You are on page 1of 12

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

CITRA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA


KELAYAKAN SEBAGAI BAHAN AJAR

Oleh

Andika Putri
Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
e-mail : andikaputri.rds15@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study to describe the image of the heroine in the novel by Andrea
Hirata Padang Bulan and performance as a teaching material of literature in high school
(SMA). This study used descriptive qualitative method. Source of research data is
Padang Bulan novel by Andrea Hirata. Data analysis techniques in this research is the
analysis of the text. The results of the research showed that citra as main character
(Enong) in the Padang Bulan novel‟s by Andrea Hirata, citra Enong as a child, citra
Enong as young girl, citra Enong as friends and citra Enong as society. Citra as the main
character in the Padang Bulan novel‟s worthy make instructional materials in teaching
literature at Senior High School because it sufficient of the criteria for selecting
teaching literature in the curriculum 2013.

Keywords: the image of women, the feasibility of teaching materials, novel.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan citra tokoh utama perempuan dalam novel
Padang Bulan karya Andrea Hirata dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di
sekolah menengah atas (SMA). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Sumber data penelitian adalah novel Padang Bulan karya Andrea Hirata. Teknik analisis
data dalam penelitian ini adalah analisis teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra
tokoh utama perempuan (Enong) yang terdapat dalam novel Padang Bulan karya
Andrea Hirata citra Enong sebagai anak, citra Enong sebagai gadis remaja, citra Enong
sebagai teman dan citra Enong sebagai anggota masyarakat. Citra tokoh utama
perempuan dalam Padang Bulan layak dijadikan bahan ajar dalam pembelajaran sastra
di SMA karena sudah memenuhi kriteria pemilihan bahan ajar sastra dalam kurikulum
2013.

Kata kunci : citra perempuan, kelayakan bahan ajar , novel.

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 1


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

1. PENDAHULUAN (Nurgiantoro, 1993: 321). Model


kehidupan yang diidealkan tersebut
Sastra merupakan bentuk komunikasi digambarkan dalam sebuah karya
yang menggunakan bahasa sebagai sastra melalui tokoh-tokoh yang
mediumnya. Salah satu bentuk karya ditampilkan dalam cerita. Hal tersebut
sastra adalah novel. Novel merupakan dapat diketahui setelah pembaca
pengungkapan dari fragmen kehidupan memahami secara keseluruhan karya
manusia (dalam jangka yang lebih sastra (novel) yang ditulis oleh
panjang) dan terjadi konflik-konflik pengarang melalui karakter-karakter
yang akhirnya menyebabkan terjadinya yang tergambarkan melalui penokohan.
perubahan jalan hidup antara para
pelakunya (Esten, 1987: 12). Penokohan dalam suatu novel
Umumnya, novel menyajikan beberapa bergantung pada seorang pengarang
tokoh yang saling berhubungan satu untuk memberikan jiwa pada setiap
sama lainnya sehingga membentuk tokoh dalam karyanya. Salah satu tokoh
suatu kisah atau cerita kehidupan yang ditampilkan adalah tokoh
seseorang dengan menonjolkan watak perempuan. Tokoh perempuan yang
dan sifat setiap pelakunya. tergambarkan di dalam sebuah cerita
merupakan cerita fiksi hasil dari
Dalam kegiatan mengapresiasikan pembayangan pengarang terhadap
novel dapat ditinjau dari dua unsur, realitas yang terjadi dalam
yaitu unsur ekstrinsik dan intrinsik. lingkungan kehidupan atau
Unsur ekstrinsik ialah unsur yang menggambarkan suatu realitas yang
menyusun sebuah karya sastra dari dihadapi oleh pengarang itu sendiri.
luarnya menyangkut aspek sosiologi, Penokohan dalam karya sastra akan
psikologi, dan lain-lain. Unsur intrinsik mengarahkan pembaca pada
ialah unsur yang menyusun sebuah pengimajian yang dibuat oleh
karya sastra dari dalam yang pengarang yang dapat diungkapkan
mewujudkan struktur suatu karya sastra, melalui citra yang menyerupai
seperti: tema, tokoh dan penokohan, gambaran yang dihasilkan oleh hasil
alur, latar, dan pusat pengisahan tafsiran pembaca terhadap suatu objek.
(Sadikin, 2011: 8). Citra tidak terlepas dari pentingnya
sebuah penokohan sebab melalui
Ditinjau dari segi tokoh atau para penokohan dapat diketahui bagaimana
pelaku ceritanya, novel pada umumnya citra yang dimiliki oleh para tokoh
menampilkan tokoh-tokoh yang saling dalam sebuah cerita.
berkaitan antara satu dengan yang
lainnya sehingga membentuk suatu Pengarang sebagai pencipta karya sastra
kisah atau cerita. Pemahaman tokoh ikut ambil bagian menciptakan citra
dalam novel, membuat pembaca dapat perempuan dalam karyanya. Citra
mengungkapkan pesan yang ingin perempuan adalah rupa; gambaran;
disampaikan pengarang sehingga dapat berupa gambaran yang dimiliki orang
dijadikan sebagai pengalaman batin banyak mengenai pribadi, atau kesan
serta memperluas wawasan tentang mental (bayangan) visual yang
kehidupan. Hal ini sesuai dengan ditimbulkan oleh sebuah kata, frase,
pendapat yang menyatakan bahwa novel atau kalimat yang tampak dari peran
ditulis pengarang untuk menawarkan atau fungsinya dalam kehidupan
model kehidupan yang diidealkan bermasyarakat yang digambarkan para

