You are on page 1of 12

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

KEPERAWATAN DASAR PROFESI


“KEBERSIHAN TANGAN ”

Disusun Oleh :
Kelompok F1 Dan F2

Novita Dewi K. I., S.Kep. 2130913720002


Winda Lestari, S.Kep. 2130913320064
Robiatul Adawiyah, S.Kep. 2130913320048
Irene Adelina Silalahi, S.Kep. 2130913320063
Usman, S.Kep. 212093120029

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022

Satuan Acara Penyuluhan


LEMBAR PENGESAHAN

Dosen : Devi Rahmayanti, Ns. Imun

Kelompok : F1 dan F2

Anggota Kelompok :

Novita Dewi K. I., S.Kep. 2130913720002


Winda Lestari, S.Kep. 2130913320064
Robiatul Adawiyah, S.Kep. 2130913320048
Irene Adelina Silalahi, S.Kep. 2130913320063
Usman, S.Kep. 212093120029

Banjarbaru, 2 Maret 2022

Dosen

Devi Rahmayanti, Ns. Imun

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Satuan Acara Penyuluhan


KEPERAWATAN KRITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GAGAL NAPAS

A. Topik : Kebersihan Tangan


B. Sub Topik : Handrub dan Handwash
C. Tujuan Penyuluhan :
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit diharapkan peserta
penyuluhan mampu mengetahui tentang kebersihan tangan
menggunakan Handrub dan Handwash
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit diharapkan peserta
penyuluhan dapat:
a. Menjelaskan pengertian tentang kebersihan tangan
b. Menyebutkan 6 langkah cara mencuci tangan
c. Menyebutkan dampak jika tidak mencuci tangan .
d. Menyebutkan kapan waktu untuk mencuci tangan
e. Menyebutkan resiko infeksi jika tidak mencuci tangan
D. Perencananan Penyuluhan
Waktu : 20 Menit
Hari/Tanggal : Rabu, 2 Maret 2022
Tempat : Ruang Camar
Sasaran : Masyarakat
Metode : Ceramah dan diskusi (tanya jawab)
Media : Poster
Anggota Penyuluhan :
1. Moderator : Usman S.Kep.
2. Penyaji materi : Novita Dewi K. I., S.Kep.
3. Observer : Irene Adelina Silalahi, S.Kep.
4. Fasilitator : 1. Winda Lestari, S.Kep.
2. Robiatul Adawiyah, S.Kep.

Satuan Acara Penyuluhan


Setting Tempat

Keterangan :
: Pemateri
: Moderator
: Peserta
: Fasilitator
: Observer

E. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Media

Pembukaan 2 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab Tanya Poster


salam Jawab
Menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
dan tim
3. Meningkatkan rasa 3. Mendengarkan
ingin tahu peserta
tentang mencuci
4. Mendengarkan
tangan
4. Menyampaikan
kontrak waktu dan

Satuan Acara Penyuluhan


tempat penyuluhan 5. Mendengarkan
5. Menanyakan
persetujuan peserta 6. Mendengarkan

6. Menyampaikan TIU
dan TIK
Menjelaskan materi 1. Mendengarkan
tentang :

1. Pengertian mencuci 1. Mendengarkan


tangan 2. Mendengarkan
2. Klasifikasi mencuci
tangan 3. Mendengarkan Ceramah
3. Waktu penting untuk
dan
Pelaksanaan 12 menit membersihkan tangan 4. Mendengarkan Poster
Tanya
4. Dampak jika tidak
Jawab
5. Mendengarkan
mencuci tangan
5. Cara mencuci tangan
6. Mendengarkan

7. Mendengarkan

Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi 1. Memperhatikan Tanya Poster


dengan memberikan dan menjawab Jawab
pertanyaan dan pertanyaan serta
selanjutnya memberi mengajukan
kesempatan untuk pertanyaan
bertanya dan menjawab
pertanyaan.
2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan tentang
materi yang telah
disampaikan.
3. Menjawab salam
3. Menutup dan

Satuan Acara Penyuluhan


mengucapkan salam

F. Materi Penyuluhan ( Terlampir)

G. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural
a) Peserta penyuluhan siap di tempat 10 menit sebelum penyuluhan.
b) Tempat pelaksanaan siap 30 menit sebelum penyuluhan.
c) Anggota penyuluhan siap 20 menit sebelum penyuluhan.
d) Media penyuluhan siap 30 menit sebelum penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan bertanya
b) Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan mengetahui dan memerhatikan materi penyuluhan yang
diberikan.
c) Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dengan sasaran.
d) Selama proses penyuluhan diharapkan peserta on camera di zoom
e) Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b) Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.
H. Lampiran
Lampiran I (Materi Penyuluhan)
Lampiran II (Poster)

