You are on page 1of 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CARA MENGONTROL HIPOTENSI PADA NY.H DI DESA MURUNG PANTI


HILIR KECAMATAN BABIRIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Pendidikan


Profesi Ners Pada Stase Keperawatan Keluarga
Tanggal 8 – 13 November 2021

Oleh:
Rahmatun Ni’mah, S. Kep
NIM. 2130913320033

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


CARA MENGONTROL HIPOTENSI PADA NY.H DI DESA MURUNG
PANTI HILIR KECAMATAN BABIRIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Pendidikan Profesi Ners Pada Stase
Keperawatan Keluarga

Tanggal 8 – 13 November 2021

Banjarbaru, November 2021

Mengetahui,

Koordinator Stase Keperawatan Komunitas Preseptor Akademik

Kurnia Rachmawati, Ns. MNS Fatma Sayekti Ruffaida, Ns., MNS


NIP. 19841112201 701209 001 NIP. 198702152019032015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CARA MENGONTROL HIPOTENSI PADA NY. H DI DESA MURUNG
PANTI HILIR KECAMATAN BABIRIK

Topik Penyuluhan : Penyakit Kardiovaskuler


Pokok Bahasan : Hipotensi
Sub Pokok Bahasan : Cara Mengontrol Hipotensi
Sasaran : Ny.H dan keluarga
Tempat : Di rumah Ny.H
Hari, tanggal : Kamis, 10 November 2021

Waktu : Pukul 13.00 – 13.30 WITA

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan peserta diharapkan dapat memahami
tentang cara mengontrol hipotensi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Memahami tentang konsep hipotensi
b. Memahami cara mengontrol hipotensi
3. Perincian Tugas
Moderator, pemateri, fasilitator dan observer: Rahmatun Ni’mah, S.Kep
4. Media
a. Poster
5. Kegiatan Penyuluhan
a. Pembukaan : 5 menit
b. Penyampaian materi : 10 menit
c. Tanya jawab : 10 menit
d. Penutup : 5 menit
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode Media Waktu
Peserta
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Salam Ceramah - 13.00 –
(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan (tatap 13.05
3. Bina hubungan saling 3. Mendengarkan muka) WITA
percaya. 4. Mendengarkan
4. Menyampaikan kontrak 5. Menyetujui
waktu 6. Mendengarkan
5. Menanyakan 7. Menjawab
persetujuan peserta
6. Menyampaikan TIU
dan TIK
7. Melakukan pre test
secara lisan
Pelaksanaan Menjelaskan materi dalam 1. Menjawab Ceramah Poster 13.05 –
(20 menit) bentuk media poster 2. Peserta dan 13.25
tentang: mendengarkan diskusi WITA
1. Memahami dan penyampaian
mengetahui konsep materi
hipotensi: pengertian, 3. Peserta
mendengarkan
tanda gejala.
penyampaian
2. Memahami dan materi
mengetahui cara 4. Peserta
mengontrol hipotensi mendengarkan
3. Memberikan kesempatan penyampaian
peserta untuk bertanya materi
5. Mengajukan
pertanyaan
Penutup (5 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab Tanya Poster 13.25 –
menit) 2. Memberikan 2. Mendengarkan jawab 13.30
reinforcement positif 3. Mendengarkan (diskusi) WITA
3. Menarik kesimpulan 4. Mendengarkan
4. Menyampaikan hasil 5. Menjawab salam
evaluasi
5. Dokumentasi
6. Menutup penyuluhan
(salam)
6. Seting Tempat
Penyuluhan dilakukan di depan rumah warga dengan menjaga jarak satu
meter masing-masing peserta.
Ket :

Jarak >1 m = Penyaji


= Peserta
v
v
7. Materi ( Terlampir)
a. Memahami dan mengetahui konsep hipotensi: pengertian hipotensi dan
tanda gejala
b. Memahami dan mengetahui cara mengontrol hipotensi
8. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
1) Kesiapan Peserta Penyuluhan
2) Kesiapan tempat pelaksanaan.
3) Kesiapan penyaji
4) Kesiapan materi penyaji
5) Kesiapan media (poster)
b. Evaluasi Proses
1) Peserta mengikuti acara penyuluhan kesehatan dari awal sampai akhir
2) Peserta dapat mengikuti setiap proses penyuluhan kesehatan, peserta
mampu bertanya dan menjawab setiap pertanyaan.
c. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b. Peserta dapat memahami cara mengontrol hipotensi

9. Lampiran
- Materi Lengkap & Poster

10. Referensi
Nasution, A. S. N. A. S., & Moona, N. N. M. N. N. (2018). Pemanfaatan Jus
Alpukat Dan Jus Tomat Sebagai Upaya Untuk Menaikkan Tekanan Darah
Rendah. Jurnal Gizi KH, 1(1).
Kurniawati, K., & Hariyanto, A. (2019). Pengaruh Pemberian Buah Naga
Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Bedahlawak
Tembelang Jombang. Jurnal Keperawatan, 8(1), 20-29.

