112212021211002
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 21-12-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN
REKREASI
Alamat : BLOK PASER RT 12 RW 04 DESA BABAKANSARI
KECAMATAN BANTARUJEG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 LEMAHSUGIH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112212021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112212021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112212021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112212021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASE RULIANTO, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112212021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP BUDIMAN, S.Kom


Nomor Induk PPPK : 197911102021211003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 10-11-1979
Pendidikan : S-1 KOMPUTER
Alamat : JL.SETRA DAGO III NO.17
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PADALARANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911102021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911102021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911102021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911102021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP BUDIMAN, S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911102021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP DARJAT, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197709302021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 30-09-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP.CELAK RT/RW 002/009 DESA CELAK KECAMATAN
GUNUNGHALU KABUPATEN BANDUNG BARAT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA- GURU AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SINDANGKERTA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709302021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709302021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709302021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709302021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP DARJAT, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709302021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP DEDI SUWANDI, S.T


Nomor Induk PPPK : 197508052021211001
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 05-08-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Alamat : CIMANGGU RT 05 RW 01 KEL,LINGGASARI CIAMIS
,KEC, CIAMIS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PERMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508052021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508052021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508052021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508052021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP DEDI SUWANDI, S.T

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP DENI NUGRAHA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198110282021211003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 28-10-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN
DAERAH
Alamat : KP. CIKAWUNG RT.03/10 DESA SUKAMANAH
KECAMATAN RONGGA KAB. BANDUNG BARAT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RONGGA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110282021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110282021211003
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110282021211003
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110282021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP DENI NUGRAHA,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110282021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP KUSWANTO RAMDHAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198207082021211001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 08-07-1982
Pendidikan : S-1 A4
Alamat : KP. NANGOH RT. 03 RW. 09 DESA PAMEUNGPEUK
KECAMATAN PAMEUNGPEUK
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207082021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207082021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207082021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207082021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP KUSWANTO


RAMDHAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207082021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP NUGRAHA MA'MUN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197810032021211002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 03-10-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : KP. PALASARI RT 05 RW 06 DESA NANJUNGJAYA
KECAMATAN KERSAMANAH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810032021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810032021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810032021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810032021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP NUGRAHA


MA'MUN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP ROSADI, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197702052021211004
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 05-02-1977
Pendidikan : S-1 MUAMALAH
Alamat : KP. TUGUMULYA RT 01 RW 01 DESA MARGAMULYA
KEC PANGALENGAN KAB BANDUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM - AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PANGALENGAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702052021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702052021211004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702052021211004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702052021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP ROSADI, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702052021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP ROUZZI SUGARA, ST


Nomor Induk PPPK : 198301192021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 19-01-1983
Pendidikan : S-1 TEKNIK ELEKTRO
Alamat : JLN. OTISTA GG. SALUYU NO.111 RT/RW:33/11 KEL.
SUKAMELANG KAB. SUBANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPUNAGARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301192021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301192021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301192021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301192021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP ROUZZI SUGARA,


ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301192021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP SATARI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196909282021211001
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA PUSAT, 28-09-1969
Pendidikan : S-1 TEKNIK ELEKTRO/TEKNIK ELEKTRONIKA
Alamat : PONDOK SURYA MANDALA BLOK E1/9 RT 004/013
KEL. JAKA MULYA - KEC, BEKASI SELATAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909282021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909282021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909282021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909282021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP SATARI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909282021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :ASEP SUDRAJAT, SST


Nomor Induk PPPK :198009112021211002
Tempat/Tgl .Lahir :GARUT, 11-09-1980
Pendidikan :D-IV TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
Alamat :KP. KUDANGSARI RT.04 RW.05 DESA RANCABANGO
KECAMATAN TAROGONG KALER
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009112021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009112021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009112021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009112021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP SUDRAJAT, SST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009112021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP SUPRIATNA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197804182021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 18-04-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
Alamat : JL. KEBON KOPI GG SALUYU II RT 05/04. KEL.
CIBEUREUM. KEC. CIMAHI SELATAN.
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 13 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804182021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804182021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804182021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804182021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP SUPRIATNA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804182021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP WILDANI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197909292021211003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 29-09-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
Alamat : KP. CIBARENGKOK RT/RW 002/001 DS. CIMANGGU
KEC. CIKEMBAR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKEMBAR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197909292021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197909292021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197909292021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197909292021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP WILDANI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197909292021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP YASIN PADLAL ALF, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198106092021211004
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 09-06-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : KP. HEGARMANAH, RT/RW 007/002, DESA
SINDANGKERTA, KEC. PAGELARAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PAGELARAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198106092021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198106092021211004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198106092021211004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198106092021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP YASIN PADLAL


ALF, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198106092021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASEP ZAINAL ARIFIN, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197503132021211003
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 13-03-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : SUKAMULYA RT 14 RW 04 DESA CIBOGO KEC.
CIBOGO KAB. SUBANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUBANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197503132021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197503132021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197503132021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197503132021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASEP ZAINAL ARIFIN,


S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197503132021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASIH SAMSIAH, S.STPI


Nomor Induk PPPK : 197703082021212001
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 08-03-1977
Pendidikan : D-IV TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA
PERAIRAN
Alamat : GRIYA CINANGSI ASRI BLOK C NO.261 RT.023 RW.007
DS.CINANGSI KEC.CIBOGO
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BUDIDAYA PERIKANAN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 SUBANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703082021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703082021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703082021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703082021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASIH SAMSIAH, S.STPI

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703082021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASNGARIH, ST


Nomor Induk PPPK : 197411162021211002
Tempat/Tgl .Lahir : INDRAMAYU, 16-11-1974
Pendidikan : S-1 TEKNIK INDUSTRI
Alamat : BLOK ROMA RT. 08 RW. 03 DESA BULAK KEC.
JATIBARANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGROINDUSTRI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 JATIBARANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197411162021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197411162021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197411162021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197411162021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASNGARIH, ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197411162021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :ASRIRESNA, S.Pd


Nomor Induk PPPK :198001152021212001
Tempat/Tgl .Lahir :GARUT, 15-01-1980
Pendidikan :S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Alamat :KP. SUKARAJA RT.02 RW.02 DESA JATISARI
KECAMATAN KARANGPAWITAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198001152021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198001152021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198001152021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198001152021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASRIRESNA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198001152021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASTARI AHMAD HUSNI, S.Pd


Nomor : 198405222021211002
Induk PPPK
Tempat/Tgl : GARUT, 22-05-1984
.Lahir
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
Alamat : KP.SUKAWENING,KEL,SUKAWENING,KEC,SUKAWENING,RT/RW
01/01
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198405222021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198405222021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198405222021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198405222021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASTARI AHMAD HUSNI,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198405222021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ASTRI MUTIARA RENGGANIS, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198007012021212004
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 01-07-1980
Pendidikan : S-1 EKONOMI BISNIS
Alamat : KP. CILAMPENI KECAMATAN KATAPANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU EKONOMI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007012021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007012021212004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007012021212004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007012021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ASTRI MUTIARA


RENGGANIS, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007012021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ATENG SUJANI, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197010162021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 16-10-1970
Pendidikan : S-1 PAI
Alamat : DSN. CIGOONG RT.02 RW.01 DS.SIRNABAYA
RAJADESA CIAMIS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RANCAH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197010162021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197010162021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197010162021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197010162021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ATENG SUJANI, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197010162021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ATIM SUDRAJAT, S.IP


Nomor Induk PPPK : 197806112021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 11-06-1978
Pendidikan : S-1 ILMU PEMERINTAHAN
Alamat : PERUM KOTA PERMATA BLOK G3/01 RT.05 RW.07
DESA CIWARENG KEC. BABAKANCIKAO
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BLANAKAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806112021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806112021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806112021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806112021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ATIM SUDRAJAT, S.IP

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806112021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ATIPAH SUHARTINA, M.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197806032021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 03-06-1978
Pendidikan : S-2 PENDIDIKAN ISLAM
Alamat : KP.CITEKO RT.RW.003/004 NO.31 KEC.CISARUA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIAWI BOGOR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806032021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806032021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806032021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806032021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ATIPAH SUHARTINA,


M.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806032021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AWAN SETIAWAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197206062021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 06-06-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN PLB
Alamat : PABUARAN, RT 004 RW 022, KELURAHAN CIAMIS,
KECAMATAN CIAMIS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN WIDI ASIH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206062021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206062021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206062021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206062021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AWAN SETIAWAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206062021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AYI DIDIN ABDUL AZIZ, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 196808252021211001
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 25-08-1968
Pendidikan : S-1 BAHASA DAN SASTRA ARAB
Alamat : JALANCAGAK RT.11 RW.02 DESA/KECAMATAN
JALANCAGAK
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA ARAB AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JALANCAGAK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808252021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808252021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808252021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808252021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AYI DIDIN ABDUL AZIZ,


S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AYI JUMIATI, S.S


Nomor Induk PPPK : 197904012021212001
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 01-04-1979
Pendidikan : S-1 SASTRA JEPANG
Alamat : JL.KESEHATAN NO.108 RT/RW 004/011
KEL.MAJALENGKA WETAN KEC. MAJALENGKA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA JEPANG AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MAJA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904012021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904012021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904012021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904012021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AYI JUMIATI, S.S

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904012021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AYI KARWIDIN, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197706182021211001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 18-06-1977
Pendidikan : S-1 PAI
Alamat : KP. DATAR JERUK RT. 04 RW. 03 DESA SUKAMAJU
KEC. TALEGONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 21 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706182021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706182021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706182021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706182021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AYI KARWIDIN, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706182021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AYI SUGIATNA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197604202021211006
Tempat/Tgl .Lahir : PURWAKARTA, 20-04-1976
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : KP. SIMPANG RT 002/001 DESA BATUTUMPANG KEC.
TEGALWARU
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TEGALWARU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211006
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211006
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211006
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211006
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AYI SUGIATNA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : AZIZ SETYO SUROSO, M.M


Nomor Induk PPPK : 197207052021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BOYOLALI, 05-07-1972
Pendidikan : S-2/PASCASARJANA
Alamat : BLOK BABAKAN JATI II RT.10 RW.03 DESA
MEKARJATI KECAMATAN HAURGEULIS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 ANJATAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207052021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207052021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207052021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207052021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM AZIZ SETYO SUROSO,


M.M

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207052021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : BAHRUM MUSTHOPA SHALEH, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197601192021211002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 19-01-1976
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (TARBIYAH)
Alamat : KP. KARANGANYAR 06/01
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 7 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601192021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601192021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601192021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601192021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BAHRUM MUSTHOPA


SHALEH, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601192021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : BAMA, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 196610202021211001
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 20-10-1966
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. PSIRSALAM RT.007/RW.001 DESA WANASARI
KECAMATAN AGRABINTA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Oktober 2026
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 AGRABINTA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196610202021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196610202021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196610202021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196610202021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BAMA, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196610202021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : BAMBANG SETIADHIKUSUMA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197706222021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 22-06-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : GANG BUNGUR NO 5
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 SUBANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706222021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706222021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706222021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706222021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BAMBANG


SETIADHIKUSUMA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197706222021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : BASAR SASTRADINATA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196910012021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 01-10-1969
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : KP. CIKONENG RT 01/06 DESA UBRUG KECAMATAN
WARUNG KIARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKEMBAR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910012021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910012021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910012021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910012021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BASAR SASTRADINATA,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196910012021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : BERI KURNIA, S.Hut


Nomor Induk PPPK : 197611032021211001
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 03-11-1976
Pendidikan : S-1 KEHUTANAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
Alamat : KP. PASAR RT 002/RW 005 DESA SINDANGKERTA
KECAMATAN PAGELARAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNOLOGI PENDIDIKAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PAGELARAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611032021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611032021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611032021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611032021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BERI KURNIA, S.Hut

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611032021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : BUDI ENDRO PRIHATWAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197009292021211001
Tempat/Tgl .Lahir : PURWAKARTA, 29-09-1970
Pendidikan : S-1 TEKNIK ELEKTRO
Alamat : PERUM GRIYA ASRI BLOK G2 NO. 23 KEL. CISEUREUH
KEC. PURWAKARTA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KETENAGALISTRIKAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PURWAKARTA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009292021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009292021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009292021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009292021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BUDI ENDRO


PRIHATWAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009292021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : BUDI SANJAYA, SE


Nomor Induk PPPK : 197610202021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 20-10-1976
Pendidikan : S-1 MANAJEMEN
Alamat : KP. KANDANG PANJANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TAJURHALANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610202021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610202021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610202021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610202021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BUDI SANJAYA, SE

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610202021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : BUDI SIHABUDIN, S.Pdi


Nomor Induk PPPK : 198206052021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 05-06-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : JL.GARUDA KP.GENTENG KOMP.SENTOSA NO. 7
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKABUMI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206052021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206052021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206052021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206052021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BUDI SIHABUDIN, S.Pdi

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :BUDIANA HERMAWAN, S.TP


Nomor Induk PPPK :197303012021211002
Tempat/Tgl .Lahir :CIANJUR, 01-03-1973
Pendidikan :S-1 TEKNOLOGI PERTANIAN PANGAN
Alamat :KP. TEGALPARI RT 001/005 DESA KADUPANDAK
KEC.KADUPANDAK
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIJATI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303012021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303012021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303012021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303012021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BUDIANA HERMAWAN,


S.TP

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303012021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : BUDIARTI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197910012021212004
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 01-10-1979
Pendidikan : S-1 BAHASA INGGRIS
Alamat : KP. LEBAKGEDE RT. 01 RW. 08 DESA MEKARWANGI
KECAMATAN TAROGONG KALER
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910012021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910012021212004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910012021212004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910012021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BUDIARTI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910012021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : BUSYAERI, M.Ak


Nomor Induk PPPK : 197803072021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 07-03-1978
Pendidikan : S-2 AKUNTANSI
Alamat : DUSUN KAUMMUDA RT./RW. 001/001 DESA
LENGKONGJAYA KEC. PAMANUKAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PAMANUKAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803072021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803072021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803072021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803072021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM BUSYAERI, M.Ak

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803072021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : CAHYA KUSTIANA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197504012021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 01-04-1975
Pendidikan : S-1/D-IV PENDIDIKAN
Alamat : KP.CISEUPAN RT.010 RW.004 DESA KARANGJAYA
KECAMATAN GEGERBITUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU IPS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GEGERBITUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504012021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504012021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504012021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504012021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM CAHYA KUSTIANA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504012021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : CAHYAMAN NATAWIGUNA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197301312021211002
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 31-01-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
Alamat : KP. CIBUNGBUN NO. 186 RT/RW 002/013 DESA
MANGGUNGJAYA KECAMATAN RAJAPOLAH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301312021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301312021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301312021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301312021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM CAHYAMAN