A. KEBERSIHAN TANGAN
Menurut World Health Organization (WHO) kebersihan tangan
adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan yang

Satuan Acara Penyuluhan


didapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan
permukaan lingkungan dengan menggunakan sabun/antiseptic di bawah
air mengalir atau menggunakan hand rub berbasis alkohol. Kebersihan
tangan dapat dijabarkan kembali menjadi:
1. Pembersihan tangan menggunakan cairan antiseptik (hand rub) adalah
mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik yang berbahan
dasar alkohol gel di seluruh permukaan tangan untuk meminimalkan
pertumbuhan mikroorganisme tanpa menggunakan air dan handuk
(pada tangan yang bersih).
2. Pembersihan tangan dengan sabun antiseptik/ cairan/ larutan dan air
mengalir (hand wash) adalah mencuci tangan dengan air mengalir
dengan menggunakan sabun/ cairan antiseptik yang bertujuan
membersihkan tangan dari transien mikroorganisme di tangan (tangan
yang kotor).
3. Pembersihan tangan bedah (surgical hand wash) pada tindakan operasi
adalah:
a. Proses menghilangkan atau menghancurkan mikroorganisme
transien dan mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang
lebih dalam serta di dalam folikel rambut yang tidak dapat
dihilangkan seluruhnya (flora residen).
b. Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat dan sabun di
bawah air mengalir dengan prosedur tertentu agar tangan dan
lengan bagian bawah bebas dari mikroorganisme.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari dilakukannya kebersihan tangan adalah sebagai
berikut:
1. Meminimalkan adanya mikroorganisme pada permukaan tangan;
2. Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien, dari
pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar
pasien;

Satuan Acara Penyuluhan


3. Merupakan tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian
infeksi.

C. PELAKSANAAN
Pada pelaksanaannya prosedur kebersihan tangan merupakan
tindakan yang sangat penting mengingat pencegahan terhadap infeksi lebih
diutamakan dibanding mengobati infeksi yang terjadi. Perlu adanya
kebijkan dari suatu instansi pelayanan kesehatan terkait prosedur
kebersihan tangan ini seperti:
1. Pelaksanaan kebersihan tangan harus dilakukan oleh semua petugas
kesehatan, keluarga, pengunjung yang berhubungan langsung dengan
pasien atau lingkungan pasien;
2. Prosedur pembersihan tangan dengan antiseptik dilakukan sebelum
kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptic, sesudah
terpajan dengan cairan tubuh pasien yang berisiko, sesudah kontak
dengan pasien dan sesudah kontak dengan area sekitar pasien.
3. Dalam pelaksanaanya instansi pelayanan kesehatan wajib
menyediakan fasilitas pendukung pelaksanaan kebersihan tangan
seperti:
a. Wastafel dengan air yang mengalir dengan kran bergagang
panjang;
b. Sabun dan cairan antiseptik mengandung chlorohexidine 2% dan
4% untuk pembersihan tangan operasi;
c. Cairan hand rub;
d. Pengering tangan seperti tissue atau handuk satu kali pakai;
e. Gambar prosedur pembersihan tangan terlihat di semua fasilitas.

Waktu Penting untuk Membersihkan Tangan

Menurut CTPS (Panduan Cuci tangan Pakai Sabun) tahun 2020 Waktu untuk
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir yaitu :

Satuan Acara Penyuluhan


a. Sebelum makan
b. Sesudah buang air besar dan menggunakan toile
c. Sebelum memegang bayi
d. Sesudah mengganti popok, menceboki / membersihkan anak yang telah
menggunakan toilet
e. Sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan
f. Selama pandemic :
- Setelah bersin dan batuk
- Sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut
- Setelah menyentuh permukaan benda termasuk gagang pintu, meja, dll
- Sebelum dan sesudah merawat seseorang yang sedang muntah atau
diare
- Sebelum dan sesudah merawat luka
- Setelah menyentuh hewan, pakan ternak, atau kotoran hewan
- Setelah menyentuh sampah
- Jika tangan Anda terlihat kotor atau berminyak
- Sebelum dan sesudah mengunjungi teman, keluarga, atau kerabat yang
di rumah sakit atau panti jompo
Adapaun Waktu yang untuk membersihkan tangan dengan cairan berbasis alcohol
Menurut CTPS (Panduan Cuci tangan Pakai Sabun) tahun 2020 yaitu

a. Sebelum dan setelah menyentuh permukaan benda, termasuk gagang


pintu, meja, dll
b. Sebelum masuk dan segera setelah keluar dari fasilitas umum, termasuk
kantor, pasar, stasiun, dll
c. Sebelum dan sesudah mengunjungi teman, keluarga, dan kerabat di rumah
sakit atau panti jompo

