You are on page 1of 126
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 =—~ “@® -= JAKARTA, 2008 YBP-SP Sela moningacay Profesor Doktor Dok Sr- vena Prawiohars pada tango 10, caer 4865, nama Yayasan Bra Pustata (Y8) doar rene ayasan Ba Pustaxa Sarvore Pram: hard Yayasan iran pada ak. 1874, da eneaboumunga, bern ete 2 Numbenean ens ‘aranan idk dua dang Obstet can ‘hetoog! tebuk dengan Hxsah Severo Franoargo Carano, ‘ae seater, 2. Maman pene traigan ih dalam rt boku. mah alte pur Suanabaye 4. Beterlasama Glan bang hepustatzan dee toma raion, atom rani ‘mer PENGURUS YAYASAN BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO Sarwono Prawiroha ), Harta Wkrosas- fe am Sovsdees Siete Die faawwna Alm), Luk Husode, Seto Marto: hoesodo (Aim), Suwta Tondro Hudono (Aim), Buona Wibewo (Aim, Suara Sumapras, AD dul Bat Saad, Moh, JasulHanafiah, A. Sua man Sastravinata,R. Soeprono (Aim), Soetoro Apadosepoetra (Aim), Arawan Sceoonoes, JL. Nation (im), M. Hasfono Seeciodomarte, GE ‘Wont (Ain, Fata Supranh Sar, Agus Sopa- ‘aa im), Pastowo Mare) kosn (Ai. Danner Manaidsoedata, Unung Praptonargo, Trjzme Rachhad Eran Ab, R Pj Prato. ‘YAYASAN BINA PUSTAKA ‘SARWONO PRAWIROHARDJO Vs Bagi Obstet dan Ginekolog| Fakutas Kodolteran Universi indonesia han Safomba Raya 6, Jakats 10430, ‘hip. 3916670; Fax. 3916671 70, Box 143, dakarta ‘Ema: kolegumendosat nett PUBLIKAS! YAYASAN BINA PUSTAKA ‘SARWONO PRAWIROHARDJO 2 0 0 2 rs r anaes, coer rel nat spares ieee ssa sees ar Seon = SE nm ate ie Sie me SE cerns entnaas Secbeconetoer wa Ea aera Mowe 1501 Pentair Fehon Kasson tt en neu Ses owes 905 Fog Pett Ds petite Oba an nao owes weary Fret Abe he Asa OexaiRepon1855, wean 1205 Panaregae Jing Nason Poss Kok UML ACLAM WASIOMAL PELAYANAN KELUARGA Benen, 306 owes 1957 \anvangsng eats aur 2000 BUN ACUAN WASIONAL PELATANAN KESENATAN AATENAL DAN NEONATAL fit Prt 2000 tna REDOXTERAM INDONESIA Es Pyare 200 BUM PUAN Praga PLArANAN KESEHATAN IALDAN NEONATAL rat Ff Pertaea, 2008 OWTRASEPS| HORWONAL Enerperara 2000 MENOPAUSE Ogu xDRDPAUE fi Pre 2008 UR AROURN PRAT eLeRAN cONTRA Fic pana 2008 Se Peucecaan WeCAS! ons Feitos ~_ ‘oven dung Sunbar Daye Tr Berane 201 Pe. EWA ors sroKreRaN {uNGA Ran O4STE7 on cnaLOB SO Parana 2005 ‘Regia SUONAA SAMA, Perso nce Eas irae 40 CLAN SONAL owOLOYENEKOLDEL ‘MaaaLadOBSTETR GnexoLoGH MOONESIA ‘1835 fronor eto BUKU PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN KONTRASEPSI * gtz HEP STARH Health Services Program Buku Panduan Praktis Polayanan Kontraseps! edis| 2 cetakan petuma tahun 2006 ii dsporsori oleh USAID dan tidak diperjuafbelikan. dan didiserinasian iusus untuk peserta pelatihan yang ailaksanakan oleh STARHL, GTZ. das ISP. Peminat yang ingin memiliki haku tersebut dapat memperolchaya dengan harga Rp. $0.000,-/eks. langsung di Toko Buku SAGUNG SETO, Jakarta atau aban: Cabengnya di slant sebagat bert: kara — © S Praa No. 27, PO Hox $66, Jace 10001 “app (021) $983629, 77251 — Fax (21) A206 De Perpustakase Psat Universitas Indonesia, Kans Baru, Depok ok Basta ™ Bending © RSUP tHe Sadi, J, Paver No, 28, Bandon “Tel, (023) 2034953 ext 479, Perpustakaan 1B, 31 Gino No. 10, Bandung, Top. (023) 2548}68 Yogyahurta: Sendowo B, 30 Skip J, Kessatun, Youyakara, Tei, (0278) 320201 Semeang : Perpusaksne FR UNDP. De. Sutino No. 14, Serica | “ey cons R470 Surabaya + Kaoperas RS Dk Socom, J, Prot Dy Moestpo 64, Sunbaya “ebp. I sIR652 “ at Gahang RS Salah Ruane CO ASS, J Pusu Nis, Dempaas WP URL SSeAcHOS ‘worn sazung-seio.dishth com E-mail) sagury82@haidosa ret S USAID ‘Sern yang te ‘naa Sega ta ‘ada dalam pebikas su dalam dokunen fa apa kasp dengon mencantanian sumbernya. Pengg- selumub bigian dokumen dak dipertensnan sauuk tan Komersial Tulsa Yan tidak mencerninkan pandangan dori Unied Sites Agency for Insertional Development atu Pewerinah Amerika. Povertitan ii dimanghinkan otas dokingon yang diberikan oleh U.S. Agency for Iniemauional Devel ‘praca = Indonesia Mision alas dsr etc di dalun Cooperctive Agreement No.A9T-A-O0-00- ‘hiso0 range! 20 Agustus 2000 meal! Program STARE, BUKU PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN KONTRASEPSI Edisi 2 Q9@®OO6 Eiltor Bewa Prof, dr: Abdl Bari Saifiaddin, SpOG(K), MPH disor Prof. Dr dr, Biran Affundi, SpOG(K) ‘dt. Moh. Baharuddin, $p0G. Bd. Sockacmi Sockir, SP Penerbit YAYASAN BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIRCHARDVO bekeria sama dengan SNPKKAUPOG!, BKKBN, DEPKES, dan JHPIEGO'STARH PROGRAM Jakarta, 2006 Ealsi Pertama, 2003 Filisi Kedus, 2006 ‘Cetakan Pertama, Mei 2006 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) ‘Buku Panduan Praktis Petayanan Kontrasepsif [Eiditor, Abdul Bari Saifuddin, Biran Affandi, Mh, Buharudin, Sockaemi Sockir = Bal 2, Cot. 1 Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2006 “xxviii, 296 hm. ilus.; 24 em, Tecmusuk bibliografi, Indeks. Disusun atas kerja Sama POGI, IDI, IBI, PKBI, PKME, BKKBN, Depkes RI, dan. bantuan teknis dari JHPIEGO/STARH Progeatn ISBN 979-8150-20-1 1. Kontraseps, Pelayanaa 1. Saifuddin, Abdul Bari ML Affandi, Biran ML Baharuddin, Moh IV. Socks, Sockaemi 613.94 Ponerbit: Yayasan Bina Pustake Sarwono Prawirotiardjo daa. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Bagian Obstetri dan Ginekologi Jalan Salemba Raya 6, Kotak Pos 1432 “Telepon: 62-21-3916670, Fuksimili; 62-21-3916671, Jakarta 10430 ‘Email: Kolegium @indosat.net. bekerja sama dengan INPKKR/POGI, BKKBN, DEPKES, dan JHPIEGO/STARH Program Hak Cipts © 2006 pala Penerbit dilindangi undang-undang Dicetak oteh: Tidasa Printer, Jakarta PENGANTAR EDIST KEDUA Sojak ditoncurkan oleh Menteri Kesehatan RI pada Juli 2003 di Yozyakara, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi telah mengelmi 7 kali cetak lang dengan tiras seluruhaya 45,000 eksemplac. Diseminasi dilakukon olch STARH ‘melalui kegiatan-kegiatannya seperti lokakarya kursus penyegar, dan melalui jlur Komersia. Pada awal 2006 dirasakun perlunya menyusun edisi Kedua buku ini berdasar pengalaman penggunaannya di lapangan selama ini serta adanya perkem- bangan iimu dan teknologt koatrasep Maksud penyusunan edist kedua ini adalah sebagai berikut. ‘© Meayediakan panduan dan sumber informasi yang praktis dan mudah dimengert tentang metode kontrasepsi serta petunjuk esensial yang perlu diketahui leh pembeti pelayanan i lapangan, ‘+ Melakukan standardisasi longkah-langkah esensial pada beberapa prosedur kil sik terplib. + Menjclaskan persyaraten minimal untuk pelaynan Kontrasepsi fermasuk kon seling, peralatan, obat, bahsn. dan lain-lain. + Mengoptimatikan akses tethadap pelayanan komtrasepsi hermutw Secara umama edisi revisi ini merupakan Kompilasi perkembangan terbaru berdasar bukti klinis untuk diguaskan olch para petmgas di lapangan, ‘Kegiaran dimwlai dengan survei pembaca untak mengetahui seberapa jauh diper- Jokannya updaring Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Uniuk itu, felah dikirimkan 485 lembar kuesioner dan diterima balk sebanyak 93 buah atau 19.2%, Hasil sorvei pendapat ini telah ditabulasi dan dipresentasikan di dalam seminar yang cihadiri oleh para stakeholder tangsal 15 Februari 2006. Dari hasil uesioner dan sarun-saran: dalam seminar terscbut dilakukan penyusunan draf Il ‘disi Keda Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Bab-bab yang ba: ‘ayak mengalami perubahan adalah bab 1 (Konselig dan Persetujuan Tindakan ‘Medis), hab 2 (Penapisan Klien), bab 3 (Pencegahan Infcksi), bab 4 (Persyaratan ‘Mediz dalam Penggunacn Kontrasepsi, bab 7 (Remaja dan Kontrasepsi), bab 11 (Metode Amenorea Laktasi), bab 15 (Konirasepsi Kombinasi), bab 16 (Konteasepsi Progestin), bab 26 (Persyaratan Minimal Fasiltas Pelayanan), bob 28 (Supervisi Fsilittf). dan bab 29 (Monitoring dan Evaluas raf edisi kedua ini