NATAWIGUNA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301312021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : CAHYANA, MP


Nomor Induk PPPK : 197511172021211001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 17-11-1975
Pendidikan : S-2 MAGISTER AGRIBISNIS
Alamat : KP. BABAKAN LAHANG 001/006 DESA MEKARWANGI
KECAMATAN TAROGONG KALER
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 12 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511172021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511172021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511172021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511172021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM CAHYANA, MP

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511172021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :CECEP RUSMAN, ST


Nomor Induk PPPK :197808212021211002
Tempat/Tgl .Lahir :BANDUNG, 21-08-1978
Pendidikan :S-1 TEKNIK INFORMATIKA
Alamat :KOMP.BARUJATI BLOK 1 NO.17 RT/RW 001/016
KEL/DESA PAKUTANDANGKEC.CIPARAY
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PEMROGRAMAN BERBASIS DESKTOP
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMK PU NEGERI BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808212021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808212021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808212021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808212021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM CECEP RUSMAN, ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808212021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : CECEP SAPARI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197402282021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 28-02-1974
Pendidikan : S-1 OLAHRAGA KESEHATAN
Alamat : KP.PERUM MUSLIM TASNIM LELES RT 03 RW 02 DESA
SUKAMANAH KEC. KARANGTENGAH KAB.CIANJUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CILAKU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197402282021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197402282021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197402282021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197402282021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM CECEP SAPARI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197402282021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : CICAH CUTICAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197511272021212002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 27-11-1975
Pendidikan : S-1 BAHASA INDONESIA
Alamat : KP. ANCOL RT/RW 004/005 DS. SELAAWI KEC.
SELAAWI KAB. GARUT 44187
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 8 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511272021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511272021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511272021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511272021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM CICAH CUTICAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197511272021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : CICAH PUSPITANINGSIH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197502172021212001
Tempat/Tgl .Lahir : JAYAPURA, 17-02-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN KIMIA
Alamat : JL GUNTUR KP BENTAR GIRANG RT/RW 02/03 KEL
KOTA WETAN KEC GARUT KOTA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 14 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502172021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502172021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502172021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502172021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM CICAH PUSPITANINGSIH,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502172021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : CUCU WIDIAWATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198003162021212003
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 16-03-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN EKONOMI - ADMINISTRASI
PERKANTORAN
Alamat : KP. LEUWI BULUH RT. 003/ RW. 005 DS.
BANTARKARET. KEC. NANGGUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIGUDEG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003162021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003162021212003
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003162021212003
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003162021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM CUCU WIDIAWATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003162021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : D. SUTISNA KOMARA, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197412132021211003
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 13-12-1974
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. SINDANG JAYA RT. 003 RW. 008 DESA KARANG
ASIH KEC. CIKARANG UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412132021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412132021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412132021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412132021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM D. SUTISNA KOMARA,


S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412132021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DADAN DAHTIAR, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197005152021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 15-05-1970
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : KP. CIDAWOLONG RT. 003/013 BIRU - MAJALAYA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 KERTASARI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197005152021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197005152021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197005152021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197005152021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DADAN DAHTIAR, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197005152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DADAN SUHERLAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198107152021211005
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 15-07-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
Alamat : JLN.CILIMUS NO.71 KEL: ISOLA, KEC: SUKASARI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PARONGPONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107152021211005
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107152021211005
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107152021211005
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107152021211005
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DADAN SUHERLAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107152021211005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DADAN SUWANDI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198105032021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 03-05-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : KP. KIARAPAYUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKALONGKULON - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105032021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105032021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105032021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105032021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DADAN SUWANDI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DADANG DANIAL, S.ST


Nomor Induk PPPK : 196812152021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 15-12-1968
Pendidikan : D-IV TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
Alamat : PERUM BOJONG BADAK ENDAH RT 04/09 DS.
CIKASUNGKA KEC. CIKANCUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KOMPUTER AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 RANCAEKEK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812152021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812152021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812152021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812152021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DADANG DANIAL, S.ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812152021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DADANG JUHAERI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197211172021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 17-11-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN
REKREASI
Alamat : DESA CUGUGURGIRANG .KEC.PARONGPONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PARONGPONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211172021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211172021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211172021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211172021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DADANG JUHAERI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211172021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :DANI GANADANA, S.T


Nomor Induk PPPK :198206222021211002
Tempat/Tgl .Lahir :CIAMIS, 22-06-1982
Pendidikan :S-1 TEKNIK INFORMATIKA
Alamat :PERUM GRAHA PERSADA BLOK F 82 RT.061/RW.017
KELURAHAN SINDANGKASIH KECAMATAN
SINDANGKASIH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206222021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206222021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206222021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206222021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DANI GANADANA, S.T

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206222021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DANI HANINGSIH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198008262021212003
Tempat/Tgl .Lahir : WONOGIRI, 26-08-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN SEJARAH
Alamat : PERUM BUMI PAGADEN PERMAI BLOK K.10
KAMARUNG PAGADEN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PAGADEN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008262021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008262021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008262021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008262021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DANI HANINGSIH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008262021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :DANI KURNAWAN, S.Kom


Nomor Induk PPPK :197407222021211001
Tempat/Tgl .Lahir :BANDUNG, 22-07-1974
Pendidikan :S-1 MANAJEMEN INFORMATIKA
Alamat :KRANGGAN WETAN RT.03 RW.013 KEL JATI RANGGA
KEC JATISAMPURNA KOTA BEKASI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DANI KURNAWAN, S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :DARMAWAN RENGGANU, ST


Nomor Induk PPPK :197201182021211001
Tempat/Tgl .Lahir :JAKARTA, 18-01-1972
Pendidikan :S-1 TEKNIK ELEKTRO - TELEKOMUNIKASI
Alamat :JL TAMAN KENARI BLOK D7 NO : 1 RT 03 RW 01
CIMAHPAR 16155
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIBINONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197201182021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197201182021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197201182021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197201182021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DARMAWAN


RENGGANU, ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197201182021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DARSUSILAWATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197304262021212003
Tempat/Tgl .Lahir : CIREBON, 26-04-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
Alamat : VILLA MUTIARA JAYA BLOK M 102 NO.10 RT 4 RW 11
DESA WANAJAYA KEC. CIBITUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA JEPANG AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIBITUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197304262021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197304262021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197304262021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197304262021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DARSUSILAWATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197304262021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEDAH JUBAEDAH, M.Si


Nomor Induk PPPK : 196809162021212002
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 16-09-1968
Pendidikan : S-2 ADMINITRASI NEGARA
Alamat : DUSUN CACABAN RT 003 RW 001 DESA CACABAN
KECAMATAN CONGGEANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMK PP NEGERI SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196809162021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196809162021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196809162021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196809162021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDAH JUBAEDAH, M.Si

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196809162021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEDE ABDUL AZIZ, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198303142021211002
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 14-03-1983
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI
Alamat : KP. SINDANGSARI RT.001/003 KEL. SUKANAGARA
KEC. PURBARATU KOTA TASIKMALAYA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MANONJAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303142021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303142021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303142021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303142021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDE ABDUL AZIZ, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEDE KOMARIAH, S,Pd


Nomor Induk PPPK : 197103042021212003
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 04-03-1971
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : KP. CIMANGKAK RT/RW 013/004 DESA CIPATUJAH
KECAMATAN CIPATUJAH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIPATUJAH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103042021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103042021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103042021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103042021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDE KOMARIAH, S,Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103042021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEDE MUZAHIDAH MULYATI, S.E


Nomor Induk PPPK : 197506252021212003
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 25-06-1975
Pendidikan : S-1 AKUNTANSI
Alamat : KEL. CIGASONG KEC. CIGASONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 KADIPATEN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506252021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506252021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506252021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506252021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDE MUZAHIDAH


MULYATI, S.E

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506252021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :DEDE ROHMAN, S.ST


Nomor Induk PPPK :197505172021211003
Tempat/Tgl .Lahir :SUKABUMI, 17-05-1975
Pendidikan :D-IV TEKNIK ELEKTRO
Alamat :JL H. AJID CIMAJA RT 5 RW 4 DESA CIMAJA KEC
CIKAKAK
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CISOLOK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505172021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505172021211003
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505172021211003
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505172021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDE ROHMAN, S.ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505172021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEDE RURI PURDIAWATI, S.TP.


Nomor Induk PPPK : 197701202021212002
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 20-01-1977
Pendidikan : S-1 PERTANIAN TEKNOLOGI PANGAN
Alamat : PERUM KARABA II BLOK E3/29 RT 18/06
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701202021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701202021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701202021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701202021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDE RURI


PURDIAWATI, S.TP.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701202021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEDE SUARSIH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197009242021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 24-09-1970
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MORAL PANCASILA DAN
KEWARGAAN NEGARA
Alamat : KP. DATARKADAKA RT/RW;010/004 DESA;CIKUPA
KEC;KARANGNUNGGAL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN BANTARKALONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009242021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009242021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009242021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009242021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDE SUARSIH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009242021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEDE SUPRIADI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198007292021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 29-07-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA BAHASA
INGGRIS
Alamat : KP. SRENGSENG JAYA RT 02 RW 01 DESA
SUKADARMA KEC. SUKATANI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 SUKATANI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007292021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007292021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007292021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007292021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDE SUPRIADI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007292021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :DEDEN ABDURAHMAN


Nomor Induk PPPK :198002272021211002
Tempat/Tgl .Lahir :BANDUNG, 27-02-1980
Pendidikan :S-1 AGRONOMI / BUDIDAYA PERTANIAN
Alamat :KOMPLEK PERMATA PADALARANG BLOK F3 NO.6
RT.03/RW.25 DS. JAYAMEKAR KEC. PADALARANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN
HASIL PERTANIAN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 4 PADALARANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002272021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002272021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002272021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002272021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDEN ABDURAHMAN

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002272021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEDEN YUSEP SUHENDAR, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197209122021211001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 12-09-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN PPKN
Alamat : JL.HASAN ARIF.NO 4 RT/004 RW/007 DESA JATI
KECAMATAN TAROGONG KALER
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209122021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209122021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209122021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209122021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDEN YUSEP


SUHENDAR, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197209122021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEDI CANDIAMAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198101142021211002
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 14-01-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : KP. SELAWANGI RT 03 RW 01, DS. SELAWANGI, KEC.
SARIWANGI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SARIWANGI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101142021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101142021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101142021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101142021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDI CANDIAMAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEDI MULYADI, S.Sos.I


Nomor Induk PPPK : 197903032021211001
Tempat/Tgl .Lahir : LEBAK, 03-03-1979
Pendidikan : S-1 BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
Alamat : DUSUN KOSAMBI 2 RT 027 RW 008 DESA DUREN
KECAMATAN KLARI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 KLARI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903032021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903032021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903032021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903032021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEDI MULYADI, S.Sos.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903032021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :DENDI RAHMAWAN, S.Kom


Nomor Induk PPPK :197805172021211001
Tempat/Tgl .Lahir :CIANJUR, 17-05-1978
Pendidikan :S-1 TEKNIK INFORMATIKA
Alamat :KP. CIBOGO RT01 RW 01 DESA SUKAJADI
KECAMATAN KARANGTENGAH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PEMROGRAMAN BERBASIS DESKTOP
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PACET - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805172021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805172021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805172021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805172021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DENDI RAHMAWAN,


S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805172021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DENI RUSWALA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197807102021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 10-07-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN LUAR BIASA
Alamat : DUSUN CIKALONG RT 02 RW 02 DESA CIKALONG
KEC. SIDAMULIH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN WIDI ASIH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807102021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807102021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807102021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807102021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DENI RUSWALA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807102021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DENI SAMSUDIN, S.Pg


Nomor Induk PPPK : 197506012021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 01-06-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : JL. BABAKAN LOA NO.3 02/07 PASIRKALIKI CIMAHI
UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 13 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506012021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506012021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506012021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506012021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DENI SAMSUDIN, S.Pg

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506012021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DENI SOPRIJAL, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197105102021211002
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 10-05-1971
Pendidikan : S-1 DAKWAH
Alamat : PERUM GADING ELOK I K.15/7-RT. 03 RW. 30, KEL.
KARAWANG WETAN, KEC. KARAWANG TIMUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA- GURU AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197105102021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197105102021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197105102021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197105102021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DENI SOPRIJAL, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197105102021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DERRY PERNADI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197906102021211004
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 10-06-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AKUNTANSI
Alamat : KP. WARUDOYONG RT002/005 DESA MARGALUYU
KECAMATAN SUKARAJA KAB. SUKABUMI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI / KEWIRAUSAHAAN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GUNUNGGURUH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906102021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906102021211004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906102021211004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906102021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DERRY PERNADI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906102021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DESSY DARLIASARY YUNENGSIH, SP


Nomor Induk PPPK : 197812072021212003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 07-12-1978
Pendidikan : S-1 AGRIBISNIS
Alamat : KP. BEUREUM RT 06 RW 07
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PAGELARAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812072021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812072021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812072021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812072021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DESSY DARLIASARY


YUNENGSIH, SP

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812072021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DETI MARYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197512282021212003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 28-12-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Alamat : KP. GUNUNG LEUTIK RT.004/RW.014, DESA NAGREG,
KEC. NAGREG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 NAGREG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DETI MARYATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197512282021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEWI ARYANTI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198404192021212002
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 19-04-1984
Pendidikan : S-1 PLB TUNA NETRA
Alamat : KOMP WARGA RAHAYU D 9 RT 002 RW 003 KEL
PATARUMAN KEC TAROGONG KIDUL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN GARUT KOTA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198404192021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198404192021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198404192021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198404192021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEWI ARYANTI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198404192021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEWI ASTUTI JUANGSIH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198003252021212001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 25-03-1980
Pendidikan : S-1 BAHASA INGGRIS
Alamat : KP.KAUM KIDUL RT.003 RW.002 DESA.BAYONGBONG
KEC.BAYONGBONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 24 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEWI ASTUTI JUANGSIH,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003252021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :DEWI MARDIANA, S.Pd


Nomor Induk PPPK :198107212021212002
Tempat/Tgl .Lahir :GARUT, 21-07-1981
Pendidikan :S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat :KP. HEGARMANAH RT 002 RW 002 DESA SUKAMUKTI
KEC. CISOMPET
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 22 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107212021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107212021212002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107212021212002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107212021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEWI MARDIANA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198107212021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEWI MARLINA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197810022021212004
Tempat/Tgl .Lahir : AGAM, 02-10-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
Alamat : JL. DUKUH NO. 97 KP. PEDURENAN RT 005 RW 006
KELURAHAN DUREN JAYA KECAMATAN BEKASI
TIMUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810022021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810022021212004
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810022021212004
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810022021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEWI MARLINA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810022021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEWI RATNANINGSIH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197805052021212003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 05-05-1978
Pendidikan : S-1 BAHASA INGGRIS
Alamat : KP.MANAPA.NO 2.RT/RW.01/04.DS.KARANG
TANJUNG.KEC.CILILIN.KAB.BANDUNG BARAT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BATUJAJAR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805052021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805052021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805052021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805052021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEWI RATNANINGSIH,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805052021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEWI SARI ARYANTI, S.E


Nomor Induk PPPK : 197508032021212002
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 03-08-1975
Pendidikan : S-1 MANAJEMEN
Alamat : KP PASIR DAWUAN DESA MEKARGALIH CIRANJANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU EKONOMI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BOJONGPICUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508032021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508032021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508032021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508032021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEWI SARI ARYANTI, S.E

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508032021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEWI SRI ASTUTI R.


