You are on page 1of 8

Masalah Masalah Ekonomi dan Sistem Perekonomian

1. Masalah Pokok dari Setiap Perekonomian


Masalah pokok ekonomi muncul karena pertemuananara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Kebutuhan manusia untuk memenuhi sangat
bayakdan beragam. Disisi lain, ketersediaan sumber daya belum tentu bisa memenuhi
kebutuhan tersebut.

a. Masalah pokok ekonomi tradisional/klasik


1. Masalah produksi
Proses produksi merupakan proses menciptakan atau menambah nilai guna suatu
barang. Contoh permasalahan produksi yaitu kurangnya modal untuk memulai
produksi.

2. Masalah distribusi
Distribusi merupakan proses menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Contoh
masalah pada distribusiyaitu kesulitan untuk menentukan efisiensi transportasi yang nantinya
akan digunakan dalam pengiriman barang atau produk hasil produksi. Sebagian dari proses
produksi ada yang dikirim melaluikapal laut dan pesawat. Hal itu menyebabkan biaya
transportasi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan menjadi semakin besar dan tinggi dan
hal tersebut dapat menyebabkan harga barang di daerah yang dikirimi melalui kapal ataupun
pesawat dapat menjadi mahal.

3. Masalah konsumsi
Permasalahan konsumsi menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi
kegunaan suatu barang. Permasalahan dalam konsumsi contohnya adalah saat barang
yang ada ternyata tidak mampu dibeli atau ternyata barang yang tersedia tidak cocok
untuk digunakan.

b. Masalah ekonomi modern


1. What : apa yang akan diproduksi dan berapa banyak?
Proses menentukan barang apa yang akan diproduksi merupakan masalah pokok dan
penting dalam ekonomi. Pemilihan produk yang tepat juga perlu diimbangi dengan
penentuan berapa banyak produksi yang perlu dilakukan. Untuk mengetahui apa saja
dan berapa banyak yang produk yang perlu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
konsumen, pihak produsen harus memiliki penilaian berdasarkan kesesuaian
kebutuhan terlebih dahulu.
2. How : bagaimana cara memproduksi barang/jasa?
Cara memproduksi berkaitan dengan cara mengkombinasikan sumber daya atau
faktor produksi. Cara produksi yang dipilih sebaiknya cara yang paling efektif dan
efisien. Contoh yaitu mencari bahan baku dengan harga lebih murah tetapi tetap
memiliki kualitas yang baik, menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk
melakukan produksi, serta pemilihan teknologi (mesin modern) dalam melakukan
proses produksi.
3. For whom : untuk siapa barang diproduksi
Permasalahan untuk siapa barang diproduksi merupakan masalah yang menyangkut
siapa yang memerlukan barang. Sehingga, masalah ini berkaitan dengan cara
mendistribusikan barang ke dalam pasaryang tepat. Dengan menargetkan pembeli
yang tepat, barang akan termanfaatkan dengan baik.

2. Batas-Batas Kemungkinan Produksi


Batas kemungkinan produksi (PPF) adalah representasi grafik yang menunjukkan
kombinasi dua barang (atau jasa) yang dapat diproduksi dengan efisien dari sumber daya
dan pengetahuan teknologi yang tetap.
Kita tahu bahwa produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi yang nyata di dunia
ini tidak hanya terdiri dari kombinasi dua barang (atau jasa), melainkan kombinasi dari
banyak barang dan jasa. PPF di sini adalah suatu model yang menyederhanakan kegiatan
produksi menjadi hanya dua barang untuk mempermudah kita mengerti konsep efisiensi,
biaya kesempatan, dan trade-off.

Batas kemungkinan produksi menunjukkan jumlah maksimum alternatif kombinasi


barang dan jasa yang dapat diproduksi oleh sebuah masyarakat pada suatu waktu ketika
sumber-sumber daya ekonomi dan teknologi didayagunakan sepenuhnya.

Kurva batas kemungkinan produksi tidak hanya menggambarkan kapabilitas produksi


yang terbatas dan masalah kelangkaan. Namun, kurva batas kemungkinan produksi juga
mencerminkan konsep biaya kesempatan (opportunity cost).