dikirim kepada para mitra bestari, yang sebagian adalah mitra bestari edisi I tahun 2003. Telah dikirimkan drat kepada 40 orang mitra bestar, {etapi sampai tenggat waktu yang memasukkan komentarya hanya 17 orang. Edi- {or telah membahas masukan-masukan yang sangat berharge itu dan terakhir diba- has bersama bab demi bab pada 21 April 2006 di Depok. Berdasar hasil rapa PENGANTAR bersama tersebut diperoleh draf HL atau draf terakhir yang akan dicetak sebagai cedisi kedua Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Kepada semua pibak yang telah membanw sehingga edisi kedua ini dapat teitak- sna, Khususnys para kontribucor, para peserta rapat stakeholder, para mitra bestari, para responden, tenaga sekretariat, dan levi but least kepada STARH Indone- SiVUSAID Indonesia Mission, difaturkan terima kasih sebesar-besurnya, Mudah- rmudahan edish kedua ini dapat mencapsi sasaran sebagaimana yang diharapkan, Jakarta, April 2006 Editor Kena ‘Abul Bari Saifuddin PENGANTAR EDISI PERTAMA Paradizma bury program Keluarga Berencana Nasional telah diubab visinya dari rmewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan "Keloomga Berkuaias than 2015°. Keluarga yang berkualitas adalah keloargx yang sejahrera, sehat, maja, ‘mandi, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, beringgung- jawab, harmonis dan betagwa kepada Twhan Yang Maha Esa, Dalam paradigm tru program Keluorga Berencana ini, misinya sangat menekankan pentingnya ‘upaya menghormati hak hak reproduksi, sebagai upaya integral dulam meningkat- an kualitas keluorga, Kelaarga adala‘salah satw di antara kelima matra kepen- udukan yang sangat mempengaruhi pervajudan pendudak yang. beckualtas, Visi tersebat dijabarkan ke dalam enam misi, yas 1) memberdayakan mmasyarakat untuk membangun Keluarga keeil berkualitas, 2) mengsalang kemtraan datum pe: ringkatan kesejahteraan, kemendirian, dan Ketahanan keluarga, 3) meningkatkan ualitas pelayanan KB dan Kesehatan roproduksi, 4) meningkatkan promos por linduagan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi, 5) meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujadkan kesctaraan dan keadilan jender melalui program Keluarga Berencana, dan 6) mempersiapkan Sumber Daya Ma- ‘sia berkualitas sejak peribuahan dalam kandungan sarapai dengan lanjut sia [Bewdasarkan visi dan misi terse, Program Keluarga Berencana Nasional mem- ppunyai Kontsibusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendaduk. Kontsi- busi Program Keluarga Berencana Nasional tersebut dapat dilihat pala pelaksanaan Program Making Pregnancy Safer. Salah sata pesan kunci dalam Reneana Strategik [Nasional Making Pregnaney Sofer (MPS) di Indonesia 2001-2010 adalat buhwa setlap Kehumilan haras merupakan Kehonilan yang diinginkan, Untuk mewujudkan ‘pesan kunci tersebut, Keluarga Berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan wtama. Untuk mengoptimalkon manfsat keluarga Derencana bagt Kesehatan, pelayananaya harus Gigabunekon dengan pelayanan Ke sehatan reproduksi yong telah tersedia. Pencegahan Kematian dan kesakitan ibu merepakan alasan utama diperiukanaya pelayanan keluarga berencana. Masih banyak alasan lain, misainya membebaskan ‘wanita dari rasa Khawatir terhadap terjadinya keharnilan yang tidak diinginkan, {erjadinya gangguan fisik atau psikologik akibat indakan abortus yang tidak sman, serfa tuntutan perkembangan sosial terhadap peningkatan status perempuan di ‘masyarakal. Banyak perempaan mengalami kesolitan di dalam menentakan pilihan jenis kon ‘wasepsi. Hal ini tidak hanya Karena terhatasnya metode yang tersedia, ietapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode Kontrasepsi tersehat, Pelbagai faktor harus diperimbangkan, termasuk status Kesehatan, efek ‘samping potensial, konsekuensi Kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan, vil PENGANTAR besa Keluarga yang direncanaksn, persetujuan pasangan, bahkan norma budaya lingkungan dan orang tua. Untuk ini semua, konseling merupakan bagian integral yang sangat penting dalam pelayanan keluarga berencana, ‘Tidak ada satu pun metode konirasepsi yang amu dan efekiif bagi semua arena masing-masing mempunyai kesesiaian dan kecocokan individual bagi setiap ‘lien, Namun, secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah sebagai berikut, ‘+ Aman, artinya tidak akan menimbulkan Komplikasi berat bila digunain + Berdaya guna, dalam ar bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat men- cegah teradinys Kehamilan + Dapat djerima, bukan hanya oleh kiign-melainkan juga olzh tingkungan budaya ai masyarakat. + Terjangkau harganya oleh misyarakat. * Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, Klien akan segera kerbali ke- suborannya, kecuali untuk kntrasepsi manta. ‘Masyarakat internasional keluarga berencana, termasuk pengefola pelayanan, ma- najer program, pembvat kebijakan, dan lembuga penyandang dana menyadari bah- ‘wa Ketersediaan dan penerimaan metode kontrasepsi hanya merupakan scbagian dari hondisi yang kondusif bagi penggundan kontrasepsi. Masyarakat internasional saat ini lebih menitikberathan pada strategi agar pelayanan lebih mudsh diperoleh ddan iterima oleh berbagai subkelompok mesyarakat dengan tujuan uiama pem- berian pelayanan yang didasarkan pada mata yang bik. Sebagai salah samu upaya mendapatkan pelayanan kontrasepsi yang bermucw baik tersebut, telah diterbitkan pelbagai pedoman untuk pelayanan yang dikeluarkan baik oleh pemerintah (Departemen Kesehatan dan BKKBN), organisasi profes (nisalnya 1D1, POGI, 151, PKBL, PMI), institusi-institusi pendidikan, maupun ‘organisasi-organisasi internasional. Pata 1996 YBPSP hekerjasuma dengan NRCIPOGL, BKKBN, dan JHPIEGO telah menerbitkan Buku Acuan Nasional Pelayanan Kelvarga Berencana yang sampai saat ini diterima sebxgal acuan ber- sama. Bagi para pelaksana pelayanan kontrasepsi di lapangan pada setiap tingkat pelayanan dirasakan Keperluan akan suatu panduan yang sifatnya praktis dan ber- dasar bukti klnis terkini. Selain sebagai pandusn untuk prosedur pelayanan standar, iharapkan buku ini juga dapat digunakan sebagai acuan untuk menghindari mal- praktik di bidang pelayanan Kontrasepsi. ‘Upaya ini dirmutai pada Agustus 2002 dengan kesepakatan para stakeholders (De. partemen Keschatan, BKKBN, IDI, POGI, PKBI, PKMI, YKB, dan Parmers in Health seperti USAIDISTARH, WHO, UNFPA, JICA, dan lain-lain) yang menya- takan perlunya segera disusin Buku Penduan Praktis Pelayanan Kontrasepst di Indonesia, Suatu tim penyusun telah dibentuk pada saut itu. Tim yang beranggo- takan unsurumsur dari sakeholders telah bekerja dan pada Januari 2003, telah ihasilkan konsep,ke-? buku ini. Review dilkakan oleh 37 orang mitra bestari PENGANTAR, ix ari setaruk Indonesia, sehingaa pada April 2003 Konsep final dapot diselesaikan, Dengan persetujuan BKKBN, dukungan dana diperoleh dari USAID melalui pro- gam STARHJHPIEGO. Boku ini terdiri tas 4 hogian, Begian pertama memuat balchal umum, misalnya ‘mengenai Konseling dan Persetyjuan Tindakan Medlis, Penapisan Klien, Persyaratan “Medis, Pencegahan Infeksi, dan kontrasepsi pada keadaan Khusus seperti pascaper- salinan, paseakeguguran, sia lebih dari 35 tahun, dan kontrasepsi darurat, Basian ‘eda menguraikan petbagai metode Kontrasepsi yang tersedia di Indonesia saat ini mulai dari yang paling sederhans sampai kontrasepsi mantap, Bagian ketiga ‘khusus membahus tentang prosedur Klinis yang dibstasi pada metode yang meng- seunakan tindakan medis, yaitu AKDR, implan, suntik, dan kontrasepsi mantap. Bagian keempat ditokuskan pada upaye jominan‘muty termasuk manajemen se- derhana di tempat pelayanan, Dalam menzuraikan semua hal di atas dianut prinsip ‘menghindari uraian yang terlalu teoriis, Karena twjuannya teratams untuk pengs ‘naa i lapangan, Wataupan demikian, buku int dapat juga digunakan pada pen dikan mahasiswa di fakultos Kedokteran dan akademi Kebidanan sebagai pelenskap ‘bakw acuan nasional serta panduan-panduan lain yang lebih khwsus. Sebagtimana diketahui, dalam rangka pelatihan melalui JNPKKR telah diterbitkan pelbagai pan- dduan untuk pelatih dan peserta yaitu tentang AKDR, Implan, Asuhan Pascakegu- snuran, Kontap, dan lain-ain, Dengan terbitnya buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi ini, maka telah tersedia 2 buku panduan praktis, yaiti Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal dan buku ini. Dalam upaya pelayaman kesehatan reprod Komprehensif, mudsk-rmudahan segera dapat disasul dengan panduan praktis tain nya, yaitu Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja, Panduan Praktis Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Meoular Seksuxl dan Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia ‘Semoga buku ini dapat memberi sedikt sumbangan bagi upay peningkatan pele yyanan kesehatan reproduksi di tanah Jakarta, Juni 2003, Buitor Ketwa/Kewa Tin Penyusun, ‘Abdul Bari Saifuddin SAMBUTAN vi SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN Ru Dengan wengvegphas sepa Pol Syuhur Keuatiat Tuan Vang Mata Kia, ako rvs peta ‘Bus Panda Prats Peayaron Kenteps (APSR) dept sisesean dengan halk Han etunga ke a any tang ri ete on ing rah ag ab ‘Sn Organ sasi Prof terkait ntik moan pelayana Relatga Bereacana yang berks Unik fi as mara sel jsran Departmen Keseain, kari meng bik dan eesberan pone: ‘iam yang Staging hapa Selurah angus Tim ang eb ‘mya bea ek ete nnn Kea oe einai Kao nn ets me els fu aa prada hare sin pengelaion keerskon bok lap menpirah kepada tarst demogrf eta Bealls kepada bagi mana ht dapat minh Keb ‘eschtan repro scp marsia seyeang sikh ei sek daly Kanga Sapa! oa yur densa Kuala yang opin dn Jenga meryperhllean hak MAK Yepeoduksny Kesepakatun eterasionsltesebut telah data Indonesia nella Lokakarya Nesinal Kesehatan ‘produ Jnr hur 1986. di mana slch sau koemponen Kesenun Reprodubt sda Kelaargs etercam, Dengan densa, gala veaya yang dian Fereritah dala rosea kas ‘eloyaan Kelatra Berercana yung tidak teycaban dv pelyunae Kechate scars Lampe ‘Gar lshaarakan seca espa deogan Komponen lest fepoduhs lala (KB-KIA, KE-IMS, ‘an niet), mesepaban fon st darpuda hasepealan sepa tera ha. Hal ii eras ‘petyedian Bako Pandoon Prats Playanen Kats. yang panatan ntl yanduen bp provider aie rghat playa ear rap Ugh pelanan aja Bai vest Pemerintah sup ‘Sasi tok meme playanan sua stands guna meron) peayanan berks ‘Demi eganya halite pelayanan KolargaRereacana, mika kepotlian du seus! yng ih ‘sen pak dala upayn peningkatr alias pelajanan Kelustgs Berens des tap ters Pada idinys Sy Haran kw Purdon Pras elim Kontabeps ei dapat dana ‘2 aconn ole Selah pink yang veri dengonpoayenar Kehr Bevencata Hai dar unis pak wi SAMAUTAN Pern ean Pedra ate Ta SE “hn Bey mo aeaaenab eT 88, BADAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL G 4 Sambutan Kepata Badan Kocréinast Keluurga Berencans Nasional ‘Sejak ohn 2001, peniaghata huaitaspelayaaan menjad salah satw agenda pokok salary reforms program KD Nasional. Upays pokek yang diakcken star lin menimpeatan pengee fabean am Reterinpion petvges medi dalam pelayanan Kontraeps. Upaya erstyt lak kan sengan berbagal cara tertasth rnenyelakan bu. porduan pelayunan Vootrasepe! hugh pegs Setchatm yang is oleh herbagal organise prof! terbaxt dalom pelayanan KB, Pda tahun 2003 telah diterbitken "Buku Posdaad Prakis Pelayinen Kootraseosi” (BP3K) oleh Yayesan Mina Pustaka Ssrwone Puwiroharo yang meliatker JNPEKR/POGI, PRMI, IB, ae baka terse sangardiperiukan untakpeningkatsn pengetahuon dan Keterampilan etyges calor ramen lyne Kreps Geng at eg apt, ee, age ‘hoan da teknolog) korraseps berkembang 8 chingea sclak diesbitkanwys eis {evnna samp es Kedea pores pemtialtran beerap Termes pening, Pemuakhiran ‘musuban dati perbica da peta pelayanan KD yang berups iy peta teniang cs peaalisas dau motor’ ataa ist Bake perla Uakorsodesikan dalars erbtay Lal ai schingge BPSK bonarcbenar bermanat bey petucss pelayanaa schinget Peloyanen KO menjadi Toh beraitc. Pada ei BRAK Ke Il nl com organics! protest ng. teribot pads pensrbiten edisi pertara dilibathan Kembali. Morska telah memberibaa omitusl ato rasan yang nyaia dalam perbaihor eis ber in ‘Baca pensusunan dan penerbitan BP3K wala borscl ari hantoan Pemesotah Amerike Seikat (USAID) anak program KB Nasional sella proyek STARH yang segera akan berakhie pas tahun 2006 ia. Peneeitan pertema telah dicetaksebanysk 40,000 bak don dhedarkon epada thst sr pts ea elayaan KB sera Indonesia Buk tect eng cara leh berbapa pieh, tun belum bisa wemencht nema permintaan Katee ‘dana yang lersodia, BKKEN mengharaphan apsr BPIK ods! Ke lil dapat iter icbih ik dan lebih heser jumlabnya. schings bisa menjangkau semua pegs pels 4 sotoun wiayan Nusantira Kepuda scoua pihak yang telah ecibatka di dain ponyueran buks in| kar mengucapkn ‘oak teria Kasih ferotama kepads Katua Ealior Prot. dr Abdul Bat) Saitain, SpOG (K). [MPH dari Yayesan Bina Pastaha Servono Pranirchardjo. Semoga buku ii dapat bermatfaat bagi lah pebaca khususya petgaspelayanan sehingza dapat romans tewajudean pela nan Kentraspel yang Bekualtas dan amh bap slutuh lee KU dh Indonesia, L 1 StmarjattAxjoso, SKM. ep BKIN oa emu ee oN Set ane Delopan Kelannga Benencann de Inkonerie ‘Sambutan Ketwa Peckumpulan Keluarga Hereueana Indonesia us cama Leuega tsar PRL mss snyantatgenbinpoaerian bab i yan ‘rent rei bo ebetierpe He psn arg peak pr Gite, Sensi ca tage hesetaan I Sarg bers hing pusstpust Peleyanin headces soln nah ae Pemuhtres peagtoen dan aca ‘ikke Sata bya ange pening gh stp orang toma lege Kasha & Kelana Seenca yang tebe gat aka rant ehadra i ga sejla dengan aya PRE engage ma ployer ‘hate pdt ca ten trea Lelarg bvencara degan mt wording Jor cunts rie (Beets wk wemerah Pacha pra Men Arye bi tous slo teal slat say refeens was fegerbaagan infos dan Sop meme pe penn we fe daa tre ‘etup el aye meberifa pee ce psmgiatn pergesbean den ktera plan sear akin dn fn, bays pra pts heen ya cercar & berbagh Frans then cl wars plank oan ik yng Sea oun preston, ‘Atiyy ayn mengucaplan seam ata ety ec cei Dk Pann Ps elurgs Gorse mops Slt berms a i se Un et oe pide | rover retorts eas 8 3 PENCEGAHAN INFEKSI ‘Tajuan © Melindungi: Klien dan petugas pelayanan KB dari akibat tertularnya penyalkit infeksi. * Mencegah infcksi silang dalam prosedur KB, terutama pala pelayanan kon- trasepsi metode AKDR, suntik, susuk, dan kontrasepsi mantap. ‘+ Menurunken risiko transmisi penyakit menular seperti Hepatitis B dan HIV/ AIDS, baik bagi klien maupun bagi pewgas fasilitas Kesehatan, PERLINDUNGAN DARI INFEKSI DI KALANGAN PETUGAS, Pelayanan KB membutubkan kepatuhan melaksanakan tindakan sesuai dengan ke- \waspadaan standar (svandard preceution) di rang pemeriksaan dan laboratorium. Petugas harus memperlakuksn semua spesimen darah, jaringan, dan duh tubwh sebagai pembawa infeksi ‘Unsur-unsur penting kewaspadaan standar dan penggunaannya dijelaskan pada ta ‘bl di bawah int. Menggunakan petindung (barrier) fisik, mekanik maupun kimia ‘atara mikroorganisme dan petugas Kesehatan merupakan cara yang sangat efektif tuntak mencegah pemataran infeksi(misalnya, pelindung dict berfungsi memutuskan siklus penularan penyakit) ‘Beberapa hal berikut merupakan cara pelaksanaan kewaspadaan standar: ‘+ Anggap setiap orang (Klien maupun staf) dapat menularkan infeksi ‘+ Cuct tangan — upaya yang paling penting untuk mencegah kontaminasi silang. PENCROAHAN PNFEKS! as ‘+ Gunakan (sepasang) sarung tangan scbelum menyentuh apa pun yang basal se pert kalitterkelupas, membran mukosa, darah atau