Nomor Induk PPPK : 197803202021212001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 20-03-1978
Pendidikan : S-1 EKONOMI
Alamat : KP. CIROYOM RT 02/03 DESA MEKARWANGI
TAROGONG KALER
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 17 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803202021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803202021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803202021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803202021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEWI SRI ASTUTI R.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197803202021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DEWI WULANDARI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198403102021212002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 10-03-1984
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : JL GUNTUR KP SINDANGHEULA NO 339 RT 005 RW 004
KEL SUKAMENTRI KEC GARUT KOTA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403102021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403102021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403102021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403102021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DEWI WULANDARI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403102021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DHANI ROHYAT, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197811252021211001
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 25-11-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN PENJASORKES
Alamat : PERUM BCL JL.ROSELA 1 BLOK A5 NO.27 DESA
WALUYA KEC. CIKARANG UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKARANG PUSAT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811252021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811252021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811252021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811252021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DHANI ROHYAT, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DIAN FIRDIAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197808162021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 16-08-1978
Pendidikan : S-1 PPKN
Alamat : KP. SUKA MULYA NO.01 RT.01/02 DESA TENJO
KECAMATAN TENJO
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JASINGA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DIAN FIRDIAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DIAR MUTIARA CHYNTIA PERDANA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198210032021212003
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 03-10-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN EKONOMI
Alamat : KP. MEKARSARI RT.03 RW.02 DS. CIWARENG KEC.
BABAKANCIKAO
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BUNGURSARI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210032021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210032021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210032021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210032021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DIAR MUTIARA


CHYNTIA PERDANA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210032021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DIDA FARIDA, S.pd


Nomor Induk PPPK : 197506192021212004
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 19-06-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : JL. AHMAD YANI BLK.324 DESA SUCI
KARANGPAWITAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 17 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506192021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506192021212004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506192021212004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506192021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DIDA FARIDA, S.pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506192021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DIDIN KURNIA, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197906122021211004
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 12-06-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. CIBOLANG RT/RW 002/002 DESA PUSAKASARI
KECAMATAN LELES
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 LELES - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906122021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906122021211004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906122021211004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906122021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DIDIN KURNIA, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197906122021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DIKDIK KUSDINAR, S.Sos


Nomor Induk PPPK : 197011032021211002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 03-11-1970
Pendidikan : S-1 ADMINITRASI NEGARA
Alamat : KP. CIUDIAN RT 001 RW 001 DESA CIUDIAN
KECAMATAN SINGAJAYA KABUPATEN GARUT JAWA
BARAT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SOSIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 20 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011032021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011032021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011032021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011032021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DIKDIK KUSDINAR, S.Sos

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197011032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DINA HARMILA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197912272021212003
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA PUSAT, 27-12-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
Alamat : KP.LENGIS RT 02 RW 05 DESA WARUNG MENTENG
KECAMATAN CIJERUK
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA JERMAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIGOMBONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DINA HARMILA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DINY HENDIYANI, SE


Nomor Induk PPPK : 198312252021212002
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 25-12-1983
Pendidikan : S-1 MANAJEMEN
Alamat : BLOK CIPEUCANG II RT 06 RW 02 DESA
TALAGAWETAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TALAGA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198312252021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198312252021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198312252021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198312252021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DINY HENDIYANI, SE

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198312252021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : Dra. BUKHERMA


Nomor Induk PPPK : 196412222021212001
Tempat/Tgl .Lahir : PADANG, 22-12-1964
Pendidikan : S-1 KIMIA
Alamat :
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Desember 2024
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BOJONGMANGU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196412222021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196412222021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196412222021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196412222021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM Dra. BUKHERMA

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196412222021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : Dra. KARTINI


Nomor Induk PPPK : 196509212021212001
Tempat/Tgl .Lahir : YOGYAKARTA, 21-09-1965
Pendidikan : S-1 FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Alamat : KP. SUKALAKSANA, RT01/RW02, DESA CIKAHURIPAN,
KEC. LEMBANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 30 September 2025
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU SOSIOLOGI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JALANCAGAK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196509212021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196509212021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196509212021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196509212021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM Dra. KARTINI

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196509212021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : Dra. MAGDALENA SITANGGANG, MM


Nomor Induk PPPK : 197205152021212002
Tempat/Tgl .Lahir : MEDAN, 15-05-1972
Pendidikan : S-2 MANAJEMEN KEUANGAN
Alamat : PERUM.WAHANA PONDOK GEDE BLOK D7 NO 47 RT
11/RW 07 KEL. JATI RANGGON KEC. JATI SAMPURNA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 7 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197205152021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197205152021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197205152021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197205152021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM Dra. MAGDALENA


SITANGGANG, MM

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197205152021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : Dra. MARIA KUSMIARNI


Nomor Induk PPPK : 196709202021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 20-09-1967
Pendidikan : S-1 BAHASA INGGRIS
Alamat : PERUM CIBADAK PERMAI RT 001/021 KELURAHAN
CIBADAK KECAMATAN CIBADAK
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIBADAK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709202021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709202021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709202021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709202021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM Dra. MARIA KUSMIARNI

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709202021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :Dra. SITI MARIAM


Nomor Induk PPPK :196909252021212003
Tempat/Tgl .Lahir :KARAWANG, 25-09-1969
Pendidikan :S-1 EKONOMI MANAJEMEN PERSONALIA
Alamat :JL. ANJUN KANOMAN NO.14 RT/RW 04/08 KEL.
KARAWANG KULON, KEC. KARAWANG BARAT, KAB.
KARAWANG 41311
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU ADMINISTRASI PERKANTORAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909252021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909252021212003
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909252021212003
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909252021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM Dra. SITI MARIAM

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909252021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : Dra. TUTIK ERNAWATY


Nomor Induk PPPK : 196704122021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BOJONEGORO, 12-04-1967
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TATA BOGA
Alamat : KP. CIJENGKOL RT 004 RW 003
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SETU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196704122021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196704122021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196704122021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196704122021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM Dra. TUTIK ERNAWATY

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196704122021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : Drs. AJAT SUDRAJAT


Nomor Induk PPPK : 196607152021211001
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 15-07-1966
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Alamat : PERUM BCL JL.ROSELA I BLOK A5/27 RT.009 RW.011
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Juli 2026
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHL PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKARANG SELATAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196607152021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196607152021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196607152021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196607152021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM Drs. AJAT SUDRAJAT

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196607152021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DUDI ISKANDAR, S.Pd., M.M


Nomor Induk PPPK : 197710142021211002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 14-10-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAH RAGA
Alamat : PERUM OMA INDAH BLOK E 4 NO.12 RT 002 RW 015
DESA GODOG KECAMATAN KARANGPAWITAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 10 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197710142021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197710142021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197710142021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197710142021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DUDI ISKANDAR, S.Pd.,


M.M

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197710142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DUDI JUNAEDI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197904042021211005
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 04-04-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
Alamat : KP. PASIR POGOR RT. 01 RW. 01 DESA PUNCAKSARI
KEC. SINDANGKERTA KAB. BANDUNG BARAT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SINDANGKERTA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904042021211005
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904042021211005
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904042021211005
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904042021211005
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DUDI JUNAEDI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904042021211005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DUKRI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196808092021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANGKA, 09-08-1968
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN LUAR BIASA
Alamat : BLOK SALASA RT/RW 004/006 DESA MAJA SELATAN
KECAMATAN MAJA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN MAJALENGKA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808092021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808092021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808092021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808092021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DUKRI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808092021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DWI ERNAWATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197301142021212003
Tempat/Tgl .Lahir : JOMBANG, 14-01-1973
Pendidikan : S-1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Alamat : PERUM DANO ASRI RT/RW 01/07
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIMBINGAN DAN KONSELING AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301142021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301142021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301142021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301142021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DWI ERNAWATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197301142021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : DWI ISMAWATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198512112021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 11-12-1985
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : KP. PASAR LAMA RT 001/002 DS. CIBARUSAH KOTA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SERANG BARU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198512112021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198512112021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198512112021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198512112021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM DWI ISMAWATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198512112021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EDEH KURNIASIH


Nomor Induk PPPK : 197604032021212003
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 03-04-1976
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : KP. WARUDOYONG RT 03 RW 03 DESA CIBODAS KEC.
CIJATI KAB. CIANJUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIJATI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604032021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604032021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604032021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604032021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EDEH KURNIASIH

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604032021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EDI MULYADI, SE


Nomor Induk PPPK : 197009012021211003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 01-09-1970
Pendidikan : S-1 MANAJEMEN PRODUKSI
Alamat : KAMPUNG CIBOGO RT.01/01 DESA SUKAJADI KEC.
KARANG TENGAH KAB. CIANJUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CAMPAKA CIANJUR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009012021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009012021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009012021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009012021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EDI MULYADI, SE

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009012021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :EDI PRIANTO, S.TP


Nomor Induk PPPK :197602182021211001
Tempat/Tgl .Lahir :SUBANG, 18-02-1976
Pendidikan :S-1 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
Alamat :DUSUN BABAKAN TANJUNG RT.008/003 DESA
CIKAUM TIMUR, KECAMATAN CIKAUM
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 CIPUNAGARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EDI PRIANTO, S.TP

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197602182021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EDI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198006062021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 06-06-1980
Pendidikan : S-1 PENJASKESREK
Alamat : KP. JAGAWANA RT 002/RW 004 DESA SUKLARUKUN
KEC. SUKATANI KAB. BEKASI 17637
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHL PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CABANGBUNGIN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006062021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006062021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006062021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006062021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EDI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006062021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EDY PERMADI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197002242021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 24-02-1970
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
DAN DAERAH
Alamat : LINK.KETIB RT 001 RW 012
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002242021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002242021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002242021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002242021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EDY PERMADI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002242021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EEM MARYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198007062021212003
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 06-07-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : KP. BABAKANRADEN RT 003/001DESA
BABAKANRADEN KEC.CARIU
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CARIU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007062021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007062021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007062021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007062021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EEM MARYATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007062021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EFA RIFANIA AGUSTIN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198108302021212003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 30-08-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN
DAERAH
Alamat : CIBUNGUR RT.03 RW.11 KEC.BATUJAJAR DESA
BATUJAJAR TIMUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BATUJAJAR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108302021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108302021212003
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108302021212003
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108302021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EFA RIFANIA AGUSTIN,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198108302021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :EKA SARIP HIDAYAT, S.Kom


Nomor Induk PPPK :197709152021211002
Tempat/Tgl .Lahir :PURWAKARTA, 15-09-1977
Pendidikan :S-1 TI
Alamat :JL. IR. H. JUANDA NO. 44 RT 01/02 DESA CIKAMPEK
TIMUR KEC. CIKAMPEK KAB. KARAWANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 CIKAMPEK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709152021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709152021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709152021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709152021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EKA SARIP HIDAYAT,


S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EKASIH INDAHWATY, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197208182021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 18-08-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AKUNTANSI
Alamat : KP.CARINGIN RT05/01 DESA CARINGIN KECAMATAN
CARINGIN KABUPATEN BOGOR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIGOMBONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208182021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208182021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208182021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208182021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EKASIH INDAHWATY,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197208182021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EKO MARGONO, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197805152021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUKOHARJO, 15-05-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
Alamat : PERUMAHAN CIPANAS REGENCY A.23 JL.GADOG
FARMASI RT 01/RW 09 DS. GADOG,KEL.CIPENDAWA,
PACET, CIANJUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKARESMI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805152021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805152021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805152021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805152021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EKO MARGONO, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ELA EMALIA, S.E


Nomor Induk PPPK : 197707282021212002
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 28-07-1977
Pendidikan : S-1 AKUNTANSI
Alamat : DUSUN CIBULAKAN KELURAHAN SIRNAJAYA
KECAMATAN RAJADESA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI KEUANGAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 RANCAH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197707282021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197707282021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197707282021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197707282021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELA EMALIA, S.E

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197707282021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ELA NURHAYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197302042021212003
Tempat/Tgl .Lahir : PURWAKARTA, 04-02-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN
DAERAH
Alamat : KP. CIOMAS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU BAHASA INDONESIA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PURWAKARTA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197302042021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197302042021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197302042021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197302042021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELA NURHAYATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197302042021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ELA NURLELAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197412122021212002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 12-12-1974
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : KP.LIO
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 6 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412122021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412122021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412122021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412122021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELA NURLELAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412122021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ELI HAYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196908112021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 11-08-1969
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : PERUM CIJERAH II BLOK 21 NO 40 KELURAHAN
MELONG KECAMATAN CIMAHI SELATAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 19 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908112021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908112021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908112021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908112021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELI HAYATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196908112021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ELI RUSLIA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197210302021212001
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 30-10-1972
Pendidikan : S-1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
Alamat : DUSUN CIGOONG RT 04 RW 02 DESA SIRNABAYA
KECAMATAN RAJADESA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 RAJADESA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210302021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210302021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210302021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210302021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELI RUSLIA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210302021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ELIS HERLINA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198207282021212002
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 28-07-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
Alamat : KP. ANCOL RT.007, RW.002, DESA RAKSASARI KEC.
TARAJU KAB. TASIKMALAYA 46474
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TARAJU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207282021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207282021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207282021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207282021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELIS HERLINA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207282021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :ELIS LISNAWATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK :197408022021212001
Tempat/Tgl .Lahir :MAJALENGKA, 02-08-1974
Pendidikan :S-1 PENJASKESREK
Alamat :BLOK SALASA RT/RW 004/008 DESA MAJA SELATAN
KEC. MAJA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN
KESEHATAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN MAJALENGKA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408022021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408022021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408022021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408022021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELIS LISNAWATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408022021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ELIS MULYATI, S.E


Nomor Induk PPPK : 197502112021212001
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 11-02-1975
Pendidikan : S-1 MANAJEMEN
Alamat : KP. CIAJAG RT/RW. 002/001 DESA SIRNAGALIH KEC.
CILAKU
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PRODUKTIF PEMASARAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TANGGEUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502112021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502112021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502112021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502112021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELIS MULYATI, S.E

