Professional Documents
Culture Documents
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien.
Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan
sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya
dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih
tinggi.
[sunting] Kegunaan
Sonograf ini menunjukkan citra kepala sebuah janin dalam kandungan.
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam
medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan
ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan
probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair
memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
Ultrasonografi medis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien.
Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan
sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya
dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih
tinggi.
[sunting] Kegunaan
Sonograf ini menunjukkan citra kepala sebuah janin dalam kandungan.
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam
medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan
ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan
probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair
memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
• Ancaman keguguran. Jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai
kesehatan dari fetus. Jika detak jantung janin jelas maka prospek yang baik untuk
melanjutkan kehamilan.
• Masalah dengan plasenta. USG dapat menilai kondisi plaasenta dan menilai adanya
masalah2 seperti plasenta previa dsb.
• Kehamilan ganda/ kembar. USG dapat memastikan apakah ada 1 / lebih fetus di rahim.
• Kelainan letak janin. Bukan saja kelainan letak janin dalam rahim tapi juga banyak
kelainan janin yang dapat di ketahui dengan USG, seperti: hidrosefalus, anesefali,
sumbing, kelainan jantung, kelainan kromoson (syndrome down), dll.
• Dapat juga untuk menilai jenis kelamin bayi jika anda ingin mengetahuinya.
USG yang ketiga biasanya dilakukan pada kehamilan minggu ke 34 unutk mengevaluasi
ukuran fetus dan menilai pertumbuhan fetus, pergerakan dan pernafasaan, detak jantung
bayi juga jumlah air ketuban di sekeliling bayi serta posisi bayi dan plasenta..
Pada dasarnya USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan karena USG
tidak berbahaya untuk bayi dan ibu. USG terutama dilakukan bila terjadi masalah
kehamilan misalnya adanya detak jantung janin yang tidak teratur.
© Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com
USG merupakan tes diagnostik non-invasif yang menggunakan gelombang suara untuk
memperlihatkan citra visual dari bayi, plasenta, rahim dan organ panggul lainnya.
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui perkembangan kehamilan dan kesehatan bayi
yang sedang dikandung.
Saat melakukan pemeriksaan USG, teknisi akan mentransmisikan frekuensi tinggi dari
gelombang suara melalui rahim yang akan memantul ke bayi yang dikandung, hasilnya
akan berupa gambar yang dapat menerjemahkan gema dari suara menjadi gambar video
untuk memperlihatkan bentuk bayi, posisi dan gerakannya. Rangkaian gambar tersebut
disebut dengan sonogram.
Rata-rata para ibu melakukan pemeriksaan USG ketika memasuki usia kehamilan 16
sampai 20 minggu. Tapi ada juga yang melakukannya sejak usia 4 sampai 5 minggu, atau
setiap kali merasa ada tanda-tanda masalah. Biasanya para ibu sangat menantikan USG
pada usia kehamilan 4 bulan, karena pada saat itu sudah bisa melihat bentuk dan jenis
kelamin dari sang bayi.
Seperti dikutip dari Babycenter, Kamis (15/10/2009), keuntungan lain yang bisa
didapatkan dengan melakukan pemeriksaan USG adalah bisa memantau jumlah denyut
jantung bayi per menitnya, sehingga bisa diketahui apakah ada masalah dengan
jantungnya atau tidak. Untuk mengetahui apakah bayi yang dikandung tunggal atau
kembar, untuk mengetahui posisi dari plasenta apakah menutupi leher rahim atau tidak
karena jika menutupi dapat menimbulkan rasa sakit dan pendarahan nantinya.
Jika memasuki trimester terakhir, pemeriksaan USG penting untuk mengetahui ukuran
dari bayi apakah beratnya terlalu rendah atau berlebih. Untuk menilai apakah memiliki
air ketuban yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Untuk mengetahui bentuk fisik dari
bayi apakah normal atau tidak. Dan yang tidak kalah penting adalah mengetahui posisi
bayi, karena posisi ini bisa menentukan apakah ibu tersebut bisa melahirkan secara
normal atau terpaksa harus melalui operasi caesar.
Pemeriksaan USG yang dilakukan bisa mendeteksi ketidaknormalan yang ada pada bayi
hingga 80 persen. Jika memang ada masalah maka bisa diberikan pertolongan terlebih
dahulu meskipun bayi tersebut masih dalam kandungan, sehingga dapat mengurangi
berbagai masalah yang mungkin timbul pada saat bayi lahir nanti.