dun rubul lain, sera aat-alat yang, telah dipakai dan bahan-bohan Jain yang. terkontaminasi, atau sebelum ‘melakukan tindaksn invasif + Gunakan pelindung fisik (inisainya: Kacamata pelindung (goggles), masker. dan celemek) antok mengantisipast pereikin duty tuboh (sekresi maupun ekskresi), contohaya Ketika membersihkan alat-alat maupun bahan lainnya. + Gunakan bahan antiseptik untuk membersibkan kulit maupan membran mukosa sebelum melakukan operasi, membersihkan loka, atau menggosok tangan se- boelum operasi dengan bahan antiseptik berbahan dasar alkohol. ‘+ Lakukan upaya kerja yang aman, seperti tidak memasang tutup jarum suntik (recapping). memberikan alstalattajam dengan cara yang aman, bila mungkin, ‘zumaken jarum tompal untuk menjahit aka. + Buang bahar-bahan terinfeksi setclah terpakai dengan aman untuk melindungi petugas pembuangan dan untuk mencegah cedera muupun penularen infeksi Kepada masyarakat. “Terakhi, lakuken pemmosesan terhadap instrumen, sarang tangan dan bahan lain setclah dipakai dengan cara mendekontaminasi dalam lanutan Klorin 05% dan dicuci ‘ers, kemudian distrilisasi ata didisinfeksi tingkat tinggi (DTT) dengan cara-cara yang dianjurkan Meneusi tang ‘+ Setiah mayertu cara, du tubut, selves) ksires dan bendacbenda yang terkontmi- + Sagerasetelah melepas strung tangan + Sabelum dan seelan memerisa pasen satu ko pasion lan, ‘Sarung tangan ‘+ Untule kortak dongan dara, dun tubun, sekres,bahan-banan yang terkomaminai, ‘Untuk hortae dengan memran mukosa dan Kult yang tak uth (ncnvaract skin hoya, tetelapas, dan Lindam ‘Masher, kacamata, peindung wajan ‘+ Molndungi membran mukasa mate, hung, dan must hela trad Kontak dengan dara ay du tabu ‘Gaun operant + Melndung| alt dati perekan derah mauoun du tubuh in u6 PENCEGANAW INFERS! ‘+ Nencsgah agar patalan tidak terkontaminasidavah maupin duh tabuh selma melakikan Vina. Kain tnen + Tangan linen yong tgh teonteminastsocernkian pa age dak rmenyeatut hut mauoun membre mukosa. ‘+ Jangan takokan perbilasin aval unt kai ten yang ta Yerkontainast Poraiatan unk perawatan pasion + Tanga lat yang telah terkonlaminas sedervianrupasehingga tidak meyentuy ku tay Imembran mkose dan urtuk mencegah agar baju maupan ingkungan tidak terkoniaminas, + Barsibkan pealatan pak lang (reusable) sebelum cgunakan kamal ‘Membersinkan lingkungan + Paraatan rt, membershkan dan ose! pelenghapan dan parabotan di rang asuhan asin Bonda-bonéa tajam + Hendabnya sotiu memakal aurasante sym, + Jangan memasang kembal tutus jarum suntk yang telah dgunaian. ' Jangan mafepas jum dar ala sunta/somprit eka pata (tsposadie), + Jangan mambenghokian atau mematatian jarum tekes patal dengan tanga, + Lotakan bends-benda tam yang teh clgurckan Ke dam warn ant tusuka, ResustasiPasien ‘+ Gunatan paindung mult, Kemtung recustasl, aay lat parrapasan flmya untuk meng hindartpernbeian resusis dari mulut ke mufut Penemmpatan Pasion + Temata pasen yang dapat mengkontawinasi fngkungan maupun yang tidak terjamin kebersihennya pada ruang Kuusustepisah, ‘Meneuei tangan + Sebelum dan setelah memeriksa Klien, ‘ Sebelum memakai dan setelan melepas sarang tangan, + Setelah terpapar oleh darah atau dul tubub lin + Cucitangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir lama 10-15 detik, labo Aeringkan dengan handuk pribadi atau dianginkan + Scbagai pengganti cuci tangan dengan air, gunokan larutan alkohol (100 ml al Kobo! 60-90% + 2 ml aliserin) untuk meneuci tangan PENCEOAHAN INKS! war | Telapak dn ela aman dan ke 44 Punggung jar dan tangan yang herl vanan ckanan dan ksh erga) 2. Telapak dan puiggung tanga (ana dan bri Bergan), 5. Paar ib jar dla tefapke tanga Yang berawaran, 23: Telupak tangan kasan don hii, ‘asus selasela ja. 6. Gos jung Jani toapak tanzun yang Derawaran, Kanan don Ke berganian, ie Gombar 34: Cuel Tangan yang Efektit ‘Tindakan yang memeriukan penggunaan sarung tangan * Tindakan di Klini/OK, miselnya Ketika memeriksa pangeul ‘+ Menangani slaalavbahsn linen yang terkontaminas ‘+ Membuang bahan-bahan/limbah yang terkonaminas. Ganti sarang tangan setiap kali memeriksa pasien yang berbeds, ‘Sarung tangan bedal dapat dipakai ulang apabila telah didekontaminasi dalam laru- tan Klorin 0.5%, kemudian: * Dicuci dan dibitas, ‘+ Disteritisasi atau iDisinfeksi Tingkat Tings, vag PENCHGAHAN INFEKT ‘Tabol 32: Porsyaratan Sarg Tangan (ST) untuk Provedur Heda dan Medis Umum erariksa tokanan caran Tidak paris Memeritse uu tbuh Tidak pert eribervan suntan Tidak parts Mergembi éarah Peru Perias? Mernaitsa panggul Pert Perksa emasang AKDR (dalam paket Pere Perhsa srl dan dmasubkan dengan teknie “tanga seman) UWelepas AKOR (menggundban Perihsa ‘eli “ange semtuh") ermasang dan mencabut Bean Strie susuimplan “Tindokan voginat Bean ster Opersi sesar teu aparotom Bedah Sierie \Vagokiom teu laparoskopt Bedah serie Menangani dan membersikan ‘Raman tanga peralatan ‘Menariganilinban yang tercon- Ruma torags taminasi (Membarsin pereian rah ‘Rumah tenga’ ‘aypun dah twdut ” Merit dapat digainvaiok semua tindahan operas, nant tidak Meskipin sarang tangan ‘cate diperlaten. Dalam beborapa kas su ports tt Sra tgah ied Sen reich aEDTE eng cman den dak che ee * Termusuh scrung angen bara “alan pera patel bo sia maypan dtm kore Kenan icland tots dian dengan Pena) e © Apabia alt seria (Onell dak rersedia alter yng dipetbeldan hanse gt git Tage ue 4 Sarung tangian beddah yong diproses wlang - -PENCEGAHAN INPEKS va S ‘Mencegah Luka Tusuk Jarum + Di Kamar Operasi (OK) a ~ Gunakan wadan "'zons aman” (seperti “kidney Hasn't tnemberikan ala-alattajom, seperti skalpel, jarum, dl, = Jangan memberihan latalattajam selain mengzunakan wadah "zona sma" - = Beri thu provider stow petagas: lain sebelum memberikan ala-alst jam dalam wadah "zona aman’, wk membawa atau, 4 Mengigunakan jarum dan alat suntik dengan benar iumakan jana dan suntik sckali pakai = Jangan melepasksn jaruim dari alat suntik seielah digunakan, = Jangan memasang tutup jarum, membengkokkan, atau mematahkan jarum se~ blam dibuang = Lakukan dekontaminasi terhadap jarum dan alat suntik sebelum dibuang (un- fuk lat sunt disposable) stau sebelum diproses (untuk alat suntik pakal ulang — reusabte), ~ Buang jarum dan alatsuntik ke dalam wadah tahan tusuk, = Hancurkan jarum dan alat suntik dengan dibskar (incinerated), Prosedur Antisepsis + Proved ini mencegah infeksi dengan mematikan atau menghambat perumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jringan tubal ain. « Persigpan kulit dan serviks merupokan langkah penting dalam metukukan tin- dakan untuk metode keluarga berencana seperti suntik, pemasangan atau pen- ceabutan AKDR dan implan, PEMROSESAN ALAT Dekontaminasi = Masih, memakai sarung tngan. « Renda alat-alat selama 10 menit dalam tarutan Klorin 0.5% (didaparkan dengan ‘meneampur | bagian pemutih deterjen dengan 9 bagian aie), + Permukian (teratama meja tindakan) yang mungkin terkena duh tubuh harus 4idckontaminasi. Lap dengan disinfektan misslnya dengan Klorin (0.5% sebelum ipakai kembuli, atau juke tampek terkootaminasi, alau sekurang-kurangnya r setiap hari merupakan cara dekontaminasi yang: tidak mahal. 