Dampak Jika Tidak Cuci Tangan

a. Keracunan Bakteri Salmonella

Satuan Acara Penyuluhan


Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat. Potensi
ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur
bakteri salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke dalam
saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan saluran
pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri salmonella adalah seperti diare,
sakit perut, keringat dingin, mual dan muntah.
b. Keracunan Bakteri E. Colli
Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Keracunan ini bisa
menyebabkan diare yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah
dan jika tidak segera diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal.
c. Risiko Tertular Flu atau Pilek
Penularan ini terjadi ketika menggunakan fasilitas umum atau bersentuhan
dengan orang lain. Kemudian ketika makan secara langsung maka bisa
menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus akan menyebar sangat
cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi juga berpindah lewat saluran
pernafasan.
d. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Banyak bakteri yang sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke
saluran pencernaan. Makanan yang masuk ke saluran tenggorokan akan
berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan tinggal
dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat.
e. Diare
Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya sudah
ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat
makanan yang bersentuhan langsung dengan tangan. Perkembangan
bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa menyebabkan diare.
f. Infeksi Penyakit Hepatitis B
Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan
penderita sulit untuk memiliki tubuh yang sehat. Salah satu cara untuk
mencegahnya adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum
makan bisa menurunkan resiko hepatitis B.
g. Resiko Infeksi Shigellosis

Satuan Acara Penyuluhan


Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi
akibat jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri.
Disentri umumnya disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci tangan
sebelum makan. Ketika tangan kotor setelah melakukan berbagai
pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang bersarang dalam tangan
Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri atau tangan yang
kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang parah, diare bisa
disertai darah dan dehidrasi.
h. Resiko Infeksi Botulisme
Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan dan tangan yang
kotor. Beberapa tanda infeksi ini adalah seperti diare, sakit perut, mual,
muntah, demam, pandangan kabur dan hilang kesadaran.
i. Resiko Infeksi Amoebiasis
Penyakit ini akan menyebabkan penderita mengalami disentri. Jenis
amuba penyebab infeksi ini termasuk dalam kelas Entamoeba histolitica.
Infeksi ini tidak hanya menyerang pada saluran pencernaan namun juga
berbagai organ lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh
dan membutuhkan perawatan darurat.
j. Resiko Radang Pernafasan
Penyakit ini bisa menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan radang
tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang
masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab
infeksi bersentuhan dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber
infeksi akan berkembang dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan
penurunan sistem kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit.
Sumber penyebab penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang
tidak terlihat oleh mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal
dari makanan, lingkungan atau tangan yang kotor ketika makan.

Cara Mencuci tangan 6 Langkah

Satuan Acara Penyuluhan


Menurut CTPS (Panduan Cuci tangan Pakai Sabun) tahun 2020 mencuci tangan
dengan benar mesti dilakukan dengan menggunakan sabun dan air bersih
mengalir. Bila tidak ada keran, kita bisa menggunakan timba atau wadah lain
untuk mengalirkan air. Mencuci tangan dengan air saja tidaklah cukup untuk
mematikan kuman penyebab penyakit. Mencuci tangan pakai sabun selama
minimal 40-60 detik dan dengan mengikuti semua langkah yang dianjurkan
terbukti efektif mematikan kuman penyakit. Berikut 6 langkah dalam mencuci
tangan

a. Basahi tangan dengan air bersih, gunakan sabun pada tangan secukupnya.
Gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya
b. Gosok punggung tangan dan sela jari.
c. Gosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling bertautan
d. Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan
e. Genggam dan basuh ibu jari dengan posisi memutar
f. Gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar bagian kuku terkena sabun.
Gosok tangan yang bersabun dengan air bersih mengalir. Keringkan
tangan dengan lap sekali pakai atau tissue. Bersihkan pemutar keran air
dengan lap sekali pakai atau tissue

Referensi :

WHO. 2009. Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. Library Cataloguing-


inPublication Data.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta:
Salemba Medika
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Panduan Cuci Tangan Pakai
Sabun.
Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan : Jakart

Satuan Acara Penyuluhan

You might also like