You are on page 1of 12

MAKALAH

KONSEP IBADAH DALAM ISLAM


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu : Dr. H.Nurdin, S,Hi., M.Ed

Disusun oleh:

Kelompok 2 (dua)

1. Yasinta Melinda Sari – 2101016120 (Ekonomi Pembangunan)


2. Amanda Monica – 2101016121 (Ekonomi Pembangunan)
3. Aulia Ade Putri – 2109116007 (Sistem Informasi)
4. Aminarti – 2109116018 (Sistem Informasi)
5. Syilla Arviani Putri A – 2109116041 (Sistem Informasi)
6. Putri Maharani – 2101016004 (Ekonomi Pembangunan)
7. Aisha Afhifah Wiryawan – 2101026075 (Manajemen)

UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021/202
KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum Wr.Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
karunianya-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
“Konsep Ibadah dalam Islam”.

Penulisan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Agama Islam”.
Disamping itu makalah ini diharapkan bisa menjadi sarana pembelajaran serta dapat menambah
wawasan dan pengetahuan.

Disamping itu kami sebagai penulis juga menyadari akan segala kekurangan dan ketidak
sempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajian. Oleh karena itu kami sebagai
penulis dengan senang hati menerima kritikan dan saran demi perbaikan makalah ini dimasa
mendatang.

Penyusun berharap makalah ini akan bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi yang
membaca makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Samarinda, 17 September 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................................II
BAB I...............................................................................................................................................1
A. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................1
C. Manfaat Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
A. Pengertian Ibadah dan Hakikat Ibadah.......................................................................................2
B. Macam - Macam Ibadah..............................................................................................................4
C. Hikmah dan Tujuan Ibadah.........................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.................................................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian ibadah dan hakikatnya?

2. Apa saja macam-macam ibadah?

3. Apa Hikmah dan Tujuan Ibadah itu?

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mendeskripsikan Pengertian dan hakikat ibadah.

2. Agar mengetahui apa saja Macam-macam ibadah.

3. Untuk medeskripsikan apa saja hikmah dan tujuan dalam ibadah.

C. Manfaat Penulisan

Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah PAI (pendidikan agama Islam), tujuan
dibuatnya makalah ini adalah demi menambah wawasan tentang Ibadah . Kami harap
makalah ini bisa bermanfaat untuk mencapai hidup yang terarah, ketenangan hidup,
menambah ilmu, dan menghindari perilaku buruk.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ibadah dan Hakikat Ibadah


● Pengertian Ibadah
Ibadah secara etimologi berasal dari kata bahasa arab yaitu abida-ya’budu-
abdan-’ibadatan yang berarti taat, tunduk, patuh dan merendahkan diri. Kesemua
pengertian itu mempunyai makna berdekatan. Seseorang yang tunduk, patuh dan
merendahkan diri dihadapan yang disembah disebut “abid” (yang beribadah).

Didalam Al Qur`an, kata ibadah berarti: patuh (at-tâ’ah), tunduk (al-khudu’),


mengikut, menurut, dan doa. Dalam pengertian yang sangat luas, ibadah adalah
segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah, baik berupa perkataan maupun
perbuatan. Adapun menurut ulama Fikih, ibadah adalah semua bentuk pekerjaan yang
bertujuan memperoleh ridho Allah dan mendambakan pahala dari-Nya di akhirat.

● Hakikat Ibadah :
1. Ibadah adalah tujuan hidup kita.

َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬


‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ِن‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬
Artinya: 
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku” (Q.S.Az-Zariyat : 56 ).
2. Niat Beribadah hanya kepada Allah.
3. Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah dengan penuh
ketundukan dan kerendahan diri kepadaNya. dan meninggalkan larangan-Nya

َ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُدوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ خَ لَقَ ُك ْم َوالَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ۙن‬
Artinya: 
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu, agar kamu bertakwa,” ( Q.S. Al-Baqarah : 21 ).

2
4. Cinta, maksudnya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya yang mengandung makna
mendahulukan kehendak Allah dan Rasul-Nya atas yang lainnya.

ْ‫اس َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَ ْندَادًا ي ُِّحبُّوْ نَهُ ْم َكحُبِّ هّٰللا ِ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِّل ِ َۙولَو‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫اب اَ َّن ْالقُ َّوةَ ِ َج ِم ْيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال َع َذا‬
‫ب‬ َ ۙ ‫يَ َرى الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُم ْٓوا اِ ْذ يَ َروْ نَ ْال َع َذ‬
Artinya :
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang
berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa
kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya
(niscaya mereka menyesal).” ( Al- Baqarah : 165)
5. Jihad di jalan Allah (berusaha sekuat tenaga untuk meraih segala sesuatu yang
dicintai Allah).