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 2


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

tokoh di dalam sebuah cerita dilakukan demi menghindari terjadinya


(Sugihastuti, 2000: 45). hal-hal yang tidak diinginkan sebab ada
kecenderungan dalam diri siswa untuk
Masalah perempuan banyak dibicarakan mencontoh dan meniru perbuatan atau
diberbagai media masa. Masalah tindakan orang lain (dalam novel).
perempuan selalu hangat dan menarik Novel yang akan dijadikan sebagai
perhatian masyarakat luas dan salah satu bahan ajar sastra pada siswa
diungkapkan secara tuntas mulai dari hendaknya novel yang mengandung
kodratnya, berbagai aktivitasnya, pelajaran moral yang dapat diteladani
sampai dengan peranannya. Semua itu oleh para siswa.
difokuskan pada citra diri dan peranan
perempuan pada berbagai aspek Novel Padang Bulan karya Andrea
kehidupan. Berbagai peran yang dijalani Hirata adalah novel yang dipilih oleh
oleh para perempuan yang merupakan penulis sebagai objek penelitian pada
makhluk sosial dan memerlukan orang skripsi ini. Alasan penulis memilih
lain dalam menjalankan kehidupan. novel Padang Bulan karya Andrea
Peran yang dijalani akan menampilkan Hirata sebagai objek penelitian
citra diri yang dimiliki, dalam hal ini dikarenakan: (1) novel Padang Bulan
adalah perempuan. bernilai pendidikan; (2) novel Padang
Bulan diterbitkan pertama kali pada
Dalam sastra Indonesia sangat banyak Maret 2011. Novel ini termasuk salah
tokoh perempuan yang diceritakan oleh satu novel mega bestseller di Indonesia.
sastrawan. Contohnya Siti Nurbaya Hal ini disebabkan novel tersebut telah
karya Marah Rusli, Azab dan Sengsara terjual sebanyak 25.000 eksemplar
karya Merari Siregar, dan masih dalam waktu dua minggu. Kemunculan
banyak yang lainnya. Melihat kenyataan novel Padang Bulan mendapat
ini, banyak karya sastra khususnya tanggapan positif dari para penikmat
novel yang menampilkan tokoh sastra. Novel ini memuat kisah inspiratif
perempuan dalam permasalahan yang dikemas secara menarik oleh
kehidupannya. Andrea Hirata; (3) tokoh perempuan
yang ditampilkan dalam tokoh utama
Salah satu karya sastra yang diajarkan sebagai sosok perempuan yang
di Sekolah Menengah Atas (SMA) berkarakter sehingga membentuk citra
adalah novel. Perlu diingat bahwa tidak diri begitu kuat yang dapat dijadikan
semua karya sastra, khususnya novel motivator untuk siswa. Penulis tidak
baik untuk dibaca karena tidak semua hanya mendeskripsikan citra tokoh
novel mengandung nilai moral, utama perempuannya saja, tetapi
pendidikan, budaya, dan agama. Dalam penulis juga mendeskripsikan kelayakan
karya sastra (novel) banyak pelajaran- citra tokoh utama perempuan dalam
pelajaran dan nilai-nilai positif yang novel Padang Bulan karya Andrea
dapat dijadikan bahan acuan koreksi diri Hirata tersebut sebagai alternatif untuk
dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh bahan ajar sastra di Sekolah Menengah
karena itu, suatu keharusan bagi guru Atas (SMA). Sesuai dengan kurikulum
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk 2013 pembelajaran sastra di sekolah
memilih, membaca, memahami, dan menggunakan pendekatan berbasis teks.
menilai terlebih dahulu karya sastra Dengan menggunakan proses
(novel) yang akan diajarkan kepada pembelajaran berbasis teks,
anak didiknya. Hal tersebut perlu pembelajaran sastra dibelajarkan bukan