Sebagai ilustrasi pengalokasian tersebut dicontohkan oleh suatu perekonomian yang


menggunakan seluruh sumber daya untuk memproduksi makanan dan memproduksi
pakaian. Contoh di atas merupakan dua kemungkinan ekstrim. Di antara dua
kemungkinan tersebut masih terdapat banyak kemungkinan lain. Asumsi atau pemisalan
yang digunakan adalah:
■ Sumber daya menghasilkan dua macam produk (dalam hal ini makanan dan pakaian).
■ Menggunakan teknologi yang berlaku.
■ Seluruh sumber daya digunakan secara penuh.
A l t e r n a ti f Kemungkinan
Produksi

Makana Pakaia
Kemungkina n n
n (ribuan (ribuan
unit) unit)

A 1 0
5

B 1 1
4

C 1 2
2

D 9 3 Berbagai
kemungkinan
E 5 4
tersebut dapat
F 0 5 dilihat dalam
tabel berikut ini.

Dalam memilih apa saja yang diproduksi, para pembuat keputusan memiliki pilihan
untuk memproduksi. Ketika sebuah perekonomian terletak pada batas kemungkinan
produksi pada titik A, semua sumber daya dipergunakan untuk menghasilkan makanan
(15.000 unit), sedangkan pakaian sama sekali tidak diproduksi.

Sebaliknya, jika mengambil pilihan F semua sumber daya dipergunakan seluruhnya


untuk memproduksi pakaian (5.000 unit), sedangkan makanan sama sekali tidak
diproduksi. Pilihan A dan F disebut pilihan ekstrim berarti pilihan yang sangat kecil
kemungkinannya untuk terjadi. Sebab tidak mungkin orang hanya membutuhkan
makanan saja atau pakaian saja.

Pilihan B, C, D, dan E adalah kombinasi di antara A dan F yang rasional. Untuk bergerak
dari alternatif D (9.000 makanan dan 3.000 pakaian) ke alternatif C (12.000 makanan dan
2.000 pakaian), biaya oportunitas tambahan 3.000 unit makanan adalah berkurangnya
1.000 unit pakaian. Perhatikan Kurva berikut ini.
Kurva di atas memperlihatkan jumlah produksi maksimum bisa dicapai oleh sebuah
perekonomian. Selain itu, Kurva tersebut juga menggambarkan daftar pilihan yang
tersedia bagi masyarakat untuk memproduksi barang atau jasa pada jumlah sumber daya
dan tingkat teknologi tertentu.

Batas kemungkinan produksi (PPF) disebut juga sebagai kurva transformasi karena
memperlihatkan bagaimana suatu jenis barang tertentu dapat dialihkan pada barang lain,
dengan memindahkan sumber daya dari produksi barang tersebut ke produksi barang lain.

Titik G yang berada di luar batas tidak mungkin bisa dicapai, sedangkan setiap titik di
dalam garis batas, seperti titik H, memperlihatkan sumber daya yang tidak dimanfaatkan
sepenuhnya dengan cara yang terbaik.

Jika perekonomian memproduksi kedua barang tersebut pada sepanjang garis batas
kemungkinan produksi, dapat dikatakan bahwa perekonomian berjalan secara efisien.
Efisiensi diartikan sebagai penggunaan sumber daya ekonomi secara efektif untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Efisiensi produksi terjadi jika produksi barang tertentu tidak dapat ditingkatkan lagi tanpa
mengurangi produksi barang lain, yaitu selama perekonomian masih berada pada garis
batas kemungkinan produksi.

Pada akhirnya, Anda dapat menyimpulkan bahwa batas kemungkinan produksi


mengungkapkan tiga konsep, yaitu keterbatasan (limited), pilihan (choice) dan biaya
kesempatan (opportunity cost).
■ Keterbatasan ditunjukkan oleh kombinasi-kombinasi yang tidak bisa dicapai di atas
garis batas.
■ Pilihan ditunjukkan oleh kebutuhan untuk memilih dari sekian titik alternatif yang bisa
dicapai sepanjang garis batas.
■ Biaya kesempatan diperlihatkan oleh kemiringan batas tersebut ke kanan bawah,
artinya satu jenis barang bisa diproduksi lebih banyak jika barang lain diproduksi lebih
sedikit.

3. Kurva Kemungkinan Produksi


Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan
kombinasi maksimum output yang dapat dihasilkan.

