You are on page 1of 7

BAB XIV

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

A. Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik


Pasar Persaingan Monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada dianatara dua
jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Pasar persaingan
monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang yang berbeda corak(differentiated product).Berikut ciri-ciri pasar
persaingan monopolistik:

1. Terdapat Banyak Penjual


Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistik, namun
demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila dalam pasar
sudah terdapat beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistik sudah
mungkin terwujud akan tetapi tidak sebanyak pasar persaingan sempurna. Dan yang
terpenting tidak satu pun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya melebihi dari
perusahaan-perusahaan lainnya.Keadaan ini yang menyebabkan relative sedikit kalau
dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar

2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak


Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan pasar persaingan
monopolistik dan persaingan sempurna. Dalam persaingan sempurna produksi berbagai
perusahaan adalah serupa. Dikarenakan susah membedakan produksi barang dari perusahaan
dengan perusahaan lainnya.Dalam persaingan monopolistik mudah ditemukan coraknya
(differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produk produksi dari
suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Disamping itu perbedaan juga dapat dilihat dari cara pengemasan, perbedaan dalam
bentuk, dan cara membayar barang yang di beli. Dari perbedaan-perbedaan ini barang yang
diproduksikan bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna (perfect substitute) dari
perusahaan lainnya.Mereka hanya merupakan pengganti yang dekat atau close substitute.
perbedaan dalam sifat barang yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya
kekuasaan monopoli, walaupun kecil, yang dimiliki oleh perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik.
3. Pasar Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak mempunyai
kekuasaan dalam mempengaruhi harga, sedangkan perusahaan dalam persaingan pasar
monopolistik dapat mempengaruhi harga. Namun demikian pengaruhnya ini relatif kecil
dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan
monopolistik bersumber dari sifat barang yang dihasilkan yaitu bersifat corak atau
differentiated product. Perbedaan ini menyebabkan pembeli bersifat memilih, yaitu lebih
menyukai barang dari suatu perusahaan tententu dan kurang menyukai barang yang
dihasilkan perusahaan lainnya. Maka apabila perusahaan menaikkan harga barangnya ia
masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah pembeli tidak sebanyak jumlah seperti
sebelum kenaikan harga. Sebaliknya, apabila perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah
untuk menjual semua barang yang di produksikannya. Karena banyak konsumen di pasar
masih tetap membeli barang yang dihasilkan perusahaan lain, walaupun harganya sudah
menjadi relative lebih mahal.

4. Kemasukan Kedalam Industri Relatif Mudah


Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan
monopolistik tidak akan mengalami kesuakaran dan hambatan seperti di dalam oligopoly dan
monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah seperti persaingan sempurna. Ada beberapa
faktor penyebab ini yaitu:
1. Karena modal yang diperlukan adalah relatif besar dibandingkan dengan mendirikan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna;
2. Karena perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda corakmya dengan
yang sudah tersedia di pasar, dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh
langganan.Maka perusahaan baru pada dasarnya harus berusaha memproduksikan
barang yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar, dan harus dapat meyakinkan
konsumen akan kebaikan mutu brang tersebut.

5. Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif


Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistik. Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka
hasilkan, dimana barang yang berbeda corak ini yang mampu menimbulkan daya tarik yang
berbeda bagi para pembeli.
B. Pemaksimum Keuntungan Jangka Pendek Pasar Persaingan
Monopolistik
Ciri-ciri persaingan monopolistik seperti yang telah diterangkan menimbulkan
pengaruh yang cukup penting ke atas corak permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam
persaingan monopolistik. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan
monopolistik adalah lebih elastis daripada yang dihadapi monopoli, tetapi tidak sampai elastis
sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan
dalam persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit. Kurva
permintaan seperti ini berarti apabila perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang
dijual menjadi sangat berkurang, dan sebaliknya.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistik tidak bersifat elastis
sempurna, kurva hasil penjualan marjinal (MR) tidak berhimpit dengan kurva permintaan.
Sama seperti dalam pasar monopoli, kurva MR terletak dibawah kurva permintaan. Sehingga
keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar monopolistik adalah sama dengan
monopoli. Bedanya, dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar,
sedangkan dalam persaingan monopolistik, permintaan yang dihadapi adalah sebagian dari
keseluruhan pasar.
Keuntungan maksimum dalam persaingan monopolistik akan diperoleh apabila
perusahaan memproduksi pada tingkat dimana keadaan MC = MR tercapai. Kurva mencapai
keuntungan jika jumlah barang output yang diproduksi sebesar Q dengan tingkat harga
P.Jumlah keuntungan maksimum yang diperoleh perusahaan monopolistik ditunjukkan oleh
segiempat PABC.
Dalam kondisi yang berbeda, perusahaan mengalami kerugian jika biaya rata-rata
(AC) lebih tinggi daripada tingkat harga yang diminta (P) pada output sebanyak Q. Kerugian
ini dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Perusahaan harus mencapai
tingkat produksi sebanyak Q pada tingkat harga mencapai P. Besar kerugian yang diderita
digambarkan oleh segiempat PABC.