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 3


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

hanya sebagai pengetahuan bahasa Kompetensi Inti 3 memahami,


melainkan sebagai teks yang menerapkan, menganalisis dan
mengemban fungsi sosial dan tujuan mengevaluasi pengetahuan faktual,
tertentu untuk menjadi sumber konseptual, prosedural, dan
aktualisasi diri dan mengembangkan metakognitif berdasarkan rasa ingin
kegiatan ilmiah/ saintifik. tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
Pendekatan saintifik adalah suatu dengan wawasan kemanusiaan,
pendekatan pembelajaran yang kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
menekankan pada keterlibatan peserta terkait penyebab fenomena dan
didik dalam pembelajaran secara lebih kejadian, serta menerapkan pengetahuan
intens, kreatif, dan mandiri. Peserta prosedural pada bidang kajian yang
didik dilibatkan secara langsung dalam spesifik sesuai dengan bakat dan
proses pembelajaran. minatnya dengan Kompetensi Dasar
Melalui pendekatan saintifik, guru dapat (Kemampuan Bersastra) 3.3
membangkitkan keingintahuan peserta menganalisis teks novel baik melalui
didik akan sebuah karya sastra. Bentuk lisan maupun tulisan. Dalam penelitian
nyata dalam penerapan pembelajaran ini, peneliti hanya memusatkan pada
sastra dengan melalui serangkaian menganalisis pelaku dalam novel
aktivitas yang dilakukan oleh siswa dengan memahami citra tokoh utama
untuk memaknai dan memahami karya perempuan dalam novel.
sastra, mencipta karya sastra, dan
mengekspresikan karya sastra. Ketiga Penelitian mengenai citra tokoh utama
aktivitas ini harus dilakukan di sekolah perempuan ini merujuk pada penelitian
dengan porsi yang seimbang sehingga yang pernah dilakukan sebelumnya oleh
siswa akan memeroleh pengetahuan dan Ellen Handayani dengan judul Citra
pengalaman bersastra sebagai tujuan Perempuan dalam Novel MA YAN
pembelajaran sastra yang Karya Sanie B. Kuncoro dan
sesungguhnya. Implikasinya dalam Pengajaran Sastra
di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang
Kepentingan pembelajaran sastra di mendeskripsikan citra perempuan pada
sekolah yakni (1) untuk meningkatkan semua tokoh perempuan yang
kemampuan intelektual, serta ditampilkan dalam novel tersebut dan
kematangan emosional dan sosial; (2) menyimpulkan bahwa citra perempuan
menikmati dan memanfaatkan karya dalam novel tersebut dapat
sastra untuk memperluas wawasan, dikelompokkan ke dalam kedudukan
memperhalus budi pekerti, serta perempuan dalam masyarakat, yakni
meningkatkan pengetahuan dan sebagai anak, gadis remaja, istri, ibu,
kemampuan berbahasa; (3) menghargai dan wanita karier. Selain itu, pernah
dan membanggakan sastra Indonesia juga dilakukan oleh Yudhi Purwanto
sebagai khazanah budaya dan dengan judul Citra Perempuan dalam
intelektual manusia Indonesia. Novel Berkisar Merah dan Belatik
Karya Ahmad Tohari dan Implikasinya
Adapun Kompetensi Inti (KI) dan dalam Pengajaran di SMA yang
Kompetensi Dasar (KD) kelas XII pada mendeskripsikan citra baik dan tidak
silabus Kurikulum 2013 di tingkat SMA baik pada setiap tokoh perempuan yang
yang berkaitan dengan kajian yang terdapat di dalam novel. Kesamaan
dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian yang dilakukan penulis

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 4


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

dengan penelitian sebelumnya ialah kemudian dideskripsikan sesuai dengan


sama-sama menggunakan pendekatan tujuan penelitian. Melalui penelitian
sastra berspektif feminis dan deskriptif tersebut peneliti melakukan
menggunakan novel sebagai sumber penelitian berlandaskan citra perempuan
data penelitian. Kemudian perbedaan yang telah diidentifikasi dari novel
penelitian yang dilakukan penulis berdasarkan dialog yang dilakukan
dengan penelitian sebelumnya terletak tokoh dengan tokoh lain (perempuan)
pada novel yang diteliti dan dan bagaimana cara berpikir tokoh
pengategorian citra perempuan yang perempuan tersebut dalam novel
ditampilkan dalam novel. Pengategorian Padang Bulan Karya Andrea Hirata,
tersebut didapatkan penulis berdasarkan kemudian menilai kelayakan novel
peran tokoh yang terdapat dalam novel. tersebut sebagai alternatif bahan ajar di
Sekolah Menengah Atas (SMA).
Berdasarkan hal-hal yang telah
diuraikan di atas, peneliti tertarik dan 2.1 Sumber Data
merasa penting untuk menganalisis citra
tokoh utama perempuan dalam novel Sumber data dari penelitian ini adalah
Padang Bulan karya Andrea Hirata. novel yang berjudul Padang Bulan
Peneliti membatasi analisis tersebut Karya Andrea Hirata, terbitan Bentang,
pada tokoh utama perempuannya saja Yogyakarta cetakan ketiga dengan
dikarenakan dalam novel yang diteliti tebal buku 310 halaman. Novel tersebut
tokoh perempuan lainnya selain tokoh merupakan novel pertama dari dwilogi
utama yang ditampilkan dalam cerita Padang Bulan. Novel kelima Andrea
tidak terlalu sering dimunculkan (hanya Hirata setelah tetralogi novel Laskar
berperan sebagai tokoh sentral), Pelangi ini mengangkat tema pergulatan
sehingga dalam mengategorikan citra seseorang yang tidak kenal kata
perempuannya pun kurang optimal. menyerah dalam mengatasi kesulitan
Selanjutnya analisis tersebut dikaitkan hidup.
pada pembelajaran sastra di Sekolah
Menengah Atas (SMA) dengan Novel Padang Bulan karya Andrea
menentukan layak atau tidaknya citra Hirata dipilih sebagai sumber data
tokoh utama perempuan dalam novel dengan alasan novel Padang Bulan
Padang Bulan karya Andrea Hirata merupakan salah satu novel yang
untuk dijadikan sebagai alternatif bahan inspiratif. Novel tersebut memberikan
ajar sastra. banyak inspirasi dan motivasi bagi
pembacanya. Bahasa yang digunakan
2. METODE PENELITIAN dalam novel tersebut mudah untuk
dipahami. Selain itu juga karya-karya
Metode yang digunakan dalam Andrea Hirata pun sudah terbit dalam
penelitian ini ialah metode penelitian edisi Internasional di berbagai negara.
deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk 2.2 Teknik Pengumpulan Data dan
memahami fenomena tentang apa yang Analisis Data
dialami oleh subjek penelitian misalnya Teknik pengumpulan data yang
prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan digunakan dalam penelitian ini berupa
lain-lain (Moleong, 2013:5). Dalam teknik catat. Teknik catat berarti peneliti
metode kualitatif, data yang terkumpul sebagai instrumen kunci melakukan
diinterpretasikan secara objektif, pencatatan secara cermat, terarah, dan