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197502112021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ELIS SULASTRI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198403062021212001
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 06-03-1984
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : KP.LEMBURSAWAH RT.04/RW.02 DESA SAGANTEN
KECAMATAN SINDANGBARANG 43272
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SINDANG BARANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403062021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403062021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403062021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403062021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELIS SULASTRI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198403062021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ELISNAWATI, S.Si


Nomor Induk PPPK : 197810162021212002
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 16-10-1978
Pendidikan : S-1 STATISTIK
Alamat : DUSUN BAKAN BOLES RT 007/004 DESA
PANYINGKIRAN KEC. PURWADADI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPEUNDEUY - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810162021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810162021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810162021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810162021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELISNAWATI, S.Si

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810162021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ELLY CAHYAWATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196812122021212004
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 12-12-1968
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
Alamat : KP ASTARAJA WETAN RT 002/011 DESA MARGAHURIP
KECAMATAN BANJARAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI - AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 KATAPANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812122021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812122021212004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812122021212004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812122021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ELLY CAHYAWATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196812122021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EMMY SITI MARIYAM, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198012302021212002
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 30-12-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Alamat : DUSUN CIKEMBANG I DESA KARYAMANDALA KEC.
SALOPA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKATOMAS - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012302021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012302021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012302021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012302021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EMMY SITI MARIYAM,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012302021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :EMPEP LUKMAN, S.ST


Nomor Induk PPPK :198305132021211001
Tempat/Tgl .Lahir :CIANJUR, 13-05-1983
Pendidikan :D-IV TEKNIK INFORMATIKA
Alamat :KP. LEUWI LOA RT. 003 RW.003 DESA SUKAGALIH
KECAMATAN CIKALONGKULON
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKALONGKULON - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198305132021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198305132021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198305132021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198305132021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EMPEP LUKMAN, S.ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198305132021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENCE, S.T


Nomor Induk PPPK : 196504242021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 24-04-1965
Pendidikan : S-1 TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI
Alamat : KP. PABUARAN RT 007/001 DESA CIBOLANG KEC.
GUNUNGGURUH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 30 April 2025
b. Jabatan : GURU TEKNIK PEMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GEGERBITUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504242021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504242021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504242021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504242021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENCE, S.T

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504242021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENCEP MISBAHUL MUNIR, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 196604142021211001
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 14-04-1966
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. NAGRAK NO. 73 RT.02 RW.04 DS. KAWUNGLUWUK
KEC. SUKARESMI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 30 April 2026
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKARESMI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196604142021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196604142021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196604142021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196604142021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENCEP MISBAHUL


MUNIR, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196604142021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENDAH SUMIATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197507212021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 21-07-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : JL. SERSAN SODIK GG. PADASUKA II RT.01 RW.01 NO.
21 KEL. ISOLA KEC. SUKASARI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 5 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507212021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507212021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507212021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507212021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENDAH SUMIATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507212021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENDANG ROSIDI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196504052021211001
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 05-04-1965
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN
Alamat : BUBULAK RT. 12 RW. 10 KEL. TANJUNGPURA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 30 April 2025
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504052021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504052021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504052021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504052021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENDANG ROSIDI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196504052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENDRI YANDI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197807172021211001
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 17-07-1978
Pendidikan : S-1/A-IV PENDIDIKAN PPKN
Alamat : KOMPLEK SPP/SPMA JL RAYA CIBEBER KM. 5
PASIRSEMBUNG RT 002 RW 003 DESA SIRNAGALIH
KECAMATAN CILAKU
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN PP CIANJUR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807172021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807172021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807172021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807172021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENDRI YANDI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197807172021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENEN KHOERIYAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196709122021212001
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 12-09-1967
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : JL. SUKANAGARA SINDANGGALIH RT 03 RT 11 KEL.
KAHURIPAN KEC. TAWANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709122021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709122021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709122021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709122021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENEN KHOERIYAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196709122021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :ENENG KUSPITA DEWI, S.Pd


Nomor Induk PPPK :198003092021212001
Tempat/Tgl .Lahir :GARUT, 09-03-1980
Pendidikan :S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat :KP TEGAL AWI RT/001 RW/008 DESA SUKAMUKTI
KECAMATAN SUKAWENING
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 14 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003092021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003092021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003092021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003092021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENENG KUSPITA DEWI,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003092021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENENG MELLI ROSMIATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198005122021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 12-05-1980
Pendidikan : S-1 EKONOMI
Alamat : KP. CISONDARI RT. 001 RW. 002 NO. 60 DESA
CISONDARI KEC. PASIRJAMBU
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIWIDEY - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENENG MELLI ROSMIATI,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENENG NANI SURYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197507152021212002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 15-07-1975
Pendidikan : S-1 SENI RUPA DAN KERAJINAN
Alamat : KOMPLEK NUSA PERSADA BLOK I NO 10 RT 004/RW
013.KELURAHAN LEUWIGAJAH, KECAMATAN
CIMAHI SELATAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI RUPA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIMAHI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507152021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507152021212002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507152021212002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507152021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENENG NANI SURYATI,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197507152021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENI HAERANI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198207042021212003
Tempat/Tgl .Lahir : PANGANDARAN, 04-07-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : DUSUN BOJONGAREN RT. 001 RW. 004, DESA
PAGERGUNUNG, KECAMATAN PANGANDARAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PANGANDARAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207042021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207042021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207042021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207042021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENI HAERANI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198207042021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENOK MAYA KUSMAYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197307082021212003
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 08-07-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN LUAR BIASA
Alamat : DUSUN CIPEUCEUK RT/RW. 34/16 DESA SUMBERJAYA
KECAMATAN CIHAURBEUTI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN KAB. TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307082021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307082021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307082021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307082021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENOK MAYA


KUSMAYATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197307082021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ENUNG NURHASANAH, M.Pd


Nomor Induk PPPK : 198005042021212002
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 04-05-1980
Pendidikan : S-2 BAHASA INDONESIA
Alamat : KP.KIDANGRANGGAH RT.002 RW.002 DESA
CINTAASIH KEC. PANGKALAN KAB. KARAWANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PANGKALAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005042021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005042021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005042021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005042021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ENUNG NURHASANAH,


M.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005042021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ERI KUSAERI, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 196905122021211001
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 12-05-1969
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. CIKUMPAY RT : 06 RW : 02 DESA CIKEUSAL KEC.
TANJUNGJAYA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 9 TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ERI KUSAERI, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ERIDA FASYA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198310152021211004
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 15-10-1983
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN OLAHRAGA, JASMANI, KESEHATAN
DAN REKREASI
Alamat : KP. SUKARAMA RT.01/02 KELURAHAN PUSAKASARI
KECAMATAN LELES
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 LELES - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310152021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310152021211004
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310152021211004
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310152021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ERIDA FASYA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310152021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ERNA SETIAWATI, S,Pd


Nomor Induk PPPK : 197901012021212015
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 01-01-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : JL. SUBYADINATA RT/RW. 002/010 KELURAHAN
PATARUMAN KECAMATAN TAROGONG KIDUL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197901012021212015
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197901012021212015
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197901012021212015
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197901012021212015
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ERNA SETIAWATI, S,Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197901012021212015
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ERNA YATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196707122021212001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 12-07-1967
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
Alamat : KP. SANDING RT. 02 RW.04 KEL. MUARASANDING
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196707122021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196707122021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196707122021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196707122021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ERNA YATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196707122021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ERNI SUSANTI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197303312021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 31-03-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : JL. KOPO BIHBUL GG PA BASAR RT 01 RW 01 DESA
MARGAHAYU TENGAH KEC. MARGAHAYU
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 KATAPANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303312021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303312021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303312021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303312021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ERNI SUSANTI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303312021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ERWAN HERWANDI


Nomor Induk PPPK : 197804222021211001
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 22-04-1978
Pendidikan : S-1 MATEMATIKA
Alamat : KP.PANYAWEUYAN RT.03/04 DESA CIHERANG KEC.
PACET KAB. CIANJUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU MATEMATIKA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PACET - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804222021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804222021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804222021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804222021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ERWAN HERWANDI

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804222021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ERWIN FIRMANSAH, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197812292021211001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 29-12-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (TARBIYAH)
Alamat : JL. PATARUMAN NO 33 RT 03 RW 10 KEL.
PATARUMAN KEC. TAROGONG KIDUL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 13 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812292021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812292021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812292021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812292021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ERWIN FIRMANSAH,


S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812292021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :ERWIN GUNAWAN, S.P


Nomor Induk PPPK :197504172021211002
Tempat/Tgl .Lahir :BANDUNG, 17-04-1975
Pendidikan :S-1 SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Alamat :KOMP.KEBON KOPI RT 04 RW 15 DESA
MARGAMULYA KECAMATAN PANGALENGAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 5 PANGALENGAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504172021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504172021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504172021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504172021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ERWIN GUNAWAN, S.P

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504172021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ERWIN KURNIAWAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197606112021211001
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA BARAT, 11-06-1976
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AKUNTANSI
Alamat : KP. BOJONG KIHARIB RT 01/02 DS. WATES JAYA KEC.
CIGOMBONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIGOMBONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606112021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606112021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606112021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606112021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ERWIN KURNIAWAN,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606112021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ERWIN NUGRAHA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197911232021211001
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 23-11-1979
Pendidikan : A-IV SARJANA
Alamat : JL. ENCEP KARTAWIRIA GG. ARISANTIR 116 RT 04 RW
07 KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI
UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 CIMAHI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911232021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911232021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911232021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911232021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ERWIN NUGRAHA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197911232021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ETI KARMILAH, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197003232021212002
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 23-03-1970
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP SINDANGLAYA TALANG RT 002. RW 001 DESA
SINDANGJAYA KEC.CIPANAS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PACET - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197003232021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197003232021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197003232021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197003232021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ETI KARMILAH, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197003232021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ETI SUSANTI, S.Si


Nomor Induk PPPK : 197308202021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 20-08-1973
Pendidikan : S-1 KIMIA
Alamat : KP. RAWEUY RT.01/03 DESA SUKASIRNA KEC.
JONGGOL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JONGGOL - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308202021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308202021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308202021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308202021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ETI SUSANTI, S.Si

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197308202021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EUIS KOKOM KOMARIAH, SE


Nomor Induk PPPK : 198210202021212002
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 20-10-1982
Pendidikan : S-1 EKONOMI MANAJEMEN
Alamat : DUSUN PAKAUMAN 1 RT 001 RW 001 DESA
KAWUNGGIRANG KECAMATAN MAJALENGKA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 KADIPATEN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210202021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210202021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210202021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210202021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EUIS KOKOM


KOMARIAH, SE

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210202021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EUIS NURHAYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197509292021212004
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 29-09-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
Alamat : KP. BABAKAN BARU DESA RUMPIN KECAMATAN
RUMPIN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RUMPIN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509292021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509292021212004
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509292021212004
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509292021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EUIS NURHAYATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509292021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :EUIS NURHAYATI, ST


Nomor Induk PPPK :197006132021212001
Tempat/Tgl .Lahir :SUBANG, 13-06-1970
Pendidikan :S-1 TEKNOLOGI PANGAN
Alamat :DUSUN KAUM TUA RT. 06 RW. 02 DESA PAMANUKAN
HILIR KECAMATAN PAMANUKAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU TEKNOLOGI PENGOLAHAN
HASIL PERIKANAN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 LEGONKULON - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197006132021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197006132021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197006132021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197006132021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EUIS NURHAYATI, ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197006132021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EUIS SITI NURLAELA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197104212021212003
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 21-04-1971
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : TAMAN HARAPAN BARU BLOK K2 NO. 26 RT 09 RW 22
KEL. PEJUANG KEC. MEDAN SATRIA, BEKASI BARAT,
17131
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 10 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104212021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104212021212003
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104212021212003
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104212021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EUIS SITI NURLAELA,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197104212021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EUIS TETI HALIMAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197808162021212004
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 16-08-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MORAL PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
Alamat : KP. SERUT, RT/RW 01/03, DESA PAMEKARSARI,
KECAMATAN BANYURESMI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 10 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021212004
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021212004
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EUIS TETI HALIMAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808162021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EUIS WAHYUNI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198103222021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 22-03-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DAN SASTRA
INDONESIA
Alamat : KP. BTN GRIYA KONDANG LESTARI RT 024/007 DESA
CIKANCANA KECAMATAN GEKBRONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 PACET - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103222021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103222021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103222021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103222021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EUIS WAHYUNI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198103222021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EUIS, S.S


Nomor Induk PPPK : 198203152021212003
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 15-03-1982
Pendidikan : S-1 SASTRA INGGRIS
Alamat : KP. KEBON KAWUNG RT 05/01 DS. CAMPAKAWARNA
KC. CAMPAKAMULYA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKANAGARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203152021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203152021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203152021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203152021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EUIS, S.S

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198203152021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EVAYANTI FAHMI, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197405092021212001
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 09-05-1974
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : PERUM BUMI TANDO PRATAMA BLOK D NO 6 RT.
02/13 DESA PASIRHALANG KEC. SUKARAJA KAB.
SUKABUMI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKARAJA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197405092021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197405092021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197405092021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197405092021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EVAYANTI FAHMI, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197405092021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EVI LUSIANA, SP


Nomor Induk PPPK : 197412212021212003
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 21-12-1974
Pendidikan : S-1 SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Alamat : KP.MANGUN RT 02 RW 03
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CUGENANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412212021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412212021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412212021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412212021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EVI LUSIANA, SP

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412212021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EVI TRIANY, S,Pd


Nomor Induk PPPK : 198304172021212002
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 17-04-1983
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TUNA RUNGU
Alamat : BLOK SENIN RT 03 RW 04 DESA GANDU KECAMATAN
DAWUAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN MAJALENGKA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198304172021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198304172021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198304172021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198304172021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EVI TRIANY, S,Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198304172021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EVI WIDANINGSIH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197211112021212003
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 11-11-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MORAL PANCASILA DAN
KEWARGAAN NEGARA
Alamat : KP.SUKAMAJU RT 03 RW 02 DESA KADUNGORA
KECAMATAN KADUNGORA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021212003
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021212003
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EVI WIDANINGSIH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : EVY HELIAWATI, S.E


Nomor Induk PPPK : 197109082021212003
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 08-09-1971
Pendidikan : S-1 EKONOMI
Alamat : BTN PAMANUKAN BLOK J NO.21 RT.01 RW.11 DESA.
PAMANUKAN KEC.PAMANUKAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PAMANUKAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109082021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109082021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109082021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109082021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM EVY HELIAWATI, S.E

