Professional Documents
Culture Documents
Praktikum Penanganan Perdarahan
Praktikum Penanganan Perdarahan
PENANGANAN PERDARAHAN
A. Pengertian
Perdarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah
karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan.kerusakan ini bisa
disebabkan oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah
yang tersumbat.
Sebagai seorang pelaku Pertolongan Pertama selain dapat melakukan
tindakan bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung paru, juga harus dapat
mengenali dan mengatasi perdarahan.
Mengenali dan mengatasi perdarahan merupakan salah satu
ketrampilan utama yang juga harus dikuasai oleh seorang pelaku
Pertolongan Pertama. Bila perdarahan ini tidak diatasi dengan segera maka
nyawa korban dapat terancam maut dengan tanda awal menjadi lemah, syok,
dan akhirnya meninggal.
Untuk mengatasi perdarahan, kita harus tahu dahulu tentang sistem
peredaran darah (sistem sirkulasi) yang bertanggung jawab mengedarkan
(mengalirkan) darah ke seluruh tubuh manusia. Adapun 3 komponen utama
dalam sistem ini adalah jantung, pembuluh darah, dan darah, yang ketiganya
harus berfungsi dengan baik agar tidak terjadi gangguan dalam tubuh.
Dalam dunia kedokteran dikenal adanya istilah perfusi yaitu sirkulasi
yang adekuat ke seluruh tubuh, memasok sel dan jaringan dengan oksigen
dan bahan nutrisi, serta mengangkut kembali zat karbon dioksida dan sisa
pembakaran tubuh.
Jika hal di atas terganggu pada salah satu atau lebih sel dan organ
tubuh oleh satu atau beberapa penyebab, maka sel atau organ tersebut akan
mengalami keadaan berbahaya, yaitu akan berkurangnya pasokan darah,
oksigen, dan nutrisi sehingga zat sampah (karbon dioksida dan sisa
pembakaran) akan bertumpuk. Keadaan ini dikenal dengan istilah
Hipoperfusi atau Syok.
Tindakan yang dilakukan untuk menghentikan perdarahan
Jenis Perdarahan:
Berdasarkan letak keluarnya darah, pendarahan dibagı menjadi 2 macam, yaitu
pendarahan terbuka dan pendarahan tertutup. Pada pendarahan terbuka, darah keluar
dari dalam tubuh. Tekanan dan warna darah pada saat keluar tergantung dari jenis
pembuluh darah yang rusak: Jika yang rusak adalah pembuluh arteri (pembuluh nadi),
maka darah memancar dan berwarna merah terang. Jika yang rusak adalah pembuluh
vena (pembuluh balık), maka darah mengalir dan berwarna merah tua. Jika yang rusak
adalah pembulul kapiler (pembuluh rambut). maka darah merembes seperti titik embun
dan berwarna merah terang.
Pada pendarahan tertutup, darah keluar dari pembuluh darah dan pengisian
daerah sekitarnya, terutama dalam jaringan. Pendarahan ini dapat didentifikasi dengan
adanya memar pada korban. Bentuk lain dari perdarahan tertutup adalah pendarahan
dalam. Pada pendarahan dalam, darah yang keluar dari pembuluh darah mengisi rongga
dalam tubuh, seperti rongga dalam perut. Pendarahan ini dapat diidentifikasi dari tanda-
tanda pada korban, seperti:
a. setelah cidera korban mengalami syok, tapi tidak ada tanda-tanda pendarahan
b. tempat cidera mungkin terlihat memar yang terpola
c. lubang tubuh mungkin mengeluarkan darah.
Penanganan Perdarahan:
Untuk perdarahan terbuka:
1. Tekanan langsung pada daerah cedera
2. Elevasi
3. Tekanan pada titik nadi
4. Immobilisasi
5. Torniquet : Jika kemungkinan amputasi
6. Kompres es
B. Tujuan:
1. Agar darah berhenti keluar
2. Agar tidak terjadi syok
C. Indikasi:
1. Pada kasus kecelakaan dengan multiple trauma
2. Kasus lain yang menyebabkan perdarahan masif
Nama :…………………………………………
NIM :…………………………………………
KLS/TK :…………………………………………
Ya
NO ASPEK YANG DINILAI Tidak
A Persiapan
1 Identifikasi klien
2 Siapkan Alat :
Kasa perban
B Fase Interaksi :
1 Salam terapeutik & panggil klien dengan namanya/ suruh klien
menyebutkan namanya
2 Perkenalkan diri
3 Tanyakan keluhan dan kaji keadaan spesifik klien ke keluarga
4 Jelaskan pada klien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan,
tujuan dan prosedurnya
C Fase Kerja
2 Mencuci tangan
2 Memakai sarung tangan
3 Meletakkan kassa, perban, atau kain bersih diatas luka dan tekan
selama 10 menit
4 Jika selama 10 menit perdarahan belum berhenti, terus tekan area
luka sampai perdarahan berhenti
Bila perdarahan belum berhenti, angkat bagian tubuh yang cedera
lebih tinggi dari jantung sambil terus menekan area perdarahan
(jangan tinggikan area cedera apabila terdapat fraktur)
Biarkan kassa, perban, atau kain menutupi bagian luka lalu balut
5
namun jangan terlalu ketat karena akan mengganggu aliran darah
6 Monitoring tanda-tanda vital dan keadaan perdarahan
7 Jika perdarahan sudah berhenti, lakukan perawatan luka agar luka
menjadi bersih
8 Membereskan alat-alat
9 Melepas sarung tangan
11 Mencuci tangan
D Fase Terminasi & evaluasi
1 Tanyakan respon klien sesuadah tindakan, lakukan obeservasi
kondisi klien secara berkala
2 Pantau TTV secara berkala
3 Berikan reinforcement postif ke keluarga/ klien
4 Baut kontrak tindakan selanjutnya
E Fase Dokumentasi
Jumlah skor
( _____________________________)