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 5


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

teliti terhadap sumber data primer, yakni metode langsung (telling) dan
yakni sasaran peneliti yang berupa teks metode tidak langsung (showing).
pada novel Padang Bulan Karya Kelayakan novel Padang Bulan karya
Andrea Hirata untuk memeroleh data- Andrea Hirata terhadap pembelajaran
data yang dibutuhkan dalam penelitian. sastra di SMA dapat dilihat melalui
Dalam data yang dicatat itu disertakan bahan ajar. Untuk menentukan layak
kode sumber datanya untuk mengecek atau tidaknya citra perempuan dalam
ulang terhadap sumber data ketika novel tersebut untuk dijadikan sebagai
diperlukan dalam rangka analisis data. bahan ajar dipertimbangkan
Teknik analisis data dalam penelitian ini berdasarkan kurikulum 2013.
adalah analisis teks. Langkah-langkah
yang dilakukan penulis untuk 3.1 Citra Tokoh Utama Perempuan
menganalisis data ialah sebagai berikut. dalam Novel Padang Bulan
Enong dalam novel Padang Bulan
1. Mengidentifikasi citra perempuan karya Andrea Hirata berperan sebagai
melalui tokoh utama dalam novel tokoh utama yang memiliki kedudukan
Padang Bulan Karya Andrea Hirata. sebagai anak, gadis remaja, teman dan
2. Menganalisis citra perempuan pada anggota masyarakat. Pencerita
tokoh utama dalam novel Padang mengisahkan perjalanan kisah
Bulan Karya Andrea Hirata yang kehidupan Enong sejak kecil hingga ia
dibangun melalui penokohan yang remaja. Dari kisah yang disajikan dalam
disajikan oleh pengarang. novel Padang Bulan penulis
3. Menyimpulkan citra perempuan yang menemukan citra tokoh melalui
ditampilkan melalui tokoh utama penokohan si tokoh dalam cerita.
dalam novel Padang Bulan Karya Pencerita mengisahkan pergolakan
Andrea Hirata. nasib tokoh Enong yang merupakan
4. Mengkaji kelayakan hasil penelitian gadis kecil berusia 14 tahun yang sangat
citra perempuan dalam novel Padang gemar pada pelajaran bahasa Inggris,
Bulan Karya Andrea Hirata sebagai namun secara mendadak terpaksa harus
alternatif bahan ajar sastra di berhenti sekolah dan mengambil alih
Sekolah Menengah Atas (SMA). seluruh tanggung jawab keluarga.
5. Menyimpulkan hasil penelitian, citra Enong jatuh, bangun, jatuh lagi, dan
perempuan dalam novel Padang bangun lagi. Kisah Enong tidak sekadar
Bulan Karya Andrea Hirata, layak kisah sebuah keluarga yang sederhana,
atau tidak untuk dijadikan alternatif namun tentang impian seorang anak
bahan ajar sastra di Sekolah kecil, tentang keberanian menjalani
Menengah Atas (SMA). hidup. Berikut ini penjelasan mengenai
citra tokoh Enong yang terbagi menjadi
3. PEMBAHASAN empat kedudukan yakni ketika ia
berkedudukan sebagai seorang anak,
Berikut ini pembahasan citra tokoh gadis remaja, teman dan sebagai
utama perempuan dalam novel Padang anggota masyarakat. Pengkategorian
Bulan karya Andrea Hirata dan tersebut diidentifikasi melalui posisi
kelayakannya sebagai bahan ajar sastra tokoh dalam cerita. Berikut ini
di SMA. Secara keseluruhan juru cerita deskripsi citra tokoh utama perempuan
dalam novel Padang Bulan karya yakni Enong dalam novel Padang
Andrea Hirata ini menggunakan dua Bulan.
metode dalam menentukan watak tokoh 3.1.1 Citra Enong sebagai Anak