20 PENCEGAHAN INFERS : DEKONTAMINASL - ‘Render 10 ent dla arsan Morin 0.8% | CUCT dan BILAS Pal sar tanga ana tetanus of - Mtoe tera STERILISAST DISINFERSTTINGRAT TINGE! = DINGINKAN ‘Sip pibaie= “ll ara nt “sfc eng bg te rl ap mp lo wah eri on DTT deg ane een ee Gambar 3-2: Skema Prosedur Pemrosesan Alat Petunjuk Pembuatan Larutan Klorin + Rumus untuk membuat Laratan yang diencerkan dari laratan konsentrat: — Pada | agian larutan Konsentrat tamibabkan 49 bakion air matang Gika perl yang difiltrasi, ENCEGAMAN INFEKST val Ramos untuic membuat laratan yang mengandung Klorin dart bubak kering: = Contoh untuk membuat larutan yang mengandung Klorin 0.5% dari bubuk kon sentrat Kaporit 35%: Bubuk Grain? ties) = 952° 1000 = 142 Pada 14,2 g bubuk tambahkan air 1 liter Peneucian dan Pembilasan + Paka sarung tangan tehal (sarang tangan rumah tangga) + Cuci semua instramien dengan air, deter dan sikat yang lembut, ‘© Sikat semua geligh, sambungan dan permukaan alt. + Bilas bersih hinggo deterjenhilang karcna heberapa deterjen dapat menghambat ker disinfektan kimiawi + Ketingkan instrumen, Sterilisasi + Sterilisast Uap = 121°C, 106kpa, waktu yang diperlukan: 20 menit untuk slat yang tidak i= bbungkus, 30 menit untuk alat yang dibungkus. = Jangan memuat alat terfalu banyak. = Diamkan sermua alat sampai kering sebelum diangkat. © Swerifisast Panas Kering (Oven) = 170°C sclama 1 jam (total woktw keseluruhan proses), waktu penghitungan ddimulai setclab sulw yang diinginkan tercupai = Untuk aat-slat tajsan (gunting, jarum), sterlisast dilakukan dengan sub 160°C selama 2 jam (total waktu keseluruhan proses). + Sterilizasi Kimia = Glutaraldehid (Cydex): direndam selama 8-10 jam. Formaldehid 8%, divendam selama 24 jam ~ Bilas dengan air steril sebelam digunakan Kembali atau sebelum disimpan. INFERS! MENULAR SEXSUAL DAN KONTRASERSI uss ‘abel £2: Komtrasepsi dan penceyatinn TIS onde fas + Mruoon mtoce tenik utc penee- shan IMS éan HVADS, bla iainaan {hus never ean ben, ‘+ Top Kondom tidak mild fos yang ‘eras dar us stay tes! pede sang: ‘eangan yang tisk tenutup ooh kongom Female Condom (kendom peremguas) |» Walaupun data kis terbaie, kandom in ‘ukup eft untuk penceganan kontak de ‘gan sperma. maupun alter: penyabab IMS gan HIV. + Sebagai altematitapabile ondom untuk lakelab tosh aoa atau tak bisa digura san, + Terbatasnya_pemalaian kondom perm ‘uan juga cisebabean oleh ‘ektor narga an kurang nyaman, ‘Spermisida + Tidak melindungi puta MSM, gh ‘arna tu pemalan spamsia sia ta engaman (barrio lain dak danjrtan. Diatragme ‘ Digunalan bersama dengan. spermisia, pat mengurang transmis IMS. Pedin: kroner HV bean pan dle + Sthagal alterna apabila penagunaan kon- om lahat ak Dia aiaxuean, Metode koniesepsi lain ‘+ Sela mete kantraseps! yang ln ak ‘pat meindungt kien dari INS dan Hv + Perampuan yang berisko temadap_ INS peru menggunakan tabatan kondon Samping_pemakelan-metode kontrasepsi yang tan, 6 REMAJA DAN KONTRASEPSI Pengertian ‘+ Remaja adalah Kelompok penduduk yang berusia 10-19 tahun (menurut WHO dan Departemen Kerehstan) atau 10-24 tahun (mienurut UNFPA) dan belum ‘menikah, + Proporsi remaja Indonesia (10-24 tahun) pada tahun 2005 mencapai lebih dai 30% dari jumlah penduduk ‘+ Kontrasepsi merupakan hagiain dari pelayanan Kesehatan reproduksi untuk pe= ragaturan kehamilan, dan merupakan hak setiap individu sebagei mahluk seksual Masalah «+ Sebagian remaja sudah mengalami pematangan organ reproduksi dan bisa ber- fungsi atau bereproduksi, namun secara sosial, mental dan emosi mereka belum ewasa, Mereka akan mengalami banyak masalah apabila pendidikan dan pe- ‘ngasuhan sekswalitas dan reproduksi mercka terabaikan, Banyak di antara mercka sudah sekswal abtif bahkan berganti-gamti pasangan seks. Akibainys banyak ter~ adi infekst menular seksuel. Kehamilan dini. Kehamilan yang. tidak diinginkan ddan usabe aborsi tidak aman di antara mereka + Informasi yang tepat tentang masalah seksual dan reproduksi bagi remaja sarigat Korang dan akses pelayanan yang bersifat youth friendly joga tidak memadai bahkan hampir tidak ada ‘© Kurangnya pengetahuan dan komitmen petugas Kesehatan untuk menangani ‘masalab remaja dan terbatasnya faslitas, membuat remaja tidak permoh mendapat perlindungan dan pemelinaraan dengan tepat. REMATA DAN KONTRASEPSI war * Resnaja mefupakan Kelompok marginal dan Kesalahon yang mereka lakukan di- angyap ab oleh masyarakat sehinggs persoulan reprodaksi remaja di Indonesia, tidak diperhitangkan oleh pembuat kebijakan, + Fakta yang terbaru- menyebuthan bahwa: ~ 15% femaja sudah melakukan hubangan seks di Iuar nikab, = Jumalah penderita HIV-AIDS pada akhir tahun 2005 sebanyak 46,19% adalah remaja (usia 15-29 tahun) di mana 43,5% tcrinfeksi melalui hubungan seks yang tidak aman dan $0% tertular lewat jarum suotik, ~ 60% dati pekerja seks di Indonesia adalah remaja perempuan berusia 24 tahun slaw kurang dan 30% nya adalah mereke yang berumur 13 tahan atau kuran, — 20% dari 2.3 juta kasas aborsi setiap tahun di indonesia ditakukan oleh remaja ddan mereka mendapatkan tindakan aborsi tidak aman serta menyebabkan kom- plikasi yang dapat membava mereka pada kemstan. Peran pengambil kebijakan dan petugas kesehatan + Perl dikajiulang hogaimana peratran maopan undang-undang yang ada (UU 10 23 tentang Kesehatan, UU no 10 tentang kependudukan dan isi KUHP), aspek sosia, wat dan budaya masyarakat yang pada banyak hal akan menghambat pemberian pelayanan bagi remaja + Petgas kesehatan bik pemerinia, svasia dan LSM yang puny Komitmen ter- hadap hesehatan raja, perl memaham batasa dan perlaku remaja agar Capt imemberikan pelayanan yang teat sesuai dengan Karakterisik dan Keinginan re inal + Peluyanan Konseing jga dipeiukan sebelum memberikan pelayanan kepada ro- ‘maja, agar hak mereka untuk mendapatkan informasi dan pelayanan dapat ter- penuhi, yang pada akhiraya remaja dapat techindar dari IMS/HTV-AIDS, kha milan tidak cinginkan dan usaha aborsi tidak aman, ‘Sotusi Masalah ‘+ Informasi dan pelayanan Kesehatan reproduksi yang dibutuhkan remoja sudah waktunya diberikan untuk melindungi mereka dari penularan IMS dan HIV/AIDS dan Kehamilon yang tidak diinginkan ‘= Pemberian pelayanan ini scbaiknya juga diberikan delam satu paket dengan pendidikan Keschatan reproduksi bagi remaja, ‘Haal-hal yang perlu diperhatikan [Reberapa hal yang perlu dipertiatikan dalam pemiberian pelayanan kontrasepsi pada remaja, antara lain: vag [REMAIA DAN KONTRASERS! + Pelajari dulu peviaku seksual remaja terebut, apakah ia sodah mula berhubumg- an seks sejak masih sangot muda, opaksh ia berganti-ganti pasangan, adakah riwayat IMS, adakah riwayat kehamilan dan aborsi? + Dasar pemberian kontrasepsi pada remaja adolah untuk pencegahan kehamilan dan pencegshan IMS, sebelum remaja siap untuk merubah perilakunya Kembali pada fase abstinensi atau sebelom mereka siap membentuk sebuah keluarga dan ‘merpunyai anak, ‘+ Kontrasepsi pada remaja bersifet temporer dan hanus tidak memberikan efek ‘samping dan kesulitn pade pengembslian kesuburan Pelayanan pap smir dan pemeriksaan laboratoriom untuk skrining IMS_perlu dlilakukan tenutama bagi remaja yang sudab aktf berhabusigan seksual lebih dari 1 tahun dan ada riwayat herganti-ganti pasangan, 7 KONTRASEPSI_UNTUK PEREMPUAN BERUSIA LEBUT DARI 35 TAHUN Perempuun berusia lebih dari 35 tahun memerfukan kentrasepsi yang aman dan ‘efektif karena kelompok ini akan mengalami peningkatan morbiditas dant morta- Titas jk mereka hamil Buukii-bukti terakhir menunjukkan bahwa baik pil kombinasi maupun suntikan Kombinasi dapat digunakan dengan aman oleh klien berusia >35 tahun sampai masa menopause, jika tidak terdapat fakior risiko lain, Kekhawatiran tentang risiko Kanker mamma pada pemakaian kontrasepsi hormonal sesudah usia 35 tahun, rmenurut penelitian teak tidak terbukti. Di samping terbukti turunnya tingkat ‘revalensi kanker payudara di antara perempusn usin >35 tahun, juga temyata risiko kaaker endometrium dan kanker ovarium juga turan, Nama, perempuan usia lebih 35 tahun yang merokok sebaiknys tidak menggunakan pil kombinasi atau pun suntikan kombinasi ‘Tabel 71s Merbagal cara kontrasepsi pada perempuan berwsa 238 tahun [Wet Resroepeh | il kombinasi? Sebaioya tidak duralan oleh pererpuas 335 tahun yang Sunt Kombiasi petohok. + erokokberat (520 butang/hal jangan menggunakan pil suntkan kombinsl + Fl kombinisidosis rndah dapat