You are on page 1of 15

MAKALAH

ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN

OLEH

NAMA : GABBY CLAUDIA EVELIN BESSI

NIM : PO 5303204210959

KELAS : 1A

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN GIGI

KEMENKES KUPANG
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

rahmat dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

makalah ini tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas pada Mata Kuliah . Selain itu, makalah in juga bertujuan untuk

menambah wawasan tentang kesehatan gigi.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami

nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 23 februari 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................


Daftar is .............................................................................................................................

BAB I Pendahuluan ...........................................................................................................

Latar Belakang ................................................................................................................

Rumusan Masalah ............................................................................................................

Tujuan ...............................................................................................................................

BAB II Pembahasan .........................................................................................................

A. Konsep Praktik Moral Keperawatan Gigi ................................................................

Pengertian Praktik Moral keperawatan Gigi ...........................................................

Asuhan Sebagai Praktik Moral Keoerawatan Gigi ..................................................

Menerapkan Etika Dan Moral Pada Praktik Keperawatan ....................................

Advokasi ......................................................................................................................

Akuntabilitas ..............................................................................................................

Loyalitas ......................................................................................................................

B. Budi Pekerti Dalam Pekerjaan Terapis Gigi Dan


Mulut .......................................

Pengertian .......................................................................................................................

Hak Dan Kewajiban .......................................................................................................

BAB III Penutup ...........................................................................................................

Kesimpulan ......................................................................................................................

Saran ................................................................................................................................

Daftar Pustaka ..............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Profesi perawat gigi yang khususnya menangani pasien

dengan keluhan penyakit gigi dan mulut, diharapkan dapat

bekerja secara professional. Untuk itu diperlukan pemahaman

konsep etika dan hukum kesehatan agar terbentuk karakter

pribadi, jujur, bisa dipercaya, ramah, ikhlas, teliti dalam

bekerja, penuh tanggung jawab dan disiplin.

Modul ini menguraikan sejarah perkembangan etika, konsep

dasar etika, konsep hukum kesehatan, dan konsep moral praktik

keperawatan gigi. Strategi belajar meliputi ceramah, diskusi dan

penugasan.

Bab ini sebagai penguasaan dasar untuk mahasiswa semester I

agar memahami konsep etika dan hukum kesehatan, sebelum

praktik klinik, kuasailah materi ini sebelum menginjak pada bab

berikutnya.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat

memahami tentang :sejarah perkembangan etika, konsep dasar

etika, konsep hukum kesehatan dan konsep praktik moral

keperawatan gigi.
1.2 Rumusan Masalah

Mengetahui,Konsep praktik moral keperawatan gigi,

serta budi pekerti dalam pekerjaan terapis gigi dan mulut

1.3 Tujuan

Dapat memberikan informasi dan pengatahuan kepada para

pembaca mengenai kesehatan gigi.

BAB II

PEMBAHASAN

A.KONSEP PRAKTIK MORAL KEPERAWATAN GIGI

2.1 Pengertian praktik moral keperawatan gigi

Moralitas keperawatan adalah tuntutan perilaku keperawatan

yang merupakan suatu keharusan dalam melakukan praktik

keperawatan yang berprinsip pada perbuatan dari para pelakunya

atau perawat (baik atau buruk). Etika dan moralitas merupakan

sumber merumuskan standar, prinsip dan penuntun berperilaku

dalam keperawatan. Dan sebagai sumber atau pedoman dalam

membuat keputusan perawatan dengan tetap mengemukakan atau

melindungi hak asasi dari manusia (pasien).


2.2 Asuhan Sebagai Praktik Moral Keperawatan Gigi

Menurut Taylor, 1993, karakteristik atau perspektif dari

asuhan adalah:

• Asuhan berpusat pada hubungan interpersonal.

• Asuhan meningkatkan penghormatan dan

penghargaan terhadap martabat klien atau pasien

sebagai manusia.

• Asuhan dilakukan dengan mau mendengarkan dan

mengolah sasaran dari orang lain sebagai dasar yang

mengarah pada tanggung jawab profesional.

• Asuhan mengingatkan kembali arti tanggung jawab

moral yang meliputi kebijakan seperti kebaikan,

kepedulian, empati, dan perasaan kasih sayang.