Lampiran 1. Materi

A. Definisi
Hipotensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah rendah dari 90/60
mmhg sehingga menyebabkan keluhan.Namun jika tidak terjadi keluhan dapat
dikategorikan kondisi yang normal.Sedangkan Tekanan darah adalah tekanan
yang ditimbulkan pada dinding arteri.Tekanan puncak terjadi saat ventrikel
berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.Tekanan diastolik adalah tekanan
terendah yang terjadi saat ventricle beristirahat dan mengisi
ruangannya.Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan
sistolik terhadap tekanan diastolik(Oxford,2003).

B. Manifestasi Klinis
Terhadat beberapa manifestasi dari beberapa Hipotensi:
a. Hipotensi
Jantung berdebar kencang dan tidak teratur, pusing, lemas, mual, pinsan,
pandangan buram dan kehilangan keseimbangan
b. Hipotensi Interadialisis, asympomatik hingga syok
Perasaan tidak nyaman pada perut, mual, muntah, menguap, otot terasa kram,
gelisah, pusing kecemasan.
c. Hipotensi Ortostatik
Pusing hingga pingsan.
Tekanan darah rendah diartikan sebagai tanda tidak cukupnya darahyang
mengalir pada otak dan organ vital lainnya, sehingga dapat
menyebabkan beberapa gejala seperti:
a. Mual
Mual adalah masalah yang di alami pada bagian perut yang jika ingin
menelanatau mengkonsumsi makanan akan terjadi akibat yang dapat di
muntahkankembali. Ciri-ciri darah rendahpun akan mengalami rasa mual.
b. Jantung yang lebih cepat detaknyaJantung yang Anda miliki lebih cepat,
yang tidak ada penyebabnya harus di cek.biasanya ciri-ciri darah
rendahpun akan mengalami kejadian seperti ini. Jantungmerupakan organ
paling penting untuk jaga.
c. Pusing dan sakit kepalagejala darah rendah yang sering terjdi adalah
penderita merasa pusing dan sakitkepala. Ciri-ciri darah rendah ini
disebabkan karena darah tidak bisa dibawaoksigen dalam jumlah yang
cukup.
Gejala yang umum lainnya seperti:
a. Pening atau badan terasa ringan
b. Pingsan
c. Merasa Kedinginan
d. Kulit pucat (pucat karena sakit)
e. Penglihatan kabur
f. Merasa bingung
g. Lemas
h. Susah berkonsentrasi

C. Cara mengontrol Hipotensi


Perawatan untuk penderita hipotensi tergantung penyebabnya yaitu :
a. Hipotensi kronik
Hipotensi kronik jarang terdeteksi dari gejala. Hipotensi yang tak
bergejala pada orang-orang sehat biasanya tak memerlukan perawatan.
Dalam mengatasi hipotensi berdasarkan penyebabnya yaitu dengan
mengurangi atau menghilangkan gejalanya.
4) Jika keluhan dirasakan klien saat keadaan diare terjadi, maka klien
dianjurkan untuk pemulihan kepada kebutuhan cairannya, yang
mempengaruhi atau mengurangi volume darah, mengakibatkan
menurunnya tekanan darah.
5) Kecelakaan atau luka yang menyebabkan pendarahan, akan
mengakibatkan kurangnya volume daran dan menurunkan aliran
darah, untuk itu yang dibutuhkan oleh penderita adalah transfusi
darah sesuai dengan yang dibutuhkan.
6) Adanya kelainan jantung bawaan seperti kelainan katup, maka
penderita harusmenjalani operasi jantung sesuai indikasi dokter,
ataupun menjalani pengobatan yang intensif untuk tidak
memperburuk keadaan penderitanya.
d. Hipotensi ringan
Cara lain untuk mengatasi hipotensi, yaitu Menambahkan elektrolit.
Penambahan elektrolit untuk diet dapat meringankan gejala dari
hipotensi ringan.
1) Minum kopi. Dosis kafein dipagi dapat memberikan efek karena
kafein dapat memacu jantung untuk bekerja lebih cepat
2) Pemberian posisi trendelenburg. Pada kasus hipotensi rendah
dimana pasien masih merespon dengan meletakkan posisi kaki
lebih tinggi dari pada punggung (posisi trendelenburg). Posisi itu
akan meningkatkan aliran balik vena, sehingga membuat banyak
darah memenuhi organ-organ yang membutuhkan seperti bagian
dada dan kepala.
3) Klien yang sedang mengalami hipotensi, diharuskan banyak
istirahat, dan membatasi aktifitas fisiknya selama keadaan ini.
4) Klien dengan hipotensi harus membiasakan diri untuk mempunyai
pola makan yang teratur dan mempunyai makanan pelengkap ,
seperti susu untuk meningkatkan stamina. Karena pada umumnya
penderita hipotensi cukup lemah dan mudah lelah.
5) Jika diperlukan misalnya pada klien dengan anemia maka klien
harus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi ataupun
suplemen zat besi untuk meningkatkan sel-sel darah merah darah
yang menambah volume darah sehingga dapat meningkatkan
tekanan darah penderita.
6) Penderita hipotensi dianjurkan untuk rajin berolahraga ringan,
misal jogging, untuk melatih kerja jantung secara teratur, dan
melancarkan aliran darah keseluruh tubuh.
e. Hipotensi simtomatik
Hipotensi postural simtomatik dapat ditangani dengan mengatur posisi
tidur pasien dengan kepala lebih tinggi. Fludrokortison, suatu
mineralokortilkoid dapat juga berguna tapi banyak pasien tidak
mempunyai respon yang baik terhadap obat ini dan obat obatan yang
lain yang telah dicoba seperti indometasin Penanganan hipotensi yang
dilakukan sendiri (lionel ginsberg,2005).
1) Perbanyak asupan cairan terutama air minum.
2) Tambahkan lebih banyak garam pada makanan, kecuali sudah
konsisi lain yang tidak memperbolehkannya.
3) Terarur berolahraga untuk membuat kondisi jantung dan pembulu
darah menjadi lebih sehat .
4) Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain (Dr.Indra
k.Muhtadi,2013)