bertungs sebagal Top Sul Hormon pads masa parinencpause (iat halaman M29 atau MK-34), us0 KONTRSEPS! USTUK PEREMPUAN pan kena Sinn plan, Progestin, Koniraseps! Pl Progestin) THERUSIA LED DAB! 38 TALUN ‘+ Dapat digunaan cada masa perimenopause (sa 40 ~ 80 tanun) + Dapat cfgunakan oleh parempusn berusie 595 tabu dan eroKok + Implan dapat dgunakan pada perempuan 295 tahun yang ‘mengiainkan xontraseps jaigke ganjang tetapi bem Sap umuk kontaseps! manta, ‘AKOR + Oapat digunokan oleh petempuan 235 tahun yang tidak terpapar paca nfo! Saluran Repreeuksi dan IMS. + AKDR Gu dan Progestin: = sangat efi, ~ tak pala nck at, ~ tf janaka panna. (CUT-38DA etek sampai 10 tahun) ‘+ Satusatunya metede kontesepsi yang dapat mencegah Ines Sauran Reprodukst an IMS (HBY, HIVAIDS) + Peri motvasi tinggi bagi pasangan untuk mencegeh e= hamian, Kontasepsi maniap ‘+ Sangat fepat untuk pasangan yang Danar-benar dak ingin tambaban anak lal 8 KONTRASEPSI PASCAPERSALINAN Pada anmnya kien pascapersalinan ingin menunda kehamilan berikuinya paling sedikit 2 tahun lagi, atau tidak ingin tambahan anak lagi, Konseling tentang ke- larga berencana atau metode kontrasepsi sebaiknya diberikan sewaktu asuhan an- fenatal maupun pascopersalinan. ‘Klien Pascapersatinan Dianjurkan + Memberi ASI eksklusif (hanya memberi ASI saja) kepads bayi sejak Ishir sampat benusia 6 bulan, Sesudch bayi berusia 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI, dengan pemberian ASI diteruskan sampai anak berusia 2 tahun, * Tidak menghentikan AS! untuk mulai suans metode kontrasepsi + Metode kontrasepsi pada Klien menyasui dipilih agar tidak mempengaruhi AST atau keschatan bayi INFERTILITAS PASCAPERSALINAN ‘+ Pads ielfen pascapersalinan yang tidak menyusui, masa infertiitas rata-rata ber~ Jangsung sekitar 6 minggu, + Pada klien pascapersalinan yang menyasui, masa infertlitas Iebih lama, Namun, kembalinys kesaburan tidak dapat diperkirakan. METODE AMENOREA LAKTASI (MAL) ‘* Menyusui secara eksKlusif merupakan suatu metode kontrasepst sementara yang Us2 [XONTRASEPSI PASCAPERSALINAN culup efektif, selama Klien belum mendapat haid, dan wakwnya Kurang. dari 6 bulan pascapersalinan. Elektivitas dapat mencapai 98%. « Efektif bila menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi mendapar eukup asupan per laktasi. SAAT MULAI MENGGUNAKAN KONTRASEPS! © Waktu mulai kontrasepsi paseapersalinan tergantung dari status menyusui. Meto- se yang langsung dapat digunakan adalah: ~ Spermisid. = Kondom, ~ Koitus interuptus, Klien Menyusut «Klien menyusul tidak memerlukan koutrasepsi pada 6 minggu pascapersalinan, Pada kien yang menggunakan MAL waktu tersebut dapat sampai 6 balsa, + Gambar berikut menunjukkon waktu yang dianjurkun untuk mula satu metode konteasepsi. Jika klien. menginginkan metode selain MAL. perlu didiskusikan fefek sumping metode kontrasepsi tersebut terhadap laktasi dan kesehatan bayi Sehagai contoh pil kombinasi dan suntikan Kombinasi merupakan pilihan {erakhir. Pil kombinast, meskipun dengan pil dosis rendah (0 ~ 35 pg EE) ‘akan mengurangi produksi ASI, dan secara teoritis akan berpengaruh terhadap pertumbuhan normal bay! pada 6-8 mingow pascapersalinan, Tunggulah 8 - 12 mniaggu pascapersalinan sebelum mulai pil Kombinasi atau sontikan kombinas, by bey Engst eth, thi Gambar 8-1; Wakiw yang dianjurkan untuk memulai Kontrasepst pada wanita menyasul Bb METODE KELUARGA BERENCANA ALAMIAH (KBA) Profil ‘ Iby herus belajar mengetahui kapan masa subumy berlangsung. ‘» Efoktif bila dipakal dengan teri, ‘Tidak ada efek sarmping. * Pasangan secam sukunels: menghindari sanggama pada masa subur Ibu (ketitr Ibu tersebut dapat menjadi hari) atau sanggams pada-masa subwr untuk men capa keharnilan. Macam KBA Melode Lendir Serviks atau lebih dikenal sebagai Metode Ovulasi Billings’MOB tata metode dua hari mukoss serviks dan Metode Siromntermal adalah yang paling feb: Cara yang kurang efektif misalnya Sistem Kalender atau Pantang Berkala dan Metode Suh Basal yang sudah tidak diajarkan lagi oleh pengajar RBA. Hal ini dischabkan oleh kegagalan yang cukup tinggi (> 20%) dan wakiu pantang yang Febity lama. Lagi pula sudah ada cara lain yang lebih efektif dan mass. pantang lebih singkat. Di Indonesia dengan surat dari BKKBN Pusat kepada BKKBN Provinsi dengan SK 6668/K 5, 002/E290, Tel. 28 Descmber 1990, Metode Ovutasi Billings (MOB) sudah diterima sebagai salah sata Metode KIS (Mandir), ‘Teknik Pantang Berkala Untuk konirasepst ‘Sanggama dihindari pada masa subur yainu dekat dengan pertengahan siklus had ‘atau terdapat tanda-tanda ueanya Resuburan yaity keluarnya lendir encer dari ang vagina MKS (MITODE KELUARGA BERENCANY ALAMIAH (KA) Untuk pechitungan masa subur dipakai rumus siklus terpanjang dikwrangi 11, sikius terpendek dikurangi 18. Antara Kedua waktu sangeama dihindari. Manfaat Kontrasepst ‘+ Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan. +» Tidak ada risiko Kesehatan yang berhubungan dengan Kootrasepsi fe Tidak ada efek samping sistemik ‘© Murah atau tanpa biaya. Nonkontrasepsi ‘* Meningkatkan Ketertibatan suarai dalam keluarga berencana. '* Menambah pengetahuan wentang sistem reproduksi pada susmi dan istris ‘© Memungkinkan mengeratkan relasi“nubungan melalui peningkatan Komunikast ‘antara suami istr/pasangan, ‘Keterbatasan ‘= Sebaga kontraseptif sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun Pertama pemakatan) Caratan untuk Metode Oyulasi Billings bila aturan lita ‘egagalan 0% (kegagalan metode/method failure dan 0 - 3% kegagalan pemakuil user's failure, yaitu pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar sturan untuk mencegah kehamilsn). + Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti in- struksi. Perlu ada pelattian sch paling efektif seeara benar. + Ditutubkan pelatih/gura KBA (bukan tenage medis), + Pelatiiguru KBA haras mampu membantu Ibu mengenali masasaburnya,memo- tivasi pasangan untuk menuati ataran jika ingin menghindari Kehamilan don me- ryediakan alat bunt jika dipertukan; missinya buku cataian khusus, ermometer (ora atau suhu basal), ‘ Perlu pantang selama masa subur untuk menghindar kehamilan, * Periu pencatatan setiap har. ‘ Infeksi vagina membuat lendir serviks sulit divi ‘= Termomcter basal diperlokan untuk metode tertenta, «Tidak terlindung dari IMS termasuk HBV (Virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS, petsyaratan untuk menggunakan jen’s KBA yang [METODE KELUARGA WERENCANS ALAMIAH (KBA) MKS ‘Yang Dapat Menggunakan KBA Untuk kontrasepsi ‘¢ Sermua perempuan semasa reproduksi, bail siklus haid teratur maupua tidak teratur, tidak had bat: Karena menyuswi maupun pramenopause. ‘+ Semua perempuan dengan paritas beraps pun termasuk nulipara. + Perempuan kurus ataupan gemuk ‘ Perempuan yang merokok. « Perempuan dengan alasan kesehstan teftentu a. hipertensi gedang, varices, dis- ‘menorea, sakit Kepala sedang atau hobat, mioma uteri, endometritis Kista ovani, anernia defisiensi besi, hepatitis virus, malaria, rombosis vena dalam, atau embol paru. ‘ Pasangan dengan alasan agama atiw filosofi untuk tidak menggunakan metode lain, + Perempuian yang tidak dapat menggunakan metode tain, ‘= Pasangan yang ingin pantang sanggama lebih dari seminga puts stiopsiklus had ‘= Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencetat, dan meni tanda dan gejela kesuburan, Tntuk konsepsi ‘+ Pasangan yang ingin mencapai kchamiin, sanggama dilakukan pada masa subor wuncuk mencapai Kchamilan Pengeluaran cairan vagina. | Jeaskan kepadn en bakwa akan rrenjac bin sult untuk | secara menetap ‘memprediks!hesuburan dengan menggunaken lend servis, Jka ia kehandok, bantu da mel rated lin, Pada Me ‘ode Qwua! Bilings (MOB) kin Naru belaigr bena-bonar tintuk mongenal Pole Dasarhe-Tidak-Suburan Menyusa