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 6


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

Enong memiliki banyak citra dalam


novel Padang Bulan Karya Andrea 3.1.2 Citra Enong sebagai Gadis
Hirata. Salah satu citra tersebut adalah Remaja
citra Enong sebagai anak. Enong Perjalanan Enong untuk mencari
memiliki citra yang baik yakni sebagai pekerjaan di Tanjong Pandan tidak
anak yang cerdas, mengerti keadaan mendapatkan hasil. Akhirnya, ia
orang tua, anak yang tekun, memutuskan untuk kembali pulang ke
bertanggungjawab, sabar dan optimis. kampung halamannya karena ia tidak
Hal tersebut didapatkan dari kutipan- memiliki uang lagi untuk biaya
kutipan teks yang terdapat dalam novel hidupnya. Kembali dari Tanjong
Padang Bulan. Pada awal cerita Enong Pandan, Enong mendapati keadaan di
diperkenalkan sebagai anak tertua dari rumahnya amat memilukan. Hal yang
pasangan Zamzami dan Syalimah. paling ia takutkan terjadi, ibunya harus
Enong adalah panggilan sayang untuk mengeluarkan adik-adiknya dari
anak perempuan. Begitulah cara sekolah karena tak mampu membayar
Zamzami memanggil anak tertuanya. iuran. Di dalam Novel Padang Bulan,
Enong duduk di kelas enam SD. juru cerita mengisahkan perjalanan
Sebagai anak, Enong dikenal sebagai kisah kehidupan Enong sebagai remaja
anak yang cerdas di kelasnya. Citra yang bekerja sebagai pendulang timah.
Enong sebagai anak yang cerdas hanya Enong merupakan pendulang timah
terdapat satu data dalam kutipan novel perempuan pertama di dunia ini.
Padang Bulan. Hal itu terlihat dalam Pekerjaan mendulang timah amat kasar.
kutipan berikut. Berlipat-lipat lebih kasar dari memarut
kelapa, kerja di pabrik es, tukang cuci,
Enong duduk di kelas enam SD dan atau sekadar menjaga toko. Namun, hal
merupakan siswa yang cerdas. Ia selalu tersebut tidak dipermasalahkan oleh
menjadi juara kelas. Pelajaran Enong. Ia merupakan remaja pekerja
favoritnya Bahasa Inggris dan cita- keras demi ibu dan adik-adiknya. Citra
citanya ingin menjadi guru seperti Bu Enong sebagai gadis remaja yang
Nizam. (PB, 2011: 11 dengan kode pekerja keras terdapat lima data. Berikut
data CP.a.1). ini kutipan yang mendukung hal
tersebut.
Dari kutipan tersebut terlihat bahwa
juru cerita menggambarkan Enong Sampai di rumah, ia mengambil pacul
merupakan anak yang cerdas di dan dulang milik ayahnya dulu, lalu
kelasnya. Enong yang merupakan anak segera kembali ke danau. Ia
dari pasangan Zamzami dan Syalimah menyingsingkan lengan baju, turun ke
ini sangat menyukai pelajaran Bahasa bantaran dan mulai menggalai lumpur.
Inggris. Enong dapat penulis katakan Ia terus menggali dan menggali. Ia
seorang siswa yang cerdas karena pada berkecipak seperti orang kesurupan.
kutipan “Ia selalu menjadi juara di Keringatnya bercucuran, tubuhnya
kelasnya”, ada kata “selalu” dalam berlumpur-lumpur. Ia mengumpulkan
kalimat tersebut berarti Enong menjadi galiannya ke dalam dulang, mengisinya
juara kelas lebih dari satu kali. Hal dengan air, dan mengayak-ayaknya.
tersebut dapat dijadikan pernyataan dan Sore itu, pendulang timah perempuan
meyakinkan pembaca bahwa Enong pertama di dunia ini, telah lahir. (PB,
merupakan siswa yang cerdas di 2011:58-59 dengan kode data CP.b.1).
kelasnya.

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 7


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

Dari penggalan cerita di atas terlihat bahasa Inggris,” semangatnya meluap.


citra Enong sebagai remaja yang Mendengar itu, teman-temannya malah
pekerja keras. Enong kembali pulang ke makin deras tangisnya. (PB, 2011:36
kampung halamannya karena tidak dengan kode data CP.c.1).
mendapatkan pekerjaan. Enong tetap
berpikir keras supaya bisa bekerja. Dari kutipan teks novel di atas Enong
Kemudian, Enong mendapat ide untuk merupakan sosok teman yang berjiwa
bekerja sebagai pendulang timah. Ia besar. Sebelum Enong berangkat pergi
berusaha sekuat tenaga bekerja sebagai mencari pekerjaan di Tanjong Pandan,
pendulang. Sore itu pun juga lahirlah ia mengatakan ingin berjumpa dengan
seorang pendulang timah perempuan di teman-temannya. Kepergian Enong
kampungnya. tentu hal yang menyedihkan karena ia
berpisah dengan teman-temannya.
3.1.3 Citra Enong sebagai Teman Namun, ketika mereka bertemu di
Selain berperan sebagai seorang anak lapangan, justru Enong lah yang
dan gadis remaja, Enong juga berusaha menghibur teman-temannya.
merupakan tokoh yang berperan sebagai Kesedihan yang ia rasakan ia luapkan
teman. Sebagai teman Enong memiliki dengan menyemangati teman-temannya.
citra teman yang berjiwa besar, tahu diri Semangatnya pun meluap.
dan teman yang baik. Citra Enong
sebagai teman yang berjiwa besar hanya 3.1.4 Citra Enong sebagai Anggota
terdapat satu data. Berikut kutipan teks Masyarakat
novel yang mendukung hal tersebut. Selain sebagai anak, gadis remaja dan
sebagai teman, Enong juga merupakan
Sebelum berangkat, Enong mengatakan tokoh yang berperan sebagai anggota
ingin berjumpa dengan teman- masyarakat. Di dalam novel tersebut
temannya di tempat mereka biasa Enong diceritakan merupakan salah satu
bermain di lapangan sekolah. Dulu, dari warga melayu di Belitong. Enong
setiap minta izin untuk bermain di sana, dikenal masyarakat sekitarnya
Enong selalu gembira. Kali ini ia merupakan salah satu pendulang timah
muram. Syalimah tahu, di lapangan itu perempuan pertama di dunia dan ia
Enong akan mengucapkan perpisahan. merupakan sosok perempuan yang
Di lapangan telah menunggu Nuri, perkasa. Hal tersebut dapat dilihat pada
Ilham, Nizam, dan Naila. Merekalah kutipan berikut ini.
sahabat terdekat Enong, sesama
penggemar pelajaran bahasa Inggris. Pertemuan dengan Enong berlanjut
Ilham hanya diam. Enong dan Ilham dengan obrolan panjang tentang
saling menyukai dengan cara yang tak minatnya akan bahasa Inggris. Ia
dapat mereka jelaskan. Ketika akan memperlihatkan padaku berbagai
berpisah, keduanya merasakan macam katalog yang didapatnya dari
kehilangan, juga dengan cara yang tak Tuan Pos. Aku terkesan akan semangat
dapat mereka jelaskan. Anak-anak itu dan jiwa humornya. Aku diserbu energi
bergandengan tangan dan menangis. positif perempuan itu. Sesungguhnya
“Suatu ketika nanti, kita akan berbicara aku telah mengenal Enong sebelumnya,
bahasa Inggris lagi!” kata Enong tapi hanya dari cerita-cerita tentang
menghibur teman-temannya.“Aku akan perempuan pertama yang mendulang
bekerja dulu di Tanjong Pandan. Kalau timah. Tentang ayahnya yang
dapat uang, nanti aku akan kursus meninggal tertimbun tanah di ladang

