You are on page 1of 4

Nama : Muhammad Syahrul Ramadhan

NPM : 2106632213

Fakultas : Teknik

Mata Kuliah : MPKT-17

Nama Dosen : Jimmy Hitipeuw, M.Pd.

Jati Diriku sebagai Cendikia

Karakter merupakan sesuatu yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita sebagai manusia.
Kita sebagai manusia memiliki sifat, watak, dan karakter yang berbeda-beda. Namun, karakter
dari setiap individu bukanlah hal yang statis, melainkan dapat mengalami perubahan seiring
dengan berjalannya waktu. Ada banyak sekali faktor yang dapat menjadi penyebab berubahnya
karakter seseorang, baik dari dalam diri individu itu sendiri maupun yang bersifat eksternal,
seperti lingkungan pertemanan, keluarga, pendidikan, motivasi diri, dan lain-lain. Namun,
sebelum membahas lebih lanjut tentang karakter, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih
dahulu pengertian dan definisi dari “karakter” itu sendiri.

Menurut (Kamisa, 1997) karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak,
mempunyai kepribadian. Selain itu juga, karakter juga merupakan internalisasi nilai-nilai yang
berasal dari lingkungan kemudian menjadi bagian dari kepribadian seseorang (Meliono &
Hadinata, 2017). Karakter berupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu
dan memiliki urgensi yang sangat tinggi. Kualitas dari seorang individu sangat dipengaruhi oleh
karakter dan kompetensi yang dimilikinya. Untuk mencapai kualitas sumber daya manusia yang
baik, maka kita sebagai seorang indivdu harus membangun dan mengembangkan aspek
kompetensi dan karakter dengan seimbang dan secara bertahap. Kompetensi sendiri menurut
(Armstrong, 1998) adalah pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu untuk mencapai
kesuksesan pekerjaannya. Dengan kombinasi antara kompetensi yang mumpuni dan karakter
yang kuat, akan terwujud kualitas sumber daya manusia yang ideal.
Untuk membangun karakter, maka setiap individu harus mengetahui, memahami, serta
mengimplementasikan keutamaan karakter yang telah ada. Terdapat 6 kategori yang berkaitan
dengan keutamaan karakter. Kategori yang pertama adalah kebijaksanaan dan pengetahuan.
Apabila seseorang memiliki keutamaan karakter kebijaksanaan dan kependidikan, ia akan lebih
mampu dalam menyelesaikan semua masalah dan tantangan yang ia hadapi dengan pengetahuan
dan pengalaman. Orang yang memiliki keutamaan kebijaksanaan dan pendidikan juga biasanya
lebih cerdik. Hal ini disebabkan karena ia mampu memandang sebuah permasalahan dengan
perspektif yang lebih beragam sehingga dapat menjadi lebih terbuka dan tidak skeptis dalam
mencari jalan keluar. Orang yang bijaksana juga cenderung akan lebih tenang dalam menghadapi
masalah

Kategori yang kedua adalah kemanusiaan dan cinta yang berkaitan dengan kemampuan
interpersonal, cinta kasih, kebaikan hati (kedermawanan, perawatan, kasih sayang, dan
altruistik), serta kecerdasan sosial. Dengan kemanusiaan dan cinta, hidup akan menjadi lebih
indah. Dunia akan diisi oleh orang-orang yang dermawan dan memiliki kemampuan
interpersonal yang baik sehingga afeksi antarindividu menjadi lebih terjaga. Kategori yang ketiga
adalah kesatriaan yang mencakup tentang kekuatan emosional dan kemauan untuk mencapai
sebuah tujuan. Seseorang yang berjiwa kesatria mampu untuk mengakui kesalahannya dan berani
untuk meminta maaf. Selain itu, seorang kesatria memiliki tekad yang kuat untuk mencapai
tujuan yang ia kehendaki sebelumnya tanpa pantang menyerah meskipun dihadapkan dengan
situasi yang sulit seperti berbagai rintangan dan masalah.

Kateogori keutamaan karakter yang keempat adalah keadilan. Keadilan mengacu pada tiga
prinsip. Prinsip yang pertama adalah kewarganegaraan atau lebih tepatnya kemampuan dan
kesediaan untuk mengemban tugas demi keberhasilan bersama. Prinsip ini juga termasuk
loyalitas, kesiapan kerja, dan tanggung jawab seorang individu yang berada pada suatu
kelompok. Prinsip yang kedua adalah kesetaraan, yakni tidak memperlukan orang lain secara
berbeda-beda. Yang dimaksud disini adalah kita harus menganggap sama rata setiap individu
yang ada secara objekti dengan mengesampingkan faktor kekuasaan, materi, fisik, dan
komponen-komponen lainnya yang mungkin dapat memicu subjektivitas penilaian kita terhadap
orang tersebut. Prinsip yang ketiga adalah kepemimpinan. Individu yang memiliki kualitas
kepemimpinan yang baik dapat menempatkan posisinya sebagai seorang pemimpin yang bisa
memberikan pengaruh positif kepada orang-orang lain yang dipimpinnya sehingga dapat
mencapai tujuan bersama.

Selanjutnya kategori yang kelima adalah pengelolaan diri yang memiliki cakupan pengampunan,
pengendalian diri, kerendahhatian, serta kehati-hatian. Kategori karakter ini menghindarkan
seseorang dari dampak-dampak negatif yang mungkin saja muncul akibat perbuatan yang ia
lakukan maupun alami di masa lampau. Kategori keutamaan karakter terakhir adalah
transendensi yang merupakan penghubung antara kehidupan manusia dan alam semesta.
Kategoru ini meliputi penghargaan terhadap keunggulan, rasa bersyukur, optimisme,
berorrientasi ke masa depan, spiritualitas, dan menikmati hidup. Sebagai mahasiswa UI yang
ingin membentuk karakter, kita juga perlu memahami dan menjalankan 9 nilai-nilai UI yang
telah ditetapkan oleh Majelis Wali Amanat UI yang terdiri atas (1) Kejujuran, (2) Keadilan, (3)
Keterpercayaan, (4) Kemartabatan dan/atau Penghormatan, (5) Tanggung jawab, (6)
Kebersamaan, (7) Keterbukaan, (8) Kebebasan Akademik dan Otonomi Keilmuan, dan (9)
Kepatuhan pada Aturan, Prosedur dan Panduan UI serta Panduan lainnya.

Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa seorang individu harus dapat membentuk
karakter yang kuat beriringan dengan pengembangan kompetensi sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Selain itu, sebagai mahasiswa UI, kita juga perlu mempelajari dan menerapkan
enam kategori keutamaan karakter serta nilai-nilai UI yang telah ditetakan oleh Majelis Wali
Amanat UI untuk menunjang kehidupan kita sebagai mahasiswa di dunia perkuliahan

Daftar Pustaka
Armstrong, M. (1998). Performance Management. Bungay: Clays Ltd. St Ives Ple.

Kamisa. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.

Meliono, I., & Hadinata, F. (2017). Bahan Ajar MPKT A: Jati Diriku Sebagai Cendikia. Depok: PKKPT
Universitas Indonesia.

You might also like