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109082021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : FAIZAL RIZAL RAMDHANI, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197609212021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 21-09-1976
Pendidikan : S-1 AGAMA ISLAM
Alamat : PURI CIBEUREUM PERMAI 2 JL. MELATI BLOK II NO
06 RT 07/09 DS BABAKAN KEL. CIBEUREUM KOTA
SUKABUMI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SAGARANTEN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197609212021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197609212021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197609212021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197609212021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FAIZAL RIZAL


RAMDHANI, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197609212021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : FARIDA WAHYUNI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197702282021212002
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 28-02-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN EKONOMI
Alamat : TAMAN MELATI JL.MELATI TIRTA 2 BLOK.CC/72 RT
003/008 DUREN MEKAR BOJONG SARI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SOSIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 DEPOK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702282021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702282021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702282021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702282021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FARIDA WAHYUNI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702282021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : FATMAWATI


Nomor Induk PPPK : 198303082021212003
Tempat/Tgl .Lahir : CIREBON, 08-03-1983
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : BLOK BUNTALAN RT. 015 RW. 004 DESA ORIMALANG
KEC. JAMBLANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUSUKAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303082021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303082021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303082021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303082021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FATMAWATI

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303082021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : FIRDA SUSILA NUGRAHA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198010082021211003
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 08-10-1980
Pendidikan : S-1/A-IV PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : KP. CILUMBUNG RT/RW. 002/006 DESA CIGINTUNG
KECAMATAN SINGAJAYA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 20 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198010082021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198010082021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198010082021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198010082021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FIRDA SUSILA


NUGRAHA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198010082021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : FIRMAN NUGRAHA


Nomor Induk PPPK : 197203252021211001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 25-03-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN
BAHASA DAERAH
Alamat : BTN JOGLO NO.103 RT.001 RW.009
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 WARUNGKONDANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197203252021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197203252021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197203252021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197203252021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FIRMAN NUGRAHA

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197203252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : FIRMANSYAH KURNIAWAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198210062021211003
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 06-10-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI
Alamat : KP. PABUARAN 02/02 KELURAHAN CIMUNING
KECAMATAN MUSTIKAJAYA KOTA BEKASI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN JASMANI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210062021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210062021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210062021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210062021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FIRMANSYAH


KURNIAWAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198210062021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : FIRMANSYAH, S.Pdi


Nomor Induk PPPK : 198112312021211011
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 31-12-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. PAMAHAN DESA SETIA MULYA KEC.
TARUMAJAYA KAB. BEKASI RT 001/006
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TARUMAJAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112312021211011
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112312021211011
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112312021211011
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112312021211011
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FIRMANSYAH, S.Pdi

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198112312021211011
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : FITRI MARHAYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197412262021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 26-12-1974
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : JL.PADAT KARYA NO.90 RT 02 RW 06 KELURAHAN
DUREN JAYA KECAMATAN BEKASI TIMUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 17 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412262021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412262021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412262021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412262021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FITRI MARHAYATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412262021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :FITRI RETNO WULANDARI, SE


Nomor Induk PPPK :198007302021212003
Tempat/Tgl .Lahir :NGANJUK, 30-07-1980
Pendidikan :S-1 AKUNTANSI
Alamat :KP.MEKARSARI 01/06 DS.CIKELET KEC.CIKELET
KAB.GARUT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 5 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007302021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007302021212003
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007302021212003
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007302021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FITRI RETNO


WULANDARI, SE

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198007302021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : FITRIA BAEHAKI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198008272021212005
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 27-08-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN SEJARAH
Alamat : DUSUN GULAMPOK II, RT/RW 021/007, DESA
RANGDUMULYA, KECAMATAN PEDES
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PEDES - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008272021212005
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008272021212005
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008272021212005
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008272021212005
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FITRIA BAEHAKI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198008272021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : FITRIANI NASUTION, SH


Nomor Induk PPPK : 197709222021212002
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 22-09-1977
Pendidikan : S-1 HUKUM KEPERDATAAN
Alamat : KP.CIJENGKOL RT/RW:001/003 KEC. SETU KAB.
BEKASI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SETU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709222021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709222021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709222021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709222021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FITRIANI NASUTION, SH

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197709222021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :FITRIYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK :196909012021212001
Tempat/Tgl .Lahir :BANDUNG, 01-09-1969
Pendidikan :S-1/A-IV PENDIDIKAN PPKN
Alamat :GRIYA TAMAN LESTARI B1 NOMOR 25-26 RT 001/011
DESA CISARUA KECAMATAN NAGRAK KABUPATEN
SUKABUMI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BOJONGGENTENG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909012021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909012021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909012021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909012021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FITRIYATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196909012021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :FUJI SANTIKA, SST


Nomor Induk PPPK :198310072021212002
Tempat/Tgl .Lahir :CIANJUR, 07-10-1983
Pendidikan :D-IV KOMPUTER AKUNTANSI
Alamat :KP. PAKEMITAN RT. 02 RW. 05 DESA CIRANJANG
KECAMATAN CIRANJANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIANJUR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310072021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310072021212002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310072021212002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310072021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM FUJI SANTIKA, SST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198310072021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :GADIT SETYO HANDOYO, S.P


Nomor Induk PPPK :196311132021211001
Tempat/Tgl .Lahir :SURAKARTA, 13-11-1963
Pendidikan :S-1 BUDIDAYA PERTANIAN
Alamat :DUSUN MARGAMULYA RT.08 RW. 03 DESA CIASEM
GIRANG KEC. CIASEM KAB. SUBANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 30 November 2023
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BLANAKAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196311132021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196311132021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196311132021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196311132021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM GADIT SETYO


HANDOYO, S.P

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196311132021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : GERAH ISMAIL


Nomor Induk PPPK : 197903062021211005
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 06-03-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. PASANGGRAHAN II RT/RW. 003/003 DESA
TANGGEUNG KEC. TANGGEUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TANGGEUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903062021211005
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903062021211005
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903062021211005
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903062021211005
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM GERAH ISMAIL

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903062021211005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : GINGIN GINANJAR, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197504142021211004
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 14-04-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. SALUYU 003/004 DES. KARYAMUKTI KEC.
BANYURESMI KAB. GARUT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 10 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504142021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504142021211004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504142021211004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504142021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM GINGIN GINANJAR, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504142021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : GUMELARNA AGUST SALIM, S.T


Nomor Induk PPPK : 197508172021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 17-08-1975
Pendidikan : S-1 TEKNIK MESIN
Alamat : CIPAINGEUN RT002/RW002 DESA SUKAMAJU KALER
KECAMATAN INDIHIANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PEMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508172021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508172021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508172021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508172021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM GUMELARNA AGUST


SALIM, S.T

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197508172021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : GUSNI ARYANI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197801112021212003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 11-01-1978
Pendidikan : S-1
Alamat : JL.GUMURUH NO.155
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MUATAN LOKAL AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 6 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801112021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801112021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801112021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801112021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM GUSNI ARYANI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801112021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HADIAN SUPIAR GUSWARA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197408172021211001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 17-08-1974
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
Alamat : KP SUKAGALIH RT 02 RW 10 DESA MARGALAKSANA
KEC BUNGBULANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 7 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408172021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408172021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408172021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408172021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HADIAN SUPIAR


GUSWARA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408172021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HAKIM HIDAYAT, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197811122021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 12-11-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. TAJUR RT. 005/002 DESA.TAJUR KEC.CITEUREUP
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CITEUREUP - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811122021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811122021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811122021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811122021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HAKIM HIDAYAT, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197811122021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HARTINI, S.E


Nomor Induk PPPK : 197109182019212001
Tempat/Tgl .Lahir : TANGERANG, 18-09-1971
Pendidikan : S-1 AKUNTANSI
Alamat : RT 010 RW 007 DUSUN SUKARENAH DESA
PADAHERANG KECAMATAN PADAHERANG
KABUPATEN PANGANDARAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BANJARSARI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109182019212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109182019212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109182019212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109182019212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HARTINI, S.E

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197109182019212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HASAN BASRI, SE


Nomor Induk PPPK : 197705102021211004
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 10-05-1977
Pendidikan : S-1 AKTA IV EKONOMI
Alamat : PERUM BUMI WARINGIN INDAH BLOK C 14 / 19 RT.
005/007 DESA.WARINGIN JAYA KEC.KEDUNG
WARINGIN KAB.BEKA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 15 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197705102021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197705102021211004
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197705102021211004
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197705102021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HASAN BASRI, SE

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197705102021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HASANAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198003142021212006
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 14-03-1980
Pendidikan : S-1 PLB
Alamat : RT.008/003, DUSUN PANGLANJAN, DESA CINTARATU,
KEC. PARIGI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN WIDI ASIH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003142021212006
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003142021212006
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003142021212006
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003142021212006
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HASANAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198003142021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :HASANUDIN, ST.


Nomor Induk PPPK :197905112021211001
Tempat/Tgl .Lahir :SUBANG, 11-05-1979
Pendidikan :S-1 TEKNIK INFORMATIKA
Alamat :JL. CIBULUH WETAN 07/03 KEL. PARUNG KEC.
SUBANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 SUBANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905112021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905112021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905112021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905112021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HASANUDIN, ST.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197905112021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HENDRA ALAMSYAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197204272021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 27-04-1972
Pendidikan : S-1 BAHASA INGGRIS
Alamat : KP.CITEUREUP RT 004 RW 17 DESA TALAGASARI
KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204272021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204272021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204272021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204272021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HENDRA ALAMSYAH,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197204272021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HENDRIANA, ST


Nomor Induk PPPK : 197912032021211002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 03-12-1979
Pendidikan : S-1 TEKNIK INFORMATIKA
Alamat : KP.CIBEUREUM DS.CIMARAGAS KEC.PANGATIKAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 14 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912032021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912032021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912032021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912032021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HENDRIANA, ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912032021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HENDRIANTO SETIAWAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197908102021211001
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 10-08-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
Alamat : KP.KARAMAT TAIPUR RT.01 RW.02 DESA CIHERANG
KECAMATAN KARANG TENGAH KABUPATEN
CIANJUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BOJONGPICUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908102021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908102021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908102021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908102021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HENDRIANTO


SETIAWAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197908102021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :HENDRIK SETIADI, S.Kom


Nomor Induk PPPK :197601312021211001
Tempat/Tgl .Lahir :BANDUNG, 31-01-1976
Pendidikan :S-1 TI
Alamat :DUSUN PASEH RT 19/08 DESA PASEH KALER
KECAMATAN PASEH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 CIMALAKA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601312021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601312021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601312021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601312021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HENDRIK SETIADI, S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197601312021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HENI NURANI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198206082021212002
Tempat/Tgl .Lahir : CIMAHI, 08-06-1982
Pendidikan : S-1 BAHASA INGGRIS STKIP
Alamat : JL. K.H HASAN MARPU RT. 002 RW. 005 DESA.
MANCAGAHAR KEC. PAMEUNGPEUK KAB. GARUT
JABAR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206082021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206082021212002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206082021212002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206082021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HENI NURANI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198206082021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HEPI WAHID ROJALI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197812172021211002
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 17-12-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Alamat : CICANTEL RT. 001 RW. 008 KELURAHAN MULYASARI
KECAMATAN TAMANSARI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812172021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812172021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812172021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812172021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HEPI WAHID ROJALI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197812172021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :HERA HARUMDARY, SE.


Nomor Induk PPPK :197809072021212007
Tempat/Tgl .Lahir :BANDUNG, 07-09-1978
Pendidikan :S-1 AKUNTANSI
Alamat :KP. BLOK DESA NO 24 RT 01 RW 05 DESA BANJARAN
WETAN KECAMATAN BANJARAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 5 PANGALENGAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197809072021212007
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197809072021212007
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197809072021212007
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197809072021212007
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HERA HARUMDARY, SE.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197809072021212007
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HERI MURWANTO, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198005122021211004
Tempat/Tgl .Lahir : YOGYAKARTA, 12-05-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Alamat : KOMPLEK DIPO RT/RW : 003/024 NAGASARI
KARAWANG BARAT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK OTOMOTIF AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021211004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021211004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HERI MURWANTO, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005122021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HERLINA, S.S


Nomor Induk PPPK : 198009062021212002
Tempat/Tgl .Lahir : PARIAMAN, 06-09-1980
Pendidikan : S-1 SASTRA INDONESIA/A. IV
Alamat : CASANICA GARDENIA BLOK E NO.12A KAMP.SELANG
BOJONG KEL.WANASARI KEC.CIBITUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIBITUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009062021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009062021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009062021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009062021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HERLINA, S.S

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009062021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HERNA CAHYANTI NURULLIAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197412272021212002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 27-12-1974
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN EKONOMI
Alamat : JL DESA LENGKONG NO 134 RT 02/RW 01
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU EKONOMI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412272021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412272021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412272021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412272021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HERNA CAHYANTI


NURULLIAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197412272021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HERUDIN NURMAULANA, S.Pt


Nomor Induk PPPK : 198101212021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 21-01-1981
Pendidikan : S-1 PRODUKSI TERNAK
Alamat : KP.BENDUNGAN RT 19 RW 05 DESA MARENGMANG
KEC.KALIJATI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPEUNDEUY - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101212021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101212021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101212021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101212021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HERUDIN


NURMAULANA, S.Pt

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101212021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HETI KUSMAWATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198012142021212006
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 14-12-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : JL. NUSA INDAH NO.705 RT.003/RW.014 DS.
JAYARAGA KEC. TAROGONG KIDUL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012142021212006
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012142021212006
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012142021212006
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012142021212006
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HETI KUSMAWATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012142021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HIDAYAT, S.PdI


Nomor Induk PPPK : 196510042021211001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 04-10-1965
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : BLOK CIPICUNG, RT/RW 001/001, KEL CIPICUNG, KEC.
MAJA KAB. MAJALENGKA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Oktober 2025
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKAHAJI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196510042021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196510042021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196510042021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196510042021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HIDAYAT, S.PdI

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196510042021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HILMAN KADIR, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197404232021211003
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 23-04-1974
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : KP. PADASONO RT/RW 05/02 DS. PADASUKA KEC.
CIKAJANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197404232021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197404232021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197404232021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197404232021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HILMAN KADIR, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197404232021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HOTMA MANIK, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196905122021212002
Tempat/Tgl .Lahir : SIMALUNGUN, 12-05-1969
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN FISIKA
Alamat : BSI 2, BLOK B3B JL. KARET III NO 37 KELURAHAN
PENGASINAN KECAMATAN SAWANGAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU FISIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 DEPOK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HOTMA MANIK, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196905122021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : HUDRI, S. Ag