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 8


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

tambang, dan tentang keluarga mereka Andrea Hirata menceritakan tentang


yang tinggal di tepi kampung sebelah sesosok perempuan yang sabar,
utara, berbatasan dengan hutan. Hanya bertanggung jawab dan memandang
itu yang kutahu. Kini ia duduk di penting arti sebuah keluarga dan cita-
depanku, dari lenganku. Dua orang cita. Rasa tanggung jawab terhadap
petinju kulihat telah menguasai keluarga membuat Enong berusaha
perempuan itu: Sugar Ray Leonard di memposisikan dirinya sebagai tulang
lehernya, Thomas Hearns di bahunya. punggung keluarga. Bertanggung
Kakinya kukuh seperti kaki rusa jawab, pekerja keras, tekun, optimis dan
Thomson. Namun, sinar matanya sabar, itulah yang tergambar dari sosok
lembut dan wajahnya seperti tak pernah Enong. Semua itu dilakukan demi ibu
punya pikiran buruk pada siapa pun. dan adik-adiknya dan cita-cita
Alangkah langka kombinasi itu.(PB, mulianya. Citra perempuan yang
2011:142 dengan kode data CP.d.1). disampaikan oleh Andrea Hirata melalui
tokoh utama dapat menimbulkan hal
Pada kutipan di atas, juru cerita yang positif untuk pembaca. Ia berhasil
menggambarkan kehidupan Enong memperlihatkan kekuatan-kekuatan
melalui deskripsi dari si tokoh aku. besar yang tersembunyi dalam diri
Enong diceritakan merupakan salah satu manusia. Enong dikisahkan sejak kecil
warga masyarakat Melayu di Belitong hingga remaja menjalani hidup dengan
yang hidup dengan keluarga yang jatuh bangun menghadapi
sederahana dan mereka tinggal di tepi kehidupannya. Enong sanggup
kampung sebelah utara. Enong menjalani hidup dan mengambil peran
merupakan perempuan pertama sebagai tulang punggung keluarga.
pendulang timah di kampungnya.
Enong tergambarkan sesosok 3.3 Kelayakan Citra Tokoh Utama
perempuan perkasa yang berlengan Perempuan dalam Novel Padang
besar. Hal itu membuat orang lain Bulan Karya Andrea Hirata
takjub kepada Enong karena ia pekerja sebagai Bahan Ajar Sastra di
keras yang bekerja selayaknya laki-laki. SMA

Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat Karya sastra yang digunakan dalam


disimpulkan bahwa citra tokoh penelitian ini yaitu sebuah novel. Novel
perempuan (Enong) dalam novel dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
Padang Bulan ditampilkan secara alternatif bahan pembelajaran sastra di
keseluruhan melalui tuturan pengarang SMA seperti bahan pembelajaran materi
dan melalui karakterisasi penampilan mengenai unsur-unsur intrinsik yang
tokoh. Rincian karakterisasi penampilan meliputi analisis citra perempuan pada
tokoh memperlihatkan kepada pembaca tokoh utama. Maka dalam hal ini
tentang usia, kondisi fisik/kesehatan dan pemilihan bahan ajar sastra perlu
tingkat kesejahteraan si tokoh. Berikut dipertimbangkan berdasarkan beberapa
penjelasan mengenai pencitraan yang kriteria yang berlaku dalam kurikulum
dipaparkan oleh pengarang dalam novel 2013 saat ini. Adapun uraian analisis
Padang Bulan. beberapa kriteria pemilihan bahan ajar
sebagai berikut.
3.2 Citra Tokoh Utama Perempuan
(Enong) Secara Komprehensif 3.3.1 Kesesuaian dengan Kurikulum