Keuntungan lebih normal akan menarik perusahaan baru untuk masuk ke industri
tersebut. Dalam persaingan monopolistik tidak ada terdapat hambatan kepada perusahaan
baru.Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah
perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang
semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan
menggeser kurva permintaan dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR oleh
anak panah dalam gambar. Hal ini akan terus berlansung sehingga perusahaan hanya
mendapat keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistik setiap perusahaan hanya
mendapat keuntungan normal di dalam jangka pendek.
Seperti dengan keadaan keuntungan lebih normal, jika masih mampu bertahan
perusahaan yang mengalami kerugian tidak akan wujud dalam jangka panjang. Perusahaan
yang mengalami kerugian tidak akan meneruskan kegiataannya, mereka akan meninggalkan
industry tersebut, dengan demikian jumlah perusahaan di dalam pasar semakin lama menjadi
semakin sedikit. Sebagai akibatnya dalam jangka panjang permintaan yang dihadapi setiap
perusahaan menjadi lebih besar dari semula. Di dalam grafik pertambahan permintaan ini
digambarkan dalam bentuk pergesaran kurva permintaan dan kurva hasil penjualan ke
sebelah kanan. Pergeseran itu akan terus berlangsung sehingga perusahaan mendapat
keuntungan normal. Karena tidak menderita kerugiaan lagi perusahaan-perusahaan tidak akan
meninggalkan industri tersebut, tetapi juga ketiadaan keuntungan yang melebihi normal tidak
akan menarik kemasukan perusahaan baru.

C. Studi Kasus
Seiring berkembangnya teknologi, smartphone juga mengalami perkembangan mulai
dari fitur yang lebih canggih, hingga desain dari smartphone yang terus berkembang untuk
menarik minat konsumen. Sudah banyak perusahaan smartphone yang bersaing dalam pasar
smartphone di dunia. Mulai dari Samsung, Oppo, Nokia, VIVO, Apple, dan lain-lain.
Meskipun sama-sama memproduksi smartphone, nyatanya masing-masing brand memiliki
perbedaan, mulai dari desain smartphone, fitur-fitur yang dimiliki, harga yang ditawarkan,
hingga kualitas dari produk yang dijual. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan
smartphone gencar melakukan promosi untuk memperkenalkan produknya dan menarik
minat konsumen. Setiap konsumen akan menentukan produk smartphone mana yang akan
dibeli sesuai dengan minat masing – masing. Sehingga persentase penguasaan pasar setiap
perusahaan akan berbeda-beda.
Firma riset IDC kembali mempublikasikan laporan pasar ponsel pintar di Indonesia
untuk kuartal II-2020. Vivo masih menguasai pasar smartphone Indonesia pada kuartal II-
2020 dengan pangsa pasar 26,8 persen. Diposisi kedua dipegang oleh Oppo dengan pangsa
pasar 21,2 persen. Posisi ketiga dihuni Samsung dengan pangsa pasar 18,7 persen. Posisi
keempat dihuni Xiaomi yang merengkuh pangsa pasar sebesar 16,9 persen. Posisi terbawah
diisi oleh Realme yang memiliki pangsa pasar sebesar 14,2 persen.

IDC melaporkan segmen ponsel murah menjadi penyumbang terbesar Vivo.


Perusahaan asal China itu mengandalkan distribusi lewat unorganized retail channel untuk
penjualan kuartal II-2020. Sebab, toko-toko tersebut yang masih buka selama pembatasan
sosial di beberapa wilayah diberlakukan. Melesatnya Vivo ke puncak klasmen juga
dipengaruhi oleh strategi harga murah dan tingginya permintaan dari masyarakat menengah
ke bawah.
Dari data tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa pasar smartphone adalah
contoh dari pasar persaingan monopolistik. Jika dilihat dari karakteristiknya, terdapat banyak
penjual yang bersaing didalam pasar smartphone. Selain perusahaan yang telah disebutkan,
tentu masih banyak perusahaan yang terdapat didalam pasar smartphone meskipun persentase
penguasaan pasarnya relatif kecil. Dari segi produk, setiap brand memiliki sedikit perbedaan.
Mulai dari fitur-fitur yang ditawarkan, dan desain smartphone yang dibuat. Sehingga terjadi
differentiated products. Hal ini juga menyebabkan setiap perusahaan harus gencar melakukan
promosi, sehingga produk yang ditawarkan dapat dikenal oleh konsumen sehingga menarik
minat dari konsumen untuk membeli produk tersebut.
D. Kesimpulan
Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar di mana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang yang berbeda corak(differentiated product). Karakteristik pasar
persaingan monopolistik yaitu terdapat banyak penjual, barangnya bersifat berbeda corak,
mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga, kemasukan ke dalam industri relatif
mudah, dan persaingan mempromosikan penjualan sangat aktif. Dalam memperoleh
keuntungan maksimum dan meminimum kerugian, perusahaan harus memproduksi pada
tingkat dimana keadaan MC = MR. Namun baik memperoleh keuntungan maupun kerugian
hanya dapat terjadi dalam jangka pendek. Sama seperti persaingan sempurna, dalam
persaingan monopolistik, setiap perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal di dalam
jangka panjang.

You might also like