Nomor Induk PPPK : 197210212021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 21-10-1972
Pendidikan : S-1 PERDATA PIDANA ISLAM
Alamat : KP. KEBON KOPI RT 001 RW 001
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKARANG SELATAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210212021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210212021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210212021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210212021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM HUDRI, S. Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197210212021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IBRAHIM SIDKI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197207302019211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 30-07-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TATA NIAGA
Alamat : JL. SUKARASA INDAH BLOK LAMPING NO. 26 RT. 06
RW. XI KEL. CITEUREUP KEC. CIMAHI UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TATA NIAGA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 11 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207302019211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207302019211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207302019211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207302019211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IBRAHIM SIDKI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207302019211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IDA FARIDAH, S. Ag


Nomor Induk PPPK : 197409012021212002
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 01-09-1974
Pendidikan : S-1 AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH
Alamat : JL. UJUNG MENTENG RT 07/02 UJUNG MENTENG
CAKUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN BEKASI JAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197409012021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197409012021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197409012021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197409012021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IDA FARIDAH, S. Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197409012021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IDA TALAHA, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197505022021212005
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 02-05-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : PURI CIBEUREUM PERMAI 2 JALAN MELATI BLOK II
NO 06 RT 07/09
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKARAJA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505022021212005
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505022021212005
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505022021212005
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505022021212005
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IDA TALAHA, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505022021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IDA WIDIANINGSIH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197903182021212001
Tempat/Tgl .Lahir : CIREBON, 18-03-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN LUAR BIASA (PLB)
Alamat : JL. WARNASARI GG. MATAHARI NO.19B RT/RW.
008/007 KEL/DESA KESAMBI KECAMATAN KESAMBI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN KAB CIREBON - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903182021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903182021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903182021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903182021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IDA WIDIANINGSIH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903182021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IDAD SUPIYAN, ST


Nomor Induk PPPK : 197604152021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 15-04-1976
Pendidikan : S-1 TEKNIK INFORMATIKA
Alamat : DESA. GUNUNGSARI KEC. SUKANAGARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUKANAGARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604152021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604152021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604152021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604152021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IDAD SUPIYAN, ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IDANG SUTIA, S.Sn


Nomor Induk PPPK : 197703292021211002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 29-03-1977
Pendidikan : S-1 SENI KARAWITAN
Alamat : KP. CAMPAKA ATAS RT.03/RW.10 DS. NEGLASARI
KEC. CISOMPET
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI BUDAYA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 22 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703292021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703292021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703292021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703292021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IDANG SUTIA, S.Sn

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703292021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IDAS, S.PdI


Nomor Induk PPPK : 196503232021211001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 23-03-1965
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : JL. MANISI, GG. BHAKTI 4, RT. 03 RW. 09, KELURAHA
CIPADUNG, KEC. CIBIRU
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Maret 2025
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 14 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196503232021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196503232021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196503232021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196503232021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IDAS, S.PdI

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196503232021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : II BUDIARTI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197805202021212001
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 20-05-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN LUAR BIASA
Alamat : DUSUN 01 RT 002 RW 002 DESA SUKARAJA WETAN
KECAMATAN JATIWANGI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN MAJALENGKA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805202021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805202021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805202021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805202021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM II BUDIARTI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805202021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : II RUKMANA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197206122021211003
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 12-06-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DAN SENI
Alamat : JL. ADIPATIUKUR NO.2 RT 001 RW 012 KELURAHAN
BALEENDAH KECAMATAN BALEENDAH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIPEUNDEUY - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206122021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206122021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206122021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206122021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM II RUKMANA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206122021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IIN HERVIANA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198109072021212004
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 07-09-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN SENI TARI
Alamat : KP. BENDUNGAN DESA BENDUNGAN RT 06 RW 02
KEC. CIAWI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI TARI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MEGAMENDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109072021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109072021212004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109072021212004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109072021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IIN HERVIANA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109072021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IIN KURNIASARI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198004272021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 27-04-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : KP. TANJAKAN CINANGNENG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 3 BOGOR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004272021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004272021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004272021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004272021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IIN KURNIASARI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004272021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IIP MASRIPAH, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197408012021212002
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 01-08-1974
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA ARAB
Alamat : DUSUN DESA RT 01/01 DESA SUKAJADI KECAMATAN
SADANANYA KAB. CIAMIS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408012021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408012021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408012021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408012021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IIP MASRIPAH, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408012021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IIS ARISYANTO, S.Sos


Nomor Induk PPPK : 197606172021211006
Tempat/Tgl .Lahir : KUNINGAN, 17-06-1976
Pendidikan : S-1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Alamat : RT 11. RW 04. KAMP MANIS. DESA LENGKONG.
KECAMATAN GARAWANGI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 GARAWANGI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606172021211006
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606172021211006
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606172021211006
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606172021211006
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IIS ARISYANTO, S.Sos

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197606172021211006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :IIS MULYASARI, S.Pd


Nomor Induk PPPK :198002072021212003
Tempat/Tgl .Lahir :BANDUNG, 07-02-1980
Pendidikan :S-1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
Alamat :PERUM GRAHA PESONA RT/RW 007/002 DS CISITU,
KEC, MALANGBONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 9 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021212003
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021212003
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IIS MULYASARI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198002072021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IIS NURHAYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198105242021212005
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 24-05-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN
DAERAH
Alamat : KP.JATI RT.09/RW 04 DS LEBAK ANYAR KECAMATAN
PASAWAHAN PURWAKARTA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MUATAN LOKAL AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PURWAKARTA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105242021212005
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105242021212005
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105242021212005
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105242021212005
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IIS NURHAYATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105242021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IKA GANJAR ROSMIKA, SKM


Nomor Induk PPPK : 198408272021212002
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 27-08-1984
Pendidikan : S-1 KESEHATAN MASYARAKAT
Alamat : KP,SETU DESA TELAJUNG, RT 002 RW 001
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SETU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198408272021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198408272021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198408272021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198408272021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IKA GANJAR ROSMIKA,


SKM

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198408272021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IMAM


Nomor Induk PPPK : 197309052021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BREBES, 05-09-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI
Alamat : PED.BONJOT, RT. 01 RW. 04, DESA KALIBUNTU, KEC.
LOSARI, KAB. BREBES
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHL PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 LOSARI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309052021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309052021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309052021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309052021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IMAM

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197309052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IMAN DARMADI, M.Pd


Nomor Induk PPPK : 198109122021211003
Tempat/Tgl .Lahir : PEMALANG, 12-09-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Alamat : PURI CIKARANG HIJAU BLOK G4 NO1 DS. KARANG
ASIH KEC. CIKARANG UTARA KAB. BEKASI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PERMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 6 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109122021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109122021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109122021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109122021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IMAN DARMADI, M.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198109122021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :IMAN NUGRAHA, S.Kom


Nomor Induk PPPK :197903292021211001
Tempat/Tgl .Lahir :KUNINGAN, 29-03-1979
Pendidikan :S-1 SISTEM INFORMASI
Alamat :PERUMAHAN KUNINGAN CITY VIEW A6 NO.3 RT/RW.
033/001 DESA ANCARAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 KUNINGAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903292021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903292021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903292021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903292021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IMAN NUGRAHA, S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903292021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IMAS MASLINAH


Nomor Induk PPPK : 198301142021212006
Tempat/Tgl .Lahir : PURWAKARTA, 14-01-1983
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN
DAERAH
Alamat : KP. CIDAHU DESA GUNUNGKARUNG KECAMATAN
MANIIS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU BAHASA INDONESIA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MANIIS - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301142021212006
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301142021212006
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301142021212006
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301142021212006
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IMAS MASLINAH

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198301142021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IMAS SUKMARA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196403042021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 04-03-1964
Pendidikan : S-1 IPS GEOGRAFI
Alamat : KP. KEBON KAPAS RT.002 / RW. 010, DESA. WALUYA,
KEC. CICALENGKA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Maret 2024
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 NAGREG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196403042021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196403042021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196403042021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196403042021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IMAS SUKMARA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196403042021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IMAS UMI KULSUM, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197806102021212001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 10-06-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN FISIKA
Alamat : DUSUN CIAWITALI RT. 11/03 DESA PUSAKARATU
KEC. PUSAKANAGARA 41255
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU FISIKA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PUSAKANAGARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806102021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806102021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806102021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806102021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IMAS UMI KULSUM, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806102021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : INA MARLINA PANTISA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197808172021212006
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 17-08-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : JL. PAHLAWAN NO. 2 A RT.01 RW.05 DS. SUKAGALIH
TAROGONG KIDUL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808172021212006
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808172021212006
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808172021212006
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808172021212006
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM INA MARLINA PANTISA,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197808172021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : INDI DARMAYANDI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197912302021211001
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 30-12-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN LUAR BIASA
Alamat : DUSUN RAHAYU RT. 002 RW. 001 DESA CINEAM
KECAMATAN CINEAM
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN KAB. TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912302021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912302021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912302021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912302021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM INDI DARMAYANDI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912302021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :INDRA MOKHAMAD YUSAFANI PRIYADI, SE


Nomor Induk PPPK :197607192021211001
Tempat/Tgl .Lahir :GARUT, 19-07-1976
Pendidikan :S-1 AKUNTANSI
Alamat :JL. DAHLIA NO 22 RT/RW 001/008 KELURAHAN
JAYARAGA KECAMATAN TAROGONG KIDUL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197607192021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197607192021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197607192021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197607192021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM INDRA MOKHAMAD


YUSAFANI PRIYADI, SE

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197607192021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : INDRA ROGAWA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198201222021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 22-01-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN
REKREASI
Alamat : JL ANGKREK GG KENANGA NO 13 RT 01/15
KELURAHAN SITU KECAMATAN SUMEDANG UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUMEDANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198201222021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198201222021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198201222021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198201222021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM INDRA ROGAWA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198201222021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : INDRIYANI, S. Pd


Nomor Induk PPPK : 197703022021212003
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 02-03-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
Alamat : PERUM KIRANA CIBITUNG BLOK F3/29 KEL.
WANAJAYA KEC. CIBITUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIBITUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703022021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703022021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703022021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703022021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM INDRIYANI, S. Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197703022021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IPAH HAPIPAH, S.S


Nomor Induk PPPK : 197504292021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BOGOR, 29-04-1975
Pendidikan : S-1 SEJARAH INDONESIA
Alamat : KP. CIMAYANG PASAR RT/RW 004/002 KEL.
CIMAYANG KEC. PAMIJAHAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 LEUWILIANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504292021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504292021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504292021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504292021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IPAH HAPIPAH, S.S

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197504292021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IPAH HOPIPAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197810152021212004
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 15-10-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AKUNTASI
Alamat : ASRAMA YONIF 321 DESA TENJOLAYAR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TALAGA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810152021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810152021212004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810152021212004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810152021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IPAH HOPIPAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197810152021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IPAH SOPIAH, SP


Nomor Induk PPPK : 197103272021212002
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 27-03-1971
Pendidikan : S-1 PERTANIAN
Alamat : KP. TARIKOLOT RT. 02 RW. 02 DS. CINANGSI KEC.
CIKALONGKULON
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGRIBISNIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKALONGKULON - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103272021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103272021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103272021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103272021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IPAH SOPIAH, SP

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197103272021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IRA SITI FARIDAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197910122021212006
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 12-10-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN
BAHASA DAERAH
Alamat : KOMP. BOJONG MALAKA INDAH BLOK. B3 NO.36
RT.001 RW.15 DESA BOJONG MALAKA KEC.
BALEENDAH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAERAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 MARGAHAYU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910122021212006
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910122021212006
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910122021212006
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910122021212006
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IRA SITI FARIDAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197910122021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IRAWATY SULAEMAN, S.Psi


Nomor Induk PPPK : 197907272021212003
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 27-07-1979
Pendidikan : S-1 PSIKOLOGI
Alamat : JL. PAHLAWAN NO. 16 RT. 04 RW. 04 KELURAHAN
SUKAGALIH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BIMBINGAN DAN KONSELING AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197907272021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197907272021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197907272021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197907272021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IRAWATY SULAEMAN,


S.Psi

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197907272021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IRFAN NOORMANSYAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198006212021211004
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 21-06-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN
REKREASI
Alamat : PERUM GRIYA SUKADAMI BLOK A.10 /12 RT.004/001
DS.SUKADAMI KAB. BEKASI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHL PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKARANG SELATAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006212021211004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006212021211004
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006212021211004
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006212021211004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IRFAN NOORMANSYAH,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006212021211004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IRMA LINGGA ANDRIYANA


Nomor Induk PPPK : 198011192021212003
Tempat/Tgl .Lahir : CIREBON, 19-11-1980
Pendidikan : S-1 BAHASA INGGRIS
Alamat : BLOK LEBAK RT.017/RW.005 DESA JAMBLANG
KECAMATAN JAMBLANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIWARINGIN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198011192021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198011192021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198011192021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198011192021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IRMA LINGGA


ANDRIYANA

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198011192021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IRPAN SAPARUDIN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198211242021211002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 24-11-1982
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : KP SUKAGALIH DESA SUKAGALIH KECAMATAN
TAROGONG KIDUL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 9 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211242021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211242021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211242021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211242021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IRPAN SAPARUDIN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198211242021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ISA ANSORI, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197801162021211001
Tempat/Tgl .Lahir : MAJALENGKA, 16-01-1978
Pendidikan : S-1 PAI
Alamat : BLOK SELASA RT 002 RW 001 DESA PANYINGKIRAN
KECAMATAN JATITUJUH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JATITUJUH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801162021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801162021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801162021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801162021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ISA ANSORI, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197801162021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ISMATULLAH, S.Pdi


Nomor Induk PPPK : 197310122021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 12-10-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : PERUM BABAKAN DAMAI RT. 33/10 DESA BABAKAN
KECAMATAN CISAAT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GUNUNGGURUH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197310122021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197310122021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197310122021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197310122021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ISMATULLAH, S.Pdi

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197310122021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :ISRAHADI SURYADI, S.T


Nomor Induk PPPK :196902052021211001
Tempat/Tgl .Lahir :BIAK NUMFOR, 05-02-1969
Pendidikan :S-1 TEKNIK ARSITEKTUR
Alamat :PERUM BUKIT SOERYO RESIDENCE BLOK B.10 NO.2
RT.38/RW.10 DESA MULYAMEKAR KECAMATAN
BABAKANCIKAO
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU DESAIN PERMODELAN DAN INFORMASI
BANGUNAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN JATILUHUR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196902052021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196902052021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196902052021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196902052021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ISRAHADI SURYADI, S.T

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196902052021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ISTI YULIA TANJUNG, SH


Nomor Induk PPPK : 198409242021212003
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 24-09-1984
Pendidikan : S-1 HUKUM
Alamat : KP TANJUNGSALAM RT 02/04 DESA JATI KEC
BOJONGPICUNG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BOJONGPICUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409242021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409242021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409242021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409242021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ISTI YULIA TANJUNG, SH