daskan Yepada Kin bana akan menial lebih sult untus Imemprecks: kesuburan dengan menggunakan lend sory. Jka tia ehendak, bantu dia amnith raed lain Pada Me ode Ovulasi Bitings (MOB) Kin haras belajer bener-barar untuk menganal Pou Casar teak Suburan, MK-10 [METODE KELUARGA BERENCANA ALAMIAH (RA) Yang Seharusnys Tidak Menggunakan KBA '* Perempean yang dari seyi umur, parts atau masalah Kesehatannya membuat ke- hamilan menjadi suate kondisivisiko tings. ‘© Pecempuan sebelum mendapat haid (menyusui, sepera setelah abortus), Keewali Mop. '* Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratus, keeuall MOB. ‘ Pecempoam yang pasangannya tidak mau bekerja sama (berpancang) selama wakiw tertentw dalam siklus hid, «© Pecempuan yang tidak suka meyentuh daerah genitalianya, Instruksi kepada Klien ‘ Metode Lendir Serviks Billings/Metode Ovulasi Billings (MOB). ‘Anda dapat mengenali masa subur dengan memantau lendirsezviks yang keluar dari vagina, pengamatan scpanjang hari dan ambi kesirmpulan peda malar har Periksa lendir dengan jori tangan atou tw di luar vagina dan perhatikun pe- rubahan perassan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam va- sina, * Untuk menggunakan Metode Ovulasi Billings (MOB) ini, seorang perempuon harus belsjar mengenali Pola Kesuburan dan Pola Dasar ke-Tidak-Suburanny a. ‘Untuk menghindari Kekeliruan dan untuk mefjamin keberhasilan pada awal masa belajer, pasangan diminte secara penub tidak bersangeama pada satu siklus haid, luntuk mengerali pola kesuburan dan pola Ketidaksuburan, + Pola Kesuburan alalah pola yang tes berabah, dan Pola Dasar ke-Tidak-Su- bouram adlsh pols yang sama sekalitdek berubad dari har ke hai. Kedua pola ini mengikuti Kegitan hormon-hormon (Khususaya Esttogen din, Progesteron) yang mengontrol daya tahan hidup sperma dan pembuahan, Olch arena ita, dapat member: informasi yang dapat dindalkan untuk mendapken ‘atau menuada kehamilan, ‘+ Suatm catatan yang sedertana dam tepat adalah kunel untuk keberhasiian. Suatu rangkaian kode diganaksan untuk melengkapi catatan. Kode ini harus eocok ‘dengan budaya lokal dan dapat digunakan oleh pengguna KBA secart lias, Di beberapa tempat dipakal tempelan/stiker atau tinta berwarna, di empat Iain lebih Praktis membuat kode yang dapat ditulis dengan tangan; ada juga yang me- gombinasikan keduanya yaitu kode yang ditulis tangan dengan mengeunakan Pensil berwarna, Contoh berikut adalah tubel peneatatin kode untuk siklus nor- mal (teratur) bias, berkisar amfara 28 han dan siklus normal (tratur) pendck. berkisar antara 20 ~ 25-hart METODE KELUARGA BERENCANA ALANIANT (KDA) MK-II Aval Siklus; 4-4-1998 me [BP vaonea_[a] 5] ate ‘Awl Sikhs 2-5-1998 were [PS] ETON Tous] ] [a] 3] 6) 7/8] 9fiolnpia as feooig f3]3)" wie delineates palette 1 Baer i ©. Fai dn Onto Eat a FR Fea dene bacon wae = fee 1 1 Tera Yt ASAI a dead Tee RN Nate umn nked Gambar 12-4: Metode Ovatast Bing Definisi Hiari-hari kering: Setelah darah haid bersi, Kebanyakan Ibu mermpunyai 1 sampal beberapa har tidak telihat adanya lendir dan daerah vagina terasa kering, ini hhamakan harhari ering. Hari-hari subur: Ketika terobservas} adanya lendir setelum ovutasi, thu diangzap subar, ketika terlinat adanys lendir, walaupun jenis lendir yang kental dan lengket. Lendir subur yang basan dam liein mangkin sudah ada di serviks dan hari subur sudath dimulai, Hari puncak: Adalah hari terakhir adanya tendir paling ici, mular. dan ada perasaan basah Contoh Kode yang Dipakai untuk Mencatat Kesuburan PPukai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan (hai). Pakaihuruf K atau hijau untuk menandaksn perasaan kering Gambar suata tanda ( @ ) atau biarkan Kosong untuk memperlihatkan lend subur yang basah, jernih,licin, dan ewlur. Pokal huruf L atau warn kuning untuk memperiibatkan lendir tak subur yang ‘kental, putih, kerah, dan lengket: MIKI? [ETODE KELUARGA BERENCANA ALAMIAN (BA) Untuk Kontrasepsi/Menghindari Kehamilan * Lendir mungkin berubah pada hari yang sama, periksa lendi setiap kali ke be lakang dan sebelum tidur, Kecwali ada perasaan sangat basah waktu siang. Setiap ‘malar Sebelum tidur tentukan tingkat yang paling subur(linat kode di atas) dan beri tanda pada catutan Ibu dengan kode yang sesuai, ‘+ Pantang sanggama untuk paling sedikit satu siklus sehingaa Ibu akan kenali hari- hari lendit, mengenali Pola Kesuburan dan Pola Dasar ke-Tidak-Suburan [bu dengan bimbingan pelatitvauru KBA, ‘ Hindari sangyama pada wakws bai. Hari-hari inj tidak aman; pada siklus pendek, Covulasi dapat texjadi pada bari-hari aid. Pada hast ering setelah haid, aman untuk bersanguama selang satu makin (aturan yelang-seling). Ini skan menghindasi thu bingung dengan cairan sperms ddan tend: + Segera setelah ala lendir jenis spa juga atau pernsnan basa rmncul, hindari ‘Sanggama atau Kontak seksual. Hari-hari lendir, erutama hari-hari lendir subur, adalah tidak aman, (Aturan awal atau “jika hari basah, thu akan memperoleh buy). ‘+ Tandai hari terakhir dengan lendir paling: icin dan mulur dengan tanda X. Ini adalah hari puncak; ini adalah hari ovulasi dan adalah hart paling subur * Setelah hari puncak, hindari sanggoma untuk 3 hari berikut slang dan malam. Flari-hari imi adalah tidak aman (Aturan Puneals). Mulai dart agi hari keempat setelat Kering, ini adalsh hri-hari aman untuk bersanggama sampai hari haid berikutnya bila ingin menghindari Kehamilan. + Pada sikius yang tidak teratur seperti paseapersalinan atau pramenopause make perlu memperhatikan (Pola Dasar ke-Tidak-Suburan) di mana ada Waktu | - hari subur yang menyelingi di antara hari-hari tidak subur. bu harus mengsmalh Perubahan ini dan bila PDTS sudah pulih kembalt dan berlangsuns. rinimnal 3 hari berturat-turut tanpa perubahan maka songgama boleh dilakukan (Aturan Sabar Memunggu/iatt and See Rute). Untuk Konsepsi/Meneapat Kehamitan + Bersanggama pada setiap siklus pada har-had jerdapat lendie yang teresa mulur, asa, dan Ticin, [MIFTODE KELIUAROIS BERENCANA ALAMIAH (KBA) MK ‘Metode Sulu Basul (MSB) oop [0 | an [0 wea [369 8.4 | 36.6) i Tak spb | a [67 t | maar APN 978 | 365: i 2) 7A vA wa 8 8 ‘a]siel7 Tent T= fo l= ]= RTT ULL PE aii Gambar 12.2: Metode Suh Basal Tate ‘Suatu contoh catatan suhu basal yang lengkap ‘Ibu dapat mengenali masa subur Ibu dengan mengukur suhu badan'secata telii dengan termometer khusus yang bisa mencatat perubsban suhu sampai 0.1° C un tuk mendetcksi, bahkan suafu perubahan Keil, subu tubuh Anda, Pakai Aturan Perubahan Suhu + Ukur sub tba pada waktw yang hampir sama setiop pagi (sebelum bongkit da tempat tidur) dan catat subw Thu pada kactu yang disediakan oleh instraktur KBA Thu ‘* Pakai catitan suhu pada Kartu tesebut untuk 10 hari pertama dart siklas haid Tow untuk menentukan suhu tertinggi dari soha yang “normal. rendah (misal- ‘nya, catatan sub harian pads pola tertenty tanpa suata Kondisi yang Iuar basa). Abaikan setiap subu tinggi yang disebabkan oleh demam stan gangguan lain ‘Tarik garis pada 0,05° —0,1° C di atas suhu tertinggi dari suho 10 hari tersebut. {ni dinamakan garis pelindung (cover line) atau garis sub. ‘+ Masa tak subur mulai pada’ sore sevelah hari Ketiga berturu-turut stu bersda «fi atas garis pelindung tersebot (Aturan Perubahan Sub) MK-14 METODE KELUARGA ERENCANS. ALAMIAN (KDA) ‘Untuk Kontrasepsi Pantang sanggama mula dari awa! siklus hai sumpai sore hari ketiga berturat-turut setelah suhu berada di atas garis pelindung (cover Tine), Masa pantang pada Aturan Perabahan Sub lebih panjang dari pemakaian MOB. Cotatan: * Jika salah satu dari 3 suhy berada di bawah garis pelindung (cover line) selama Perhisungan 3 hari ini mungkin tunda bahva ovulast belum terjadi, Untuk meng- hindari keharmilan tunggu sampai 3 hari berturut-turut suhu tercatat di atas garis