‫اجر ُْوا َو َجا َه ُد ْوا ِفيْ َس ِبي ِْل هّٰللا ِ ِب اَمْ َوال ِِه ْم َواَ ْنفُ ِس ِه ۙ ْم اَعْ َظ ُم‬ َ ‫اَلَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا َو َه‬
ٰۤ ُ ‫ً ْ هّٰللا‬
‫ول ِٕى َك ُه ُم ْال َف ۤا ِٕى ُز ْو َن‬ ‫دَ َر َجة عِ ندَ ِ َۗوا‬

Artinya :
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta
dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-

orang yang memperoleh kemenangan.” (QS. At-Taubah : 20)

6. Takut, maksudnya tidak merasakan sedikitpun ketakutan kepada segala bentuk


dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.

3
B. Macam - Macam Ibadah
➢ Secara garis besar, ibadah dibagi menjadi 2 yakni : ibadah khassah (khusus) atau
mahdah dan ibadah `ammah (umum) atau ghairu mahdah.
1. Ibadah Mahdhah
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang dari segi perkataan, perbuatan telah
didesign oleh Allah SWT kemudian diperintahkan kepada Rasulullah untuk
mengerjakannya. Seperti sholat fardu 5 kali, ibadah puasa ramadhan dan haji.
Semuanya adalah bentuk paket dari Allah turun kepada Rasulullah kemudian
wajib ditirukan oleh umatnya tanpa boleh menambah atau memperbaharui sedikit
pun.Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah
ditetapkan Allah akan tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya.
Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
a) Wudhu
b) Mandi hadats
c) Adzan & Iqamat
d) Shalat
e) Membaca al-Quran
f) I’tikaf
g) Puasa
h) Haji
i) Umrah
j) Tajhiz al- Janazah
2. Ibadah Ghairu Mahdhah
Ibadah Ghairu Mahdhah adalah ibadah umum berbentuk hubungan sesama
manusia dan manusia dengan alam yang memiliki nilai ibadah. Ibadah ini tidak
ditentukan cara dan syarat secara detail, diserahkan kepada manusia sendiri. Islam
hanya memberi perintah atau anjuran.
Ibadah yang tergolong ibadah Ghairu Mahdah :
a) menyantuni fakir-miskin,
b) mencari nafkah,
c) tolong-menolong,

4
d) sedekah,
e) Belajar
f) Dakwah
g) dzikir , dan lain-lain.
Maka segala bentuk kegiatan baik yang ditujukan untuk meraih ridha Allah
masuk ke dalam ranah ibadah ghairu Mahdhah.
➢ Ibadah dari segi pelaksanaannya dapat dibagi dalam 3 bentuk, yakni sebagai berikut:
a. Ibadah Jasmaniah Ruhaniah, yaitu perpaduan ibadah antara jasmani dan rohani
misalnya shalat dan puasa.
b. Ibadah Ruhaniah dan maliah, yaitu perpaduan ibadah rohaniah dan harta seperti
zakat.
c. Ibadah Jasmani, Ruhaniah, dan Mâliyah yakni ibadah yang menyatukan ketiganya
contohnya seperti ibadah Haji.

➢ Dari segi kepentingannya, ibadah dibagi menjadi 2 yaitu kepentingan fardi (perorangan)
seperti shalat dan kepentingan ijtima`i (masyarakat) seperti zakat dan haji. Ditinjau dari
segi bentuknya, ibadah ada 5 macam yaitu sebagai berikut :
a. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan, seperti zikir, doa, tahmid, dan membaca
Al-Qur`an.
b. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti membantu
atau menolong orang lain, jihad, dan mengurus jenazah.
c. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan bentuknya, seperti shalat,
puasa, zakat dan haji.
d. Ibadah yang tata cara pelaksanaannya berbentuk menahan diri, seperti puasa,i`tikaf,
dan ihram.
e. Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti memaafkan orang yang telah
melakukan kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan sesorang yang berutang
kepadanya.