Dengan demikian,praktik keperawatan akan baik bila

dilakukan dengan asuhan.

2.3 Menerapkan etika dan moral pada praktik keperawatan

Etika dan Moral,dilakukan dalam bentuk:

1. Advokasi

Ada 3 pendapat mengenai advokasi, yaitu:


Dari persatuan profesi ANA (American Nursing Association)

yang menyatakan bahwa advokasi adalah suatu

kegiatan untuk melindungi klien dan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan dan keselamatan praktik tidak sah, yang

tidak kompeten dan melanggar etika, yang dilakukan oleh

siapapun.

Menurut Fry, advokasi adalah dukungan aktif terhadap setiap

hal atau usaha untuk memulihkan kesehatan, yang disebabkan

oleh suatu penyebab dan memberikan dampak yang penting bagi

perawatan. Gadow menyatakan bahwa advokasi merupakan dasar

dan idealisme keperawatan dengan melibatkan bantuan perawat

secara aktif kepada individu untuk secara bebas menentukan

nasibnya sendiri.

Peran nyata perawat di dalam advokasi adalah memberikan

informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

perawatannya secara jelas, dan memberikan bantuan atas

keputusan yang akan diambil pasien dalam perawatan. Perawat

juga berperan dengan aksi (aktif) dan non-aksi. Yang dimaksud

peran aksi adalah peran dengan memberi keyakinan pada pasien

akan perawatan yang kita lakukan, dan menyatakan bahwa pasien

mempunyai hak dan tanggung jawab dalam menentukan pilihan.

Sementara peran non-aksi adalah peran yang tidak

memperbolehkan kita (perawat) memengaruhi pasien dalam

menentukan pilihan perawatan.


2. Akuntabilitas

Merupakan konsep yang sangat penting terutama berkaitan

dengan masalah tanggung jawab akan suatu tindakan yang

dilakukan oleh perawat dan siap menerima konsekuensi atas

tindakan yang kita (perawat) lakukan. Menurut Fry (1990)

akuntabilitas merupakan suatu tanggung jawab dan tanggung

gugat atas tindakan dari praktik keperawatan, di mana hal

tersebut harus dilakukan berdasarkan Kode Etik, dan

UndangUndang yang absah atau dibenarkan. Peran perawat dalam

akuntabilitas adalah perawat harus konsekuen dengan

keperawatannya yang dapat ditunjukkan dengan kesiapan

bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan, serta kesiapan

digugat oleh pasien bila yang bersangkutan tidak puas.

3. Loyalitas

Yang dimaksud loyalitas adalah meliputi simpati, peduli

terhadap suatu hubungan yang timbal-balik antara

profesiprofesi. Loyalitas dapat mengancam asuhan keperawatan

apabila hubungan anggota profesi atau pertemanan atau sejawat

lebih dipentingkan (diutamakan) dibandingkan dengan

kepentingan akan kualitas dalam melaksanakan keperawatan

tersebut (antar profesi perawat, sifat tidak berani

mengingatkan jika ada perawat tidak baik yang dilakukan oleh

sejawat adalah perbuatan tidak loyal).


Peran Nyata Perawat dalam Loyalitas

Agar dicapai kualitas yang tinggi, maka loyalitas kepada pasien,

teman sejawat, dan rumah sakit harus seimbang dan

dipertahankan dengan mempertimbangkan berbagai hal, antara

lain:

• Bahwa masalah pasien tidak boleh didiskusikan dengan

teman lain, kecuali secara professional

• Harus dihindari pembicaraan tidak bermanfaat yang

berkaitan dengan pasien (terutama

tentang

penyakitnya).

• Saling menghargai dan memberikan bantuan

diantara sejawat.

• Perawat harus menunjukkan loyalitas kepada profesi dan

B. BUDI PEKERTI DALAM DALAM PEKERJAAN TERAPIS

GIGI DAN MULUT


2.6 PENGERTIAN

Yang dimaksud dengan budi pekerti itu pada umumnya

kelakuan dan ahlak seseorang yang diterapkan oleh tradisi, adat,

dan kebiasaan. Budi pekerti dalam perawatan khususnya berarti

tata susila yang berhubungan dengan cita - cita, adat dan

kebiasaan yang mempengaruhi seorang perawat dalam

menunaikan pekerjaannya.

