Professional Documents
Culture Documents
Analisis Periodisasi Demokrasi
Analisis Periodisasi Demokrasi
DEMOKRASI LIBERAL
Kabinet presidensial yang dipimpin presiden Ir.Soekarno saat itu, diganti oleh kabinet
parlementer yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Dalam kabinet
parlementer ini, Sutan Syahrir diangkat menjadi perdana menteri pertama.
3. Tingkat pendapatan yang dimana dimiliki penduduk kemudian akan lebih tinggi.
5. Kebebasan yang dimana dimiliki oleh pers kemudian sering disalah artikan.
Pada masa pemerintahan kabinet ini, diperkenalkan sistem ekonomi yang dikenal
dengan sistem Ali-Baba. Sistem ekonomi Ali-baba diperuntukan menggalang
kerjasama ekonomi antara pengusaha pribumi yang diidentikkan dengan Ali dan
penguaha Tionghoa yang diidentikkan dengan Baba.
Konflik PNI dan NU membuat keretakan partai pendukung mendorong Kabinet Ali
Sastro I harus mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 24 Juli 1955.
DEMOKRASI TERPIMPIN
Selama masa demokrasi liberal, rakyat Indonesia sadar bahwa sistem ini tidak cocok
karena sistem demokrasi ini bertentangan dengan nilai dasar pancasila khususnya
sila ke 3 dan sila ke 4, juga ketidakmampuan Konstituante menyelesaikan masalah
kenegaraan.
Dekrit Presiden 1959 menyatakan UUDS 1950 tidak berlaku lagi dan
memberlakukan kembali UUD NRI 1945. Dekrit presiden memuat ketentuan :
Menetapkan pembubaran Konstituante, Menetapkan bahwa UUD NRI 1945 telah
berlaku di Indonesia, dan Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat.
Masuknya pengaruh PKI dalam konsep nasakom dan terjadinya peristiwa G30S/PKI
menyebabkan munculnya gerakan yang meminta Presiden Soekarno mundur.
Kemudian Mayjen Soeharto memimpin Indonesia pada tahun 1966 dan Indonesia
memasuki era politik Orde Baru.
Karakteristik demokrasi terpimpin :
Sistem kepartaian melemah karena kekuasaan presiden yang semakin besar
Peran kontrol DPR Gotong Royong (DPR-GR) melemah
Pemilu tidak terselenggara
Upaya konsolidasi kekuatan politik dengan cara pembentukan Kabinet
Gotong Royong yang mewakili semua fraksi dan partai, Dewan Nasional yang
dibentuk dari golongan fungsional (wakil buruh, petani, pendeta, ulama,
wanita, dll)
Sentralisasi kekuasaan di tangan presiden
Kewenangan daerah terbatas
Kebebasan pers dibatasi, sejumlah media dibredel
Kelebihan demorkasi terpimpin :
Terbentuknya sebuah integritas yang terjadi secara nasional.
Kembalinya Irian Barat ke Indonesia.
Menjadi pelopor dari non-blok dan menjadi pemimpin di Asia dan Afrika.
Dilakukan pembentukan berbagai macam lembaga negara.
Terjadinya penataan yang dimana terjadi pada berbagai macam bidang.
Terbentuknya rasa ingin gotong royong
Orde bari berkeinginan melaksanakan Pancasila dan UUD NRI 1945 secara murni
dan konsekuen sebagai kritik terhadap orde lama yang dianggap telah menyimpang
dari Pancasila.
Pemerintah berusaha menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan
stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan banvsa dengan
mengedepankan ekonomi sebagai sarana pendidikan
Perubahan politik dari yang bersifat otoriter pada masa demokrasi terpimpin di
bawah Presiden Soekarno menjadi lebih demokratis pada Orde Baru.
Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen hanya dijadikan alat
politik penguasa. Kenyataan yang terjadi, pelaksanaan Demokrasi Pancasila sama
dengan kediktatoran.
1. Maraknya KKN
2. Pembangunan tidak merata.
3. Kesenjangan pembangunan terjadi.
4. Kebebasan pers yang terbatas.
Era reformasi dimulai setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei
1998 dan digantikan oleh wakil Presiden Prof. Dr. B.J.Habibie.
Cerminan mengenai pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi dapat
diketahui dari naskah Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-
2025Sistem pemerintahan presidensial
Tahapan demokrasi : 1) Peralihan diri dari kepemimpinan nondemokratis ke
demokratis, 2) Pembentukan lembaga dan tertib politik demokrasi, 3) Konsolidasi
demokrasi, dan 4) Praktik demokrasi sebagai budaya politik berbangsa dan
bernegara.
Karakteristik demokrasi era reformasi :
Kekurangan :