Pelindung sebelum memulat sanggama. ‘+ Ketiko mula masa tak subur, tidak peri untuk mencatat suhs basal tbu. Ibu dapat berhenti mencatat sampai haid berikut muta dan bersanggama sampai hari pertama hid berikutnya. ‘Metode Simtomtermal bo harus: mendapat instraksi uniwk Metode Lendir Serviks dan Suu Basal, ou dapat menentukan masa subur Ibu dengan mengamati subu tubuh dan Jendir seryiks, « Setelah darah haid berhenti, Ibu dapat bersanggama pada malam hari pada hari ering dengan berselang sehari selama masa tak subur, Int adalah Aturan Selang. Hari Kering (Aturan Awal). Aturan yang sama dengan Metode Lendir Serviks. © Masa subar mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendit, int adalah Atwran Awal, Aturan yang sama dengan Metode Lendir Scrviks. Berpantang bersangzama sampai masa subur berakhir, ‘+ Pantang bersangzama sampai Hari Puncak dan Aturan Perubahan Sub telah terjad © Apabila aturon ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai akhir masa subur, selala ikuti aturan yang paling konservatif, yaitu aturan yang mengiden- Liftkasi masa subur yang paling panjang MkAs METODE BARIER + Kondom pia dan wanita: Kondom untuk pria sudah cakup dikenal narmn untuk Kondow anit walsupun sudah ada, belum populer dengan alasan ketidaknyamanan (berisik). Cara Kerja ‘+ Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung kutet yang dipasang pada penis sebingga sperma tersebat tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan, ‘© Mencegah penularan mikroorganisine (IMS termasuk HBY dan HIV/AIDS) dat ‘atu pasangan Kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari fateks dan vin), Efektivitas Kondom eukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan sek- sual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tidak di ppakui secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2 - 12 kehamilan pet 100 perempuan per takun, ‘Manfaat Kontrasopsi + Efekif bila digunckan dengan benas. ‘Tidak meagganggu produksi ASI + Tidak menggaiggu keschatan Klien. ¢ Tidak mempunyai pengarah sistemik, 4 Murah dan dapat dibelisecara umm, + Tidak perta resep dokter atau pemeriksaam Keschatan khusus. + Metode komirasepsi scmentara ila: metosle konteasepsilainnya harus ditunds, Nonkontrasepsi + Memberi darongan kepuda Suami untuk ikut ber-KB, © Daput mencegah penularan IMS, # Menceguih gjakulasi di ‘+ Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengtranghiritasi bahan Karsi- fnogenik eksogen pada serviks).. « Soling berinteraksi sesama pasangun, + Mencegah imuno infertlitas, MeTOoE aR MK.A9 Keterbatasan Efektivituy dak tertaly dogg ‘+ Cara penggumaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi ‘+ Agak menggangzu hubungan seksual (mengurangi sentuhsn langsung), ‘+ Pada beberapa Klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi, ‘+ Hras selafu tersedia setiap kali berhubungan seksual ‘© Beberapa Klien mtu untuk memabeli Kondom di tempat mum, ‘© Pembuungan Kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbal, Penilaian Klien Klien tidak memerlukan atau membotuhkan’ anammesis atau pemeriksaon Khusus tuntak pemakaion kondom, ‘tapi mereka perlu dieri penjelasan fisan atau instruksi tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan antuk seteksi penggonaan kondom ‘dapat dilinat pads tabel berikut ‘Tabel 14.1: Seeks! Klien pengguna kondom, Sevuai untuk pra yang: Tid sesuai enh pra yang: + lagi beiartsipasi dalam program KB. | Menpunalgsangen yang beri ah acaba ta behamien, Ingo segera mendapatkan alat kowa- | Ajerg terhadap banan dasar Kondom, sens + Ing komasepst somemara. + Menginginkan entrap jangke pan- jang = Inyo Kontasepst tembanan, + Tidak mau terganggu dongen bertegal ersieram untuk melakuvan nubungan seksi Hanya ingin-mangguvakan alat komt |» Tidak peal barbagalperyaratan Yantra ‘eps! jikazhan berhubungan saps. + Brisk ting! teuarimenuatan IMS. | Cara Penggumaan/Instruksi bagi Klien * Gunokan Kondor setiay akan melakukan hubangan seks + Agar efek Kontrasepsinya lebih bak, tambahkan spermisida ke dalam kondom. ‘+ Jangan menggunakan gigi, bends tajam seperti pisau, silct, gunting atau benda tar Jam Iainaya pada saat membuks kemasan, Mk-20 METOOR BARI ‘+ Pusangkan kondom suat penis sedang ereksi, tempelkan ujungnya pad gla penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan ‘zulungan karetuya dengan jalan menggeser zulungan tecsebut ke arah pangkal hharas dilakukan sebeluin peneteasi penis ke vagina, mempunyal tempat pensinpungan sperma pada bagian wjong- aya, maka Saat memaksi, longgarkan sedikit bagian w)ungnya agar Uak texjad sobekan pada Saat ejakulash + Kondom dilepas sebelum penis relembek, + Pegang bagian pungkal kondom sebelum mencubut penis sehingga kondom tidak terlepas pada saat penis dicabut dan lepaskan koodom di luar vagina agar tidak ‘ead? tumpakan cairan sperma di sekitar vagina * Gunakan Koadom hanya uncuk satu kali paksi, + Buang kondom bekas paksi pada tempat yang aman, ‘+ Sediskan Kondom dalam jumiab cukup di rum dan jangan disimpan di fempat ‘yang pangs karen hal ini dapat menyebabkan kondorm menjadi rusak atau robek ‘saat digunakan. ‘+ Jagan guctakan Kondom gpabils kemasamnya robek atau Kondom tampak rapul Rust ‘+ Jangan gunakan minyak goreng, minyak mineral, atgu pelumas dari baban pe- ‘wolstum Karena akan segera merusuk kondom. ‘Memberikan Persediaan Kondom Kepada Klien ‘+ Jomlaty kondom yang diberikan dapat bervariasi menurut pertimbangan orang ‘er orang, Faktorfakior yang perla dinertimbanckan adalah frekuensi hubungan seksual, jarak dari Klinik/tempat pelayanan dan permintaan khusus. Kondom diberikan dalam jumlah yang cukup untok melindungi pasangan selama 6 bulan. + Kondom yang diberikan pada Klien harus terjamin mutunya dan petugas Klinik haras mengetahui jenis dan spesifikasi dari kondom yang disalurkan dan sudah melaiui pengkajian mutu. Kalau ada kerazuan tentang motu Kondo sebaiknya jangan diberikan, kalau terpaksa diberikan sebaiknya dipakai bersamt-sama do- gan spermisida. ‘Kunjungan Uling, ‘Saat Klien datang pada kunjungan vling harvs ditanyakan Kalow a masala alana penggunaan keadom dan kepuasan Klien dam mengeunakannya. Kalay masalah timbul Karen kekurangtahaan dalam cara penegunaan sebaiknya informasi dit- langi kemboli kepads Klien dan pasangannya, Kalou masalah menyangkut ketidak- ‘nyamanan dam Kejemuan dalam menggunakan Kondom sebaiknya dianjurkan untuk emit metode konirasepsi lainnya. NOTOBE DARE MK ‘Tabet 14-2: Penangacan efek samping dan masala hesehatan Jainnya tok Samping atow Masaiah Ponanganan ] | Koncom casa atu diperialan bocar (se | Bunng den pata) kono aro atau cake ‘tum barangay sqetmisa dang hondom, ‘Kondom bocor aay deargal ada cuafan 6b | Jka dcuga ada Weocran,petmbangkan | vagina sactbarhubungan pembeian: Moriog After Pl (iat Bab | Konasepsi Cara), ‘icurigal eGanya aks! ser (gpwimisica) | Raaks/alro, maskpun acang, dapat sangat | mengganggn dan bisa berbahaya Jka kelir han menetep sesudah beshubungan dant - ak ada gaia IMS, berikan kondom sami (produk hewant lamb skin atau out) atau hranta Ken meri metose fin 7” ik penurunan fopekaan tak bisa ici biacpun dengan kanom yang eb ii, ane | Juan pam metod lan ‘Wergirangi heienatn Hubonan See DIAFRAGMA Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang di- insersikan ke dalam Vagina sebelam berhubungan seksual dan menutup serviks. Jenis «Flat spring (flat metat band). ~ + Coil spring (coiled wire). * Arching spring (kombinasi metal spring) Cara Kerja Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses meneapai ssluran alat reproduksi ‘agian alas (wieras dan tuba falopil) dan sebagai alat tempat spermisida Manfaat Kontrasepsi + Bfekif bila digunakan dengan benar. + Tidak mengganggu produksi ASI.

You might also like