Sampai saat ini belum pernah ditemukan bukti bahwa pemeriksaan USG bisa
membahayakan perkembangan bayi. Jadi pemeriksaan USG saat hamil sangat penting
agar orangtua dan dokter tahu bagaimana kondisi bayinya di dalam kandungan.
sumber :detik.com
1. PENGERTIAN UMUM USG
Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam
menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk
penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis,
haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah),
dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). Baru pada awal tahun 1940,
gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu
penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl
Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan
saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan
pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik
melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan
penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan
titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan
alat temuan Dussik.
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik
yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan
komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik
akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian
gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar
akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil
gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa
hingga saat ini.
Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai
saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian
dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-
invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian hasil
interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar
bekerjanya peralatan MI.
1. Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa,
seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam
transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang
disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik
(gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut
menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan
dalam bentuk gambar.
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima
dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat
komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC CARA USG MERUBAH
GELOMBANG MENJADI GAMBAR
USG atau Ultrasonografi dalam dunia kedokteran memang bukan barang baru. Toh, kehadirannya
terkadang masih menimbulkan kekhawatiran pada sebagian orangtua tentang penggunaan dan
manfaatnya. Misalnya, kekhawatiran akan radiasi yang ditimbulkan dari alat tersebut. Beberapa
orang bahkan menyangsikan manfaat alat ini mengingat ada satu dua kasus kelainan bayi yang
dianggap tak terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Belum lagi soal biaya. Beberapa klinik/rumah
sakit memang sudah memasukkan biaya USG dalam biaya pemeriksaan kehamilan. Namun
cukup banyak juga yang menagih pemeriksaan ini sebagai biaya tersendiri. Kalau pasien yang
meminta, mungkin enggak jadi soal. Tapi jika dokter melakukan pemeriksaan USG setiap kali
pasien kontrol dan ada biaya tambahan untuk itu, tampaknya ini tidak fair bagi pasien.
Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada ibu hamil. Sebelum
ada alat ini, denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16-18 minggu.
Sementara dengan USG, pada usia kehamilan 6-7 minggu sudah dapat dideteksi. USG juga dapat
mendeteksi kelainan-kelainan bawaan di usia kehamilan yang lebih awal.
CARA PEMERIKSAAN
1. Pervaginam
2. Perabdominan
- Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru menembus
rahim.
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik
sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar
yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat
dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena
gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D).
Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar
janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan
janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat
ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini
meliputi:
Pemeriksaan dengan USG wajib semasa kehamilan sebetulnya hanya dua kali, yaitu:
* Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan (usia kehamilan berapa pun namun biasanya pada
usia kehamilan 10-12 minggu). Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal. Gambaran janin
yang masih sekitar 8 cm akan terlihat tampil secara utuh pada layar monitor.
* Usia kehamilan 20-24 minggu sebagai skrining lengkap. Setelah usia kehamilan lebih dari 12
minggu gambaran janin pada layar monitor akan terlihat sebagian-sebagian/tidak secara utuh.
Karena alat scan USG punya area yang terbatas, sementara ukuran besar janin sudah bertambah
atau lebih dari 8 cm. Jadi, untuk melihat kondisi janin dapat per bagian, misalnya detail muka,
detail jantung, detail kaki dan sebagainya.
Selain itu, penggunaan alat USG dapat dilakukan atas dasar indikasi yakni:
* Bila perlu pada usia kehamilan 38-42 minggu untuk melihat bagaimana posisi bayi apakah
melintang, kepala turun, dan lainnya.
MANFAAT
Trimester I
- Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.
- Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan
sebagainya.
Trimester II:
Trimester III:
Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya,
kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau interpretasi
kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. Sebenarnya
untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
* Posisi bayi
Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau/daya tembus alat
USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.
* Kehamilan kembar
Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan bayi secara
detail.
* Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20 minggu
agak sulit dideteksi.
III. KESIMPULAN
Melihat fungsi dan cara kerja USG, dapat dikatakan bahwa kinerja USG identik dengan scanner
secara umum yang membedakan hanyalah data yang diterima, USG menerima data berupa
gelombang sedangkan scanner menerima data berupa barang