Pemberian terapi non farmakologis yaitu mengkonsumsi jus alpukat setiap hari
nya 30 menit sebelum jam makan siang (Nasution & Mona, 2018) dengan air
putih matang sebanyak 200 cc (Kurniawati, K., & Hariyanto, A. 2019).
Lampiran 2 Media Penyuluhan
EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Evaluasi persiapan
a. Peserta penyuluhan kesehatan
Peserta mau dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan tepat
waktu sesuai yang disepakati.
b. Panitia
1) Penyuluh mempersiapkan dari 1 hari sebelum acara pendidikan,
diawali dengan pembuatan Satuan Acara Kegiatan hingga tiba
waktunya jadwal penkes.
2) Panitia penkes terdiri dari 1 orang ners muda
c. Alat dan Lingkungan
1) Persiapan media seperti poster dilakukan 1 hari sebelum acara penkes.
2. Evaluasi proses
a. Peserta pendidikan kesehatan
1) Peserta mengikuti acara penyuluhan kesehatan yang dilakukan di
rumah peserta pada tanggal 11 November 2021 pukul 13.00.
2) Peserta dapat mengikuti setiap proses penyuluhan kesehatan sampai
selesai kegiatan.
b. Panitia
1) Pembukaan acara penyuluhan kesehatan dilakukan oleh penyuluh
dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan topic penyuluhan
kesehatan.
2) Penjelasan poster oleh penyaji materi
3) Dokumentasi dilakukan oleh penyuluh sendiri dan dibantu teman
c. Alat dan Lingkungan
Media penyuluhan kesehatan seperti leaflet dapat digunakan dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta penyuluhan kesehatan
Peserta antusias dalam mengikuti setiap proses pendidikan kesehatan
dengan mengikuti acara penkes dari awal hingga akhir kegiatan
b. Evaluasi
1) Evaluasi kognitif
Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan penyuluh
meskipun tidak terlalu lengkap. Pertanyaan yang diberikan yaitu:
a. Peserta mampu menjawab pertanyaan tentang apa itu hipotensi
b. Peserta mengatakan memahami penjelasan penyaji
2) Evaluasi afektif
Peserta mengatakan bersedia untuk melakukan tindakan pengontrolan
hipotensi yaitu dengan mengkonsumsi jus alpukat 30 menit sebelum
makan siang selama 6 hari.
3) Panitia
Ners muda mampu menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan
yang telah direncanakan.
4) Alat dan Lingkungan
Media yang digunakan yaitu poster dapat digunakan dengan baik tidak
ada masalah.
D. Keterbatasan dan Halangan dalam Penyuluhan
Kegiatan pendidikan berakhir lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
Lampiran Foto Implementasi

Gambar 1. Alat dan Bahan

Gambar 2. Pemeriksaan Tekanan Darah


Gambar 3. Pelaksanaan Implementasi Hari Pertama
Gambar 4. Implementasi pada Anak

You might also like