Ambil saja contoh suatu negara memproduksi dua jenis barang yaitu barang (X) sebagai barang
konsumsi dan (Y) sebagai barang modal. Jumlah total maksimum yang dapat diproduksi sebagai
barang modal adalah sebesar 1.000 unit, pilihan kombinasi maksimum yang dapat dipilih akan
tampak dalam gambar berikut.

Kurva kemungkinan kombinasi maksimum output (PPC).


Dari Gambar diatas, sepanjang kurva PPC jumlah produksi maksimum yaitu 1.000 unit dengan
asumsi sebagai berikut.

a. Jika suatu negara memilih kombinasi di titik A, artinya ia memilih kombinasi maksimum
1.000 unit yang terdiri atas 300 unit barang Y dan barang X sebanyak 700 unit.
b. Jika ia memilih kombinasi di titik B berarti ia memilih kombinasi maksimum yang terdiri atas
barang Y sebesar 100 unit dan barang X sebesar 900 unit (sepanjang garis PPC kombinasinya
maksimum 1.000 unit).

c. Menggesernya kurva PPC ke kanan (menjauhi sumbu nol) berarti perekonomian mengalami
pertumbuhan. Hal ini bisa terjadi apabila pertumbuhan ekonomi diukur dengan jumlah hasil
produksi.
4. Sistem Ekonomi

1. Ekonomi Tradisional
Jenis pertama yang harus kamu ketahui adalah sistem ekonomi tradisional.Sistem ini merupakan
sebuah sistem yang dilakukan sesuai dengan kebiasaan atau tradisi yang diturunkan dari
pendahulunya. Sistem ekonomi ini sudah hampir punah, dan hanya digunakan oleh masyarakat
pedesaan di negara-negara tertentu saja.

Ciri-cirinya:

Setelah melihat definisi di atas, sebetulnya sudah sedikit terlihat ciri yang melatarbelakanginya.
Untuk lebih jelasnya, berikut akan dijabarkan beberapa ciri yang dimiliki dari sistem ini:

 Masyarakatnya masih mengandalkan hasil alam dan tenaga manusia sebagai modal utama
kegiatan ekonomi
 Pemerintah tidak terlibat langsung dalam aktivitas perekonomian dan hanya berperan
menjaga ketertiban umum
 Kegiatan ekonomi masih terikat dengan tradisi dan budaya masyarakat
 Teknik produksi masih sangat sederhana dan dipelajari dari generasi sebelumnya,
sehingga produktivitas yang dihasilkan sangat rendah
 Jenis produksi masih berdasarkan kebutuhan dan kemampuan
 Tidak ada pembagian kerja yang jelas karena kegiatan ekonomi (berkebun, beternak,
bertani) dilakukan secara mandiri atau bersama-sama
 Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan dan saling tolong-menolong

Kelebihan yang dimiliki:

 Hubungan antar individu dimasyarakat masih sangat kuat dan saling tolong-menolong.
 Tidak terdapat kesenjangan ekonomi karena pendapatannya cenderung merata.
 Pemerintah hanya berperan sebagai pengawas dalam sistem ekonomi sehingga tidak
terjadi monopoli oleh pihak pemerintah.
 Di dalam sistem ekonomi ini tidak terdapat inflasi, pengangguran, dan masalah lain yang
terdapat pada sistem ekonomi lainnya.

Kekurangan yang Dimiliki:

Dinamakan sebuah sistem yang bertujuan untuk mengatur perekonomian, menyebabkan


timbulnya kekurangan di dalamnya. Adapun, berikut ini adalah beberapa kekurangan dari sistem
perekonomian tradisional berikut ini:

 Hasil produksi terbatas atau sangat sedikit karena masih dilakukan secara manual (tidak
menggunakan teknologi yang maju)
 Peradaban yang dicapai statis karena pola pikir tidak berkembang
2. Sistem Ekonomi Terpusat (Komando/Sosialis)

Jenis selanjutnya adalah sistem ekonomi komando. Sistem ekonomi sosialis/terpusat adalah
sebuah sistem yang melakukan pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang
dilakukan masyarakatnya. Pada sistem terpusat ini, negara mempunyai kekuasaan yang sangat
dominan terhadap kegiataan ekonomi. Dengan begitu, pihak negara (pemerintah) akan selalu
mengambil alih terhadap kebijakan dan kegiatan ekonomi yang ada.