Kepribadian luhur itu karena pengertian yang cukup dan

penyesuaian kepada lingkungan dengan tepat dan baik. Dalam

menunaikan tugas, seringkali perawat tidak mempunyai banyak

kesempatan untuk meminta nasehat sehingga kadang harus

bertindak sendiri sehingga kadang harus bertindak sendiri

sehingga ia harus dibekali, harus percaya pada prinsip - prinsip

budi pekerti, dan daya kekuatan sendiri.

Memilki suatu pengertian yang tepat, prinsip yang teguh, serta

mempergunakannya secara praktis, dapat menambah mutu dan

hasil baik pekerjaan seorang perawat serta ketenangan dalam

jiwanya, perasaan damai terhadap Tuhan dan sesama harus ada

dalam hati sanubarinya.

Selain itu, kebaikan - kebaikan pembawaan kebaikan seorang

perawat yang harus di kembangkan adalah.


• Kebiasaan baik, contonya suka tolong menolong,

menjauhi sikap yang tidak senonoh.

• Kecakapan, cakap menyenangkan lingkungan, cakap

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dijumpai.

• Disiplin, peraturan atau tat tertib telah disusun

merupakan petunjuk bagi para perawat dalam perjalanan

menyelesaikan pendidikannya.

Disiplin atau kepatuhan merupakan bagian yang penting agar

dapat mengikuti pimpinan yang baik, serta cukup cakap untuk

menguasai diri sendiri. Ahlak dan disiplin erat hubungannya.

Ahlak berhubungan dengan pikiran, kesukaran, atau

ketidakrukunan diantara mereka sendiri.

2.7 HAK DAN KEWAJIBAN

1.Hak

Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang

merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan,

moralitas, dan legalitas.

Hak asasi manusia adalah hak untuk dapat mengekpresikan

dirinya secara bebas agar dapat berkembang dengan layak untuk

tumbuh, menerima upah, atas pekerjaan yang dilakukan secara

bertanggung jawab.
Jenis - jenis hak.

• Hak kebebassan.

• HAk kesejahteraan.

• Legislatif.

2.Kewajiban

Kewajiban adalah seperangkat tanggung jawab seseorang

untuk melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan, agar

dapat dipertanggungjawabkan sesuai haknya.

Mengerti kewajiban adalah pertanda budi pekerti yang baik

meliputi:

• Menurut dan patuh terhadap perintah atasan.

• Mengasihi sesama merupakan perwujudan rasa percaya

dan ketaatan kepada Tuhan.

• Tahu harga diri dan berani membela kebenaran adalah

kewajiban bagi seseorang yang berkepribadian.

• saling menghargai, menghormati, menghormati, dan tolong

- menolong merupakan kewajiban dalam kehidupan

bersama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan yang telah dijabarkan pada bab

pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. budi pekerti yang sehat sangat dibutuhkan untuk kepribadian

yang baik. Bagi anggota perawat gigi, kepribadian yang baik

adalah penting, karena perawat gigi adalah seorang yang

memberikan pelayanan / perawatan baik terhadap orang sakit

maupun terhadap orang sehat.

2. Dapat dijadikan evaluasi bagi seluruh perawat gigi Indonesia

terhadap profesinya.

3.2 Saran

Diharapkan kepada seluruh tenaga kesehatan khususnya perawat

gigi agar memiliki budi pekerti yang luhur dalam menjalankan

profesinya sehingga mampu meningkatkan pelayanan kesehatan

gigi dan mulut secara optimal

3.3 DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

378/Menkes/Sk/Iii/2007 Tentang Standar Profesi Perawat

Gigi
(http://www.pdpersi.co.id/peraturan/kepmenkes/kmk3782007.p

df) http://www.galeripengetahuankita.com/2015/12/5 -

pengertianmoral-dan-budi

pekerti.htmhttp://alyhidupsehat.blogspot.co.id/2012/10/penera

pan-nilai-nilai-pancasila-dalam.html

You might also like