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 9


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

Berikut ini Kompetesi Dasar (KD) mata seorang anak di Belitong yang tidak
pelajaran Bahasa Indonesia pada tamat Sekolah Dasar untuk berjuang
Kurikulum 2013 yang relevan dengan menghadapi kesulitan hidup yang
penelitian ini adalah 3.3 menganalisis menimpanya dan tidak menyerah untuk
teks novel baik melalui lisan maupun berkorban demi menghidupi
tulisan. Berdasarkan kompetensi dasar keluarganya dan menggapai cita-
aspek kemampuan bersastra tersebut, citanya. Pada novel tersebut juru cerita
penelitian terkait dengan KD yang menyajikan bahasa yang tidak sulit
menuntut kemampuan analisis siswa untuk dipahami oleh pembaca terutama
terhadap unsur-unsur dalam novel. Citra siswa SMA karena novel tersebut tidak
perempuan masuk sebagai salah satu menyajikan istilah-istilah yang sulit
unsur intrinsik yang dapat dianalisis dijangkau oleh siswa.
siswa dari novel tersebut. Komponen
dalam unsur-unsur intrinsik karya sastra 3.3.3 Kesesuaian Materi dengan
yakni tema, alur/ plot, tokoh, Tuntunan Pendidikan Karakter
penokohan, latar/ setting, sudut pandang Nilai-nilai pendidikan karakter yang
dan amanat. Pembahasan mengenai dirumuskan dalam Desain Induk
citra perempuan masuk ke dalam Pendidikan Karakter yang dikeluarkan
komponen tokoh dan penokohan. Tokoh oleh Kementrian Pendidikan Nasional
sebagai bahan dasar dalam suatu novel yakni nilai religius, jujur, toleransi,
yang diproses lewat penokohan disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
sehingga membentuk citra tokoh yang demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kemudian diterima oleh pembaca, kebangsaan, cinta Tanah Air,
dalam hal ini adalah siswa. Dengan hal menghargai prestasi, bersahabat/
tersebut citra perempuan yang terdapat komunikasi, cinta damai, gemar
dalam novel Padang Bulan, dapat membaca, peduli lingkungan, peduli
dijadikan bahan untuk pengapresiasian sosial, dan tanggung jawab. Dari ke
dalam pembelajaran sastra. delapanbelas nilai-nilai karakter
tersebut, novel Padang Bulan
3.3.2 Kesesuaian Materi dengan memenuhi sebelas data yang memuat
Perkembangan Kognisi Siswa unsur nilai-nilai karakter. Adapun
nilai-nilai karakter yang terdapat dalam
Kesesuaian dengan perkembangan novel tersebut dapat dilihat pada uraian
kognitif siswa yaitu ranah yang pembahasan hasil penelitian.
mencakup kegiatan mental (otak) atau
proses pemikiran siswa. Ranah kognitif 3.3.4 Kesesuaian Materi dengan
memiliki enam jenjang atau aspek, Aspek Kebahasaan Siswa
yaitu; 1) pengetahuan, 2) pemahaman, Untuk menentukan layak atau tidaknya
3) penerapan, 4) analisis, 5) sintesis, 6) citra perempuan dalam novel Padang
penilaian. Untuk itu, materi yang Bulan karya Andrea Hirata sebagai
disajikan pada bahan ajar harus bahan ajar sastra di SMA dilihat dari
disesuaikan dengan perkembangan kesesuaian dengan aspek kebahasaan
kognitif siswa. Dari keseluruhan data siswa. Berikut pembahasan mengenai
mengenai citra perempuan pada tokoh kesesuaian aspek tersebut.
Enong telah sesuai dengan
perkembangan kognitif siswa. Novel 1. Penyajian Materi Menggunakan
Padang Bulan karya Andrea Hirata Bahasa Indonesia yang Benar
berlatar belakang kisah kehidupan