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409242021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : ITA PUSPITASARI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197805122021212002
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 12-05-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN
BAHASA DAERAH
Alamat : KP. CIBOLANG RT 002/004 DESA MANGKALAYA
KECAMATAN GUNUNGGURUH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 GUNUNGGURUH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805122021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805122021212002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805122021212002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805122021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM ITA PUSPITASARI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197805122021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IWAN GUNAWAN, S.Sos


Nomor Induk PPPK : 197106202021211003
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 20-06-1971
Pendidikan : S-1 ADMINISTRASI NEGARA
Alamat : DSN KRAJAN DESA PANGULAH SELATAN RT 001/01
KEC. KOTA BARU KAB.KARAWANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU PPKN
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JATISARI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106202021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106202021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106202021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106202021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IWAN GUNAWAN, S.Sos

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197106202021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IWAN SETIAWAN, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197509102021211001
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 10-09-1975
Pendidikan : S-1 BAHASA DAN SASTRA ARAB
Alamat : DUSUN RANCAH GIRANG RT 03 RW 01 DESA RANCAH
KECAMATAN RANCAH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 RANCAH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509102021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509102021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509102021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509102021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IWAN SETIAWAN, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197509102021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IWAN SETIAWAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197708182021211002
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 18-08-1977
Pendidikan : S-1 PPKN
Alamat : KP. CIKUJANG RT. 001 RW. 014 KELURAHAN
DAYEUHLUHUR KECAMATAN WARUDOYONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKn AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 SUKABUMI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197708182021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197708182021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197708182021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197708182021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IWAN SETIAWAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197708182021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IWAN WAHYUDI, S.IP


Nomor Induk PPPK : 197611152021211002
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 15-11-1976
Pendidikan : S-1 ILMU PEMERINTAHAN
Alamat : KP PASIRMALANG RT 01/02 DESA PARAKANMULYA
KEC TIRTAMULYA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKAMPEK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611152021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611152021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611152021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611152021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IWAN WAHYUDI, S.IP

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :IYEP HENDRA NURBAYA, S.Pd


Nomor Induk PPPK :198111192021211001
Tempat/Tgl .Lahir :BANDUNG, 19-11-1981
Pendidikan :S-1 PPKN
Alamat :PERUM BUMI ASRI BLOK F NO. 4 RT 002 RW 010 DESA
TANGSIMEKAR KECAMATAN PASEH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIKANCUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198111192021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198111192021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198111192021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198111192021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IYEP HENDRA NURBAYA,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198111192021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IYEP SAEPUL MULUK, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197604202021211008
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 20-04-1976
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP.KADUDAMPIT RT.09/02 KECAMATAN
KADUDAMPIT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIBADAK SUKABUMI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211008
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211008
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211008
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211008
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IYEP SAEPUL MULUK,


S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197604202021211008
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : IYUS RUSMADI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196612082021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 08-12-1966
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN EKONOMI-AKUNTANSI
Alamat : KOMP. ABDI NEGARA II BLOK F-1 NO. 6 RT/RW.
007/023 DESA CILEUNYI WETAN KEC. CILEUNYI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Desember 2026
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 2 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196612082021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196612082021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196612082021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196612082021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM IYUS RUSMADI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196612082021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : J. ABDUL ROCHMAN N, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197211112021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 11-11-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
Alamat : LING. CIBEUREM RT 002 RW 013 KEL. SINDANGRASA
KEC, CIAMIS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AKUNTANSI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SINDANGKASIH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM J. ABDUL ROCHMAN N,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197211112021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : JAFRISUL, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196602012021211001
Tempat/Tgl .Lahir : PADANG, 01-02-1966
Pendidikan : S-1 FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Alamat : PUP BLOK AC 2 NO. 36 RT 01/09 KEL. BAHAGIA KEC.
BABELAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2026
b. Jabatan : GURU SOSIOLOGI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 10 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196602012021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196602012021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196602012021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196602012021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JAFRISUL, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196602012021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :JAJA RUSJANA, S.Kom


Nomor Induk PPPK :197506142021211002
Tempat/Tgl .Lahir :MAJALENGKA, 14-06-1975
Pendidikan :S-1 SISTEM INFORMASI
Alamat :KOMP. BUMI ORANGE BLOK F-8 NO. 2 RT/RW 003/031
CIMEKAR-CILEUNYI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506142021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506142021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506142021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506142021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JAJA RUSJANA, S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197506142021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :JAJA SUPARJA KATI SUMINTA, S.Pd


Nomor Induk PPPK :196703012021211001
Tempat/Tgl .Lahir :MAJALENGKA, 01-03-1967
Pendidikan :S-1 PENDIDIKAN TATA PERKANTORAN
Alamat :VILLA BEKASI INDAH I BLOK. H6 NO. 19 RT. 014 RW.
012 DS. MANGUNJAYA KEC. TAMBUN SELATAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU OTOMATISASI DAN TATA KELOLA
PERKANTORAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TAMBUN UTARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196703012021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196703012021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196703012021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196703012021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JAJA SUPARJA KATI


SUMINTA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196703012021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :JAJANG GUMILANG, S.Pd


Nomor Induk PPPK :197806222021211002
Tempat/Tgl .Lahir :SUMEDANG, 22-06-1978
Pendidikan :S-1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN
DAERAH
Alamat : JL.SERMA MUHTAR ,GG CIPETEY BARU RT/RW 04/06
KELURAHAN SITU, SUMEDANG UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN TOMO - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806222021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806222021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806222021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806222021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JAJANG GUMILANG, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197806222021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : JAJANG SUPRIATNA, S.Sos


Nomor Induk PPPK : 197306262021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 26-06-1973
Pendidikan : S-1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Alamat : PANGADUAN HEUBEUL RT 02/11
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN JATINANGOR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197306262021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197306262021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197306262021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197306262021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JAJANG SUPRIATNA,


S.Sos

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197306262021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : JANI SUBARSAH, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 196906252021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 25-06-1969
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP.MALINGPING RT.01 RW.08 DS.TENJOLAYA
KEC.CICALENGKA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SENI BUDAYA - AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 NAGREG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196906252021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196906252021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196906252021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196906252021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JANI SUBARSAH, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196906252021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : JAYA, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 197303062021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 06-03-1973
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. CARACAS II RT 07 RW 03 DESA CARACAS KEC.
KALIJATI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPEUNDEUY - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303062021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303062021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303062021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303062021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JAYA, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197303062021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : JEJEN ZENAL ARIPIN, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197701172021211001
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 17-01-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : ALAMANDA REGENCY JLN. KENANGA 5 BLOK K12/18
KARANG SATRIA TAMBUN UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701172021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701172021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701172021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701172021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JEJEN ZENAL ARIPIN,


S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701172021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : JUBAEDAH, S.E


Nomor Induk PPPK : 196708052021212001
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 05-08-1967
Pendidikan : S-1 AKUNTANSI
Alamat : MARGALUYU TIMUR RT 031 RW 014
SUKAMANDIJAYA CIASEM
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIASEM - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196708052021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196708052021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196708052021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196708052021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JUBAEDAH, S.E

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196708052021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : JUNERIH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198102272021212005
Tempat/Tgl .Lahir : INDRAMAYU, 27-02-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : DESA SEGERAN JUNTINYUAT RT 13 RW 07
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BALONGAN - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198102272021212005
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198102272021212005
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198102272021212005
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198102272021212005
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JUNERIH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198102272021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : JUNETI HERLIYANTI, S,Pd


Nomor Induk PPPK : 197206252021212001
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 25-06-1972
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN SEJARAH
Alamat : DUSUN KARANGANYAR RT. 014/003 DESA
KEBONDANAS KEC. PUSAKAJAYA KAB. SUBANG
41255
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PUSAKANAGARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206252021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206252021212001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206252021212001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206252021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JUNETI HERLIYANTI, S,Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197206252021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : JUWARNIK, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198005022021212004
Tempat/Tgl .Lahir : KLATEN, 02-05-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : KP. SUKAMULYA 2 RT 02 RW 05 KELURAHAN
CISEUREUH KECAMATN PURWAKARTA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JATILUHUR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005022021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005022021212004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005022021212004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005022021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM JUWARNIK, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005022021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : KAMALUDIN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197007122021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 12-07-1970
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN
REKREASI
Alamat : PURI CIKARANG HIJAU GANG MANGGA III BLOK
C.2/33 RT.005 RW.010 DESA KARANG ASIH KEC
CIKARANG UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASORKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 CIKARANG UTARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197007122021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197007122021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197007122021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197007122021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM KAMALUDIN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197007122021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : KARTINAH, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198101012021212006
Tempat/Tgl .Lahir : KUNINGAN, 01-01-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN SEJARAH
Alamat : KELURAHAN KELAPA DUA WETAN, KECAMATAN
CARACAS JAKARTA TIMUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 3 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101012021212006
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101012021212006
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101012021212006
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101012021212006
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM KARTINAH, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198101012021212006
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : KENDAR, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196808082021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 08-08-1968
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN SEJARAH
Alamat : DUSUN PABRIK RT 11 RW 05 DESA SUKADANA
KECAMATAN SUKADANA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIAMIS - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808082021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808082021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808082021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808082021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM KENDAR, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196808082021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : KHOTIBAH, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197009062021212001
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 06-09-1970
Pendidikan : S-1/A-IV SEJARAH
Alamat : KP. SILUMAN KRAJAN RT. 006 RW 002 SILUMAN
PABUARAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIKAMPEK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009062021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009062021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009062021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009062021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM KHOTIBAH, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197009062021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : KHRIST DAVID PELAPORY, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197912272021211002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 27-12-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN
DAERAH
Alamat : KAMPUNG SAMANGGEN NO. 163 RT. 002 RW. 007
KELURAHAN WANASARI KECAMATAN WANARAJA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM KHRIST DAVID


PELAPORY, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197912272021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : KURNIAWAN


Nomor Induk PPPK : 197008132021211002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 13-08-1970
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : KP.CIIMBA RT 003 RW 008 DESA SUKAMULYA
KECAMATAN CIPONGKOR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU FISIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIPONGKOR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197008132021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197008132021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197008132021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197008132021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM KURNIAWAN

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197008132021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LAELA MARLIATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197408182021212002
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 18-08-1974
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : KP NUSA RT.01 RW.01
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN CIMANGGUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408182021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408182021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408182021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408182021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LAELA MARLIATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197408182021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LAELAWATI, M.Pd.K


Nomor Induk PPPK : 196711092021212003
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 09-11-1967
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Alamat : KP. GROGOL RT. 02/01 KELURAHAN RANGKAPAN
JAYA KECAMATAN PANCORAN MAS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA KRISTEN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 DEPOK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196711092021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196711092021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196711092021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196711092021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LAELAWATI, M.Pd.K

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196711092021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LAM MARSAULI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196312112021212001
Tempat/Tgl .Lahir : TAPANULI UTARA, 11-12-1963
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Alamat : PONDOK UNGU PERMAI BLOK FF1 NO.14
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 31 Desember 2023
b. Jabatan : GURU TATA BUSANA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 BEKASI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196312112021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196312112021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196312112021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196312112021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LAM MARSAULI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196312112021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LASNITA YULIATI, S.Kom


Nomor Induk PPPK : 197407212021212002
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA, 21-07-1974
Pendidikan : S-1 SISTEM INFORMASI
Alamat : JL. TANJUNG 3 BLOK.DD7 NO.8 PSP SUKATANI TAPOS
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 4 DEPOK - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407212021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407212021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407212021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407212021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LASNITA YULIATI, S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407212021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LATIFAH, S.T


Nomor Induk PPPK : 197112072021212001
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 07-12-1971
Pendidikan : S-1 TEKNIK KIMIA
Alamat : KP.GANDOANG DS.PANGULAH SELATAN RT/RW
001/007 KOTA BARU KARAWANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU KIMIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JATISARI - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112072021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112072021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112072021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112072021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LATIFAH, S.T

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112072021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LELA SITI ROSTIKA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197903282021212002
Tempat/Tgl .Lahir : BANDUNG, 28-03-1979
Pendidikan : S-1 KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Alamat : KOMP. PERMATA BIRU BLOK E NO.25 RT.05 RW.19
KEL.CINUNUK KEC.CILEUNYI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SLBN CINTA ASIH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903282021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903282021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903282021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903282021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LELA SITI ROSTIKA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197903282021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LELY APRILIANA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196804232021212001
Tempat/Tgl .Lahir : JAKARTA SELATAN, 23-04-1968
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : PUP SEKTOR V BLOK K6/15E, KELURAHAN BAHAGIA,
KECAMATAN BABELAN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU MATEMATIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 TARUMAJAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196804232021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196804232021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196804232021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196804232021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LELY APRILIANA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196804232021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :LENA ROPSAH BUDIARTI, S.IP


Nomor Induk PPPK :197610042021212002
Tempat/Tgl .Lahir :SUMEDANG, 04-10-1976
Pendidikan :S-1 ILMU PEMERINTAHAN
Alamat :GG. MESJID NO. 26 LINGK. KETIB RT 03/RW 07 KEL.
KOTAKALER KEC. SUMEDANG UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIMALAKA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610042021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610042021212002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610042021212002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610042021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LENA ROPSAH


BUDIARTI, S.IP

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197610042021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LENI KURNIA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198009202021212002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 20-09-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN SEJARAH
Alamat : KP.PASIR RT.005 RW.002 DESA KARANGMULYA
KECAMATAN MALANGBONG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU SEJARAH AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 9 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009202021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009202021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009202021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009202021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LENI KURNIA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198009202021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LENI NURHAYATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198005012021212007
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 01-05-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Alamat : JL.SINDANGGALIH NO.5 RT 03 RW 11 KEL.
KAHURIPAN KEC. TAWANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU ELEKTRONIKA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 TASIKMALAYA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005012021212007
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005012021212007
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005012021212007
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005012021212007
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LENI NURHAYATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198005012021212007
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LIA MALASARI, S.Pd.I


Nomor Induk PPPK : 198012102021212005
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 10-12-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP. CIMEGA RT.003/RW.006 DESA SARINAGEN KEC.
CIPONGKOR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CIPONGKOR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012102021212005
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012102021212005
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012102021212005
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012102021212005
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LIA MALASARI, S.Pd.I

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198012102021212005
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LIA NURMULIAWATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197702202021212002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 20-02-1977
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : KP. CILEUNGSING 01/08 DES. MARGAHAYU KEC
LEUWIGOONG KAB. GARUT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 10 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702202021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702202021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702202021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702202021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LIA NURMULIAWATI,


S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197702202021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LIA ROSLIA, S.Sos