Ciri-cirinya :

Berdasarkan penjelasan di atas, sudah sedikit tersirat tentang ciri yang dimiliki oleh sistem ini.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan ciri yang dimiliki oleh sistem ekonomi sosialis:

 Semua sarana dan fasilitas produksi dikuasai oleh Negara sepenuhnya


 Negara sebagai pengatur dan penetap semua kegiatan perekonomian, yang termasuk
dalam produksi, distribusi, konsumsi, maupun penetapan harga dan lain-lain
 Hak individu (ataupun swasta) tidak diakui sama sekali sehingga tidak ada kebebasan
dalam beraktifitas

Kelebihan yang dimiliki:

 Pembangunan merata karena semua direncanakan dan dilaksanakan secara terpusat


 Kemakmuran merata
 Pihak yang bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan perekonomian adalah
Pemerintah
 Pengawasan dan pengendalian dapat dilakukan dengan sangat mudah karena pemerintah
yang melakukannya

Kekurangan yang Dimiliki:

Namun, dibalik banyaknya kelebihan yang dimiliki, sistem ini masih terdapat beberapa
kelemahan di dalamnya. Adapun kelemahan yang akan timbul jika sistem ini diterapkan adalah:

 Masyarakat tidak diizinkan untuk berkreasi atau melakukan kegiatan ekonomi


berdasarkan kehendaknya
 Banyak pasar gelap yang terbuka Karena begitu ketatnya aturan pemerintah sehingga
masyarakat merasa tidak sejahtera
 Negara selalu dianggap benar dan semua keputusannya harus dilaksanakan

3. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Kapitalis)

Dalam sistem ekonomi pasar, pemerintah atau Negara hanya bertugas sebagai “penjaga malam”.
Peran pemerintah dalam mengatur kegiatan ekonomi warga negaranya pun sangat minim. Sistem
perekonomian ini sangat mengedepankan mekanisme jumlah permintaan dan mekanisme
pasardalam menyelesaikan masalah ekonomi negaranya.

Warga Negara diberi kebebasan yang seluas-luasnya dalam menjalankan kegiatan perekonomian
tanpa campur tangan pemerintah sama sekali. Sehingga biasanya pasar akan saling “makan
memakan”dalam
perekonomian dan pemilik modal besar akan memenangkan semuanya (mengalahkan pemodal-
pemodal kecil).

Ciri-cirinya:

Berdasarkan penjelasan yang dimiliki oleh sistem ini, dapat terlihat beberapa ciri yang dimiliki.
Untuk lebih jelasnya, berikut akan diperlihatkan beberapa ciri dari sistem kapitalis berikut ini:

 Masyarakat memiliki kebebasandalam melaksanakan kegiatan atau aktifitas ekonomi


 Sarana dan fasilitas produksi banyak yang dimiliki oleh perseorangan atau individu
 Negara hanya sebagai “penjaga malam”, yang berfungsi sebagai pengawas atas hal yang
terjadi dalam pasar.

Kelebihan yang dimiliki :

 Tidak ada penindasan terhadap kreatifitas masyarakat sehingga inisiatif dan inovasi
berjalan sangat pesat
 Sedikit pasar gelap yang terbuka karena kebebasan dalam menjalankan kegiatan ekonomi
membuat masyarakat tidak perlu menyembunyikan sesuatu
 Aturan pemerintah tidak mengekang kebebasan warga Negara dalam melakukan aktifitas
ekonomi
 Kemakmuran masyarakat karena kompetisi yang terjadi sangat agresif sehingga
masyarakat mendapat keuntungan atas kompetisisi ekonomi.

Kekurangan yang Dimiliki:

Beberapa kelebihan dari sistem kapitalis pada poin diatas menjelaskan bahwa ternyata sistem ini
termasuk salah satu sistem yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang kreatif dan
inovatif. Namun, ternyata di dalam penerapannya, ditemukan beberapa kekurangan dari sistem
ekonomi ini. Beberapa kekurangan tersebut adalah:

 Terdapat penindasan bagi pihak lemah memperlihatkan adanya suatu praktik yang tidak
sehat
 Sistem ekonomi pasar seringkali menghasilkan monopoli bagi individu atau swasta
tertentu yang dapat merugikan masyarakat
 Kepentingan umum tidak diperhatikan karena kegiatan ekonomi berlandaskan mengejar
keuntungan yang sebesar-besarnya.

You might also like