C. Hikmah dan Tujuan Ibadah


 Hikmah-hikmah ibadah sebagai berikut:

5
1. Tidak Syirik, Seorang hamba yang sudah berketetapan hati untuk senantiasa
beribadah menyembah kepada-Nya, maka ia harus meninggalkan segala bentuk
syirik, ia telah mengetahui segala sifat-sifat yang dimiliki-Nya adalah lebih besar dari
segala yang ada. Sehingga tidak ada wujud lain yang dapat mengungguli-Nya.
2. Memiliki Ketakwaan, Ketakwaan yang dilandasi cinta timbul karena ibadah yang
dilakukan manusia setelah merasakan kemurahan dan keindahan Allah SWT. Setelah
manusia melihat kemurahan dan keindahan-Nya munculah dorongan untuk beribadah
kepada-Nya. Sedangkan ketakwaan yang dilandasi rasa takut timbul karena manusia
menjalankan ibadah dianggap sebagai suatu kewajiban bukan sebagai kebutuhan.
Ketika manusia menjalankan ibadah sebagai suatu kewajiban adakalanya akan
muncul ketidak ikhlasan, terpaksa dan ketakutan akan balasan dari pelanggaran
karena tidak menjalankan kewajiban.
3. Terhindar dari Kemaksiatan, ibadah memiliki daya pensucian yang kuat sehingga
dapat menjadi tameng dari pengaruh kemaksiatan, tetapi keadaan ini hanya bisa
dikuasai jika ibadah yang dilakukan berkualitas. Ibadah ibarat sebuah baju yang harus
selalu dipakai dimanapun manusia berada.
4. Berjiwa Sosial, Ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih peka dengan
keadaan lingkungan di sekitarnya. Karena dia mendapatkan pengalaman secara
langsung dari ibadah yang dikerjakannya. sebagaimana kita melakukan ibadah puasa,
ia merasakan rasanya lapar yang biasa dirasakan oleh orang-orang yang sedang
kekurangan makanan. Sehingga mendorong hamba tersebut untuk bisa lebih
memperhatikan orang lain.
5. Tidak Kikir, Harta yang dimiliki pada dasarnya bukan milik kita tetapi milik Allah
SWT yang seharusnya diperuntukan untuk kepentingan umat, tetapi karena kecintaan
manusia yang begitu besar terhadap duniawi sehingga menjadikan dia lupa dan kikir
akan hartanya. Berbeda dengan hamba yang mencintai Allah SWT, ia selalu
senantiasa menggunakan hartanya di jalan Allah SWT. Karena ia menyadari bahwa
semua miliknya itu bukan haknya tetapi ia perlu memanfaatkannya sebagai bekal di
akhirat nanti dengan diwujudkan dalam bentuk pengorbanan harta seperti sedekah.

 Tujuan Ibadah

6
Tujuan ibadah adalah untuk membersihkan dan menyucikan jiwa dengan
mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Serta mengharapkan ridha dari
Allah SWT. Sehingga ibadah disamping untuk kepentingan yang bersifat ukhrawi
juga untuk kepentingan dan kebaikan bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat
yang bersifat duniawi.

Firman Allah:
ٰ
‫صلِحًا فَلِنَ ْف ِسِۦه ۖ َو َم ْن َأ َسٓا َء فَ َعلَ ْيهَا ۗ َو َما َرب َُّك بِظَلَّ ٍم لِّ ْل َعبِي ِد‬
َ ٰ ‫َّم ْن َع ِم َل‬
Artinya:

“Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan


barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan
Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba(-Nya)” Fussilat :46

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia diciptakan Allah bukan sekedar untuk hidup di dunia ini kemudian mati
tanpa pertanggung jawaban, tetapi manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah.
Karena Allah maha mengetahui tentang kejadian manusia, maka agar manusia terjaga
hidupnya, diberi kewajiban ibadah. Tegasnya manusia diberi kewajiban ibadah agar
menusia itu mencapai taqwa.
Hikmah dari ibadah adalah kita dapat meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah swt
dan hidup berdasarkan apa yang Dia perintahkan.

B. Saran
Demikianlah makalah yang telah kami buat, semoga para pembaca menjadi lebih
paham dan lebih mengerti mengenai Ibadah karena ibadah sangat penting dalam ilmu
agama islam yang menjadi tujuan manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada
Allah swt. Kita perlu mempelajari lebih dalam lagi tentang ilmu agama sebagai seorang
mukmin.Sebagai penulis kami menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Apabila terdapat kesalahan dalam makalah
kami, dimohon untuk memberitahukan nya sebagai pembelajaran dalam membuat
makalah selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Alfan, Ahmad. FIKIH . 2014. Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia.

http://yurishandcraft.blogspot.com

https://islamireligius.blogspot.com/2009/08/hikmah-ibadah.html?m=1

https://www.academia.edu/

You might also like