Nomor Induk PPPK : 197611292021212003
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 29-11-1976
Pendidikan : S-1 A4
Alamat : PERUM MARHAMAH REGENCY BLOK. M 12A
KELURAHAN MULYASARI KECAMATAN TAMANSARI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PPKN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 8 Tasikmalaya - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611292021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611292021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611292021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611292021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LIA ROSLIA, S.Sos

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197611292021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LILI RAMDANI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198303192021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIAMIS, 19-03-1983
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
Alamat : BLOK DANGDEUR RT 01 RW 01 KEL. DANGDEUR
KEC/KAB. SUBANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU GEOGRAFI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 SUBANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303192021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303192021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303192021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303192021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LILI RAMDANI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198303192021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LILI SUMARLI, ST


Nomor Induk PPPK : 198105312021211001
Tempat/Tgl .Lahir : SUBANG, 31-05-1981
Pendidikan : S-1 TEKNIK MESIN
Alamat : KP.WANAKERSA RT. 15 RW.04 DESA KAMARUNG
KECAMATAN PAGADEN
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK PERMESINAN AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 CIPUNAGARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105312021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105312021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105312021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105312021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LILI SUMARLI, ST

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198105312021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LILIS INDAH YULIAWATI, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197407142021212003
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 14-07-1974
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : JLN. MASUTAKARYA RT. 006/012 DESA. KARAWANG
KULON KEC. KARAWANG BARAT
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 2 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407142021212003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407142021212003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407142021212003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407142021212003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LILIS INDAH


YULIAWATI, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407142021212003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LILIS SARTIKA, S.S


Nomor Induk PPPK : 198004112021212002
Tempat/Tgl .Lahir : KARAWANG, 11-04-1980
Pendidikan : S-1 BAHASA INGGRIS
Alamat : BUMI KARAWANG BARU NO A/16 RT 01 RW 10 KEL.
TELUKJAMBE KEC. TELUKJAMBE TIMUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INGGRIS AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 5 KARAWANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004112021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004112021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004112021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004112021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LILIS SARTIKA, S.S

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198004112021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LILIS SILAHTUL SUSIAWATI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197002162021212002
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 16-02-1970
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : KP. SOMONG, DS. CINTAKARYA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 17 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002162021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002162021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002162021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002162021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LILIS SILAHTUL


SUSIAWATI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197002162021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LILIS SURYANI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 196702152021212001
Tempat/Tgl .Lahir : GARUT, 15-02-1967
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Alamat : PERUM CIJATI ASRI BLOK G 12 RT OO1 RW 015 KEL
JAYAWARAS KEC TAROGONG KIDUL
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 11 GARUT - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196702152021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196702152021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196702152021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196702152021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LILIS SURYANI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 196702152021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LINA MARIANA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198409162021212001
Tempat/Tgl .Lahir : KUNINGAN, 16-09-1984
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Alamat : DESA CIHERANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 DARMA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409162021212001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409162021212001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409162021212001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409162021212001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LINA MARIANA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198409162021212001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LINA MARLINA, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197904072021212007
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 07-04-1979
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Alamat : KP. CIBATU NUSA RT. 01 RW. 03 DESA JAYAPUTRA
KEC. SARIWANGI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKES AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 SUKAGUMIWANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904072021212007
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904072021212007
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904072021212007
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904072021212007
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LINA MARLINA, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197904072021212007
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LINA TRISNA LELIAWATY, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197804082021212002
Tempat/Tgl .Lahir : SUMEDANG, 08-04-1978
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Alamat : JL.TULIP MEKAR I NO.21
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU BAHASA INGGRIS
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 6 BANDUNG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804082021212002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804082021212002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804082021212002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804082021212002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LINA TRISNA


LELIAWATY, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197804082021212002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LINCEU SRI DEWI, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198110022021212004
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 02-10-1981
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AKUNTASI
Alamat : DESA CIJULANG KEC.JAMPANGTENGAH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU EKONOMI AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 JAMPANGTENGAH - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110022021212004
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110022021212004
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110022021212004
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110022021212004
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LINCEU SRI DEWI, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198110022021212004
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : LUKY HERMANSYAH HAKIM


Nomor Induk PPPK : 197407222021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 22-07-1974
Pendidikan : S-2 BAHASA INDONESIA
Alamat : KP. KAUM KIDUL RT 01 RW 05 DESA KADEMANGAN
KECAMATAN MANDE
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU BAHASA INDONESIA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUKALUYU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan X Rp 3091900 (Tiga Juta Sembilan
Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211002
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211002
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM LUKY HERMANSYAH


HAKIM

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197407222021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : M SOPIYAN, S.T


Nomor Induk PPPK : 198307062021211003
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 06-07-1983
Pendidikan : S-1 TEKNIK ELEKTRO
Alamat : VILLA PERMATA BLOK CC1 NO. 29 DESA.
SUMBERJAYA KEC. TAMBUN SELATAN KAB. BEKASI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : AHLI PERTAMA - GURU TEKNIK ELEKTRO
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TAMBUN UTARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198307062021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198307062021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198307062021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198307062021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM M SOPIYAN, S.T

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198307062021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :M. HAIKAL, S.Kom


Nomor Induk PPPK :197207112021211001
Tempat/Tgl .Lahir :PAYAKUMBUH, 11-07-1972
Pendidikan :S-1 SISTEM INFORMASI
Alamat :JL. ARZIMAR 1 NO. 25, RT.03/010 TEGAL GUNDIL,
BOGOR UTARA
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 BOGOR - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207112021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207112021211001
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207112021211001
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207112021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM M. HAIKAL, S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197207112021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama :M. HASANUDIN, S.Kom


Nomor Induk PPPK :197112162021211002
Tempat/Tgl .Lahir :CIREBON, 16-12-1971
Pendidikan :S-1 TEKNIK INFORMATIKA
Alamat :BENTENG REGENCY PADALARANG RT.006 RW.024
DESA JAYAMEKAR KECAMATAN PADALARANG
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA AHLI
PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 PADALARANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112162021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112162021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112162021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112162021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM M. HASANUDIN, S.Kom

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197112162021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : M. HOERUDIN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 198006122021211003
Tempat/Tgl .Lahir : SUKABUMI, 12-06-1980
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN
DAERAH
Alamat : DESA BOJONGSAWAH
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU BAHASA INDONESIA AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 SUKALARANG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006122021211003
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006122021211003
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006122021211003
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006122021211003
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM M. HOERUDIN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 198006122021211003
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : M. IWAN RIDWAN, S.Pd


Nomor Induk PPPK : 197505152021211002
Tempat/Tgl .Lahir : CIANJUR, 15-05-1975
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN JASMANI,KESEHATAN DAN
REKREASI
Alamat : KP.KABANDUNGAN RT 04 RW 07 DESA SINDANGASIH
KEC.KARANGTENGAH KAB.CIANJUR
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU PENJASKESORKES AHL PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMAN 1 CILAKU - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505152021211002
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505152021211002
3

(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505152021211002
4

(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.
(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505152021211002
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM M. IWAN RIDWAN, S.Pd

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197505152021211002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : M. MASTUR, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197004232021211001
Tempat/Tgl .Lahir : BEKASI, 23-04-1970
Pendidikan : S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Alamat : KP.GABUS PABRIK RT.02/01 DESA.SRIAMUR
KEC.TAMBUN UTARA KAB.BEKASI
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN 1 TAMBUN UTARA - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197004232021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197004232021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197004232021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c.
Diberikan kepada Pihak Kedua setelah mendapatkan pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja yang ada pada pihak Kesatu.

Pasal 11
Perlindungan

(1) Pihak Kesatu wajib memberikan perlindungan bagi pihak kedua berupa:
a. Jaminan hari tua;
b. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan keselamatan kerja;
d. Jaminan kematian; dan
e. Bantuan hukum.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, hurf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan mengikutsertakan Pihak Kedua dalam program sistem jaminan sosial
nasional.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, diberikan kepada Pihak Kedua
dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugas.
(4) Pemberian perlindungan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dapat melakukan pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut:
(1) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat dilakukan apabila;
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Pihak Kedua meninggal dunia;
c. Pihak Kedua mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai pemerintah dengan
Perjanjian Kerja; atau
d. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan
pengurangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
(2) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dilakukan
apabila:
a. Pihak Kedua dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
dan tindak pidana dilakukan dengan tidak berencana.
b. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
Perjanjian Kerja.
(3) Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat dilakukan apabila:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan./atau Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia.
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak
pidana yang ada hubungannya dengan jabatan;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan berencana.
(4) Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan
pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pasal 5.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197004232021211001
5

Pasal 13
Penyelesaian Perselisihan

Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini terjadi perselisihan, maka Pihak Kesatu dan Pihak
Kedua sepakat menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Lain-lain

(1) Pihak Kedua bersedia melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur dalam peraturan
kedinasan dan peraturan lainnya yang berlaku di Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi
milik Pihak Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pihak Kesatu dapat memperpanjang masa perjanjian kerja yang dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) oleh Pihak Kesatu dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat dan sadar tanpa pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun, masing masing
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum masing-masing.

Pihak Kesatu Pihak Kedua

MATERAI

10.000

Dr. Ir. H Yerry Yanuar, MM M. MASTUR, S.Ag

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197004232021211001
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Ternate No.2 Telepon (022) 4235026 FAX. (022) 4203960
Website : bkd.jabarprov.go.id email : bkd@jabarprov.go.id
B A N D U N G 40115

PERPANJANGAN PERJANJIAN KERJA


Nomor : 1202/KPG.02/PPIK

Pada hari ini Jum’at tanggal 25 bulan Februari tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : Dr. Ir. H YERRY YANUAR, MM
Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Mandat dan Delegasi Penandatanganan Naskah Dinas Kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut Pihak Kesatu.

II. Nama : M.RIDWAN, S.Ag


Nomor Induk PPPK : 197701222021211001
Tempat/Tgl .Lahir : TASIKMALAYA, 22-01-1977
Pendidikan : S-1 AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH
Alamat : KP.CIKELENG NO 22
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut Pihak
Kedua.

Pihak Kesatu dan Pihak Kedua sepakat untuk mengingatkan diri satu sama lain dalam
Perpanjangan Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal
sebagai berikut:

Pasal 1
Masa Perjanjian Kerja, Jabatan dan Unit Kerja

Pihak Kesatu menerima dan mempekerjakan Pihak Kedua sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa Perjanjian Kerja : 01 Maret 2022 s.d. 28 Februari 2027
b. Jabatan : GURU AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA
c. Masa Kerja : 01 tahun 00 bulan
d. Unit Kerja : SMKN BANTARKALONG - DINAS PENDIDIKAN

Pasal 2
Tugas Pekerjaan

(1) Pihak Kesatu membuat dan menetapkan tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pihak
Kedua.
(2) Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan Pihak Kesatu dengan
sebaik-baiknya dan rasa tanggung jawab.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701222021211001
2

Pasal 3
Kinerja
Pihak Kedua wajib :
(1) Menyusun Perjanjian Kinerja sesuai dengan Jabatannya dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai;
(2) Menyusun Sasaran Kinerja Pegawai yang disepakati selama satu (1) tahun berjalan bersama
dengan Atasan Langsung di Unit Kerja yang bersangkutan;
(3) Mengikuti ketentuan Penilaian Kinerja dan Perilaku Kerja Pegawai yang berlaku;
(4) Melaporkan secara berjenjang hasil pekerjaan kepada Atasan Langsung sesuai dengan target
kinerja yang disepakati sesuai dengan dokumen SKP;
(5) Mengikuti segala ketentuan lain yang berlaku mengenai Penilaian Kinerja Pegawai dan
Perilaku Kerja Pegawai.

Pasal 4
Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Pihak Kedua wajib bekerja sesuai dengan hari kerja dan jam kerja yang berlaku di instansi
Pihak Kesatu.
(2) Pihak Kedua wajib Mengisi presensi kehadiran secara tertulis dan melalui aplikasi online.

Pasal 5
Disiplin

(1) Pihak Kedua wajib mematuhi disiplin PPPK untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam
kelancaran pelaksanaan tugas,.
(2) Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(3) Peraturan tentang Disiplin bagi Pihak Kedua mutatis mutandis dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai NegeriSipil.
(4) Bagi Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat, maka Pihak Kesatu
berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpasyarat.

Pasal 6
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PPPK

(1) Bagi Pihak Kedua yang melangsungkan perkawinan pertama, wajib memberitahukannya
secara tertulis kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku juga bagi Pihak Kedua yang telah
menjadi duda/janda yang melangsungkan perkawinan lagi.
(3) Pihak Kedua yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin lebih dahulu dari
Pejabat.
(4) Peraturan tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pihak Kedua mutatis mutandis
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS.

Pasal 7
Gaji dan Tunjangan

(1) Pihak Kedua berhak mendapat gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Pihak Kedua berhak menerima gaji dalam golongan IX Rp 2966500 (Dua Juta Sembilan
Ratus Enam Puluh Enam Ribu Lima Ratus Rupiah)

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701222021211001
3

(3) Pihak Kedua berhak menerima tunjangan terdiri atas:


a. Tunjangan keluarga;
b. Tunjangan pangan;
c. Tunjangan jabatan fungsional;
d. Tunjangan lainnya.
(4) Besaran tunjangan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Pembayaran gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dilakukan
sejak Pihak Kedua melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan surat pernyataan
melaksanakan tugas dari pimpinan unit kerja penempatan Pihak Kedua.
(6) Apabila pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja pertama bulan
berkenaan gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibayarkan
mulai bulan berkenaan.
(7) Apabila Pihak Kedua yang melaksanakan tugas pada tanggal hari kerja kedua dan seterusnya
pada bulan berkenaan, gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dibayarkan mulai bulan berikutnya.
(8) Pembayaran gaji dan tunjangan Pihak Kedua dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(9) Penerima gaji dan/atau tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), dapat
dilakukan pemotongan pada saat pembayaran, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 8
Cuti

(1) Pihak Kedua berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama
selama masa Perjanjian Kerja.
(2) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9
Pengembangan Kompetensi

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan pengembangan kompetensi kepada pihak Kedua untuk
mendukung pelaksana tugas selama masa Perjanjian Kerja dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja Pihak Kedua.
(2) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 24
(dua puluh empat) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun masa perjanjian kerja.
(3) Pelaksanaan pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Penghargaan

(1) Pihak Kesatu dapat memberikan penghargaan kepada Pihak Kedua berupa:
a. Penghargaan Daerah;
b. Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
c. Kesempatan menghadiri acara resmi dan atau/acara kenegaraan
(2) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
Diberikan kepada Pihak Kedua apabila mempunyai penilaian kinerja yang paling baik.

PERPANJANGAN MASA HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
NOMOR INDUK PPPK 197701222021211001
4

(4) Pemberian penghargaan kepada Pihak Kedua sebagaima

You might also like