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 10


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

Dalam menyajikan materi bahan ajar Namun, Syalimah tak tahan


hendaknya materi tersebut untuk segera tahu apa yang
menggunakan bahasa Indonesia yang dibelikan suaminya untuknya,
benar. Di dalam novel Padang Bulan sedangkan Enong baru aka
bahasa yang digunakan semuanya pulang nanti sore. Sesekali ia
menggunakan pola kalimat bahasa melongok ke arah benda yang
Indonesia yang benar. Berikut ini misterius itu. Ia memberanikan
beberapa data yang mewakili kalimat- diri dan melangkah pelan
kalimat yang terdapat dalam novel. mendekatinya. Di depan benda
itu jantungnya berdebar-debar.
Enong tak patah semangat. Ia telah Ia memajamkan mata dan
ditolak oleh puluhan juragan. (PB, menarik terpal. Ia membuka
2011:43 dengan kode data PBA.d.1). matanya dan terkejut tak
kepalang melihat sesuatu
Pada bagian teks novel di atas terdapat berkilauan: sepeda Sim King
penggunaan kalimat sederhana Secara made in RRC! (PB, 2011: 5
sintaksis, juru cerita mengunakan pola dengan kode data PBA.d.3).
kalimat sederhana yang terdiri atas
subjek, predikat, dan objek. Hal itu Dalam kutipan novel di atas terdapat
tampak pada kedua kalimat berikut. penggunaan istilah yang mudah
Kalimat (1) “Enong tak patah dipahami oleh siswa. Istilah yang
semangat” dan kalimat (2) “Ia telah terdapat dalam penggalan novel tersebut
ditolak oleh puluhan juragan.” Kalimat yaitu made in. Istilah tersebut berasal
(1) berpola SP dan kalimat (2) berpola dari bahasa Inggris. Dalam bahasa
SPO. Pada kalimat (1) kata “Enong” Indonesia, kata made in memiliki arti
sebagai subjek dan “tak patah „buatan‟. Istilah made in tentu saja
semangat” sebagai predikat. Pada sudah sering didengar bahkan
kalimat (2) kata “Ia” sebagai subjek, diucapkan oleh siswa. Misalnya pada
“telah ditolak” sebagai predikat, dan perlengkapan sekolah, seperti pada
“puluhan juragan” sebagai objek. buku tulis. Umumnya di sampul
belakang buku tulis terdapat kata made
2. Kesesuaian Materi dengan Tingkat in. Dengan demikian, penggunaan
Penguasaan Bahasa Siswa istilah made in yang berasal dari bahasa
Materi bahan ajar yang akan disajikan Inggris dalam penggalan novel tersebut
untuk siswa harus disesuaikan dengan mudah dipahami oleh siswa.
tingkat penguasaan bahasa siswa.
Penggunaan istilah-istilah kata-kata Adapun data-data lainnya mengenai
dalam novel Padang Bulan karya penggunaan istilah-istilah kata yang
Andrea Hirata sesuai dengan tingkat mudah dipahami oleh siswa dan sesuai
penguasaan bahasa siswa. Istilah-istilah dengan tingkat penguasaan bahasa
yang disajikan oleh juru cerita sering siswa dalam novel Padang Bulan karya
digunakan oleh siswa dalam percakapan Andrea Hirata dapat dilihat pada
sehari-hari. Dalam novel Padang Bulan lampiran.
terdapat empat belas data yang
berhubungan dengan istilah-istilah kata 4. SIMPULAN DAN SARAN
yang mudah dipahami oleh siswa.
Berikut kutipan-kutipannya. Berdasarkan analisis citra tokoh utama
perempuan (Enong) dalam novel
Padang Bulan karya Andrea Hirata
Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 11
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

yang telah diuraikan dalam contoh dalam pembelajaran sastra


pembahasan, diperoleh simpulan yang mengenai analisis tokoh yakni
terdiri atas dua bagian yakni simpulan menganalisis citra tokoh utama
hasil penelitian citra tokoh utama perempuan. Hal ini disebabkan citra
perempuan dalam novel Padang Bulan tokoh utama perempuan (Enong) dalam
karya Andrea Hirata dan simpulan novel Padang Bulan layak dijadikan
kelayakannya sebagai bahan ajar sastra salah satu alternatif bahan ajar
di SMA. Berikut uraian simpulan berdasarkan kriteria pemilihan bahan
berdasarkan hasil penelitian. ajar sastra sesuai dengan kurikulum
2013.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap DAFTAR PUSTAKA
novel Padang Bulan karya Andrea
Hirata, peneliti menyimpulkan sebagai Esten, Mursal. 1978. Kesusastraan
berikut. Pengantar Teori dan Sejarah.
1. Citra tokoh utama perempuan Bandung: Angkasa Bandung.
(Enong) dalam novel Padang Bulan
karya Andrea Hirata terdapat empat Hirata, Andrea. 2011. Padang Bulan.
kategori citra perempuan yakni Yogyakarta: Bentang Pustaka.
sebagai anak, gadis remaja, teman,
dan anggota masyarakat. Moleong, Lexy J. 2013. Metode
2. Enong ditampilkan menjalani Penelitian Kualitatif. Bandung:
kehidupan dengan memiliki citra PT Remaja Rosdakarya.
yang bertanggung jawab, pekerja
keras, tekun, optimis dan sabar. Nurgiantoro, Burhan. 1993. Teori
Motivasi yang melandasi diri tokoh Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Enong dalam menjalani Gajah Mada.
kehidupannya ialah semuanya ia
lakukan demi keluarga dan untuk Sadikin, Mustofa. 2011. Kumpulan
menggapai impiannya. Sastra Indonesia. Jakarta: Gudang
3. Citra tokoh utama perempuan Ilmu.
(Enong) dalam Novel Padang Bulan
Karya Andrea Hirata layak untuk Sugihastuti dan Suharto. 2002. Kritik
dijadikan sebagai bahan Sastra Feminis. Yogyakarta:
pembelajaran sastra di Sekolah Pustaka Pelajar.
Menengah Atas (SMA) karena
memenuhi kriteria pokok dalam
pemilihan bahan ajar sesuai dengan
kurikulum 2013 yang berlaku saat ini
di tingkat SMA.

Saran
Berdasarkan hasil analisis terhadap
novel Padang Bulan karya Andrea
Hirata, peneliti menyarankan guru
bidang studi mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat menggunakan kutipan
penggalan novel Padang Bulan sebagai

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Hal 12

You might also like